PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Didalam tubuh kita, darah ibarat angkutan umum yang kesana kemari
lewat jaringan pembuluh darah. Darah ini mengangkut zat makanan (nutrisi) dan
oksigen untuk dikirim keseluruh bagian tubuh. Adapun fungsi penggerak darah
hingga dapat mengalir terus menerus adalah jantung.
Ketika jantung memompa darah, timbul tekanan aliran terhadap dinding
pembuluh
darah.
Dalam
keadaan
normal
tekanan
pada
saat
jantung
Diuretik osmotic
Diuretik golongan penghambat enzim karbonik anhidrase
Diuretik golongan tiazid
Diuretik hemat kalium
Diuretik kuat
Xantin
B.
a.
pembuatan
makalah
adalah
menhimpun,mengembangkan,dan
untuk
menguji
mencari,
kebenaran
menemukan
dari
suatu
b.
Manfaat
Hasil pembuatan makalah ini tentu penulis berharap dapat berguna
bagi penulis sendiri dan pihak-pihak yang membaca agar dapat
mengetahui obat-obat antihipertensi.
C.
Rumusan masalah
Sebelum merumuskan tentang masalah yang dihadapi dalam
penulisan makalah ini, terlebih dahulu mengetahui pengertian dari masalah
itu sendiri.masalah adalah merupakan suatu kejadian dimana kejadian
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian hipertensi
Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi medis di mana
terjadi peningkatan tekanan darah secara kronis (dalam jangka waktu lama).
Penderita yangmempunyai sekurang-kurangnya tiga bacaan tekanan darah yang
melebihi 140/90 mmHg saat istirahat diperkirakan mempunyai keadaan darah
tinggi. Tekanan darah yang selalu tinggi adalah salah satu faktor risiko untuk
stroke, serangan jantung, gagal jantung dan aneurisma arterial, dan merupakan penyebab
utama gagal jantung kronis.Pada pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka.
Klasifikasi Hipertensi
a. Klasifikasi Tekanan Darah Pada Dewasa berdasarkan tingginya TD
(menurut The Joint National Committee on prevention,detection,
evaluation and treatment of high blood pressure (JNC) VII, 2003)
Kategori
Normal
< 80 mmHg
Pre-hipertensi
120-139 mmHg
80-89 mmHg
Hipertensi:
Tingkat 1
Tingkat 2
b.
140-159 mmHg
> 160 mmHg
90-99 mmHg
> 100 mmHg
menjadi 2 jenis :
Penyakit darah tinggi atau Hipertensi dikenal dengan 2 type
klasifikasi, diantaranya Hipertensi Primary dan Hipertensi Secondary :
Hipertensi Primary
Hipertensi Primary adalah suatu kondisi dimana terjadinya tekanan darah
tinggi sebagai akibat dampak dari gaya hidup seseorang dan faktor
lingkungan.Seseorang yang pola makannya tidak terkontrol dan mengakibatkan
kelebihan berat badan atau bahkan obesitas, merupakan pencetus awal untuk
terkena penyakit tekanandarah tinggi. Begitu pula sesorang yang berada dalam
lingkungan atau kondisistressor tinggi sangat mungkin terkena penyakit tekanan
darah tinggi, termasuk orang-orang yang kurang olahraga pun bisa mengalami
tekanan darah tinggi.
Hipertensi Secondary
Hipertensi secondary adalah suatu kondisi dimana terjadinya peningkatan
Arteri
Arteri adalah tabung yang dialiri darah pada jaringan dan organ.
Arteri terdiri dari lapisan dalam :lapisan yang licin lapisan tengah
jaringan elastin(untuk menghantarkan darah untuk organ) arteri
yang lebih kecil memiliki lapisan tengah otot (mengatur jumlah
darah yang disampaikan pada suatu organ).
3. Arteriol
Arteriol adalah pembuluh darah dengan otot polos yang relative tebal.
