Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Biologi merupakan ilmu yang mengkaji tentang makhluk hidup baik


bagaimana karakteristiknya, fungsinya, interaksi nya terhadap makhluk hidup
lainnya serta lingkungan, dan sebagainya. Makhluk hidup merupakan unit satu
kesatuan yang disusun dari materi sederhana.

Kehidupan kita dimulai dari yang terkecil. Begitu juga makhluk hidup.
setiap makhluk hidup terdiri dari susunan yang memiliki ukuran yang terkecil,
yang kemudian akan membentuk suatu koloni atau kumpulan yang saling
berkaitan dan bekerja sama. Sehingga suatu organisme atau mahluk hidup yang
kompleks memiliki suatu organisasi kehidupan.

Bagian terkecil dari mahluk hidup berupa sel. Sel merupakan unit terkecil
yang menyusun tubuh mahluk hidup dan merupakan tempat terselenggaranya
fungsi kehidupan. Atau dengan kata lain sel merupakan unit struktural dan
fungsional terkecil dari mahluk hidup. Setiap sel tersusun dari berbagai bagian,
yaitu inti sel (nukleus), sitoplasma dan organel sel. Sel sebagai unit fungsional
bermakna bahwa sel-sel penyusun tubuh mahluk hidup melakukan suatu fungsi
atau kegiatan proses hidup. Fungsi yang dilakukan oleh sel adalah respirasi,
ekskresi, transportasi, sintesis, reproduksi dan respon (tanggapan) terhadap
rangsangan. Sel juga sebagai unit hereditas atau pewaris yang menurunkan sifat
genetis dari satu generasi ke generasi berikutnya.

Sebagian besar sel memiliki ukuran yang sangat kecil. Umumnya sel
berdiameter 1-100µm. Dengan ukuran yang sangat kecil tersebut, sel tidak dapat
dilihat dengan mata telanjang. Maka perlu digunakan alat bantu yaitu mikroskop.
Seiring dengan perkembangan dari mikroskop, di temukan 2 tipe strukur sel, yaitu
sel prokariotik dan prokariotik. Eukariotik merupakan kelompok yang memiliki
sel kompartemen yang di kelilingi membrane termasuk nukleus, organel- organel
seperti mitokondria, kloroplas dan lain-lain. Sedangkan prokariot merupakan
kelompok yang selnya tidak memiliki kompartemen internal.

1.2. Rumusan masalah


1. Apa pengertian dari sel dan apa saja penjelasan yang mencakup mengenai
sel?
2. Apa pengertian dari sel prokariotik dan sel eukariotik?
3. Apa saja bagian-bagian struktur sel eukariotik dan prokariotik?
4. Apa saja perbedaan sel prokariotik dengan sel eukariotik?
5. Apa saja fakta-fakta mengenai sel?
6. Bagaimana integrasi sel terhadap al-Qur’an?

1.3. Tujuan masalah

1. Untuk mengetahui apa itu pengertian sel dan mengetahui cakupan


mengenai sel
2. Untuk mengetahui pengertian dari sel prokariotik dan sel eukariotik
3. Untuk mengetahui bagian-bagian sel eukariotik dan prokariotik
4. Untuk mengetahui perbedaan sel prokariotik dengan sel eukariotik
5. Untuk mengetahui apa saja fakta dan informasi terkait sel
6. Untuk memahami integrasi al-Qur’an terhadap materi sel
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Sel

Sel berasal dari kata cella yang berarti ruangan berukuran kecil.
Kemudian, sel merupakan unit struktural dan fungsional yang terkecil pada
makhluk hidup. Makhluk hidup (organisme) tersusun dari sel tunggal (uniseluler)
atau gabungan dari sel-sel yang melakukan fungsi yang sama atau berbeda.
Perbedaan susunan sel inilah yang akan membentuk variasi makhluk hidup.
Misalnya, organisme bakteri dan archaebacteria tersusun atas sel tunggal
(uniseluler). Sedangkan pada sejumlah fungi, tumbuhan, dan hewan tersusun dari
banyak sel yang memiliki tugas fungsi yang sama atau berbeda (multiseluler).

