A. Insulin
Indikasi : Diabetes Melitus
Ketoasidosis Diabetes
Kontraindikasi : Keadaan Hipoglikemia
Alergi terhadap Insulin
Peringatan : Pengurangan dosis pada pasien Gangguan Ginjal
Efek Samping : Udema sementara, reaksi lokal dan hipertrofi lemak pada
daerah injeksi; jarang terjadi reaksi hipersensitifitas
termasuk urtikaria, ruam, kelebihan dosis menyebabkan
hipoglikemia
Dosis : melalui injeksi subkutan, intramuskular atau intravena
atau infus intravena sesuai kebutuhan.
Keterangan : Injeksi Insulin, Insulin Netral, Insulin soluble) Larutan steril
insulin (misalnya berasal babi dan sapi) atau insulin human, pH
6.6 - 8.0.
B. Insulin Aspart (Rekombinan Insulin Human)
Indikasi : Diabetes Melitus
Kontraindikasi : Hipersensitivitas
Hipoglikemia
Peringat : Anak (hanya digunakan jika manfaat mirip insulin soluble)
Efek Samping : -
Dosis : Dengan injeksi subkutan, segera sebelum makan atau jika
diperlukan secepatnya setelah makan, sesuai kebutuhan.
Dan dengan infus subkutan, injeksi intravena atau infus
intravena, sesuai kebutuhan
Keterangan : -
C. Insulin Determin
Indikasi : Diabetes Melitus
Kontraindikasi : Hipoglikemia (Jika diberikan secara intravena)
Hipersensitivitas
Peringat : Dapat menyebabkan hiperglikemia dan diabetes
ketoasidosis apabila pengobatan dihentikan atau dosis
kurang memadai terutama pada pasien diabetes tipe I;
kondisi infeksi dan demam (meningkatkan kebutuhan
insulin); hipoalbuminemia berat; alergi terhadap
metakresol; gejala overdosis (hipoglikemia ringan-berat);
kehamilan (belum ada pengalaman klinis penggunaan
insulin detemir pada wanita hamil); menyusui (belum ada
pengalaman klinis penggunaan insulin detemir selama
menyusui); anak dibawah 6 tahun (belum ada data
keamanan dan kekhasiatan yang memadai).
Efek Samping : Hipoglikemia, reaksi pada area penyuntikan (kemerahan,
inflamasi, bengkak, gatal, lipodistrofi, reaksi alergi (ruam,
urtikaria, erupsi, gatal, berkeringat, rasa tidak nyaman
pada saluran cerna, udem angioneuretik, kesulitan
bernafas, palpitasi dan penurunan tekanan darah),
gangguan refraksi, diabetes retinopati; jarang: neuropati
perifer.
Dosis : Injeksi subkutan pada paha, dinding abdomen, atau lengan
atas pada dewasa dan anak usia di atas 6 tahun sesuai
kebutuhan.
Keterangan : -
2. Golongan Glinid
Keterangan :
Meglitinide merupakan bagaian dari kelompok yang
meningkatkan produksi insulin (selain sulfonilurea). Maka
dari itu ia membutuhkan sel beta yang masih berfungsi baik.
Repaglinid dan Nateglinid termasuk dalam kelompok ini,
mempunyai efek kerja cepat, lama kerja sebentar, dan
digunakan untuk mengontrol kadar glukosa darah setelah
makan. Repaglinid diserap secara cepat segera setelah
dimakan, mencapai kadar puncak di dalam darah dalam 1
jam.
Indikasi :
Untuk pengobatan diabetes mellitus yang tidak tergantung
insulin (NIDDM) atau diabetes mellitus tipe 2 dan tidak
terkontrol dengan diet.
Kontraindikasi:
Diabetes tergantung insulin (diabetes mellitus tipe 1).
Koma, prekoma diabetes dan ketidakseimbangan
metabolik yang ekstrim dengan tendensi ke keadaan
asidosis.
Jangan digunakan pada pasien diabetes yang
terkomplikasi dengan asidosis atau ketosis, maupun
pada kondisi stress of surgery atau infeksi akut.
Gliquidone tidak boleh digunakan pada masa
kehamilan atau masa menyusui, pada pasien dengan
gagal fungsi hati atau ginjal yang berat dan porfiria.
Peringatan :-
Efek Samping :
bengkak di daerah perifer (misalnya kaki), yang disebabkan
oleh peningkatkan volume cairan dalam tubuh. Oleh karena
itu maka obat goolongan ini tidak boleh diberikan pada
penyandang dengan gagal jantung berat.
B. Meningkatkan Kerja Insulin (sensitivitas terhadap insulin)
1. Biguadin
Keterangan:
Metformin adalah satu-satunya biguanid yang tersedia saat
ini. Metformin berguna untuk penyandang diabetes gemuk
yang mengalami penurunan kerja insulin. Alasan penggunaan
metformin pada penyandang diabetes gemuk adalah karena
obat ini menurunkan nafsu makan dan menyebabkan
penurunan berat badan.
Indikasi:
Diabetes mellitus tipe 2, terutama untuk pasien dengan berat
badan berlebih (overweight), apabila pengaturan diet dan
olahraga saja tidak dapat mengendalikan kadar gula darah.
Kontraindikasi:
gangguan fungsi ginjal, ketoasidosis, hentikan bila terjadi
kondisi seperti hipoksia jaringan (sepsis, kegagalan
pernafasan, baru mengalami infark miokardia, gangguan
hati), menggunakan kontras media yang mengandung iodin
(jangan menggunakan metformin sebelum fungsi ginjal
kembali normal) dan menggunakan anestesi umum (hentikan
metformin pada hari pembedahan dan mulai kembali bila
fungsi ginjal kembali normal), wanita hamil dan menyusui.
Peringatan:-
Efek Samping:
2. Tiazolidinedion
Keterangan:
Saat ini terdapat 2 tiazolinedion di Indonesia yaitu
rosiglitazon dan pioglitazon. Obat golongan ini memperbaiki
kadar glukosa darah dan menurunkan hiperinsulinaemia
(tingginya kadar insulin) dengan meningkatkan kerja insulin
(menurunkan resistensi insulin) pada penyandang diabetes
melitus tipe 2. Obat golongan ini juga menurunkan kadar
trigliserida dan asam lemak bebas.
Efek Samping:
bengkak di daerah perifer (misalnya kaki), yang disebabkan
oleh peningkatkan volume cairan dalam tubuh.
Peringatan:
tidak boleh diberikan pada penyandang dengan gagal jantung
berat.
Indikasi:
Penderita Diabetes Miletus
Kontraindikasi:
wanita hamil, wanita menyusui, anak, inflammatory bowel
disease (seperti ulserativa kolitis, Crohn's disease), obstruksi
usus halus sebagian (atau predisposisi), gangguan fungsi hati,
gangguan fungsi ginjal, hernia, riwayat bedah perut.
https://drugxpert.com/obat-hipoglikemik-oral-golongan-sulfonilurea/
http://pionas.pom.go.id/ioni/bab-6-sistem-endokrin/61-diabetes/612-antidiabetik-oral/
6122-biguanida
https://www.klikdokter.com/rubrik/read/2698876/obat-hipoglikemik-oral-oho
http://www.dexa-medica.com/our-product/searchs/Gliquidone
http://pionas.pom.go.id/ioni/bab-6-sistem-endokrin/61-diabetes/611-insulin/6111-
insulin-kerja-singkat