Anda di halaman 1dari 40

Apt. Claudia Febryanti R. Moda, S.

farm
DEFINISI

Gangguan metabolisme karbohidrat yang diakibatkan oleh


defisiensi sekresi insulin atau resistensi insulin
TIPE DIABETES

Diabetes tipe 1/ Insulin 5-10%


Dependent DM/ Juvenille Adanya kerusakan sel beta
Onset DM pankreas karena reaksi autoimun

Diabetes tipe 2/ Non Insulin- 90-95%


Dependent DM/ Adult onset Gangguan sekresi insulin atau
DM resistensi insulin

Diabetes Gestasional Muncul pada masa


kehamilan
FAKTOR RISIKO


Riwayat DM pada keluarga

Riwayat DM Gestational

Obesitas

Usia >65 tahun

Hipertensi (TD >140/90)

Hiperlipidemia ( HDL <35 mg/dl,
Kadar lipid darah >250 mg/dl)
GEJALA DIABETES

3P

Polidipsia Polifagia Poliuria

Cepat merasa Penurunan berat Pruritus (gatal- Luka sulit


lelah (fatigue) badan drastis gatal pada kulit) sembuh
KOMPLIKASI DIABETES

Hiperglikemia, hipoglikemia,
Jangka Pendek
ketoacidosis

Makrovaskuler & Mikrovaskuler

Makrovaskuler → CVD (PJK, HT, stroke)


Jangka Panjang Mikrovaskuler → retinopathy, neuropathy,
nefropathy
DIAGNOSIS DIABETES


Kadar Glukosa puasa ≥126 mg/dl

Kadar Glukosa 2 jam pp ≥200 mg/dl

Kadar HbA1C >6,5%

TERAPI DIABETES

Tujuan: mencegah komplikasi jangka panjang



Cara: mengendalikan kadar gula darah, tekanan darah,
dan profil lipid

DM tipe 1  non farmakologi, insulin

DM tipe 2  non farmakologi, obat oral, insulin
TARGET TERAPI


HbA1c <7%

Kadar glukosa puasa 90-130 mg/dl

Kadar gula darah postprandial <180 mg/dl

TD ≤140/90 mmHg

LDL <100 mg/dl

TG <150 mg/dl
OBAT ANTIDIABETIKA
ORAL (OAD)


Biguanide

Sulfonilurea

Meglitinide

Thiazolidinedione

α-Glukosidase Inhibitor

DPP-IV Inhibitor
BIGUANIDE


Mekanisme:
↗ uptake glukosa dari darah ke jaringan
↙ produksi glukosa di hati (glukoneogenesis)

Contoh: Metformin (Glucophage, Glucophage XR, Diabex)

ESO: gangguan sal.cerna (mual, diare, nafsu makan ↙), absorbsi
vit.B12 dan asam folat ↙, hipoglikemia <<<<, tidak menaikkan
BB

Administrasi:
Diminum bersama dengan makanan/segera sesudah makan

Perhatian: obat diekskresikan melalui ginjal. Perhatian pada
SULFONILUREA


Mekanisme:
Merangsang sekresi
insulin dari sel beta
pankreas
MEGLITINIDE


Mekanisme:
Merangsang sekresi insulin dari sel beta pankreas.
Mek.kerja sama dengan sulfonilurea, beda pada struktur
kimia.

Contoh: Nateglinide (Starlix), Repaglinide
(Novonorm)

ESO: hipoglikemia (pd px. ggn.hepar), ggn.sal.cerna

Administrasi: segera sebelum makan (maks.30
menit)
THIAZOLIDINEDIONE


Mekanisme:
Meningkatkan respon jaringan adiposa, otot, dan hati
terhadap insulin (menurunkan resistensi insulin)

Contoh: Pioglitazone (Actos), Rosiglitazone
(Avandia)

ESO: retensi cairan (udem, peningkatan BB)

Administrasi: Dapat diberikan dengan atau tanpa
makanan

Perhatian: px heart failure, ggn. hepar
α-GLUKOSIDASE INHIBITOR


Mekanisme:
Memperlambat absorbsi karbohidrat di usus
halus (menghambat kerja enzim α-glukosidase)
menurunkan kadar gula darah post prandial