Otot dinding arteriol dapat berkontraksi.kontraksi menyebabkan
kontriksi diameter pembuluh darah. Bila kontraksi bersifat local,suplai
darah pada jaringan / organ berkurang. Bila terdapat kontriksi umum,
tekanan darah akan meningkat.
4. Pembuluh darah utama dan kapiler
Pembuluh darah utama adalah pembuluh darah berdinding tipis yang
berjalan langsung dari arteriol kevenul. Kapiler adalah pembuluh darah
kecil yang membuka pembuluh darah utama.
5. Sinusoid
Terdapat limpa, hepar, sumsum tulang dan kelenjar endokrin. Sinusoid
tiga sampai empat kali lebih besar daripada kapiler dan sebagian
dilapisi system retikulo-endotolial. Pada tempat adanya sinusoid, darah
mengalami kontak langsung dengan sel dan pertukaran tidak terjadi
melalui ruang jatringan.
6. Vena dan venul
Venul adalah bagian vena kecil yang dibentuk gabungan kapiler. Vena
dibentuk oleh gabungan venul. Vena memiliki tiga dinding yanh tidak
berbatasan satu sama lain.(Gibson,john. Edisi 2 tahun 2002 , hal 110)
b.
Fisiologi
Jantung memiliki fungsi sebagai pemompa darah yang mengandung
oksigen dalam system arteri, yang dibawa kesel dan seluruh tubuh
untuk memngumpulkan darah deoksigenasi(darah yang kadar
oksigennya kurang)dari system vena yang dikirim kedalam paru-paru
untuk reoksigenasi.(black,1997)
D.
Patofisiologi hipertensi
Mekanisme yang mengkontrol kontruksi dan relaksasi pembuluh darah
terletak dipusat vasomotor, pada medulla diotak. Dari pusat vasomotor ini
bermula jarak saraf simpatis yang berlanjut kebawah korda spinalis dan keluar
dari
kolumna
medulla
spinalis
keganglia
simpatis
ditoraks
dan
tambah
aktifitas
vaso
kontriksi.medula
adrenal
juga
Sebaliknya,
jika:
Aktivitas
memompa
jantung
berkurangArteri
Karena itu berbagai penyakit dan kelainan pada ginjal bisa menyebabkan
terjadinya tekanan darah tinggi.
Ginjal mengendalikan tekanan darah melalui beberapa cara: Jika tekanan
darah meningkat, ginjal akan menambah pengeluaran garam dan air, yang akan
menyebabkan berkurangnya volume darah dan mengembalikan tekanan darah ke
normal.
Jika tekanan darah menurun, ginjal akan mengurangi pembuangan garam
dan air, sehingga volume darah bertambah dan tekanan darah kembali ke normal.
Ginjal juga bisa meningkatkan tekanan darah dengan menghasilkan enzim yang
disebut renin, yang memicu pembentukan hormon angiotensin, yang selanjutnya
akan memicu pelepasan hormon aldosteron.
G.
Gejala hipertensi
Gejala yang dimaksud adalah sakit kepala, perdarahan dari hidung, pusing,
wajah kemerahan dan kelelahan; yang bisasaja terjadi baik pada penderita
hipertensi, maupun pada seseorang dengan tekanan darahyang normal.Jika
hipertensinya berat atau menahun dan tidak diobati, bisa timbul gejala berikut:
sakit kepala
kelelahan
Mual
Muntah
sesak napas
gelisah
pandangan menjadi kabur yang terjadi karena adanya kerusakan pada otak,
mata, jantung dan ginjal.
Kadang penderita hipertensi berat mengalami penurunan kesadaran dan
H.
Penyebab Hipertensi
Penggunaan obat-obatan seperti golongan kortikosteroid (cortison)
I.
