DISUSUN OLEH :
Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Bagi kami
sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan
dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan
pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar………................................................................................................2
Daftar isi………...........................................................................................................3
Bab I
Pendahuluan
Latar Belakang………................................................................................................4
Rumusan Masalah………..........................................................................................5
Tujuan Penelitian………............................................................................................5
Bab II
Pembahasan
Sejarah Sel………......................................................................................................5
Teori Sel………...........................................................................................................6
Fungsi Sel………........................................................................................................7
Susunan Struktur Sel……….....................................................................................8
Komponen Kimiawi Sel………..................................................................................9
Bab III
Kesimpulan dan Saran………...................................................................................13
Daftar Pustaka………................................................................................................14
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Elemen utama sebuah sel adalah protoplasma. Protoplasma pada
semua sel terdiri atas dua komponen utama, yaitu komponen
anorganik dan komponen organik. Komponen-komponen
anorganik terdiri atas air, garam-garam mineral, gas oksigen,
karbon dioksida, nitrogen, dan amonia, sedangkan komponen
organik terutama terdiri atas karbohidrat, lipida, protein, dan
beberapa komponen-komponen spesifik seperti enzim, vitamin,
dan hormon (Sheeler & Bianchi, 1983). Pada sel hewan dan
tumbuhan, protoplasma mengandung sekitar 75-85% air, 10-20%
protein, 2-3% lipida, 1% karbohidrat, dan 1% zat-zat anorganik
lainnya (De Robertis et al., 1975). Pengetahuan akan komposisi
dan cara kerja sel merupakan hal mendasar bagi semua bidang
ilmu biologi. Pengetahuan akan persamaan dan perbedaan di
antara berbagai jenis sel merupakan hal penting khususnya bagi
bidang biologi sel dan biologi molekular. Persamaan dan
perbedaan mendasar tersebut menimbulkan tema pemersatu,
yang memungkinkan prinsip-prinsip yang dipelajari dari suatu
sel diekstrapolasikan dan digeneralisasikan pada jenis sel lain.
Penelitian biologi sel berkaitan erat dengan genetika, biokimia,
biologi molekular, dan biologi perkembangan. Kemajuan dalam
bidang biologi sel sejalan dengan kemajuan bidang ilmu fisika dan
ilmu kimia. Dengan menggunakan mikroskop elektron struktur
sel dapat dikenal sampai pada tingkat dan aturan milimikron,
misalnya organel yang berukuran kecil dan struktur
makromolekul yang berukuran besar. Sedangkan kemajuan di
bidang kimia dapat digunakan untuk membantu menganalisis
struktur molekul sel.
4
B. Rumusan Masalah
Agar dalam pembahasan ini memahami tentang Komponen kimiawi yang
terdapat dalam sel, maka yang menjadi fokus/ rumusan masalah dalam karya
tulis ini adalah sebagai berikut:
C. Tujuan Penelitian
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Sel
5
Ia merupakan seorang ahli biologi berkebangsaan Belanda yang secara tidak sengaja
mengamati sebuah sayatan gabus batang tanaman Quercus suber dengan
menggunakan mikroskop rancangannya. Sel-sel yang ditemukan Robert Hooke
sebenarnya adalah sel gabus yang telah mati, meskipun begitu, hasil kerja Hooke inilah
yang kemudian membuka sejarah penemuan sel. Sehingga menjadi jalan dan referensi
dalam perkembangan teori dan teknologi sel di masa kini.
Pada tahun 1632-1723 seorang ilmuan bernama Antonie van Leeuwenhoek tertarik
dengan hasil kerja Hooke, ia kemudian mempelajari lebih dalam tentang rahasia
kehidupan terkecil di muka bumi. Dengan mikroskop kecil berlensa tunggal hasil
rancangannya, ia memantapkan niatnya untuk memulai penelitiannya. Dengan
menggunakan mikroskop tersebut dia mulai mengamati air rendaman jerami. Dari
hasil pengamatan pertamannya, Antonie menemukan adanya gerakan – gerakan
organisme kecil dalam air yang diamatinya itu. Kemudian organisme tersebut ia beri
nama dengan istilah bakteri. Atas hasil pengamatannya tersebut, Antonie van
Leeuwenhoek dianggap sebagai orang pertama yang menemukan sel hidup dalam
sejarah penemuan sel. Berikut nama-nama penemu sel.
❖ Felix Fontana.
❖ Alexander Braun.
❖ Rudolf Virchow.
❖ Max Schultze.
