Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

KONSEP BIOLOGI SEL dan KONSEP GENETIKA


Dosen Pengampu: Sri Hartini, S.Kep., s., M.Kes.

Kelompok 1
Nama :1. Anindya Chairina Ahya (2020012222)
2. Dwi Aryanti (2020012230)
3. Fanizha Laila Aprilianti (2020012240)
4. KhairunniSsa Zahra W. (2020012247)
5. Maria Mayrelia Pervita S. (2020012254)

STIKES CENDEKIA UTAMA KUDUS


PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN
2020/2021
KATA PENGANTAR

Makalah ini di susun dengan maksud untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Ilmu Dasar
Keperawatan 1.
Alhamdulillah dengan rasa syukur kehadirat Allah SWT yang dengan rahmat dan inayah-
Nya kami dapat menyelasaikan penyusunan makalah yang berjudul “KONSEP BIOLOGI SEL
dan KONSEP GENETIKA”.
Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan baik pada teknik
penulisan maupun materi. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik & saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata semoga makalah ini bisa bermanfaat
bagi kita maupun masyarakat.

Pati, Februari 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ................................................................................................i

DAFTAR ISI ............................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................................... 1

C. Tujuan Penulisan................................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Biologi Sel ........................................................................................................ 2

B. Genetika ............................................................................................................. 2

C. Jenis-Jenis Sel dan Fungsinya ............................................................................. 3

D. Ruang Lingkup Genetika ..................................................................................... 8

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ........................................................................................................ 9

B. Saran ................................................................................................................. 9

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam biologi, sel adalah kumpulan materi paling sederhana yang dapat hidup
dan merupakan unit penyusun semua makhluk hidup. Sel mampu melakukan semua
aktivitas kehidupan dan sebagian besar reaksi kimia untuk mempertahankan kehidupan
berlangsung di dalam sel. Kebanyakan makhluk hidup tersusun atas sel tunggal atau
disebut organisme uniseluler, misalnya bakteri dan amoeba. Makhluk hidup lainnya,
termasuk tumbuhan, hewan, dan manusia, merupakan organisme multiseluler yang
terdiri dari banyak tipe sel terspesialisasi dengan fungsinya masing-masing.
Sedangkan genetika adalah cabang biologi yang menyangkut dengan pewarisan
sifat (hereditas) dan variasi.Pengertian genetika adalah cabang biologi yang
berhubungan dengan pewarisan sifat dan ekspresi sifat-sifat menurun. Seiring
berkembanganya zaman, definisi genetika merupakan ilmu yang menganalisis unit
keturunan dan perubahan pengaturan dari berbagai fungsi fisiologis yang membentuk
karakter organisme.
Fungsi dan jenis-jenis sel diibaratkan rumah. Karna umumnya setiap rumah
pasti ada pondasi, dinding, atap, tanah dan lain-lain yang fungsinya untuk membentuk
struktur rumah, menopang dan menjaga setiap ruangan di dalam rumah. Nah, secara
garis besar struktur sel makhluk hidup itu seperti struktur rumah tersebut dan ruangan-
riangan kecil didalamnya adalah organel sel. Organel sel cukup beragam. Bentuk dan
fungsinya juga berbeda-beda dan juga sel tumbuhan dan sel hewan nggak sama persis.
Tentunya, ada beberapa perbedaan di organel selnya.
Konsep genetika berkembang dari ilmu yang membahas tentang bagaimana
sifat diturunkan menjadi lebih luas, yakni ilmu yang mempelajari tentang materi
genetik. Secara luas, genetika membahas mengenai : struktur materi genetik, reproduksi
materi genetik, kerja materi genetik, perubahan materi genetik, genetika dalam populasi
dan perekayasaan materi genetik.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan konsep biologi sel?
2. Apa yang dimaksud dengan konsep genetika?
3. Apa saja jenis-jenis sel dan fungsinya?
4. Apa saja yang mencakup ruang lingkup genetika?