Contoh: Acarbose (Glucobay)

ESO: flatulen, kram, diare, tidak
menyebabkan hipoglikemia, menurunkan
absorbsi zat besi anemia
DIPEPTIDYL PEPTIDASE-4 (DPP-
4) INHIBITOR

Mekanisme:
Menghambat enzim DPP-4 → mencegah
metabolisme/degradasi hormon Incretin →
meningkatkan sintesis insulin dan menurunkan
sekresi glukagon

Contoh:
Sitagliptin (Januvia), Vildagliptin (Galvus),
Saxagliptin (Onglyza)

ES: UTI, sakit kepala
AGONIS GLP-1 (Glucagon Like
Peptide-1)
AGONIS GLP-1 (Glucagon Like
Peptide)

Contoh:
Liraglutide (Victoza), Exenatide

ES: Sakit kepala, gangguan gastrointestinal
(mual, diare, nafsu makan menurun), iritasi
pada lokasi penyuntikan

Administrasi: Diberikan secara subkutan pada
lengan atas, paha atau perut. Dapat diberikan
dengan atau tanpa makanan
SGLT2 INHIBITOR (Sodium Glucose
Cotransporter 2)

Contoh:
Dapagliflozin (Forxiga), Canaglifozin

Mekanisme:
Menghambat SGLT2 pd tubulus proksimal di
renal, mengurangi reabsorpsi glukosa di ginjal
dan menurunkan nilai ambang ginjal untuk
glukosa. SGLT2 merupakan tempat utama dalam
reabsorpsi glukosa shg meningkatkan
pengeluaran glukosa melalui urin
INSULIN


Insulin adalah hormon yang diproduksi oleh sel beta
pulau Langerhans pada kelenjar pankreas

Insulin membantu transpor glukosa dari darah ke
dalam sel.

Kekurangan insulin → glukosa darah tidak dapat
masuk ke dalam sel → glukosa darah akan meningkat
→ sel-sel tubuh kekurangan bahan sumber energi
INDIKASI INSULIN

• Semua penderita DM Tipe 1


• Penderita DM Tipe 2 →terapi lain yang diberikan tidak
dapat mengendalikan kadar glukosa darah
• Keadaan stres berat, seperti pada infeksi berat, tindakan
pembedahan, infark miokard akut atau stroke
• DM Gestasional
• Ketoasidosis diabetik
• Gangguan fungsi ginjal atau hati yang berat
• Kontra indikasi atau alergi terhadap OHO
JENIS INSULIN

Endogen
1. Basal Insulin → diproduksi sel beta pankreas secara
kontinyu (sepanjang malam &waktu antar makanan)
2. Prandial Insulin → insulin diproduksi saat ada makanan
di usus

Eksogen
3. Rapid acting insulin
4. Short acting insulin
5. Intermediate acting insulin
FARMAKOKINETIKA INSULIN
Jenis Insulin Onset Puncak Durasi
Lispro 15-30 mnt 1-2 jam 3-4 jam
Rapid
Aspart 15-30 mnt 1-2 jam 3-5 jam
Acting
Glulisine 15-30 mnt 1-2 jam 3-4 jam
Short Regular
30-60 mnt 2-3 jam 3-6 jam
Acting insulin
Intermedia
NPH 2-4 jam 2-4 jam 8-12jam
te Acting
Long
Glargine 4-5 jam - 22-24 jam
Acting
Detemir 2 jam 4-5 jam 14-24 jam
BENTUK SEDIAAN INSULIN


Vial (cth: Actrapid HM)

Penfills (cth: Mixtard HM, Lantus)
 reusable insulin pen

Prefilled pen (cth: Humalog, Insulatard Novolet) atau
Flex Pen (cth: Novomix, Novorapid)
EFEK SAMPING INSULIN


Hipoglikemia

Tergantung: dosis, waktu, individu

Lipoatrofi (lekukan di kulit)

Lipohipertrofi (penimbunan lemak subkutan akibat
penyuntikan berulang)

Alergi lokal/umum
TANDA DAN GEJALA
HIPOGLIKEMIA

< 70 mg/dl
CARA PENANGANAN
HIPOGLIKEMIA

Berikan makanan tinggi glukosa, seperti 15-20 gram gula (2-3


sendok makan) yang dilarutkan dalam air untuk pasien dengan
hipoglikemia ringan (masih sadar)