Sel merupakan unit dasar kehidupan yang menyusun makhluk hidup. Sel-
sel bergabung menyusun jaringan dan selanjutnya terbentuk suatu organisme. Sel
dikatakan unit dasar kehidupan karena suatu sel dapat melakukan fungsinya
sendiri tanpa harus bergabung dengan sel lainnya. Lantas, mengapa virus yang
ukurannya lebih kecil dibanding sel tidak dikatakan unit dasar kehidupan?

Ternyata, virus tidak dapat melakukan reproduksi secara mandiri. Bahkan,


virus membutuhkan sel ketika melakukan replikasi. Maka dari itu, virus disebut
juga partikel transisi bukan makhluk hidup. Virus merupakan partikel peralihan
antara makhluk hidup dan benda mati.

Sel merupkan “kantung kecil”, meskipun kenyataannya lebih rumit dari


sekedar kantung kecil. Sebagian besar sel tersusun atas air dan komponen kimia
utama, misalnya protein, karbohidrat, lemak, dan asam nukleat. Kantung tersebut
tersusun dari dua lapisan membran fosfolipid yang bersifat selektif permeable,
yang berarti hanya molekul tertentu saja yang dapat masuk dan keluar sel.

Sel pada dasarnya mengandung sitoplasma (plasma di dalam sel) dan


nukleoplasma (plasma yang ada di dalam inti sel). Sitoplasma berisi sitosol
(cairan plasma) dan organela-organela sel sedangkan nukleoplasma berisi cairan
inti sel, anak inti (nukleus), dan kromosom yang mengandung DNA. DNA
merupakan molekul pembawa informasi genetik yang pada saat tertentu
terpketkan menjadi kromosom.

2.2. Struktur Sel

Dilihat dari ada atau tidaknya inti sel, maka sel dapat dibagi menjadi dua
yaitu:

A. Sel Prokariotik

Prokariotik berasal dari kata pro yang artinya belum dan krayon yang
artinya inti sel. Sel prokariotik merupakan sel yang belum memiliki inti sel,
namun sudah membentuk materi inti. Ini mengandung pengertian bahwa sel
prokariotik bukannya tanpa inti, melainkan memiliki materi inti yang tersebar di
dalam sitoplasmanya.

Sel prokariotik merupakan organisme yang dapat hidup dengan


memanfaatkan banyak sumber energi dibandingkan dengan organisme lainnya.
Organisme ini dapat hidup pada habitat yang ekstrem seperti pada sumber air
panas atau laut dengan kadar garam yang tinggi.

Organisme pada sel prokariotik ini memiliki dibagi menjadi dua kelompok
besar yaitu jenis bacteria dan archaebacteria. Genom prokariotik terdiri dari
kromosom tunggal yang melingkar tanpa organisasi (DNA). Sel prokariotik
memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1. Berukuran 1-10 µm
2. Memiliki DNA yang tidak dibungkus membran inti
3. Aktivitas sel terjadi pada membran plasma di dalam sitoplasma
4. DNA prokariotik membentuk sirkuler atau yang disebut nukleoid. Di luar
nukleoid terdapat DNA sirkuler yang disebut plasmid.
5. Sebagian besar memiliki dinding sel
6. Contoh organisme ini adalah ganggang hijau-biru (Cyanobacteria)
Gambar 1.1 (A). Sel prokariotik bakteri (B). Sel Ganggang Hijau Biru

Sel ganggang hijau-biru umumnya lebih besar dari sel bakteri. Sel-sel
ganggang ini melakukan fotosintesis dengan klorofil a, yang tidak dijumpai oleh
sel bakteri. Sel prokariotik dilapisi oleh dinding sel yang berbeda dengan sel
tumbuhan karena biasanya tidak berupa selulosa dan zat kimia yang berbeda pula.

Tebalnya dinding sel berkisar antara 10-20 mm dan kadang-kadang


diselaputi oleh kapsul sejenis jelly yang relatif tebal dari bahan protein. Bagian
dalam dinding sel terdapat membran plasma yang disebut plasmalemma. Pada
bagian tertentu dari membran plasma terjadi suatu lekukan ke arah sitosol
(infloding) membentuk suatu struktur yang disebut mesosom (setara mitrokondria
pada sel eukariotik).

