Anda di halaman 1dari 24

UJIAN TENGAH SEMESTER

MATA KULIAH BIOLOGI SEL DAN MOLEKULER

DISUSUN OLEH:

ALFIA RAUF
(O1A123194)

PRODI S1 FARMASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2023

KATA PENGANTAR
Puji Syukur ke hadirat Tuhan Yang Mahakuasa berkat kebaikanNya serta
TuntunaNya, penulis dapat menyelesaikan makalah mengenai biologi sel dan
molekuler dalam menyelesaikan Ujian Tengah Semester

Penulis menyadari dalam Menyusun makalah ini, banyak mendapat


dukungan dari berbagai pihak.sehigga pada akhirnya makalah ini dapat
diselesaikan. semoga makalah terkait biologi sel dan molekuler ini dapat
bermanfaat ini dapat bermanfaat dan perkembangan ilmu

Akhir kata, penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna. Besar harapan penulis agar pembaca berkenan memberikan umpan
balik berupa kritik dan saran. Semoga makalah ini bisa memberikan manfaat
bagi berbagai pihak. Aamiin.

KENDARI, 3 DESEMBER 2023

PENULIS
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 Biologi Sel Dan Molekuler
1. Definisi Biologi Sel dan Molekuler
2. Sejarah Biologi Sel dan Molekuler
3. Kaitan Biologi Sel dan Molekuler
4. Teori Sel Modern
5. Sel Prokariotik Dan Eukariotik
BAB 2 Struktur Dan Fungsi Sel
1. Struktur dan Fungsi Membran sel
2. struktur dan fungsi dinding sel
3. System Endomembran
BAB 3 Kloroplas Dan Mitokondria
1. Pengertian kloroplas dan Mitokonndria
2. Struktur Dan Fungsi kloroplas dan Mitokonndria
3. Struktur Dan Fungsi Organel Non system Endomembrane
BAB 4 Transpor Molekul Melintasi Membran Sel
1. Pengertian
2. Transpor Pasif
3. Transpor Aktif
4. Transpor Makromolekul
BAB 5 Komunikasi Sel
1. Pengertian
2. Gambaran Umum Pensinyalan Sel
3. Molekul Sinyal, Reseptor Sinyal Dan Cara Aktivitas
4. Second Massager Dan Molekul Relai
5. Penerimaaan Sinyal Dan Inisisasi Tranduksi sinyal
6. Respon Seluler Terhadap Sinyal
BAB 6 Siklus Sel
1. Pengertian
2. Peran Utama Pembelahan Sel
3. Siklus Sel Mitotik
4. Pembelahan Miosis
5. Regulasi/peraturan Siklus Sel

DAFTAR PUSTAKA

BAB 1
BIOLOGI SEL DAN MOLEKULER
1. Definisi biologi sel dan molekuler
Biologi sel mempelajari organisasi dan fungsi jasad hidup (organisme)
ditinjau dari aspek struktur & fungsi komponen penyusun sel, sedangkan
biologi molekuler mempelajari organisasi dan fungsi organisme ditinjau dari
struktur dan regulasi molekuler unsur atau komponen penyusunannya, dengan
kata lain mempelajari jasad hidup pada tingkat molekul. Jasad hidup secara
umum dikelompokkan menjadi dua, yaitu: Jasad hidup selular yang
mempunyai satuan unit dasar yaitu sel, seperti bakteri, hewan dan tanaman.
Sedangkan jasad hidup non seluler: tidak tersusun atas sel tapi berupa satuan
biomolekul seperti virus dan bakteriofag, virus satuan dasarnya adalah virion.
Secara singkat konsep tentang sel dinyatakan baahwa sel merupakan
kesatuan structural, fungsional, dan hereditas semua organisme maahluk hidup
seperti mikroba, tumbuhan, dan hewan. Sel sel hanya berasal dari sel yang ada
sebelumnya. Setiap sel memiliki pertumbuhan dan perkembangannya sendiri
yang terorganisasi rumit di dalam organisme multisel. Konsep-konsep tersebut
saangat sederhana dan logis, terutama untuk mereka yang meimiliki latar
belakang biologi. Penegmbangankonsep untuk mereka yang memiliki latar
belakang biologi. Pengembangan konsep ttentang sel agar dapat diterima,
memerlukan waktu berabad abad. Sebagian besar sel berukuran sangat kecil,
sehingga tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Lgipula, alat pembesar
bayangan dari bentukan beukuran kecil, padaa saat itu belum ada. Oleh karena
itu, peenemuan sel baru terjadi setelah ditemukannya alat perbesaran bayangan
yang kita kenal dengan Mikroskop.

2. Sejarah biologi sel dan molekuler


Istilah sel pertama kali dikemukakan oleh Robert Hooke tahun 1667,
pada saat mengamati sayatan gabus dengan mikroskop. la melihat adanya
ruangan-ruangan kecil yang disebutnya "cella" yang berarti kamar kecil. Lebih
kurang 200 tahun kemudian Dutrochet, von Schleiden, dan Schwann
mendukung penemuan R. Hooke tersebut. Di tahun 1835 Dujardin menyatakan
bahwa di dalam cella terdapat suatu zat yang kental. Zat inilah yang sekarang
dikenal dengan nama protoplasma. Di pertengahan abad 19. itu tercetusl
konsep yang menyatakan bahwa semua sel berasal dari satu sel yang telah ada.
Virchow menyatakannya Omnis cellula e cellula. Menjelang abad ke 20,
banyak para ahli menemukan berbagai jenis struktur atau bentukan di dalam sel
yang kita kenal organella seperti mitokondria, golgi, diktiosoma, kloroplas dan
bentukan lainnya. Dengan. kemajuan teknologi dan ditemukannya alat-alat
yang canggih, saat ini diketahui bahwa struktur dan kegiatan sel tidak
sesederhana seperti yang diduga sebelumnya.