Penyakit Ginjal
Tumor-tumor ginjal
Penyakit ginjal polikista (biasanya diturunkan)
Trauma pada ginjal (luka yang mengenai ginjal)
Terapi penyinaran yang mengenai ginjal
Kelainan Hormonal
Hiperaldosteronisme
Feokromositoma (tumor medulla adrenal)
Hipertiroidisme
Obat-obatan
Pil KB
Kortikosteroid
Simpatomimetik amin (efedrin, fenilpropanolamin, fenilerin, amfetamin)
Siklosporin
Eritropoietin
Kokain
Penyalahgunaan alkohol
Penyebab Lainnya
Kelainan neurologik (mis: tumor otak)
Preeklampsia pada kehamilan
Komplikasi Hipertensi Dan Faktor Risiko Kardiovaskular
Hipertensi lama dan atau berat dapat menimbulkan komplikasi
berupa kerusakan organ pada:
merupakan salah satu penyebab kematian ibu dan janin. Pada ibu hamil, hipertensi
yang sudah ada sebelumnya mungkin tidak dapat terdeteksi pada pertengahan
awal kehamilan karena tekanan darah biasanya menurun. Hipertensi dengan
tekanan darah >140/90 mmHg sebelum hamil atau sebelum usia kehamilan 20
minggu termasuk dalam kualifikasi hipertensi kronis.
Berbeda dengan hipertensi esensial yang kronis, hipertensi akibat
kehamilan akan sembuh sendiri setelah waktu enam minggu postpartum.
Hipertensi dapat terjadi sekunder akibat keadaan lain yang tidak berhubungan
dengan kehamilan misalnya penyakit renal.
Normalnya tekanan darah sistolik dan diastolik akan turun sebanyak 10-15 mmHg
selama pertengahan masa kehamilan. Keadaan ini akan berbalik yang
menyebabkan tekanan darah mencapai puncaknya 3-4 hari postpartum.Pada
kehamilan, TD diastolik normalnya harus dibawah:
Kehamilan membuat sirkulasi serebral ibu menjadi rentan terhadap setiap episode
hipertensi, sementara pada saat yang bersamaan, sirkulasi uterus dan plasenta
tidak mampu melakukan autoregulasi untuk megimbangi keadaan hipotensi dan
penurunan tekanan perfusi yang menyertainya.
K.
preeclampsia. Kondisi ini bisa memicu beberapa resiko yang berbahaya bagi sang
ibu, maupun juga bayi dalam kandungan. Berikut adalah beberapa risiko
kesehatan yang bisa terjadi jika hamil dengan kondisi hipertensi :
1. Ibu mengalami kebutaan
Ini terjadi karena tingginya tekanan darah yang terjadi dipembuluh darah mata dan
retina. Kebutaan terjadi jika pembuluh darah mata pecah. Namun jika kondisinya
ringan, semisal terjadi pembengkakan di otak dan mengenai saraf mata, maka
kebutaan yang terjadi hanya sementara.
2. Plasenta kurang mendapat pasokan darah
Akibatnya pertumbuhan bayi tidak maksimal dan berat badan bayi rendah karena
pasokan oksigen dan nutrisi kurang.
3. Resiko terkena penyakit kardiovaskular
Walau setelah melahirkan tekanan darah penderita preeklampsia akan normal
kembali, namun dimasa depan si ibu memungkinkan akan menderita penyakit
kardiovaskular.
4. Plasenta lepas sebelum waktunya
Resiko terjadinya lepas plasenta dari dinding rahim sangat berbahaya. Pasokan
nutrisi dan oksigen bayi otomatis terhenti, dan ibu hamil akan mengalami
pendarahan berat.
5.
Bayi premature
Pengobatan Hipertensi
Terdapat hubungan yang nyata antara Tekanan Darah dengan kejadian
mengontrol diri dalam mengkonsumsi asin-asinan garam, ada beberapa tips yang
bisa dilakukan untuk pengontrolan diet sodium/natrium ini :
1.
2.
3.
4.
