Anda di halaman 1dari 12

Makalah

Struktur Sel & Perbedaan sel


Prokariot dan Eukariot

Disusun Oleh:
Ahmad Ihsan Septiawandy
NIM. PO.71.34.2.20.001
Dosen Pembimbing:
1. Drs. Refai, M.Kes.
2. Nurhayati, Amd.Ak., S.Pd., S.KM., M.Kes
3. Yusneli, M.Kes

D-IV TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS


POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-
Nya, sehingga makalah yang berjudul tentang “Struktur Sel dan Perbedaan Sel Prokariotik
dan Eukariotik” ini dapat terselesaikan dengan baik. Makalah ini merupakan media
pembelajaran bagi siswa mengenai sel hewan dan tumbuhan yang meliputi komponen sel dan
hubungan antar sel. Makalah ini tidak luput dari kesalahan. Kami sangat mengharapkan kritik
dan saran untuk memperbaiki kesalahan yang ada. Sekian dan terima kasih.
DAFTAR ISI

Halaman Depan ......................................................................... I


Kata Pengantar ......................................................................... II
Daftar Isi ......................................................................... III
BAB I ......................................................................... 1
Latar Belakang ......................................................................... 1
Rumusan Masalah ......................................................................... 1
Tujuan Penulisan......................................................................... 1
BAB II ......................................................................... 2
Sel ......................................................................... 2
Sel Prokariotik ......................................................................... 2
Struktur dan Fungsi Organel Sel Prokariotik ................................................ 3
Sel Eukariotik ......................................................................... 5
Struktur dan Fungsi Organel Sel Eukariotik ................................................ 6
Perbedaan Sel Prokariotik dan Eukariotik ................................................ 7

BAB III ......................................................................... 8


Kesimpulan ......................................................................... 8
Saran ......................................................................... 8

Daftar Pustaka ......................................................................... 9


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Biologi merupakan ilmu yang mempelajari seluruh aspek kehidupan. Dalam kehidupan
sehari-hari biologi mengampil peran yang sangat penting. Untuk itulah kita mempelajari
biologi khususnya tentang Sel. Ini dikarenakan sel merupakan dasar dari sebuah kehidupan.
Sel-sel tersebut membentuk kesatuan untuk membetuk kehidupan. Kita bisa lihat bahwa
alam semesta ini begitu luas. Namun apabila kita selidiki lebih dalam lagi ternyata terdapat
kehidupan yang lebih kecil dan lebih sederhana dari yang kita bayangkan.dari masa kemasa
dilakukan penelitian dan penemuan tentang sel. Dimulai dari penemuan Robert Hook dengan
sel gabusnya pada tahun 1665 sampai sekarang pun masih dilakukan penelitian bahkan sudah
mencapai tahap materi genetik.
Sel memiliki ukuran yang sangat kecil dan tak kasat mata. Ada yang hanya 1-10 mikron, ada
yang mencapai 30-40 mikron, bahkan ada yang beberapa sentimeter. Didalam ukuran yang
sangat kecil bentuk yang bermacam-macam tersebut, sel memiliki bagian-bagian sel yang
memiliki fungsi masing-masing. Antar bagian sel itu melakukan interaksi dan saling
ketergantungan. Oleh karena itu sel dipandang sebagai dasar kehidupan makhluk hidup.
Dalam pembagiannya sel terdiri dari Eukariot (eu=sejati, karyon=inti) yang memiliki
membran inti dan Prokariot (pro=sebelum, karyon=inti) yang tidak memiliki membran inti
dan pada umumnya makhluk hidup uniseluler.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Pengertian Sel
Klasifikasi Sel
Bagian-bagian Sel
Struktur dan Fungsi Membra Sel
Reproduksi Sel

