Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN BIOLOGI PRAKTIKUM PENGAMATAN SEL

TUMBUHAN DAN SEL EPITEL RONGGA MULUT

Penyusun:
1. Cattleya Izzah Dharma (XI-2)/09
2. Hanna Kayla Salsabila (XI-2)/17
3. Mas Ayu Lana (XI-2)/20
4. Shabrina Izwa (XI-2)/29
5. Zahra Titania (XI-2)/32

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR


DINAS PENDIDIKAN
SMA NEGERI 6 SURABAYA
Jalan Gubernur Suryo 11 Telp. (031) 5345974 – Fax. (031) 5482814
S U RABAYA– 6 0 2 7
DAFTAR ISI
Contents
DAFTAR ISI..............................................................................................................................2
Kata Pengantar...........................................................................................................................3
BAB I : PENDAHULUAN........................................................................................................4
A. Latar Belakang...................................................................................................................4
B. Tujuan Praktikum...............................................................................................................5
C. Manfaat Praktikum............................................................................................................5
D. Waktu dan Tempat.............................................................................................................5
BAB II: TINJAUAN PUSTAKA...............................................................................................6
A. Pengertian sel.....................................................................................................................6
B. Bagian-bagian sel dan fungsinya.......................................................................................6
BAB III: TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................................9
A. Alat dan Bahan................................................................................................................9
B. Langkah Kerja.................................................................................................................9
BAB IV : HASIL PENGAMATAN.........................................................................................10
BAB V : KESIMPULAN.........................................................................................................12
Daftar Pustaka..........................................................................................................................13

2
Kata Pengantar

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
rahmat-Nyalah sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Praktikum Biologi yang
berjudul Laporan Biologi Praktikum Pengamatan Sel Tumbuhan Dan Sel Epitel Rongga
Mulut tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan laporan ini adalah sebagai laporan bahan pertanggung jawaban
dari awal hingga akhir kegiatan dengan petunjuk teknis yang ada, mencakup segala proses
persiapan dan pelaksanaan yang sudah ditentukan.
Pada kesempatan ini, kami hendak menyampaikan terima kasih kepada Ibu Megawati sebagai
Guru Biologi yang membantu kami dalam praktikum ini.
Meskipun telah berusaha menyelesaikan laporan ini sebaik mungkin, kami menyadari adanya
kekurangan dalam laporan ini. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca guna menyempurnakan segala kekurangan dalam penyusunan
laporan ini. Akhir kata, kami berharap semoga laporan ini berguna bagi para pembaca dan
pihak-pihak lain yang berkepentingan

3
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sel berasal dari kata Latin cella yang berarti ruangan kecil. Orang yang pertama kali
mengemukakan adanya sel adalah Robert Hooke pada tahun 1665. Ia melakukan pengamatan
terhadap sayatan gabus dengan menggunakan mikroskop. Hooke melihat adanya ruangan-
ruangan kecil yang menyusun gabus tersebut. Ruang kecil tersebut diberi nama sel. Pada
tahun 1880 Hanstein menyatakan bahwa sel tidak hanya berarti cytos (tempat yang
berongga), tetapi juga berarti cella (kantong yang berisi).
Tahun 1804-1881 dan 1810-1882, Schleiden dan Theodor Schwann, membuktikan bahwa sel
hidup bukanlah kamar kosong, melainkan berisi cairan sitoplasma yang mendukung segala
aktivitas dasar makhluk hidup. Sel merupakan unit struktural dan fungsional terkecil pada
makhluk hidup. Kemudian keduanya mengemukaan teori sel sebagai berikut.
Pada makhluk hidup multiseluler :
1. Sel sel yang serupa berkumpul bersama dan menjalankan satu fungsi yang sama
membentuk jaringan.
2. Jaringan-jaringan yang berbeda berkumpul bersama dan menjalankan fungsi tertentu
membentuk organ.
3. Organ-organ yang berbeda bekerja bersama-sama untuk membentuk suatu sistem
yang disebut sistem organ.

