Anda di halaman 1dari 67

HORMON

{
FARMAKOLOGI KELAS XII
HORMON
Zat aktif yang dihasilkan kelenjar endokrin,
langsung masuk kedalam sirkulasi dan
berpengaruh spesifik jaringan lain

Kelenjar Endokrin

Kelanjar yang tidak punya saluran / kelanjar buntu :


 Kelanjar yang mengeluarkan hasil sekresi
(hormon) langsung ke sistem pembuluh darah
Kelenjar Endokrin dengan sekresi
intern terpenting :
1.Kelenjar hipofisis dan hipotalamus
2.Kelanjar Kelamin ( Ovarium dan
Testis)

3.Kelanjal Anak ginjal ( adrenal)


4.Kelanjar Pankreas
5.Kelenjar Tiroid dan para tiroid
Hormon berdasar struktur kimia
1. Hormon peptida / protein
• kelenjar pankreas,
• hipotalamus
2. Hormon Asam Amino :
• Tirosin,
• Adrenalin/ NorAdrenalin
3. Hormon Steroid :
• Esterogen,
• Progesteron
• Kortikosteroid
Sumber Hormon
1. Hormon alami
• Diperoleh dari hewan : sapi, babi, biri biri
• Melalui rekayasa genetika
2. Hormon sintetis :
• Disintesis secara kimia
• Contoh ; dietilstilbestrol  esterogen sintetik ,
bekerja seperti esterogen
3. Hormon semisintetis
• Melalui perubahan kimia sederhana pada zat alam
• Contoh : etinilestradiol, dibuat untuk :
• Tahan terhadap enzim pencernaan
• Masa kerja lebih panjang
• Efek samping lebih ringan
Penggunaan Hormon dalam Pengobatan :

1. Terapi substitusi pada defisiensi hormon :


 Pemberian insulin pada pasien diabetes
 Pemberian estrogen pada wanita menopause
2. Digunakan berdasar efek farmakologinya ( bukan fisiologi )
 Misal kortikosteroid : untuk antiradang

3. Mempengaruhi fungsi organ :


 Esterogen dan progesteron untuk mencegah kehamilan
4. Diagnosa penyakit atau kelainan :
 Tirotropin , untuk tes kelainan pada kelenjar tiroid
A. HORMON
KELENJAR ADENOHIPOFISIS

{
HIPOFISA
Umbai otak terdiri dari :
1. Bagian depan / anterior  adenohipofisis
2. Bagian belakang/ posterior  neurohipofise

