Anda di halaman 1dari 32

SEL DAN PENYAKIT AKIBAT MALFUNGSI SEL

Makalah ini di buat dalam rangka memenuhi persyaratan


Mata Kuliah Biomedik
Jessica Agnesia Dahar
22061010

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS KATOLIK DE LA SALLE
MANADO
2022

KATA PENGANTAR

Segala Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena

berkat tuntunan dan kasih-Nya penulis dapat menyelesaikan Makalah dengan judul “Sel dan

Penyakit Akibat Malfungsi Sel”.

Makalah ini disusun sebagai salah satu syarat dalam mengikuti Mata Kuliah Biomedik,

dan bertujuan untuk meningkatkan pemahaman Penulis tentang “Sel dan Penyakit Akibat

Malfungsi Sel”.

Penulis menyadari akan keterbatasan dan kemampuan dalam menyusun Makalah ini, oleh

karena itu sangat di harapkan kritikan dan saran dari Dosen pengampu Mata Kuliah untuk

kesempurnaan Makalah ini.

Penulis yakin bahwa penulisan Makalah ini tidak bisa diselesai dengan baik tanpa

bantuan dan dorongan dari Dosen pengampu Mata Kuliah, oleh sebab itu disampaikan

terimakasih kepada Laurensi Meity Sasube, MBiotech selaku Dosen pengampu Mata Kuliah,

kepada keluarga dan teman-teman yang selalu membantu saya.

Manado, 2 September 2022

Jessica Dahar
i

DAFTAR ISI

Halaman Cover

Kata Pengantar i

Daftar Isi ii

BAB 1. PENDAHULUAN 1

1.1 Definisi Sel 1


1.2 Sejarah Penemuan Sel 2

1.3 Struktur Sel dan Fungsinya 5


1.4 Metabolisme Sel 14
1.5 Transport Sel 20
1.6 Pembelahan Sel 22

BAB 2. PENYAKIT-PENYAKIT AKIBAT MALFUNGSI SEL 23

BAB 3. KESIMPULAN 27

BAB 4. DAFTAR PUSTAKA 28


ii

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Definisi Sel

Sel berasal dari kata `cella` yang berarti ruangan berukuran kecil maka selmerupakan unit
structural dan fungsional terkecil pada mahkluk hidup. Selmerupakan unit organisasi terkecil
yang menjadi dasar kehidupan. Mahkluk hidup (organisme ) tersusun dari sel tunggal
(uniseluler ), misalnyabakteri, Archaea,serta sejumlah fungsi dan protozoa atau dari banyak sel
( multiseluler ). Pada organismemultiseluler terjadi pembagian tugas terhadap sel-sel
penyusunnya, setiap seltersusun dari berbagai bagian, yaitu membrane plasma, inti sel
( nucleus ),sitoplasma, dan organel sel. Pada mahkluk hidup multiseluler sel-sel yang
serupaberkunpul bersama dan menjalankan satu fungsi yang sama membentuk jaringan.Jaringan-
jaringan yang berbeda menyusun satu organ yang memilik fungsi tertentu.Organ-organ yang
berbeda bekerja bersama-sama membentuk suatu system organ.
Sel merupakan unit terkecil dari makhluk hidup. Di dalam sel terdapat protoplasma yang
tersusun atas karbohidrat, lemak, protein, dan asam nukleat.Berdasarkan tipe sel dibedakan
menjadi prokariotik, yaitu sel yang tidak memiliki membran inti dan sel eukariotik, yaitu sel
yang memiiliki membran inti. Sel mampu melakukan semua aktivitas kehidupan.selain
itu,sebagian besar aktivitas reaksi kimia untuk mempertahankan kehidupan yang
1

berlangsung didalam sel.Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Karena
itulah, sel dapat berfungsi secara autonom asalkan seluruh kebutuhan hidupnya terpenuhi.
Makhluk hidup (organisme) tersusun dari satu sel tunggal (uniselular, misalnya bakteri,Archaea,
serta sejumlah fungi dan Protozoa) atau dari banyak sel (multiselular)
Pada organisme multiselular terjadi pembagian tugas terhadap sel-sel penyusunnya, yang
menjadi dasar bagi hirarki hidup. Sel adalah kesatuan struktural dan fungsional makhluk
hidup, yang mengandung pengertian sebagai penyusun makhluk hidup dan melaksanakan
semua fungsi kehidupan, Berdasarkan jumlah sel penyusun pada makhluk hidup dapat
digolongkan menjadi makhluk hidup uniseluler dan multiseluler. Makhluk hidup uniseluler
adalah makhluk hidup yang hanya memilki sebuah sel tunggal, Sedangkan multiseluler adalah
makhluk hidup atau organisme yang memiliki lebih dari satu sel .
Makhluk hidup umumnya tersusun oleh sel tunggal atau organisme uniseluler misalnya
bakteri dan amoeba. Sementara itu,makhluk hidup lainnya termasuk tumbuhan, hewan dan
manusia merupakan organisme multiseluler yang terdiri dari banyak tipe sel dengan
fungsinya masing-masing. Dari penemuan tentang sel dan segala aktivitasnya, lahirlah teori
sel, bahwa sel merupakan kesatuan struktural, kesatuan fungsional, kesatuan pertumbuhan,
kesatuan hereditas, dan kesatuan reproduksi makhluk hidup. Secara struktural sel
merupakan penyusun makhluk hidup bagian dari sel meliputi membran plasma, nukleus, dan
sitoplasma. Membran plasma tersusun dari lipoprotein, yaitu adanya ikatan antara lemak dan
protein.

1.2 Sejarah Penemuan Sel

Baik makhluk hidup maupun tidak hidup terdiri dari molekul yang terbuat dari unsur-unsur
kimia seperti Karbon, Hidrogen, Oksigen, dan Nitrogen. Pengorganisasian molekul-molekul
dalam sel ini adalah salah satu ciri yang membedakan makhluk hidup dari semua materi lainnya.
Sel adalah unit terkecil dari materi yang dapat melakukan semua proses kehidupan.

2
Sel adalah unit terkecil dari materi yang dapat melakukan semua proses kehidupan. Setiap
makhluk hidup mulai dari bakteri terkecil hingga paus terbesar terbuat dari satu atau banyak
sel. Sebelum abad ke-17, tidak ada yang tahu bahwa sel itu ada, karena terlalu kecil untuk
dilihat dengan mata telanjang. Sel ditemukan oleh Robert Hooke pada tahun 1665 sebagai
seorang penemu mikroskop, sebagaimana dilansir dari National Geographic. Penemuan sel tidak
mungkin terjadi jika bukan karena kemajuan mikroskop. Dengan didorong oleh keinginannya
untuk mempelajari dunia mikroskopis, Hooke memperbaiki desain mikroskop majemuk pada
tahun 1665. Mikroskop Hooke menggunakan tiga lensa dan lampu yang menerangi dan
memperbesar spesimen. Perkembangan ini memungkinkan Hooke untuk melihat sesuatu yang
menakjubkan.
Robert Hooke, selaku sang penemu sel melakukan pengamatan pada sayatan gabus dengan
menggunakan mikroskop. Dari pengamatannya, Hooke melihat bahwa terdapat ruangan kecil
yang menyusun gabus. Kemudian, ruangan kecil tersebut Ia beri nama Sel. Hooke mencatat
pengamatannya ini dalam bukunya yang berjudul Microgaphia. Baginya, gabus tersebut tampak
seperti tersusun dari pori-pori kecil, yang kemudian ia sebut “sel”.Tahun 1831, Robert Brown
mengungkapkan bahwa sel adalah satu ruangan kecil namun dibatasi oleh membran. Dimana di
dalamnya juga terdapat cairan yang diberi nama protoplasma. Cairan tersebut terdiri dari plasma
sel atau juga biasa disebut sitoplasma dan inti sel (nukleus). Kemudian di dalam inti sel, ada
plasma inti yang disebut dengan nukleoplasma.
Tidak lama setelah penemuan Hooke, ilmuwan asal Belanda, Antonie van Leeuwenhoek
mendeteksi organisme kecil lainnya, yakni bakteri dan protozoa. Leeuwenhoek merupakan
pembuatan mikroskop utama dan menyempurnakan desain mikroskop sederhana yang
memungkinkannya memperbesar objek hingga 300 kali dari ukuran aslinya.setelah itu
Leeuwenhoek menjadi orang pertama yang mengamati dan mendeskripsikan spermatozoa pada
tahun 1667.
Beberapa tahun kemudian tepatnya di tahun 1839, seorang ahli fisiologi asal Jerman yaitu
Theodor Schwann, menyatakan bahwa semua organisme tersusun oleh sel.Kemudian ahli fisika
asal Jerman yang bernama Rudolf Virchow mengungkapkan bahwa sel-sel tersebut berasal dari
sel yang sebelumnya sudah ada. Teori mengenai “sel berasal dari sel” tersebut kemudian
diperkuat dengan berbagai penelitian ahli mikrobiologi asal Perancis, yaitu Louis Pasteur.
Dimana Ia melakukannya pada tahun 1859 hingga 1861.
Pada abad ke-19, ahli biologi mulai mengamati lebih dekat jaringan hewan dan tumbuhan
untuk menyempurnakan teori sel. Ilmuwan asal Jerman, Theodore Schawann dan Mattias
Schleiden adalah dua ahli yang mempelajari sel hewan dan tumbuhan. Para ilmuwan ini berhasil
mengidentifikasi perbedaan antara sel hewan dan sel tumbuhan serta menegaskan gagasan bahwa
sel adalah unit dasar bagi tumbuhan dan hewan. Selanjutnya, pada pergantian abad, perhatian
ilmuwan mulai beralih ke sitogenetika yang bertujuan untuk mengaitkan studi sel dengan studi
genetika. Pada tahun 1880-an, Walter Sutton dan Theodor Boveri mengidentifikasi kromosom
sebagai hub untuk hereditas. Baca juga: Struktur Sel Prokariotik dan Eukariotik Penemuan
selanjutnya menegaskan dan memperkuat peran sel dalam hereditas seperti studi oleh James
Watson dan Francis Crick tentang struktur DNA
Ukuran sel sendiri sangat bervariasi. Mulai dari 1 sampai 10 mikron, contohnya saja bakteri.
Kemudian ada juga yang berukuran 30 hingga 40 mikron, contohnya Protozoa. Bahkan ada pula
yang mencapai beberapa sentimeter, contohnya saja serabut kapas. Selain itu, sel juga memiliki

