Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

ILMU KEPERAWATAN DASAR

INDIKASI DAN KONTRAINDIKASI OBAT INSULIN DAN OBAT


HIPOGLIKEMIK ORAL

Dosen Matakuliah: dr. Anggi Gayatri, SpFK


Disusun Oleh:
Kelompok 2
Arya Cupal Gustiayo P3.73.20.2.17.004
Deby Fitriayuningsih P3.73.20.2.17.010
Fahira Ishlah Amini P3.73.20.2.17.013
Febrilla Elena Crismonica P3.73.20.2.17.014
Kartika Witrianti P3.73.20.2.17.020
Kornelia Stephanie P3.73.20.2.17.021
Salsabila Rizqi Narendra P3.73.20.2.17.031
Sendang Tri Winayu P3.73.20.2.17.032

Prodi Profesi Ners


Jurusan Keperawatan
Poltekkes Kemenkes Jakarta III
Tahun 2018/2019
INDIKASI DAN KONTRAINDIKASI
INSULIN

Insulin terbagi menjadi 2 kelompok :


1. INSULIN DENGAN KERJA SINGKAT
Insulin soluble termasuk insulin kerja singkat. Untuk dosis pemeliharaan, biasa
disuntikkan 15-30 menit sebelum makan. Insulin soluble adalah insulin yang paling
sesuai untuk digunakan pada keadaan darurat diabetes misalnya ketoasidosis
diabetes dan pada waktu pembedahan. Bisa diberikan secara intravena,
intramuskular, atau subkutan. Suntikan subkutan insulin soluble memiliki mula
kerja cepat (30 – 60 menit), kerja puncak antara 2 dan 4 jam, dan lama kerja hingga
8 jam. Bila disuntikkan secara intravena, insulin soluble memiliki waktu paruh
sangat singkat yaitu hanya 5 menit dan efeknya hilang dalam 30 menit.

A. Insulin
Indikasi : Diabetes Melitus
Ketoasidosis Diabetes
Kontraindikasi : Keadaan Hipoglikemia
Alergi terhadap Insulin
Peringatan : Pengurangan dosis pada pasien Gangguan Ginjal
Efek Samping : Udema sementara, reaksi lokal dan hipertrofi lemak pada
daerah injeksi; jarang terjadi reaksi hipersensitifitas
termasuk urtikaria, ruam, kelebihan dosis menyebabkan
hipoglikemia
Dosis : melalui injeksi subkutan, intramuskular atau intravena
atau infus intravena sesuai kebutuhan.
Keterangan : Injeksi Insulin, Insulin Netral, Insulin soluble) Larutan steril
insulin (misalnya berasal babi dan sapi) atau insulin human, pH
6.6 - 8.0.
B. Insulin Aspart (Rekombinan Insulin Human)
Indikasi : Diabetes Melitus
Kontraindikasi : Hipersensitivitas
Hipoglikemia
Peringat : Anak (hanya digunakan jika manfaat mirip insulin soluble)
Efek Samping : -
Dosis : Dengan injeksi subkutan, segera sebelum makan atau jika
diperlukan secepatnya setelah makan, sesuai kebutuhan.
Dan dengan infus subkutan, injeksi intravena atau infus
intravena, sesuai kebutuhan
Keterangan : -
C. Insulin Determin
Indikasi : Diabetes Melitus
Kontraindikasi : Hipoglikemia (Jika diberikan secara intravena)
Hipersensitivitas
Peringat : Dapat menyebabkan hiperglikemia dan diabetes
ketoasidosis apabila pengobatan dihentikan atau dosis
kurang memadai terutama pada pasien diabetes tipe I;
kondisi infeksi dan demam (meningkatkan kebutuhan
insulin); hipoalbuminemia berat; alergi terhadap
metakresol; gejala overdosis (hipoglikemia ringan-berat);
kehamilan (belum ada pengalaman klinis penggunaan
insulin detemir pada wanita hamil); menyusui (belum ada
pengalaman klinis penggunaan insulin detemir selama
menyusui); anak dibawah 6 tahun (belum ada data
keamanan dan kekhasiatan yang memadai).
Efek Samping : Hipoglikemia, reaksi pada area penyuntikan (kemerahan,
inflamasi, bengkak, gatal, lipodistrofi, reaksi alergi (ruam,
urtikaria, erupsi, gatal, berkeringat, rasa tidak nyaman
pada saluran cerna, udem angioneuretik, kesulitan
bernafas, palpitasi dan penurunan tekanan darah),
gangguan refraksi, diabetes retinopati; jarang: neuropati
perifer.
Dosis : Injeksi subkutan pada paha, dinding abdomen, atau lengan
atas pada dewasa dan anak usia di atas 6 tahun sesuai
kebutuhan.
Keterangan : -