C. Tujuan Penulisan
1. Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami yang dimaksud dengan konsep
biologi sel.
2. Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami yang dimaksud dengan konsep
genetika.
3. Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami jenis-jenis sel beserta fungsinya.
4. Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami ruang lingkup genetika.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Biologi sel

Biologi sel adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang sel. Sel sendiri
adalah unit dasar makhluk hidup berarti satuan terkecil makhluk hidup adalah sel. Sel
pertama kali ditemukan oleh Robert Hook. Sel dalam bahasa Latin cellula artinya bilik
kecil, yang di dalamnya mengandung komponen protoplasma. Makhluk hidup yang
paling sederhana adalah organism uniseluler (satu sel). Para ahli evolusi makhluk hidup
percaya bahwa makhluk hidup di planet bumi dimulai dari organism bersel satu yaitu
sel prokariotik anaerobic heterotrofik. Terbentuknya sel makhluk hidup dijelaskan
dalam oleh Alexander Ivanovic Oparin (1930-an) seorang ahli biokimia rusia yaitu
melalui tahap evolusi kimia dan kemudian evolusi biologis. Teori ini dikenal dengan
teori neoabiogenesis.

Biologi sel mengkaji sel makhluk hidup mulai dari sel prokariotik, sel eukariotik
(berdasarkan ada tidaknya inti sel), sel bakteri (uniseluler-prokariotik), sel tumbuhan
(multiseluler-eukariotik) dan sel hewan (multiseluler-eukariotik). Virus juga menjadi
bidang kajian biologi sel akan tetapi virus hanya memenuhi syarat makhluk hidup jika
menginfeksi sel hidup. Sel adalah suatu wadah yang di dalamnya terjadi aktivitas
biosintesis ribuan molekul yang sangat dibutuhkan untuk kehidupan organisme yang
memiliki sel tersebut. Ukuran sel maupun bentuknya sangat bervariasi, tergantung
tempat dan fungsinya.

B. Genetika

Genetika adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari seluk beluk dan
mekanisme alih informasi hayati/pewarisan sifat berupa sifat keturunan/ hereditas yang
diwarisakan dari generasi ke generasi serta variasi yang mungkin timbul didalamnya
dan dapat terjadi pada organisme maupun suborganisme (seperti virus dan prion). Unit
hereditas yang dipindahkan dari satu generasi ke generasi berikutnya disebut gen.

Dalam tiap sel terdapat faktor pembawa sifat keturunan, materi, genetis atau
substasi genetis seperti sel tulang, sel darah, sel gamet, dan lain-lain yang terdapat
dalam inti sel/ nucleus (tepatnya dalam kromosom yang mengandung gen). Gen adalah
unit terkecil bahan sifat keturunan yang dapat menumbuhkan dan mengatur jenis
karakter fisik (morfologi, anatomi, fisiologi) dan psikis (pemalu, pemarah, penakut)
suatu mahluk. Gen atau faktor keturunan merupakan substansi hereditas yang terdiri
dari senyawa kimia tertentu, menentukan sifat tertentu dan berperan penting dalam
mengatur pengaturan sifat keturunan. Besar gen diperkirakan 4-50 µ. Istilah gen
pertama kali diperkenalkan oleh W. Johansen (1909), sebagai pengganti istilah faktor
keturunan atau elemen yang dikemukakan oleh Gregor Mendel.

Gen yang merupakan faktor keturunan tersimpan di dalam kromosom, yaitu


manik-manik yang disebut kromomer atau nukleusom dari kromonema. Kromomer
sering disebut juga lokus. Lokus adalah lokasi yang diperuntukan bagi gen dalam
kromosom. Tiap lokus memuat satu gen. Jadi gen tersebut tersimpan di dalam setiap
lokus yang khas dalam kromosom. Kromosom khususnya didalam kromonema terdapat
deretan lokus. Maka untuk setiap kromosom mengandung banyak gen.

C. Jenis-Jenis Sel daan Fungsinya

Jenis-jenis Sel:

1. Sel Saraf

Sistem saraf tersusun oleh berjuta-juta sel saraf yang mempunyai bentuk
bervariasi. Sistern ini meliputi sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi.
Dalamkegiatannya, saraf mempunyai hubungan kerja seperti mata rantai
(berurutan) antarareseptor dan efektor. Reseptor adalah satu atau sekelompok sel
saraf dan sel lainnyayang berfungsi mengenali rangsangan tertentu yang berasal
dari luar atau dari dalamtubuh. Efektor adalah sel atau organ yang menghasilkan
tanggapan terhadaprangsangan. Contohnya otot dan kelenjar. Sistem saraf terdiri
dari jutaan sel saraf(neuron). Fungsi sel saraf adalah mengirimkan pesan (impuls)
yang berupa rangsangatau tanggapan.