❖ Rene Dutrochet.
❖ Theodor Schwann.
❖ Francois Vincent Raspail.
6
3. Teori Sel Rudolf Virchow
C. Fungsi Sel
1. Metabolisme
Semua yang terjadi pada reaksi kimia pasti akan menciptakan makhluk hidup
yang melakukan aktivitas adalah salah satu bentuk metabolisme. Setiap reaksi
kimia tersebut nantinya akan terjadi di dalam sel. Metabolisme yang terjadi di
dalam sebuah sel dapat berbentuk reaksi katabolic. Dimana hal itu merupakan
perombakan senyawa kimia yang berfungsi untuk memproduksi energi.
Kemudian reaksi tersebut akan dijadikan sebagai bahan pembentukan senyawa
lainnya.
2. Komunikasi Sel
Kemampuan sebuah sel untuk membuat komunikasi adalah suatu proses
menerima dan juga mengirimkan sinyal dari dan kepada sel lainnya. Hal
tersebut menunjukkan bahwa adanya reaksi antar organisme uniseluler untuk
mengatur fungsi dan juga perkembangan pada tubuh organisme multiseluler
itu. Misalnya saja pada bakteri yang melakukan komunikasi antara satu dengan
yang lainnya dalam proses quorum sensing.
3. Siklus Sel
Perlu dipahami bahwa setiap sel berasal dari pembelahan sel-sel sebelumnya.
Sementara proses kehidupan sel untuk melakukan pembelahan sel ke
pembelahan sel berikutnya disebut dengan siklus sel. Umumnya, siklus tersebut
tersusun dari empat proses yang terkoordinasi. Diantaranya yaitu pertumbuhan
sel, pemisahan DNA yang telah membelah dan kemudian menjadi sel anakan,
replikasi DNA, dan pembelahan berikutnya.
4. Diferensiasi Sel
Diferensiasi sel tersebut akan membentuk berbagai jenis sel yang nantinya muncul
selama perkembangan sebuah organisme multiseluler yang terjadi dari satu sel telur
yang sudah dibuahi.
7
1. Membran Sel
Membran plasma atau selaput plasma, disebut juga membran sel, adalah selaput
sel paling luar yang tersusun dari molekul lipoprotein (fosfolipid dan protein)
dan molekul-molekul lain yang menyempurnakan struktur membran. Protein
yang membentuk membran plasma adalah protein intrinsik atau integral dan
protein ekstrinsik atau perifer.
2. Sitoplasma
Sitoplasma adalah bagian sel yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan
bahan kimia sel yang penting bagi proses metabolisme sel. Sitoplasma terbentuk
dari air, protein, lemak, karbohidrat, mineral, dan vitamin.
3. Dinding Sel
Dinding sel adalah komponen yang menentukan bentuk sel dan berfungsi
sebagai penguat serta melindungi protoplas. Dinding sel hanya ditemukan pada
sel tumbuhan dan tidak ada pada sel hewan. Dinding sel memiliki ketebalan
yang bervariasi tergantung umur dan tipe sel.
8
5. Fosfolipida
Fosfolipida merupakan salah satu penyusun membran plasma. Fosfolipida
berupa molekul fosfat (bagian kepala) dan molekul lemak (bagian ekor). Fosfat
bersifat hidrofilik dan bagian lipid bersifat hidrofobik. Dalam susunan sel,
bagian fosfat menghadap ke arah luar dan dalam membran plasma, sedangkan
bagian ekor terdapat di tengah-tengah.
6. Protein Membran
Protein membran adalah protein yang terdapat pada membran sel. Banyaknya
protein dalam fosfolipid bisa mencapai lebih dari 50 persen dari membran
tersebut. Penyebabnya adalah struktur protein yang lebih besar dan lebih
kompleks daripada struktur lemak.
7. Retikulum Endoplasma ( RE )
Retikulum endoplasma adalah bagian sel berupa vesikel atau kantong dengan
bentuk pipih, bundar, atau tubuler (tabung) dan satu sama lain dapat
berhubungan. RE tersusun atas selapis membran yang berperan sebagai
penghubung antara bagian luar sel dan bagian dalam sel.
8. Badan Golgi
Disebut juga aparatus golgi atau kompleks golgi. Badan golgi adalah organel sel
yang dijumpai pada sel-sel yang melakukan fungsi ekskresi atau pembuangan.
Pada sel tumbuhan, bagian ini disebut juga diktiosom. Badan golgi berbentuk
kantong-kantong pipih, tubulus, dan vesikula.