3
berbagai macam bentuk. Walaupun ukurannya sangat kecil, tapi strukturnya sangatlah rumit dan
setiap bagian sel mempunyai fungsi yang berbeda dan juga khusus. Misalnya saja, mitokondria
yang ada di dalam sel berguna untuk menghasilkan energi, sementara lisosom berfungsi sebagai
pencerna. Namun perlu diketahui bahwa bagian di dalam sel tidak bisa berdiri sendiri. Sehingga
bagian-bagian tersebut harus berada di dalam kesatuan sel supaya bisa berfungsi dengan normal.
Antar bagian sel pasti akan saling berhubungan dan ketergantungan. Oleh sebab itu, sel
dipandang sebagai salah satu unit terkecil dari organisme atau makhluk hidup.

1.3 Struktur Sel dan Fungsinya

Semua sel dibatasi oleh suatu membran yang disebut membran plasma, sementara daerah di
dalam sel disebut sitoplasma. Setiap sel, pada tahap tertentu dalam hidupnya, mengandung DNA
sebagai materi yang dapat diwariskan dan mengarahkan aktivitas sel tersebut. Selain itu, semua
sel memiliki struktur yang disebut ribosom yang berfungsi dalam pembuatan protein yang akan
digunakan sebagai katalis pada berbagai reaksi kimia dalam sel tersebut.
Struktur sel terbagi menjadi dua kelompok utama, yaitu sel prokariotik dan sel eukariotik.
Kedua jenis sel tersebut sama-sama mempunyai perintang selektif atau membran plasma dan
sitoplasma. Membran plasma ini menyelebungi sitosol, tempat organel sel berada. Semua sel
mengandung kromosom yang membawa gen dalam bentuk DNA dan ribosom yang membuat
protein dengan instruksi dari gen.DNA pada sel eukariotik terdapat pada nukleus yang
diselubungi membran ganda. Sedangkan pada prokariot, DNA tidak terselebungi oleh membran
yang disebut nukleoid. Organel-organel pada sel eukariot terspesialisasi, sedangkan pada sel
prokariot tidak. Struktur sel dibagi menjadi struktur sel prokariotik dan eukariotik. Kedua jenis
sel ini dibedakan berdasarkan posisi DNA di dalam sel; sebagian besar DNA pada eukariota
terselubung membran organel yang disebut nukleus atau inti sel, sedangkan prokariota tidak
memiliki nukleus. Hanya bakteri dan arkea yang memiliki sel prokariotik, sementara protista,
tumbuhan, jamur, dan hewan memiliki sel eukariotik.
4
 Sel Prokariotik

Sel prokariotik merupakan tipe sel yang tidak mempunyai sistem endomembran seperti
reticulum endoplasma dan kompleks golgi, pada bagian lainya yakni sitoplasma terdapat banyak
ribosom yang berguna untuk sintesis protein.Selain hal tersebut sel prokariot adalah sel atau
organisme yang mampu hidup dalam keadaan habitat yang extrim disertai presentase pemakaian
sumber energinya lebih banyak dari organisme lainya. Dalam struktur susunanya dari luar
sampai kedalam berturut-turut adalah dinding sel, membran sel, mesosom, sitoplasma, ribosom
dan materi inti.
Pada sel prokariota dapat dijumpai dinding sel, plasmalemma atau membran
plasma, flagella, ribosom, dan materi genetika yang terdapat dalam suatu badan
inti yang disebut nukeoid atau badan yang menyerupai inti tanpa adanya selaput
inyi sebagai pemisah.Bagian-bagian sel prokariot dan fungsinya:

1. Dinding Sel
Dinding Sel pada prokariota berperan untuk mendukung dan memberi bentuk pada sel, bersifat
kaku dan tersusun atas peptidoglycan. Peptidoglikan adalah komponen utama dinding sel bakteri
yang bersifat kaku dan bertanggungjawab untuk menjaga integritas sel serta menentukan
bentuknya. Dinding sel merupakan bagian paling luar dari sel dan terdiri atas tiga bagian yakni
kapsul, dinding sel dan membrane plasma. Dinding sel ini tersusun atas peptidoglikan,
polisakarida, lemak dan protein. Fungsi dari dinding sel adalah memberi bentuk dari sel, tempat
pertukaran zat dan reproduksi, sebagai pelindung dan jalan keluar masuknya molekul.
2. Membran Plasma
Membran berada pas di bawah dinding sel, mengandung sejumlah enzim-enzim yang dibutuhkan
untuk melangsungkan reaksi-reaksi kimia. Jika sel akan membelah, membran plasma dijumpai
pada sejumlah lekukan-lekukan. Selaput tipis yang membatasi organel-organel sel dengan
lingkunganya disebut sebagai membrane plasma. Membran ini tersusun atas molekul lemak dan
protein sekaligus sebagai pelindung molecular sel dengan lingkunganya. Fungsi lain dari
membrane plasma mengatur lalulintas molekul dan ion dari dan kedalam sel.
3. Mesosom
Membran plasma yang melekuk kedalam atau invaginasi merupakan Mesosom yang berguna
untuk sintesa dinding sel, pembelahan dan tempat oksidasi makanan yang akan menghasilkan
energy.

5
Mesosom terletak di dekat dinding sel dan baru terbentuk saat sel bakteri mengalami pembelahan
biner. Enzim pernapasan pada membrane mesosom berperan dalam reaksi-reaksi oksidasi untuk
menghasilkan energy.
4. Sitoplasma
Sitoplasma tersusun atas Air, nutrisi / zat makanan terlarut, lemak, protein, mineral, serta enzim-
enzim. Enzim pada Sitoplasma berguna untuk metabolisme sel dan pencernaan ekstraseluler.
5.Nukleoid
RNA atau DNA merupakan materi genetic dari sel bakteri yang membentuk lingkaran atau sirkuler dan
tunggal. DNA sirkular yang lebih kecil dan berada di luar kromosom dari sel bakteri disebut plasmid.
6.Ribosom
Ribosom merupakan organel berupa granula yang mengapung dalam sitoplasma yang berfungsi sebagai
sintesis protein. Susunanya terdiri atas RNA dan protein yang berukuran sangat kecil yakni 15-20 nm.
7.Flagella dan pili (fimbriae)
Sebagian bakteri memiliki
flagella(organ pergerakan) yakni pada
bakteri basilus dan spirilus. Flagella
tersusun atas protein flagillin.
Pili memiliki ukuran yang lebih kecil
dari flagella sehingga hanya bisa dilihat
dengan mikroskop electron. Pili
berfungsi untuk melekatkan diri pada
jaringan hewan atau tumbuhan yang
merupakan penghasil nutrientnya.
Keduanya merupakan organ yang
menonjol pada permukaan.

