Anda di halaman 1dari 5

Insulin suntik adalah jenis obat yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan pasokan insulin

yang dibutuhkan oleh penderita diabetes. Insulin merupakan hormon yang bertugas membantu
mengolah gula yang telah diserap tubuh agar menjadi energi. Insulin juga berperan dalam
menyimpan cadangan energi yang nantinya bisa digunakan jika suatu saat dibutuhkan oleh tubuh.

Akan tetapi, pada orang yang menderita diabetes, tubuh tidak dapat memproduksi insulin
yang cukup, sehingga gula akan banyak menumpuk di aliran darah yang berisiko mengakibatkan
stroke atau serangan jantung. Ketidakmampuan tubuh dalam memproduksi insulin ini, membuat
penderita diabetes memerlukan pasokan insulin dari luar, yaitu melalui suntikan. Cara kerja insulin
suntik sama dengan insulin alami, yaitu membuat gula dapat diserap oleh sel dan dipecah menjadi
energi.

Merek dagang: Apidra, Insulatard HM, Insuman Basal, Insuman Comb 25, Insuman Comb 30,
Insuman Rapid, Lantus, Mixtard 30 HM, Sansulin Log-G, Sansulin-N, Sansulin-R

Tentang Insulin Suntik

Golongan Preparat insulin

Kategori Obat resep

Manfaat Memenuhi kebutuhan pasokan insulin pada penderita diabetes

Diberikan untuk Anak-anak dan dewasa


Kategori B: Studi pada binatang percobaan tidak
memperlihatkan adanya risiko terhadap janin, namun belum ada studi
Kategori
terkontrol pada wanita hamil.Insulin diketahui bisa diserap ke dalam
kehamilan dan menyusui
ASI. Bagi ibu menyusui disarankan untuk berkonsultasi kepada dokter
jika ingin mendapatkan insulin suntik.

Bentuk Suntik

Peringatan Insulin Suntik:

 Diabetes bisa diperburuk oleh kondisi kehamilan. Oleh sebab itu, segera informasikan
kepada dokter jika sedang hamil sekaligus menderita diabetes, agar bisa direncanakan
pengaturan kadar gula darah yang tepat.

 Harap berhati-hati dalam menggunakan insulin suntik, jika sedang mengalami gangguan
fungsi ginjal, penyakit tiroid, penyakit liver, hipoglikemia (kondisi di mana kadar gula darah
berada di bawah batas normal), hipokalemia (kondisi di mana kadar kalium berada di bawah
batas normal), lipoatrophy (berkurangnya jaringan lemak di daerah tubuh tertentu), atau
gangguan penglihatan.

 Hindari konsumsi minuman beralkohol, karena dapat memengaruhi kadar gula darah.

 Rutin memeriksakan kadar gula darah kepada dokter.

 Beri tahu dokter jika sedang menggunakan obat-obat lainnya, termasuk herba atau
suplemen yang dapat menimbulkan interaksi obat tidak diinginkan.

 Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera temui dokter.

Dosis Insulin Suntik

Bentuk obat Kondisi Dosis

Insulin suntik Dewasa: Dosis akan


subkutan (suntikan Diabetes disesuaikan oleh sesuai kebutuhan
melalui bawah kulit) dan kadar gula darah pasien.

Dewasa: Dosis suntik


diberikan rata-rata 6 Unit per jam,
Ketoasidosis diabetik
Insulin suntik dosis digandakan dua atau empat kali
(komplikasi diabetes yang sangat
intravena (suntikan lipat jika kadar gula darah tidak juga
berbahaya, yang disebabkan
melalui pembuluh darah turun ke angka 180 mg/dL.Anak-
produksi kadar asam darah tubuh
vena) anak: Infus awal yang diberikan rata-
(keton) yang sangat tinggi).
rata 0,1 unit/kgBB per jam hingga
gula darah turun ke angka 180 mg/dL.

