Anda di halaman 1dari 7

Insulin

1. Mengenal informasi yang ada pada label botol insulin

- tipe misalnya NPH reguler 70/30

- spesies (human sapi atau babi)

- pabrik pembuat (Lily, Novo Nordisk)

- Konsentrasi (misalnya U-100)

- tanggal kadaluarsa

2. Memeriksa penampakan insulin

- jernih atau putih susu

- memeriksa flokulasi ( peng gumpalan, penampakan, pembekuan)

3. Mengenali tempat membeli dan menyimpan insulin

- menunjukkan berapa lama insulin yang tersimpan dalam botol yang panjang akan habis terpakai (1000
unit perbotol insulin U-100)

- menunjukkan berapa lama botol yang sudah dibuka masih dapat digunakan

SPUIT

1. Mengidentifikasi tanda konsentrasi (U-100) pada spuit

2. Mengidentifikasi ukuran spuit(misalnya, 100-unit, 50-unit, 30-unit)

3. Menjelaskan cara yang tepat untuk membuang spuit yang sudah digunakan

Persiapan dan pemberian suntikan insulin

1. Aspirasi insulin dengan tipe dan jumlah insulin yang tepat

2. Campur dua tipe insulin dengan benar jika diperlukan

3. Tusukan jarum suntik dan masukkan larutan insulin

4. Jelaskan rotasi tempat penyuntikan

- peragakan penyuntikan dengan menggunakan semua daerah anatomis


- jelaskan pola rotasi seperti hanya menggunakan daerah abdomen atau menggunakan daerah tubuh
tertentu pada hari yang sama

- menjelaskan sistem untuk mengingat lokasi tempat suntikan misalnya membuat pola horizontal yang
melintang daerah abdomen dengan garis putus-putus

Pengetahuan tentang kerja insulin

1. Membuat daftar resep

- tipe dan takaran insulin

- waktu penyuntikan insulin

2. Menjelaskan perjalanan waktu kerja insulin

- mengidentifikasi insulin long dan short acting berdasarkan namanya

- menjelaskan penundaan waktu sampai terjadinya awitan kerja insulin

- mengenali pentingnya menunda waktu makan 15 sampai 30 menit sesudah penyuntikan diperlukan
jika penyuntikan reguler insulin

- mengetahui bahwa penundaan waktu yang lebih lama merupakan hal yang aman bila kadar glukosa
darah nya tinggi sedangkan waktu yang dipersingkat mungkin diperlukan bila kadar glukosa darah nya
rendah

Pelibatan penyuntikan insulin ke dalam jadwal harian

1. Menceritakan kembali urutan aktivitas sebelum makan yang benar

- dapat menggunakan alat pengingat seperti kata "tie" yang membantu pasien mengingat urutan
kegiatan (t : tes kadar gula darah, i : injeksi insulin, e : eat atau makan)

- menjelaskan jadwal harian seperti tes insulin makan sebelum sarapan dan makan malam tes dan
makan sebelum makan siang dan saat akan tidur malam

2. Menjelaskan informasi tentang hipoglikemi

- gejala : lelah, gelisah, rasa lapar, lemah

- penyebab : terlalu banyak insulin terlalu banyak latihan tidak cukup makan

- penanganan 10 sampai 15 gram karbohidrat sederhana seperti 2-3 tablet glukosa satu tube jelly
glukosa setengah sampai 1 cangkir jus buah yang manis

- sesudah penanganan pendahuluan lanjutkan terapi dengan konsumsi cemilan yang mengandung pati
dan protein seperti keju dan cracker susu dan cracker sandwich
3. Menjelaskan informasi tentang pencegahan hipoglikemia

 menghindari penundaan waktu makan makan makanan atau cemilan kurang lebih setiap 4
sampai 5 jam

 jangan melewatkan waktu makan

 meningkatkan konsumsi makanan sebelum melakukan latihan

 memeriksa kadar glukosa darah secara teratur

 mengubah dosis insulin dengan pengawasan dokter

 selalu membawa tablet atau makanan yang dapat memenuhi kebutuhan gula dengan cepat
mengenakan tanda pengenal atau kartu identitas atau gelang yang dapat menunjukkan sebagai
penyandang diabetes

 mengajarkan kepada anggota keluarga sahabat teman kerja tentang tanda-tanda dan
penanganan hipoglikemi

 meminta anggota keluarga teman sekamar teman se perjalanan dalam wisata untuk mengetahui
a cara penggunaan prepared buka gun yang disuntikkan untuk mengatasi reaksi hiperglikemia
yang berat