3. Kaitan Biologi Sel dan Molekuler


Biologi sel dan biologi molekuler saling terkait karena biologi molekuler
merupakan studi biologi pada tingkat molekuler yang berkaitan dengan
pemahaman interaksi antara berbagai sistem sel, termasuk keterkaitan DNA,
RNA, dan sintesis protein. Biologi sel, di sisi lain, mempelajari struktur, fungsi,
pertumbuhan, dan perkembangan sel hidup. Selain itu, biologi molekuler juga
mempelajari dasar-dasar molekuler dari proses replikasi, transkripsi, dan
terjemahan materi genetic. Kedua bidang ini memiliki peran penting dalam
memahami bagaimana sel bekerja dan berkembang, serta bagaimana informasi
genetik diatur dan diekspresikan dalam sel hidup. Dengan demikian,
pemahaman tentang biologi sel dan molekuler sangat penting dalam berbagai
bidang, termasuk farmasi, kedokteran, dan teknologi laboratorium medik.

4. Teori Sel Modern


Teori sel modern adalah konsep ilmiah yang menjelaskan sifat-sifat sel.
Teori sel klasik terdiri dari tiga poin penting, yaitu:
1. Semua makhluk hidup tersusun atas sel-sel
2. Sel merupakan unit dasar struktur, fungsi, dan fisiologi dalam tubuh
makhluk hidup
3. Serta sel-sel hidup berasal dari sel-sel yang telah ada sebelumnya.

Teori sel modern menambahkan dua poin, yaitu sel-sel mengandung


dan menurunkan informasi hereditas selama pembelahan sel, dan semua
sel relatif sama dalam hal komposisi kimiawi dan aktivitas metabolisme.
Selain itu, teori sel modern juga menyatakan bahwa sel mengandung
informasi turun-temurun (DNA) yang diturunkan dari sel ke sel selama
pembelahan sel, terdapat aliran energi di dalam sel, dan semua sel pada
dasarnya adalah sama dalam komposisi kimianya.

5. Sel Prokariotik Dan Eukariotik


Sel merupakan penyusun tubuh organisme bersel satu atau bersel banyak.
Berdasar keberadaan inti, sel dibedakan 2 macam, yakni sel prokariotik dan
eukariotik. Sel eukariotik yakni sel yang memiliki inti, sedang sel prokariotik
tidak memiliki inti sel. Sel prokariotik misal ditemukan pada sel bakteri. Sel
hewan dan sel tumbuhan merupakan contoh sel eukariotik. Berikut ini gambar
sel eukariotik dan prokariotik.

Sel prokariotik dan eukariotik memiliki perbedaan dalam struktur dan


fungsi. Sel prokariotik, seperti bakteri, tidak memiliki membran inti atau
organel selain ribosom, sedangkan sel eukariotik, seperti sel hewan dan
tumbuhan, memiliki membran inti dan berbagai organel seperti mitokondria,
kloroplas, retikulum endoplasma, badan golgi, lisosom, dan lain-lain. Sel
prokariotik umumnya lebih kecil daripada sel eukariotik, dengan diameter
sekitar 1-10 mikrometer, sementara sel eukariotik memiliki diameter sekitar
10-100 mikrometer. Sel prokariotik juga memiliki dinding sel, membran
plasma, ribosom, dan nukleoid tempat materi genetiknya, serta dapat bertahan
hidup dalam berbagai kondisi lingkungan ekstrim. Sel eukariotik, di sisi lain,
memiliki struktur yang kompleks dan bersifat multiseluler. Selain itu,
reproduksi sel prokariotik dilakukan dengan cara pembelahan biner, sedangkan
sel eukariotik memiliki reproduksi yang lebih kompleks. Dengan memahami
perbedaan ini, kita dapat lebih memahami perbedaan antara kedua jenis sel ini.

Dalam jagad raya ini, termasuk Bumi dan isinya merupakan sumber ilmu
pengetahuan. Masih terbuka luas untuk menimba ilmu pengetahuan. Hal ini
seperti yang dijanjikan Allah SWT dalam Kitab. Suci Al Quran, Surat Luqman
(31), ayat 27:

"Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan laut (menjadi tinta),
ditambahkan kepadanya tujuh laut (lagi) sesudah (kering)-nya, niscaya tidak
akan habis-habisnya (dituliskan) kalimat Allah. Sesungguhnya Allah Maha
Perkasa lagi Mahabijaksana."

