Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH BIOLOGI SEL

“SEL”

OLEH KELOMPOK VII :

GERARDIANA MELITA HANI 2206050009


GREYZHONIA ZLARASWATI 2206050010
ECCLESIAS D.U MEHARANGGA 2206050020
JUNAIDIN MUH SENGAJI 2206050031

PROGRAM STUDI BIOLOGI


FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2023

i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
dan pertolongan-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Terima kasih juga
penulis ucapkan kepada Dosen pembimbing Bapak Dr.Refli,MSc yang turut
membimbing penulis sehingga bisa menyelesaikan makalah ini sesuai waktu yang
telah di tentukan. Terima kasih juga kepada teman-teman yang turut andil dalam
menyelesaikan makalah ini.

Makalah ini penulis buat dalam rangka untuk memperdalam pengetahuan dan
pemahaman mengenai Biologi Sel, dengan harapan agar para mahasiswa bisa lebih
memperdalam pengetahuan tentang Biologi Sel. Makalah ini juga dibuat untuk
memenuhi tugas mata kuliah Biologi Sel. Dengan segala keterbatasan yang telah
penulis usahakan dengan segala daya dan upaya guna menyelesaikan makalah ini.
Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para
pembaca untuk menyempurnakan makalah ini. Atas kritik dan sarannya penulis
ucapkan terima kasih.

Kupang, Agustus 2023

penulis

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................................i

DAFTAR ISI ..............................................................................................................ii


BAB I PENDAHULUAN ...........................................................................................1

1.1 Latar belakang ....................................................................................................1


1.2 Rumusan masalah ..............................................................................................1
1.3 Tujuan..................................................................................................................2
1.4 Manfaat................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................3


2.1 Pengertian Sel ...................................................................................................3

2.2 Pengembangan Teori sel ...................................................................................4


2.3 Peran sel dalam kehidupan ...............................................................................5
2.4 Perbedaan sel Eukariotik dan sel Prokariotik ....................................................6
BAB III PENUTUP ....................................................................................................10

3.1 Kesimpulan..........................................................................................................10
3.2 Saran ...................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................11

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Semua makhluk hidup atau organisme tersusun atas sel atau
beberapa sel. Sel merupakan unit struktural dan fungsional terkecil pada suatu
makhluk hidup. Sel memiliki semua perangkat dan kemampuan yang
diperlukan untuk menjalankan proses hidup yaitu bergerak, memperbanyak diri,
beradaptasi atau merespon terhadap perubahan lingkungan. Proses hidup
itulah yang menunjang berlangsungnya kehidupan pada makhluk hidup yang
disusun oleh sel tersebut
Secara umum sel merupakan unit structural maupun fungsional
terkecil dari suatu makhluk hidup. Setiap organisme, baik tumbuhan maupun
hewan, terbentuk dari jutaan sel yang bekerja sama untuk menjalankan fungsi-
fungsi vitalnya.
Makalah ini akan membahas beberapa aspek penting biologi sel,
antara lain teori perkembangan sel, perbedaan sel prokariotik dan eukariotik,
serta perannya dalam kehidupan. Memahami konsep-konsep ini penting
karena sel merupakan dasar dari semua bentuk kehidupan yang ada di Bumi.
Pengetahuan lebih dalam tentang teori perkembangan sel, perbedaan antara
sel prokariotik dan eukariotik, serta peran sel dalam kehidupan akan membantu
kita menggali lebih dalam dasar-dasar biologi dan evolusi organisme. Selain itu,
realisasi ini mempunyai implikasi besar pada berbagai bidang seperti
kedokteran, bioteknologi, dan ilmu lingkungan. Oleh karena itu makalah ini
bertujuan untuk mendapatkan pemahaman komprehensif tentang peran sel
dalam dunia kehidupan yang kita kenal.

1.2 Rumusan masalah


1.2.1 Apa itu sel?
1.2.2 Bagaimana perkembangan teori sel?
1.2.3 Bagaimana peranan sel dalam kehidupan?
1.2.4 Perbedaan sel prokariotik dan Eukariotik?