5.
menu
makan
sangat
penting
bagi
penderita
yang
mengandung
kadar
lemak
jenuh
tinggi:otak,paru,minyak kelapa,gajih.
2. Makanan yang diolah menggunakan garam
3. natrium:biscuit,crakers,keripik,dan makanan kering yang asin.
4. Makanan dan minuman dalam kaleng:sarden,sosis,kornet, sayur
serta buah dalam kaleng.
5. Makanan yang diawetkan:dendeng, asinan sayur atau buah, abon,
ikan asin telur asin.
6. Sumber protein hewani yang tinggi koles terol:mentega,margarin,
keju, mayonnaise.
7. Alcohol dan makanan yang mengandung alcohol seperti durian dan
tyape.
untuk
mengurangi
konsumsi
garam
dapur
serta
3.
4.
Diuretik
Penghambat Adrenergik
Bloker -adrenoseptor
Bloker -adrenoseptor
Agonis 2 sentral
Penghambat saraf adrenergic
Vasodilator
Penghambat Angiotensin- Converting Enzyme (ACE-Inhibitor)
5.
1.
Diuretik
Diuretik tiazid merupakan terapi dasar antihipertensi pada sebagian
besar
penelitian.
Pada
penelitian-penelitian
tersebut,
termasuk
Diuretik kuat
: Furosemid,torasemid, bumetamid,
asam
etakrinat
Diuretik Hemat Kalium
Mekanisme
beberapa
diuretik
juga:
Menurunkan
resistensi
perifer
sehingga
Interaksi:
Mempermudah terjadinya aritmia oleh Digitalis.
Pemberian kortikosteroid, agonis -2 dan amfoterisin memperkuat
ventrikel polimorfik.
Meningkatkan risiko toksisitas litium.
AINS mengurangi efek antihipertensi diuretik.
Dosis:
Hidroklorotiazid (HCT) 1 x 12,5-25 mg sehari
Furosemid: 2-3 x 20 80 mg sehari
Spironolakton : 1 x 25 -100 mg sehari
2.
Penghambat Adrenergik
Yang digunakan sebagai Antihipertensi adalah:
Bloker -adrenoseptor
(Atenolol, Metoprolol,Labetalol, karvedilol,propanolol)
Bloker -adrenoseptor
(Prazosin, Terazosin, Bunazosin,Doksazosin)
AdrenolitikSentral
(Metildopa,Klonidin,Guanfasin,Guanabenz,Moksinidin, Rilmedin)
Penghambat Saraf Adrenergik (Reserpin, Guanetidin, Guanadrel)
Bloker adrenoseptor
(Atenolol, Metoprolol,Labetalol, karvedilol,propanolol)
Mekanisme:
1.
2.
3.
4.
Penggunaan:
Digunakan sebagai obat tahap pertama pada hipertensi ringan sampai sedang
terutama pada pasien dengan penyakit jantung koroner. Gol ini lebih efektif
pada pasien usia muda dan kurang efektif pada pasien usia lanjut.
Efek samping:
Menyebabkan bradikardia,
gagal jantung.
Bronkospasme pada pasien dg riwayat asma bronkial atau penyakit paru.
Efek sentral: depresi,mimpi buruk, halusinasi.
Gangguan fungsi seksual
Dosis:
- Atenolol : 1 x 25-100 mg sehari
- Bisoprolol: 1 x 2,5 -10 mg sehari
- Propanolol: 2-3 x 40-160 mg sehari
Sakit kepala
Palpitasi
Hidung tersumbat
Mual dll
Dosis:
Prazosin: 1-2 x 0,5-4 mg sehari
Terazosin: 1 x 1-4 mg sehari
Bunazosin: 3 x 1,5-3 mg sehari
Doksazosin: 1 x 1-4 mg sehari
rilmedin) Metildopa
Mekanisme:
Efek antihipertensinya diduga lebih disebabkan karena stimulasi reseptor -2
di sentral sehingga mengurangi sinyal simpatis ke perifer. Metildopa
menurunkan resistensi vaskular tanpa banyak mempengaruhi frekuensi dan
curah jantung.