 Sel Eukariotik
Sel yang merupakan penyusun dari mahluk hidup khususnya pada hewan, tumbuhan dan
fungi adalah sel eukariotik. Eukariotik adalah organisme dengan sel kompleks, didalamnya
terdapat bahan-bahan genetika yang kemudian disusun menjadi nuclei yang terikat oleh
membrane. Eukariotik sendiri berasal dari bahasa yunani, eu dan karyon yang memiliki arti
sebenarnya dan inti (sel yang memiliki membrane inti sejati ), sehingga Sel ini memiliki
membrane plasma yang dapat memisahkan antara daerah inti sel dengan daerah lainya. struktur
tubuhnya terbentuk secara kompleks dan lebih besar dari pada sel prokariotik. Secara umum
ukuran pada sel eukariotik berdiameter 10-100 µ. Selain itu, sel eukariotik juga bisa hidup dalam
keadaan lingkungan yang basa dan melakukan pembelahan sel secara aseksual maupun
reproduksi seksual melalui proses fusi sel.
6
Sel eukariotik yang terdapat pada hewan dan tumbuhan berbeda khususnya pada organel-
organel didalam sel , seperti sentrosom, lisosom dan sentriol flagella( namun ada pada
beberapa jenis sperma tumbuhan) adalah organel yang dimiliki sel hewan namun tidak ada dalam
sel tumbuhan. Selain itu, ada beberapa organel lainya yang dimiliki oleh sel tumbuhan namun
tidak dimiliki oleh sel hewan yakni kloroplas, dinding sel dan vakuola. Berikut adalah gambaran
dari sel hewan dan sel tumbuhan :

Gambar sel tumbuhan Gambar sel hewan

Struktur sel pada sel prokariotik dan sel eukariokit berbeda, pada sel eukariotik sendiri yakni
sel hewan, sel tumbuhan dan sel fungi juga memiliki perbedaan. Berikut adalah anatomi dari sel
tumbuhan dan sel hewan :
sel hewan sel tumbuhan

7
ORGANEL-ORGANEL PADA SEL EUKARIOTIK
1.Nukleus ( Terdapat pada sel hewan maupun tumbuhan serta fungsinya yang sama)
Nukleus merupakan organel yang berperan
penting dalam pengontrolan seluruh aktivitas yang
terjadi didalam sel, sehingga sering disebut sebagai
pusat kendali atau otak. Didalam inti sel ini terdapat
materi genetic yang berfungsi sebagai pembawa sifat
keturunan yakni DNA(asam deoksiribonukleat) dan
Kromosom. DNA eukariota disimpan dalam
kumpulan kromosom yang tersimpan di dalam nukleus
yang terbungkus membran nucleus. nucleus ini
terbentuk atas

 Nukleolus merupakan daerah yang berwarna gelap yang berfungsi dalam pembentukan
protein dari RNA(asam ribonukleat) serta ikut berperan dalam produksi ribosom
 Kromatin merupakan materi dalam nucleus yang tersusun atas protein dan DNA yang
akan tampak sebagai kromosom ketika sel mengalami pembelahan.
 Membran nuklir adalah selubung berpori yang berguna sebagai tempat masuknya zat
dan pelindung dari inti itu sendiri serta menjadi ciri khas dari sel hewan dan bersambung
dengan RE
 Nukleoplasma merupakan cairan padat dari protein yang ada
dalam nucleus yang mengandung kromatin dan ketika memadat
membentuk kromosom sekaligus gen yang membawa informasi
turun-temurun.
2.Sistem endomembran
Sel eukariotik memiliki beragam struktur yang dibatasi membrane yang sering disebut
system endomembran. System endomembran berfungsi membentuk membrane untuk
membatasi sel dan membrane plasma. Sistem ini terdiri dari beberapa komponen, tiap
komponen menghubungkan dengan membrane plasma baik satu waktu maupun lain waktu.
Komponen endomembrane :
 Reticulum endoplasma, Badan golgi, Lisosom, peroksisom

8
a. Retikulum endoplasma ( Terdapat pada sel hewan maupun tumbuhan serta fungsinya
yang sama)
Jejaring kantong dan tabung bermembrane berbentuk
jala adalah bentuk dari RE. Kantung ini disebut cisternae,
organel ini berasal dari kata reticulum “ jaringan’’dan
endoplasmic yang berarti ’’didalam sel’’, organel ini juga
berperan aktif dalam sintesis membrane dan proses sintesis
sekaligus proses metabolic lain. RE memiliki bagian yang
halus atu agranuler (berperan untuk mensintesis lipid,
glikogen, kolesterol, dan gliserida, serta membantu dalam
detoksifikasi zat-zat berbahaya dalam sel) dan kasar atu
granuler (ditempeli oleh ribosom sehingga bertanggung jawab
untuk memegang protein terbentuk di ribosom).
b. Badan Golgi ( Terdapat pada sel hewan maupun tumbuhan serta fungsinya yang sama)
Badan golgi atau aparatus golgi adalah organel
polimorfik yang membranya berbentuk kantong
pipih yakni pembuluh, gelembung kecil dan
bentukan seperti mangkok. Organel ini aktif dalam
sintesis , modifikasi, pemilahan dan sekresi produk-
produk sel. Setiap sel hewan terdapat 10 hingga 20
badan golgi sedangkan pada sel tumbuhan terdapat
ratusan badan golgi. Pada sel tumbuhan badan golgi
sering disebut sebagai diktiosom, Lebih
spesifikainya adalah berperan :
 Pembentukan vesikula ekskretorius (kantong pembungkus zat yang akan di keluarkan
dari sel)
 Pembentukan membrane plasma, dinding sel (pektin, hemiselulosa, dan selulosa yang
dibentuk dalam badan golgi), pembentukan akrosom pada sperma, kuning telur pada sel telur
dan lisosom.
 Tempat memodifikasi protein serta menyortir dan memaket molekul-molekul untuk sekresi sel.

c.Lisosom (Terdapat pada sel hewan )


Lisosom adalah organel pencerna
berupa kantong sebagai tempat
makromolekul dihidrolisis dan tersusun atas
enzim yang terpisah menjadi komponen
yang dapat digunakan pada tingkat sel.
Masalah sampah dan partikel makanan bias
dicerna dalam lisosom dan diekskresikan
melalui vakuola.

9
d.Peroksisom (Terdapat pada sel hewan maupun tumbuhan serta fungsinya yang sama)
Organel seperti kantong-kantong yang memiliki membrane tunggal adalah peroksisom.
Organel ini berisi berbagai enzim dan yang paling khas enzim katalase yang berfungsi
mengkatalis perombakan hydrogen peroksida menjadi air. Organel ini merupakan salah satu
organel yang berperan dalam berbagai fungsi metabolic yang terspesialisasi serta perubahan
lemak menjadi karbohidrat.
3.Ribosom ( Terdapat pada sel hewan maupun tumbuhan serta fungsinya yang sama)
Ribosom merupakan kompeks(titik-titik
coklat kecil) yang berguna dalam sintesis
protein(transkripsi dan translasi). Biasanya
ribosom mengambang bebas dalam sitosol
atau menempel pada RE kasar maupun selaput
nucleus.

4.Mitokondria ( Terdapat pada sel hewan maupun tumbuhan serta fungsinya yang sama)
Tempat berlangsungnya respirasi sel
sekaligus menjadi penghasil sebagian besar ATP
merupakan beberapa fungsi dari mitokondria.
Organel ini adalah organel yang independen
yang memiliki DNA, RNA dan ribosom yang
merupakan replikasi dan duplikasi diri. Organel ini disebut rumah mesin dari sel sekaligus
menjadi organel paling besar dalam sel.
Membran mitokondria tersusun atas dua bagian ruang, yakni :
 Ruang intermembran : ruangan diantara membrane luar dan membrane dalam.
Membrane terluar dari organel ini berstruktur halus sedangkan pada bagian membrane
dalam berupa lekukan yang sering disebut kista. Semua molekul kecil bisa melewati
membrane luar tapi tidak bisa untuk protein dan molekul besar.
 Matriks mitokondria : merupakan ruangan yang berada dalam membrane dalam
mitokondria yang dijadikan tempat metabolisme serta mengandung enzim untuk
proses siklus kreb dan oksidasi lemak. Selain enzim, di dalamnya terdapat butiran
protein yang disintesis sendiri dengan bantuan DNA, ribosom dan beberapa jenis
RNA.

5. Plasma Membran (Terdapat pada sel hewan maupun tumbuhan serta fungsinya yang
sama)
Membrane sel merupakan bagian paling luar dari
sel yang bersifat semipermeable dan
selektifpermeable yakni mengatur setiap zat yang
akan keluar dan masuk kedalam sel. Membrane sel
terdiri atas fosfolipid (orange) dan protein (biru).

10
Pada fosfolipid sendiri disusun atas kepala hidrofilik (suka air) dan dua ekor
hidrofobik(sukar air).Selain itu protein juga dibagi atas dua macam yakni protein integral dan
protein porifer.
6.Sitoplasma
Matriks atau gel zat atau cairan yang mengisi ruang sel
yang bersifat koloid yakni tidak cair maupun padat dan
tersusun atas air dan protein material. Sitoplasma adalah lokasi
utama dimana proses kehidupan terjadi.

