Anda di halaman 1dari 8

MODUL

Prosedur Pemberian Injeksi Insulin

I. Deskripsi singkat

Diabetes militus adalah sindrom yang disebabkan oleh ketidakseimbangan antara tuntutan
dan suplai insulin. Istilah diabetes militus sebenarnya mencakup empat subklas: DM tipe I,
DM tipe II, DM skunder, DM yang berhubungan dengan malnutrisi.Penderita DM sangat
tergantung dengan adanya terapi pemberian insulin.Pengobatan dengan insulin dapat
diberikan sesuai dengan pola sekresi insulin endogen. Sementara itu, kendala utamanya
adalah pemakaianya dengan cara menyuntik dan harganya yang ralatif mahal.

Insulin adalah suatu hormon yang dikeluarkan oleh sel beta langerhans prankeas dan
bertanggungjawab dalam mempertahankan kadar gula darah yang normal(kowalak,2011).

Pemberian injeksi insulin adalah suatu kegiatan memasukkan obat insulin ke dalam jaringan
tubuh melalui suntikkan subcutan atau intravena, yang dapat digunakan untuk mengontrol
kadar gula darah Pemberian injeksi insulin ada dua macam dapat dilakukan dengan injeksi
dan oral.injeksi sendiri dapat dengan suntik biasa ataupun insulin pen.

II. Tujuan pembelajaran

1 Tujuan pembelajaran umum

Setelah mengikuti pembelajaran ini, mahasiswa mampu memahami konsep pemberian injeksi
insulin.

2 Tujuan pembelajaran khusus

1) Setelah mengikuti pembelajaran ini mahasiswa mampu menjelaskan konsep pemberian


injeksi insulin

2) Setelah mengikuti pembelajaran ini mahasiswa mampu melakukan pemberian injeksi


insulin

III. Pokok bahasan dan sub pokok bahasan

1 Konsep dasar pemberian injeksi insulin

2 Ceklist prosedur pemberian injeksi insulin


IV. Bahan Ajar

Alat bantu : LCD,Laptop, spidol,flipcart

V. Metode pembelajaran

Ceramah tanya jawab, curah pendapat, simulasi / praktik

VI. Langkah-langkah pembelajaran

1. Menjelaskan tentang pembelajaran kegiatan injeksi insulin

2. Menciptakan suasana laboratorium yang kondusif

3. Melakukan tanya jawab tentang topic yang akan dikerjakan untuk mengukur tingkat
pemahaman yaitu perawatan pemberian injeksi insulin

4. Menjelaskan pokok bahasan pada mahasiswa tentang pemberian injeksi insulin

5. Melakukan tanya jawab / diskusi dan pemberian kuesioner tentang topik yang telah
dipelajari yaitu pemberian injeksi insulin.

VII. Uraian materi

1 Pokok bahasan 1 : konsep dasar pemberian injeksi insulin

1.1. pengertian

1) Terapi pemberian insulin merupakan terapi yang diberikan kepada klien / pasein yang
mengalami kekurangan hormon insulin didalam tubuhnya.

2) Pemberian insulin adalah suatu kegiatan memasukkan obat insulin ke dalam jaringan tubuh
melalui suntikkan subcutan atau intravena.

3) Hormon yang mengubah glukosa menjadi glikogen dan berfungsi mengatur kadar gula
darah bersama hormon glikogen(Greenspan dan Baxter, 2000).

1.2 Tujuan
Pemberian obat melalui jaringan sub kutan ini pada umumnya dilakukan dengan program
pemberian insulin yang digunakan untuk mengontrol kadar gula darah. Pemberian insulin
terdapat dua tipe larutan yaitu jernih dan keruh karena adanya penambahan protein sehingga
memperlambat absorbsi obat atau juga termasuk tipe lambat

1.3 Indikasi

1) semua penyandang DM tipe 1

2) semua penyandang DM tipe 2

3) keadaan stres berat

4) gangguan fungsi ginjal/hati yang berat

5) ketoadsidosis diabetik

6) Hiperglamik, Hiperosmolar non ketotis

7) penyandang DM yang mendapat nutrisi parenteal

8) Diabetes gastional

9) penyandang DM yang memerlukan suplemen tinggi kalori

1.4 kontraindikasi

Penderita obat obatan hipoglikemik oral

1.5 Bagan/Gambar Tindakkan

1.6 Sasarankendaliglukosadarah

Puasa atau sebelum makan 80-110 mg/dl


Satu jam setelah makan <180 mg/dl
Pasien bedah dan keadaan kritis 80- 110 mg/dl
Pasien non bedah dan dan bedah tidak
90- 140 mg/dl
kritis

1.7 Manfaat Terapi Insulin

a. memperbaiki status metabolic dengancepat

b. memperbaiki inflamasi dan mofilipid

c. menurunkan angka kematian pada penderita kalainan jantung dan stroke

d. menurunkan angka kejadian kegagalan organ multiple akibat sepsis dan

e. menurunkan penggunaan ventilasi mekanik yang berkepanjangan dan lama pearawatan


diruang intensif

1.8 Jenis- Jenis Insulin

1. Insulin basal: junlah insulin eksogen per unit waktu yang diperlukan untuk mencegah
hiperglikemia puasa akibat glukomiogenesis serta mencegah ketoasidosis yang tidak
terdeteksi