BAB 2
Struktur Dan Fungsi Sel

1. Struktur dan Fungsi Membran sel


Sel merupakan suatu unit dasar kehidupan penyusun makhluk hidup
(atau organisme), baik uniseluler maupun multiseluler. Struktur sel
sangat erat kaitannya dengan fungsinya. Secara struktural, tubuh
makhluk hidup terdiri atas satu sel atau beberapa sel sehingga sel
disebut satuan struktural makhluk hidup. Secara fungsional, tubuh
makhluk hidup dapat melaksanakan kehidupan jika sel-sel penyusun itu
berfungsi, sehingga sel juga disebut satuan fungsional makhluk hidup.
Sel mengandung materi genetik penentu sifat makhluk hidup yang
dapat di wariskan kepada keturunannya. Sehingga, sel adalah unit
struktural, fungsional dan herediter terkecil pada makhluk hidup yang
berupa ruangan kecil yang dibatasi oleh selaput dan berisi cairan pekat.
Dengan pemahaman lebih dalam tentang sel, kita dapat mulai
mengatasi masalah sejarah besar kehidupan di bumi. Pada saat yang
sama, biologi sel dapat memberi jawaban atas pertanyaan tentang asal
usul suatu organisme, diantaranya, Darimana organisme itu berasal?
Bagaimana kita berkembang dari satu sel telur yang dibuahi?
Bagaimana manusia dapat mirip namun berbeda dari semua orang di
Bumi? Kenapa kita sakit, menjadi tua dan mati? Pertanyaan ini dapat
kita jawab dengan memahami teori tentang sel. Teori perkembangan sel
dimulai dari para ilmuwan seperti Aristoteles dan Paracelcus pada
jaman Renaisance yang menyatakan bahwa semua makhluk hidup
terbentuk dari beberapa elemen yang mengalami pengulangan. Setelah
berabad-abad kemudian penemuan alat bantu berupa lensa pembesar
dan mikroskop sederhana dapat menemukan sel tunggal yang nantinya
akan mengalami perkembangan menjadi sel yang lebih kompleks.
Selanjutnya istilah sel pertama kali dikemukakan Robert Hooke pada
tahun 1665 dengan mengamati sayatan gabus pada mikroskop. Hasil
temuannya berupa adanya ruangan kecil yang disebut cella yang berarti
kamar kecil. Purkinye, tahun 1839 melihat bahwa di dalam cella
terdapat zat yang mengalir (fluid) yang memiliki tanda-tanda hidup.
Dujardin di tahun 1855 menemukan bahwa di dalam cella tersebut
terdapat cairan kental dan pekat yang disebut protoplasma. Teori sel
lalu dikembangkan 15 tahun kemudian oleh Schwann dan Mathias von
Schleiden yang menghasilkan dua postulat. Pertama, semua makhluk
hidup terdiri atas sebuah atau lebih sel yang bernukleus. Kedua, sel
merupakan kesatuan fungsi yang terkecil. Postulat ketiga dilengkapi
oleh Rudolf Virchow, semua sel berasal dari sel sebelumnya dengan
jalan pembelahan. Pernyataan ini dikenal dengan omnis cellulae cellula
(semua sel berasal dari sel) (Alberts, et al., 2004).

Penggolongan makhluk hidup dapat dibedakan berdasarkan satuan


dasar individu, yakni makhluk hidup bersel tunggal (organisme
uniseluler) dan makhluk hidup. bersel banyak (organisme multiseluler).
Sedangkan penggolongan sel berdasarkan struktur dan organisasi sel
yaitu sel prokariotik dan sel eukariotik. Sel-sel pada mikroorganisme
yaitu bakteri dan arkea termasuk kedalam kelompok sel prokariotik.
Sedangkan sel pada tumbuhan dan hewan termasuk kelompok sel
eukariotik.

Sel prokariotik dan eukariotik memiliki perbedaan dalam struktur dan


fungsi. Berikut adalah beberapa struktur dan fungsi utama sel
prokariotik dan eukariotik:

 Sel Prokariotik
1. Membran plasma: Membengkokkan ke arah dalam dan
membentuk struktur bernama mesosom, menjadi tempat
terjadinya respirasi sel.
2. Sitoplasma: Bagian sel berisi cairan yang berfungsi
sebagai tempat tahanan.
3. Nukleus: Mengendalikan dan mengatur seluruh kegiatan
sel.
4. Ribosom: Berupa butiran untuk memperbaiki protein.
5. Dinding sel: Pelindung sel dari bakteri.
6. Kapsul: Struktur pelindung sel ketiga setelah membran
plasma dan dinding sel.
7. Bulu rambut: Alat perekat sel bakteri pada permukaan
dasar atau benda.
8. Flagel: Disusun oleh mikrotubulus untuk pergerakan sel.

 Sel Eukariotik
1. Membran plasma: Membengkokkan ke arah dalam dan
membentuk struktur bernama mesosom, menjadi tempat
terjadinya respirasi sel.
2. Sitoplasma: Bagian sel berisi cairan yang berfungsi sebagai
tempat tahanan.
3. Nukleus: Mengendalikan dan mengatur seluruh kegiatan sel.
4. Ribosom: Berupa butiran untuk memperbaiki protein.
5. Dinding sel: Pelindung sel dari bakteri.
6. Kapsul: Struktur pelindung sel ketiga setelah membran plasma
dan dinding sel.
7. Bulu rambut: Alat perekat sel bakteri pada permukaan dasar
atau benda.
8. Flagel: Disusun oleh mikrotubulus untuk pergerakan sel.

Dengan memahami struktur dan fungsi utama sel prokariotik dan


eukariotik, kita dapat lebih memahami perbedaan antara kedua jenis sel
ini.

2. Struktur dan fungsi dinding sel


Dinding sel pada tumbuhan memiliki struktur dan fungsi yang
penting. Dinding sel pada tumbuhan terdiri dari beberapa bagian, yaitu
dinding sel primer, dinding sel sekunder, dan lamela. Komponen utama
dinding sel tumbuhan adalah selulosa, pektin, dan lignin. Fungsi utama
dinding sel pada tumbuhan meliputi memberikan bentuk pada sel,
menjaga tekanan turgor, melindungi sel dari tekanan mekanis, serta
membantu tumbuhan berdiri tegak. Selain itu, dinding sel juga berperan
sebagai pelindung dan penopang sel. Fungsi dinding sel utamanya
adalah memberikan perlindungan serta penyaring terhadap tumbuhan.
Dinding sel juga berperan dalam memberikan perlindungan terhadap
stres mekanis dan stres kimiawi. Dengan struktur dan fungsinya yang
kompleks, dinding sel pada tumbuhan memiliki peran yang sangat
signifikan dalam menjaga keutuhan dan kelangsungan hidup sel
tumbuhan.