7.Flagella dan Silia( Terdapat pada sel hewan )


Merupakan organel lokomosi yang biasanya terdapat pada sel hewan yang berfungsi
sebagai alat gerak pada sel. Organel ini disusun dari kumpulan mikrotubulus yang menjulur
keluar pada membrane plasma. Zat silia bergerak dalam pernapasan dan pencernaan pada hewan
multiseluler. Silia juga bekerja pada Pendengaran dan sel-sel reproduksi untuk bergerak dan
sensasi. Pada sel tumbuhan tidak terdapat alat gerak seperti flagella atau silia.
8.Sentrosom (Terdapat pada sel hewan )
Sentrosom merupakan wilayah dalam sel sebagai tempat mikrotubulus sel bermula. organel ini
mengandung dua sentriol berbentuk bintang yang berfungsi memulai pembelahan sel yakni
dalam penarikan kromosom ke arah kutub baik secara mitosis maupun meiosis. Sentriol juga
berperan dalam mengatur geometri sel dan orientasi, karakteristik ini menjadi sangat penting
selama perkembangan embrio organisme.
9.Mikrovili (Terdapat pada sel hewan ) : Penjuluran yang meningkatkan luas permukaan sel.
10.Sitoskeleton (Terdapat pada sel hewan )
Sitoskeleton ikut berperan dalam pergerakan sel dan memperkuat bentuk sel. Komponen
organel ini tersusun atas protein serta mencakup : mikrofilamen, filament intermediet dan
mikrotubulus. sel-sel hewan yang mengandung sitoskeleton fleksibel terdiri dari filamen aktin,
antara filament tebal dan mikrotubulus berongga.
11.Vakuola (Terdapat pada sel tumbuhan )
Vokuola merupakan tempar cadangan makanan, menyimpan pigmen dan menyimpan sisa
metabolisme. Vakuola pada sel tumbuhan sangat besar serta bersifat menetap. Vakuola dibatasi
oleh membrane yang disebut sebagai tonoplas. Mekanisme pertahanan hidup tumbuhan
bergantung bagaimana kemempuan vakuola menjaga konsentrasi zat-zat terlarut didalamnya.

11
15.Plastida (Terdapat pada sel tumbuhan )

Organel pada sitoplasma memiliki


ukuran dan bentuk yang berfariasi. Pad asel
tumbuhan berbunga biasnya berbentuk
piringan kecil bikonfeks.beberapa macam
organel ini berdasarkan warna :
1.leukoplast(tidak berwarna) : biasanya
terdapat pada sel yang jarang terkena oleh
sinar matahari sepertidibagian paling dalam
atau bewah tanah. Organel berperan sebagai
pusat sintesis dan penyimpanan cadangan makanan seperti pati.
2.kloroplas( berklorofil) : pigmen hijau yang berasal dari berbagai campuran zat pada tumbuhan.
Perananya menangkap energy cahaya yang digunakan sebagai fotosintesis.
3.Kromoplas : pigmen selain hijau yang menimbulkan warna pada bagian-bagian tumbuhan.
16.Plasmodesmata (Terdapat pada sel tumbuhan )
Noktah pada bagian dinding sel yang tidak mengalami penebalan yang tersusun atas benang-
benang protoplasmic halus merupakan bentuk plasmodesmata.Organel ini dapat menembus pori-
pori kecil pada dinding sel prime sekaligus dengan adanya lamella tengah yang berdekatan antar
sel dapat menyambugkan kedu sel tersebut. Plasmodesmata merupakan organel yang
mempermudah jalanya transportasi bahan-bahan dari satu sel ke sel lainya tanpa harus melalui
selput-selaput hidup.
17.Dinding sel (Terdapat pada sel tumbuhan )
Dinding sel tersusun atas selulosa dan derivat-derivatnya. Dinding sel tumbuhan memiliki
struktur yang kompleks karena mempunyai tiga bagian fundamental yang dapat dibedakan yaitu
lamella tengah, dinding sel primer dan dinding sel sekunder, namun pada dinding sel sekunder
tidak semua sel mempunyainya, hanya terdapat pada tipe-tipe tertentu.
Lapisan perekat yang menyekat antara dinding primer sel satu dengan yang lain yang
bersebelahan adalah lamella, sedangkan dinding sel primer itu sendiri adalah dinding sel sejti
yang tebentuk pertama kali oleh sel baru. Dinding sel primer ini tersusun atas selulosa dan
hemiselulosa.
18.Glioksisom
Glioksiso berada pada bagian tanaman seperti jaringan penyimpanan lemak dari biji yang
sedang berkecambah. Organel ini tersusun atas enzim yang mampu mengubah lemak menjadi
gula, pada proses ini pula terbentuk energy yang diperlukan dalam perkecambahan.

12
1.4 Metabolisme Sel

A. Pengertian Metabolisme
Makhluk multiseluler, baik manusia, hewan, maupun tumbuhan tersusun atas jutaan sel. Tiap
sel memiliki fungsi tertentu untuk kelangsungan hidup suatu organisme. Untuk menjalankan
fungsinya, sel melakukan proses metabolisme. Metabolisme adalah reaksi-reaksi kimia yang
terjadi di dalam sel. Reaksi kimia ini akan mengubah suatu zat menjadi zat lain.
Metabolisme disebut juga reaksi enzimatis, karena metabolisme terjadi selalu menggunakan
katalisator enzim. Metabolisme melibatkan banyak komponen (molekul –molekul) yang terdapat
di dalam sel. Komponen yang memiliki keterkaitan erat dengan metabolisme diantaranya enzim
dan ATP.
B. Enzim
Enzim merupakan senyawa protein yang berfungsi sebagai biokatalisator yang di hasilkan di
dalam sel. Struktur enzim terdiri dari:
 Apoenzim, yaitu bagian enzim yang tersusun dari protein, yang akan rusak bila suhu
terlampau panas (termolabil).
 Gugus Prostetik (Kofaktor), yaitu bagian enzim yang tidak tersusun dari protein, tetapi
dari ion-ion logam atau molekul-molekul organik yang disebutkoenzim. Molekul gugus
prostetik lebih kecil dan tahan panas (termostabil), ion-ion logam yang menjadi kofaktor
berperan sebagai stabilisator agarenzim tetap aktif. Koenzim yang terkenal pada rantai
pengangkutan elektron (respirasi sel), yaitu NAD (Nikotinamid Adenin Dinukleotida),
FAD (Flavin Adenin Dinukleotida), SITOKROM.
Enzim mengatur kecepatan dan kekhususan ribuan reaksi kimia yang berlangsung di dalam sel.
Walaupun enzim dibuat di dalam sel, tetapi untuk bertindak sebagai katalis tidak harus berada di
dalam sel. Reaksi yang dikendalikan oleh enzim antara lain ialah respirasi, pertumbuhan dan
perkembangan, kontraksi otot, fotosintesis, fiksasi, nitrogen, dan pencernaan.

Enzim mempunyai sifat-siat sebagai berikut:


 Biokatalisator, mempercepat jalannya reaksi tanpa ikut bereaksi.
 Thermolabil, mudah rusak, bila dipanasi lebih dari suhu 60º C, karena enzim tersusun
dari protein yang mempunyai sifat thermolabil.
 Merupakan senyawa protein sehingga sifat protein tetap melekat pada enzim.
 Dibutuhkan dalam jumlah sedikit, sebagai biokatalisator, reaksinya sangat cepat dan
dapat digunakan berulang-ulang.
 Bekerjanya ada yang di dalam sel (endoenzim) dan di luar sel (ektoenzim), contoh
ektoenzim: amilase, maltase.
 Umumnya enzim bekerja mengkatalisis reaksi satu arah, meskipun ada juga yang
mengkatalisis reaksi dua arah, contoh : lipase, mengkatalisis pembentukan dan
penguraian lemak.
Lemak + H2O ———————————> Asam lemak + Gliserol

13
 Bekerjanya spesifik ; enzim bersifat spesifik, karena bagian yang aktif (permukaan
tempat melekatnya substrat) hanya setangkup dengan permukaan substrat tertentu.
Seperti gembok dengan kunci.
 Umumnya enzim tak dapat bekerja tanpa adanya suatu zat non protein tambahan yang
disebut kofaktor.

Cara kerja enzim ada dua macam yaitu dengan model kunci gembok dan kecocokan terinduksi.
a) Kunci gembok (lock and key)
Enzim dimisalkan sebagai gembok karena memiliki sebuah bagian kecil yang dapat berikatan
dengan substract. Bagian tersebut disebut sisi aktif. Substrat dimisalkan sebagai kunci karena
dapat berikatan secara pas dengan sisi aktif enzim (gembok)
b) Kecocokan terinduksi (induced fit)
Pada model ini, penempelan substrat pada sisi aktif enzim akan menginduksi perubahan sisi aktif
enzim menjadi sesuai dengan bentuk substrat.

Faktor yang mempengaruhi kerja enzim:


1. Temperatur
2. Perubahan PH
3. Konsentrasi Enzim dan Substrat
4. Inhibitor Enzim
C. ATP (Adenosin Tri Phosphat)
Molekul ATP adalah molekul berenergi tinggi. Merupakan ikatan tiga molekulfosfat dengan
senyawa Adenosin. Ikatan kimianya labil, mudah melepaskan gugus fosfatnya meskipun
digolongkan sebagai molekul berenergi tinggi.
Perubahan ATP menjadi ADP (Adenosin Tri Phosphat) diikuti dengan pembebasan energi
sebanyak 7,3 kalori/mol ATP. Peristiwa perubahan ATP menjadi ADP merupakan reaksi yang
dapat balik.
D. Anabolisme/Asimilasi/Sintesis
Anabolisme adalah suatu peristiwa perubahan senyawa sederhana menjadi senyawa kompleks,
nama lain dari anabolisme adalah peristiwa sintesis atau penyusunan. Anabolisme memerlukan
energi, misalnya : energi cahaya untuk fotosintesis, energi kimia untuk kemosintesis.