1.3 TUJUAN
Adapun tujuan penulis dalam penulisan makalah ini adalah;
Diharapkan dapat memahami struktur dan fungsi sel tumbuhan dan hewan dalam kehidupan.
Mengidentifikasi perbedaan struktur dan fungsi sel tumbuhan dan hewan dalam kehidupan.
Sebagai salah satu tugas yang dibebankan oleh Guru mata pelajaran IPA Aplikasi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sel
Sel pertama kali ditentukan oleh Robert Hooke pada tahun 1665 mengamati sel gabus dengan
menggunakan mikroskop sederhana. Ternyata, sel gabus tersebut tampak seperti ruangan-
ruangan kecil maka dipilihlah kata dari bahasa latin, yaitu cellula yang berarti
rongga/ruangan.
Sel merupakan unit terkecil yang menyusun tubuh makhluk hidup dan merupakan tempat
terselenggaranya fungsi kehidupan. Atau dengan kata lain, sel merupakan unit struktural dan
fungsional terkecil dari makhluk hidup. Sebagai unit struktural terkecil dari makhluk hidup
yang merupakan penyusun yang mendasar bagi tubuh makhluk hidup, setiap sel tersusun dari
berbagai bagian yaitu membran plasma, inti sel (nukleus), sitoplasma dan organel sel.
Sel sebagai unit fungsional bermakna bahwa sel-sel penyusun tubuh makhluk hidup
melakukan suatu fungsi atau kegiatan proses hidup. Fungsi yang dilakukan oleh sel adalah
respirasi, ekskresi, transportasi, sintesis, reproduksi, sekresi dan respon (tanggapan) terhadap
rangsangan. Sel juga merupakan unit hereditas atau pewaris yang menurunkan sifat genetis
dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Sebagian besar sel memiliki ukuran yang sangat kecil. Umumnya sel berdiameter 0,1-100
µm. Dengan ukuran yang sangat kecil tersebut, sel tidak dapat dilihat dengan mata telanjang.
Maka dapat digunakan alat bantu yaitu mikroskop. Seiring dengan perkembangan teknologi
mikroskop, ditemukan dua tipe struktur sel, yaitu sel prokariotik dan sel eukariotik.
Sel prokarotik adalah sel yang berada dalam organisme sel tunggal (uniseluler) dengan
ukuran 0,1 – 5 µm, sedangkan sel eukariotik adalah sel yang berada dalam organisme multi
seluler dan berukuran 10 – 100 µm. Selain itu, Eukariotik merupakan kelompok yang
memiliki sel dengan kompartemen yang dikelilingi membran termasuk nukleus, organel-
organel seperti mitokondria, kloroplas, dan lain-lain. Sedangkan prokariotik merupakan
kelompok yang selnya tidak memiliki kompartemen internal.

2.2 Sel Prokariotik

Kata prokariotik (prokariote) berasal dari bahasa yunani, ” pro” yang berarti sebelum dan
“karyon” yang artinya inti atau juga disebut nukleus, materi genetiknya (DNA) terkonsentrasi
pada suatu daerah yang disebut nukleous, tetapi tidak ada membran yang memisahkan daerah
nukleoid dengan bagian selnya.
Sel prokariotik merupakan organisme yang dapat hidup dengan memanfaatkan lebih banyak
sumber energi dibandingkan dengan organisme hidup lainya. Organisme prokariotik dapat
hidup pada habitat yang ekstrim, contohnya hidup di laut dengan kadar garam yang tinggi
atau sumber air panas. Organisme prokariotik tidak memiliki inti sel dan mempunyai
organisasi internal sel yang relatif sederhana. Prokariotik dibagi menjadi dua kelompok besar
yang meliputi hampir seluruh jenis bacteri dan archea. Genom prokariotik terdiri dari
kromosom tunggal yang melingkar tanpa organisasi (DNA).
Sel prokariotik secara umum memiliki ukuran yang lebih kecil dibanding sel eukariotik .
Setiap prokariotik merupakan sel tunggal, tetapi akan sering terlihat dalam rantai agregrat,
atau kelompok sel yang berjumlah ratusan. Contoh sel prokariotik adalah bakteri Echerichia
coli.

Sel prokariot, memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1. Sel prokariotik berukuran 0,1-5 µm


2. Memiliki materi genetik berupa DNA yang tidak dibungkus membrane inti
3. DNA prokariotik berbentuk sirkuler atau disebut nukleoid. Di luar nukleoid terdapat
juga DNA sirkuler lain yang lebih kecil disebut plasmid
4. Sebagian besar memiliki dinding sel
5. Aktivitas sel terjadi pada membrane plasma dan di dalam sitoplasma

