Anda di halaman 1dari 39

PENGGOLONGAN OBAT

By : Rani Dewi Pratiwi


Deffinisi
• OBAT adalah Suatu bahan atau bahan-bahan
yg dimaksudkan utk dipergunakan dlm
menetapkan diagnosa, mencegah,
mengurangi, menghilangkan/menyembuhkan
penyakit atau gejala penyakit, luka atau
kelainan badaniah dan rohaniah pd manusia
atau hewan, termasuk memperelok tubuh
atau bagian tubuh manusia.
Undang-umdang No 36 tahun 2009
• Obat adalah bahan atau paduan bahan,
termasuk produk biologi yang digunakan
untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistem
fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka
penetapan dignosis, pencegahan,
penyembuhan, pemulihan, peningkatan
kesehatan dan kontrasepsi untuk manusia
PENGGOLONGAN OBAT

Permenkes RI No.
949/Menkes/Per/VI/2000
obat bebas, obat bebas terbatas
obat wajib apotik, obat keras,
obat psikotropika dan narkotika
Perundang-undangan
Obat Bebas

Obat Bebas Terbatas

Obat Keras

Obat Wajib Apotek (OWA)

Obat Narkotika

Obat Psikotropika
Obat Bebas
• Obat bebas adalah obat yang boleh digunakan
tanpa resep dokter (disebut obat OTC = Over
The Counter), terdiri atas obat bebas dan obat
bebas terbatas.
• Ini merupakan tanda obat yang paling "aman" .
Obat bebas, yaitu obat yang bisa dibeli bebas di
apotek, bahkan di warung, tanpa resep dokter,
ditandai dengan lingkaran hijau bergaris tepi hitam.
Obat bebas ini digunakan untuk mengobati gejala
penyakit yang ringan. Misalnya : vitamin/multi
vitamin (Livron B Plex, )
Obat Bebas Terbatas

• Obat bebas terbatas (dulu disebut daftar W). yakni


obat-obatan yang dalam jumlah tertentu masih bisa
dibeli di apotek, tanpa resep dokter, memakai tanda
lingkaran biru bergaris tepi hitam. Contohnya, obat
anti mabuk (Antimo), anti flu (Noza). Pada kemasan
obat seperti ini biasanya tertera peringatan yang
bertanda kotak kecil berdasar warna gelap atau kotak
putih bergaris tepi hitam, dengan tulisan sebagai
berikut
P.No. 1 P.No. 2 P.No. 3
Awas! Obat keras. Bacalah Awas! Obat keras. Hanya Awas! Obat keras. Hanya
aturan pemakaiannya. untuk dikumur jangan untuk bagian luar dari
Ditelan ditelan. badan.

