PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS HARAPAN BANGSA 2020/2021 Tahapan Pemberian Insulin
Injeksi insulin subkutan adalah tindakan untuk memberikan insulin eksogen
secara subkutan kepada subyek diabetes untuk mengontrol kadar glukosa darah.
1. Indikasi Dilakukan Pemberian Obat Insulin
a. Pada pasien diabetes jangka panjang (kadar gula tinggi) b. Pada pasien ketoasidosis diabetik c. Pada pasien dengan status hiperglikemia hiperosmolar. 2. Rasionalisasi Pemberian Obat Insulin Injeksi insulin berfungsi sebagai obat untuk memenuhi kebutuhan insulin pada penderita diabetes untuk membantu mengendalikan kadar gula darah. 3. Anatomi dari sistem yang dilakukan Jaringan lemak atau subkutan merupakan jaringan yang berada di antara kulit dan otot. Penyuntikan insulin dilakukan pada jaringan ini, jangan terlalu dalam hingga menembus ke otot. Untuk itu, dalam melakukan pemberian insulin, jarum yang digunakan biasanya adalah jarum yang pendek dan tipis sehingga jarum tepat menembus ke jaringan subkutan. 4. Fisiologi dari sistem yang dilakukan a. Perut Pada bagian ini insulin lebih cepat diserap dan jaringan lemak mudah ditemukan. Cubitlah jaringan lemak yang berada di antara pinggang dan tulang pinggul. Berikan jarak setidaknya sekitar 5 cm dari pusar. Tingkat penyerapan oleh tubuh: insulin dapat diserap tubuh dan masuk ke dalam aliran darah dengan cepat. Penyerapan insulin paling cepat terjadi pada daerah ini. b. Lengan atas Selain abdomen alias bagian perut, insulin dapat diinjeksikan pada lengan atas, tepatnya di bagian belakang lengan atas (tempat di mana otot trisep berada). Suntikkanlah pada bagian yang sejajar dengan bahu dan siku tepat di tengahnya. Di sanalah biasanya jaringan lemak berada. Kekurangan dari titik injeksi ini adalah tingkat kesulitannya. Tingkat penyerapan oleh tubuh: penyerapan insulin yang disuntikkan di lengan atas berlangsung cukup cepat, tapi tidak secepat jika disuntikkan pada area perut. c. Paha Bagian ini juga merupakan bagian paling mudah untuk melakukan injeksi secara mandiri karena mudah dijangkau. Lakukanlah injeksi pada paha bagian luar. Area suntik yang bisa digunakan ketika memilih paha sebagai titik injeksi adalah bagian samping luar. Ingatlah untuk mencubit sedikit kulit dengan jaringan lemak yang hendak disuntik (sekitar 2-5 cm). Sekalipun mudah melakukan injeksi pada bagian ini, penyuntikkan yang dilakukan secara rutin pada paha terkadang dapat memunculkan rasa tidak nyaman ketika berjalan atau berlari. d. Punggung bawah atau pinggul Bagian terakhir yang dapat digunakan untuk pemberian suntik insulin adalah punggung bawah atau pinggul. Jika memilih area ini untuk melakukan injeksi, pastikan memilih titik injeksi yang berada di antara batas atas pantat dan pinggul. Injeksi insulin juga harus diberikan di bawah pinggang namun di antara tulang belakang dan sisi samping tubuh. 5. Alat dan Bahan Pemberian Obat Insulin a. Spuit insulin / insulin pen (Actrapid Novolet). b. Vial insulin. c. Kapas + alkohol / alcohol swab. d. Handscoen bersih. e. Daftar / formulir obat klien 6. Prinsip Pemberian Obat Insulin 1. Prinsip tindakan : Bersih 2. Tindakan dilakukan dengan prinsip 6B (benar pasien, benar obat, benar dosis, benar waktu, benar cara, benr dokumentasi) 3. Tujuan : untuk memenuhi kebutuhan insulin dalam tubuh 4. Prosedur tindakan keperawatan sesuai SOP 7. Prosedur Pemberian Obat Insulin 1) Tahap Pra Interaksi a) Mengkaji program/instruksi medik tentang rencana pemberian terapi injeksi insulin (Prinsip 6 benar : Nama klien, obat/jenis insulin, dosis, waktu, cara pemberian, dan