http://pionas.pom.go.id/ioni/bab-6-sistem-endokrin/61-diabetes/611-insulin
Insulin berperan mengatur metabolisme yang sakit atau akan menjalani operasi.
karbohidrat, lemak dan protein. Insulin Wanita hamil dengan diabetes tipe 2
merupakan hormon polipeptida dengan sebaiknya diobati dengan insulin jika
struktur kompleks. Ada perbedaan upaya diet ternyata gagal.
susunan asam amino pada insulin
hewan, insulin manusia, dan analog Penanganan diabetes dengan
insulin manusia. Insulin dapat insulin. Tujuan pengobatan diabetes
diekstraksi dari pankreas babi atau adalah untuk mengatur kadar gula darah
pankreas sapi dan dimurnikan dengan tetap baik sehingga membuat pasien
kristalisasi, tetapi insulin dari pankreas nyaman dan menghindari hipoglikemia,
sapi sekarang jarang digunakan. Insulin diperlukan kerja sama yang baik antara
untuk manusia dibuat secara biosintetis pasien dan dokter dalam menurunkan
dengan teknologi rekombinan DNA resiko komplikasi diabetes. Kombinasi
menggunakan bakteri atau ragi atau sediaan insulin mungkin dibutuhkan dan
semisintetik dengan modifikasi enzimatik kombinasi yang tepat harus ditentukan
insulin babi. untuk tiap pasien. Untuk pasien dengan
diabetes akut, pengobatan sebaiknya
Semua sediaan insulin umumnya dimulai dengan memberikan
imunogenik pada manusia tetapi insulin soluble 3 kali sehari dan insulin
resistensi imunologis terhadap kerja kerja sedang pada malam hari. Untuk
insulin tidak lazim terjadi. Secara teori pasien yang tidak terlalu parah,
sediaan insulin yang sesuai dengan pengobatan biasanya dimulai dengan
insulin manusia kurang imunogenik, campuran insulin kerja singkat dan
tetapi hal ini tidak terbukti dalam uji sedang (biasanya 30%
klinik. Insulin dirusak oleh enzim dalam insulin soluble dan 70% insulin
saluran cerna oleh karena itu harus isophane) diberikan 2 kali sehari; 8 unit
diberikan melalui injeksi atau inhalasi; dua kali sehari untuk pasien rawat jalan.
rute subkutan memberihasil yang baik Proporsi sediaan insulin kerja singkat
pada semua kondisi. Insulin biasanya dapat ditingkatkan pada pasien dengan
disuntikkan pada lengan atas, paha, hiperglikemia postprandial yang berat.
glutea atau perut. Umumnya injeksi Dosis insulin disesuaikan untuk setiap
subkutan insulin menyebabkan sedikit individu, dengan cara meningkatkan
masalah, bisa terjadi hipertrofi lemak dosis secara bertahap tetapi dengan
yang dapat dikurangi dengan tetap menghindarkan terjadinya
menyuntikkan di daerah yang berbeda. hipoglikemia. Ada 3 macam sediaan
Alergi lokal jarang terjadi. Insulin insulin:
diperlukan oleh semua pasien dengan
ketoasidosis dan biasanya diperlukan 1. Insulin kerja singkat (short-
oleh pasien dengan: acting): mula kerja relatif cepat,
yaitu insulin soluble, insulin lispro
Gejala-gejala yang muncul cepat dan insulin aspart;
Kehilangan banyak berat badan 2. Insulin kerja sedang
Kondisi lemah (intermediate-acting): misalnya
Ketonuria insulin isophane dan suspensi
Riwayat keluarga dekat (ayah- insulin seng;
ibu) adalah penderita Diabetes 3. Insulin kerja panjang dengan
Mellitus tipe 1 mula kerja lebih lambat: misalnya
suspensi insulin seng.
