Hipoglikemia
Disusun Oleh:
dr. Putri Ayuningtyas
Dokter Pendamping:
dr. Ketut Sukrata
Dokter Pembimbing:
dr. Putri Purnama Dewi, SpPD
Tinjauan Pustaka
Definisi
Sumber: Alwi I, et al. Hipoglikemia. Penatalaksanaan di Bidang Ilmu Panduan Penyakit Dalam:
Panduan Praktik Klinis. Interna Publishing 2015;73-6.
Pada penderita diabetes dapat
terjadi karena:
Sumber: Prianonto D, Sulistianingsih DP. Hipoglikemia. Kapita Selekta Kedokteran Essentials of Medicine. 2016;790-2.
Etiologi
Sumber: Masharani U. Diabetes Mellitus and Hypoglycemia. CURRENT Medical Diagnosis and
Treatment. 54th Edition. 2015;1229-35.
Patofisiologi
Sumber: Prianonto D, Sulistianingsih DP. Hipoglikemia. Kapita Selekta Kedokteran Essentials of Medicine. 2016;790-2.
Faktor Predisposisi
Alkohol, obat-
Asupan obatan yang
karbohidrat meningkatkan
berkurang kerja
sulfonilurea
Peningkatan
sensitivitas
insulin
Kadar insulin
berlebihan
Sumber: Alwi I, et al. Hipoglikemia. Penatalaksanaan di Bidang Ilmu Panduan Penyakit Dalam:
Panduan Praktik Klinis. Interna Publishing 2015;73-6.
Klasifikasi
Ringan
• Gejala ringan atau tidak ada gejala
Sedang
• Terdapat gejala tetapi dapat diatasi oleh pasien
sendiri
Berat
• Gejala yang timbul sangat berat sehingga
membutuhkan bantuan orang lain untuk
mengatasinya
Sumber: Prianonto D, Sulistianingsih DP. Hipoglikemia. Kapita Selekta Kedokteran Essentials of Medicine. 2016;790-2.
Manifestasi Klinis
Neurogenik (otonom) Neuroglikopenik
Gemetar Kesulitan berkonsentrasi
Palpitasi Kebingungan
Berkeringat Kelemahan
Gelisah Kantuk
Kelaparan Gangguan penglihatan
Mual Kesulitan berbicara
Perasaan tersengat Sakit kepala
Pusing
Kadar glukosa
Whipple's Triad
plasma rendah
Gejala mereda
setelah kadar
glukosa plasma
meningkat
Sumber: Alwi I, et al. Hipoglikemia. Penatalaksanaan di Bidang Ilmu Panduan Penyakit Dalam:
Panduan Praktik Klinis. Interna Publishing 2015;73-6.
Anamnesis
Sumber: Alwi I, et al. Hipoglikemia. Penatalaksanaan di Bidang Ilmu Panduan Penyakit Dalam:
Panduan Praktik Klinis. Interna Publishing 2015;73-6.
Pemeriksaan Fisik
Frekuensi Defisit
Penurunan
denyut jantung neurologis
kesadaran
meningkat fokal transien
Penurunan
kesadaran
Sumber: Alwi I, et al. Hipoglikemia. Penatalaksanaan di Bidang Ilmu Panduan Penyakit Dalam:
Panduan Praktik Klinis. Interna Publishing 2015;73-6.
Pemeriksaan Penunjang
Sumber: Alwi I, et al. Hipoglikemia. Penatalaksanaan di Bidang Ilmu Panduan Penyakit Dalam:
Panduan Praktik Klinis. Interna Publishing 2015;73-6.
Diagnosis Banding
Obat: sering: alkohol; kadang: kinin,
pentamidine; jarang: salisilat, sulfonamid
Sumber: Alwi I, et al. Hipoglikemia. Penatalaksanaan di Bidang Ilmu Panduan Penyakit Dalam:
Panduan Praktik Klinis. Interna Publishing 2015;73-6.
