Anda di halaman 1dari 36

OBAT HIPOGLIKEMIK ORAL

(OHO)
ANTIDIABET

FARMAKOLOGI KELAS XII


PENDAHULUAN
PANKREAS
• Organ yang berupa kelenjar eksokrin dan
endokrin yang merupakan gabungan antara
dua organ yaitu :
1. Jaringan pankreas
• Fungsi  memproduksi cairan pankreas,
yang mengandung beberapa enzim
pencernaan yang dialirkan ke duodenum
( sbg kelenjar eksokrin )
2. Pulau-pulau langerhans terdiri dari sel α
dan sel β
• Fungsi  sebagai kelenjar endokrin
memproduksi hormon yang berperan
penting dalam pengaturan metabolisme
karbohidrat.
• sel α menghasilkan hormon glukagon
• sel β menghasilkan hormon insulin
INSULIN
• Mengatur penggunaan glukosa oleh tubuh sebagai sumber energi
• Mengubah kelebihan glukosa menjadi glikogen dan lemak
Dengan cara :
 meningkatkan pengambilan glukosa ke dalam sel atas sebagain
besar jaringan
 Menigkatan penguraian glukosa secara oksidaatif
 Meningkatkan pembentukan glikogen di hati dan otot dan
mencegah penguraian glikogen
 Menstimulasi protein dan lemak menjadi glukosa

• Konsentrasi glukosa dalam darah tidak terlalu


tinggi  hormon yang menurunkan kadar gula
darah
GLUKAGON
• Mengubah glikogen yang ditimbun dalam hati
menjadi glukosa

• Antagonis insulin
 hormon yang meningkatkan kadar gula darah
DIABETES MELITUS
• Gangguan metabolisme karbohidrat , lemak dan
protein
• penyakit yang ditandai dengan kadar gula darah
yang tinggi/ hiperglikemia yang disebabkan oleh
penurunan sekresi insulin atau penurunan
sensitivitas insulin
• Menyebabkan komplikasi kronik mikrovaskuler,
makrovaskuler dan neuropati

• Gangguan kesimbangan hormon insulin dan


glukagon
KRITERIA DIABETES MELITUS

 Kadar glukosa puasa ≥ 126 mg/dl


 Kadar glukosa 2 jam setelah makan ≥ 200
mg/dl
 Kadar glukosa acak ≥ 200 mg/dl
4 MACAM TIPE DIABETES MELITUS
1. DIABETES MELITUS/ DM TIPE 1
 DM yang tergantung insulin ( defisiensi insuline
absolute)
 Terjadi kerusakan sel β pankreas sehingga tidak
mensekresikan insulin dalam jumlah yang cukup
 Terjadi pada 10 % semua kasus DM
 Berkembang pada masa kanak kanak atau dewas
awal
 Penderita umumnya mengalami polidipsi, poliuri
dan poliphagi disertai penurunan berat badan
 Harus diberikan insulin eksternal dan tidak
dianjurkan pemberian obat diabetik oral
2. DIABETES MELITUS/ DM TIPE 2
 DM yang tidak tergantung insulin
 Sekresi insulin pankreas kurang atau
 Sekresi insulin cukup tetapi jaringan mengalami
reisitensi
 Penyebab :
 pola makan
 Gaya hidup konsumtif
 Keturunan
 Obesitas
 Penanganan :
 Diet karbohidrat
 Olah raga teratur
3. DIABETES MELITUS TIPE LAIN
 Penyebab :
 Penyakit eksokrin pankreas
 Obat/ zat kimia
 Infeksi
 Imunologi
 Sindromagenetik lain seperti :
 Sindrom Down (kondisi keterbelakangan perkembangan fisik dan
mental anak yang diakibatkan adanya abnormalitas perkembangan
kromosom. )
 Sindrom Klinefelter ( sindrom akibat kelebihan kromosom x ,
sehingga mempunyai kromosom XXY)
 Porfiria (sekelompok penyakit atau gangguan yang berhubungan
metabolisme tubuh)
Porofiria

DOWN SINDROME Sindrom Klinefelter


3. DIABETES MELITUS GESTATIONAL
 timbul ketika masa kehamilan
 Faktor risiko diabetes melitus gestasional
meliputi:
 obesitas,

 adanya riwayat diabetes melitus gestasional

sebelumya
 Glukosuria

 adanya riwayat keluarga dengan diabetes


 abortus berulang
 adanya riwayat melahirkan dengan cacat
bawaan atau bayi >4000 gram,
 dan adanya riwayat preeklampsia.
GEJALA KLINIS DM
 Gejala 3 P :
 Polifagia = banyak makan
 Polidipsia = sering haus
 Poliuria = banyak kencing terutama malam hari
 Lemas, berat badan menurun
 Kesemutan di jari tangan dan kaki
 Gatal gatal
 Penglihatan kabur
 Impotensi (pria)
 Pruritus vulva ( wanita)
 Luka sukar sembuh
 Melahirkan bayi dg BB > 4 kg
PENGOBATAN DM
1. TERAPI NON FARMAKOLOGI
 Mengubah gaya hidup dengan :
 Pola makan gizi medis
 Olahraga  2-4 x / minggu

2. TERAPI FARMAKOLOGI
 Suntikan insulin
 Obat Oral Hipoglikemik (OHO)
INSULIN
DIPERLUKAN PADA KEADAAN :
 Penurunan berat badan cepat

 Hiperglikemia berat yang disertai ketosis

 Gagal dengan kombinasi dosis hampir maksimal

 Stress berat ( infeksi sistemik, operasi besar, stroke)