1
1.3 Tujuan
1.3.1 Mengetahui pengertian sel
1.3.2 Mengetahui perkembangan teori sel
1.3.3 Mengetahui peranan sel dalam kehidupan
1.3.4 Mengetahui perbedaan Sel Prokariotik dan Sel Eukariotik

1.4 Manfaat
Manfaat pembuatan makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas
mata kuliah Biologi Sel dan untuk menambah wawasan dan pengetahuan
pembaca dalam pemahaman mengenai Peranan sel bagi kehidupan serta
perbedaan antar sel prokariotik dan sel Eukariotik.

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Sel
Kata sel pertama kali digunakan oleh Robert Hooke sekitar 300
tahun yang lalu untuk merujuk pada ruang kecil seperti kotak yang dilihatnya
ketika memeriksa gabus dan bahan tumbuhan lainnya di bawah mikroskop.
Kemudian, pada tahun 1839, ahli fisiologi Purkinye memperkenalkan istilah
“protoplasma” untuk menunjukkan zat aktif suatu sel. Istilah protoplasma Pujin
tidak mempunyai arti kimia atau fisika yang pasti, tetapi dapat digunakan untuk
menggambarkan semua zat yang terorganisir dalam sel.

Pada tahun yang sama, 1839, ahli botani Jerman Matthias


Schleiden dan ahli zoologi Theodor Schwan memperlihatkan bahwa sel hidup
mengandung cairan sitoplasma yang membantu semua aktivitas dasar
organisme hidup. Bukti ini berkembang menjadi teori sel, yang menyatakan
bahwa semua hewan dan tumbuhan tersusun atas sel, dan sel adalah unit dasar
kehidupan.

Sel merupakan unit dasar terkecil dari stuktur dan fungsi dalam
kehidupan organisme atau makhluk hidup. Sel merupakan unit terkecil yang
dapat melaksankan fungsi hidup sendiri dan bereplikasi atau memperbanyak diri.
Sel merupakan penyusun tubuh organisme. Berdasarkan jumlah sel yang dimiliki
makhluk hidup, organisme dibedakan menjadi dua tingkatan, yaitu organisme
unisel dan organisme multisel. (Mahasiswa Kedokteran dan Kesehatan et al., 2022)

Gambar 1.1 Sel hewan dan Sel tumbuhan

3
2.2 Perkembangan Teori Sel
Beberapa ahli telah mencoba menyelidiki tentang struktur dan fungsi sel, dan
kemudian muncul beberapa teori tentang sel. Sejarah ditemukannya teori
tentang sel diawali penemuan mikroskop yang menjadi sarana untuk
mempermudah melihat struktur sel. Berbagai penelitian para ahli biologi, antara
lain seperti berikut(Biosel Revisi Akhir (1), n.d.) :
a. Teori sel menurut Schleiden & T.Schwann
Menurut Schleiden, setiap tumbuhan terdiri dari sel, dan
Schwann berpendapat Tubuh setiap hewan terdiri dari sel. Dari kedua sisi,
dapat disimpulkan bahwa sel merupakan suatu kesatuan Struktur
(komposisi) suatu organisme.
b. Teori sel menurut Max Schultze
Max Schultze berpendapat bahwa protoplasma merupakan
struktur dasar organisme dan merupakan bagian penting dari sel. Pendapat
ini mendapat dukungan dari Felix Dujardin yang menyatakan bahwa
protoplasma merupakan cairan hidup yang terdapat di dalam sel hidup. Di
dalam protoplasma terdapat organel yang berfungsi melaksanakan fungsi
hidup (bernafas, tumbuh, berkembang). Maka muncul teori yang
menyatakan bahwa sel merupakan unit (kesatuan) fungsional. Sel tidak
hanya penyusun tubuh organisme tetapi juga pelaksana hidup, dengan
demikian fungsi hidup di laksanakan oleh sel
c. Teori sel menurut Rudolf Virchow
Rudolf Virchow menyatakan bahwa sel berasal dari sel
sebelumnya. Sel di dalam tubuh organisme di samping memiliki
kemampuan membelah juga memiliki kemampuan tumbuh. Berdasarkan
hal tersebut dapat di simpulkan bahwa sel merupakan unit pertumbuhan.
d. Teori sel sebagai akibat perkembangan teknologi
Setelah ditemukannya alat bantu canggih dan cara pewarnaan
bagian sel, bagian dalam protoplasma dapat diketahui sehingga ditemukan
berbagai organel (inti sel, mitokondria, ribosom, kromosom dll).
Perkembangan selanjutnya diketahui bahwa di dalam kromosom terdapat
faktor pembawa sifat (gen). Kemudian muncul teori yang menyatakan
bahwa sel merupakan unit (kesatuan) hereditas. Kehidupan suatu