2.3 Struktur Dan Fungsi Sel Prokariotik

Sel prokariotik adalah sel yang tidak memiliki selaput inti. Maka materi genetik sel
prokariotik tidak dibungkus oleh selaput. Kebanyakan sel prokariotik adalah uniseluler,
walaupun ada pula beberapa yang multiseluler. Sel prokariotik uniseluler ini mampu
membentuk koloni.
Semua sel prokariotik mempunyai membran sel plasma, neklueoid berupa DNA dan RNA,
serta sitoplasma yang mengandung ribosom. Sel prokariotik tidak memiliki membran inti,
sehingga bahan inti yang berada dalam sel mengadakan kontak langsung dengan
protoplasma. Sel prokariotik juga tidak memiliki sistem endomembran (membran dalam),
seperti retikulum endoplasma dan kompleks Golgi. Selain itu, sel prokariotik juga tidak
memiliki mitokondria dan kloroplas, tetapi mempunyai struktur yang berfungsi sama dengan
keduanya, yaitu mesosom dan kromator. Contoh sel prokariotik adalah bakteri (Bacteria) dan
Sianobakteri (Cyanobacteria). Adapun bagian-bagian sel bakteri dan fungsinya adalah
sebagai berikut:

1. Dinding Sel

Dinding sel adalah bagian terluar dari sel yaitu sel tumbuhan. Struktur terdiri atas :

a. Peptidoglikan (senyawa ini menyebabkan dinding sel bakteri kaku)


b. Lipid (lemak)
c. Protein
2. Sitoplasma

Stuktur sitoplasma terdiri atas air, nutrisi / zat makanan terlarut, lemak, protein, mineral, serta
enzim-enzim

3. Mesosom

Mesosom merupakan pelekukan kedalam ( invaginasi) dari membrane plasma.

4. Membran plasma

Membran plasma adalah selaput tipis yang membatasi isi sel denganlingkungan disekitarnya

5. Nukleoid

Bahan inti dari bakteri yang tersusun dari DNA yang membentuk kromosom tunggal dan
sirkuler. Pada bakteri tertentu terdapat DNA sirkuler yang lebih kecil dan berada diluar
kromosom yang disebut plasmid.

6. Organel

Organel yang terdapat dalam sel-sel prokariotik adalah ribosom yang tersusun dari RNA dan
protein. Ribosom merupakan temapt sintesa protein. Ribosom merupakan tempat
berlangsungnya sintesis protein. RNA (Asam Ribonukleat), RNA berfungsi membawa
kode-kode gentika sesuai pesanan DNA.

7. Flagelum
Terdapat pada beberapa jenis bakteri (basilu dan spirilus). Tersusun dari protein flagalin
fungSinya untuk pergerakan.

8. Pili (fimbriae)

Berukuran lebih kecil dan lebih pendek dari flagel. Pili hanya dapat dilihat dengan mikroskop
electron. Dijumpai pada bakteri yang bergerak maupun yang tidak bergerak . fungsi : untuk
melekatkan diri pada jaringan hewan atau tumbuhan yang merupakan sumber nutriennya.

2.4 Sel Eukariotik


Sel eukariot adalah sel yang memiliki membrane inti sehingga terjadi pemisahan antara inti
sel dan sitoplasma, memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1. Sel eukariotik berukuran 10-100µm


2. Memiliki materi genetik berupa DNA yang dibungkus membrane inti
3. Memiliki protoplasma (kesatuan inti sel dan sitoplasma)
4. Memiliki sejumlah organel yang masing-masing memiliki fungsi spesifik
Contoh : Sel hewan dan sel tumbuhan

Selaput membran sel bersifat selektif permeabel, artinya hanya dapat dilalui molekul-molekul
tertentu seperti glukosa, asam amino, gliserol dan berbagai ion. Berfungsi memisahkan isi sel
dengan lingkungan luarnya dan menyaring masuknya zat-zat ke dalam sel sehingga tidak
semua zat dapat menembus membran sel, serta merespon sinyal dari luar. Memiliki ketebalan
antara 5-10 nm.

Pada sitoplasma terdapat organel-organel yang melayang-layang dalam cairan kental


(merupakan koloid, namun tidak homogen) yang disebut matriks. Organel lah yang
menjalankan banyak fungsi kehidupan: sintesis bahan, respirasi (perombakan), penyimpanan,
serta reaksi terhadap rangsang. Sebagian besar proses di dalam sitoplasma diatur secara
enzimatik.

Sitoplasma merupakan cairan yang terdapat di dalam sel, kecuali di dalam inti dan organel
sel. Khusus cairan yang terdapat di dalam inti sel dinamakan nukleoplasma. Sitoplasma
bersifat koloid, yaitu tidak padat dan tidak cair. Penyusun utama dari sitoplasma adalah air
yang berfungsi sebagai pelarut zat-zat kimia serta sebagai media terjadinya reaksi kimia sel.