1. Adenohipofise/ hipofise 2. Neurohipofise ( hipofisa


Anterior : posterior) :
• Gonadropin • Oksitosin
• ACTH • Vasopresin / Antidiuretik
( Adenocorticotropic
Hormon)
• Tirotripin
• Somatropin
• Prolactin (lactogenic
hormon)
ADENOHIPOFISE :
1. Gonadropin : mengatur pembetukan gamet
dan hormon seks
a. FSH ( Folicle Stimulating Hormon ) 
hormon pemicu folikel
• Pada ovarium : mengatur
perkembangan ovarium dan esterogen
• Testis : mengatur spermatogenesis/
pembetukan sperma
b. LH (Luteinizing Hormone) :
• Pada Ovarium : menstimulasi ovulasi
bersama hormon estrogen dan
pembentukan progesteron
ADENOHIPOFISE :
2 . ACTH (Adrenocorticotropic Hormon)
• Menstimulir kelenjar kortex anak ginjal
untuk mensekresikan hormon
kostikosteroid dan hormon kelamin / seks
3. Tirotropin : manstimulis produksi tiroksin
oleh tiroid
4. Somatropin/ Growt Hormon : mengatur
pertumbuhan badan
5. Prolaktin (LH : Lactogenic Hormon ) :
menghasilkan Asi di akhir kehamilan
Informasi Obat
1. SOMATOTROPIN
• Untuk terapi substitusi gangguan pertumbuhan
anak karena kekurangan hormon  efektif
sampai masa puber \
• Pada orang dewasa :
• Meneingkatkan energi dan vitalitas
• Memperbesar masa otot
• Menurunkan masa lemak
• Tidak dapt diganti dg hormon binatang
• Sediaan :
• Genotropin ( Pfizer) : 16 UI/ ml Vial
• Norditropin ( Ferron / Novo) : 12 UI/ ml Vial
• Saizen ( Nordisk, Merck) : 4 UI/ ml Vial
Informasi Obat
1. SOMATOTROPIN
• Untuk terapi substitusi gangguan pertumbuhan anak karena
kekurangan hormon  efektif sampai masa puber \
• Pada orang dewasa :
• Meneingkatkan energi dan vitalitas
• Memperbesar masa otot
• Menurunkan masa lemak
• Tidak dapt diganti dg hormon binatang
• Sediaan :
• Genotropin ( Pfizer) : 16 UI/ ml Vial
• Norditropin ( Ferron / Novo) : 12 UI/ ml Vial
• Saizen ( Nordisk, Merck) : 4 UI/ ml Vial
Informasi Obat
2. GONADOTROPIN
• Pada Wanita : manstimulis pemasakan folikel dan ovulasi
• Pada pria : menstimulir produksi sperma
• Digunakan untuk mengatasi gangguan haid dan
kemandulan ( pria dan wanita)
• HCG ( Human Chronic Gonadotropin)
• Hormon yang terbentuk saat kehamilan,
• Disekeresi plasenta janin 7 hari setelah ovulasi dan
diserap urin
• Pemberian HCG pada pria menstimulasi sel interstisial
untuk mensekresi androgen
Informasi Obat
2. GONADOTROPIN
• HMG ( Human Menopausal
Gonadotropin )
• Terdapat pada urin wanita
menopause
• Sediaan :
• FSH : Ampul : 75 UI
• LH : Ampul : 75 UI
• Gonadotropin Chrocionic :
Pregnyl ( Schering Plough) : 1500
UI, 5000 UI/ ampul serbuk pro
injeksi
Informasi Obat
3. OKSITOSIN
• Merangsang kontraksi uterus / rahim  membantu
persalinan
• Mencegah perdarahan berlebihan saat persalinan
• Menstimulir kontraksi otot sekitar kelenjar mamae
untuk mempermudah laktasi
• Di buat sintetik
• Sediaan
• Syntocinon ( Novartis ) : 10 UI/2 ml ampul
• Piton S ( Schering Plough) : 10 UI / ml injeksi
Informasi Obat
4. VASOPRESIN
• Untuk pengobatan diabetes insipidus dg gejala
poliurea
• Akibat kekurangan hormon antidiuretik dan
insufisiensi hipofisa dan perdarahan varises di
esopagus
• Diperoleh dari sapi atau babi
B. HORMON KORTIKOSTEROID
Kelenjar Adrenal/ kelenjar anak ginjal :
• Terletak berdampingan dengan ginjal
• Bagian :
• Cortex / kulit
• Mensekresikan hormon kortikosteroid dan
hormon kelamin
• Medula / sumsum
• Mensekresikan hormon adrenalin dan
noradrenalin

• Kelenjar adrenal mengeluarkan hormon akibat


rangsangan kortikotropin / ACTH
Aktivitas Kortikosteroid
1. Glukokortikoid :
• Mempengaruhi
metaboliisme karbohidrat
dan protein serta sedikit
mepengaruhi keseimbangan 2. Mineralokortikoid :
air dan elektrolit • Mempengaruhi
• Mempunyai efek
antiinflamasi dan
kesimbangan elektrolit
imunosupresif dan air
• Glukokortikoid alami : • Yang alami : aldosteron
kortisol dan kortison
• Glukokortikoid sintetik :
prednison dan betametason
Mekanisme kerja
Adrenokortikoid mengikat reseptor sitoplasmik
intraseluler

Kortikosteroid + reseptor
Protein

Masuk inti sel diikat


kromatin

Protein-kortikosteroid-
kromatin

Transkripsi DNA  mRNA

Merangsang sintesis protein spesifik


EFEK KORTIKOSTEROID
A.GLUKOKORTIKOID
1. Merangsang glikogenesis ( katalisa glikogen  glukosa )
dan glikoneogenolisis (katalisa lemak/ protein  Glukosa
• kadar glukosa darah meningkat  dalam hati dan
jaringan turun
• Kortikosteroid meningkat  sebabkan gangguan
distribusi lemak
• Lemak tubuh berkurang menumpuk di muka
( moonface), tengkuk (buffalo hump), perut dan lengan
2. Meningkatkan reistensi stres melawan stres karena
trauma, ketakutan, infeksi, perdarahan
EFEK KORTIKOSTEROID
A.GLUKOKORTIKOID lanjutan ……………
3. Merubah kadar sel dalam plasma darah  menurunkan sel
darah putih ( eosinofil, basofil, monosit, limfosit) ,
menikkan kadar Hb, trombosit dan eritrosit
4. Efek anti inflamasi mengurangi respon peradangan, dan
menekan sistem imun