Pnggunaan:
Obat ini efektif bila dikombinasikan dengan diuretik..Merupakan pilihan
utama untuk pengobatan hipertensi pada kehamilan karena terbukti aman
untuk janin.
Efek samping:
-
Sedasi
Hipotensi postural
Pusing
Mulut kering
Sakit kepala
Depresi
Gangguan tidur
Impotensi
Kecemasan
Penglihatan kabur
Interaksi:
Dosis:
Mekanisme:
Pemberian reserpin mengakibatkan penurunan curah jantung dan
resistensi perifer. Frekuensi denyut jantung dan sekresi renin berkurang.
Penggunaan:
Pemakaian reserpin dibatasi oleh sering timbulnya efek samping sentral,
namun dalam dosis rendah dan dalam kombinasi dengan diuretic merupakan
obat yang efektif dengan efek samping yang relatif jarang.
Efek samping:
-
Mimpi buruk
depresi mental
bradikardi
hipotensi ortostatik
Kongesti nasal
Hiperasiditas lambung
Muntah
Diare ( pada pemberian Guanetidin)
penurunan libido, impotensi dan gangguan ejakulasi
Dosis:
3.
Hidralazin
Mekanisme kerja:
Terutama dengan bekerja pada arteri kecil dan arteriol, tahanan perifer
akan berkurang sehingga tekanan darah turun.
Penggunaan:
Senyawa ini dapat dikombinasi dengan antihipertensi lain. Dosis tunggal
Dosis:
Minoksidil
Mekanisme:
Kerja penurun tekanan darah lebih kuat dan lebih lama daripada dihidralazin
dan hidralazin.
Penggunaan:
Karena ES nya maka obat ini hanya digunakan pada pasien hipertensi yang tak
dapat diobati dengan antihipertensi lain. Efektif untuk hipertensi akselerasi
atau maligna dan pada pasien dg penyakit ginjal karena obat ini meningkatkan
aliran darah ginjal. Harus diberikan bersama diuretika dan penghambat
adrenergik untuk mencegah retensi cairan dan mengontrol refleks simpatis.
Efek samping:
-
Dosis:
Dimulai dengan 1,25 mg, 1 atau 2 kali sehari dan dapat ditingkatkan sampai
40 mg/hari
Diazoksid
Mekanisme kerja:
farmakodinamik dan ES mirip dg minoksidil
Penggunaan:
Hanya diberikan secara intravena untuk mengatasi hipertensi darurat,
hipertensi
maligna,
hipertensi
ensefalopati,
hipertensi
berat
pada
Retensi cairan
Hiperglikemia (terjadi pada kira-kira 50% pasien)
Relaksasi uterus
Kontraindikasi:
Tidak boleh diberikan pada pasien PJK karena dapat mencetuskan iskemia
miokard dan serebral.Juga tidak boleh untuk pasien Edema paru.
Dosis:
Bolus IV: 50-100 mg dengan interval 5-10 menit.
Infus IV : 15-30 mg/menit.
Natrium Nitroprusid
Mekanisme:
Merupakan senyawa kompleks anorganik yang dapat menyebabkan dilatasi
arteriol prakapiler dan venula pascakapiler. Obat ini menurunkan kerja jantung
sehingga berefek baik pada gagal jantung. Penggunaan: merupakan obat yang
kerjanya paling cepat dan efektif untuk mengatasi hipertensi darurat, apapun
penyebabnya. Merupakan pilihan utama untuK kebanyakan krisis hipertensi
yang memerlukan terapi parenteral.
Efek samping:
-
Hipotensi
Efek toksik pada dosis tinggi
Asidosis
Hipertensi rebound jika infus nitroprusid dihentikan secara mendadak.