1) Fotosintesis
Arti fotosintesis adalah proses penyusunan atau pembentukan dengan menggunakan energi
cahaya atau foton. Sumber energi cahaya alami adalah matahari yang memiliki spektrum cahaya
infra merah (tidak kelihatan), merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, ungu dan ultra ungu
Yang digunakan dalam proses fotosintesis adalah spektrum cahaya tampak, dari ungu sampai
merah, infra merah dan ultra ungu tidak digunakan dalam fotosintesis.
Dalam fotosintesis, dihasilkan karbohidrat dan oksigen, oksigen sebagai hasil sampingan dari
fotosintesis, volumenya dapat diukur, oleh sebab itu untuk mengetahui tingkat produksi
fotosintesis adalah dengan mengatur volume oksigen yang dikeluarkan dari tubuh tumbuhan.

14
 SintesisProtein
Sintesis protein yang berlangsung di dalam sel, melibatkan DNA, RNA dan Ribosom.
Penggabungan molekul-molekul asam amino dalam jumlah besar akan membentuk molekul
polipeptida. Pada dasarnya protein adalah suatu polipeptida.
Setiap sel dari organisme mampu untuk mensintesis protein-protein tertentu yang sesuai dengan
keperluannya. Sintesis protein dalam sel dapat terjadi karena pada inti sel terdapat suatu zat
(substansi) yang berperan penting sebagai "pengatur sintesis protein". Substansi-substansi
tersebut adalah DNA dan RNA.
 Sintesis Lemak
Lemak dapat disintesis dari karbohidrat dan protein, karena dalam metabolisme, ketiga zat
tersebut bertemu di dalarn daur Krebs. Sebagian besar pertemuannya berlangsung melalui pintu
gerbang utama siklus (daur) Krebs, yaitu Asetil Ko-enzim A. Akibatnya ketiga macam senyawa
tadi dapat SALING mengisi sebagai bahan pembentuk semua zat tersebut. Lemak dapat
dibentuk dari protein dan karbohidrat, karbohidrat dapat dibentuk dari lemak dan protein dan
seterusnya.
 Sintesis Karbohidrat
Proses pada sintesis Karbohidra :
1. Glikolisis
2. Glikogenesis
3. Glikogenelisis
4. HMP shunt
5. Glukoneogenesis

1. GLIKOLISIS
Glikogen adalah polisakarida yang tersimpan dalam sel – sel hewan bersama dengan air dan
digunakan sebagai sumber energi. Ketika pecah didalam tubuh, glikogen di ubah menjadi
glukosa, sumber energi yang penting bagi hewan.
Banyak penelitian telah dilakukan pada glikogen dan perannya dalam tubuh, sejak itu glikogen di
akui sebagai bagian pentingdari system penyimpanan energy tubuh.
2. GLIKOGENESIS
Glikogenesis adalah proses penbentukan glikogen dari glukosa.
3. GLIKOGENOLISIS
Proses penguraian Glikogen menjadi glukosa.
4. HMP Shunt
Jalan lain disamping jalan Embden – Meyerhof untuk oksidasi glukosa. Fungsi utamanya
adalah sinesia perantara penting seperti NADPH dan ribosa.
5. GLUKONEOGENESIS
Glukoneogenesis adalah pembentukan glikosa atau glikogen dari sumber bukan karbohidrat.
Jalan yang yang tersangkut dalam glukoneogenesisi terutama siklus asam nitrat dan kebalikan
glikolisis. Substrat utamanya adalah asam amino glokogenik, laktat dan gliserol.

15
Pigmen Fotosintesis
Fotosintesis hanya berlangsung pada sel yang memiliki pigmen fotosintetik. Di dalam daun
terdapat jaringan pagar dan jaringan bunga karang, pada keduanya mengandung kloroplast yang
mengandung klorofil / pigmen hijau yang merupakan salah satu pigmen fotosintetik yang mampu
menyerap energi cahaya matahari.Dilihat dari strukturnya, kloroplas terdiri atas membran ganda
yang melingkupi ruangan yang berisi cairan yang disebut stroma. Membran tersebut membentak
suatu sistem membran tilakoid yang berwujud sebagai suatu bangunan yang disebut kantung
tilakoid. Kantung-kantung tilakoid tersebut dapat berlapis-lapis dan membentak apa yang disebut
grana Klorofil terdapat pada membran tilakoid dan pengubahan energi cahaya menjadi energi
kimia berlangsung dalam tilakoid, sedang pembentukan glukosa sebagai produk akhir
fotosintetis berlangsung di stroma.
a. Reaksi terang
Pada tabun 1937 : Robin Hill mengemukakan bahwa cahaya matahari yang ditangkap oleh
klorofil digunakan untak memecahkan air menjadi hidrogen dan oksigen. Peristiwa ini disebut
fotolisis (reaksi terang). Reaksi terang mengubah energi cahaya menjadi energi kimiawi yang
berupa ATP atau NADPH. Molekul pigmen dan protein yang melakukan reaksi terang
ditemukan dalam membrane tilakoid dan termasuk molekul-molekul dari dua fotosistem dan
rantai transpor electron.
b. Reaksi gelap (Siklus Calvin )
H2 yang terlepas akan diikat oleh NADP dan terbentuklah NADPH2, sedang O2tetap dalam
keadaan bebas. Menurut Blackman (1905) akan terjadi penyusutan CO2 oleh H2 yang dibawa
oleh NADP tanpa menggunakan cahaya. Peristiwa ini disebut reaksi gelap.
Siklus Calvin yang terjadi dalam stroma kloroplas, menggunakan ATP dan NADPH untuk
mengubah CO2 menjadi karbohidrat. Produk langsung dari siklus Calvin adalah gula berkarbon-
tiga gliseraldehida 3-fosfat(G3P), enzim dalam kloroplas dan sitosol mengubah gula kecil ini
menjadibermacam macam senyawa organic lainya. Siklus Calvinmengembalikan ADP,fosfat
organik dan NADPH+ ke reaksi terang.

1) Kemosintesis
Tidak semua tumbuhan dapat melakukan asimilasi C menggunakan cahaya sebagai sumber
energi. Beberapa macam bakteri yang tidak mempunyai klorofil dapat mengadakan asimilasi C
dengan menggunakan energi yang berasal dan reaksi-reaksi kimia, misalnya bakteri sulfur,
bakteri nitrat, bakteri nitrit, bakteri besi dan lain-lain. Bakteri-bakteri tersebut memperoleh energi
dari hasil oksidasi senyawa-senyawa tertentu.

E. Katabolisme (Dissimilasi)
Katabolisme adalah reaksi pemecahan atau pembongkaran senyawa kimia kompleks yang
mengandung energi tinggi menjadi senyawa sederhana yang mengandung energi lebih rendah.
Tujuan utama katabolisme adalah untuk membebaskan energi yang terkandung di dalam
senyawa sumber. Bila pembongkaran suatu zat dalam lingkungan cukup oksigen (aerob) disebut

16
proses respirasi, bila dalam lingkungan tanpa oksigen (anaerob) disebut fermentasi.
Contoh Respirasi : C6H12O6 + O2 ——————> 6CO2 + 6H2O + 688KKal.
(glukosa)

Contoh Fermentasi : C6H12O6 ——————> 2C2H5OH + 2CO2 + Energi.a. Respirasi


Reaksi respirasi merupakan reaksi katabolisme yang memecah molekul-molekul gula menjadi
molekul anorganik berupa CO2 danH2O. Tujuan respirasi adalah untuk mendapatkan energi
melalui proses glikolisis. Senyawa gula diperoleh dari proses fotosintesis.
Butiran amilum yang tersimpan dalam jaringan dan organ penyimpan cadangan makanan akan
diubah kembali dalam bentuk glukosa fosfat di dalam sitoplasma sel.Kemudian glukosa fosfat
akan dipecah menjadi piruvat dan masuk ke dalam siklus Krebs. Selama glikolisis berlangsung
dan dalam siklus Krebs akan dihasilkan gas CO2yang akan dikeluarkan dari dalam sel. Gas
tersebut dengan berdifusi akan terkumpul dalam rongga-rongga antarsel dan bila tekanan telah
cukup akan keluar dari jaringan.
Respirasi seluler adalah proses perombakan molekul organik kompleks yang kaya akan energi
potensial menjadi produk limbah yang berenergi lebih rendah pada tingkat seluler. Pada respirasi
sel, oksigen terlibat sebagai reaktan bersama dengan bahan bakar organik dan akan
menghasilkan air, karbon dioksida, serta produk energi utamanya ATP. ATP (adenosin trifosfat)
memiliki energi untuk aktivitas sel seperti melakukan sintesis biomolekul dari molekul pemula
yang lebih kecil, menjalankan kerja mekanik seperti pada kontraksi otot, dan mengangkut
biomolekul atau ion melalui membran menuju daerah berkonsentrasi lebih tinggi.
Secara garis besar, respirasi sel melibatkan proses-proses yang disebut :

A. Glikolisis (Gliko = gula, lisis=penguraian)


Bahan baku glikolisis adalah glukosa. Senyawa ini terdiri atas molekul karbon, hydrogen, dan
oksigen dengan rumus molekul C6H12O6. Glikolisis merupakan proses penguraian glukosa
menjadi dua molekul asam piruvat. Proses ini bersifat anaerob (tidak membutuhkan oksigen
bebas) dan berlangsung di sitosol.