Pada tahun 1831 Robert Brown mengamati struktur sel pada jaringan tanaman anggrek dan
melihat benda kecil yang terapung-apung dalam sel yang kemudian diberi nama inti sel atau
nukleus. Berdasarkan analisanya diketahui bahwa inti sel selalu terdapat dalam sel hidup dan
kehadiran inti sel itu sangat penting, yaitu untuk mengatur segala proses yang terjadi di dalam
sel.
Pada 1835 Felix Dujardin meneliti beberapa jenis sel hidup dan menemukan isi dalam,
rongga sel tersebut yang penyusunnya disebut "Sarcode". Kemudian tahun 1787-1869
Johanes Purkinje mengadakan perubahan nama Sarcode menjadi Protoplasma. Matthias
Schleiden (ahli botani) dan Theodore Schwann (ahli zoologi) pada tahun 1838 menemukan
adanya kesamaan yang terdapat pada struktur jaringan tumbuhan dan hewan. Mereka
mengajukan konsep bahwa makhluk hidup terdiri atas sel. Konsep yang diajukan tersebut
menunjukkan bahwa sel merupakan satuan struktural makhluk hidup. Menurutnya, prinsip
universal pembentukan berbagai bagian tubuh semua organisme adalah pembentukan sel.
Pada tahun 1825-1874 Max Shultze, seorang ahli anatomi, menyatakan sel merupakan
kesatuan fungsional makhluk hidup (celulla).
Ilmuwan lain yang kemudian memerinci teori sel sebagaimana yang dikenal dalam bentuk
modern ialah Rudolf Virchow. Pada mulanya ia sependapat dengan Schleiden mengenai
pembentukan sel. Namun, pengamatan mikroskopis atas berbagai proses patologis
membuatnya menyimpulkan hal yang sama dengan yang telah disimpulkan oleh Robert
Remak dari pengamatannya terhadap sel darah merah dan embrio, yaitu bahwa sel berasal
dari sel lain melalui pembelahan sel. Pada tahun 1855, Virchow menerbitkan makalahnya
yang memuat motonya yang terkenal, omnis cellula e cellula (semua sel berasal dari sel).

4
Antara tahun 1875 dan 1895, terjadi berbagai penemuan mengenai fenomena seluler dasar,
seperti mitosis, meiosis, dan fertilisasi, serta berbagai organel penting, seperti mitokondria,
kloroplas, dan badan Golgi. Lahirlah bidang yang mempelajari sel, yang saat itu disebut
sitologi. Perkembangan teknik baru, terutama fraksinasi sel dan mikroskopi elektron,
memungkinkan sitologi dan biokimia melahirkan bidang baru yang disebut biologi sel.
Sel adalah kumpulan materi paling sederhana yang dapat hidup dan merupakan unit terkecil
penyusun semua makhluk hidup yang menjalankan fungsi hidup. Sel mampu melakukan
semua aktivitas kehidupan dan sebagian besar reaksi kimia untuk mempertahankan
kehidupan berlangsung di dalam sel. Beberapa teori tentang sel itu menunjukkan betapa
pentingnya peranan sel dalam kehidupan, karena hampir semua proses kehidupan dan
kegiatan makhluk hidup dipengaruhi oleh sel.
B. Tujuan Praktikum
1. Dapat Memahami bagian-bagian penyusun sel hewan dan sel tumbuhan
2. Dapat Membedakan struktur sel hewan dan sel tumbuhan
3. Untuk mengetahui bentuk sel epidermis bawang merah, daun rheo discolor, dan epitel
rongga mulut
4. Mengidentifikasi struktur dan fungsi organel sel
5. Memenuhi tugas praktikum biologi

C. Manfaat Praktikum
1. Dapat membedakan sel hewan dengan sel tumbuhan
2. Mengetahui bentuk dari sel hewan dan sel tumbuhan
3. Mengetahui fungsi dan bentuk organel sel

D. Waktu dan Tempat


Praktikum biologi mengenai pengamatan sel hewan dan tumbuhan dilaksanakan pada 7
Agustus 2023 (10.35-11.20; 12.00-13.30) dan bertempat di laboratorium biologi SMAN 6
Surabaya.