Dilakukan pengecekan glukosa darah setelah 15 menit


pemberian upaya terapi. Jika pasien masih hipoglikemia,
pemberian glukosa diulangi kembali

Jika pasien mengalami hipoglikemia berat (tidak


sadar) harus segera dibawa ke rumah sakit untuk
mendapatkan terapi glukosa parenteral.
CARA PENGGUNAAN
INSULIN
1. Memeriksa Insulin Pen

Periksa label untuk memastikan apakah sudah
menggunakan insulin yang benar.

Buka penutup

Periksa insulin

Jenis insulin yang jernih: Larutan harus jernih, tidak
berwarna dan tidak tampak butiran-butiran.

Jenis insulin yang keruh: Sebelum digunakan, insulin
harus dicampur merata dengan cara digulung di antara
kedua telapak tangan sebanyak 10 kali kemudian
gerakkan ke atas dan ke bawah sebanyak 10 kali hingga
warna putih tercampur merata.
2. Memasang Jarum Baru

Buka label pelindung jarum baru.

Sejajarkan jarum dengan insulin pen, pasang
jarum tegak lurus.
3. Tes Pengamanan

Dilakukan untuk memastikan jarum dan insulin pen
berfungsi dengan baik.

Putar pengatur dosis hingga penunjuk dosis
menunjukkan angka 2.

Buka penutup jarum luar dan simpan penutup untuk
melepas jarum dan membuang jarum setelah
penyuntikan. Buka penutup jarum dalam.

Pegang insulin pen dengan posisi jarum di atas.

Ketuk cartridge supaya gelembung udara naik ke
ujung cartridge, ke arah jarum.

Tekan tombol suntik, periksa apakah tampak
tetesan insulin di ujung jarum.

Jika setelah 3 kali


melakukan tes ini tidak
nampak tetesan insulin,
ganti jarum dengan yang
baru
4. Pengaturan Dosis

Pastikan layar dosis menunjukkan angka 0.

Atur dosis yang diinginkan (misal dosis yang
dinginkan 30 unit). Jika diputar melebihi dosis,
dapat dikoreksi dengan memutar kembali hingga
dosis yang diinginkan.

Jangan menekan tombol


suntik ketika sedang
memutar pengatur dosis
karena insulin bisa
keluar
5. Penyuntikan Insulin

Pilih area penyuntikan (lihat gambar). Beri jarak
sekitar 1 jari dari lokasi penyuntikan sebelumnya.

Bersihkan area penyuntikan dengan alkohol.

Lipat sejumput kulit seperti gambar.

Suntikkan jarum tegak lurus (90 derajat) terhadap
kulit. Untuk penderita yang kurus atau masih
anak-anak, suntikkan jarum miring 45 derajat.

Tekan tombol suntik dan tahan selama 10 detik
kemudian cabut jarum dari kulit dan lepaskan
tombol suntik. Setelah disuntikkan layar dosis
akan menunjukkan angka 0.
6. Melepaskan Jarum

Pasang kembali penutup jarum luar, lepaskan
jarum dengan memutar penutup ke kanan. Untuk
mengurangi resiko terjadinya luka, jangan pernah
memasang kembali penutup jarum dalam.

Buang jarum yang telah terpakai di tempat yang
aman.

Pasang kembali penutup insulin pen.
CARA PENYIMPANAN INSULIN

Untuk insulin pen yang belum digunakan:



Simpan di almari es tapi jangan di freezer atau
dekat dengan freezer.

Sebelum digunakan, biarkan insulin pen
selama 1 sampai 2 jam pada suhu kamar karena
insulin dingin akan lebih sakit jika disuntikkan.
Untuk insulin pen yang sedang digunakan:

Simpan pada suhu kamar tapi tidak boleh lebih
dari 30oC.

Fanormin 500 No XXX
S 1-0-0

Candesartan 8 mg No XXX
S 0-0-1

Allopurinol 100 mg No LX
S 1-0-1

Glucosamine 500 No LX
S 1-0-1

Myonal No X
S 1-0-1
B e rm a n fa a t
Sem o g a

Anda mungkin juga menyukai