Membran plasma sel prokariotik juga membentuk lipatan-lipatan ke arah


sitosol, strukturnya seperti lembaran-lembaran halus di sepanjang permukaan
membran bagian dalam, disebut lamela. Lamela sitomembran mengandung
pigmen fotosintetik. Lamella sitomembran juga disebut membrane fotosintetik
karena adanya pigmen fotosintetik. Pada bakteri fotosintetik, lamela sitomembran
disebut juga khromatofor. Bakteri ungu (Rhodopseudomonas sp) memiliki
membran fotosintetik berbentuk bangunan seperti kantung (sacklice). Struktur
sacklice terbentuk dari hasil pelekukan membran plasma ke arah sitosol.

Di bagian dalam membran plasma terdapat sitoplasma, ribosom, dan


nukleoid. Sitoplasma mengandung vesikel (vakuola kecil) dan menyimpan
cadangan gula kompleks atau bahan-bahan organik. Pada beberapa ganggang
hijau-biru, vakuola mengandung gas nitrogen. Ribosom terdapat bebas di dalam
sitoplasma dan berperan sebagai tempat terjadinya sintesis protein. Jika dilihat
dari mikroskop elektron ditunjukkan adanya daerah inti yang jernih disebut
nukleoid. Di sini terdapat kromosom yang dibentuk dari molekul DNA satu untai
yang sirkuler. DNA ini panjangnya 1 mm dan mengangdung informasi genetik.

Organisme sel prokariotik terkecil yang hidup bebas adalah mikroplasma


atau yang disebut PPLO (Pleuropneumonia Like Organism). Organisme ini
menyebabkan penyakit pada hewan atau manusia dan dapat dibiakkan seperti
bakteri jenis lain. Ukurannya sama besar dengan ukuran virus yang paling besar.
Jika dilihat dengan mikroskop elektron, maka akan tampak selaput plasma,
komplemen genetik yang berupa benang spiral rangkap dari DNA sirkular dan
sejumlah ribosom. PPLO menarik untuk diteliti karena ukurannys 1000 kali lebih
kecil dari ukuran bakteri dan sejuta kali lebih kecil dibanding organisme sel
eukariotik.

Gambar 1.2 Mikroplasma (Pleuropneumonia Like Organism)

B. Sel Eukariotik

Eukariotik berasal dari kata Eu yang berarti benar dan Krayon yang berarti
inti. Sel eukariotik adalah sel yang telah memiliki inti sel, atau sel yang memiliki
materi inti yang terorganisasi dalam suatu selaput, sehingga inti sel tampak jelas.

Sel eukariotik memiliki struktur yang lebih berkembang dibandingkan sel


prokariotik. Sel nya terlihat seperti massa yang jernih dengan bentuk yang tidak
teratur, dibatasi oleh selaput dan di tengahnya terdapat bangunan yang lebih pucat
berbentuk bulat, disebut inti sel (nukleus). Secara umum, sel ini dibina oleh
selaput atau membrane sel, plasma sel, dan inti sel.

1. Membran Sel

Membran sel berupa selaput tipis atau disebut juga plasmalemma.


Tebalnya kira-kira 100 Å. Oleh karena itu, membran sel tidak terlihat dengan jelas
pada mikroskop cahaya. Membran plasma dibangun oleh fosfolipid protein dan
karbohidrat. Fosfolipid adalah molekul-molekul yang amfilik, artinya setiap
molekul mengandung kepala yang bersifat hidrofilik (zat yang masuk dapat larut
dalam air) dan ekor yang hidrofibik (zat yang tidak dapat larut dalam air). Sel itu
bertetangga sehingga membran sel tersebut bersentuhan dengan air pada kedua
sisinya. Di bagian dalam membran sel berair dan demikian juga di bagian luarnya
yang membasahi sel tersebut. Jadi membran sel berada di antara dua fase berair
tersebut. Dalam keadaan demikian, molekul-molekul fosfolipid akan berpasangan,
melalui ekor dengan ekornya. Dengan cara ini maka kepala yang hidrofilik
berhadapan dengan medium berair pada setiap sisinya sedangkan ekor yang
hidrofobik terlindung dari sentuhan terhadap air. Karena itu, terbentuklah
fosfolipid bilayer.