3. System endomembrane
 Nukleus sering disebut inti sel mengandung kromosom. Di
dalam kromosom. terdapat DNA, dan pada DNA terangkai
banyak gen yang berfungsi dalam membawa sifat keturunan
dari orang tua ke keturunannya. Inti sel dibungkus oleh suatu
membran, membran lipid bilayer, sehingga terpisah dari
sitoplasma. Di dalam inti sel terdapat suatu massa yang
bergranula, yang disebut sebagai anak inti atau nukleolus. Di
dalam nukleolus terjadi sintesis rRNA, yang kemudian di kemas
dengan protein yang diimport dari sitoplasma menjadi subunit
ribosom yang besar maupun kecil. Subunit ribosom besar
maupun kecil selanjutnya dibawa keluar dari nukleus melalui
pori-pori membran inti menuju ke sitoplasma. Sub unit ribosom
kecil dan sub unit ribosom besar kemudian diasembling menjadi
ribosom. Setiap nukleus dapat memiliki dua atau lebih
nukleolus, tergantung spesiesnya. Di dalam inti sel juga terjadi
transkripsi, yang menghasilkan mRNA, yang selanjutnya
mRNA tersebut ditransfer ke luar inti sel melalui pori-pori
membran inti, menuju ke ribosom.
 Retikulum Endoplasmik (RE), adalah organella yang
mempunyai hubungan dengan beberapa sistem endomembran.
Sistem endomembran yang dimaksud adalah membran inti, RE,
badan golgi, lysosom, vesikel, vakuola dan membran plasma, di
mana sistem endomembran ini banyak bekerja dalam sintesis
protein (tempat sintesis protein, penyempurnaan hasil sintesis
protein, penyimpanan hasil sintesis. protein, maupun ekspor
protein ke luar sel). Membran RE dalam bentuk lamella yang
merupakan kelanjutan dari membran inti.
Terdapat dua macam RE, yaitu 1) RE kasar, karena di
permukaan menbrannya melekat ribosom yang fungsinya untuk
sintesi protein. RE kasar pada sel pankreas mensintesis protein
yang berfungsi sebagai hormon insulin, yang kemudian
disekresikan pada aliran darah. Hormon insulin tersebut dalam
bentuk. glycoprotein; 2) RE halus, karena di permukaan
membrannya tidak ada melekat ribosom. Adapun fungsi dari RE
halus adalah: sintesis lipid, metabolisme karbohidrat,
detoksifikasi obat dan racun, dan menyimpan ion kalsium.
 Mitokondria, memiliki dua membran yaitu membran luar dan
membran dalam yang membentuk lekukan-lekukan ke arah
dalam yang disebut sebagai cristae. Mitokondria merupakan
tempat terjadinya respirasi sel, menghasilkan energy dalam
bentuk ATP yaitu molekul berenergi tinggi. Mitokondria banyak
mengandung enzym-enzym yang berfungsi dalam siklus Kreb.
Ada sel yang hanya memiliki satu mitokondria besar, tetapi ada
yang memiliki banyak mitokondria. Sel yang aktivitasnya tinggi
memiliki mitokondria lebih banyak apabila dibandingkan
dengan sel yang aktivitasnya kurang.
 Badan Golgi, pertamakali ditemukan oleh ahli biologi dan fisika
dari Italia yang bernama Camello Golgy. Fungsinya
penyempurnaan hasil sintesis protein pada ribosom,
penyempurnaan yang terjadi adalah folding (melipat-lipat),
karboksilasi, metilase.
 Lysosom, berasal dari bahasa Yunani yang artinya badan
pemecah, bentuknya. seperti vesikel, bulat seperti bola,
merupakan kantong. Dihasilkan oleh RE kasar dan badan
Golgy, badan Golgy membentuk tunas yang kemudian
dilepaskan tunas tersebut, tuanas tersebut adalah lysosom. Di
dalam lisosom berisi enzym-enzym hidrolitik yang fungsinya
mencernak bahan makanan yang masuk ke dalam sel atau
 makromolekul, selain itu lysosom juga menghancurkan
organella yang rusak. Vakuola, bentuknya seperti lysosom,
merupakan kantong, ukurannya bervariasi,
tergantung fungsinya.

BAB 3
KLOROPLAS DAN MITOKONDRIA

1. Pengertian kloroplas dan mitokondria


Kloroplas dan mitokondria adalah dua jenis organel seluler yang
memiliki peran penting dalam metabolisme sel. Kloroplas adalah
organel seluler pada tumbuhan yang berperan dalam fotosintesis,
yaitu proses pembuatan makanan oleh tumbuhan menggunakan
energi cahaya matahari. Kloroplas memiliki struktur membran
ganda dan berisi pigmen fotosintetik seperti klorofil.
Sementara itu, mitokondria adalah organel seluler yang berperan
dalam respirasi seluler, yaitu proses pembuatan energi oleh sel
melalui penguraian glukosa. Mitokondria memiliki struktur
membran ganda dan berisi enzim-enzim yang terlibat dalam proses
respirasi seluler.
Meskipun kloroplas dan mitokondria memiliki peran yang
berbeda, keduanya memiliki beberapa persamaan dalam struktur,
yaitu keduanya memiliki membran ganda dan menghasilkan energi
untuk sel. Namun, kloroplas hanya ditemukan pada tumbuhan dan
berperan dalam fotosintesis, sedangkan mitokondria ditemukan
pada sel hewan dan tumbuhan serta berperan dalam
respirasi seluler.
2. Struktur dan fungsi Kloroplas dan Mitokondria
Kloroplas dan mitokondria adalah dua jenis organel seluler
yang memiliki peran penting dalam metabolisme sel. Berikut
adalah struktur dan fungsi utama kloroplas dan mitokondria:

1. Kloroplas.

 Struktur: Kloroplas terdiri dari membran bagian luar dan


bagian dalam, yang mirip dengan mitokondria. Membran
bagian dalam membentuk perbatasan di antara stroma dan
sitosol. Tilakoid adalah struktur kloroplas yang keempat,
yang terdiri dari struktur kantung pipih yang membentuk
sistem tilakoid. Stroma adalah bagian kelima kloroplas,
yang berisikan cairan dan menjadi tempat untuk reaksi
gelap dalam proses fotosintesis atau siklus Calvin.
 Fungsi: Kloroplas berperan dalam fotosintesis, proses
pembuatan makanan oleh tumbuhan menggunakan energi
cahaya matahari. Kloroplas juga mengendapkan glukosa
menjadi amilum dan melarutkan kembali amilmikron
menjadi glukosa.

2. Mitokondria
 Struktur: Mitokondria memiliki membran ganda dan
terdiri dari beberapa organel yang terkait. Kelembapan
mitokondria berbentuk silinder, sedangkan kloroplas
berbentuk mirip cakram.
 Fungsi: Mitokondria berperan dalam respirasi seluler,
proses pembuatan energi oleh sel melalui penguraian
glukosa. Mitokondria juga bertanggung jawab untuk
metabolisme energi serta respirasi seluler.

Meskipun kloroplas dan mitokondria memiliki peran yang


berbeda, keduanya memiliki beberapa persamaan dalam struktur,
yaitu keduanya memiliki membran ganda dan menghasilkan energi
untuk sel. Namun, kloroplas hanya ditemukan pada tumbuhan
hijau dan ganggang hijau, sementara mitokondria ditemukan pada
sel hewan dan tumbuhan serta berperan dalam respirasi seluler.

3. Struktur dan fungsi organel non system endomembrane yaitu


ribosom, peroksisom dan sitoskeleton
 Ribosom adalah organel seluler dengan struktur padat
dan ukuran kecil. Organel ini terdiri dari 65% RNA
ribosom dan 35% protein ribosom atau
ribonukleoprotein. Ribosom berperan dalam sintesis
protein, di mana ribosom bebas di sitoplasma dan
ribosom terikat pada retikulum endoplasma kasar.
Ribosom menerjemahkan RNA untuk membentuk
rantai polipeptida atau protein dengan menggunakan
asam amino selama proses translasi.
 Peroksisom atau badan mikro merupakan organel
berkantong kecil berisi enzim katalase. Fungsinya
untuk menguraikan peroksida (H2O2) atau
metabolisme yang bersifat racun dan mengubah lemak
menjadi karbohidrat. Organel peroksisom ini bisa
ditemukan pada bagian sel hati dan juga ginjal.
Sitoskeleton adalah jaringan serat protein yang
memberikan struktur internal bagi sel, serta berperan
dalam pergerakan sitoplasma dan pembagian sel.
 Sitoskeleton terdiri dari tiga jenis utama serat protein:
mikrotubulus, filamen aktin, dan filamen intermediet.
Mikrotubulus berperan dalam pembentukan struktur sel
dan pembagian kromosom, filamen aktin berperan
dalam pergerakan sel dan pembentukan pseudopodia,
sedangkan filamen intermediet memberikan kekuatan
mekanis pada sel.

BAB 4
TRANSPOR MOLEKUL MELINTASI MEMBRAN
SEL

1. Pengertian
Transformasi molekul melintasi membran sel terjadi melalui
berbagai mekanisme transportasi. Membran sel memiliki sifat
permeabel selektif yang memungkinkan molekul tertentu melewati
membran, sementara molekul lainnya tidak dapat melintas.
Terdapat beberapa mekanisme transportasi yang memungkinkan
transformasi molekul melintasi membran sel, antar lain adalah
difusi, osmosis, transport aktif dan transport pasif.

2. Transpor Pasif
 Transport pasif adalah jenis transportasi sel dimana ion,
molekul, dan senyawa dapat melintasi membran sel tanpa
memerlukan energi tambahan. Transportasi ini terjadi
secara spontan dan mengikuti gradien konsentrasi, yaitu
dari area konsentrasi tinggi ke area konsentrasi rendah.
Beberapa contoh transport pasif meliputi osmosis, difusi,
dan difusi dipermudah dengan protein pembawa.
 Difusi adalah peristiwa mengalirnya atau berpindahnya
suatu zat dalam pelarut dari bagian berkonsentrasi tinggi
ke bagian yang berkonsentrasi rendah. Perbedaan
konsentrasi yang ada pada dua larutan disebut gradien
konsentrasi. Difusi akan terus terjadi hingga seluruh
partikel tersebar luas secara merata atau mencapai keadaan
kesetimbangan di mana perpindahan molekul tetap terjadi
walaupun tidak ada perbedaan konsentrasi.
Contohnya, difusi dalam tubuh manusia, seperti ketika
menarik napas, alveolus mengembang dan oksigen masuk
ke paru-paru. Lalu, ketika mengembuskan napas, alveolus
mengempis dan karbondioksida keluar dari tubuh

 Osmosis adalah perpindahan molekul terlarut melalui


selaput semipermeabel dari bagian yang lebih encer ke
bagian yang lebih pekat atau dari bagian yang konsentrasi
pelarut rendah. Proses ini merupakan fenomena alami
yang penting dalam biologi karena menjelaskan
transportasi air ke dalam dan ke luar sel.
Contohnya seperti, siput dan ular yang mati karena
ditaburi sejumlah besar garam. Garam membuat
konsentrasi zat di luar permukaan tubuh siput dan ular
lebih tinggi, sehingga air di dalam tubuh siput dan ular
keluar melalui osmosis.