Tatalaksana
Sumber: Alwi I, et al. Hipoglikemia. Penatalaksanaan di Bidang Ilmu Panduan Penyakit Dalam:
Panduan Praktik Klinis. Interna Publishing 2015;73-6.
Tatalaksana
Stadium lanjut (koma hipoglikemia atau tidak sadar dan
curiga hipoglikemia)
Diberikan larutan dekstrosa 40% sebanyak 2 flakon (= 50 mL)
bolus intravena
Diberikan cairan dekstrosa 10% per infus, 8 jam per kolf bila
tanpa penyulit lain
Periksa GD sewaktu (GDS), kalau memungkinkan dengan
glukometer:
Bila GDS < 50 mg/dL: bolus dekstrosa 40% 50 mL IV
Bila GDS < 100 mg/dL: bolus dekstrosa 40% 25 mL IV
Sumber: Alwi I, et al. Hipoglikemia. Penatalaksanaan di Bidang Ilmu Panduan Penyakit Dalam:
Panduan Praktik Klinis. Interna Publishing 2015;73-6.
Tatalaksana
Periksa GDS setiap 15 menit setelah pemberian
dekstrosa 40%:
Bila GDS < 50 mg/dL: bolus dekstrosa 40% 50 mL IV
Bila GDS < 100 mg/dL: bolus dekstrosa 40% 25 mL IV
Bila GDS 100-200 mg/dL: tanpa bolus dekstrosa 40%
Bila GDS > 200 mg/dL: pertimbangkan menurunkan
kecepatan drip dekstrosa 10%
Sumber: Alwi I, et al. Hipoglikemia. Penatalaksanaan di Bidang Ilmu Panduan Penyakit Dalam:
Panduan Praktik Klinis. Interna Publishing 2015;73-6.
Tatalaksana
Sumber: Alwi I, et al. Hipoglikemia. Penatalaksanaan di Bidang Ilmu Panduan Penyakit Dalam:
Panduan Praktik Klinis. Interna Publishing 2015;73-6.
Tatalaksana
Sumber: Alwi I, et al. Hipoglikemia. Penatalaksanaan di Bidang Ilmu Panduan Penyakit Dalam:
Panduan Praktik Klinis. Interna Publishing 2015;73-6.
Laporan Kasus
Identitas Pasien
• Lemas
• Pasien datang ke IGD RSUD Klungkung jam 03.15 pagi dalam keadaan
sadar dengan keluhan lemas sejak 1 jam SMRS. Lemas timbul mendadak,
sebelumnya pasien beraktivitas seperti biasa. Pasien juga mengeluh
gemetar dan berkeringat dingin pada seluruh tubuh. Pasien belum pernah
mengalami keluhan serupa sebelumnya. Keluhan demam, mual dan
muntah disangkal. Sebelumnya pasien makan seperti biasa, kebiasaan
makan pasien sedikit tapi sering, sehari-hari pasien makan bubur
beberapa sendok per kali makan. Pasien makan terakhir pukul 22.00 WITA
sebanyak 2 sendok bubur. Pasien memiliki riwayat kencing manis dan
darah tinggi sejak lama, sebelumnya pasien mengonsumsi obat
Glibenclamide 5 mg 1 tablet jam 06.00 dan Metformin 500 mg 2 kali dan
Captopril 25 mg 2 kali pada pagi hari jam 06.00 dan sore jam 18.00.
Anamnesis
Ureum 48 10 – 50 mg/dL
Creatinine 2.33 0.7 – 1.3 mg/dL
GDS 42 80 – 200 mg/dL
Diagnosis
Tatalaksana
• MRS
• Dekstrose 40% 2 flakon (50 mL) bolus IV
• Maintenance IVFD D10% 20 tpm
• Tunda Glibenclamide dan Metformin
• Evaluasi GDS
Follow Up
22 November 2018
Pukul 03.45 Pukul 08.00 Pukul 12.00
S Pasien mengatakan S Pasien mengatakan S Pasien mengatakan
masih lemas, namun masih lemas namun tidak ada keluhan
sudah membaik sudah membaik