Gambar 1.3 Membran Plasma

Molekul-molekul protein ditemukan baik di permukaan dalam maupun


luar membrane plasma. Protein-protein ini disebut protein ekstrinsik. Protein-
protein yang lain menembus ke bagian dalam dari membrane plasma hingga
sampai dan tersembul ke kedua permukaan membran plasma tersebut. Protein-
protein ini disebut protein intrinsik. Sedangkan molekul-molekul karbohidrat
umumnya bergabung dengan molekul protein dan lemak membentuk ikatan
glikoprotein dan glikolipid. Molekul karbohidrat ini hanya ditemukan di luar
membran plasma dan tidak ditemukan di dalamnya. Karena itulah membran
plasma bersifat asimetris.1

2. Plasma Sel

Plasma sel atau yang disebut juga sitoplasma merupakan cairan sel dari
segala sesuatu yang terlarut di dalamnya untuk membedakan cairan yang berada
di dalam sel yaitu nukleoplasma. Sitoplasma berada dalam sistem koloid
kompleks, sebagian besar adalah air yang di dalamnya terlarut molekul-molekul
kecil maupun besar (makromolekul), ion-ion, dan organela. Organela-organela
yang terdapat di dalam sitoplasma antara lain:

Gambar 1.4 Sel Hewan dan Sel Tumbuhan

a) Retikulum Endoplasma

Retikulum endoplasma adalah sistem membran yang sangat luas di dalam


sel, berupa saluran-saluran dan tabung pipih. Ruang yang terkurung membran itu
saling berhubungan. Membrannya tersusun dari lipoprotein, sama dengan susunan
membran plasma, hanya saja lebih tipis. Setiap membran yang menyusun
retikulum endoplasma memiliki satu permukaan yang menghadap ke sitosol dan
satu permukaan lagi menghadap ke dalam lumennya (rongganya). Ada dua jenis

1
Aditya Marianti dan Sumaidi, Biologi Sel, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2017, hlm. 4.
retikulum endoplasma yaitu retikulum endoplasma halus dan retikulum
endoplasma kasar.

Retikulum endoplasma halus (Smooth Endoplasmic Reticulum) memiliki


permukaan halus karena tidak adanya ribosom yang menempel berperan dalam
sintesis lemak. Sedangkan retikulum endoplasma kasar (Rough Endoplasmic
Reticulum) memiliki permukaan yang kasar karena adanya ribosom yang
menempel.

b) Ribosom

Ribosom merupakan struktur yang paling kecil yang tersupensi di dalam


sitoplasma. Bentuknya agak bulat dengan diameter kira-kira 250 Å. Ada yang
melekat pada bagian luar retikulum endoplasma dan ada yang tersebar bebas di
dalam sitoplasma. Pada sel-sel yang aktif dalam sintesis protein seperti sel-sel
hati, ribosom dapat merupakan 25% dari bobot kering sel. Jadi dapat diketahui
bahwa ribosom berfungsi sebagai tempat untuk sintesis protein.

c) Mitokondria

Mitokondria berbentuk lonjong, berdiameter kurang lebih 0.2 µm.


Mitokondria memiliki membran rangkap, membrane dalam membentuk lipatan-
lipatan yang dinamakan kista. Di dalam sel, mitokondria berjumlah sangat
banyak, terutama pada sel-sel yang giat bekerja seperti sel hati, ginjal, dan otot.
Fungsi utama mitokondria adalah sebagai tempat respirasi atau pembangkit
energi.

d) Badan Golgi

Badan golgi merupakan tumpukan kantong-kantong pipih dan butiran.


