Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN ANALISIS TINDAKAN

PEMBERIAN INSULIN (SUBCUTAN)


RSUD dr. M. ASHARI PEMALANG

Oleh:

Nama : Vina Mayola


NIM : 200106183

PRAKTIK KLINIK DASAR 1


PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI
FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS HARAPAN BANGSA
2020/2021
Tahapan Pemberian Insulin

Injeksi insulin subkutan adalah tindakan untuk memberikan insulin eksogen


secara subkutan kepada subyek diabetes untuk mengontrol kadar glukosa darah.

1. Indikasi Dilakukan Pemberian Obat Insulin


a. Pada pasien diabetes jangka panjang (kadar gula tinggi)
b. Pada pasien ketoasidosis diabetik
c. Pada pasien dengan status hiperglikemia hiperosmolar.
2. Rasionalisasi Pemberian Obat Insulin
Injeksi insulin berfungsi sebagai obat untuk memenuhi kebutuhan insulin
pada penderita diabetes untuk membantu mengendalikan kadar gula darah.
3. Anatomi dari sistem yang dilakukan
Jaringan lemak atau subkutan merupakan jaringan yang berada di antara
kulit dan otot. Penyuntikan insulin dilakukan pada jaringan ini, jangan terlalu
dalam hingga menembus ke otot. Untuk itu, dalam melakukan pemberian
insulin, jarum yang digunakan biasanya adalah jarum yang pendek dan tipis
sehingga jarum tepat menembus ke jaringan subkutan.
4. Fisiologi dari sistem yang dilakukan
a. Perut
Pada bagian ini insulin lebih cepat diserap dan jaringan lemak mudah
ditemukan. Cubitlah jaringan lemak yang berada di antara pinggang dan
tulang pinggul. Berikan jarak setidaknya sekitar 5 cm dari pusar. Tingkat
penyerapan oleh tubuh: insulin dapat diserap tubuh dan masuk ke dalam
aliran darah dengan cepat. Penyerapan insulin paling cepat terjadi pada
daerah ini.
b. Lengan atas
Selain abdomen alias bagian perut, insulin dapat diinjeksikan pada
lengan atas, tepatnya di bagian belakang lengan atas (tempat di mana otot
trisep berada). Suntikkanlah pada bagian yang sejajar dengan bahu dan siku
tepat di tengahnya. Di sanalah biasanya jaringan lemak berada. Kekurangan
dari titik injeksi ini adalah tingkat kesulitannya. Tingkat penyerapan oleh
tubuh: penyerapan insulin yang disuntikkan di lengan atas berlangsung
cukup cepat, tapi tidak secepat jika disuntikkan pada area perut.
c. Paha
Bagian ini juga merupakan bagian paling mudah untuk melakukan
injeksi secara mandiri karena mudah dijangkau. Lakukanlah injeksi pada
paha bagian luar. Area suntik yang bisa digunakan ketika memilih paha
sebagai titik injeksi adalah bagian samping luar. Ingatlah untuk mencubit
sedikit kulit dengan jaringan lemak yang hendak disuntik (sekitar 2-5 cm).
Sekalipun mudah melakukan injeksi pada bagian ini, penyuntikkan yang
dilakukan secara rutin pada paha terkadang dapat memunculkan rasa tidak
nyaman ketika berjalan atau berlari.
d. Punggung bawah atau pinggul
Bagian terakhir yang dapat digunakan untuk pemberian suntik insulin
adalah punggung bawah atau pinggul. Jika memilih area ini untuk
melakukan injeksi, pastikan memilih titik injeksi yang berada di antara batas
atas pantat dan pinggul. Injeksi insulin juga harus diberikan di bawah
pinggang namun di antara tulang belakang dan sisi samping tubuh.
5. Alat dan Bahan Pemberian Obat Insulin
a. Spuit insulin / insulin pen (Actrapid Novolet).
b. Vial insulin.
c. Kapas + alkohol / alcohol swab.
d. Handscoen bersih.
e. Daftar / formulir obat klien
6. Prinsip Pemberian Obat Insulin
1. Prinsip tindakan :
 Bersih
2. Tindakan dilakukan dengan prinsip 6B (benar pasien, benar obat, benar
dosis, benar waktu, benar cara, benr dokumentasi)
3. Tujuan : untuk memenuhi kebutuhan insulin dalam tubuh
4. Prosedur tindakan keperawatan sesuai SOP
7. Prosedur Pemberian Obat Insulin
1) Tahap Pra Interaksi
a) Mengkaji program/instruksi medik tentang rencana pemberian terapi