5. Mempengaruhi komponen sistem endokrin lain


 menghambat umpan balik produksi kortikotropin, 
meghambat sintesis glukokortikoid
EFEK KORTIKOSTEROID

6. Efek anti alergi  mencegah pelepasna histami


7. Menghambat pertumbuhan jika digunakan jangka lama
karena hormon pertumbuhan di hambat
8. Efek pada sistem lain : Dosis tinggi
• : merangsang asam lambung, dan produksi pepsin 
ulkus
• Mempengaruhi status mental
• Kehilangan masa tulang/ osteoporosis
• Gangguan pada otot : miopati dan lemah otot
EFEK KORTIKOSTEROID

B . MINERALOKORTIKOID
• Mengatur metabolisme mineral dan air
• Membantu mengontol cairan tubuh dan kosentrasi
elektrolit ( Na dan K) diatur oleh aldosteron yang
bekerja pada tubulus ginjal, yang menyebabkan :
• Meningkatkan Reasbsorbi Na, bikarbonat dan air
• Menurunkan reabsorbsi Kalium
• Pemberian mineralokortikoid dosis tinggi
menyebabkan alkalosis dan hipokalemia
Retensi Na dan air meningkatka naiknya tekanan darah
PENGGUNAAN KLINIK KOSTIKOSTEROID

3. Penyakit neoplastik
• Dikombinasi dengan sitotoksik, pada
keganasan spesifik  leukemia
• Mengurangi edema serebral pada tumor otak
 deksamethason
• Antiemetik pada kemoteropi
PENGGUNAAN KLINIK KOSTIKOSTEROID

1. Terapi pengganti pada penderita gagal adrenal,


misal Addison, diberikan glukokortikoid dan
mineralokortikoid
2. Terapi antiinflamasi dan immunosupresif
• Asma  inhalasi
• Topikal : peradangan mata, kulit , telinga,
hidung ( eksim, konjungtivitis alergi, rhinitis
alergi)
• Hipersensitifitas
• Penyakit autoimun dan inflamasi
EFEK SAMPING DAN KOMPLIKASI
1. Tekanan terhadap respon infeksi :
• Infeksi menjadi lebih parah, kecuali diberikan bersama
antimikroba
• Penyembuhan luka terganggu
• Meyebabkan ulkus peptikus
2. Metabolisme glukosa, protein, lemak  atropi otot,
osteporosis, penipisan kulit
3. Elektrolit ; hipokalemia, alkalosis, gangguan jantung, hingga
gagal jantung
4. Kardiovaskuler : Arterosklerosis, gagal jantung
EFEK SAMPING DAN KOMPLIKASI

5. Tulang : osteoprosis, patah tulang spontan


6. Kelematan otot dan atropi otot
7. SSP Psikis : gangguan emosi, euforia, halusinasi,
psikosis
8. Elemen pembuluh darah : gangguan koagulasi,
menurunkan daya kekebalan tubuh /
imunosupresan
EFEK SAMPING DAN KOMPLIKASI

9. Perutumbuhan : mengganggu pertumbuhan


anak, kemunduran dan menghambat
perkembangan otak
10. Ginjal : Nokturia/ ngompol, hiperkasliuria,
dan gagal ginjal
11. Pencernaan : Ulkus peptikum / tukak
lambung
12. Pankreas : peradangan pankreas akut
13. Gigi : gangguan email dan pertumbuhan gigi
Aktivitas
Nama generik Nama dagang Bentuk sediaan
antiinflamasi topikal retensi Na

Glukokortikoid kerja singkat ( 8-12 jam )

Hidrokortison Cortef 1 1 1 Oral, suntikan topikal


kortison Cortone 0.8 0.8 0.8 Oral, suntikan topikal

Glukokortikoid kerja sedang ( 18-36 jam )

Prednisone, Delta
Prednison 4 0 0.3 Oral
Cortef,

Prednisolon Prelone, Medrol 5 4 0.3 Oral, suntikan topikal

Metiprednisolon Medixon, Kenacort 5 5 0 Oral, suntikan topikal

Triamsinolon triamcort 5 5 0 Oral, suntikan topikal


Glukokortikoid kerja lama ( 1-3 hari )

betametasone Celestone, oradexon 25-40 10 0 Oral, suntikan topikal

Deksametason Dexa M, Cortidex 30 10 0 Oral, suntikan topikal


Mineralokortikoid
Fludrokortison Florinef 10 10 250 Oral, suntikan topikal

Desoksikortikosteron Astonin 0 0 20 suntikan, pelet


C. HORMON KELAMIN/ SEKS

Disintesa : Pengaruh :
• testis
• ovarium
Gonadotropin
• Kelenjar kortex anak ACTH
ginjal
Fungsi :
• memberi ciri kelamin primer dan
sekunder
Sifat hormon kelamin :
• Retensi air dan garam
• Berdaya anabolik androgen lebih kuat dari
esterogen
• Mengakibatkan penutupan epifisis ( ujung
tulang pipa) setelah pertumbuhan di mas
pubertas
1. HORMON HORMON PRIA