2. Insulin prandial: jumlah insulin yang diperlukan untuk mengkonversi Bahan makanan
dalam bentuk energy cadangan sehingga tidak terjadi hiperglikemia posprandial

1.9 Macam- macam sediaan insulin

Insulin /insulin analog Namadantempatpabrik


Kerja sangat cepat (ultra rapid acting)

 insulin lispro (humalog) Eli Lilly

 insulin aspart (novorapid) Novo Nordisk

 insulin glulisin (aprida) Aventis Pharmaceuticals, inc

Kerja pendek (short acting)

 reguler (human humulin) Eli Lilly/ Novo Nordisk


 N/insulatet

Kerja menengah (intermediet acting)

 NPH (human) humulin


Eli Lilly/ Novo Nordisk
 N/ insuleter)

Kerja panjang (long acting)

 Insulin glargine (lamtus) Aventis Pharmaceuticals, inc

 Insulin detemir (levemir) Novo Nordisk

Campuran (mixtures)

 70/30 humulin / mixtard


Eli Lilly/ Novo Nordisk
 70% NPH, 30% regular

Campuran (mixtures, insulin analog)


Eli Lilly
 75/25 humalog (75%NPL,
25% lispro

 50/50 humalog (50% NPL,


Eli Lilly
50% lispro

 70/30 novomix 30 (70%


protamine aspart, 30% aspart) Novo Nordisk

1.10 Injeksi Insulin subkutan

a. injeksi subkutan

 Teknik ini bertujuan agar obat yang disuntikkan dapat diabsorbsi tubuh dengan pelan
dan berdurasi panjang (slow and sustained absorption)

 Injeksi subkutan dilakukan dengan menyuntikkan jarum menyudut 45 derajat dari


permukaan kulit. Kulit sebaiknya dicubit untuk menjauhkan jaringan subkutis dari
jaringan otot.
 Peragallo dan Dittko (1997)menggunakan CT scan dalam penelitian mereka dan
menemukan bahwa injeksi subkutan sering kali masuk ke jaringan otot, terutama bila
dilakukan pada daerah abdomen atau paha. Hal ini berbahaya karena insulin yang
disuntikkan ke otot akan diserap lebih cepat oleh tubuh dan sebagai akibatnya akan
terjadi goncangan kadar glukosa darah yang dapat membawa pasien ke kondisi
hipoglikemia.

 Dari studi yang sama juga didapatkan bahwa suntikan subkutan dipercaya tidak lagi
memerlukan aspirasi. Dan gambaran CT scan ditemukan bahwa suntikan dengan
tehnik subkutan hampir tidak pernah menembus pembuluh darah. Springhouse
Corporation (1993) bahkan menyatakan bahwa apabila penyuntikan subkutan diawali
dengan aspirasi, akan meningkatkan risiko terjadinya hematom di daerah subkutan.

 Sejak 1994 perkembangan terapi injeksi insulin sangat cepat. Saat ini jarum alat
suntik insulin bermerk sudah dibuat sedemikian rupa sehingga dengan sudut 90
derajat dengan kulit, insulin dapat masuk ke jaringan subkutan.

2. Pokok Bahasan 2 : Ceklist Prosedur Keperawatan Pemberian Injeksi Insulin

No Uraian kegiatan M B
Pre interaksi

Persiapan alat :

1. Spuit insulin

2. Vial insulin

3. Kapas alkohol
1.
4. Handscoon streil

5. Daftar/formulir obat klien

6. Bak injeksi

7. Bengkok

2. Orientasi

1. Mengucapkan salam dan menyebutkan nama

2. Menjelaskan kepada klien tentang persiapan dan


tujuan prosedur pemberian injeksi insulin

3. Menjaga privacy

Tahap kerja

1. Cuci tangan dan memakai handscoon streil

2. Mengambil vial insulin dan aspirasi sebanyak dosis


yang diperlukan untuk klien (berdasarkan daftar obat
klien)

3. Memilih lokasi suntikan. Periksa apakah


dipermukaan kulitnya terdapat kebiruan inflamasi dan
edema

4. Melakukan rotasi tempat/lokasi penyuntikkan


insulin

5. Mendesinfeksi area penyuntikkan dengan kapas


alkohol dimulai dari bagian tengah

6. Mencubit kulit tempat area penyuntikkan pada


klien yang kurus dan regangkan kulit pada klien yang
gemuk dengan tangan yang tidak dominan

7. Menyuntikkan insulin secara subkutan dengan


tangan yang dominan secara lembut dan perlahan

8. Mencabut jatum dengan cepat, tidak boleh dipijat,


hanya dilakukkan penekanan pada area penyuntikkan
dengan menggunakan kapas alkohol

9. Membuang spuit ke dalam keadaan jarum yang


sudah tertutup

10. Lepas handscoon dan cuci tangan

Terminasi

1. Rapikan alat dan pasien

2. Cuci tangan

3. Mengevaluasi respon klien terhadap medikasi yang


diberikan 30 menit setelah injeksi insulin dilakukan
4. Menginspeksi tempat penyuntikkan dan mengamati
apakah terjadi pembengkkan atau hematoma

Dokumentasi

1. Mencatat respon klien setelah pemberian injeksi


insulin

2. Mencatat kondisi tempat tusukan injeksi insulin

3. Mencatat tanggal dan waktu pemberian injeksi


insulin

Anda mungkin juga menyukai