injeksi insulin (Prinsip 6 benar : Nama klien, obat/jenis insulin, dosis,
waktu, cara pemberian, dan pendokumentasian).
b) Mengkaji cara kerja insulin yang akan diberikan, tujuan, waktu kerja, dan
masa efek puncak insulin, serta efek samping yang mungkin timbul.
c) Mengkaji tanggal kadaluarsa insulin.
d) Mengkaji adanya tanda dan gejala hipoglikemia atau alergi terhadap
human insulin.
e) Mengkaji riwayat medic dan riwayat alergi.
f) Mengkaji keadekuatan jaringan adipose, amati apakah ada pengerasan
atau penurunan jumlah jaringan.
g) Mengkaji tingkat pengetahuan klien prosedur dan tujuan pemberian
terapi insulin.
h) Mengkaji obat-obat yang digunakan waktu makan dan makanan yang
telah dimakan klien.
2) Tahap Orientasi
a. Memberi salam pada pasien
b. Perkenalan
c. Mengidentifikasi identitas pasien
d. Menjelaskan kepada klien tentang persiapan dan tujuan prosedur
pemberian injeksi insulin.
e. Menutup sampiran (kalau perlu)
3) Tahap kerja
a. Mencuci tangan.
b. Memakai handscoen bersih.
c. Penyuntikan insulin
d. Pemakaian Insulin Pen
 Memeriksa apakah Novolet berisi tipe insulin yang sesuai dengan
kebutuhan.
 Mengganti jarum pada insulin pen dengan jarum yang baru.
 Memasang cap Novolet sehingga angka nol (0) terletak sejajar
dengan indikator dosis.
 Memegang novolet secara horizontal dan menggerakkan insulin
pen (bagian cap) sesuai dosis yang telah ditentukan sehingga
indicator dosis sejajar dengan jumlah dosis insulin yang akan
diberikan kepada klien. Skala pada cap : 0, 2, 4, 6, 8, 10, 12, 14, 16,
18 unit (setiap rasa ”klik” yang dirasakan perawat saatb memutar cap
Insulin Pen menandakan 2 unit insulin telah tersedia).
 Memilih lokasi suntikan. Periksa apakah dipermukaan kulitnya
terdapat kebiruan, inflamasi, atau edema.
 Melakukan rotasi tempat/lokasi penyuntikan insulin. Lihat catatan
perawat sebelumnya.
 Mendesinfeksi area penyuntikan dengan kapas alcohol/alcohol swab,
dimulai dari bagian tengah secara sirkuler ± 5 cm.
 Mencubit kulit tempat area penyuntikan pada klien yang kurus dan
regangkan kulit pada klien yang gemuk dengan tangan yang tidak
dominan.
 Menyuntikkan insulin secara subcutan dengan tangan yang dominan
secara lembut dan perlahan. Ibu jari menekan bagian atas Insulin Pen
sampai tidak terdengar lagi bunyi ‘klik’ dan tinggi Insulin Pen
sudah kembali seperti semula (tanda obat telah diberikan sesuai
dengan dosis).
 Tahan jarum Insulin pen selama 5-10 detik di dalam kulit klien
sebelum dicabut supaya tidak ada sisa obat yang terbuang.
 Mencabut jarum dengan cepat, tidak boleh di massage, hanya
dilalukan penekanan pada area penyuntikan dengan menggunakan
kapas alkohol.
4) Tahap Terminasi
a. Menjelaskan pada klien bahwa tindakan sudah selesai dilakukan
b. Evaluasi klien setelah dilakukan tindakan
c. Rapikan alat-alat
d. Berpamitan dengan klien
e. Mencuci tangan
f. Dokumentasi tindakan
 Mencatat respon klien setelah pemebrian injeksi insulin.
 Mencatat kondisi tempat tusukan injeksi insulin.
 Mencatat tanggal dan waktu pemberin injeksi insulin
8. Respon objektif pasien setelah tindakan
Pasien terlihat rileks dan kooperatif saat dilakukan tindakan
9. Respon subjektif pasien setelah tidakan
Pasien mengatakan tidak merasakn sakit pada saat diberi injeksi

10. Analisis Keberhasilan tindakan yang telah


Pelaksanaan prosedur pemberian insulin telah dilaksanakan dan tidak
terdapat kendala.
Refleksi Diri
11. Kekurangan fase Pra Interaksi
Pada fase ini tidak ada kekurangan yang terjadi selama tindakan
12. Kekurangan fase Orientasi
Pada fase ini kekurangan yang dilakukan adalah tidak memperkenalkan diri
13. Kekurangan fase Kerja
Pada fase ini tidak ada kekurangan
14. Kekurangan fase terminasi
Pada fase ini tidak ada kekurangan

Anda mungkin juga menyukai