 DM gestational yang tidak terkendali dengan terapi gizi medik

 Gangguan fungsi ginjal dan hati berat


 Kontra indikasi dan atau alergi terhadap OHO
JENIS DAN LAMA KERJA INSULIN
a. Insulin kerja cepat ( Rapid acting insuline)
 Diberikan 15-30 menit sebelum makan
b. Insulin kerja pendek ( Short Acting Insuline)
 Diberikan sesaat sebelum makan
c. Insulin kerja menengah ( Intermediate acting insuline)
 1- 2 x sehari, 15-30 menit a.c
d. Insuline kerja panjang ( Long Acting insuline)
 Campuran insuline dan protamin
 Diabsobsi lambat di tempat penyuntikan sehingga efek lama ;
24- 36 jam
EFEK SAMPING INSULIN
a. Efek samping utama 
hipoglikemia
b. Efek samping lain :
 Reaksi imun terhadap insulin
 Alergi insulin

 Resistensi insuline
INSULIN
Contoh sediaan :
Humulin = Human insulin ( Recombinan DNA original )
Vial ; 40 IU, 100 IU / 30 ml
100 iU/ 10 ml
OBAT HIPOGLIKEMIK ORAL ( OHO)
BERDASARKAN CARA KERJA
1. TURUNAN SULFONILUREA & ANALOG SULFONILAMIDA
 berkhasiat jika tubuh masih bisa memproduksi insulin
 Untuk DM tipe 2 yang tidak membutuhkan insulin
 Solfonilurea menstimulir sel beta pankreas mensekresi insulin
 ESO :
 Berkurangnya sel darah putih ( leukopenia)
 Selerang makan hilang
 Mual
 Trombositopenia
 Alergi  terutama klorpropamid
 Tidak boleh untuk Dm tipe 1 dan wanita hamil
 Contoh :
 Generasi 1 : Tolbutamid, klorpropamide,
 Generasi 2 : Glibenclamid, Glipizid, Glikazid, Glimepiride ,
Glikuidon
NO NAMA NAMA SEDIAAN PRODUSEN
GENERIK DAGANG
1 Glibenclamide Daonil Tablet 5 mg Sanofi Aventis
Prodiabet Bernoform
2 Glikazid Diamicron MR Tablet 30 mg Servier
60 Tablet 80 mg Dexa medica
Glucodex Tablet 80 mg Otto
Pedab
3 Glikuidon Glurenorm Tablet 30 mg Boehringer
Ingelhiem

4 Glipizide Glyzid Tablet 5 dan 10 Sunthi Sepuri


Minidiab mg Kalbe Farma
Tablet 5 dan 10
mg
5 GLimepirid Amaryl Tablet 1mg, 2mg, Sanofi Aventis
3mg, 4 mg

6 klorpropamide Diabenese Tablet 100 mg, Pfizer


250 mg
OBAT HIPOGLIKEMIK ORAL ( OHO)
BERDASARKAN CARA KERJA
2. TURUNAN BIGUANIDA
 menimbulkan laktoasidosis yang menyebabkan kematian pada pasien
gagal ginjal
 Hanya Metformin masih digunakan yang
 Untuk penderiata Dm dewsa yang tidak tertolong diet dan alergi
terhadap sulfonilurea
 Sediaan : Tablet 500 mg dan 850 mg
 Contoh : Glucophage
OBAT HIPOGLIKEMIK ORAL ( OHO)
BERDASARKAN CARA KERJA
3. PENGHAMBAT GLUKOSIDASE ALFA
 bekerja di saluran cerna
 menghambat enzim Glukosidase ( maltose, sukrose, glukoaminase)
shg absorbsi glukosa terhambat
 ESO : terbentuknya banyak gas di usus , kejang usus
 Terjadi karena penumpukan hidrat arang yang tidak dicerna di kolon
dan peningkatan flora normal usus shg terjadi banyak gas
 Contoh Acarbose, Diastabol
 Sediaan tablet 100 dan 50 mg
 Spesialite : Glucobay ( Bayer )
OBAT HIPOGLIKEMIK ORAL ( OHO)
BERDASARKAN CARA KERJA
4. TIAZOLIDINDION
 senyawa ini bekerja pada sel dengan meningkatkan
sensitivitas terhadap insulin
 ESO : meningkatnya berat badan akibat retensi air yang
diperkuat dengan kombinasi dengan insulin atau NSAID
 Contoh :
 Rosiglitazon,
 Pioglitazon : Tablet 15 dan 30 mg  Actos ( Takeda)
tablet 30 mg  Deculin ( Dexa Medica)
OBAT HIPOGLIKEMIK ORAL ( OHO)
BERDASARKAN CARA KERJA
5. CALCIUM CHANEL BLOKER/ CCB
 senyawa mempunyai mekanisme kerja seperti sulfonilurea
dengan efek kerja lebih singkat
 Contoh :
 Repaglinid : tablet 1 mg
 Nateglinid : tablet 120 mg
OBAT HIPOGLIKEMIK ORAL ( OHO)
BERDASARKAN CARA KERJA
6. PENGHAMBAT DPP-4 / DPP-4 BLOKER
 Bekerja berdasarkan efek penurunan hormon inkretin yang
berperan pada produksi insulin
 Hormon ini diuraikan oleh enzim DPP-4 /
dipeptidilpeptidase penghambatan enzim ini
meningkatkan produksi insulin
 Contoh Obat :
 Sitagliptin
 Vildagliptin

7. Obat lain :
• Alfa liponzuur
• Krom pikolinat
• Kayumanis

Anda mungkin juga menyukai