D. Insulin Glulisin (Rekombinan Insulin Human-Kerja Singkat)


Keterangan :
Indikasi : Pengobatan Diabetes Melitus
Kontraindikasi : Hipersensitivitas
Peringat :
Efek Samping : Serangan hipoglikemia berat dapat menyebabkan
hilangnya kesadaran dan/atau konvulsi dan dapat
menyebabkan kerusakan fungsi otak sementara atau
permanen atau bahkan kematian; reaksi pada kulit dan
jaringan subkutan; reaksi hipersensitivitas dan reaksi
alergis berat yang pada kondisi tertentu dapat mengancam
jiwa
Dosis : diberikan cepat (0-15 menit sebelum atau segera setelah
makan) melalui suntikan subkuntan atau infus pompa
subkutan, berdasarkan penetapan dosis secara individu.
Sebaiknya diberikan dalam regimen yang didalamnya
termasuk insulin kerja lama atau analog insulin basal dan
dapat diberikan bersama dengan preparat hipoglikemia
oral. Insulin Glulisine tidak boleh dicampur dengan
preparat lain selain human insulin NPH (Neutral
Protamine Hagedom). Dosis insulin glulisin dikurangi
pada pasien dengan gangguan fungsi hati, gangguan
fungsi ginjal dan manula. Penggunaan pada anak dan
remaja belum diketahui.Harus dipastikan bahwa pasien
mengerti cara pemakaian obat.

E. Insulin Lispro (Rekombinan Insulin Human)


Keterangan : -
Indikasi : Diabetes Melitus
Kontraindikasi : Gangguan Emosi
Demam
Infeksi
Stress
Hipoglikemia (Gula darah rendah)
Hipokalemia (kalium rendah dalam darah)
Penyakit Ginjal
Gangguan Liver
Diare
Peringat : Tidak untuk anak-anak
Efek Samping :
Dosis : Injeksi Subkutan sebelum makan dan dengan Insus
Subkutan atau Intravena sesuai kebutuhan

2. INSULIN DENGAN KERJA SEDANG DAN LAMA


A. Insulin Glargine (Rekombinan Insulin Human-Kerja Lama)
Keterangan : -
Indikasi : Diabetes Melitus (Yang sudah tergantung terhadap
insulin)
Kontraindikasi : Hipersensitivitas
Penyakit Ginjal
Stress
Penyakit Hati
Peringat : Teknik penyuntikan harus tepat, dapat menyebabkan
hypokalemia dan metabolisme tidak stabil
Efek Samping : Gangguan Penglihatan sementara, Hipokalemia,
penurunan tekanan darah dan alergi
Dosis : Diberikan secara subkutan
B. Insulin Isophane Protamin
Keterangan : Insulin suspensi steril berasal dari babi atau sapi atau
insulin human dalam bentuk kompleks diperoleh dengan
menambahkan protamin sulfat atau protamin lain yang
sesuai.
Indikasi : Diabetes Melitus
Kontraindikasi : Hipoglikemia
Hipersensitivitas
Alergi
Peringat : Tidak untuk anak-anak
Efek Samping : Protamin dapat menyebabkan alergi
Dosis : Pemberian secara Subkutan sesuai kebutuhan

C. Insulin Isophane Biphasic


Keterangan : -
Indikasi : Diabetes Melitus
Kontraindikasi : Penyakit Liver
Penyakit Hati
Hipokalemia
Peringat : -
Efek Samping : Dapat menyebabkan alergi
Dosis : Injeksi subkutan sesuai kebutuhan, 15 menit sebelum
makan

D. Insulin Lispro Biphasic (Insulin Kerja Sedang)


Keterangan : -
Indikasi : Diabetes Melitus
Kontraindikasi : Hipersensitivitas
Peringat : Tidak boleh digunakan oleh Ibu hamil, hindari konsumsi
alcohol
Efek Samping : Ruam dan gatal-gatal
Detak janyung cepat