4
organisme di awali oleh satu sel (zigot). Zigot melakukan pembelahan
sehingga terjadi pertumbuhan membentuk embrio, di dalam embrio, sel
mengalami berbagai spesialisasi fungsi dan bentuk sel yang berbeda. Hal
ini menunjukkan bahwa sel sebagai satuan struktural atau dengan kata lain
dari semua teori tersebut dapat disimpulkan menjadi tiga konsep yaitu
(1) semua organisme tersusun atas satu sel atau lebih sel
(2) sel adalah unit terkecil yang memiliki semua persyaratan hidup,
(3) keberlangsungan kehidupan berasal dari pertumbuhan dan pembelahan sel.

2.3 Peranan Sel dalam Kehidupan


Terdapat pula peranan sel dalam kehidupan sel yakni :
a. Metabolisme
Keseluruhan reaksi kimia yang membuat makhluk hidup mampu
melakukan aktivitasnya disebut metabolisme, dan sebagian besar reaksi kimia
tersebut terjadi di dalam sel. Metabolisme yang terjadi di dalam sel dapat
berupa reaksi katabolik, yaitu perombakan senyawa kimia untuk menghasilkan
energi maupun untuk dijadikan bahan pembentukan senyawa lain, dan reaksi
anabolik, yaitu reaksi penyusunan komponen sel.
Salah satu proses katabolik yang merombak molekul makanan
untuk menghasilkan energi di dalam sel ialah respirasi seluler, yang sebagian
besar berlangsung di dalam mitokondria eukariota atau sitosol prokariota dan
menghasilkan ATP.
Sementara itu, contoh proses anabolik ialah sintesis protein yang
berlangsung pada ribosom dan membutuhkan ATP.

Gambar 1.2 Sintesis Protein

5
b. Komunikasi sel
Kemampuan sel untuk berkomunikasi, yaitu menerima dan
mengirimkan 'sinyal' dari dan kepada sel lain, menentukan interaksi
antarorganisme uniseluler serta mengatur fungsi dan perkembangan tubuh
organisme multiseluler. Komunikasi sel terdiri dari proses transfer sinyal
antarsel dalam bentuk molekul atau aktivitas listrik, dan transduksi sinyal di
dalam sel target ke molekul yang menghasilkan respons
sel. Selanjutnya, molekul sinyal menembus membran secara langsung, lewat
melalui kanal protein, atau melekat pada reseptor berupa protein
transmembran pada permukaan sel target dan memicu transduksi sinyal di
dalam sel.
Berikut merupakan mekanisme komunikasi sel :
(https://youtu.be/BzDTfbGVS7w?si=0svMHin3bA5Zmn3a)

2.4 Perbedaan Sel Eukariotik dan Sel Prokariotik


Setiap organisme tersusun atas salah satu dari dua jenis sel
yang secara struktur berbeda: sel prokariotik atau sel eukariotik. Kedua jenis sel
ini dibedakan berdasarkan posisi DNA di dalam sel; sebagian besar DNA pada
eukariota terselubung membran organel yang disebut nukleus atau inti sel,
sedangkan prokariota tidak memiliki nucleus