Setiap neuron terdiri dari satu badan sel yang di dalamnya terdapat
sitoplasmadan inti sel. Dari badan sel keluar dua macam serabut saraf, yaitu dendrit
dan akson(neurit). Dendrit berfungsi mengirimkan impuls ke badan sel saraf,
sedangkan akson berfungsi mengirimkan impuls dari badan sel ke jaringan lain.
Akson biasanya sangat panjang. Sebaliknya, dendrit pendek.

Setiap neuron hanya mempunyai satu akson dan minimal satu dendrit.
Keduaserabut saraf ini berisi plasma sel. Pada bagian luar akson terdapat lapisan
lemak disebut mielin yang merupakan kumpulan sel Schwann yang menempel pada
akson. SelSchwann adalah sel glia yang membentuk selubung lemak di seluruh
serabut sarafmielin. Membran plasma sel Schwann disebut neurilemma. Fungsi
mielin adalah melindungi akson dan memberi nutrisi. Bagian dari akson yang tidak
terbungkus mielindisebut nodus Ranvier, yang berfungsi mempercepat
penghantaran impuls.Berdasarkan struktur dan fungsinya, sel saraf dapat dibagi
menjadi 3 kelompok,yaitu sel saraf sensori, sel saraf motor, dan sel saraf intermediet
(asosiasi).

a. Sel Saraf Sensori


Fungsi sel saraf sensori adalah menghantar impuls dari reseptor ke sistem saraf
pusat,yaitu otak (ensefalon) dan sumsum belakang (mendula spinalis). Ujung
akson dari saraf sensori berhubungan dengan saraf asosiasi(intermediet).
b. Sel Saraf Motorik
Fungsi sel saraf motorik adalah mengirim impuls dari sistem saraf pusat ke otot
atau kelenjar yang hasilnya berupa tanggapan tubuh terhadap rangsangan. Badan
sel saraf motorik berada di sistem saraf pusat. Dendritnya sangat pendek
berhubungan dengan aksonsaraf asosiasi, sedangkan aksonnya dapat sangat
panjang.

3
c. Sel saraf intermediet
Sel saraf intermediet disebut juga sel saraf asosiasi. Sel ini dapat ditemukan di
dalam sistem saraf pusat dan berfungsi menghubungkan sel saraf motor dengan
sel saraf sensori atau berhubungan dengan sel saraf lainnya yang ada di dalam
sistem saraf pusat. Sel saraf intermediet menerima impuls dari reseptor sensori
atau sel saraf asosiasi lainnya.Kelompok-kelompok serabut saraf, akson dan
dendrit bergabung dalam satu selubungdan membentuk urat saraf. Sedangkan
badan sel saraf berkumpul membentuk ganglion atau simpul saraf.

2. Sel Otot

Sel Otot adalah kontraktil jaringan hewan dan berasal dari lapisan
mesodermal sel germinalembrio. sel-sel otot mengandung filamen kontraktil yang
bergerak melewati satu samalain dan mengubah ukuran sel. Mereka
diklasifikasikan sebagai tulang, jantung, atauhalus otot. Fungsi mereka adalah
untuk menghasilkan gaya dan menyebabkan gerak.Otot dapat menyebabkan baik
tenaga dari organisme itu sendiri atau gerakan dari organ internal. Jantung dan halus
kontraksi otot terjadi tanpa sadar pikiran dan diperlukanuntuk kelangsungan hidup.
Contohnya adalah kontraksi jantung dan peristaltik yangmendorong makanan
melalui sistem pencernaan. Sukarela kontraksi otot rangka digunakan untuk
menggerakkan tubuh dan dapat dikendalikan halus. Contohnya adalah gerakan
mata, atau gerakan kotor seperti otot paha depan dari paha. Ada dua jenis yang luas
dari serat otot sukarela: lambat berkedut dan cepat berkedut. Slow berkedut serat
kontrak untuk jangka waktu yang lama tetapi dengan kekuatan sedikit sambil cepat
berkedut kontrak serat cepat dan kuat tetapi sangat cepat kelelahan.

Otot yang mayoritas didukung oleh oksidasi dari lemak dan karbohidrat ,
tetapianaerobik reaksi kimia juga digunakan, khususnya dengan cepat berkedut
serat. Reaksi-reaksi kimia menghasilkan adenosin trifosfat (ATP) molekul yang
digunakan untuk dayagerakan myosin kepala.