 Difusi terfasilitasi
Difusi terfasilitasi adalah proses difusi yang melibatkan
protein transpor khusus yang membantu molekul-molekul
besar atau bermuatan listrik untuk melewati membran sel.
Protein transpor ini membentuk saluran atau pori-pori
pada membran sel yang memungkinkan molekul-molekul
tersebut untuk melewati membran sel dengan lebih mudah
Contohnya seperti, transport asam amino dan gula melalui
saluran yang terbentuk oleh protein integral.
 Ion Channel
ion adalah protein membran yang membentuk pori untuk
memungkinkan ion melewati pori saluran. Fungsinya
meliputi pembentukan potensial membran istirahat,
membentuk potensial aksi, dan sinyal listrik lainnya
dengan mengatur aliran ion melintasi membran sel,
mengontrol aliran ion melintasi sel-sel sekretori dan epitel,
serta mengatur volume sel. Saluran ion terdapat di
membran semua sel dan merupakan komponen kunci
dalam berbagai proses biologis yang melibatkan
perubahan cepat dalam sel. Mereka juga sering menjadi
target dalam pencarian obat baru. Misalnya, saluran ion
kalium (K+) umumnya terlibat dalam menjaga potensial
sel dan regulasi potensial listrik di membran sel.

 Aquaporin
Aquaporin adalah saluran air spesifik berupa protein
membran integral yang melewati membran biologi, dan
dijumpai pada semua organisme. Contoh struktur
membran alami ini dapat ditemukan pada semua makhluk
hidup, dari bakteri hingga manusia. Aquaporin
memungkinkan volume molekul air melewati area
permukaan kecil pada tekanan yang sangat rendah,
meninggalkan kotoran seperti garam di sisi lain.
3. Transpor Aktif
 Transpor aktif adalah proses pemindahan molekul atau ion
melalui membran sel yang membutuhkan energi tambahan
dari sel untuk membantu perpindahan tersebut. Proses ini
berlawanan arah dengan gradien konsentrasi dan
memerlukan molekul pengangkut berupa protein integral
pada membran. Contoh transpor aktif adalah penyerapan
glukosa di dalam usus manusia untuk memelihara
keseimbangan dalam sel.
 Terdapat tiga tipe transpor aktif, yaitu pompa ion, koperasi
ion, dan antiporter. Pompa ion adalah protein membran
yang memindahkan ion melawan gradien konsentrasi
dengan menggunakan energi ATP.
 Protein Carier
Protein pembawa (carrier protein) adalah sepasang protein
yang berfungsi untuk mengangkut ion, molekul, atau
macromolekul dari suatu larutan di luar sel ke dalam sel
melewati membran, molekul yang diangkut dapat berupa
gula, asam amino, nukleosida, dan ion. Mekanisme
transportasi ini dapat terjadi melalui difusi terfasilitasi
atau transpor aktif. Beberapa contoh protein pembawa
adalah, Glut-1, Na+, Aquaporin, Transferrin, Serotonin
transporter.

1. Pompa proton
Pompa proton adalah struktur sel yang bertanggung jawab
atas produksi asam lambung. Penghambat pompa proton
(PPI) adalah kelompok obat yang menghambat pompa
proton, mengurangi produksi asam lambung, dan
digunakan untuk mengobati penyakit asam lambung, tukak
lambung, ulkus duodenum, esofagitis erosif, sindrom
Zollinger-Ellison, atau infeksi bakteri Helicobacter pylori.
Contohobat penghambat pompa proton atau PPI meliputi:
Omeprazole, Esomeprazole, Lansoprazole dan Rabeprazol.
4. Transpor Makromolekul
2. Transpor makromolekul adalah proses transportasi zat-zat
yang berukuran besar seperti protein, glukosa, dan asam
nukleat melintasi membran sel. Transportasi
makromolekul melibatkan mekanisme khusus yang
berbeda dengan transportasi mikromolekul, seperti difusi
terfasilitasi dan endositosis. Contoh transpor
makromolekul meliputi: Endositosis, eksositosis, transpor
pasif, transpor aktif, transport vesikel-mediated.

3. Endositosis
Endocytosis atau endositosis adalah proses seluler di mana
sel mengambil zat dari lingkungan eksternalnya dengan
membentuk vesikel baru dari membran plasma. Contoh
endositosis adalah fagositosis, pinositosis, dan endositosis
yang diperantarai reseptor. (mekanisme berada pada foto
diatas)
4. Eksositosis
Eksositosis adalah mekanisme seluler di mana sel
mengeluarkan zat dari dalam sel ke lingkungan
eksternalnya dengan membentuk vesikula baru dari
membran plasma. Contoh eksositosis adalah proses
pengeluaran molekul besar dari dalam sel seperti enzim,
glukosa, hormon, protein, dan juga limbah yang sudah
tidak dibutuhkan oleh sel. (mekanisme berada pada foto
diatas).
BAB 5
KOMUNIKASI SEL

1. Pengertian komunikasi sel


Komunikasi sel adalah proses penyampaian informasi sel dari
satu sel ke sel yang lain ataupun antara sel
dengan lingkungannya.