4. Mengikuti evaluasi tindak lanjut yang teratur terhadap pengendalian diabetes

 Membuat dan menyimpan catatan tertulis tentang kadar glukosa darah dosis insulin reaksi
hipoglikemi variasi dalam diet

 Mematuhi semua perjanjian dengan profesional kesehatan

 menemui dokter secara teratur biasanya dua sampai 4 kali per tahun

 mengetahui cara menghubungi dokter dalam keadaan darurat

 mengetahui kapan harus melaporkan kepada dokter mengenai perubahan dalam kadar glukosa
darah

Pemberian suntikan

Pemilihan dan rotasi tempat penyuntikan. Ada empat daerah utama untuk penyuntikan insulin yaitu
yang pertama abdomen, kedua lengan(permukaan posterior), ketiga paha (permukaan anterior),
keempat bokong. Insulin akan di abrsorbsi lebih cepat jika disuntikkan pada daerah tertentu, insulin di
absorbsi paling cepat di abdomen dan menurun secara progresif pada lengan paha serta bokong.
Rotasi tempat penyuntikan yang dilakukan secara sistematis dalam suatu daerah anatomis dianjurkan
untuk mencegah perubahan setempat pada jaringan lemak (Lipodistrofi). Disamping itu, untuk
meningkatkan konsistensi absorbsi insulin, pasien harus didorong untuk menggunakan semua tempat
penyuntikan yang ada dalam satu daerah ketimbang melakukan rotasi berpindah-pindah secara acak
dari daerah yang satu ke daerah lain. Sebagai contoh, sebagian pasien hampir selalu menggunakan
daerah abdomen dengan melakukan penyuntikan setengah hingga 1 inci dari tempat penyuntikan
sebelumnya. Cara rotasi yang lain adalah dengan menggunakan tempat yang sama pada waktu yang
sama setiap hari contoh pasien dapat menyuntik daerah abdomen pada penyuntikan pagi harinya dan
daerah lengan atau tungkai pada penyuntikan malam harinya, dalam hal ini berlaku untuk hari-hari
berikutnya

Beberapa prinsip umum berlaku pada semua pola rotasi. Pertama, pasien tidak boleh mencoba tempat
yang sama lebih dari satu kali dalam dua hingga tiga minggu di samping itu, jika pasien memiliki rencana
untuk melakukan latihan preparat insulin tidak boleh disuntikkan di daerah tungkai yang akan digunakan
untuk latihan tersebut karena insulin ini akan diserap lebih cepat dan mungkin akan mengakibatkan
hipoglikemi

Di masa lalu pasien diajarkan untuk melakukan rotasi penyuntikan dari daerah yang satu ke daerah
berikutnya misalnya menyuntik satu kali pada lengan kanan kemudian satu kali pada abdomen kanan
kemudian satu kali pada tungkai kanan pasien yang masih menggunakan prosedur ini harus dijelaskan
agar menghindari penyuntikan ulang pada tempat yang sama dalam satu daerah meskipun demikian
sebagaimana dijelaskan sebelumnya pasien mungkin menyukai penggunaan daerah anatomis yang sama
pada waktu yang sama untuk hari-hari berikutnya secara konsisten cara ini akan mengurangi terjadinya
variasi kadar glukosa darah antara hari yang satu dan lainnya sebagai akibat dari kecepatan absorbsi
berbeda-beda

Penusukan jarum ada beberapa variasi penusukan jarum suntik untuk penyuntikan insulin variasi ini
mencakup cara memegang kulit dengan meregangkan atau menjempitnya dan penggunaan sudut
penyuntikan sebesar 45 atau 90 derajat teknik yang digunakan untuk memegang kulit dan menusukan
jarum bertujuan untuk memastikan bahwa preparat insulin yang disuntikkan benar-benar memasuki
rongga subkutan penyuntikan yang terlampau dalam misalnya intramuskuler atau dangkal dapat
mempengaruhi kecepatan penyerapan insulin