Dosis:
Dosis pemberian : 0,5-10 ug/kg/menit
Dosis rata-rata
4.
: 3 ug/kg/menit
Mekanisme:
Kerjanya terutrama dengan menghambat enzim pengkonversi angiotensin,
yang mengubah angiotensin I menjadi angiotensin II. Dg demikian,
angiotensin II, salah satu senyawa yang menaikkan tekanan darah dengan
hebat, akan ditekan pembentukannya sehingga tahanan perifer akan turun.
Penggunaan: Efektif untuk hipertensi ringan, sedang,maupun berat. ACE
inhibitor terpilih untuk hipertensi dengan gagal jantung kongestif. Juga sangat
berefek positif terhadap lipid darah dan mengurangi resistensi insulin sehingga
baik untuk hipertensi pada diabetes, dislipidemia dan obesitas.
Efek samping:
-
Hipotensi
Batuk kering
Hiperkalemia
Rash
Edema angioneurotik
Gagal ginjal akut
Proteinuria
Efek teratogenik, terutama terjadi pada pemberian selama trimester 2
dan 3 kehamilan. Dapat menimbulkan gagal ginjal fetus atau kematian
fetus.
Dosis:
Kaptopril 2-3 x 25-100 mg sehari
Penghambat Reseptor angiotensin II (ARB)
Losartan
Mekanisme:
Pemberian obat ini akan menghambat semua efek Angiotensin II seperti :
Vasokontriksi,sekresi aldosteron, Rangsangan saraf simpatis, stimulasi
jantung, efek renal.
Penggunaan:
Sangat efektif pada pasien hipertensi dengan kadar renin yang tinggi
seperti hipertensi renovaskular dan hipertensi genetik.
Efek samping:
-
Hipotensi
Hiperkalsemia
Fetotoksik
Kontraindikasi:
-
Dosis:
Losartan : 1-2 X 25-100 MG perhari
5.
Hipotensi
Iskemia miokard atau serebral
Sakit kepala
Muka merah
Edema perifer
Bradiaritmia
Konstipasi dan retensi urin
Dosis:
Nipedipin: 1 x 30-60 mg per hari
Amlodipin: 1 x 2,5-20 mg per hari
.Macam-macam Obat Antihipertensi Oral dan Cara Pemberiannya, (JNC, 1997)
Obat-Obat Antihipertensi Oral
Golongan
Obat
Diuretik Tiazid
Klorotiazide
125-500
Klortalidon
12.5-25
Hidroklorotiazide
12.5-50
Politiazide
2-4
Indapamide
12.5-2.5
Metolazone
0.5-1
Bumetanide
0.5-2
Furosemide
20-80
Torsemide
0.5-10
5-10
1-2
50-100
1-2
Loop diuretic
Kalium
diuretic
sparingAmiloride
Triamterene
Aldosterone-receptor Eplerenon
50-100
1-2
Spironolactone
25-50
1-2
Atenolol
25-100
Betaxolol
5-20
Bisoprolol
2.5-10
Metoprolol
50-100
1-2
Nadolol
40-120
Propanolol
40-160
Timolol
20-40
200-800
simpato-Penbutolol
Pindolol
mimetik intrinsik
10-40
10-40
12.5-50
Labetalol
200-800
Benazepril
10-40
1-2
Captopril
25-100
Enalapril
2.5-40
1-2
Fosinopril
10-40
Lisinopril
10-40
Antagonis
Losartan
25-100
1-2
Angiotensin II
Candesartan
8-32
Eprosartan
400-800
1-2
Irbesartan
150-300
Olmesartan
20-40
blocker
-Blocker
-Blocker
denganAcebutolol
aktivitas
blocker
ACE inhibitor
Calcium
blocker
channelDiltiazem
dihidropiridin
nonrelease
Verapamil
extended180-420
immediate80-320
release
Verapamil long acting 120-360
Calcium
blocker
dihidropiridin
channelAmlodipine
Felodipine
Isradipine
Nicardipine
1
2
1-2
2.5-10
2.5-20
2.5-10
sustained60-120
1 Blocker
release
Nifedipine long-acting 30-60
Doxazosin
1-16
Prazosin
2-20
2-3
Terazosin
1-20
1-2
0.1-0.8
250-1000
0.05-0.25
0.5-2
25-100
2.5-80
1-2
yang Metildopa
Reserpin
lain
bekerja sentral
Guanfacine
Vasodilator langsung Hidralazine
Minoxidil
M.
