Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PENGAMATAN

SEL TUMBUHAN & SEL HEWAN

GURU PEMBIMBING :
Bapak Sayudi Purwanto, M.Pd.

DISUSUN OLEH :
1. Ajeng Soewariyanti (04)
2. Jonathan Putra Aditya (24)
3. Tita Ramansa Putri (34)
4. Yustitia Nurrama Sugianto (36)
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas yang berjudul “Laporan Pengamatan Sel
Tumbuhan dan Sel Hewan” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata
pelajaran Biologi. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang
protista dikehidupan sehari-hari bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Sayudi Purwanto, M.Pd, selaku Guru mapel
Biologi yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan
yg bermanfaat.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan
semua, terimakasih atas bantuannya sehingga sehingga saya dapat menyelesaikan tugas ini.

Saya menyadari, tugas yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun kami butuhkan demi kesempurnaan makalah ini.

Talun, 02 Agustus 2022

Penulis
DAFTAR ISI
1. JUDUL i
2. KATA PENGANTAR ii
3. DAFTAR ISI iii
4. BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1-2
1.2 Tujuan Pengamatan 2
5. BAB II KAJIAN TEORI 3-4
6. BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Alat dan Bahan 4
3.2 Cara Kerja 4
3.3 Tabel Pengamatan 5-6
7. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 7-9
8. BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan 10
5.2 Saran 10
9. DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


PadaTahun 1665, Robert Hooke mengamati sayatan gabus dari batang Quercus suber
menggunakan mikroskop. Ia menemukan adanya ruang-ruang kosong yang dibatasi dinding tebal
dalam pengamatannya. Robert Hooke menyebut ruang-ruang kosong tersebut dengan istilah
Cellulae artinya sel. Sel yang ditemukan Robert Hooke merupakan sel-sel gabus yang telah
mati. Sejak penemuan itu, beberapa ilmuwan berlomba untuk mengetahui lebih banyak tentang
sel.

Ilmuwan Belanda bernama Antonie van Leeuwenhoek (1632-1723) merancang sebuah


mikroskop kecil berlensa tunggal.Mikroskop itu digunakan untuk mengamati air rendaman
jerami.Ia menemukan organisme yang bergerak-gerak di dalam air, yang kemudian disebut
bakteri. Antonie van Leeuwenhoek merupakan orang pertama yang menemukan sel hidup.

Perkembangan penemuan tentang sel mendorong berkembangnya persepsi tentang sel. Dari
sinilah kemudian lahir teori-teori tentang sel. Beberapa teori tentang sel sebagai berikut

a. Sel Merupakan Kesatuan atau Unit Struktural Makhluk Hidup


Tahun 1839 Schleiden, ahli botani berkebangsaan Jerman, mengadakan pengamatan
mikroskopis terhadap sel tumbuhan. Pada waktu yang bersamaan Theodor Schwan
melakukan pengamatan terhadap sel hewan. Dari hasil pengamatannya mereka menarik
kesimpulan sebagai berikut:
1. Tiap makhluk hidup terdiri dari sel.
2. Sel merupakan unit struktural terkecil pada makhluk hidup.
3. Organisme bersel tunggal terdiri dari sebuah sel, organisme yang tersusun lebih
dari satu sel disebut organisme bersel banyak.
b. Sel Sebagai Unit Fungsional Makhluk Hidup
Max Schultze (1825-1874) menyatakan bahwa protoplasmamerupakan dasar fisik
kehidupan. Protoplasma bukan hanya bagian struktural sel, tetapi juga merupakan bagian
penting sel sebagai tempat berlangsung reaksi-reaksi kimia kehidupan.Berdasarkan hal
ini muncullah teori sel yang menyatakan bahwasel merupakan kesatuan fungsional
kehidupan.
c. Sel Sebagai Unit Pertumbuhan Makhluk Hidup
Rudolph Virchow (1821-1902) berpendapat bahwa omnis cellulaex cellulae (semua sel
berasal dari sel sebelumnya).
d. Sel Sebagai Unit Hereditas Makhluk Hidup
Ilmu pengetahuan dan teknologi mendorong penemuan unit-unit penurunan sifat yang
terdapat dalam nukleus, yaitu kromosom. Dalam kromosom terdapat gen yang
merupakan unit pembawa sifat. Melalui penemuan ini muncullah teori bahwa sel
merupakan unit hereditas makhluk hidup. Penemuan-penemuan yang mendukung
perkembangan teori sel sebagai berikut:
1. Robert Brown (1812), Biolog Skotlandia, menemukan benda kecil terapung
dalam cairan sel yang ia sebut nukleus.
2. Felix Durjadin (1835), beranggapan bahwa bagian terpenting sel adalah cairan sel
yang sekarang (protoplasma).
3. Johanes Purkinye (1787-1869), orang pertama yang mengajukan istilah
protoplasma untuk menamai bahan embrional sel telur.