2. Gambaran umum Pensinyalan Sel


Gambaran umum pensinyalan sel melibatkan beberapa langkah
utama:
 Sintesis, molekul isyarat.
 Pelepasan molekul isyarat, molekul isyarat dilepaskan
dari sel produksi.
 Transpor isyarat menuju sel target, molekul isyarat yang
disekresikan oleh sel dikirim ke sel target yang akan
memperoleh sinyal.
 Deteksi molekul isyarat oleh protein pencerap khusus, sel
target meemperoleh sinyal dengan mendeteksi molekul
isyarat yang tiba.
 Perubahan padaa metabolisme, fungsi dan perkembangan
seluler, sinyal diterimaa oleh sel akan mempengaruhi
metabolisme, fungsi, dan perkembangan seluler.
 Peluruhan molekul isyarat yang seringkali disertai dengan
terhentinya respon seluler.

3. Molekul sinyal, reseptor sinyal dan cara aktivasi


Reseptor sinyal adalah protein yang terletak pada permukaan sel
atau di dalam sel yang berfungsi untuk mendeteksi molekul
sinyal dan memicu respons seluler. Mekanisme aktivasi reseptor
sinyal melibatkan beberapa tahap, termasuk pengikatan molekul
sinyal dengan reseptor, perubahan konformasi reseptor, aktivasi
jalur sinyal, dan respons seluler.

4. Second massanger atau molekul relai


Second messenger atau molekul relai adalah molekul kecil yang
berperan dalam mentransduksi sinyal dari reseptor seluler ke
dalam sel. Molekul ini seringkali terlibat dalam jalur transduksi
sinyal yang kompleks dan dapat memperkuat atau memodulasi
sinyal yang diterima. Contoh second messenger yang umum
adalah cyclic AMP (cAMP) dan cyclic GMP (cGMP).

5. Penerimaan sinyal dan inisiasi transduksi sinyal


Penerimaan sinyal dan inisiasi transduksi sinyal merupakan tahap
awal dalam proses komunikasi seluler yang kompleks. Pada
tingkat sel, molekul sinyal, seperti hormon, berinteraksi dengan
reseptor pada permukaan sel, yang kemudian memicu
serangkaian peristiwa yang mengarah pada respons seluler.
6. Respon seluler terhadap sinyal beserta contohnya
Respon seluler terhadap sinyal melibatkan serangkaian peristiwa
yang terjadi setelah penerimaan sinyal dan inisiasi transduksi
sinyal. Proses ini dapat menghasilkan berbagai respons seluler,
seperti perubahan dalam aktivitas sel, metabolisme, atau ekspresi
gen. Berikut adalah beberapa contoh respon seluler terhadap
sinyal:
 Ekspresi gen: Beberapa jalur transduksi sinyal mengatur
transkripsi RNA, yang kemudian menghasilkan perubahan
dalam ekspresi gen. Contohnya, faktor pertumbuhan dapat
mengaktifkan jalur sinyal yang mengatur transkripsi gen
yang terlibat dalam pertumbuhan dan diferensiasi sel.
 Pertumbuhan sel: Jalur pensinyalan seluler memainkan
peran utama dalam pembelahan sel. Faktor pertumbuhan
berikatan dengan reseptor permukaan sel yang terkait
dengan tirosin kinase, yang kemudian memicu proliferasi
dan pertumbuhan sel.
 Kematian sel terprogram (apoptosis): Penggunaan
pensinyalan seluler untuk mengatur pembongkaran sel
memastikan bahwa molekul berbahaya dari sitoplasma
tidak dilepaskan ke ruang antar sel, karena mereka
mengalami kematian yang tidak terkendali, nekrosis.
Apoptosis juga memastikan daur ulang yang efisien dari
komponen sel mati.
 Respons terhadap lonjakan adrenalin: Lonjakan adrenalin
dapat memicu respons seluler, seperti peningkatan
metabolisme dan peningkatan ketersediaan glukosa untuk
digunakan oleh sel otot sebagai respons terhadap situasi
"melawan atau lari".
BAB 6
SIKLUS SEL

1. Pengertian Siklus Sel


Siklus sel adalah proses yang terjadi pada sel yang bertujuan untuk
tumbuh dan berkembang. Siklus sel terdiri dari serangkaian tahap yang
berulang-ulang, dimulai dari fase G1, fase S, fase G2, dan fase M.
Pada fase G1, sel mempersiapkan diri untuk memasuki fase S, di
mana DNA direplikasi.

2. Peran utama pembelahan sel


Peran utama pembelahan sel adalah untuk:
Tumbuh dan berkembang: Pembelahan sel memungkinkan organisme
untuk menghasilkan sel-sel baru yang akan membantu dalam
pertumbuhan dan perkembangan tubuh. Sel-sel baru yang dihasilkan
dari pembelahan sel dikenal sebagai sel anak.
Regenerasi sel-sel yang rusak atau mati: Pembelahan sel membantu
dalam menggantikan sel-sel yang rusak atau mati, sehingga tubuh
dapat teratasi dan berkemmbang. Reproduksi: Pembelahan sel sangat
penting dalam reproduksi, karena memungkinkan organisme untuk
memperbanyak dan menjaminkan kelangsungan hidup spesies.
Mendistribusikan kromosom yang identik ke sel anak: Sel yang
membelah diri mengimpor kromosom dari sel induk ke sel anak,
sehingga sel anak mendapatkan kromosom yang identik
dengan sel induk.