Kantong-kantong pipih itu dinamakan sisternae atau sakulus. Tiap sakulus
cenderung berbentuk seperti cakram. Susunan sisternae atau sakulus disebut
dengan diktiosom. Istilah diktiosom diberi pada badan golgi tumbuhan karena
lapisan-lapisan sisternaenya sangat jelas. Di sekeliling diktiosom terdapat
bangungan kompleks yang menyatu berupa gelembung-gelembung atau vesikel
dan pembuluh-pembuluh yang saling berhubungan.
e) Lisosom

Lisosom adalah struktur yang agak bulat dibatasi oleh membran tunggal.
Lisosom hanya ditemukan pada sel hewan saja, dan sampai saat ini tidak ada
penelitian yang membuktikan bahwa lisosom terdapat dalam sel tumbuhan.
Lisosom berisi enzim-enzim hidrolitik untuk memecah polisakarida, lipid,
fosfolipid, protein, dan asam inti. Pada daerah yang sedang tumbuh, seperti daerah
penulangan, lisosom berperan dalam memakan jaringan yang hancur. Pada
metamorfosa katak, tahapan perubahan dari kecebong menjadi katak, ekornya
secara bertahap akan dihancurkan. Sel-sel ekor yang kaya akan lisosom akan mati
dan hasil penghancurannya akan digunakan dalam pertumbuhan sel-sel baru bagi
katak yang sedang dalam pertumbuhan.

f) Sentrosom

Organel satu ini terletak di sentral sel, berdekatan dengan inti. Sentrosom
menyerupai bola-bola duri karena adanya serat-serat radial. Di dalamnya terdapat
sentrosfor yang mengandung dua buah sentriol. Kedua sentriol ini saling tegak
lurus, masing-masing terdiri dari sembilan filament membentuk silinder. Sebelum
sel membelah diri, sentriolnya menduplikasikan diri dan masing-masing pergi ke
arah kutub yang berlawanan. Sesampainya di kutub sel, masing-masing sentriol
tersebut berubah menjadi titik kutub. Dari keduanya kemudian tumbuh serat-serat
gelendong yang menghubungkannya. Serat gelendong ini juga sering disebut
gelendong pembelahan. Gelendong pembelahan adalah tempat menempelnya
kromosom saat terjadi pembelahan sel. Pada beberapa sel, sentriol
menduplikasikan diri membentuk basal bodi dari silia dan flagella.

g) Vakuola

Vakuola adalah organel sitoplasmik yang dibatasi oleh selaput tipis yang
disebut tonoplas, umunya berupa rongga atau gembungan. Pada sel-sel hewan,
vakuola ini jarang terlihat atau kalau ada kecil-kecil, sedangkan pada sel
tumbuhan selalu terdapat, baik yang kecil, menengah, maupun berukuran besar.
Di dalamnya terdapat bermacam bahan yang tersimpan seperti bahan-bahan
buangan atau ampas metabolise, pigmen, dan simpanan produksi seperti minyak
atsiri yang mudah menguap dan juga madu.

h) Kloroplas

Kloroplas hanya terdapat pada tumbuhan dan ganggang tertentu. Pada sel-
sel tumbuhan, kloroplas umumnya dijumpai dalam bentuk cakram dengan
diameter 5-8 µm dan tebal antara 2-4 µm. Kloroplas dibatasi oleh membran
rangkap, di dalamnya terdapat cairan atau matriks fluida yang disebut stroma. Di
dalam stroma terdapat struktur membran yang disebut juga membran tilakoid.
Tilakoid yang menghubungkan antar grana. Di dalam membran tilakoid terdapat
enzim-enzim untuk kelengkapan reaksi terang fotosintesis dan di sinilah terdapat
klorofil. Tilakoid berfungsi sebagai tempat berlangsungnya reaksi terang
fotosintesis. Sedangkan pada stroma terdapat enzim-enzim yang sangat penting
untuk reduksi CO2 menjadi karbohidrat. Stroma berfungsi sebagai tempat
berlangsungnya reaksi gelap fotosintesis.

i) Organel Lain

Organel lain yang terdapat pada sel eukariotik adalah dinding sel. Sel
protisa, fungi, dan tumbuhan dikelilingi oleh dinding sel. Dinding sel tumbuhan
disusun oleh molekul polisakarida. Jenis polisakarida yang menyusun dinding sel
antara sel protista, fungi, dan tumbuhan tidaklah sama. Sebagai contoh,
polisakarida penyusun sel jamur adalah kitin dan glukan, sedangkan pada sel
tumbuhan tinggi, polisakarida yang menyusun dinding sel adalah selulosa,
hemiselulosa, dan substansi pekat.