1.2 Tujuan Pengamatan

Adapun tujuan dari praktikum ini adalah:


1. Mengidentifikasi organel sel tumbuhan dan sel hewan.
2. Menyebutkan perbedaan sel tumbuhan dan sel hewan
3. Menentukan bagian-bagian sel tumbuhan dan sel hewan.
4. Membedakan sel prokariotik dan sel eukariotik.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Sel
Sel adalah bagian struktural dan fungsional dari setiap organisme. Semua Fungsi kehidupan
diatur dan berlangsung di dalam sel. Karena itulah, sel dapat berfungsi secara autonom asalkan
seluruh kebutuhan hidupnya terpenuhi.Beberapa organisme, misalnya bakteri, merupakan
uniseluler, yaitu terdiri dari hanya satu sel saja. Beragam organisme lainnya, misalnya manusia,
adalah Multiseluler (manusia diperkirakan memiliki 100.000 miliar sel dalam tubuhnya). Teori
tentang sel yang pertama kali dikemukakan pada abad ke-19 menyatakan bahwa semua
organisme tersusun atas satu atau lebih sel. Setiap sel berasal dari sebuah sel lainnya. Seluruh
fungsi vital bagi organisme tejadi di dalam sel dan sel-sel tersebut megandung informasi genetik
yang dibutuhkan untuk mengatur fungsi sel dan memindahkan informasi kepada sel-sel generasi
berikutnya.

B. Dasar Struktur Sel


Sel adalah unit kehidupan terkecil, yang berarti sel ini menjalani metabolisme, homeostatis,
pertumbuhan dan reproduksi. Bagian dalam sel eukariota terbagi menjadi berbagai kompartemen
fungsional termasuk nukleus.Sel prokariotik biasanya lebih kecil dan lebih sederhana, tidak
memiliki nukleus. Sel berbeda dalam hal ukuran, bentuk, dan aktivitas. Semua sel sel mirip
dalam tiga aspek yaitu :

1. Membran plasma adalah membran terluar sel. Membran ini memisahkan aktivitas
metabolisme dari peristiwa di luar sel, tetapi tidak mengisolasi bagian dalam sel. Air, karbon
dioksida, dan oksigen dapat menembus membran ini. Zat lain dapat menembus dengan
bantuan protein membran.
2. Semua sel eukariota memulai kehidupan dengan sebuah nukleus. Bentuk yang memiliki
membran ganda ini mengandung DNA sel eukariota DNA sel prokariota terpusat dibagian
sitoplasma yang disebut nukleoid.
3. Sitoplasma merupakan campuran semu fluida dan air, gula ion, dan protein yang berada
diantara membran plasma dan daerah DNA. Berbagai komponen sel berada di dalam
sitoplasma. Contohnya ribosom, struktur tempat pembentukan protein, terdapat di
sitoplasma. Hubungan fisik, perbandingan antara permukaan dan volume memengaruhi
ukuran dan bentuk sel. Dengan perbandingan ini, volume objek meningkat dalam pangkat
diameternya sedangkan luas permukaan meningkat dalam kuadran.
C. Sel Prokariotik dan Sel Eukariotik
Kata prokariotik berarti sebelum nukleus, yang mengingatkan bahwa prokariota ada sebelum
eukariota pertama, prokariota ada sebelum eukariota pertama. Prokariota memiliki satu sel,
kelompok sel-sel ini merupakan bentuk kehidupan yang terkecil dan memiliki metabolism paling
berpariasi. Domain bakteri dan Archea meliputi semua prokariota. Sel dari dua domain ini sama
dalam penampilan dan ukuran tetapi berbeda dalam detail struktur dan metabolisme.
Kebanyakan sel prokariotik tidak lebih lebar dari satu mikrometer. Spesies berbentuk batang
hanya beberapa mikrometer. Tidak satupun yang mempunyai rangka internal, tetapi filamen
protrin di bagian bawah membran plasma memberi bentuk sel. Filamen ini juga berfungsi
sebagai rangka struktur internal.