Keharusan untuk melakukan aspirasi (menusuk kan jarum dan kemudian menarik kembali tangkai
pendorong untuk memeriksa apakah ada darah yang ter isap masuk ke dalam spuit) pada penyuntikan
insulin secara mandiri perlu dipertanyakan bagi sebagian pasien aapirasi merupakan tindakan yang sulit
dan tidak aman. Pasien dengan gangguan penglihatan atau gangguan koordinasi motorik dapat secara
tidak sengaja menarik seluruh atau sebagian jarum yang sudah di tusukan itu ketika melakukan aspirasi.
Aspirasi juga tidak mungkin dilakukan pada pasien yang memiliki keterbatasan dalam menggunakan
salah satu tangannya misalnya sesudah mengalami stroke di samping itu pasien pasien yang
menggunakan alat bantu penyuntikan di mana spuit diletakkan dalam alat tersebut tidak akan dapat
melihat spuit ini pada saat penyuntikan dilakukan demikian juga dengan alat suntik berbentuk pen, alat
ini tidak memiliki kemampuan untuk menarik balik tangkai pendorong sama sekali banyak pasien yang
telah terbiasa melakukan penyuntikan insulin secara mandiri menghilangkan tahap aspirasi tanpa terjadi
efek yang merugikan.

Masalah yang timbul akibat insulin

Reaksi alergi setempat, Reaksi alergi set tempat terjadi dalam bentuk kemerahan, pembengkakan, nyeri
tekan dan indurasi atau di luar selebar 2 hingga 4 cm yang dapat timbul pada tempat penyuntikan satu
sampai 2 jam sesudah penyuntikan reaksi ini biasanya terjadi pada tahap permulaan terapi dan
menghilang setelah pemberian insulin terus dilakukan reaksi alergi nih kini semakin jarang terjadi karena
kemurnian preparat insulin semakin meningkat dokter dapat meresap kan nanti sistem in untuk
diberikan satu jam sebelum penyuntikan jika reaksi lokal semacam itu terjadi

Meskipun penggunaan larutan alkohol untuk membersihkan kulit tidak lagi dianjurkan pasien yang
pernah mempelajari teknik ini sering melakukannya meskipun demikian pasien perlu diingatkan agar
mereka menunggu sampai alkohol pada kulit menjadi kering jika hal ini tidak dilakukan maka larutan
alkohol akan terbawa masuk ke dalam jaringan sehingga terjadi suatu daerah kemerahan yang berbatas

Reaksi alergi sistemik reaksi alergi sistemik akibat insulin jarang terjadi pertama-tama akan terdapat
reaksi kulit setempat yang segera dan secara bertahap akan menyebar menjadi urtikaria yang
menyeluruh, terapi untuk masalah ini adalah desensitisasi dengan pemberian insulin dosis kecil yang
jumlahnya dinaikkan secara bertahap reaksi yang jarang terjadi ini kadang-kadang disertai dengan
edema yang menyeluruh atau anaflaksis

Lipodistrofi insulin, Lipodistrofi mengacu kepada gangguan metabolisme lemak setempat dalam bentuk
lipoatrofi atau lipohypertrofi yang terjadi pada tempat penyuntikan insulin lipoatrofi adalah keadaan
berkurangnya lemak sebutan yang tampak sebagai de king ringan atau cekungan lemak sub hutan yang
cukup serius penggunaan human insulin telah mampu menyembuhkan hampir seluruh komplikasi yang
merusak kosmetika kulit pada pasien ini

Lipohypertrofi merupakan terjadinya vibrasi semasa jaringan lemak (fibrofatty) pada tempat
penyuntikan yang disebabkan oleh penggunaan satu tempat penyuntikan secara berulang-ulang jika
insulin disuntikkan pada berbagai daerah secara menyebar penyerapan nya dapat berlangsung lebih
lambat hal ini menjadi salah satu alasan mengapa rotasi tempat penyuntikan sangat penting pasien
harus menghindari penyuntikan di daerah ini sampai keadaan hypertrofi menghilang.
Resistensi insulin sebagian besar pasien pada satu saat dapat mengalami resistensi insulin dengan raja
tertentu keadaan ini dapat terjadi karena berbagai hal dan penyebab yang paling sering di dijumpai
adalah obesitas yang dapat diatasi dengan penurunan berat badan.

Resistensi insulin secara klinis didefinisikan sebagai kebutuhan insulin perhari yang mencapai 200 unit
atau lebih pada kebanyakan pasien yang menggunakan insulin antibodi imun akan terbentuk dan
mengikat insulin sehingga ketersediaan insulin untuk digunakan menurun semua preparat insulin dari
binatang disamping human insulin namun dalam taraf yang lebih ringan akan menyebabkan produksi
antibodi pada manusia.