Organel lain pada sel eukariotik adalah plastid. Sel tumbuhan mengandung
plastida. Umbi dari tanaman lobak yang berwarna putih plastidanya belum
terbentuk, namun masih berupa proplastida. Apabila proplastida terkena cahaya
matahari, seperti saat umbi muncul ke atas permukaan tanah, maka plastida baru
akan terbentuk. Plastida ada yang berwarna dan ada pula yang tidak berwarna.
Plastida yang berwarna dinamakan leukoplas sedangkan yang tidak berwarna
dinamakan kromoplas.
3. Inti Sel

Inti sel atau nukleus berbentuk bulat atau lonjong, dibatasi oleh membran
rangkap. Ada variasi bentuk inti sel pada beberapa sel, misalnya pada sel darah
putih yang berbentuk lengkung sedangkan pada sel darah merah tidak ada inti sel
lagi. Jumlah inti sel umunya cuma satu, tetapi ada beberapa jenis sel yang
memiliki inti sel lebih dari satu. Pada otot lurik, selnya berjumlah lebih dari satu,
dan pada protozoa terdapat mikonuleus dan makronukleus. Bagian-bagian dari inti
sel adalah membran inti atau karioteka, nukleoplasma, nukleolus, dan benang-
benang kromatin. Membran inti adalah pembatas antara sitoplasma dengan
nukleoplasma. Membran inti memiliki pori-pori berukuran 60 nm. Membran inti
rangkap dua, di tempat-tempat tertentu terdapat adanya pori-pori. Nukleoplasma
adalah cairan yang ada di dalam membran inti. Di dalam nukleoplasma terlarut
materi-materi seperti fosfat, gula ribosa dan deoksiribosa, protein, nukleotida, dan
asam inti.

Pada nukleoplasma terdapat adanya kromatin yang akan tampak jelas pada
saat sel membelah, karena kromatin akan menebal, memendek, dan berubah
menjadi kromosom. Kromosom mengandung materi genetik yang mengontrol
aktivitas hidup sel dan mengatur pewarisan sifat-sifat keturunan.

Tabel 1.1 Perbedaan atau perbandingan antara sel Prokaritoik dan sel
Eukaritoik

KETERANGAN SEL PROKARIOTIK SEL EUKARIOTIK


Contoh organisme Bakteri dan ganggang Protista, fungi, tumbuhan,
hijau-biru dan hewan
Ukuran Sel Umunya 1-10 µm Umumnya 5-100 µm
Metabolisme Anaerobik dan aerobic Aerobik
Organela Sedikit Banyak
DNA Sirkular dalam Sangat panjang terdapat
sitoplasma dalam inti sel
RNA dan protein Disintesis pada beberapa Sintesis RNA terjadi
kompartemen dalam nukelus, protein
disintesis dalam
sitoplasma
Sitoplasma Tidak ada sitoskeleton Sitoskeleton tersusun atas
filamen protein
Pembelahan sel Kromosom memisahkan Kromosom memisah
diri oleh adanya melalui gelendong
pemisahan membrane pembelahan
plasma
Organisasi seluler Umumnya uniseluler Umumnya multiseluler

2.3. Fakta-Fakta Mengenai Sel

Para ilmuwan memperkirakan tubuh manusia terdiri dari 75-100 triliun sel.
Sel melakukan segalanya dari memberikan kekuatan dan stabilitas stuktur tubuh,
menyediakan energi, hingga sebagai sarana reproduksi suatu organisme.

Berikut adalah beberapa fakta dan informasi mengenai sel, yakni:

a. Sel Berukuran Kecil sehingga Harus Dilihat melalui Mikroskop

Sel berukuran 1-100 µm sehingga membutuhukan mikroskop agar dapat


diamati. Dengan mikroskop canggih seperti Scanning Electron Microscope, ahli
biologi sel dapat memperoleh gambaran rinci tentang struktur sel.

b. Terdapat Dua Jenis Utama Sel

Dua jenis sel utama adalah prokariotik dan eukariotik. Sel prokariotik
tidak memiliki selubung inti sel, meliputi bakteri dan archabakteri. Di sisi lain, sel
eukariotik memiliki inti sejati. Hewan, tumbuhan, jamur, dan protista adalah
contoh organisme yang terdiri dari sel-sel eukariotik.