5
BAB II: TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian sel
Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti biologis.
Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Karena itulah, sel dapat
berfungsi secara autonom asalkan seluruh kebutuhan hidupnya terpenuhi. Makhluk hidup
(organisme) tersusun dari satu sel tunggal (uniselular, misalnya bakteri, Archaea, serta
sejumlah fungi dan Protozoa) atau dari banyak sel (multiselular).
Sel tumbuhan adalah sel-sel yang ada pada tumbuhan dan berfungsi untuk membantu
kehidupan serta pertumbuhan dari tumbuhan.
Sel hewan adalah sel ekuariotik yang berfungsi sebagai penyusun dari jaringan hewan serta
sebagai penunjang dari pertumbuhan hewan.
B. Bagian-bagian sel dan fungsinya
1. Membran Sel
Membran sel merupakan batas antara lingkungan luar dengan bagian dalam sel.
Membran sel bersifat selektif permeabel, yaitu hanya dapat dilewati oleh zat-zat
tertentu, seperti glukosa, asam amino, gliserol dan ion. Perpindahan molekul tersebut
terdiri dari dua macam yaitu:
 Transport pasif : perpindahan molekul atau ion tanpa menggunakan energi dan
terjadi secara spontan dari kosentrasi tinggi ke rendah. Contohnya adalah difusi
(perpindahan molekul dari kosentrasi tinggi ke konsentrasi rendah) dan osmosis
(perpindahan molekul air melalui membran semipermeabel dari larutan yang
kosentrasi airnya tinggi ke larutan yang kosentrasi airnya rendah)
 Transport aktif : perpindahan molekul atau ion menggunakan energi. Contohnya
adalah pompa natrium/kalium, endositosis, dan eksositosis.
Fungsi membran sel diantaranya :
 Sebagai reseptor
 Melindungi isi sel agar tidak keluar dari sel
 Mengatur molekul dalam keluar masuk sel
2. Sitoplasma
Sitoplasma merupakan cairan yang mengisi sel yang mengandung berbagai zat yang
koloid. Fungsi kehidupan utama berlangsung di sitoplasma. Di dalam sitoplasma
terdapat organel-organel yang melayang-layang dalam cairan kental. Koloid
sitoplasma merupakan cairan yang beraneka ragam (heterogen) dan terdiri dari air,
senyawa organik yaitu protein, gula, lemak, enzim, hormon, dan garam mineral.
Sitoplasma berfungsi sebagai tempat berlangsungnya reaksi metabolisme sel.
3. Inti Sel (Nukleus)
Nukleus biasanya berbentuk oval atau bulat ang berada di tengah-tengah sel. Di dalam
inti sel (nukleus) terdapat (nukleolus) dan benang kromosom. Cairan ini tersusun atas
air, protein, dan mineral. Kromosom merupakan pembawa sifat menurun yang di
dalamnya terdapat DNA (deoxyribonucleicacid) atau RNA (ribonucleicacid). Inti sel

6
diselubungi membran luar dan dalam yang terdiri atas nukleoplasma dan kromosom.
Nukleus berfungsi sebagai pusat pengatur kegiatan sel.
4. Retikulum Endoplasma (RE)
Retikulum endoplasma yaitu struktur benang-benang yang bermuara di inti sel
(nukleus). Ada dua jenis RE yaitu RE granuler (RE kasar) dan RE Agranuler (RE
halus). Retikulum endoplasma berfungsi menyusun dan menyalurkan zat-zat ke dalam
sel (alat transportasi zat-zat dalam sel). Fungsi RE kasar adalah mengumpulkan
protein dari dan ke membran sel. Sedangkan, fungsi RE halus adalah untuk
mensintesis lipid, glikogen (gula otot), kolesterol, dan gliserida.
5. Ribosom (Ergastoplasma)
Ribosom berbentuk butiran-butiran bulat yang melekat sepanjang retikulum
endoplasma, ada pula yang soliter (hidup sendiri terpisah) yang bebas di sitoplasma.
Ribosom berfungsi sebagai tempat untuk sintesis protein.
6. Sitoskeleton
Sitoskeleton adalah rangka sel yang berbentuk benang-benang halus atau filamen-
filamen protein dan menyebar di sitosol. Sitoskeleton berfungsi untuk mengatur
pergerakan yang ada di dalam sel dan mempertahankan organel-organel sel untuk
tetap stay di tempatnya masing-masing.
Sitoskeleton terbagi jadi 3 jenis, yaitu mikrofilamen, filamen intermediet, dan
mikrotubulus. mikrofilamen berfungsi sebagai penggerak sel dan berperan dalam
kontraksi otot. Filamen intermediet berfungsi untuk mempertahankan bentuk sel.
Mikrotubulus berfungsi untuk menggerakan organel, pembentukan silia, flagel.
7. Plastida
Plastida merupakan badan bermembran rangkap yang mengandung membran tertentu.
Plastida mengandung pigmen hijau (klorofil) disebut kloroplas, sedangkan yang berisi
amilum disebut amiloplas. Ada tiga jenis plastida yaitu lekoplas (plastida berwarna
putih), kloroplas (plastida berwarna hijau), dan kromoplas (plastid yang mengandung
pigmen). Lekoplas berfungsi sebagai penyimpan makanan dan terdiri dari amiloplas
elaioplas (untuk menyimpan lemak/minyak), dan proteoplas (untuk menyimpan
protein). Fungsi plastida adalah berperan dalam menyimpan makanan berupa leukosit
dan sel pigmen, serta mengubah warna daun khususnya hijau yang memiliki efek
fotosintesis bagi tumbuhan.
8. Badan Mikro
Badan mikro memiliki bentuk yang menyerupai lisosom, agak bulat dengan diameter
0,3 – 1,5 µm yang didalam nya berisi enzim katalase dan oksidase. Terdapat dua jenis
badan mikro yaitu, peroksisom dan glioksisom.
Peroksisom terdapat pada sel hewan, fungi, dan daun tanaman tingkat tinggi. Fungsi
peroksisom, yaitu membantu dalam penyerapan cahaya dan respirasi, melindungi sel
dari H202, dan berperan dalam perubahan lemak menjadi karbohidrat. Glioksisom