Semua sel eukariota memulai kehidupannya dengan nukleus. Organel adalah struktur yang
menjalankan fungsi tertentu dalam sel. Banyak organel terutama dalam sel eukariota, dibungkus
membran. Seperti semua membran sel, membran yang mengelilingi organel mengontrol jenis
dan jumlah zat yang membungkusnya. Suatu organel mungkin berfungsi untuk mengisolasi
toksin atau zat yang sensitif terhadap organel lainnya, mentransfer beberapa zat melalui
sitoplasma, memelihara keseimbangan cairan, atau menyediakan lingkungan yang
memungkinkan terjadinya reaksi yang tidak dapat terjadi disitoplasma. Interaksi antar sistem
organ mempertahankan kondisi tubuh hewan, interaski antar sistem organel memperthankan
kondisi sel. Zat dipindahkan dari organel yang satu ke yang lain dan keluar-masuk membran
plasma.

D. Sel Hewan dan Sel Tumbuhan


Sel-sel eukariotik terdapat pada semua hewan dan tumbuhan, tetapi ada sejumlah perbedaan
penting antara sel-sel dari organisme-organisme dalam kedua kingdom tersebut. Sel-sel
tumbuhan hampir selalu mengandung dinding sel ekstraseluler, yang terbuat dari selulosa. Sel-
sel hewan umumnya tidak mempunyai dinding sel. Plastid adalah ciri dari kebanyakan sel
tumbuhan, tetapi tidak ditemukan pada sel hewan. Vakuola merupakan ciri yang cukup menonjol
pada sel-sel tumbuhan. Sentriol biasanya tidak ditemukan pada sel tumbuhan, sedangkan sel
hewan selalu memiliki sepasang sentriol yang terletak tepat di luar nukleus. Tumbuhan sangat
berbeda dari hewan dalam hal detil-detil spesifik dari pembelahan sel (mitosis), walaupun ciri-
ciri umum dari fungsi reproduktif tersebut mirip dengan kedua kelompok organisme tersebut.

E. Sel Hidup dan Sel Mati


Perbedaan sel hidup dengan sel mati adalah pada struktur dan aktifitas dari masing-masing sel tersebut.
Sel hidup adalah sel yang masih memiliki peranan penting dalam metabolisme kehidupan dari makhluk
hidup, hal itu di tandai dengan adanya bagian-bagian protoplas dalam sel atau dengan adanya hasil
metabolisme yang berupa bahan ergastik. Sedangkan sel mati adalah sel yang sudah tidak memiliki
peranan dalam proses kelangsungan kehidupan dan hanya berupa dinding sel.
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Alat dan Bahan


1. Mikroskop 7. Cotton bud
2. Kaca slide / benda 8. Lapisan bawang merah
3. Kaca penutup 9. Daun Rhoedizcolar / adam hawa
4. Pipet tetes 10. Air liur manusia/jaringan epithelium
5. Gelas ukur rongga mulut
6. Silet / Cutter 11. Aquades

3.2 Cara Kerja

1. Ambil / sayat setipis mungkin bawang merah & rhodiscolar, ambil bagian kecil. Ambil
juga air liur dari rongga pipi bagian dalam.
2. Letakkan di kaca benda.
3. tetesi dengan aquades / air.
4. Tutup dengan kaca penutup.
5. Pasang di mikroskop.
6. Amati dan Foto / rekam video semua aktivitas pengamatan.
3.3Tabel Pengamatan

