Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PENDAHULUAN

INJEKSI SUBKUTAN (Dalam Pemberian Insulin)


Dosen Pengampu: Devi S.P., M.Kep

DISUSUN OLEH:
Nama : Fanizha Laila Aprilianti
NIM : 2020012240
Kelas : PSIK 4A

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


STIKES CENDEKIA UTAMA KUDUS
2021/2022
INJEKSI SUBKUTAN (Dalam Pemberian Insulin)

A. PENGERTIAN
Injeksi subcutan adalah injeksi yang dilakukan dengan menempatkan obat ke dalam
jaringan ikat longgar di bawah dermis Karena jaringan SC tidak dialiri darah
sebanyak darah yang mengaliri otot, absorpsi di jaringan subkutan sedikit lebih
lambat daripada absorpsi pada injeksi IM. Namun, obat diabsorpsi secara lengkap jika
status sirkulasi normal (Potter & Perry, 2005). Pemberian obat melalui subkutan
umumnya dilakukan dalam program pemberian insulin yang digunakan untuk
mengontrol kadar gula darah.
B. TUJUAN
Pemberian insulin yang digunakan untuk mengontrol kadar gula darah
C. INDIKASI
Indikasi pemberian insulin menurut (Perkeni, 2007)
1. Apabila kadar gula darah tak terkendali melalui pengobatan OHO, dengan KGD
puasa > 250 mg/dl, KGD acak menetap > 300 mg/dl, dan HBA1C > 10%.
2. Ada riwayat operasi pengangkatan pankreas.
3. Apabila terjadi ketoasidosis dan keton keluar bersama urine (ketonuria)
4. Pasien DM dengan gejala nyata masih mencolok yaitu: poliurie (banyak
kencing), polidipsi (banyak minum), poliphagi (banyak makan), dan berat badan
turun drastis.
5. Penyandang DM lebih dari 10 tahun dengan KGD fluktuatif.
6. Apabila diperlukan terapi kombinasi OHO – Insulin.
Indikasi pemberian insulin menurut Misnadiarly (2006) yaitu
1. Semua penyandang DM tipe I memerlukan insulin eksogen karena produksi insulin
oleh sel beta tidak ada atau hampir tidak ada.
2. Penyandang DM tipe II tertentu mungkin membutuhkan insulin bila terapi jenis
lain tidak dapat mengendalikan kadar glukosa darah.
3. Keadaan stress berat, seperti pada infeksi berat, tindakan pembedahan, infark
miokard akut atau stroke.
4. DM gestasional dan penyandang DM yang hamil membutuhkan insulin bila diet
saja tidak dapat mengendalikan kadar glukosa darah.
5. Ketoasidosis diabetik.
6. Hiperglikemik hiperosmolar non ketotik.
7. Penyandang DM yang mendapat nutrisi parenteral atau yang memerlukan
suplemen tinggi kalori, untuk memenuhi kebutuhan energi yang meningkat, secara
bertahap akan memerlukan insulin eksogen untuk mempertahankan kadar glukosa
darah mendekati normal selama periode resistensi insulin atau ketika terjadi
peningkatan kebutuhan insulin.
8. Gangguan fungsi ginjal atau hati yang berat.
D. MEDIA ALAT & BAHAN
1. Spuit insulin / insulin pen (Actrapid Novolet).
2. Vial insulin.
3. Kapas + alkohol / alcohol swab.
4. Handscoen bersih.
5. Daftar / formulir obat klien.
E. PROSEDUR PELAKSANAAN
1. Tahap Pra Interaksi
a. Mengkaji program/instruksi medik tentang rencana pemberian terapi injeksi
insulin (Prinsip 6 benar : Nama klien, obat/jenis insulin, dosis, waktu, cara
pemberian, dan pendokumentasian).
b. Mengkaji cara kerja insulin yang akan diberikan, tujuan, waktu kerja, dan
masa efek puncak insulin, serta efek samping yang mungkin timbul.
c. Mengkaji tanggal kadaluarsa insulin.
d. Mengkaji adanya tanda dan gejala hipoglikemia atau alergi terhadap human
insulin.
e. Mengkaji riwayat medik dan riwayat alergi.