7
terdapat dalam sel tanaman. Fungsi Glioksisom, yaitu berperan dalam metabolisme
asam lemak dan tempat terjadinya siklus glioksilat.
Bagian sel tumbuhan :
 Dinding sel
 Membran plasma
 Ribosom
 Mitokondria
 Vakuola
 Nukleus
 Plastida
 Badan Golgi
 Retikulum Endoplasma
Bagian sel hewan :
 Nukleus
 Nukleolus
 Retikulum Endoplasma
 Membran Sel
 Sitoskeleteon
 Mikrofilamen
 Peroksisom
 Ribosom
 Lisosom
 Mikrotubulus
 Sentriol
 Badan Golgi
 Mitokondria

8
BAB III: TINJAUAN PUSTAKA
A. Alat dan Bahan
1. Mikroskop
2. Silet
3. Gelas benda dan gelas penutup
4. Pinset
5. Tisu
6. Air
7. Bawang merah
8. Gambar struktur sel hewan dan sel tumbuhan

B. Langkah Kerja
1. Sayatilah sedikit kulit bawang merah dan ambilah selapis tipis lapisan epidermis
sebelah dalam
2. Letakkan lapisan tersebut di atas gelas benda, tetesi air dan sedikit larutan yodium
3. Tutup dengan gelas penutup! Bersihkan larutan yodium yang berlebih dengan tisu
4. Amatilah preparate di bawah mikroskop! Awali dengan perbesaran lensa lemah
hingga perbesaran lensa kuat!
5. Gambarlah bentuk sel hasil pengamatan kelompok anda! Bandingkan dengan gambar
struktur sel tumbuhan dari literatur! Tentukan bagian-bagiannya!

9
BAB IV : HASIL PENGAMATAN
No Nama Preparat Gambar Keterangan
1. Sel daun Rheo Discolor Bentuk sel poligonal dan memiliki
dinding sel yang tebal

2. Sel epidermis bawang Bentuk sel pipih memanjang dan


merah memiliki dinding sel yang sedikit
tebal. (Seperti tumpukan batu
bata).

3. Sel epitel rongga mulut Bentuk sel pipih berlapis banyak

Permasalahan
1. Organel apa saja yang dapat Anda amati dari preparat sel tersebut?
 Sel epidermis bawang merah: dinding sel, sitoplasma, dan nukleus.
 Sel epidermis rhoe discolor: dinding sel, pigmen antosianin, dan stomata.
 Sel epitel rongga mulut: sitoplasma, inti sel, dan membran sel
2. Apakah perbedaan struktur sel hewan dan sel tumbuhan berdasarkan hasil Anda?
 Ukuran sel hewan lebih kecil dari pada sel tumbuhan.
 Sel hewan tidak memiliki dinding sel.
3. Apakah kesimpulan dari praktikum ini?

10
Kesimpulan dari praktikum ini adalah bahwa setiap sel tumbuhan dan sel hewan
memiliki bentuk sel nya masing masing yan, belum tentu setiap sel tumbuhan
memiliki kesamaan fungsi antara sel tumbuhan satu dengan yang lain

11
BAB V : KESIMPULAN
Berdasarkan pada praktikum yang telah kami lakukan, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Terdapat perbedaan bentuk struktur sel pada bawang merah, daun rhoe dhiscolor, dan
epitel pipi.
2. Bentuk sel pada bawang merah tersusun rapat seperti bata.
3. Bentuk sel pada daun rhoe dhiscolor tersusun rapat berbentuk segi lima hingga segi
enam.
4. Bentuk sel yang ada pada epitel pipi cenderung bebas karena sel pada manusia dan
hewan memang tidak memiliki dinding sel.

12
Daftar Pustaka

https://www.gramedia.com/literasi/sel-2/
https://cdn-gbelajar.simpkb.id/s3/p3k/Biologi/Perpembelajaran/BIOLOGI-PB1.pdf
https://ejournal.unp.ac.id/index.php/bioeducation/article/download/7151/5605
https://www.gramedia.com/literasi/sel-2/

13

Anda mungkin juga menyukai