Jika keadaan memburuk, dapat terjadi
muntah dan pasien dapat dengan cepat Lama kerja untuk tiap tipe insulin
mengalami ketoasidosis. Insulin bervariasi pada tiap individu sehingga
dibutuhkan oleh hampir semua pasien perlu dinilai secara individual.
anak penderita diabetes. Juga
dibutuhkan oleh pasien diabetes tipe 2 Contoh dosis insulin yang
jika cara lain gagal mengendalikan DM dianjurkan
dan digunakan sementara oleh pasien
1
BPOM RI (PUSAT INFORMASI OBAT NASIONAL)
http://pionas.pom.go.id/ioni/bab-6-sistem-endokrin/61-diabetes/611-insulin
Insulin kerja singkat dikombinasi juga diberikan dengan suatu alat yang
dengan insulin kerja sedang: dua berfungsi sebagai pompa kecil untuk
kali sehari (sebelum makan); infus subkutan terus menerus. Alat ini
Insulin kerja singkat dikombinasi akan melepas insulin dosis
dengan insulin kerja sedang: pemeliharaan yang sesuai dengan dosis
sebelum makan pagi Insulin kerja basal terus menerus kecuali saat makan
singkat: sebelum makan malam dapat diatur untuk melepas dosis bolus.
Insulin kerja sedang: malam Soluble insulin yang diberikan intravena
sebelum tidur; hanya diberikan pada keadaan darurat,
Insulin kerja singkat: 3 kali dan pada keadaan sakit parah atau
sehari (sebelum makan pagi, makan pada saat sebelum tindakan bedah.
siang dan makan malam) Pengawasan Beberapa penderita
dikombinasi dengan insulin kerja melakukan pengawasan kadar gula
sedang: pada waktu sebelum tidur darah sendiri (butir 6.1.6). Kadar gula
malam; darah bervariasi sepanjang hari, oleh
Insulin kerja sedang dengan karena itu normoglikemia tidak dapat
atau tanpa insulin kerja singkat: selalu dicapai sepanjang 24 jam tanpa
cukup sekali sehari sebelum makan menimbulkan hipoglikemia. Karena itu
pagi atau sebelum tidur malam sebaiknya pasien dianjurkan untuk
untuk beberapa pasien dengan mempertahankan kadar gula darah
diabetes tipe 2 yang memerlukan antara 4-9 mmol/liter (4-7 mmol/liter
insulin, kadang-kadang dikombinasi sebelum makan dan kurang dari 9
dengan obat hipoglikemik oral. mmol/liter setelah makan), dan mengerti
bahwa kadang-kadang kadar dapat lebih
Kebutuhan insulin meningkat dengan tinggi dalam waktu singkat dan hal ini
adanya infeksi, stres, kecelakaan atau tidak berbahaya, yang sebaiknya
trauma bedah, pubertas dan selama dicegah adalah justru kadar di bawah 4
kehamilan trimester 2 dan 3. Kebutuhan mmol/L yang lebih berbahaya. Pasien
mungkin menurun pada pasien dengan hanya perlu menyesuaikan dosis insulin
gangguan fungsi ginjal (lampiran 3) atau 1-2 kali seminggu berdasarkan
gangguan fungsi hati dan pada pengamatan kadar tertinggi dan kadar
beberapa pasien gangguan endokrin terendah yang dicapainya. Yang ideal
(misalnya Addison’s disease, adalah mengukur kadar HbA tetapi ini
hipopituarism) atau celiac disease. tidak praktis dan mahal saat ini untuk
Selama menyusui, dosis insulin perlu Indonesia sehingga hal ini jarang sekali
disesuaikan, pada wanita hamil dilakukan.
kebutuhan insulin sebaiknya sering
dinilai ulang oleh dokter spesialis Asupan energi maupun karbohidrat
endokrinologi yang berpengalaman. sederhana dan kompleks sebaiknya
memadai sehingga pasien tetap dapat
Pemberian insulin tumbuh dan berkembang dengan
Insulin umumnya diberikan melalui normal, tetapi obesitas harus
injeksi subkutan. Sediaan insulin untuk dihindarkan. Asupan karbohidrat diatur
inhalasi juga tersedia. Alat injeksi (pens) dan dibagi sepanjang hari sesuai kadar
yang menyimpan insulin dalam alat gula darah yang dikehendaki yang
suntik (cartridge) dan mengukur dosis penting total karbohidrat sebaiknya
yang dibutuhkan nyaman dan mudah sesuai dengan kebutuhan sehari yang
digunakan oleh pasien. Penggunaan telah dihitung. Hipoglikemia dapat