Ada tiga jenis otot :


a. Otot rangka atau "otot sukarela" adalah berlabuh oleh tendon (atau oleh
aponeurosisdi beberapa tempat) untuk tulang dan digunakan untuk efek rangka
gerakan seperti gerak dan dalam mempertahankan postur. Meskipun kontrol ini
postural umumnyadipertahankan sebagai bawah sadar refleks, otot-otot yang
bertanggung jawab bereaksi terhadap kontrol sadar seperti otot non-postural.
Seorang laki-laki dewasarata-rata terdiri dari 42% dari otot rangka dan betina
dewasa rata-rata terdiri dari36% (sebagai persentase massa tubuh).
b. Smooth otot atau "otot spontan" ditemukan dalam dinding-dinding organ
danstruktur seperti kerongkongan, lambung, usus, bronchi, rahim, uretra,
kandungkemih, pembuluh darah, dan pili arrector di kulit (di mana kontrol
pendirian rambuttubuh). Tidak seperti otot rangka, otot polos tidak berada di
bawah kendalikesadaran.
c. otot jantung juga merupakan "otot spontan" tapi lebih mirip dengan struktur
ototrangka, dan ditemukan hanya dalam jantung. Otot jantung dan otot rangka
adalah "lurik" karena mengandung sarcomeres dandikemas dalam pengaturan
sangat teratur bundel; otot polos tidak memiliki. Sementaraotot rangka yang
diatur dalam biasa, bundel paralel, otot jantung menghubungkan pada
percabangan, sudut yang tidak teratur (disebut cakram diselingi). Otot lurik
kontrak danrileks di singkat, intens, sedangkan otot polos menopang lagi atau
bahkan kontraksidekat-permanen.

3. Sel Tulang

Ada tiga jenis sel tulang yaitu :


a. Osteoblas
Osteoblast adalah mononucleate sel-sel yang bertanggung jawab untuk
pembentukan tulang, pada intinya, osteoblast adalah canggih fibroblas yang
menyatakan semua genyang fibroblast mengungkapkan, dengan penambahan
gen untuk tulang sialoprotein danosteocalcin.Osteoblast menghasilkan osteoid,
yang terutama terdiri dari Tipe I kolagen. Osteoblas juga bertanggung jawab
untuk mineralisasi dari osteoid matriks. Seng, tembaga dannatrium adalah
beberapa dari banyak mineral yang dihasilkan. Tulang adalah jaringandinamis
yang terus-menerus dibentuk kembali oleh osteoblas, yang membangun
tulang,dan osteoklas, tulang yang mengisap. sel osteoblas cenderung menurun
sebagaiindividu menjadi tua, sehingga menurunkan renovasi alami dari
jaringan tulang.
b. Osteocytes
Sebuah osteocyte, bintang berbentuk sel, adalah yang paling melimpah.
sel ini ditemukan di kompak tulang . Sel-sel mengandung inti dan sebuah cincin
tipis sitoplasma. Ketika osteoblas terperangkap dalam matriks mereka
mengeluarkan, mereka menjadi osteocytes. Osteocytes adalah jaringan satu
sama lain melalui ekstensi sitoplasma panjang yang menempati kanal kecil
yang disebut canaliculi, yang digunakan untuk pertukaran nutrisidan limbah.
Ruang yang osteocyte sebuah menempati disebut kekosongan ( Latin untuk pit
a). Meskipun osteocytes telah mengurangi aktivitas sintetis seperti osteoblast
tidak mampu pembelahan mitosis, mereka secara aktif terlibat dalam
perputaran rutin matriks tulang, melalui berbagai mekanisme mechanosensory.
Mereka menghancurkan tulang melalui, cepat sementara (relatif terhadap
osteoklas mekanisme) disebut osteolysisosteocytic dalam. osteoblas /
osteocytes mengembangkan mesenkim. Hydroxyapatite,kalsium karbonat dan
kalsium fosfat disimpan di sekitar sel.3)

c. Osteoklas

Sebuah osteoklas adalah jenis sel tulang yang menghilangkan jaringan


tulang denganmenghapus yang mineralisasi matriks dan memecah tulang
organik (bobot kering organikadalah 90% kolagen). Proses ini dikenal sebagai
resorpsi tulang . Osteoklas ditemukanoleh Kolliker pada tahun 1873.Osteoklas
dan Osteoblas berperan dalam mengendalikan jumlah jaringan tulang
:osteoblast membentuk tulang, osteoklas tulang mengisap. Osteoklas dibentuk