pendokumentasian). b) Mengkaji cara kerja insulin yang akan diberikan, tujuan, waktu kerja, dan masa efek puncak insulin, serta efek samping yang mungkin timbul. c) Mengkaji tanggal kadaluarsa insulin. d) Mengkaji adanya tanda dan gejala hipoglikemia atau alergi terhadap human insulin. e) Mengkaji riwayat medic dan riwayat alergi. f) Mengkaji keadekuatan jaringan adipose, amati apakah ada pengerasan atau penurunan jumlah jaringan. g) Mengkaji tingkat pengetahuan klien prosedur dan tujuan pemberian terapi insulin. h) Mengkaji obat-obat yang digunakan waktu makan dan makanan yang telah dimakan klien. 2) Tahap Orientasi a. Memberi salam pada pasien b. Perkenalan c. Mengidentifikasi identitas pasien d. Menjelaskan kepada klien tentang persiapan dan tujuan prosedur pemberian injeksi insulin. e. Menutup sampiran (kalau perlu) 3) Tahap kerja a. Mencuci tangan. b. Memakai handscoen bersih. c. Penyuntikan insulin d. Pemakaian Insulin Pen Memeriksa apakah Novolet berisi tipe insulin yang sesuai dengan kebutuhan. Mengganti jarum pada insulin pen dengan jarum yang baru. Memasang cap Novolet sehingga angka nol (0) terletak sejajar dengan indikator dosis. Memegang novolet secara horizontal dan menggerakkan insulin pen (bagian cap) sesuai dosis yang telah ditentukan sehingga indicator dosis sejajar dengan jumlah dosis insulin yang akan diberikan kepada klien. Skala pada cap : 0, 2, 4, 6, 8, 10, 12, 14, 16, 18 unit (setiap rasa ”klik” yang dirasakan perawat saatb memutar cap Insulin Pen menandakan 2 unit insulin telah tersedia). Memilih lokasi suntikan. Periksa apakah dipermukaan kulitnya terdapat kebiruan, inflamasi, atau edema. Melakukan rotasi tempat/lokasi penyuntikan insulin. Lihat catatan perawat sebelumnya. Mendesinfeksi area penyuntikan dengan kapas alcohol/alcohol swab, dimulai dari bagian tengah secara sirkuler ± 5 cm. Mencubit kulit tempat area penyuntikan pada klien yang kurus dan regangkan kulit pada klien yang gemuk dengan tangan yang tidak dominan. Menyuntikkan insulin secara subcutan dengan tangan yang dominan secara lembut dan perlahan. Ibu jari menekan bagian atas Insulin Pen sampai tidak terdengar lagi bunyi ‘klik’ dan tinggi Insulin Pen sudah kembali seperti semula (tanda obat telah diberikan sesuai dengan dosis). Tahan jarum Insulin pen selama 5-10 detik di dalam kulit klien sebelum dicabut supaya tidak ada sisa obat yang terbuang. Mencabut jarum dengan cepat, tidak boleh di massage, hanya dilalukan penekanan pada area penyuntikan dengan menggunakan kapas alkohol. 4) Tahap Terminasi a. Menjelaskan pada klien bahwa tindakan sudah selesai dilakukan b. Evaluasi klien setelah dilakukan tindakan c. Rapikan alat-alat d. Berpamitan dengan klien e. Mencuci tangan f. Dokumentasi tindakan Mencatat respon klien setelah pemebrian injeksi insulin. Mencatat kondisi tempat tusukan injeksi insulin. Mencatat tanggal dan waktu pemberin injeksi insulin 8. Respon objektif pasien setelah tindakan Pasien terlihat rileks dan kooperatif saat dilakukan tindakan 9. Respon subjektif pasien setelah tidakan Pasien mengatakan tidak merasakn sakit pada saat diberi injeksi
10. Analisis Keberhasilan tindakan yang telah
Pelaksanaan prosedur pemberian insulin telah dilaksanakan dan tidak terdapat kendala. Refleksi Diri 11. Kekurangan fase Pra Interaksi Pada fase ini tidak ada kekurangan yang terjadi selama tindakan 12. Kekurangan fase Orientasi Pada fase ini kekurangan yang dilakukan adalah tidak memperkenalkan diri 13. Kekurangan fase Kerja Pada fase ini tidak ada kekurangan 14. Kekurangan fase terminasi Pada fase ini tidak ada kekurangan