9. Lisosom
Lisosom adalah organel sel yang berbentuk kantong bola yang diselubungi oleh
selaput atau membran tunggal. Lisosom berisi enzim hidrolitik seperti
glukosidase, fosfolipase, protease, nuklease, lipase, dan fosfatase. Diameter
lisosom sekitar 500 nm.
10.Mitokondria
Disebut juga kondriosom. Mitokondria adalah organel sel tempat
berlangsungnya respirasi sel pada makhluk hidup. Bentuk dan jumlahnya di
dalam sel berbeda-beda tergantung aktivitas dan tipe sel. Mitokondria banyak
ditemukan pada sel yang memiliki aktivitas metabolisme tinggi dan yang
memerlukan banyak energi, misalnya sel otot jantung.
9
11. Ribosom
Ribosom adalah organel bermembran berisi untai RNA dan protein,
karbohidrat, sedikit lemak, dan mineral. Nama ribosom diambil dari asam
ribonukleat dan soma (badan). Ukuran ribosom hanya sekitar 20-25 nm dan
terdapat pada sitoplasma atau menempel pada retikulum endoplasma.
12.Plastisida
Plastida adalah organel khas yang ditemukan pada sel tumbuhan. Plastida
tersebar di sitoplasma pada sel tumbuhan dan dapat terlihat jelas di bawah
mikroskop sederhana. Ukuran dan pigmentasi plastida bervariasi. Berdasarkan
ada atau tidak adanya zat warna, plastida dibedakan menjadi leukoplas (tidak
berwarna), kloroplas (berwarna hijau), dan kromoplas (berwarna selain hijau).
14.Mikrobodi
Mikrobodi adalah organ sel dengan struktur mirip lisosom, berbentuk bulat
dengan diameter antara 0,2-2 mikrometer dan diselubungi membran. Mikrobodi
dibagi menjadi dua macam yakni peroksisom dan glioksisom. Mikrobodi
mengandung enzim katalase dan oksidase yang berperan dalam berbagai reaksi
biokimia dalam sel. Selain itu, mikrobodi juga memfasilitasi pemecahan lemak,
asam amino, dan alkohol.
16.Vakuola
Vakuola adalah komponen sel yang ditemukan pada tumbuhan dan hewan yang
terbungkus suatu membran tunggal yang disebut tonoplas atau getah sel.
Namun, tidak semua sel hewan memiliki komponen ini. Getah sel yang
membungkus vakuola sebagian besar tersusun dari air dan zat-zat terlarut lain
sesuai jenis tumbuhannya. Antara lain garam mineral, sukrosa, enzim, basa,
asal, dan alkaloid. Vakuola berfungsi sebagai osmoregulator atau menjaga nilai
osmotik sel, sebagai tempat menyimpan bahan tertentu, wadah sisa
metabolisme, dan berperan dalam degradasi organel-organel sel yang tua dan
rusak.
10
Sebagian besar protoplasma terdiri atas air, namun bahan yang memberi ciri pada
strukturnya justru adalah protein dan beberapa senyawa kimia lain. Bentuk senyawa
dari komponen kimiawi penyusun sel (protoplasma) tersebut dapat berupa senyawa
organik dan senyawa anorganik. Senyawa organik dalam komponen sel bisa berupa
karbohidrat, lemak, protein, dan asam nukleat. Sedangkan komponen senyawa
anorganiknya bisa berupa air, vitamin, ataupun mineral. Berikut ini kita akan bahas
mengenai komponen kimiawi penyusun sel tersebut secara mendalam.
1. karbohidrat
Komponen kimiawi sel yang pertama adalah karbohidrat. Karbohidrat sangat vital
untuk proses-proses fisiologi dalam sel makhluk hidup. Dengan rumus molekul
(H2O)n. Karbohidrat terdiri atas unsur karbon (C), oksigen (O), dan hidrogen (H).
Pada tumbuhan, karbohidrat dibentuk oleh sel-sel yang memiliki hijau daun (kloroplas
mengandung klorofil) melalui proses fotosintesis. Berdasarkan fungsinya, karbohidrat
dapat dikelompokkan menjadi karbohidrat sederhana (sebagai sumber energi di dalam
sel), karbohidrat rantai pendek (sebagai cadangan energi), serta karbohidrat rantai
panjang (sebagai komponen struktural organel dan bagian sel lainnya). Sedangkan
berdasarkan struktur ikatan molekulnya, karbohidrat digolongkan menjadi
monosakarida, disakarida, dan polisakarida.
