Anda di halaman 1dari 30

TERAPI INSULIN

dr. Ika Dian Puspitanza


Terapi Insulin
Tujuan:
• Menjamin kadar insulin yang cukup dalam tubuh
selama 24 jam untuk memenuhi kebutuhan
metabolisme sebagai insulin basal maupun insulin
koreksi dengan kadar yang lebih tinggi (bolus)
akibat efek glikemik makanan.1
Konsep insulin basal dan prandial.2
• Insulin basal
– Pada individu normal, insulin disekresikan oleh sel beta pada
kondisi basal (puasa) untuk mengendalikan glukosa darah basal.
– Kekurangan insulin basal menyebabkan hiperglikemi basal.
– Mengendalikan kadar glukosa darah basal.

• Insulin post prandial


– Insulin juga disekresikan pada saat makan untuk mengendalikan
glukosa darah sesudah makan.
– Kekurangan insulin post-prandial menyebabkan hiperglikemia
postprandial.
– Mengendalikan kadar glukosa darah post prandial.
Dosis insulin harian.1,3

• Dosis tergantung pada banyak factor antara lain:


– Usia
– BB
– Status pubertas
– Lama dan fase DM
– Keadaan lokasi penyuntikan
– Asupan diet dan distribusinya
– Pola olah raga
– Kegiatan sehari-hari
– Hasil monitor glukosa darah dan (HbA1c)
– Penyakit yang diderita
Pedoman tentang Dosis Insulin
• Dosis insulin yang ‘‘benar” adalah:
– Apabila dapat mencapai kontrol glikemik terbaik pada
anak atau remaja tanpa menyebabkan masalah
hipoglikemia yang jelas, dan mencapai pertumbuhan
yang baik menurut grafik berat dan tinggi badan.3
Pedoman tentang Dosis Insulin.3

• Selama fase remisi parsial, total dosis insulin harian sering


<0,5 IU / kg / hari.

• Anak-anak prapubertas (di luar fase remisi parsial) biasanya


membutuhkan 0,7 - 1,0 IU / kg / hari.

• Selama masa pubertas, kebutuhan meningkat di atas 1 dan


bahkan hingga 2 U / kg / hari.
Tabel 1. Jenis sediaan insulin dan profil kerjanya.1
Insulin.4

• Hormon polipeptida yang dihasilkan oleh sel-sel


pulau Langerhans pankreas yang mempunyai
dampak regulasi glukosa.
• Menghambat proses glikogenolisis di hati dan
glukoneogenesis di hati dan ginjal serta
merangsang pengambilan glukosa oleh otot dan
jaringan lemak.
• Menghambat lipolisis dan proteolisis di jaringan.
• Di hati, insulin juga menekan proses ketogenesis,
sehingga defisiensi insulin dapat menyebabkan
terjadinya ketosis.
Jenis Insulin.3,5,6

1. Insulin kerja ultra pendek (rapid acting


insulin)
– Terdapat dua macam analog insulin kerja ultra
pendek, yaitu insulin Lispro dan Aspart.
– Daya absorpsi pada tempat suntikan lebih cepat
(90% dalam 100 menit) dibandingkan regular
insulin (90% dalam 150 menit).
– Awitan kerja lebih cepat, puncak konsentrasi lebih
tinggi dan lebih dini, serta lama kerja lebih singkat.
– Direkomendasikan untuk digunakan saat jam
makan dan penatalaksanaan insulin saat sakit.
Profil Farmakokinetik
Insulin Kerja Cepat (rapid acting)

Gambar 2. Terlihat lama kerja relatif 3-5 jam, dengan awitan kerja yang
cepat 5-15 menit, dan puncak kerja 30-90 menit.
Jenis Insulin
2. Insulin kerja pendek (short acting insulin)
- Dikenal sebagain insulin regular.
- Potensi dan efek hipoglikemia insulin kerja
pendek atau insulin regular, hampir sama
dengan insulin kerja ultra pendek.
- Dapat diberikan sc dan iv, biasanya untuk
mengatasi keadaan akut seperti ketoasidosis,
pasien baru, dan tindakan bedah.
Profil Farmakokinetik
Insulin Kerja Pendek (short acting)

Gambar 3. Terlihat lama kerja relatif 5-8 jam, dengan awitan kerja 30 – 60 menit,
dan puncak kerja 2-4 jam.
Jenis Insulin
3. Insulin kerja menengah (intermediate acting
insulin)
- Awitan lambat dan masa kerja yang panjang
tetapi < 24 jam.
- Insulin jenis ini dapat digunakan dua kali
sehari, digunakan untuk anak yang telah
mempunyai pola hidup lebih teratur untuk
menghindari terjadinya episode hipoglikemia.
Profil Farmakokinetik
Insulin Kerja Menengah (intermediate acting)

Gambar 4. Terlihat lama kerja relatif 12 -24 jam, dengan awitan kerja 2-4
jam, dan puncak kerja 4-12 jam.
Jenis Insulin
4. Insulin kerja panjang (long acting insulin)
- Mengingat masa kerja yang panjang (>24 jam),
maka pemakaian insulin ini cukup diberikan
satu kali dalam satu hari.
- Mengurangi kejadian hipoglikemia pada
malam hari (nocturnal hypoglycemia).
Profil Farmakokinetik
Insulin Kerja Panjang (long acting)