5
oleh fusidari sel-sel monosit - makrofag. lini sel osteoklas ditandai oleh tinggi
ekspresi dari asam fosfatase tahan tartrat (TRAP) dan cathepsin K .d.

d. Sel Darah

Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup(kecuali


tumbuhan)tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang
dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil
metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri.
Istilah medis yang berkaitan dengan darahdiawali dengan kata hemo- atau
hemato- yang berasal dari bahasa Yunani haima yang berarti darah.

Pada serangga, darah (atau lebih dikenal sebagai hemolimfe) tidak


terlibat dalam peredaran oksigen. Oksigen pada serangga diedarkan melalui
sistem trakea berupa saluran-saluran yang menyalurkan udara secara langsung
ke jaringan tubuh. Darah serangga mengangkut zat ke jaringan tubuh dan
menyingkirkan bahan sisa metabolisme.

Pada hewan lain, fungsi utama darah ialah mengangkut oksigen dari
paru-paru atauinsang ke jaringan tubuh. Dalam darah terkandung hemoglobin
yang berfungsi sebagai pengikat oksigen. Pada sebagian hewan tak bertulang
belakang atau invertebrata yang berukuran kecil, oksigen langsung meresap ke
dalam plasma darah karena protein pembawa oksigennya terlarut secara bebas.
Hemoglobin merupakan protein pengangkut oksigen paling efektif dan terdapat
pada hewan-hewan bertulang belakang atau vertebrata. Hemosianin, yang
berwarna biru, mengandung tembaga, dan digunakan oleh hewan crustaceae.
Cumi-cumimenggunakan vanadium kromagen (berwarna hijau muda, biru,
atau kuning oranye).

Darah manusia adalah cairan jaringan tubuh. Fungsi utamanya adalah


mengangkut oksigen yang diperlukan oleh sel-sel di seluruh tubuh. Darah juga
menyuplai jaringan tubuh dengan nutrisi, mengangkut zat-zat sisa
metabolisme, dan mengandung berbagai bahan penyusun sistem imun yang
bertujuan mempertahankan tubuh dari berbagai penyakit. Hormon-hormon dari
sistem endokrin juga diedarkan melalui darah.

Darah manusia berwarna merah, antara merah terang apabila kaya


oksigen sampai merah tua apabila kekurangan oksigen. Warna merah pada
darah disebabkan olehhemoglobin, protein pernapasan (respiratory protein)
yang mengandung besi dalam bentuk heme, yang merupakan tempat terikatnya
molekul-molekul oksigen.

Manusia memiliki sistem peredaran darah tertutup yang berarti darah


mengalir dalam pembuluh darah dan disirkulasikan oleh jantung. Darah
dipompa oleh jantung menuju paru- paru untuk melepaskan sisa metabolisme
berupa karbon dioksida dan menyerap oksigenmelalui pembuluh arteri
pulmonalis, lalu dibawa kembali ke jantung melalui vena pulmonalis. Setelah
itu darah dikirimkan ke seluruh tubuh oleh saluran pembuluh darah aorta.Darah
mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh melalui saluran halus darah yang
disebut pembuluh kapiler. Darah kemudian kembali ke jantung melalui
pembuluh darah vena cavasuperior dan vena cava inferior. Darah juga
mengangkut bahan bahan sisa metabolisme, obat-obatan dan bahan kimiaasing
ke hati untuk diuraikan dan ke ginjal untuk dibuang sebagai air seni.

Darah terdiri daripada beberapa jenis korpuskula yang membentuk 45%


bagian daridarah, angka ini dinyatakan dalam nilai hermatokrit atau volume sel
darah merah yangdipadatkan yang berkisar antara 40 sampai 47. Bagian 55%
yang lain berupa cairankekuningan yang membentuk medium cairan darah
yang disebut plasma darah.