Menggunakan Insulin Suntik dengan Benar

Pastikan untuk mengikuti anjuran dokter dalam menggunakan insulin suntik. Suntik insulin
biasanya dilakukan di daerah perut, tetapi bisa juga dilakukan di lengan bagian atas, paha, atau
bokong.
Diskusikan bersama dokter agar insulin disuntikkan pada bagian tubuh yang berbeda dan
jangan menyuntikkan pada otot, luka atau jaringan parut, ataupun tahi lalat. Hindari mengocok botol
insulin, karena gelembung akan muncul yang bisa menyebabkan pengukuran dosis menjadi tidak
tepat.

Pemberian suntikan insulin akan diberikan melalui jaringan subkutan, yaitu prosedur
penyuntikan ke dalam lapisan jaringan yang terletak di antara kulit dan otot atau jaringan lemak
yang tepat berada di bawah kulit. Dokter akan menentukan kapan waktu yang tepat untuk
menyuntikkan dosis insulin yang sesuai. Dosis biasanya ditentukan berdasarkan kecepatan kerja jenis
insulin yang digunakan dan kadar gula darah penderita. Berbagai jenis insulin diberikan pada waktu
yang berbeda-beda terkait dengan jenis makanan yang dikonsumsi. Dan ada beberapa jenis insulin
yang perlu digabungkan dengan jenis lainnya.

Interaksi Obat

Beri tahu dokter jika ingin menggunakan insulin suntik bersama dengan obat-obat berikut
ini, karena dapat menimbulkan interaksi yang tidak diinginkan:

 Obat diabetes lainnya (misalnya metformin), ACE inhibitor, penghambat beta obat
trigliserida tinggi golongan fibrat (misalnya fenofibrat), fluoxetine, pentoxifylline, atau
antibiotik sulfonamida: meningkatkan efek hipoglikemik atau gula darah turun di bawah
normal.

 Danazol, diuretik, glukagon, isoniazid, kortikosteroid, chlorpromazine, hormone tiroid,


estrogen, progestin (misalnya: pil KB), antipsikotik: mengurangi efek insulin dalam
menurunkan gula darah.

 Pioglitazone: meningkatkan risiko bertambahnya berat badan dan penumpukan cairan di


bagian tubuh tertentu (seperti tungkai).

Kenali Efek Samping dan Bahaya Insulin Suntik

Reaksi orang terhadap sebuah obat berbeda-beda. Efek samping insulin suntik yang
umumnya terjadi adalah:

 Kadar kalium di dalam darah menurun, yang ditandai dengan berkeringat, pucat, merasa
lapar, jantung berdebar, dan pusing.

 Pembengkakan, kemerahan, dan gatal di bagian tubuh yang disuntikkan.

Segera periksakan ke dokter bila mengalami efek samping atau reaksi alergi yang berupa
sesak napas, mengi (napas berbunyi), pandangan kabur, kesulitan menelan, dan pembengkakan
pada lengan atau tungkai.

Bagi Anda penderita diabetes, hal utama yang harus selalu dilakukan adalah mengendalikan
kadar gula darah. sebab, penyakit diabetes tidak bisa disembuhkan, namun dapat dikendalikan.
Salah satu pengendaliannya adalah dengan diberikan suntik insulin. Namun apakah semua pengidap
diabetes harus diberikan suntik insulin untuk membuat kadar gula darahnya normal? Lalu apa saja
tipe suntik insulin yang ada?

Apa fungsi suntik insulin bagi penderita diabetes?

Kadar gula darah pada penderita diabetes dapat dilakukan dengan cara menerapkan pola hidup yang
sehat serta mengonsumsi obat-obatan untuk mencegah hiperglikemia. Namun, pada penderita
diabetes tipe 1, suntik insulin adalah cara andalan untuk mengendalikan penyakit ini, karena pada
dasarnya penyakit jenis ini disebabkan oleh tidak diproduksinya hormon insulin di dalam tubuh.

Jadi, penderita diabetes tipe 1 harus diberikan suntikan insulin agar kadar gula darahnya terkontrol.
Sementara, pada penderita diabetes tipe 2, suntik insulin diberikan ketika obat minum yang
diberikan sudah tidak ampuh lagi untuk mengendalikan gula darahnya.