Gambar 5. Terlihat lama kerja relatif 20-30 jam, dengan


awitan kerja 4-8 jam, dan puncak kerja 12-24 jam.
Insulin campuran
• Untuk kemudahan dan pencapaian kadar
terapeutik yang adekuat.
• Disuntikkan secara sc dalam dosis terbagi
sebelum sarapan pagi dan makan malam.
• Insulin campuran yang stabil (70% insulin kerja
menengah dengan 30% insulin kerja pendek)
• Novolin® 70:30 yang merupakan campuran 70%
insulin kerja menengah dengan 30% insulin
regular, dan Humulin® 70:30
Profil Farmakokinetik
Insulin Kerja Campuran

Gambar 6.Profil farmakokinetik insulin kerja campuran


Insulin basal analog
• Insulin jenis baru, mempunyai kerja panjang
sampai dengan 24 jam.
• Glargine, detemir sebagain insulin basal
peakless, mengurangi risiko hipoglikemia
nocturnal yang berat.
Profil Farmakokinetik Insulin Basal Analog

Gambar 7. Tampak bahwa glargine dan detemir relatif tidak


mempunyai kadar puncak dengan lama kerja 24 jam.
Penyesuaian dosis insulin.3

Tujuan:
• Mencapai kontrol metabolik yang optimal
tanpa meningkatkan risiko terjadinya
hipoglikemia dan tanpa mengabaikan kualitas
hidup.
• Biasanya dibutukan saat periode honeymoon,
masa remaja, sakit, dan sedang dalam
pembedahan.
Dosis koreksi.1,3

• Rumus 1800 (insulin kerja cepat)


• Rumus 1500 (insulin kerja pendek/regular)

• 1800 atau 1500 dibagi insulin total harian


(mg/dL)
• 1 unit insulin menurunkan kadar glukosa
darah sebesar hasil pembagian tsb dalam
mg/dL
Insulin Basal-Bolus.1,3

• Kebutuhan insulin basal-bolus: 75-80% dosis total


harian.
• Total insulin basal-bolus: 75-80% x kebutuhan insulin
total sehari
• Dosis insulin basal: 50% x total insulin basal-bolus
Insulin Basal-Bolus.1,3

• Dosis insulin bolus: 50% x total insulin basal-bolus


• Menghitung rasio insulin : karbohidrat
• Sehingga 1 U insulin dapat menurunkan (x) gram
karbohidrat
Fenomena Dawn dan Somogyi.3,4

• Mengakibatkan hiperglikemia pada pagi hari.


• Somogyi
– pemberian insulin yang berlebihan pada malam hari, maka
terjadi hipoglikemia sehingga tubuh berupaya mengatasinya
dan berakibat terjadi hiperglikemia.
– Tatalaksana mengurangi dosis insulin pada malam hari atau
pemberian makanan kecil sebelum tidur
• Dawn
– Kerja hormon anti insulin karena peningkatan hormon
pertumbuhan nocturnal, peningkatan resistensi insulin dan
peningkatan produksi glukosa hati.
– Pada keadaan ini dosis insulin harus ditambah.
Penyimpanan Insulin.3

• Pada suhu kamar (25◦C, 77◦F), insulin akan


kehilangan <1,0% dan dalam lemari es akan
kehilangan <0.1% potensinya lebih dari 30 hari.
• Insulin tidak boleh dibekukan.
• Tidak terpapar sinar matahari langsung.
• Tidak menggunakan insulin yang telah berubah
penampilan (menggumpal, membeku, berubah
warna).
• Insulin yang tidak digunakan disimpan dalam
lemari es (4 - 8◦C).
Penyuntikan Insulin.3

Gambar 2. Tempat penyuntikan dan waktu relatif penyerapan insulin.


TERIMA KASIH
Daftar Pustaka
1. Yati, NP, Tridjaja B, PPK IDAI. Diagnosis dan Tata Laksana Diabetes Melitus Tipe-1
pada Anak dan Remaja. UKK Endokrinologi IDAI. 2017.
2. Konsensus Konsensus pengelolaan dan pencegahan diabetes melitus. Perkeni 2015.
3. Danne T, Phillip M, Buckingham B, Jarosz P, Saboo B, Urakami T, dkk. Insulin
treatment in children and adolescents with diabetes. ISPAD clinical practice
consensus guidelines. Pediatr Diabetes. 2018; 19 Suppl 27: S115-35.
4. Wisman, Hakimi, Siregar CD, Deliana M. Pemberian Insulin pada Diabetes Melitus
Tipe-1. Sari Pediatri, Vol. 9, No. 1, Juni 2007
5. Rustama DS, Subardja DM, Oentario MC. Dalam: Batubara J, Tridjaja B, Pulungan
AB, penyunting. Diabetes melitus. Edisi kedua. Jakarta: Badan Penerbit Ikatan
Dokter Anak Indonesia. 2018.h.125-94.
6. Konsensus nasional pengelolaan diabetes mellitus tipe 1. UKK endokrinologi anak
remaja, ikatan dokter anak Indonesia, World Diabetes Foundation. 2015.

Anda mungkin juga menyukai