c. Organisme Sel Tunggal Prokariotik adalah Bentuk Paling Awal di Muka Bumi

Organisme prokariotik dapat hidup dalam lingkungan yang akan


mematikan bagi kebanyakan organisme lain. Mereka mampu hidup dan
berkembang di habitat ekstrem. Archaen misalnya, kelompok ini tinggal di daerah
seperti ventilasi hidrotermal, air panas, rawa, lahan basah, dan usus hewan.

d. Terdapat Lebih Banyak Sel Bakteri dalam Tubuh Manusia Dibanding Sel
Manusia

Ilmuwan memperkirakan sekitar 95% dari semua sel dalam tubuh adalah
sel bakteri. Sebagian besar mikroba ini dapat ditemukan dalam sel pencernaan.

e. Sel Mengandung Materi Genetik

Sel mengandung DNA (asam deoksiribonukleat) atau informasi genetik


yang diperlukan untuk mengarahkan aktivitas seluler. DNA adalah jenis molekul
yang dikenal sebagai asam nukleat. Pada sel prokaritotik, molekul DNA tidak
berada di daerah terpisah, melainkan berada di daerah sitoplasma yang disebut
sebagai nukeloid.

Pada sel eukariotik, molekul DNA terletak di dalam inti sel. DNA dan
protein merupakan komponen utama kromosom. Sel manusia mengandung 23
pasang kromosom (46 buah). Terdapat 22 pasangan autosom (kromosom non-
seks). Kromosom X dan Y diketahui menentukan jenis kelamin (gonad).

f. Sel Memiliki Struktur yang Disebut Organel dan Memiliki Fungsi Tertentu

Organel memiliki berbagai tugas mulai dari menyediakan energi hingga


memproduksi hormon dan enzim. Sel eukariotik memiliki beberapa jenis organel
dan tidak ada yang terikat dengan membran.

Terdapat perbedaan antara jenis organel yang ditemukan dalam sel


eukariotik yang berbeda. Misalnya, sel tumbuhan memiliki dinding sel dan
kloroplas yang tidak dimiliki oleh sel hewan.

g. Berbagai Jenis Sel Bereproduksi Melalui Metode yang Berbeda

Kebanyakan sel prokariotik melakukan reproduksi melalui pembelahan


biner, yakni sejenis proses kloning di mana dua sel identik terbentuk dari satu sel.
Sedangkan sel eukariotik melakukan reproduksi dengan metode mitosis dan
meiosis.

h. Kelompok Sel yang Sama Membentuk Jaringan

Jaringan adalah kelompok sel dengan struktur dan fungsi yang sama. Sel
yang membentuk jaringan hewan umumnya dijalin bersama dengan serat
ekstraseluler dan kadang-kadang dijalin oleh zat lengket yang melapisi sel.
Berbagai jenis jaringan juga bisa dijalin bersama membentuk organ. Kelompok
organ, pada gilirannya, akan membentuk sistem organ.

i. Sel Memiliki Rentang Hidup yang Berbeda

Sel tubuh manusia memiliki rentang hidup berbeda, tergantung pada jenis
dan fungsi sel. Sel-sel tersebut dapat hidup antara beberapa hari hingga satu tahun.
Sel-sel tertentu pada saluran pencernaan hidup hanya beberapa hari, sementara
beberapa sel kekebalan tubuh dapat hidup sampai enam minggu. Sel pankreas
diketahui dapat hidup selama satu tahun.

j. Sel Melakukan Bunuh Diri

Ketika mengalami kerusakan atau infeksi, sel akan membinasakan dirinya


sendiri melalui proses yang disebut apoptosis. Apoptosis merupakan salah satu
jenis kematian sel terpogram. Apoptosis terjadi untuk memastikan perkembangan
sel yang tepat dan untuk menjaga proses mitosis tetap berjalan baik.
Ketidakmampuan sel melakukan apoptosis dapat menyebabkan perkembangan
kanker.