Apa saja jenis suntik insulin? Apakah memiliki fungsi yang berbeda-beda?

Banyak jenis insulin yang digunakan untuk mengendalikan kadar gula darah pada penderita diabetes.
Jenis insulin ini dikelompokkan berdasarkan seberapa cepat kerja insulin dan seberapa lama insulin
dapat mempertahankan kadar gula darah. Berikut adalah beberapa jenis insulin yang harus Anda
ketahui:

Rapid-acting insulin

Jenis insulin ini bekerja sangat cepat dalam menurunkan kadar gula darah tubuh. Oleh karena itu,
digunakan 15 menit sebelum makan. Berikut adalah contoh dari rapid-acting insulin:

 Insulin lispro (Humalog), jenis insulin ini hanya membutuhkan waktu sekitar 15-30 menit
untuk mencapai pembuluh darah Anda dan mampu menurunkan kadar gula darah dalam 30-
60 menit. Dapat menjaga gula darah normal selama 3-5 jam.

 Insulin Asprat (Novolog), hanya membutuhkan waktu 10-20 untuk masuk ke pembuluh
darah dan dapat menurunkan kadar gula darah 40-50 menit. Selain itu, jenis insulin ini dapat
mempertahankan kadar gula darah normal selama 3-5 jam.

 Insulin gluisine (Apidra), memerlukan waktu selama 20-30 menit untuk sampai ke pembuluh
darah, mampu menurunkan darah hanya dalam waktu 30-90 menit, dan
mempertahankannya antara 1-2,5 jam.

Short-acting insulin

Jenis insulin yang juga dapat menurunkan kadar gula darah dengan cepat – meski tak secepat rapid-
acting. Biasanya, insulin ini akan diberikan 30-60 menit sebelum makan. Berikut adalah contohnya:

 Regular (R) atau novolin, yang mampu mencapai pembuluh darah dalam waktu 30-60 menit,
bekerja dengan cepat dengan menghabiskan waktu 2-5 jam, dan mempertahankan kadar
gula darah hingga 5-8 jam.

Long-acting insulin

Jenis insulin ini dapat bekerja selama seharian, oleh karena itu penggunaan insulin ini lebih banyak
digunakan ketika malam hari dan hanya satu kali saja per hari. Biasanya, insulin long-acting akan
dikombinasikan dengan insulin jenis rapid-acting atau short-acting. Berikut adalah contohnya:

 Insulin glargine (Lantus, Toujeo), mampu mencapai pembuluh darah dalam 1-1,5 jam dan
mempertahankan kadar gula darah selama kurang lebih 20 jam.

 Insulin detemir (Levemir), mencapai pembuluh darah sekitar 1-2 jam dan bekerja selama 24
jam.

 Insulin degludec (Tresiba), masuk ke dalam pembuluh darah dalam waktu 30-90 menit dan
bekerja selama 42 jam.
Anda bisa saja mendapatkan beberapa jenis suntikan insulin yang berbeda, hal ini tergantung
dengan kondisi masing-masing pasien. Dosis juga berbeda pada setiap orang, oleh karena itu
sebaiknya Anda tanyakan pada dokter yang menangani Anda terkait jadwal serta dosis suntik
insuSuntik insulin lebih mudah menggunakan pena

Sebenarnya, ada beberapa cara dalam pemberian suntik insulin, yaitu menggunakan jarum suntik
atau dengan pena khusus. Namun, yang paling banyak digunakan saat ini adalah pena khusus. Hal ini
disebabkan karena cara penggunaannya yang mudah. Beberapa manfaat jika Anda menggunakan
pena ketika suntik insulin, yaitu:

 Mudah untuk digunakan, sehingga cocok bagi lansia dan anak-anak.

 Mudah untuk mengatur dosis insulin.

 Gampang dibawa-bawa dan bisa dipakai berulang-ulang.

Bila Anda diharuskan untuk suntik insulin setiap hari dengan menggunakan pena,

Anda mungkin juga menyukai