2. Lemak
Komponen kimiawi sel selanjutnya ialah lemak. Lemak tersusun atas unsur karbon,
hidrogen, dan oksigen. Lemak dibangun oleh gliserol dan asam lemak. Dalam sel hidup,
lemak berfungsi sebagai komponen utama membran plasma, pembentukan hormon,
dan pembentukan vitamin. Unsur penyusun lemak antara lain adalah Karbon(C),
Hidrogen (H), Oksigen(O), dan kadang-kadang Fosforus (P) serta Nitrogen (N)
11
3. Protein
Protein tersusun atas karbon , hidrogen, oksigen dan nitrogen. Protein merupakan
unsur organik terbesar yang menyusun sebuah sel. Protein juga dapat ditemukan
dalam setiap sel dan molekulnya terdiri dari unsur C, H, N, O, S dan terkadang P, Fe,
Zn dan Co. Protein merupakan polimer dari asam amino yang saling berikatan dengan
ikatan peptida. Protein merupakan peyusun protoplasma terbesar setelah air, protein
tersusun atas Protein struktural dan protein fungsional. Protein struktural adalah
protein penyusun organel sel. Misal Membrane, Mitokondria, Ribosom, Retikulum
endoplasma, sedangkan Protein fungsional adalah protein yang terlibat dalam
metabolisme tubuh Meliputi enzim-enzim dan hormon yang berfungsi mengaturreaksi-
reaksi kimia yang menjaga sel tetap hidup.
4. Asam Nukleat
Dalam komponen kimiawi sel, asam nukleat merupakan materi inti. Ada dua macam
asam nukleat, yaitu asam deoksiribonukleat (DNA) dan asam ribonukleat (RNA).
Fungsi asam nukleat adalah untuk mengontrol aktivitas sel dan membawa informasi
genetik. Asam nukleat merupakan polimer nukleotida. Setiap nukleotida terdiri dari
tiga komponen, yaitu basa nitrogen heterosiklik (berupa purin atau pirimidin), gula
pentosa, dan gugus fosfat.
5. Air
Air adalah senyawa utama komponen kimiawi sel yang jumlahnya terbesar dalam
menyusun
sel (50 – 65% berat sel). Air adalah komponen esensial cairan tubuh yang terdiri dari
plasma darah, cairan intrasel (sitoplasma), dan cairan ekstrasel. Air dalam sel
berfungsi sebagai pelarut dan katalisator beberapa reaksi biologis. Air adalah unsur
dengan rumus kimia H2O, molekul air tersusun dari dua atom hidrogen yang berikatan
secara kovalen dengan satu atom oksigen.
6. Vitamin
Mineral adalah komponen struktural sel yang berfungsi dalam pemeliharaan fungsi
dan kerja metabolisme, pengaturan enzim, menjaga keseimbangan asam dan basa. Di
dalam sel, mineral ada yang terkandung dengan jumlah yang besar (makroelemen) dan
dalam jumlah sedikit (mikroelemen).
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sel merupakan unit terkecil dari makhluk hidup. komponen kimiawi sel adalah
penyusun sel dari berbagai senyawa kimia, seperti karbohidrat, protein, lemak,
dan senyawa lain, termasuk senyawa anorganik. terdiri dari penyusun sel yaitu
membran sel, sitoplasma, dinding sel, inti sel atau nukleus, fosfolifida, protein
membran, retikulum endoplasma, dll. hal ini berfungsi Sebagai sumber dan
cadangan energi dan Sebagai komponen struktural sel. Seluruh bagian sel
adalah senyawa kimia. Seluruh kegiatan kehidupan didalam sel merupakan
akibat dari reaksi-reaksi kimiakimia yang berlangsung didalamnya.
B. Saran
Bagi setiap pembaca, harus memahami apa saja bagian-bagian dari sel serta
komponennya. karena tubuh kita tersusun dari sel.
13
DAFTAR PUSTAKA
Struktur sel
Sumber : https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&opi=89978449&url=https://
www.alodokter.com/memahami-struktur-sel-manusia-dan-
fungsinya%23:~:text%3DBeberapa%2520bagian%2520dari
%2520struktur%2520sel,%252C%2520vakuola%252C
%2520dan%2520aparatus
%2520golgi.&ved=2ahUKEwiKuZ2v7LOAAxXbR2wGHe_yC74
QFnoECBkQBQ&usg=AOvVaw35yLeeDIj72bIXPWcEUJBT
14