alat suntik konvensional untuk merupakan masalah yang utama dalam
pemberian insulin masih merupakan penggunaan insulin pada pengobatan
pilihan bagi banyak pasien dan juga diabetes. Pasien harus benar- benar
dibutuhkan untuk insulin yang tidak mengerti bagaimana menghindari hal
tersedia dalam bentuk cartridge. Untuk tersebut. Sering pasien yang diobati
pemberian intensif biasanya dianjurkan lupa atau tidak tahu bahaya
insulin injeksi subkutan 3-4 kali sehari. hipoglikemia, dan ini dapat
Insulin kerja singkat (insulin soluble, membahayakan terutama pada pasien
insulin aspart dan insulin lispro), dapat yang mengendarai mobil, atau bekerja
2
BPOM RI (PUSAT INFORMASI OBAT NASIONAL)
http://pionas.pom.go.id/ioni/bab-6-sistem-endokrin/61-diabetes/611-insulin
dengan mesin. Upaya ketat untuk backed” pada infus yang sedang
menangani diabetes dapat menurunkan terpasang;
batas kadar gula darah yang Kecepatan infus insulin secara
menimbulkan gejala hipoglikemi, begitu normal adalah sebagai berikut:
pula bila sering terjadi hipoglikemi; - Glukosa darah <4 mmol/liter, diberikan
sehingga pasien tidak dapat mengenali 0,5 unit/jam
ancaman hipoglikemi. Beta-bloker juga - Glukosa darah 4–15 mmol/liter,
dapat menyebabkan hipoglikemi pada diberikan 2 unit/jam
pasien seperti ini terjadi tanpa disadari - Glukosa darah 15–20 mmol/liter,
(dan juga menunda penyembuhan diberikan 4 unit/jam
hipoglikemi tersebut). Supaya pasien - Glukosa darah > 20 mmol/liter, dikaji
kembali sensitif terhadap gejala dahulu
hipoglikemi, penggunaan insulin dan
pengaturan saat makan harus benar- Pada kasus resisten (seperti pasien
benar diatur. syok atau sakit parah, atau pasien yang
sedang mendapat kortikosteroid atau
Mengendarai, pengendara yang simpatomimetik) mungkin diperlukan 2–
diobati dengan insulin dan obat 4 kali kecepatan infus ini atau bahkan
antidiabetik oral agar berhati-hati. Jika lebih.
terjadi hipoglikemia atau ada gejala,
yang sebaiknya dilakukan adalah: Jika pompa syringe tidak tersedia, 16
Menghentikan kendaraan unit/liter insulin soluble sebaiknya
ditempat aman; ditambahkan ke dalam 5% atau 10%
Mematikan kontak/mesin; glukosa infus intravena yang
Makan atau minum air mengandung 10 mmol/liter kalium
mengandung gula secukupnya; klorida (diberikan pada pasien yang
Tunggu sampai keadaan normal tidak hiperkalemia) dan infus diberikan
sebelum melanjutkan perjalanan, dengan kecepatan yang sesuai
pengembalian ke keadaan normal kebutuhan cairan pasien (biasanya 125
mungkin memerlukan waktu sekitar mL per jam) dan dosis insulin
15 menit atau lebih dan lebih baik disesuaikan sebagai berikut:
kalau dipastikan dengan mengukur - Glukosa darah < 4 mmol/liter, diberikan
kadar gula darah. 8 unit/liter;
Diabetes dan Tindakan Bedah - Glukosa darah 4–15 mmol/liter,
Dosis berikut adalah untuk penderita diberikan 16 unit/liter;
diabetes tipe 1 yang akan menjalani - Glukosa darah 15–20 mmol/liter,
pembedahan dan membutuhkan infus diberikan 32 unit/liter;
insulin secara intravena selama 12 jam - Glukosa darah > 20 mmol/liter, dikaji
atau lebih. dahulu.
3
BPOM RI (PUSAT INFORMASI OBAT NASIONAL)
http://pionas.pom.go.id/ioni/bab-6-sistem-endokrin/61-diabetes/611-insulin
4
BPOM RI (PUSAT INFORMASI OBAT NASIONAL)
http://pionas.pom.go.id/ioni/bab-6-sistem-endokrin/61-diabetes/611-insulin
5
BPOM RI (PUSAT INFORMASI OBAT NASIONAL)
http://pionas.pom.go.id/ioni/bab-6-sistem-endokrin/61-diabetes/611-insulin
6
BPOM RI (PUSAT INFORMASI OBAT NASIONAL)
http://pionas.pom.go.id/ioni/bab-6-sistem-endokrin/61-diabetes/611-insulin
Cara
penyuntikan
insulin:
Insulin umumnya diberikan dengan
suntikan di bawah kulit (subkutan),
dengan arah alat suntik tegak lurus
terhadap cubitan permukaan kulit
Pada keadaan khusus diberikan
intramuskular atau drip