Pembentukan kadar antibodi yang tinggi sangat jarang dijumpai di antara pasien pasien ini banyak dari
pasien pasien ini memiliki riwayat penghentian terapi insulin selama beberapa bulan atau lebih rapi
terdiri atas pemberian prepared insulin murni dan kadang-kadang diperlukan pret nissan untuk
menghambat produksi antibodi tindakan ini dapat diikuti oleh penurunan kebutuhan insulin secara
bertahap dengan demikian pasien harus memantau sendiri kemungkinan terjadinya hipoglikemi.

Model alternatif dalam pemberian insulin

infection port, alat ini merupakan tempat akses subcutan yang dipasang ke dalam jaringan sebutan oleh
pasien sendiri dan dibiarkan sampai tiga hari, alat infus button memiliki jarum berukuran 27 yang
dipasang pada infection port yang dapat disegel kembali, sebuah alat yang dinamakan insuflon memiliki
kateter teflon fleksibel dengan sebuah infection port yang terpasang sama seperti kateter iv pada in surf
lon terdapat jala room pemasang yang dilepas setelah kateter teflon tersebut terpasang selanjutnya
pasien meletakkan alat itu pada tempatnya dengan plester kemudian melakukan penyelidikan insulin
melalui ford yang bisa dicegah kembali sehingga kulitnya tidak harus ditusuk berkali-kali setiap hari.

Pan insulin alat suntik ini menggunakan karet insulin berukuran kecil 200 unit yang sudah diisi
sebelumnya dan ditempatkan dalam alat yang menyerupai pen sebuah jarum suntik sekali pakai
dipasang pada alat ini yang soleh disuntikkan dengan memutar lingkaran dosis atau menekan tombol
bagi setiap takaran 1 sampai 2 unit pasien diabetes yang menggunakan alat ini masih harus memasang
dahulu jarum suntik sebelum melakukan setiap penyuntikan alat ini paling membantu bagi pasien pasien
yang harus penyuntikan satu jenis insulin saja pada satu waktu misalnya reguler insulin sebelum makan
3 kali sehari dan mph insulin pada saat akan tidur malam atau yang dapat menggunakan prepared
insulin yang dicampur sebelumnya dan ini akan sangat memudahkan bagi pasien pasien yang hendak
menggunakan insulin sebelum santap malam jika santap malam tersebut dilakukan di luar rumah

Jet injector alternatif lain penyuntikan adalah dengan menggunakan jet injector yang dapat
memasukkan insulin melalui kulit dalam bentuk pancaran yang sangat halus di bawah tekanan alat ini
lebih mahal daripada alat alternatif lain yang disebutkan di atas dan memerlukan latihan serta
pengawasan yang sempurna ketika digunakan untuk pertama kalinya di samping itu pasien harus
diingatkan bahwa kecepatan absolute sih aktivitas puncak insulin dan kadar insulin dapat berbeda ketika
ia menghentikan alat suntik biasa dengan jet injector insulin yang disuntikkan lewat chat injector
biasanya diserap lebih cepat memar dapat terjadi pada sebagian pasien yang menggunakan alat ini
Pompa insulin pompa ini insulin merupakan alat berukuran kecil yang dipakai di luar tubuh dan kerjanya
sangat mirip dengan fungsi pankreas normal pompa insulin ini berisi sepuh it berukuran 3 ml yang
dihubungkan dengan jarum atau kateter teflon di ujungnya holy selang dengan panjang 42 inci tipis dan
beluman sempit pasien menusuk and jarum atau kateter teflon ke dalam jaringan sebutan biasanya
pada abdomen dan kemudian melekat kanya dengan plester atau kasar transparan jarum atau kateter
teflon tersebut di ganti setiap 3 hari sekali selanjutnya pompa insulin dipasang pada ikat pinggang atau
diletakkan dalam saku sebagian pasien wanita menyimpan pompa insulin dengan menyisipkan nya di
depan atau di samping bh atau mengandalkan nya pada ikut stocking yang melingkari paha

Pompa insulin hanya menggunakan insulin reguler yang disuntikkan melalui dua cara yang berbeda
pertama dengan kecepatan bass all yang continue di mana insulin diinfus kan dengan kecepatan 0,5
sampai 2,0 unit per jam kemudian setiap kali sebelum makan pasien mengaktifkan pompa tersebut
melalui serangkaian penekanan tombol untuk menyuntik kan dosis bolos insulin pasien dapat
menentukan sendiri jumlah bulus yang akan di suntikan berdasarkan kadar gula darah, jumlah asupan
makanan dan tingkat aktivitas yang diantisipasi nya

Anda mungkin juga menyukai