No. Gambar Keterangan


1. Daun Rhoediscolor / Adam Hawa a. Dinding sel

b. Sitoplasma

c. Nukleus / inti sel

2. Lapisan Bawang Merah


3. Jaringan Epithelium Rongga Mulut
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

1. LAPISAN BAWANG MERAH


Pada pengamatan ini, terdapat selaput bagian dalam bawang merah pada
mikroskop yang berlapis-lapis. Pada sel-sel bawang merah terdapat organel-
organel sel seperti sitoplasma, dinding sel dan nukleus. Nukleus pada bawang
merah berbentuk oval dan merupakan organel terbesar dalam sel. Plastidanya
berupa butir-butir yang mengandung zat warna ungu.
Selain itu, sel epidermis bawang merah mempunyai dinding sel yang
berbentuk tidak beraturan ada yang berbentuk segi enam yang memanjang dan
ada juga yang mempunyai bentuk segi empat yang memanjang. Sel epidermis
bawang merah mempunyai bentuk yang tetap dan tidak berudah-ubah karena di
dalam sel terdapat dinding sel. Sel epidermis bawang merah tersusun oleh:
dinding sel, sitoplasma, inti sel (nukleus), dan organel lain.
Fungsi dari masing-masing organel yang ada pada sel bawang merah
adalah :
a. Dinding Sel, berfungsi sebagai pelindung sel. Batang tumbuhan. pada
umumnya lebih keras dibandingkan dengan tubuh manusia maupun hewan. Hal
ini disebabkan karena bagian luar sel tumbuhan tersusun dari dinding sel yang
amat keras. Bahan utama penyusun dinding sel berupa zat kayu yaitu selulosa
yang tersusun dari glukosa. Selain selulosa, dinding sel juga mengandung zat
lain, misalnya pektin, hemiselulosa, dan glikoprotein.
b. Nukleus (Inti Sel), merupakan bagian sel yang paling mencolok diantara
organel- organel di dalam sel. Fungsi Inti sel adalah sebagai berikut:
 Mengendalikan proses berlangsungnya metabolisme dalam sel;
 Menyimpan informasi genetik (gen) dalam bentuk DNA;
 Mengatur kapan dan di mana ekspresi gen- gen harus dimulai,
dijalankan, dan diakhiri;
 Tempat terjadinya replika (perbanyakan DNA) dan trankripsi
(pengutipan DNA).
c. Membran Sel, terdiri atas dua lapis, yaitu membran luar (membran
sitosolik) dan membran dalam (membran nukleo-plasmik). Di antara kedua
membran tersebut terdapat ruangan antar membran (perinuklear space)
selebar 10-15 nm. Membran luar inti bertautan dengan membran ER. Pada
membran inti juga terdapat enzim-enzim seperti yang terdapat pada
membran ER, misalnya sitokrom, transferase, dan glukosa-6-fosfatase.
Permukaan luar membran inti juga berikatan dengan filamen intermediet
yang menghubungkannya dengan membran plasma sehingga inti
terpancang pada suatu tempat di dalam sel. Pada membran inti terbentuk
pori-pori sebagai akibat pertautan antara membran luar dan membran dalan
inti. Diameter pori berkisar antara 40-100 nm. Jumlah pori membran inti
bervariasi tergantung dari jenis sel dan kondisi fisiologi sel. Fungsi pori
membrane inti ini, antara lain sebagai jalan keluar atau masuknya senyawa
senyawa dari inti dan menuju inti, misalnya tempat keluarnya ARN - duta
dan protein ribosom. Pori membran inti dikelilingi oleh bentukan semacam
cincin (anulus) yang bersama-sama dengan pori membentuk kompleks pori.
Bagian dalam cincin membentuk tonjolan-tonjolan ke arah lumen pori.
Pada bagian tengah pori terdapat sumbat tengah (central plug).
d. Sitoplasma, berfungsi sebagai tempat berlangsungnya beberapa reaksi
kimia sel.