Tahapan Glikolisis adalah sebagai berikut.

 Fosforilasi glukosa oleh ATP,Penambahan satu fosfat oleh ATP tehhadap glukosa
menghasilkan gluksa 6-fosfat, dan ATP berubah menjadi ADP. Peristiwa ini disebut
forforilasiyang berlangsung dengan bantuan enzim heksokinase.
 Penyusunan kembali, diikuti dengan forforilasi kedua. Hasil akhir dari forforilasi berupa ;
BPG yang masing-masing memiliki satu ikatan fosfat berenergi tinggi. 1,3-
bifosfogliseraldehida diubah menjadi asam 1,3-bifosfogliserat (BPG) dengan bantuan
enzim dehidrogenase.

17
 Pelepasan fosfat berenergi tinggi dari 1,3 bifosfogliserat yang kemudian bereaksi dengan
2 molekul ADP menghasilkan 2 molekul ATP dan 2 molekul 3-fosfogliserat. Asam 1,3-
bifosfogliserat berubah menjadi asam 3-fosfogliserat (3PG) karena kehilangan satu fosfat.
Proses ini berlangsung dengan bantuan enzim fosfogliserokinase.
 Pelepasan air menghasilkan 2 molekul fosfoenol piruvat yang masing-masing memiliki
ikatan fosfat berenergi tinggi. Asam 3-fosfogliserat (3PG) diubah menjadi asam 2-
fosfoenolgliserat (2PG) oleh enzim fosfogliseromutase. Kemudian enzim enolase dan ion
Mg mengubah asan 2-fosfoenolgliserat(2PG) menjadi fosfoenol piruvat (PEP).
 Pelepasan fosfat berenergi tinggi dari fosfoenolpiruvat yang kemudian diterima oleh 2
molekul ADP menghasilkan 2 molekul ATP dan 2 molekul asam piruvat. Proses ini
dibantu enzim piruvatkinase.
Jadi produk yang dihasilkan pada glikolisis adalah 2 molekul asan piruvat, 2 molekul ATP
dan 2 molekul NADH.

B. Dekarboksilasi oksidatif
Apabila asupan oksigen kedalam sel tercukupi asam piruvat akan memasuki mitokondria dan
diubah menjadi senyawa dengan dua atom karbon, yaitu: asetil koenzim A atau asetil ko-A.
tahapan ini terjadi diruang antara membrane mitokondria. Untuk membawa asam piruvat dari
sitosol ke mitokondria membutuhkan dua molekul ATP.
Produk yang dihasilkan pada dekarboksilasi oksidatif adalah 2 molekul asetil ko-A, 2 molekul
CO2 dan dua molekul NADH.

C. Siklc us Krebs atau siklus asam sitrat


Proses ini pertama kali ditemukan oleh Sir Hans Adolf Krebs (1930). Siklus Krebs disebut
juga asam sitrat atau siklus asam trikarboksilat. Tahapan ini terjadi di matrik mitokondria. Asetil
ko-A direaksikan dengan asam oksaloasetat membentuk asam sitrat dan membebaskan ko-A.
selanjutnya terjadi serangkaian reaksi kimia yang meregenerasi asam sitrat kembali menjadi
assam oksaloasetat. Tahapan siklus krebs adalah sebagai berikut :
 Asetil ko-A akan bereaksi dengan asam oksaloasetat membentuk asam sitrat. Ko-
A dibebaskan kembali.
 Asam sitrat bereaksi dengan NAD+ membentuk asam α- ketoglutarat dan
membebaskan CO2 .
 Asam α- ketoglutarat bereaksi dengan NAD+ membentuk asam suksinat dan
ATP. Selain itu, asam α- ketoglutarat akan bereaksi dengan ADP dan asam Fosfat
anorganik membentuk NADH, CO2, dan ATP.
 Asam suksenat bereaksi dengan FAD membentuk asam malat dan FADH2.
 Asam malat bereaksi dengan NAD+ membentuk asam oksaloasetat untuk kembali
bereaksi dengan molekul asetil ko-A. reaksi ini membebaskan NADH.

D. Transpor elektron
Rantai transpor elektron menerima elektron dari produk hasil perombakan glikolisis dan siklus
Krebs dan mentransfer elektron dari satu molekul ke molekul lain langkah ketiga respirasi, rantai
transpor elektron menerima elektron dari produk hasil perombakan kedua langkah yang pertama

18
tersebut dan melewatkan elektron ini dari satu molekul ke molekul lain. Pada akhir rantai ini,
elekrton digabungkan dengan ion hidrogen dan oksigen molekuler untuk membentuk air. Energi
yang dilepas pada setiap langkah rantai tersebut disimpan dalam bentuk yang digunakan oleh
mitokondria untuk membuat ATP. Modus sistesis ATP ini disebut fosforilasi oksidatif karena
sintesis ini digerakkan oleh reaksi redoks yang mentransfer elektron dari makanan ke oksigen.
Tempat transpor elektron dan fosforilasi oksidatif ialah membran dalam mitokondria. Fosforilasi
oksidatif bertanggung jawab atas hampir 90 % ATP yang dihasilkan oleh respirasi. Sejumlah
kecil ATP dibentuk langsung dalam beberapa glikolisis dan siklus krebs oleh mekanisme yang
disebut fosforilasi tingkat substrat. Energi yang dilepaskan dari setiap pelepasan elektron tersebut
digunakan untuk membuat ATP.
Respirasi menukar satuan energi yang besar yang ditumpuk dalam glukosa dengan suatu
perubahan kecil ATP, yang lebih praktis untuk digunakan sel dalam melakukan kerjanya. Untuk
setiap molekul glukosa yang dirombak menjadi karbon dioksida dan air oleh respirasi, sel ini
menghasilkan kira-kira 38 molekul ATP.

Faktor-faktor yang mempengaruhi respirasi dapat di bedakan menjadi dua bagian yakni : faktor
dalam sel itu sendiri dan faktor di luar sel seperti suhu, kadar O2, kadar air, dan cahaya.

 Fermentasi
Dalam keadaan normal, respirasi seluler organisme dilakukan melalui proses fosforilasi
oksidatif yang memerlukan oksigen bebas. Sehingga hasil ATP respirasi sangat tergantung pada
pasokan oksigen yang cukup bagi selnya. Tanpa oksigen elektronegatif untuk menarik electron
pada rantai transport electron, fosforilasi oksidatif akan terhenti.
Akan tetapi, fermentasi memberikan suatu mekanisme sehingga sebagian sel dapat mengoksidasi
makanan dan menghasilkan ATP tanpa bantuan oksgen. Misalnya, pada tumbuhan darat yang
tanahnya tergenang air sehingga akar tidak dapat melakukan respirasi aerob karena kadar
oksigen dalam rongga tanah sangat rendah.

Secara prosedural, fermentasi merupakan suatu perluasan glikolisis yang dapat menghasilkan
ATP hanya dengan fosforilasi tingkat substrat sepanjang terdapat pasokan NAD+ yang cukup
untuk menerima electron selama langkah oksidasi dalam glikolisis. Mekanisme fermentasi tidak
dapat mendaur ulang NAD+ dari NADH karena tidak mempunyai agen pengoksidasi (kondisi
anaerob). Sehingga yang terjadi adalah NADH melakukan transfer electron ke piruvat atau
turunan piruvat. Berikut bahasan terhadap dua macam fermentasi yang umum yaitu fermentasi
alcohol dan fermentasi asam laktat

a) Fermentasi alcohol

Fermentasi alkohol biasanya dilakukan oleh ragi dan bakteri yang banyak digunakan dalam
pembuatan bir dan anggur. Pada Fermentasi alkohol, piruvat diubah menjadi etanol dalam dua
langkah.Langkah pertama menghidrolisis piruvat dengan molekul air sehingga melepaskan
karbondioksida dari piruvat dan mengubahnya menjadi asetaldehida berkarbon dua. Dalam

19
langkah kedua, asetaldehida direduksi oleh NADH menjadi etanol sehingga meregenerasi
pasokan NAD+ yang dibutuhkan untuk glikolisis.

b) Fermentasi asam laktat

Fermentasi asam laktat banyak dilakukan oleh fungi dan bakteri tertentu digunakan dalam
industri susu untuk membuat keju dan yogurt. Aseton dan methanol merupakan beberapa produk
samping fermentasi mikroba jenis lain yang penting secara komersil. Dalam fermentasi asam
laktat, piruvat direduksi langsung oleh NADH untuk membentuk laktat sebagai produk
limbahnya, tanpa melepaskan CO2. Pada sel otot manusia, fermentasi asam laktat dilakukan
apabila suplay oksigen tubuh kurang. Laktat yang terakumulasi sebagai produk limbah dapat
menyebabkan otot letih dan nyeri, namun secara perlahan diangkut oleh darah ke hati untuk
diubah kembali menjadi piruvat.