Metildopa
Antagonis kalsium (nipedipin)
Hidralazin
Labetolol
-Metildopa :
Metildopa merupakan obat pilihan utama untuk hipertensi kronik parah
pada kehamilan (tekanan diastolik lebih dari 110 mmHg) yang dapat
menstabilkan aliran darah utero plasenta dan hemodinamik janin. Obat ini
termasuk golongan -agonis sentral yang mempunyai mekanisme kerja
dengan menstimulasi reseptor -adrenergik di otak. Stimulasi ini akan
mengurangi aliran simpatik dari pusat vasomotor di otak. Pengurangan
aktivitas simpatik dengan perubahan parasimpatik akan menurunkan
denyut jantung, cardiac output, resistensi perifer, aktivitas renin plasma,
dan refleks baroreseptor. Metildopa aman bagi ibu dan anak, dimana telah
digunakan dalam jangka waktu yang lama dan belum ada laporan efek
samping pada pertumbuhan dan perkembangan anak.
Labetalol
labetalol,
tekanan
darah
dapat
diturunkan
dengan
Obat Kategori A:
golongan obat yang pada studi (terkontrol) pada kehamilan tidak
menunjukkan resiko bagi janin pada trimester 1 dan trimester
berikutnya. Obat dalam kategori ini amat kecil kemungkinannya bagi
keselamatan janin.
Obat Kategori B:
adalah golongan obat yang pada studi terhadap sistem reproduksi
binatang percobaan tidak menunjukkan resiko bagi janin. Belum ada
studi terkontrol pada wanita hamil yang menunjukkan adanya efek
samping, kecuali adanya penurunan fertilitas pada kehamilan trimester
pertama, sedangkan pada trimester berikutnya tidak didapatkan bukti
adanya resiko.
Obat Kategori C:
adalah golongan obat yang pada studi terhadap sistem reproduksi
binatang percobaan menunjukkan adanya efek samping bagi janin.
Sedangkan pada wanita hamil belum ada study terkontrol. Obat
golongan ini hanya dapat dipergunakan jika manfaatnya lebih besar
keadaan
khusus
obat
ini
digunakan
jika
manfaatnya
jiwa atau jika tidak ada obat lain yang lebih aman.
Obat Kategori X:
adalah golongan obat yang pada studi terhadap binatang percobaan
maupun pada manusia menunjukkan bukti adanya resiko bagi janin.
Obat golongan ini tidak boleh dipergunakan (kontra indikasi) untuk
wanita hamil, atau kemungkinan dalam keadaan hamil.