2. DAUN RHOEDISCOLOR/ADAM HAWA


Pada pengamatan ini, terdapat sel-sel pada daun Rhoco discolor memiliki
bentuk yang lebih teratur dan bentuknya selalu tetap atau tidak berubah. Hal
tersebut dikarenakan sel tersebut memiliki dinding sel yang cukup tebal. Di
mikroskop, daun Rhoe discolor terlihat berwarna ungu kemerah-merahan.
Selain itu, pada daun Rhoeo discolor juga terdapat sel yang seperti mulut yang
disebut stomata. Sel-sel pada daun Rhoeo discolor memiliki organel yaitu
nukleus dan plastida Sel-sel pada daun Rhoeo discolor tersusun oleh:
a. Dinding Sel, berfungsi mempertahankan bentuk sel dan menjadi kekuatan
sel. Memberi perlindungan terhadap stres mekanis dan stres fisik serta
lingkungan luar. Mencegah kehilangan cairan.
b. Sitoplasma, berfungsi sebagai sarana untuk menyerap air yang dibutuhkan
sel. Sebagai bagian yang berfungsi untuk menjaga stabilitas air dalam sel.
Melarutkan senyawa dan protein yang terdapat dalam sel. Melindungi
organel-organel sel serta memberikan bentuk pada sel.
c. Nukleus, berfungsi mengatur semua kegiatan sel, mengatur pembelahan sel,
dan menyimpan informasi ginetik pada tumbuhan. Inti sela tau nucleus
merupakan organel terbesar yang berada di dalam sel, biasanya terletak di
tengah sel berbentuk bulat atau oval.

3. JARINGAN EPITHELIUM RONGGA MULUT


Sel pada rongga mulut merupakan bentuk sel eukariotik yang menyusun
jaringan pada manusia dan hewan. Namun, sel ini mempunyai perbedaan
dengan sel eukariotik lainnya. Karena tidak mempunyai dinding sel yang keras,
sel pada manusia dan hewan bervariasi bentuknya.
Berikut beberapa bagian sel dan fungsinya :
a. Membran Sel
Membran sel merupakan bagian paling luar yang membungkus sel yang
tersusun atas lemak dan protein. Dan memiliki fungsi yaitu melindungi sel,
penerima rangsangan dari luar, dan mengatur keluar masuknya zat.
b. Sitoplasma
Sitoplasma merupakan cairan sel, kecuali nukleus (inti sel) dan organel,
serta sitoplasma terdiri dari protein material dan air. Sitoplasma memiliki
koloid kompleks yang bisa berubah tergantung konsentrasi air, jika konsentrasi
air rendah disebut gel, namun jika konsentrasi air tinggi disebut sol. Sitoplasma
memiliki fungsi memiliki bahan kimia sel dan tempat berlangsungnya
metabolisme sel.
c. Nukleus
Inti dari sel yang mengatur dan mengendalikan aktivitas sel untuk
metabolisme maupun ke pembelahan sel. Fungsi nukleus yakni tempat
terjadinya replikasi, untuk menjaga integritas gen-gen, mengontrol aktivitas gen
dengan mengelola ekspresi gen, mengendalikan proses metabolisme dalam sel
dan menyimpan informasi genetik.

BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian pada pembahasan, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:

1. Orang yang pertama kali menemukan sel adalah Robert Hooke (1665).
2. Sel adalah unit terkecil makhluk hidup yang dapat melaksanakan kehidupan.
3. Membran plasma adalah membran terluar sel.
4. Semua sel eukariota memulai kehidupan dengan sebuah nucleus.
5. Sitoplasma merupakan campuran semu fluida dan air, gula ion, dan protein.
6. Prokariota memiliki satu sel, kelompok sel ini merupakan bentuk kehidupan yang terkecil
dan memiliki metabolism paling bervariasi.
7. Sel-sel eukatiotik terdapat pada semua hewan dan tumbuhan, tetapi ada sejumlah perbedaan
penting antara sel-sel dari organisme-organisme dalam kedua kingdom tersebut.
8. Sel hidup ditandai dengan adanya bagian-bagian protoplas dalam sel atau dengan adanya
hasil metabolisme yang berupa bahan ergastik.
5.2 Saran
Setelah dilakukan penelitian diharapkan :

1. Dapat mengetahui lebih banyak jenis lumut dan paku di sekitar lingkungan.
2. Agar dilakukan penelitian lebih lanjut tentang jenis lumut dan paku beserta peranannya
dalam kehidupan sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA

 https://www.academia.edu/15298152/
LAPORAN_PENGAMATAN_STRUKTUR_SEL_BAWANG_MERAH
 https://journal.unilak.ac.id/index.php/BL/article/download/6354/2889/
 https://id.scribd.com/document/322140171/Laporan-Praktikum-Sel-Hewan-Dan-
Tumbuhan
Lampiran :

Anda mungkin juga menyukai