P.No. 4 P.No. 5 P.No. 6


Awas! Obat keras. Hanya Awas! Obat keras. Tidak Awas! Obat keras. Obat
untuk dibakar. boleh ditelan wasir, jangan ditelan
Obat Keras
• Obat keras (dulu disebut obat daftar G = gevaarlijk =
berbahaya) yaitu obat berkhasiat keras yang untuk
memperolehnya harus dengan resep dokter,memakai
tanda lingkaran merah bergaris tepi hitam dengan
tulisan huruf K di dalamnya. Obat-obatan yang
termasuk dalam golongan ini adalah antibiotik
(tetrasiklin, penisilin, dan sebagainya), serta obat-
obatan yang mengandung hormon (obat kencing
manis, obat penenang, dan lain-lain).
• Obat-obat ini berkhasiat keras dan bila dipakai
sembarangan bisa berbahaya bahkan meracuni tubuh,
memperparah penyakit atau menyebabkan mematikan.
Obat Wajib Apoti (OWA)
• Obat keras yg dapat diserahkan oleh apoteker
kepada pasien tanpa resep dokter.
• Ketentuan penyerahan OWA oleh apoteker :
1. Memenuhi ketentuan dan batasan tiap OWA
2. Membuat catatan informasi pasien dan obat
yang diserahkan
3. Memberikan informasi kepada pasien agar
aman digunakan
Contoh Obat
Wajib Apotek
Narkotika
• UU No. 35 tahun 2009 tentang narkotika
• Permenkes RI No 2 tahun 2017 tentang perubahan
penggolonga narkotika
• Narkotika adalah zat atau obat yang berasal
dari tanaman atau bukan tanaman, baik
sintetik maupun semisintetik yang dapat
menyebabkan penurunan atau perubahan
kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai
menhilangkan rasa nyeri dan dapat
menimbulkan ketergantungan yang dibedakan
kedalam golongan-golongan sebagaimana
terlampir dalam undang-undang
Garkotika Golongan I
• Hanya dpt digunakan utk kepentingan ilmu
pengetahuan dan dilarang digunakan utk
kepentingan lainnya.
• Dilarang diproduksi dan/atau digunakan dlm proses
produksi, kecuali dlm jumlah yg sangat terbatas utk
kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan.
• Pengawasan yg ketat dari Menteri Kesehatan.
Tanaman:
• Papaver somniferum L.
(semua bagian-bagiannya termasuk buah dan
jerami kecuali bijinya)
• Erythroxylon coca
• Cannabis sp
Zat/senyawa:
• Heroin
Narkotika Golongan II
• Dapat digunakan untuk kepentingan
pelayanan kesehatan dan/atau
pengembangan ilmu pengetahuan.
• Distribusi diatur oleh pemerintah
–Morfin dan garam-garamnya
–Pethidin
Narkotika Golongan III
• Dapat digunakan utk kepentingan pelayanan
kesehatan dan/ atau pengembangan ilmu
pengetahuan.
• Distribusi diatur oleh pemerintah
• Codein
• Asetildihidrokodein
Psikotropika
• (Psikotropika-UU No. 5/ 1997 tentang
psikotropika)
• (Permenkes RI No.3 Tahun 2017 tentang
perubahan penggolongan psikotropika)
• Zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis
bukan narkotika yg berkhasiat psikoaktif
melalui pengaruh selektif pd susunan syaraf
pusat yg menyebabkan perubahan khas pd
aktifitas mental dan perilaku.
Psikotropika Golongan I
• Psikotropika yg hanya dpt digunakan utk
tujuan ilmu pengetahuan dan tdk digunakan
dlm terapi, serta mempunyai potensi amat
kuat mengakibatkan sindroma ketergantungan
• Brolamfetamine (DOB)
Psikotropika Golongan II
• Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan
dapat digunakan dalam terapi dan/ atau untuk
tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai
potensi kuat, mengakibatkan sindroma
ketergantungan
• Amfetamina
• Sekobarbital
Psikotropika Golongan III
• Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan
banyak digunakan dalam terapi dan/ atau
untuk tujuan ilmu pengetahuan serta
mempunyai potensi sedang, mengakibatkan
sindroma ketergantungan
• Amobarbital
• Pentobarbital
Psikotropika Golongan IV
• Psikotropika yg berkhasiat pengobatan dan
sangat luas digunakan dlm terapi dan/ atau utk
tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai
potensi ringan, mengakibatkan sindroma
ketergantungan.
• Bromazepam
• Klordiasepoksida
• Diazepam
• Meprobamat
• Klokzazolon
• Nitrazepam
BERDASARKAN APA SAJA??

Mekanisme Lokasi Rute


aksi pemakaian pemberian

Efek yang Asal mula


Kosistensi
ditimbulkan bahan baku

Jenis dalam Perundang-


pelayanan undangan
Mekanisme Aksi
Mengatasi penyebab penyakit
• Antibiotik
• Antivirus

Mencegah keadaan patologis dari penyakit


• Serum
• Vaksin

Menghilangkan gejala penyakit


• Analgetik (mengurangi rasa nyeri)
• Antipiretik (meredakan demam)

Mengganti/menambah fungsi zat yang kurang


• Vitamin
• Hormon
Lokasi Pemakaian

Obat dalam (per Obat Luar


oral) • Tidak melalui saluran
• Melalui saluran cerna cerna
• Etiket putih • Etiket biru
• Contoh : tablet, sirup • Contoh : salep,
suppositoria
Rute Pemberian
Oral
• Melalui mulut masuk GI

Sublingual
• Dibawah lidah, absorbsi membran mukosa

Topikal
• Permukaan kulit

Intranasal (Melalui hidung )


Intrarespiratorial (paru-paru)

Intraokular (mata)
Aural (telinga)

Rektal (rektum/dubur)
Vaginal, Uretral

Parenteral
• Iv, im, sc, intrakardial, intrakutan
IV IM Sub Intra IP
Kutan Kardinal
Intra
Kutan
Efek yang ditimbulkan

• Efek obat hanya bekerja setempat


• Ex: obat topikal, rektal, vaginal, uretral,
Lokal intranasal

• Obat beredar ke seluruh tubuh melalui


peredaran darah
Sistemik • Ex: obat oral, parenteral
Konsistensi
• Gas, aerosol
Gas

• Larutan, suspensi, emulsi, infusa, saturasi


Cair

Semi-solit/ • Tidak berbentuk salep, gel, krim, pasta


• Berbentuk suppositoria, ovula
Semi padat

Solit /Padat • Tablet, pil, kapsul, implan, pulvis/serbuk,


Jenis dalam pelayanan
• Empiric based • Scientific based • Clinical based

Herbal
Jamu Fitofarmaka
terstandar

• Obat dengan nama • Obat menggunakan


resmi yang nama milik produsen
ditetapkan dalam FI obat yang
untuk zat berkhasiat bersangkutan
yang dikandungnya

Obat bermerek
Obat Generik
dagang
Tugas
1. Tulis contoh masing-masing satu obat
berdasarkan jenis dalam pelayanan! (nama
dagang dan zat khasiatnya)
2. Tuliskan masing-masing satu obat bebas
terbatas yang bertanda peringatan nomor
1-6! (nama dagang dan zat khasiatnya)

Anda mungkin juga menyukai