A. Zat ANDROGEN :
TESTOTERON
• Spermatogenesis
• Pertumbuhan testis/ efek
virilisasi
• Sbg terapi klimaterum virile
pada pria > 50 th
• Merangsang pertumbuhan
anak lakilaki > 16 th yang
terhambat
1. Testoteron
• dibuat semisintetik
• Absosbsi di usus dan bioavailabilitas kurang baik 
Bentuk injeksi sebagai esternya
• Sediaan :
• Testeoteron undekanoat
• ANDRIOL ( Schering Plough) , kapsul 40 mg
2. Prasteron
• Diproduksi banyak di anakginjal
• Sebagai tambahan makanan pada terapi alternatif
berbagai gangguan

3. Mesterolon
• Mempengaruhi hipofisa sehingga sekresi
testeoteron dan spermatogenesis tidak terhambat
• Sediaan :
• Tablet 25 mg : Proviron ( Bayer ) ,
• Kombinasi turunan testoteron
• Sustanon ( Schering Ploug )
• Injeksi 250 mg
2. ANABOLIK

• Hormon sintetik
• Untuk memperoleh daya anabolik besar
• Anabolik adalah suatu fase dimana tubuh
memperbaiki dan mengembangkan sel-sel
sebagai bagian dari proses metabolisme
• membantu dalam pengembangan jaringan otot,
pertumbuhan tulang, nafsu makan dan pubertas.
2. ANABOLIK

Penggunaan :
• Penangan simptomatis anemia aplastis
• Osteoporosis parah
• Pengobatan kanker payudara wanita pos menaupose
Penyalah gunaan :
• Doping  memperkuat otot pada atlit
Efek samping :
• Penggunaan jangka lama pada wanita : efek virilisasi /
jantan, dan gangguan haid
• Menekan spermatogenesis
• Menghambat pertumbuhan anak < 16 th
2. GOLONGAN OBAT ANABOLIK

Turunan Testoteron
• Metandrostenelon Turunan Nandrolon
• Metenolon • Nandrolon
• Oksimetolon • Etilestrenol
• Stanozol
INFORMASI OBAT
1. Nandrolon :
• Indikasi :
• kehilangan protein karen cedera parah, Latihan
berlebihan
• Penyakit ketuaan
• Memacu pertumbuhan anak yang lambat
• Osteroporosis untuk pengguna kortikosteroid
jangka panjang
• Efek samping :
• Jerawat, hirsutisme (munculnya rambut pada
perempuan di tempat tidak biasa )
• Peningkatan libido wanita, hiperfoly klitoris ,
rambut pubis melebat
INFORMASI OBAT
• Sediaan ;
• Nandrolon decanoat :
• Deca Durabolin ( Schering Plough )
• Injeksi 25 mg/ml dan 50 mg/ml
• Nandrolon fenil propanoat :
• Durabolin (schering Plough )
• Inejksi 25 mg / ml
INFORMASI OBAT

2. ETIL ESTRENOL
• Indikasi ;
• Penderita penyakit kronik
terutama lansia
• Efek samping ;
• Mual, retensi cairan tubuh
• Gangguan haid
• Gangguan fungsi hati
• Sediaan :
• Orabolin (Organon) :
• Injeksi 2 mg/ ml
• Tablet 2 mg
3. HORMON HORMON WANITA

Zat zat ESTEROGEN :