1.5 Transport Sel


Membran sel
Membran sel mempunyai sifat selektif yang berfungsi untuk mentransfer zat dari dan keluar
sel. Fungsi ini biasa disebut sebagai transportasi sel. Sistem tranportasi zat pada sel menurut
penggunaan energinya menjadi dua, yaitu transpor aktif dan transpor pasif.

a. Transpor Pasif
Transpor pasif merupakan sistem tranportasi sel yang
tidak menggunakan energi, melaikan secara langsung
dan spontan. Dalam tranpor pasif, zat yang
ditransportasikan adalah zat-zat nonpolar seperti
glukosa, air, dan oksigen.transpor pasif adalah transpor
pada membran sel yang tidak memerlukan energi,
misalnya difusi dan osmosis. Berikut merupakan
kegiatan untuk memahami peristiwa osmosis pada sel:

20
1. Difusi
Difusi adalah perpindahan zat padat, cair, maupun gas dari larutan konsentrasi tinggi
(hipertosis) ke larutan yang berkonsentrasi rendah (hipotonis) melalui membran plasma ataupun
tidak sehingga konsentrasi larutan tersebut sama (isotonis).
Difusi dibedakan menjadi dua, yaitu difusi sederhana dan difusi terbantu..
 Difusi sederhana, misalnya molekul gula akan menyebar ke seluruh volume air di gelas
meskipun tanpa diaduk.
 Difusi terbantu (facilitated difuussion) adalah proses difusi yang memerlukan bantuan
protein pembawa (carrier protein), misalnya enzim. Pada proses difusi terbantu, molekul-
molekul seperti asam amino dan gula tidak dapat melewati membran plasma. Akan tetapi,
molekul tersebut melewati saluran yang dibentuk oleh protein pembawa.

2. Osmosis
Osmosis adalah perpindahan air atau zat pelarut dari larutan hipotonis ke larutan hipertonis
melalui membran semipermeabel. Osmosis dapat memungkinkan terjadinya beberapa peristiwa
seperti berikut.
 Lisis yaitu robeknya membran plasma sel jika sel dimasukkan ke dalam larutan hipotonis
dibandingkan sel tersebut.
 Krenasi yaitu mengerutnya sel jika sel dimasukkan ke dalam larutan hipertonis
dibandingkan sel tersebut.
 Plasmolisis yaitu lepasnya membran plasma dari dinding sel tumbuhan jika sel tumbuhan
dimasukkan ke dalam parutan hipertonis.

b. Transpor Aktif

Transpor aktif adalah transpor pada membran sel yang


memerlukan energi untuk keluar masuknya ion atau
molekul zat melalui membran sel. Transpor aktif bersifat
melawan gradien konsentrasi dengan energi ATP (adenosin
trifosfat).. Transpor aktif berkebalikan dengan tranpor pasif
yang mengandalkan sifat sari zat yang berpindah dari
konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi.

Transpor aktif pada membran sel yaitu sebagai berikut:


1) Pompa Natrium-Kalium
Proses ini terjadi bila konsentrasi ion kalium (K+)
di dalam sel lebih tinggi dibandingkan sekelilingnya,
sedangkan konsentrasi ion natrium (Na+)-nya jauh
lebih rendah. Oleh karena itu, membran plasma
akan memompakan 3 ion natrium ke luar sel dan 2
ion kalium ke dalam sel sehingga diperoleh
keseimbangan.

21
2) Endositosis
Endositosis adalah peristiwa masuknya zat padat dan cair melalui membran. Endositosis
dibedakan menjadi pinositosis dan fagositosis. Pinositosis yaitu peristiwa sel memakan zat cair.
Sedangkan fagositosis yaitu peristiwa sel memakan zat padat dari lingkungan luar dan
menangkapnya dalam suatu vakuola makanan. Contoh: sel darah putih dan Amoeba yang
memakan bakteri.
3) Eksositosis
Eksositosis adalah proses pengeluaran zat padat atau cair melalui membran. Contoh
eksositosis adalah proses sekresi enzim oleh kelenjar, misalnya sel-sel penghasil enzim
pencernaan menyekresikan enzim itu ke dalam usus.

1.6 Pembelahan Sel


Pembelahan sel adalah suatu proses yang membagi satu sel induk menjadi dua atau lebih sel
anak.Tujuan pembelahan sel adalah untuk menambah jumlah dan jenis sel, atau membentuk sel-
sel lain dengan tujuan tertentu. Pembelahan sel dibagi menjadi tiga jenis, yaitu amitosis, mitosis,
dan meiosis. Perbedaan pembelahan mitosis dan pembelahan meiosis:
 Pembelahan mitosis terjadi di sel tubuh atau sel somatik sedangkan pembelahan meiosis
terjadi di sel gamet atau sel kelamin.
 Pembelahan mitosis menghasilkan dua anakan yang bersifat diploid(2n) sedangkan
pembelahan meiosis menghasilkan empat sel anakan yang bersifat haploid (n).
 Pembelahan mitosis berfungsi untuk regenerasi dan pertumbuhan sedangkan pembelahan
meiosis berfungsi untuk mempertahankan jumlah kromosom saat pembentukan zigot.
 Pembelahan mitosis terjadi selama 3× sedangkan pembelahan meiosis terjadi selama 2×.

 Komparasi Pembelahan
Pembelahan sel pada prokariota dikenal dengan nama pembelahan biner (binary fision) atau
pembelahan sel secara langsung. Pembelahan yang dimaksud betujuan untuk kepentingan
reproduksi. Sel yang dihasilkan adalah sel anak yang memiliki otonomi sendiri. Pembelahan sel
pada eukariota ada dua jenis, yaitu mitosis dan meiosis. Mitosis menghasilkan sel anak yang
dapat membelah lagi, sedangkan meiosis mengubah suatu sel menjadi suatu gamet yang tidak
dapat membelah lagi hingga fertilisasi.

22
I. Komparasi Mitosis dengan Meiosis
a) Mitosis
 Tempat: Sel autosomatik
 Tujuan: Pertumbuhan dan untuk mengatur tingkah laku kromosom[3]
 Ploidisasi: ninduk = nanak
 Ada interfase sebelum pembelahan dilakukan
 Sifat sel: Diploid[3]
 Jumlah tahap pembelahan: Hanya satu tahap pembelahan dalam satu siklus
pembelahan sel[3]
b) Meiosis
 Tempat: Sel gonatik
 Tujuan: Membentuk gonad dan mempertahankan diploid[3]
 Ploidisasi: ninduk = 2nanak
 Tidak ada interfase antara Meiosis I dengan Meiosis II
 Sifat sel: Haploid[3]
 Jumlah tahap pembelahan: Dua tahap pembelahan meiosis I dan meiosis II[3]

II. Pembelahan Mitosis dapat dibagi menjadi lima fase, yakni:


 Profase: Fase pembelahan terlama di mana sel malakukan persiapan, baik sintesis protein,
lipid, dll. Sentriol kemudian menginvasi nukleus. Mikrofilamen memanjang dari pangkal
sentriol dan menempel pada kromatin pada bagian kinetokor. Pada tahap ini Nukleolus dan
selaput inti mulai menghilang
 Metafase: Kromatin yang telah menjadi kromosom mengumpul di ekuator nukleus, nukleolus
pecah menjadi butiran.
 Anafase: Bagian yang paling cepat di mana sel ditarik ke dua badan kutub oleh dua sentriol.
 Telofase: Akhir pembelahan di mana sel menjadi dua dan memisah bersama terbaginya
organel-organel sel yang kemudian terjadi sitokinesis (pembelahan sitoplasma) pada tahap
tersebut[3]
 Interfase: Fase ini merupakan fase antara yang merupakan periode antaramitosis yang satu
dengan yang lain. fase ini bukanlah fase istirahat, melainkan fase yang di mana metabolisme
sel giat dilakukan. pada saat fase interfase, sel akan mengalami tiga tahapan sebagai berikut:
 Fase Pertumbuhan Primer (Gap 1 atau G1) Organel-organelyang ada di dalam sel,
seperti mitokondria, retikulum endoplasma, kompleks Golgi, dan organel lainnya
memperbanyak diri guna menunjang kehidupan sel.
 Fase Sintesis (S) Sel melakukan sistesis terutama sintesis materi genetik, yaitu DNA.
 Fase Pertumbuhan Sekunder (Gap 2 atau G2) Menjelang mitosis berikutnya, sel
melakukan pertumbuhan kedua dengan memperbanyak organel-organel sel yang
dimilikinya.Umumnya, mitosis (profase, metafase, anafase, dan telofase) berlangsung
singkat, selebihnya sel berada pada fase interfase. Lama mitosis tergantung pada jenis
organisme.Pembelahan Meiosis dibagi menjadi dua bagian, yaitu meiosis 1 dan
meiosis 2. Pada meiosis 1 akan mengalami 4 fase, yaitu profase 1, metafase 1, anafase
1, dan telofase 1. Sedangkan meiosis 2 akan mengalami 4 fase, yaitu profase 2,
metafase 2, anafase 2, dan telophase

23
BAB II
PENYAKIT PENYAKIT AKIBAT MALFUNGSI SEL
 Fabry Disease
Fabry disease atau penyakit Fabry terjadi ketika
tubuh kekurangan enzim alpha-galactosidase A.
Penyakit Penyakit ini disebabkan oleh enzim alfa-
galaktosidase A yang berfungsi untuk mencerna
lemak, tidak dapat dihasilkan oleh tubuh seseorang.
Selain itu, enzim alfa-galaktosidase A yang tidak
berfungsi dengan baik juga menyebabkan penyakit
Fabry. Penyakit Fabry merupakan penyakit turunan
yang disebabkan oleh faktor genetik sehingga
tubuh akan terlahir tanpa memiliki enzim tersebut
sama sekali atau fungsi kerja enzim tersebut tidak berjalan baik. Penyakit Fabry menyebabkan
tubuh tidak dapat memproduksi enzim alpha-galactosidase A yang dibutuhkan untuk memecah
zat lemak seperti minyak dan asam lemak.
Karena ketidakadaan enzim alpha-galactosidase A tersebut, penyakit Fabry juga dapat
menyebabkan komplikasi, seperti serangan jantung, stroke, gagal ginjal, tekanan darah tinggi,
gangguan pada otak, sistem pencernaan serta masalah pada tulang (osteoporosis).