2.4. Integrasi Sel terhadap Dalil Naqli (Al-Qur’an)

Segala sesuatu yang terjadi di dunia ini seyogyanya sudah dijelaskan Allah
dalam firman-Nya, bahkan sebelum kehidupan ini tercipta. Allah tidak
menciptakan segala sesuatu kecuali tanpa sebab yang haq. Ada berbagai macam
hikmah yang seharusnya dapat diambil manusia dalam merenungi ciptaan Allah
yang tanpa batas ini. Begitupula dengan ilmu pengetahuan yang mengkaji tentang
sel (sitologi). Berikut beberapa dalil al-qur’an yang menjelaskan tentang sel,
antara lain:

a. Surah Az-Zumar/39:6

“Dia menciptakan kamu dari seorang diri kemudian Dia jadikan


daripadanya istri dan Dia menurunkan untuk kamu delapan ekor yang
berpasangan dari binatang ternak. Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu
kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan. Yang (berbuat) demikian itu adalah
Allah, Tuhan kamu, Tuhan yang mempunyai kerajaan. Tidak ada Tuhan (yang
berhak disembah) selain Dia; maka bagaimana kamu dapat dipalingkan?”

Allah menjadikan manusia berpasang-pasangan (lelaki dan perempuan)


salah satunya adalah untuk menciptakan keturunan. Proses penciptaan manusia
(keturunan) dimulai dari sebuah pertemuan antara sel perempuan (ovum) dan sel
lelaki (sperma). Pertemuan kedua sel inilah yang akan melebur (fertilisisasi) dan
membentuk sebuah zigot. Sel-sel yang berperan merupakan sel eukariotik karena
manusia adalah makhluk multiselelur yang memiliki jenis sel eukariotik

Seperti halnya dengan manusia, sebagian besar binatang ternak adalah


kelompok dari kelas mamalia. Perkembangbiakan binatang ternak juga sama
dengan kejadian reproduksi pada manusia.

b. Suroh Al-Infitor/82:7-8

“Yang telah menciptakan kamu lalu menyempurnakan kejadianmu dan


menjadikan (susunan tubuhmu) seimbang, dalam bentuk apa saja yang Dia
kehendaki, Dia menyusun tubuhmu”.

Allah menyempurnakan susunan tubuh manusia dalam keadaan seimbang


karena adanya rangka. Rangka merupakan susunan tulang-tulang yang berfungsi
sebagai gerak pasif serta membentuk tubuh. Rangka terbentuk karena adanya sel-
sel tulang yang menyusun. Sel ini termasuk dalam sel eukariotik dan pada
umumnya terdapat pada hewan termasuk manusia.
BAB III

PENUTUP

3.1. Simpulan

Sel merupakan unit dasar kehidupan yang menyusun makhluk hidup. Sel
dibedakan atas beberapa bentuk , diantaranya berdasarkan keadaan inti sel (sel
eukariotik dan eukariotik).

Sel tumbuhan terdiri atas: dinding sel. membrane plasma,sitoplasma, dan


organel-organel (retikululum endoplasms kasar dan halus, ribosom,mitokondria,
apartus golgi, plastid, vakuola sentral dan nucleus). Sedangkan sel hewan terdiri
atas membrane sel, sitoplasma dan organel-organel (reticulum endoplasma kasar
dan halus, ribosom, mitokondria, lisosom, apparatus golgi, vakuola, dan nucleus).

Perbedaan sel tumbuhan dan sel hewan adalah sel tumbuhan bentuknya
tetap, terdiri dari dinding sel yang mengandung selulosa, terdapat butir plastid,
dan vakuola sentral yang besar, tidak ada lisosom dan sentriol. sedangkan sel
hewan bentuknya bervariasi, tidak ada butir plastid, vakuola kecil, terdapat
lisosom dan sentriol.

3.2. Saran

Demikian makalah yang dapat penulis paparkan mengenai Sel Eukariotik


dan Sel Prokaritoik. Semoga makalah ini berguna bagi pembaca, khususnya bagi
mahasiswa. Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat kesalahan.
Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun kami harapkan untuk perbaikan
makalah kami selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA

Marianti, Aditya dan Sumadi. 2007. Biologi Sel. Yogyakarta: Graha Ilmu

Salahudin, Rafi. 2019. Sel. Makalah

Subowo. 1995. Biologi Sel. Bandung: Angkasa

Winatasasmita, D.1986. Biologi Sel. Jakarta: Universitas Terbuka

Anda mungkin juga menyukai