Di samping air di dalamnya terlarut banyak molekul-molekul kecil, ion dan protein. Ukuran
partikel terlarut antara 0,001-0,1 µm dan bersifat transparan. Koloid sitoplasma dapat
berubah dari sol ke gel begitu sebaliknya. Sol terjadi jika konsentrasi air tinggi, sedang gel
saat konsentrasi air rendah.
Sel eukariot memiliki banyak organel yang memiliki fungsinya masing-masing yang secara
keseluruhan berperan dalam metabolisme sel. Di bawah ini terdapat beberapa jenis oganel sel
dan fungsinya.

2.5 Struktur dan Fungsi Organel Sel Eukariotik

Ribosom Tempat sintesis protein

Reticulum RE kasar berfungsi sebagai tempat sintesis protein dan RE halus berfungsi sebagai
Endoplasma tempat sintesa lipid, metabolism karbohidrat, dan detoksifikasi obat-obatan

Memproses protein dan molekul lain yang akan dibawa ke luar sel atau ke membrane
Badan golgi
sel
Lisosom Mencerna makromolekul secara intraseluler dan merusak sel-sel asing

Peroksisom Merombak H2O2 yang bersifat racun bagi sel

Mitokondria Tempat terjadinya respirasi seluler yang menghasilkan ATP

Vakuola Tempat penyimpanan cadangan makanan dan zat-zat sisa metabolisme

Kloroplas Tempat berlangsungnya fotosintesis

2.6 Perbedaan Sel Prokariotik & Eukariotik

Perbedaan

Sel Prokariotik Sel Eukariotik

Tidak memiliki inti yang sebenarnya, materi Memiliki nucleus yang sebenarnya karena
inti tersebar dalam sitoplasma karena tidak materi inti dilingkupi oleh membrane inti
mempunyai membrane inti

Memiliki DNA yang lebih sederhana, lebih Memiliki DNA yang lebih kompleks, lebih
sedikit mengandung pasangan basa banyak mengandung pasangan basa
nukleotida, berbentuk sirkuler nukleotida, sehingga harus digulung pada
protein histon (ada histonnya)

Hanya memiliki kromosom tunggal Memiliki kromosom lebih dari 1 (satu)

Tidak memiliki intron, hanya ekson Memiliki intron dan ekson

Proses transkipsi dan translasi dapat terjadi Transkipsi terjadi di inti, dan translasi
secara simultan terjadi di sitoplasma. Keduanya tidak dapat
berjalan secara bersamaan.

Proses transkipsi terjadi lebih sederhana Transkipsi lebih rumit terjadi, dikarenakan
akses RNA polymerase terhadap DNA
lebih lama akibat DNA dikemas secara
kompak dengan protein histon

Proses regulasi sintesis protein lebih Proses regulasi sintesis proteinnya lebih
sederhana kompleks

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Sel merupakan unit terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti biologis. Semua
fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Karena itulah, sel dapat berfungsi
secara autonom asalkan seluruh kebutuhan hidupnya terpenuhi. Struktur sel dan fungsi-
fungsinya secara menakjubkan hampir serupa untuk semua organisme, namun
jalur evolusi yang ditempuh oleh masing-masing golongan besar organisme (Regnum) juga
memiliki kekhususan sendiri-sendiri. Sel-sel prokariotik beradaptasi dengan kehidupan
uniseluler sedangkan sel-sel eukariotik beradaptasi untuk hidup saling bekerja sama dalam
organisasi yang sangat rapi.
Sel prokariotik merupakan sel yang tidak memiliki membran inti sehingga aktivitas sel
terjadi pada membran plasma dan di dalam sitoplasma. Sel prokariotik biasanya berupa sel
tunggal. Sel eukariotik merupakan sel yang memiliki membran inti sehingga sel ini memiliki
inti sel dan pada sel eukariotik terdapat organel-organel sel yang memiliki fungsinya masing-
masing. Sel eukariotik ada yang berbentuk tunggal dan multiseluler. Selain adanya perbedaan
organel sel, terdapat perbedaan genom.
Daftar Pustaka
1. Entjang, Indan. 2003. MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI UNTUK
AKADEMI KEPERAWATAN. Citra Aditya Bakti : Bandung.
2. Syaifudin, 2009. ANATOMI TUBUH MANUSIA UNTUK MAHASISWA
KEPERAWATAN. Salemba Medika : Jakarta.
3. Waluyo Lud. 2019. Mikrobiologi Umum. Universitas Muhammadiyah Malang:
Malang

Anda mungkin juga menyukai