Organ reproduksi
Organ reproduksi pria dan wantia terdiri dari
organ dasar sbb:
a. Gonad (testis, ovarium): menghasilkan gamet
(sel telur atau sperma) yang menyatu sewaktu
terjadinya fertilisasi, gonad jg menghasilkan
ormon sex steroid yg penting untuk reproduksi
(androgen, esterogen, progesteron),
pertumbuhan dan perkembangan seluruh
tubuh
b.Genitalia : struktur luar organ reproduksi (penis
pada pria, klitoris dan vulva pada wanita)
c. Saluran-saluran dan kelenjar accessory :
struktur yg meenghubungkan gonad ke genital
Kontrol hormonal
Sekelompok saraf di hipotalamus, menghasilkan
Gonadotropin releasing hormon (GnRH) setiap 1-3
jam, yang berfungsi mengatur pelepasan 2 hormon
utama: Follicle stimulating hormon (FSH) dan
luteinizing hormon (LH), kedua hormon ini disebut
gonadotropin
FSH bekerja pada sel produksi untuk pematangan
ovum dan sperma. LH bekerja pada sel endokrin
untuk meproduksi pelepasan hormon seks steroid
Kontrol umpan balik (feedback kontrol) terhadap
produksi hormon seks, dapat dilakukan dengan
cara: hormon Gonad yang disekresikan kedalam
sirkulasi mencapai otak dan menekan produksi
GnRH, FSH dan LH
Hormon Perempuan
Gonad menghasilkan sel telur dan hormon seks
yaitu esterogen dan progesteron
ESTEROGEN
Mempunyai peranan penting dalam mempersiapkan
saluran reproduksi wanita : menerima sel telur,
implantasi sel telur, pembentuk ciri khas wanita
Sekresi
Ovarium merupakan sumber esterogen tubuh,
sejumlah esterogen dihasilkan pula oleh plasenta.
Mekanisme kerja
Esterogen akan memberikan efeknya melalui
Esterogen
interaksinya dengan reseptor esterogen. Dikenal ada
2 macam reseptor esterogen, Er- dan Er-. Reseptor
reseptor tersebut terdapat pada inti sel target. Er-
terdapat pada vagina, uterus dan ovarium serta
kelenjar mamae, hipotalamus, endothelium dan otot
polos pembuluh. Reseptor Er- terdapat dalam paruparu, otak dan pembuluh darah tetapi jumlahnya
sedikit.
Penggunaan klinik
1. esterogen
Terapi pengganti pada post menopouse
- mencegah osteoporosis
- mencegah penyakit kardiovaskuler oleh
efek penekanan aterosklerosis dan
vasodilasi
- efek neuroprotektif, mencegah-perlambat
lupa
- mencegah atropi urogenital
2. Terapi untuk penderita yang gagal
perkembangan ovariumnya
3. anti-ovulasi, bersama progesteron
Sediaan esterogen
Sediaan alami:
-Estradiol
-Estriol
-estron
Sediaan sintetik
-Etinilestradiol
-dietilstibestrol
Estradiol
Esterogen alamiah yang diperoleh dari jaringan
plasenta
Digunakan sebagai terapi subtitusi pada masa
menopouse atau prevensi osteoporosis
Dosis : prevensi osteoporosis oral : 1x 1-2 mg
Estron
- Diisolasi dari air seni kuda hamil, daya esterogen
nya lemah
- Dapat digunakan kontinu, jarang menimbulkn
pendarahan
- Dosis : 0,625 mg/d
Estriol
- Hormon alamiah yg terlemah, sifat mirip estron
- Dosis 2x 2-4 mg/d selama seminggu
Etinilestradiol
- derivat semisintetis yang berdaya kuat
- Saat ini digunakan sebagai pil kb
- Dosis : defesiensi oral: 10-30 mcg
selama 2 minggu persiklus haid
- Prevensi osteoporosis ; 15 mcg/d
Dietilstilbestrol
- Aktif secara oral dengan daya kerja panjang
- Ditahun 1960 an, obat ini banyak digunakan
sbg obat anti abortus
- Dapat menimbulkan kanker vagina, dan
cerviks
- 1980 ditarik dari peredaran
Antagonis esterogen
Antagonis esterogen adalah senyawa yang dapat berikatan
dengan ER secara kompetitif dengan esterogen dan
menyebabkan perubahan konformasi reseptor tersebut
Contoh antagonis esterogen adalah klomifen
Klomifen bekerja dg menggeser hormon alamiah dari
reseptornya di hipotalamus, sehingga aktifitas dan kadar
esterogen dalam darah menurun. Akibatnya menghambat
aktifitas mekanisme feedback yang mengatur produksi
esterogen, sehingga stimulasi folikel serta sekresi FSH/LH
ditingkat kan sehingga terjadilah ovulasi
Klomifen digunakan pada infertilitas wanita akibat
hipofungsi hipofise dan anovulasi
Dosis : 1x 50 mg selama 5 hari, dimulai pada hari ke 5 haid.