3. Siklus sel mitotik


Siklus sel mitotik adalah salah satu fase dalam siklus sel yang terdiri
dari serangkaian tahap yang mengarah pada pembelahan sel. Fase
mitosis terdiri dari beberapa tahap, yaitu profase, metafase, anafase,
dan telofase. Pada profase, kromosom mulai menggumpal dan menjadi
terlihat di bawah mikroskop. Pada metafase, kromosom bergerak ke
tengah sel dan membentuk garis tengah. Pada anafase, kromosom
dipisahkan dan ditarik ke kutub sel oleh serat kromosom. Pada
telofase, kromosom mencapai kutub sel dan membentuk inti baru.
Selanjutnya, terjadi sitokinesis, di mana sel membelah menjadi dua sel
anak yang identik.

4. Pembelahan meiosis
Pembelahan sel meiosis adalah proses pembelahan sel yang terjadi
pada organisme dan memiliki beberapa perbedaan dibandingkan
dengan pembelahan sel mitosis.

5. Regulasi/pengaturan siklus sel


Regulasi atau pengaturan siklus sel adalah proses yang sangat penting
dalam menjaga keseimbangan dan kelangsungan hidup sel.
Regulasi siklus sel melibatkan serangkaian mekanisme kontrol yang
memastikan bahwa sel hanya memasuki fase selanjutnya setelah
memenuhi semua persyaratan yang diperlukan.
Regulasi siklus sel terdiri dari dua jenis kontrol, yaitu kontrol internal
dan kontrol eksternal.
 Kontrol internal melibatkan molekul regulator siklus sel, seperti
siklin dan kinase yang bergantung pada siklin (Cdks), yang
bertanggung jawab atas kemajuan sel melalui berbagai pos
pemeriksaan.
 Kontrol eksternal melibatkan faktor-faktor eksternal, seperti
faktor pertumbuhan dan hormon, yang mempengaruhi
kemajuan siklus sel.
DAFTAR PUSTAKA

Advinda, L. 2018. Dasar–dasar fisiologi tumbuhan. Deepublish

Agustina, D. K., Zen, S., Dede Cahyati Sahrir, S. P. I., Fadhila, F., AK, A., Vertygo, S &
Arianto, S. 2021. Teori Biologi Sel. Yayasan Penerbit
Muhammad Zaini.

Agustina, D., Ns, S. K., & Delfriana Ayu, A. BIODIMIK I. uwais inspirasi indonesia.
Chandra, T. 2014. Perancangan buku ilustrasi pencegahan pikun sejak dini (Doctoral
dissertation, Petra Christian University).

Cipto, O. 2023. BAB 3 GENETIKA DAN SEL. BIOMEDIK DASAR UNTUK


KEPERAWATAN, 27. Eroika, V., Sumarmin, R., Helendra, H., & Yuniarti, E. 2019.
The Needs Analysis of The Develop of Biology Module Based On Scientific
Approach for Senior High School Grade XI Students. Jurnal Atrium Pendidikan
Biologi, 4(2), 72-81.

Ikawati, Z. 2018. Farmakologi molekuler: target aksi obat dan mekanisme molekulernya.
UGM PRESS.

Rohaeti, E. 2020. Kimia Makromolekul Tekstil Antibakteri. UNY Press.

Ardiaria, M. 2019. Disfungsi Mitokondria Dan Stress Oksidatif. Journal of Nutrition and
Health, 7(3), 50-55.

Atmaji, Y. 2019. Ketakjuban Sebutir Sel. CV Kekata Group.

Dafriani, P., & Prima, B. 2019. Buku Ajar Anatomi & Fisiologi untuk Mahasiswa Kesehatan.

Darmawati, S. 2021. BAHAN AJAR BIOLOGI SEL DAN MOLEKULER.

Devi, Y. T. 2013. The Theoritical Feasibility of a Make a Match Students Worksheet of


Membrane Transport for 2nd Senior-high-school Students. Berkala Ilmiah Pendidikan
Biologi (BioEdu), 2(3).

Ikawati, Z. 2018. Farmakologi molekuler: target aksi obat dan mekanisme molekulernya.
UGM PRESS.

Hidayat, A. A. 2021. Keperawatan Dasar 1; Untuk Pendidikan Ners. Health Books


Publishing.

Isnaeni, W. 2006. Fisiologi hewan. PT Kanisius.

NURDIN, G. M., SI, S., & SI, M. STRUKTUR DAN FUNGSI SEL. KONSEP DASAR
BIOLOGI, 12.
Pupitasari, D. E., Amin, M., & Lukiati, B. 2016. Pengembangan buku ajar matakuliah Biologi
Sel berbasis IN SILICO. Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan,
1(9), 1836-1847.

Saminan, S. 2012. PERTUKARAN UDARA O2 DAN CO2 DALAM PERNAPASAN.


Jurnal Kedokteran Syiah Kuala, 12(2), 122-126.

Suhermiati, I. 2015. Analisis miskonsepsi siswa pada materi pokok sintesis protein ditinjau
dari hasil belajar biologi siswa. Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi (BioEdu), 4(3).

Supandi, S. 2017. EFFORTS TO INCREASE STUDENT STUDENTS IN ANALYZING


TRANSPORT MECHANISMS ON MEMBRANE CELL THROUGH
EXPERIMENTAL METHOD IN XI GRADE OF 1 MALINGPING SENIOR HIGH
SCHOOL 2016/2017. Biodidaktika: Jurnal Biologi dan Pembelajarannya, 12(2).

Thomy, Z., & Harnelly, E. 2018. Buku Ajar Dasar-Dasar Biologi Sel dan Molekuler: Buku
untuk mahasiswa. Syiah Kuala University Press.

Anda mungkin juga menyukai