Dosis : Sesuai kebutuhan


INDIKASI DAN KONTRA INDIKASI OBAT HIPOGLIKEMIK ORAL

Obat Hipoglikemik Oral (OHO) merupakan obat penurun kadar glukosa


pada darah yang diresepkan oleh dokter khusus bagi penderita diabetes.
Obat Penurun Glukosa Darah bukanlah hormon insulin yang diberikan
secara oral. OHO bekerja melalui beberapa cara untuk menurunkan kadar
glukosa darah. Obat-obatan ini dapat membantu penyandang diabetes melitus
untuk menggunakan insulinnya sendiri dengan lebih baik dan menurunkan
pelepasan glukosa oleh hati. Terdapat beberapa macam OHO untuk
mengendalikan glukosa darah penyandang diabetesPenyandang diabetes
sebaiknya mengetahui dengan lengkap informasi nebgenai OHO yang
diminumnya, mulai dari nama obatnya (nama, denerik, dan merk ), dosis, cara
dan waktu meminumnya, cara kerja dan lama kerja OHO tersebut. Selain itu
penyandang diabetes juga perlu mengetahui gejala terjadinya kadar glukosa
darah rendah (hipoglikemia) dan cara mengatasinya.
Penyandang diabetes perlu untuk memperhatikan beberapa hal dalam
kaitannya dengan OHO yang diresepkan oleh dokter:
 Jangan mengubah dosis ataupun merk obat tanpa izin dokter
 Mengikuti jadwal pemakaian obat secara tepat tiap hari
 Jangan menambah obat ekstra bila kadar glukosa darah tinggi
 OHO tetap diperlukan walaupun kadar glukosa darah sudah normal
 Dapat terjadi hipoglikemia, penyandang diabetes harus mengetahui cara
mengatasinya
 Bila terjadi hipoglikemia, segera bertindak lalu kemudian hubungi
dokter. Orang lanjut usia akan lebih mudah mengalami hipoglikemia,
terutama bila mereka tidak akan atau bila fungsi hati dan fungsi  ginjal
teganggu, atau memakai obat lalin yang berinteraksi dengan OHO
 Menyampaikan kepada dokter mengenai obat lain yang diminum selain
OHO
Jenis OHO

OHO saat ini terbagi dalam  2 kelompok:

1. Obat yang memperbaiki kerja insulin


2. Obat yang meningkatkan produksi insulin.

Obat-obatan seperti metformin, glitazone, dan akarbose-adalah obat-


obatan kelompok pertama. Mereka bekerja pada hati, otot dan jaringan
lemak, usus. Singkatnya mereka bekerja di tempat dimana terdapat insulin
yang mengatur glukosa darah. Sulfonil, Repaglinid, Nateglinid dan insulin
yang disuntikkan adalah obat-obatan kelompok kedua. Sulfonil, Repaglinid,
Nateglinid meningkatkan penglepasan insulin yang disuntikkan menambah
kadar insulin di sirkuliasi darah. Mekanisme kerja dari obat-obat tersebut
diatas berbeda, oleh karena itu marilah kita coba bahas satu persatu:

Berdasarkan cara kerja, OHO dibagai menjadi 3 golongan :

A. Memicu produksi insulin


1. Sulfonilurea
 Keterangan : Obat ini telah digunakan dalam
menangani hipoglikemia pada
penyandang diabetes melitus tipe 2
selama lebih dari 40 tahun.

 Indikai : Diabetes Melitus


 Kontraindikasi : -Wanita hamil dan menyusui,
porfiria, dan ketoasidosis
merupakan kontra indikasi bagi
sulfonilurea. 
-Tidak boleh diberikan sebagai obat
tunggal pada penderita diabetes
yuvenil, penderita yang kebutuhan
insulinnya tidak stabil, dan diabetes
melitus berat.
-Obat-obat golongan sulfonylurea
cenderung meningkatkan berat
badan.
 Peringatan : Klorpropamida dan glibenklamida
tidak disarankan untuk pasien usia
lanjut dan pasien insufisiensi ginjal.

 Efek Samping : -gangguan saluran cerna (mual,


-Diare
-Sakit perut
-Hipersekresi asam lambung
dan sakit kepala)
-Gangguan susunan
-Syaraf pusat (vertigo, bingung,
ataksia dan lain sebagainya).