A. Sel Prokariotik
Pada sel prokariota (dari bahasa Yunani, pro, 'sebelum' dan
karyon, 'biji'), tidak ada membran yang memisahkan DNA dari bagian sel
lainnya, dan daerah tempat DNA terkonsentrasi di sitoplasma disebut
nukleoid. Kebanyakan prokariota merupakan organisme uniseluler dengan
sel berukuran kecil (berdiameter 0,7–2,0 µm dan volumenya sekitar 1 µm3 )
serta umumnya terdiri dari selubung sel, membran sel, sitoplasma, nukleoid,
dan beberapa struktur lain. Hampir semua sel prokariotik memiliki selubung
sel di luar membran selnya. Jika selubung tersebut mengandung suatu
lapisan kaku yang terbuat dari karbohidrat atau kompleks karbohidrat-protein,
peptidoglikan, lapisan itu disebut sebagai dinding sel. Kebanyakan bakteri
memiliki suatu membran luar yang menutupi lapisan peptidoglikan, dan ada
pula bakteri yang memiliki selubung sel dari protein.

6
Sementara itu, kebanyakan selubung sel arkea berbahan protein,
walaupun ada juga yang berbahan peptidoglikan. Selubung sel prokariota
mencegah sel pecah akibat tekanan osmotik pada lingkungan yang memiliki
konsentrasi lebih rendah daripada isi sel. Sejumlah prokariota memiliki
struktur lain di luar selubung selnya. Banyak jenis bakteri memiliki lapisan di
luar dinding sel yang disebut kapsul yang membantu sel bakteri melekat pada
permukaan benda dan sel lain. Kapsul juga dapat membantu sel bakteri
menghindar dari sel kekebalan tubuh manusia jenis tertentu. Selain itu,
sejumlah bakteri melekat pada permukaan benda dan sel lain dengan benang
protein yang disebut pilus (jamak: pili) dan fimbria (jamak: fimbriae). Banyak
jenis bakteri bergerak menggunakan flagelum (jamak: flagela) yang melekat
pada dinding selnya dan berputar seperti motor. Prokariota umumnya
memiliki satu molekul DNA dengan struktur lingkar yang terkonsentrasi pada
nukleoid.
Selain itu, prokariota sering kali juga memiliki bahan genetik
tambahan yang disebut plasmid yang juga berstruktur DNA lingkar. Pada
umumnya, plasmid tidak dibutuhkan oleh sel untuk pertumbuhan meskipun
sering kali plasmid membawa gen tertentu yang memberikan keuntungan
tambahan pada keadaan tertentu, misalnya resistansi terhadap antibiotik.
Prokariota juga memiliki sejumlah protein struktural yang disebut sitoskeleton,
yang pada mulanya dianggap hanya ada pada eukariota. Protein skeleton
tersebut meregulasi pembelahan sel dan berperan menentukan bentuk sel.

Gambar 1.3 gambar umum sel prokariotik

7
B. Sel Eukariotik
Tidak seperti prokariota, sel eukariota (bahasa Yunani, eu,
'sebenarnya' dan karyon) memiliki nukleus. Diameter sel eukariota biasanya
10 hingga 100 µm, sepuluh kali lebih besar daripada bakteri. Sitoplasma
eukariota adalah daerah di antara nukleus dan membran sel. Sitoplasma ini
terdiri dari medium semicair yang disebut sitosol, yang di dalamnya terdapat
organel-organel dengan bentuk dan fungsi terspesialisasi serta sebagian
besar tidak dimiliki prokariota. Kebanyakan organel dibatasi oleh satu lapis
membran, namun ada pula yang dibatasi oleh dua membran, misalnya
nukleus. Selain nukleus, sejumlah organel lain dimiliki hampir semua sel
eukariota, yaitu
(1) mitokondria, tempat sebagian besar metabolisme energi sel terjadi
(2) retikulum endoplasma, suatu jaringan membran tempat sintesis
glikoprotein dan lipid
(3) badan golgi, yang mengarahkan hasil sintesis sel ke tempat tujuannya;
serta
(4) peroksisom, tempat perombakan asam lemak dan asam amino.
Lisosom, yang menguraikan komponen sel yang rusak dan
benda asing yang dimasukkan oleh sel, ditemukan pada sel hewan, tetapi
tidak pada sel tumbuhan. Kloroplas, tempat terjadinya fotosintesis, hanya
ditemukan pada sel-sel tertentu daun tumbuhan dan sejumlah organisme
uniseluler. Baik sel tumbuhan maupun sejumlah eukariota uniseluler memiliki
satu atau lebih vakuola, yaitu organel tempat menyimpan nutrien dan limbah
serta tempat terjadinya sejumlah reaksi penguraian. Jaringan protein serat
sitoskeleton mempertahankan bentuk sel dan mengendalikan pergerakan
struktur di dalam sel eukariota. Sentriol, yang hanya ditemukan pada sel
hewan di dekat nukleus, juga terbuat dari sitoskeleton. Dinding sel yang kaku,
terbuat dari selulosa dan polimer lain, mengelilingi sel tumbuhan dan
membuatnya kuat dan tegar. Fungi juga memiliki dinding sel, namun
komposisinya berbeda dari dinding sel bakteri maupun tumbuhan. Di antara
dinding sel tumbuhan yang bersebelahan terdapat saluran yang disebut
plasmodesmata.