Gejalanya penyakit Fabry meliputi:


 Demam
 Tubuh sulit berkeringat
 Diare atau malah sembelit
 Nyeri, kaku, atau kesemutan di tungkai,rasa nyeri dan terbakar pada tangan dan kaki yang
memburuk terutama akibat olahraga, demam, cuaca panas, atau kelelahan
 Muncul bintik kecil berwarna merah gelap antara pusar dan lutut
 Penglihatan buram
 Gangguan pendengaran
 Terdapat bunyi terus menerus pada telinga
 Berkeringat kurang dari normal
 Sakit perut dan mengalami buang air besar setelah makan

 Lisosom
Lysosomal Storage Disorder-selanjutnya disingkat LSD-
merupakan kelainan genetik yang mengakibatkan ribosom tidak
mensintesis enzim-enzim hidrolitik tertentu untuk digunakan oleh
lisosom dalam tugasnya sebagai organel pencernaan. Akibatnya,
materi atau substrat yang seyogyanya dicerna atau dihidrolisis
menjadi menumpuk oleh karena ketiadaan enzim-enzim tersebut.
Penumpukan organel akhirnya menyebabkan kelainan-kelainan tertentu pada tubuh manusia,
yang dapat dikenali dari tanda-tanda tertentu (Red Flag).

24
anak adalah 47 kromosom. Sindrom Down pada umumnya (95%) disebabkan karena gagalnya
pembelahan sel gamet (sel telur atau sperma) pada proses Meiosis I ataupun Miosis II (non-
disjunction) sehingga mengakibatkan terjadinya kelebihan kromosom 21 sel gamet, apabila sel
gamet tersebut dibuahi akan menghasilkan bayi dengan kelebihan 1 kromosom 21Kondisi ini
tidak dapat dicegah karena merupakan kelainan genetik, tetapi dapat dideteksi lebih awal
sebelum anak lahir.

 Kanker
Munculnya kanker secara tidak langsung juga
disebabkan karena gangguan pada Badan Golgi.
Hal ini juga berkaitan dengan fungsi Badan Golgi
sebagai tempat sekresi asam amino untuk
membentuk hormon. Salah satu hormon yang
berperan dalam perkembangan sel kanker adalah hormon estrogen. Hormon estrogen ini
berfungsi dalam merangsang pertumbuhan sel tidak terkecuali juga untuk sel kanker. Sehingga
dapat berpotensi meningkatkan perkembangan sel kanker tersebut. Salah satu hormon yang dapat
menghambat perkembangan sel adalah hormon progestron yang dapat melindungi perkembangan
sel yang berlebihan. Hal ini akan menjadi salah satu masalah apabila badan golgi mensekresi
terlalu banyak hormon estrogen serta terlalu sedikit mensekresikan hormon progestron. Hal ini
akan menyebabkan terjadinya gangguan keseimbangan hormon. Akibatnya
hormon estrogen akan terus merangsang perkembanagan sel kanker tanpa dihalangi oleh hormon
progestron.

 Diabetes
Penyakit diabetes sangat berhubungan erat
dengan gangguan pada badan golgi. Hal ini
disebabkan karena badan golgi tidak mampu
melakukan sekresi asam amino menjadi hormon,
terutama hormon insulin yang berfungsi mengubah
glukosa menjadi glikogen. Apabila terjadi
kerusakan pada badan golgi maka mengganggu

25

produksi hormon insulin yang berguna bagi tubuh. Akibatnya produksi hormon insulin akan
menurun dan sebaliknya akan terjadi penumpukkan glukosa didalam darah karena tidak ada
hormon yang dapat mengubah glukosa menjadi glikogen selain hormon insulin. Hal ini
merupakan salah satu penyebab timbulnya penyakit diabetes

 Ribososm
Ribosomopathies merupakan gangguan
disfungsi ribosom. Mutasi bawaan pada
RPS19 dan kesalahan pengkodean protein
ribosom menyebabkan Diamond- Blackfan
9anemia , gangguan yang ditandai oleh
hipoplasia, anemia makrositik. Mutasi pada
gen lain yang diperlukan untuk biogenesis ribosom normal dapat mengakibatkan sindrom
bawaan yang langka, misalnya sindrom Schwachman -Diamond , dyskeratosis congenita , dan
sindrom Treacher Collins.

 Mitokondria
Mitokondria adalah organel kompleks yang
bertanggung jawab atas sebagian besar
produksi energi sel melalui sintesis ATP.
Disfungsi mitokondria dapat terjadi jika
terdapat gen nDNA dan mtDNA yang
membawa mutasi. Penurunan fungsi
mitokondria akibat penumpukan radikal bebas di organel mitokondria dapat menyebabkan
penyakit mitokondria. Beberapa sindrom umum yang terjadi akibat mutasi mtDNA adalah
penyakit multisistem diantaranya MELAS, LHON, MIDD, Diabetes Mellitus tipe 2, dan
Katarak.

26

BAB III
KESIMPULAN
1.Sel adalah kumpulan materi paling sederhana yang dapat hidup dan merupakan unit
penyusun semua makhluk hidup.
2.Sel pertama kali ditemukan oleh seorang ilmuwan dari inggris bernama Robert Hooke
pada tahun 1665.
3.Ada dua jenis sel yaitu sel prokariotik dan sel eukariotik. Yang membedakan antara
keduanya adalah membran nukleus. Pada sel eukariotik terdapat membran nukleus
sedangkan pada sel prokariotik tidak.
4.Dalam sel terdapat berbagai organel sel yaitu membran sel, nukleus, sitoplasma,
ribosom, retikulum endoplasma, badan golgi, lisosom, mitokondria, kloroplas, vakuola,
peroksisom, sitoskeleton, dan dinding sel tumbuhan.
5. Metabolisme merupakan modifikasi senyawa kimia secara biokimia di dalam
organisme dan sel. Metabolisme mencakup sintesis (anabolisme) dan penguraian
(katabolisme) molekul organik kompleks. Metabolisme biasanya terdiri atas tahapan-
tahapan yang melibatkan enzim, yang dikenal pula sebagai jalur metabolisme.
6.Transpor membran sel itu sendiri merupakan proses pengangkutan materi atau molekul
dari daerah yang konsentrasinya tinggi ke daerah yang konsentrasinya rendah tanpa
menggunakan proses pengangkutan molekul dari daerah yang konsentrasinya rendah ke
daerah yang konsentrasinya tinggi yang terdiri dari transport aktif dan pasif
7. Pembelahan sel adalah suatu proses yang membagi satu sel induk menjadi dua atau
lebih sel anak.Tujuan pembelahan sel adalah untuk menambah jumlah dan jenis sel, atau
membentuk sel-sel lain
8.Kerusakan pada organel-organel sel dan malfungsi atau sistem proteksi yang bekerja
tidak semestinya tersebut dapat menyebabkan gangguan penyakit.

27

BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
1.Wikipedia Bahasa Indonesia. Sel (biologi).
https://id.wikipedia.org/wiki/Sel_(biologi)#Sel_prokariota.
2.Gramedia Book. Penemu Sel, Sejarah, dan Perkembangan Konsep Sel
https://www.gramedia.com/literasi/author/lely/
3.Kompas.com. Sistem Transportasi Sel: Pasif dan Aktif
http://indeks.kompas.com/profile/2181/Silmi.Nurul.Utami?
_ga=2.192202666.1486298492.1661963225-1691225966.1661963220
4.Akademia Education.Makalah Metabolisme Sel
https://fahriwardhanaefaniblogspot.academia.edu/islamsyailan?swp=tc-au-8469777
5.Wikipedia Ensiklopedia Bebas. Pembelahan Sel
https://id.wikipedia.org/wiki/Pembelahan_sel
6.Kompas.com. Penyakit Penyimpanan Lisosom
https://health.kompas.com/penyakit/read/2021/09/20/170000768/gangguan-penyimpanan-
lisosom
7.ResearchGate.Makalah Pengantar Materi Sel
https://www.researchgate.net/profile/Hasim-Arfah

28

Anda mungkin juga menyukai