melebihi US RDA*,
Doxylamine, Ergocalciferol *masuk kategori D jika dosisnya
melebihi US RDA*,
Folic acid *masuk kategori C jika dosisnya melebihi 0,8 mg per
hari*,
Hydroxocobalamine *masuk kategori C jika dosisnya melebihi US
RDA*,
Liothyronine, Nystatin vaginal sup *masuk kategori C jika
RDA*,
Potassium chloride, Potassium citrate, Potassium gluconate,
Pyridoxine (vitamin B6), Riboflavin *masuk kategori C jika
US RDA*,
Thyroglobulin, Thyroid hormones, Vitamin D *masuk kategori D
nasal*,
Buspiron, Caffeine, Carbenicillin, Camitine, Cefaclor, Cefadroxil,
Cefalexin,
Cefalotin,
Cefazolin,
Cefdinir,
Cefamandole,
Cefapirin,
Cefatrizine,
Cefditoren,
Cefepime,
Cefixime,
disodium,
Cefoxitin,
Cefpodoxime,
Cefprozil,
Amitriptyline,
Amlodipine,
Antazoline,
Calcium
acetate,
Calcium
ascorbate,
Calcium
theophyllinate,
Cidofovir,
Cilastatin,
Cinnarizine,
Co-trimoxazole,
Deserpidine,
Desonide,
Codeine,
Desoximetasone,
Cyanocobalamin,
Dexamethasone,
Gemfibrozil,
Gentamicin,
Glimepiride,
Glipizide,
Griseofulvin,
Glibenclamide,
Hydralazine,
Cilazapril,
Clonazepam,
Diazepam,
Methimazole,
Minocycline,
Oxazepam,
ergotamin,
Dutasteride,
Ergometrin,
Ergotamin,
*parenteral*,
Flurouracil,
Fluoxymesterone,
Flurazepam,
Leuprorelin,
Levonorgestrel,
Lovastatin,
Nafarelin,
Norethisterone,
nandrolone,
Nicotine
Noretynodrel,
Oxandrolone,Oxymetholone,
Oxytocin,
*po*,
Norgestrel,
Pravastatin,
Quinine,
Pencegahan Hipertensi
Pencegahan Primer :
a) Tidur yang cukup, antara 6-8 jam per hari
b) Kurangi makanan berkolesterol tinggi dan perbanyak perbanyak aktifitas fisik
untuk mengurangi berat badan. Berdasarkan penelitian oleh Clinical and
Public Health Advisory from the National High Blood Pressure Education
Program Amerika Serikat bahwa penurunan berat badan sebesar 4,4 kg dapat
menurunkan tekanan darah sampai dengan 7.0 mmHg dan aerobik selama 30
menit setiap hari bisa menurunkan tekanan darah sampai 4.05 mmHg.
c) Kurangi konsumsi alcohol
d) Konsumsi Minyak ikan. Telah diketahui bahwa peningkatan konsumsi minyak
ikan yang mengandung Asam Lemak (omega-3) dapat menurunkan tekanan
darah secara signifikan terutama bagi mereka yang menderita diabetes.
e) Suplai kalsium, meskipun hanya menurunkan sedikit tekanan darah tapi
kalsium juga cukup membantu.
Pencegahan Skunder:
a) Pola makanam yamg sehat
b) Mengurangi garam dan natrium di diet anda
c) Fisik Aktif
d) Mengurangi Akohol Intake
e) BerhentiMerokok
Pencegahan Tersier
a) Pengontrolan darah secara rutin
b) Olahraga dengan teratur dan di sesuaikan dengan kondisi tubuh
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
B.
Enzyme
(ACE-
Reseptor Angiotensin II
Saran
Adapun saran yang dapat kami berikan adalah Pengobatan tekanan darah
http://health.detik.com/read/2012/02/12/080305/1840292/766/cara-cara-alamiuntuk-turunkan-tekanan-darah
http://alzeinsi.blogspot.com/2012/05/makalah-hipertensi-epid-peenyakittidak.html
http://www.news-medical.net/health/Anti-Hypertensive-Drugs-(Indonesian).aspx
http://abidinblog.blogspot.com/2009/10/hipertensi-tekanan-darah-tinggi.html
http://ridwanamiruddin.com/2007/12/08/hipertensi
www.inhealth.com
www.indosiar.com/ragam/hipertensi-tak-memandang-usia_64500.html
http://wir-nursing.blogspot.com/2011/04/antara-kopi-rokok-dan-tekanandarah.html
http://cai-sl.blogspot.com/2012/06/latar-belakang-hipertensi-penyakit.html
http://kesmas-ode.blogspot.com/2012/11/makalah-hipertensi.html
http://nuurasiyah.blogspot.com/