Dapat ditingkatkan 2x50 sehari bila tidak terjadi ovulasi,
setelah 30 hari pemberian P1
Progesteron
Hormon ini dihasilkan oleh korpus lutem,
suatu badan kuning yang terbentuk dari
folkel yang sudah pecah, atas pengaruh LH.
Bila terjadi implantasi, maka sel tropoblast
akan menghasilkan HCG (hormon chorionic
gonadotropin) yang berfungsi
mempertahankan korpus luteum untuk
menghasilkan progesteron. Pada trimester 2
terbentuknya plasenta akan menghasilkan
esterogen dan progesteron sehingga korpus
luteum tidak diperlukan
Fungsi progesteron
1. Progesteron menyebabkan poliferasi
endometrium dan berfungsi
mempertahankan kehamilan
2. Progesteron menyebabkan polifersi
kelenjar mamae, sehingga kelenjar mamae
berpembuluh tapi belum mengeluarkan ASI
3. Progesteron merubah pola temperatur
tubuh pada hipotalamus, sehingga
temperatur tubuh sedikit naik
4. Meningkatkan insulin dan meningkatkan
LDL dan sedikit menurunkan HDL
Penggunaan klinik
Sebagai kontraseptik
Mengobati amenore,
pendarahan rahim, infertilitas
dan kelahiran prematur
Karsinoma endometrium yg
bermetastase
Sediaan progesteron
1. Pregesteron (progestin, progestan)
- Diperoleh dari ovaria ternak atau
dibuat secara sintetik
- Absorpsi dari usus cepat dan baik
- Dosis : pada insufisiensi, oral :
200mg kapsul atau im 25-50 mg
selama 12-14 hari per bulan
2. Hidroksiprogesteron
- Metabolit dengan sifat-sifat yang sama dg
progesteron
- Efek progestin bertahan 8-10 hari
- Dosis : prevensi abortus : im 500 mg 2-3x seminggu,
lalu 2x seminggu 250 mg (ester-kaproat)
3. Medroksiprogesteron asetat (MPA)
- Zat ini digunakan sebagai antikopsepsi dengan dosis
150 mg i.m setiap 3 bulan
- Pada dismenore oral 2,5-10 mg sehari
4. Megestrol
- Turunan MPA, yang digunakan untuk kanker mamae
(4dd40 mg) dan kanker endometrium 160 mg sehari
dalam 1-4 dosis
Hormon Androgen
Testosteron adalah androgen utama yang
dihasilkan oleh sel leydig di testis
Sintesa dan sekresi androgen diatur melalui
hipotalamus dan hipofisa
Hipotalamus menghasilkan GnRH yg meransang
hipofisa mennghasilkan gonadotropin.
Gonadotrapin akan meransang testis untuk
menghasilkan testosteron. Selain testis dalam
keadaan normal testosteron juga dihasilkan oleh
kelenjar adrenal dalam jumlah sedikit
Pada wanita hormon ini dihasilkan pada ovarium
dalam jumlah sedikit
Defisiensi Androgen
1. Pada janin, terganggunya
perkembangan organ seks
2. Gynekomastia (pembesaran
payudara pada laki2)
3. Penurunan libido, gangguan
pembentukan tulang, masa otot dan
energi
4. Pada wanita kurangnya pertumbuhan
rambut pada organ kelamin
Penggunaan
Untuk terapi insufisiensi fungsi
hipofisis atau testis
Tidak bermanfaat mengatasi
impotensi
Testosteron dosis : 2x60-80 mg
selama 2-3 minggu
Mesterolon 3x 25-50 mg sehari
Fluksimesteron 5-20 mg sehari dalam
1-2 dosis bagi
Anti androgen
Bekerja dengan menekan efek
androgen secara selektif
Penggunaannya pada hiperseksualitas
Dapat menghambat spermatogenesis
Dapat menyebabkan infertilitas yang
reversibel
Pada wanita dapat digunakan untuk
terapi endometriosis
Sediaan
Siproteron, (androcur, diane-35)
-bersifat antigonadrotropin dg menghambat
sekresi LH dan FSH
Penggunaan untuk hiperseksual pada pria, pada
kanker prostat,
Penggunaan pada wanita sebagai obat
antikonsepsi
ES : letih, dan naiknya bb, gynecomastia pada pria
dan berkurangnya kesuburan, pada wanita,
pendarahan tidak teratur.
Dosis oral : 2x 50-100 mg, maksimal 200-300
mg/hari