Pembimbing
dr. Herman Bagus Trianto, SpPD
dr. Anita Fadhilah
dr. Rizky Imansari
Disusun Oleh
dr. Lita Resmi Anggraeni
JEMBER
2017
ANATOMI
Terbentang pada vertebrata lumbalis 1 dan 2 di belakang
lambung.
Pankreas merupakan kelenjar endokrin terbesar yang
terdapat di dalam tubuh baik hewan maupun manusia.
Bagian depan ( kepala ) kelenjar pankreas terletak pada
lekukan yang dibentuk oleh duodenum dan bagian pilorus
dari lambung.
Bagian badan yang merupakan bagian utama dari organ ini
merentang ke arah limpa dengan bagian ekornya menyentuh
atau terletak pada alat ini.
HISTOLOGI
Pankreas terdiri dari dua
jaringan utama, yaitu :
1. Asini sekresi getah
pencernaan ke dalam
duodenum.
3. DM tipe lain, yaitu diabetes yang disebabkan oleh beberapa faktor lain
kelainan genetik pada fungsi sel β pankreas, kelainan genetik pada
aktivitas insulin, penyakit eksokrin pankreas (cystic fibrosis), dan akibat
penggunaan obat atau bahan kimia lainnya (terapi pada penderita AIDS
dan terapi setelah transplantasi organ).
- Retinopati
- Nefropati
- Neuropati
Hipoglikemia
• Hipoglikemia ditandai dengan menurunnya
kadar glukosa darah <60 mg/Dl
Glikogenolisis
Respon SSP
Takikardi, pucat ,
gemetar
Kekaburan yang
dirasa dikepala
PENATALAKSANAAN
• Diberikan makanan yang mengandung karbohidrat atau
minuman yang mengandung gula berkalori atau
glukosa 15-20 g.
3. EKG
5. Funduskopi
HIPOGLIKEMIA
• Hipoglikemia adalah suatu keadaan dimana kadar glukosa
dalam darah dibawah normal (<70 mg/DL)
Berat (glukosa darah < 35 mg/dL) Terjadi gangguan pada sistem saraf
pusat, sehingga pasien memerlukan pertolongan orang lain untuk
mengatasi hipoglikemia. Gejalanya : serangan kejang, sulit
dibangunkan bahkan kehilangan kesadaran.
Manifestasi Klinis
Hipoglikemia
Terapi
Komplikasi Hipoglikemia
Setelah
didiagnosa diabetes mellitus,
pasien meminum obat oral antidiabetik
yang dibeli sendiri diapotik : metformin
500 mg, glibenclamide 5 mg, semua
dikonsumsi 1x1
Anamnesis
Riwayat Alergi
Riwayat alergi terhadap makanan
disangkal oleh pasien
GLUKOSA DARAH
KGA 34
Diagnosis
Hipoglikemia ec DM tipe II
Hipertensi Grade II
Penatalaksanaan
Diagnostik Farmakologi
Widal IGD Nonfarmakologi
Urine Lengkap Ivfd d5 15 tpM Istirahat
KGA/12 Jam Inj. D40 Infus II Flash Diet tinggi
Foto thorax PA Inj. Ondansentron 8 mg glukosa,contoh
Inj. Ranitidin 1 ampul sirup
Inj. Antrain 1 ampul
Ruangan
IVFD D5 10 TPM
Inj. D40 2-3 Flash bila KGA < 100/ 8 jam
Inj. Ondansentron 3x 4 mg
Inj. Ranitidin 2 x 1 amp
Inj. Antarin 3x 1 amp
Inj. Ceftriaxon3x1 amp
Inj. Kalnex 3x1 amp
Inj. Furosemid 40-0-0
Po. Allopurinol 1x300 mg
Po. Micardis 1x 80mg
Po episan 3x1c
ANAMNESA PEMERIKSAAN Thoraks :Bentuk Normochest
Paru :
FISIK (19/8/20017) I : normochest, pergerakan dinding dada
simetris, retraksi sela iga (-)
Anamnesa : Pasien merasa lemas, mual -, P : nyeri tekan (-), Vokal Fremitus normal
muntah – P : sonor pada kedua lapang paru
Keadaan Umum : tampak lemas, A : vesicular, ronki (-/-), Wheezing (-/-)
Tanda Vital :
Jantung :
TD : 150/70 mmHg
I : ictus cordis tidak terlihat
N : 88x/mnt
P : ictus cordis teraba di ICS V midclavicula
R : 22x/m
P : batas atas di ICS III linea parasternalis dextra,
S : 36,2 C
batas kanan di ICS IV linea parasternalis dextra,
batas kiri di ICS V linea parasternalis sinistra
Kepala :normocepal, rambut warna hitam dan
keputihan, distribusi merata, mudah rontok. A : BJ I dan II murni regular, gallop (-), murmur (-)
ERITROSIT -
Widal slide
SILINDER -
Typi O +1/80
KRISTAL -
Typi H -
P.Typi A - EPITEL 10-15
Diagnosis
Hipoglikemia ec DM
tipe II
Hipertensi Grade II
Infeksi Saluran Kemih
Dyspepsia
Penatalaksanaan
Farmakologi Nonfarmakologi
Po. Omeprazol 20 mg 2x1 Istirahat
Po. Cefixsim 200 mg 2x1 Diet tinggi
Po. Furosemid 40 mg 1-0-0 glukosa,contoh sirup
Po. Alopurinol 300 1x1 Kontrol rutin 1 minggu
Po. Mikardis 8 mg 1x1 kemudian
Po. Episan syr 3x1c
prognosa