• Esterogen dan progesteron disinteis dan
dikontrol ovarium
FUNGSI ESTEROGEN :
• Efek Feminisasai ( ciri kelamin wanita primer dan
sekunder)
• Bekerja di endometrium sehingga berkembang
dan menebal untuk menampung sel telur yang
telah dibuahi
• Bersama dengan progesteron berperan dalam
• pemasakan folikea,
• ovulasi
• Pembuahan
• Transpor sel telur yang telah dibuahi ke
dinding uterus
PENGGUNAAN ESTEROGEN :
• Pengobatan gejala menaupose
• Hormon pengganti dan terapi substitusi pada
keluhan klimakterium
• Dosis tinggi : menekan laktasi , mencegah ovulasi
dan pengobatan osteoporosis sesudah
menaupose
• Kombinasi esterogen dan progesteron
• Diagnose kehamilan
• Pengobatan amenorhea sekunder ( haid
terlambat )
INFORMASI OBAT
1. ESTRADIOL
• Esterogen alami terkuat
• Untuk :
• terapi substitusi klimakterium
• postmenaupose
• prevensi osteoporosis,
• kanker prostat
• Pemberian : injeksi sebagi ester larut
lemak
• Diserap baik melalui kulit : plester
ekstraderm dan mukosa ( krem
vagina)
• Sediaan ;
• Progynova 28 (Bayer)
• Tablet 1 mg dan 2 mg
INFORMASI OBAT
2. ETINIL ESTRADIOL
• Turunan semisintetik berdaya amat
kuat
• Peroral dan i. m sama efektifnya
• Digunakan secara oromukosal
• Sebagi komponen pil anti hamil
• Sediaan : :
• Lynoral ( Schering Plough )
• Tablet 0.05mg
INFORMASI OBAT
3. ESTRIOL
• Aktf secara oral
• Sifat mirip seperti Estron
• Untuk
• klimakterium kontinyu
• Krem sbg stimulan terhadap mukosa vagina dan
serviks
• Sediaan ;
• Ovestin ( schering Plough)
• Tablet : 1 mg, 2 mg
• Krem 1mg/ g
INFORMASI OBAT
4. DIETIL STILBESTROL
• Aktif peroral dengan daya kerja panjang sifatnya
karsinogen , tidak digunakan lagi

5. ESTRON/ MESTRENOL
• Untuk terapi substitusi hormonal dan pil anti hamil
• Dapat digunakan kontinyuuntuk gejala klimakterium
• Efek samping lebih ringan dari pada estradiol
• Sediaan :
• Premarin ( Sunthi Sepuri)
• Tablet 0, 3 mg, 0.625 mg, 1.25 mg
4. Zat zat PROGESTAGEN

Steroid sintetik berdaya progesteron

Progesteron :
• Hormon yang dikeluarkan corpus luteum ( badan
kuning) di bawah pengaruh Luteotropik Hormon

• Menginduksi peralihan endometrium dari fase


proliferasi ke sekresi zat gizi agar ovum yang
telah dibuahi bersarang dan berkembang menjadi
janin
• Berfungsi memelihara kehamilan
FUNGSI PROGESTAGEN DALAM
PENGOBATAN

1. Mencegah kehamilan pada pil KB ( mencegah


ovulasi)
2. Mencegah keguguran karena skresi progesteron
kurang
3. Terapi substitusi pada klimakterium dan
menapouse
4. Pada gangguan haid akibat defeisiensi
progesteron
5. Pada endometriosis yang mengakibatkan
kemandulan
Endometriosis adalah radang yang terkait dengan
hormon estradiol/estrogen berupa pertumbuhan
jaringan endometrium yang disertai perambatan
pembuluh darah, hingga menonjol keluar dari
rahim
Derivat PROGESTERON:
1. MEGESTROL
• Memiliki daya progesteron kuat
• Memiliki daya antiesterogen
• Digunakan pada kanker payudara dan kanker
endometrium
• Sediaan : Megestro Acetat  Megace ( Squibb)
tablet : 40 mg
suspensi 40 mg/ ml
Derivat PROGESTERON:
2. MEDROKSIPROGESTERON
• Memiliki efek androgen tanpa efek esterogen
• Digunakan pada kanker payudara yang rentan
histamin setelah menapouse
• Pil dan suntik anti hamil
• Sediaan : Provera ( Pfizer) = Tablet 100 mg
Derivat TESTOTERON :
1. NORESTITERON
• Menekan ovulasi
• Memiliki daya androgen dan esterogen lemah
• Memiliki efek antiesterogen
• Digunakan dalam pil anti hamil dan penunda haid
• Sediaan : Primolut N ( Schering Plough) ; tablet 5
mg
Derivat TESTOTERON :
2. LINESTRENOL
• Di dalam hati dirombak menjadi norestiteron
• Memiliki daya estrogen, antiestrogen dan
androgen
• Digunakan sebagai pil anti hamil
• Dan dikombinasi pada gangguan haid
• Sediaan : Endometril ( Organon) : tablet 5 mg
Derivat TESTOTERON :
3. LEVENOGESTREL
• Memiliki efek esterogen kuat , daya kerja panjang
• Berdaya antiesterogen kuat dan androgen lemah
• Digunakan dalam pil antihamil sebagai kombinasi
• Sediaan ; Microlut ( Bayer)
norplant ( Djaya Bima Agung) : implant

Anda mungkin juga menyukai