2. Golongan Glinid
 Keterangan :
Meglitinide merupakan bagaian dari kelompok yang
meningkatkan produksi insulin (selain sulfonilurea). Maka
dari itu ia membutuhkan sel beta yang masih berfungsi baik.
Repaglinid dan Nateglinid termasuk dalam kelompok ini,
mempunyai efek kerja cepat, lama kerja sebentar, dan
digunakan untuk mengontrol kadar glukosa darah setelah
makan. Repaglinid diserap secara cepat segera setelah
dimakan, mencapai kadar puncak di dalam darah dalam 1
jam.
 Indikasi :
Untuk pengobatan diabetes mellitus yang tidak tergantung
insulin (NIDDM) atau diabetes mellitus tipe 2 dan tidak
terkontrol dengan diet.
 Kontraindikasi:
 Diabetes tergantung insulin (diabetes mellitus tipe 1).
Koma, prekoma diabetes dan ketidakseimbangan
metabolik yang ekstrim dengan tendensi ke keadaan
asidosis.
 Jangan digunakan pada pasien diabetes yang
terkomplikasi dengan asidosis atau ketosis, maupun
pada kondisi stress of surgery atau infeksi akut.
 Gliquidone tidak boleh digunakan pada masa
kehamilan atau masa menyusui, pada pasien dengan
gagal fungsi hati atau ginjal yang berat dan porfiria.
 Peringatan :-
 Efek Samping :
bengkak di daerah perifer (misalnya kaki), yang disebabkan
oleh peningkatkan volume cairan dalam tubuh. Oleh karena
itu maka obat goolongan ini tidak boleh diberikan pada
penyandang dengan gagal jantung berat.
B. Meningkatkan Kerja Insulin (sensitivitas terhadap insulin)
1. Biguadin
 Keterangan:
Metformin adalah satu-satunya biguanid yang tersedia saat
ini. Metformin berguna untuk penyandang diabetes gemuk
yang mengalami penurunan kerja insulin. Alasan penggunaan
metformin pada penyandang diabetes gemuk adalah karena
obat ini menurunkan nafsu makan dan menyebabkan
penurunan berat badan.
 Indikasi:
Diabetes mellitus tipe 2, terutama untuk pasien dengan berat
badan berlebih (overweight), apabila pengaturan diet dan
olahraga saja tidak dapat mengendalikan kadar gula darah.
 Kontraindikasi:
gangguan fungsi ginjal, ketoasidosis, hentikan bila terjadi
kondisi seperti hipoksia jaringan (sepsis, kegagalan
pernafasan, baru mengalami infark miokardia, gangguan
hati), menggunakan kontras media yang mengandung iodin
(jangan menggunakan metformin sebelum fungsi ginjal
kembali normal) dan menggunakan anestesi umum (hentikan
metformin pada hari pembedahan dan mulai kembali bila
fungsi ginjal kembali normal), wanita hamil dan menyusui.

 Peringatan:-

 Efek Samping:

Pada saluran cerna pada awal pemberian metformin umum


terjadi, dan dapat menetap pada beberapa pasien, terutama
jika diberikan dosis sangat tinggi 3 g per hari.

2. Tiazolidinedion
 Keterangan:
Saat ini terdapat 2 tiazolinedion di Indonesia yaitu
rosiglitazon dan pioglitazon. Obat golongan ini memperbaiki
kadar glukosa darah dan menurunkan hiperinsulinaemia
(tingginya kadar insulin)  dengan meningkatkan kerja insulin
(menurunkan resistensi insulin) pada  penyandang diabetes
melitus tipe 2. Obat golongan ini juga menurunkan  kadar
trigliserida dan asam lemak bebas.
 Efek Samping:
bengkak di daerah perifer (misalnya kaki), yang disebabkan
oleh peningkatkan volume cairan dalam tubuh.
 Peringatan:
tidak boleh diberikan pada penyandang dengan gagal jantung
berat.
 Indikasi:
Penderita Diabetes Miletus
 Kontraindikasi:
wanita hamil, wanita menyusui, anak, inflammatory bowel
disease (seperti ulserativa kolitis, Crohn's disease), obstruksi
usus halus sebagian (atau predisposisi), gangguan fungsi hati,
gangguan fungsi ginjal, hernia, riwayat bedah perut.

C. Penghambat enzim alfa glukosidase


 Keteragan:
Penghambat kerja enzim alfa-glukosidase seperti akarbose,
menghambat penyerepan karbohidrat dengan menghambat
enzim disakarida di usus (enzim ini bertanggung jawab dalam
pencernaan karbohidrat).
 Indikasi: penyandang diabetes melitus tipe 2
 Kontraindikasi:
Hipersensitif terhadap acarbose, Obstruksi usus, parsial
ataupun keseluruhan, Radang atau luka/borok pada kolon,
Penyakit usus kronis lainnya atau penyakit-penyakit lain yang
akan bertambah parah jika terjadi pembentukan gas
berlebihan di saluran pencernaan
 Efek Samping:
gangguan lambung, lebih banyak gas, lebih sering flatus dan
kadang-kadang diare, yg akan berkurang setelah pengobatan
berlangsung lebih lama.
kembung, buang angin dan diare
 Peringatan:-
DAFTAR PUSTAKA

https://drugxpert.com/obat-hipoglikemik-oral-golongan-sulfonilurea/

http://pionas.pom.go.id/ioni/bab-6-sistem-endokrin/61-diabetes/612-antidiabetik-oral/
6122-biguanida

https://www.klikdokter.com/rubrik/read/2698876/obat-hipoglikemik-oral-oho

http://www.dexa-medica.com/our-product/searchs/Gliquidone

http://pionas.pom.go.id/ioni/bab-6-sistem-endokrin/61-diabetes/611-insulin/6111-
insulin-kerja-singkat

Anda mungkin juga menyukai