8
Gambar 1.4 Sel Hewan dan Sel Tumbuhan
Pembeda Prokariotik Eukariotik
Asal kata Pro (sebelum),karyon(inti sel) eu (sejati),karyon (inti sel)
Organisme Bakteri Protista,fungsi, hewan,dan
tumbuhan
Letak DNA Di sitoplasma Sebagian besar berada dalam
nukleus
Bentuk DNA Sirkular (membulat) Memanjang
Ukuran sel 1-10 mikro meter 5-100 mikro meter
Metabolism Anaerob dan aerob Aerob
Organel Sedikit atau tidak ada Nukleus,mitokonria,klorolas,RE,dan
lain-lain
Membran Tidak memiliki Memiliki membrane inti dan
inti organel-organel yang bermembran
Organisasi Umumnya uniseluler Uniseluler dan multiseluler
seluler

9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sel merupakan unit dasar terkecil dari stuktur dan fungsi dalam
kehidupan organisme atau makhluk hidup. Sel merupakan unit terkecil yang
dapat melaksankan fungsi hidup sendiri dan bereplikasi atau memperbanyak
diri. Sel merupakan penyusun tubuh organisme. Berdasarkan jumlah sel
yang dimiliki makhluk hidup, organisme dibedakan menjadi dua tingkatan,
yaitu organisme unisel dan organisme multisel.
Sel juga berkembang sesuai dengan adanya teori
perkembangan para ahli dan tentunya terdapat pula perkembangan dunia
sekarang sehingga saat ini sel dapat dipelajari secara khusus yakni ilmu
sitologi. Tidak hanya itu saja sel juga memiliki peranan yang penting dalam
kehidupan sehari-hari. Seiring berkembangnya ilmu sitologi ini, sel juga
memiliki struktur yakni sel prokariotik maupun sel eukariotik. Keduanya pun
memiliki perbedaan.

3.2 Saran

Kepada pembaca yang membaca tulisan ini, diharapkan dapat


mengambil ilmu dan pelajaran yang ada padanya, dan tentu saja dalam
penulisan makalah ini, masih banyak kesalahan dan kesilapan dari penulis
sendiri. Oleh karena itu penulis mengharapkan kepada pembaca dan Dosen
mata kuliah Bahasa Indonesia pada khususnya, untuk memberikan kritik dan
saran atas kesalahan dalam penulisan makalah ini, agar menjadi perbaikan
bagi penulis untuk selanjutnya.

10
DAFTAR PUSTAKA
Biosel Revisi Akhir (1). (n.d.).
Kurniati, Tuti. 2020. Biologi Sel. Bandung : CV Cendikia Press
Mahasiswa Kedokteran dan Kesehatan, U., Ajar, B., & Radjab Malawat Zuhri Gayo, A.
(2022). UNIVERSITAS YARSI BIOLOGI SEL.

11

Anda mungkin juga menyukai