Korpuskula darah terdiri dari :

 Sel darah merah atau eritrosit (sekitar 99%)

Eritrosit tidak mempunyai nukleus sel ataupun organela, dan tidak


dianggap sebagai seldari segi biologi. Eritrosit mengandung hemoglobin
dan mengedarkan oksigen. Sel darahmerah juga berperan dalam penentuan
golongan darah. Orang yang kekurangan eritrositmenderita penyakit
anemia .

 Keping-keping darah atau trombosit (0,6 - 1,0%)

Trombosit bertanggung jawab dalam proses pembekuan darah.

 Sel darah putih atau leukosit (0,2%)

Leukosit bertanggung jawab terhadap sistem imun tubuh dan bertugas


untukmemusnahkan benda-benda yang dianggap asing dan berbahaya oleh
tubuh, misal virus atau bakteri. Leukosit bersifat amuboid atau tidak
memiliki bentuk yang tetap. Orang yangkelebihan leukosit menderita
penyakit leukimia, sedangkan orang yang kekurangan leukosit menderita
penyakit leukopenia.

Serum darah atau plasma terdiri atas:

Air: 91,0%

Protein: 8,0% (Albumin, globulin, protrombin dan fibrinogen)

Mineral: 0.9% (natrium klorida, natrium bikarbonat, garam dari kalsium,


fosfor,magnesium dan zat besi, dll)

Fungsi spesifik sel:

 Sel saraf berfungsi mengirimkan pesan (impuls) yang berupa rangsang


atautanggapan.

7
 Sel otot berfungsi sebagai alat gerak aktif.

 Sel darah berfungsi mengangkut oksigen yang diperlukan oleh sel-sel di seluruh
tubuh. Darah juga menyuplai jaringan tubuh dengan nutrisi, mengangkut zat-zat sisa
metabolis.

 Sel tulang berfungsi sebagi alat gerak pasif

D. Yang mencakup ruang lingkup genetika


Konsep genetika berkembang dari ilmu yang membahas tentang bagaimana
sifat diturunkan menjadi lebih luas, yakni ilmu yang mempelajari tentang materi
genetik.

Secara luas, genetika membahas mengenai:

a. Struktur materi genetik, meliputi gen, kromosom, DNA, RNA, plasmid,


episom, dan elemen tranposabel.
b. Reproduksi materi genetik, meliputi reproduksi sel, replikasi DNA, dan
lainnya.

 Kerja materi genetik, meliputi ruang lingkup materi genetik, transkripsi,


kode genetik dan lainnya.

 Perubahan materi genetik, meliputi mutasi dan rekombinasi

 Genetika dalam populasi

 Perekayasaan materi genetik


BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Biologi sel adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang sel. Konsep genetika
mengarah dalam mendefinisikan dan menganalisis keturunan (heredity) atau konstansi dan
perubahan pengaturan dari berbagai fungsi fisiologis yang membentuk karakter organisme.
Materi penyusun genetik terdiri kromosom, DNA, dan RNA. Sintesis protein merupakan
proses terbentuknya protein yang terdiri dari 2 tahap yaitu tahap transkripsi dan tahap translasi.
Jenis-Jenis sel terbagi menjadi 4 yaitu sel saraf, sel otot, sel tulang da sel darah. Konsep
genetika berkembang dari ilmu yang membahas tentang bagaimana sifat diturunkan menjadi
lebih luas, yakni ilmu yang mempelajari tentang materi genetik.
B. Saran
nmnskd

9
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2013. Genetika. (online). (http://id.wikipedia.org/wiki/Genetika, diakses 30 Maret


2013). Belalangtue. 2010. Struktur dan Fungsi Materi Genetik. (online).
(http://belalangtue.wordpress.com/2010/11/25/struktur-dan-fungsi-materi-genetik/, diakses
30 Maret 2013).

Campbell, Neil A. 1999. Biologi. Jakarta: Erlangga.


Felayati, Mohammad Freky. 2010. Proses Sintesis Protein. (online).
(http://www.blogfrengki.com/2010/10/proses-sintesis-protein.html, diakses 30 Maret 2013).

Isahi, Putra. 2012. Penyimpangan Semu Humkuk Mendel. (online).


(http://biologimediacentre.com/penyimpangan-semu-hukum-mendel/, diakses 30 Maret
2013).

Jawetz. 2001. MikrobiologiKedokteran. SalembaMedika. Jakarta.


Kimball, John W. 1983. BiologiJilid I EdisiKelima. Jakarta: Erlangga

Anda mungkin juga menyukai