f. Mengkaji keadekuatan jaringan adipose, amati apakah ada pengerasan atau
penurunan jumlah jaringan.
g. Mengkaji tingkat pengetahuan klien prosedur dan tujuan pemberian terapi
insulin.
h. Mengkaji obat-obat yang digunakan waktu makan dan makanan yang telah
dimakan klien.
2. Tahap Orientasi
a. Memberi salam pada pasien
b. Menjelaskan kepada klien tentang persiapan dan tujuan prosedur pemberian
injeksi insulin.
c. Menanyakan kesiapan pasien
3. Tahap Kerja
a. Menutup sampiran (bila perlu)
b. Mencuci tangan.
c. Memakai handscoon bersih.
Penyuntikan insulin
d. Mendesinfeksi area penyuntikan dengan kapas alcohol/alcohol swab, dimulai
dari bagian tengah secara sirkuler ± 5 cm.
e. Mencubit kulit tempat area penyuntikan pada klien yang kurus dan
regangkan kulit pada klien yang gemuk dengan tangan yang tidak dominan.
f. Menyuntikkan insulin secara subcutan pada sudut 45-90 derajat dengan
tangan yang dominan secara lembut dan perlahan.
g. Mencabut jarum dengan cepat, tidak boleh di massage, hanya dilalukan
penekanan pada area penyuntikan dengan menggunakan kapas alkohol.
h. Membuang spuit ke tempat yang telah ditentukan
Pemakaian Insulin Pen
a. Memeriksa apakah Novolet berisi tipe insulin yang sesuai dengan kebutuhan.
b. Mengganti jarum pada insulin pen dengan jarum yang baru.
c. Memasang cap Novolet sehingga angka nol (0) terletak sejajar dengan
indikator dosis.
d. Memegang novolet secara horizontal dan menggerakkan insulin pen (bagian
cap) sesuai dosis yang telah ditentukan sehingga indikator dosis sejajar
dengan jumlah dosis insulin yang akan diberikan kepada klien. Skala pada cap :
0, 2, 4, 6, 8, 10, 12, 14, 16, 18 unit (setiap rasa ”klik” yang dirasakan perawat
saat memutar cap Insulin Pen menandakan 2 unit insulin telah tersedia).
e. Memilih lokasi suntikan. Periksa apakah dipermukaan kulitnya terdapat
kebiruan, inflamasi, atau edema.
f. Melakukan rotasi tempat/lokasi penyuntikan insulin.
g. Mendesinfeksi area penyuntikan dengan kapas alcohol/alcohol swab, dimulai
dari bagian tengah secara sirkuler ± 5 cm.
h. Mencubit kulit tempat area penyuntikan pada klien yang kurus dan
regangkan kulit pada klien yang gemuk dengan tangan yang tidak dominan.
i. Menyuntikkan insulin secara subcutan dengan tangan yang dominan secara
lembut dan perlahan. Ibu jari menekan bagian atas Insulin Pen sampai tidak
terdengar lagi bunyi ‘klik’ dan tinggi Insulin Pen sudah kembali seperti semula
(tanda obat telah diberikan sesuai dengan dosis).
j. Tahan jarum Insulin pen selama 5-10 detik di dalam kulit klien sebelum
dicabut.
k. Mencabut jarum dengan cepat, tidak boleh di massage, hanya dilalukan
penekanan pada area penyuntikan dengan menggunakan kapas alkohol.
l. Mencatat hasil pemberian, tanggal, waktu pemberian, dan jenis serta dosis.
m. Mencuci tangan
4. Tahap Terminasi
a. Mengevaluasi respon klien
b. Melakukan kontrak tindakan selanjutnya
c. Berpamitan
d. Membereskan alat
e. Mencuci tangan dan mencatat kegiatan di lembar catatan keperawatan
F. SUMBER PUSTAKA

Diana. (2017, Agustus 18). Sop Pemberian Insulin. Retrieved from scribd.com:
https://www.scribd.com/document/356595728/Sop-Pemberian-Insulin
Megawati, N. (2019, Desember 21). Lp Pemberian Injeksi Subcutan Insulin. Retrieved
from pdfcookie.com: https://pdfcookie.com/documents/lp-pemberian-injeksi-
subcutan-insulin-k2p836j4z7l9

Anda mungkin juga menyukai