Anda di halaman 1dari 33

SISTEM PERSEPSI

SENSORI
REVIEW ANATOMI DAN
FISIOLOGI PADA BAYI DAN ANAK

Eka Santi, Ns, M.Kep


• Manusia tergantung dari beragam stimulus sensori untuk
memberi makna dan kesan pada kejadian yang telah
terjadi pada lingkungan mereka
• Beragam stimulus tersebut merupakan dasar dalam
pembentukan persepsi yang datang dari banyak sumber
melalui:
– Indera penglihatan (visual)
– Indera pendengaran (auditori)
– Indera perabaan (taktil)
– Indera penciuman (olfaktori)
– Indera pengecap/rasa (gustatori)

Pendahuluan
• Sensori adalah stimulus atau rangsang yang datang dari
dalam maupun luar tubuh. Stimulus tersebut masuk ke
dalam tubuh melalui organ sensori ( panca indera)
• Persepsi adalah daya mengenal barang, kualitas atau
hubungan serta perbedaan antar hal yang terjadi melalui
proses mengamati, mengetahui dan mengartikan setelah
mendapat rangsang melalui indera

DEFINISI
• Kemoreseptor : alat indera yang merespon terhadap
rangsangan zat kimia yaitu indera pembau (hidung) dan
indera pengecap (lidah)
• Mekanoreseptor : alat indera yang merespon terhadap
rangsangan gaya berat, tegangan suara dan tekanan yaitu
indera peraba (kulit) dan indera pendengaran (telinga)
• Fotoreseptor : alat indera yang merespon terhadap
rangsangan cahaya yaitu indera penglihatan (mata)

Kelompok Alat Indera


• Bagian atas (dorsum), bagian bawah (fremulum linguae)
• Permukaan atas lidah seperti beludru dan ditutupi papil-
papil yaitu :
1. Papilae sirkumvalata (dasar lidah) ada 8 – 12 buah
2. Papilae fungiformis (di ujung dan sisi lidah)
3. Papilae filiformis (banyak dan tersebar di permukaan
lidah)

Anatomi Lidah
• Manis : di ujung lidah
• Asam : di samping lidah
• Asin : di samping lidah
• Pahit : belakang lidah

Sensasi Rasa
• Mendorong makanan
• Mengaduk dan membolak balik
makanan
• Merasakan keras dan lembutnya
makanan
• Melumatkan makanan

Fungsi lidah
Papil bekerja sama dengan reseptor
pada rambut pengecap, kemudian
menstimulasi dendrit sensorik – impuls
saraf-saraf fasialis (CN VII) dan saraf
glosofaringeal (CN IX) melalui jalur
pengecap – insula korteks serebelar

Fungsi Papil
• Organ kompleks, terdapat reseptor khusus cahaya =
fotoreseptor
• Sistem lensa memusatkan cahaya pada reseptor dan
sistem saraf menghantarkan impuls dari reseptor ke otak
• Diameter 2,5 cm, berbentuk bulat lonjong
• Bagian bening di depan mata terdiri dari 3 lapisan yaitu :
lapisan luar (fibrus), lapisan tengah (vaskuler) dan lapisan
dalam (lapisan saraf)

Anatomi mata
• Saraf optikus (CN II): saraf sensorik penglihatan
• Terdiri dari 3 lapisan serupa dengan meningen
• Lapisan luar : kuat dan fibrus serta bergabung
dengan sklera
• Lapisan tengah : halus seperti arakhnoid
• Lapisan dalam : vaskuler (banyak mengandung
pembuluh darah)

Saraf-saraf dalam mata


• Konjungtiva melindungi kornea dari gesekan
• Sklera melindungi bola mata dari kerusakan mekanis dan
memungkinkan melekatnya otot mata
• Kornea (lensa mata) memungkinkan lewatnya cahaya dan
merefleksikan cahaya
• Koroid mengandung pembuluh darah menyuplai retina
dan melindungi refleksi cahaya dalam mata
• Badan siliaris menyokong lensa, mengandung otot yang
memungkinkan lensa berubah bentuk dan mensekresikan
aqueus humor

Fungsi mata
• Iris (pupil) mengendalikan ukuran pupil, sedangkan pigmennya
mengurangi lewatnya cahaya
• Lensa untuk memfokuskan objek dengan merubah bentuk
• Retina mengandung sel batang dan kerucut
• Fovea (bintik kuning), bagian retina yang mengandung sel
kerucut
• Vitrous humor, menyokong lensa dan menjaga bentuk bola
mata

Fungsi mata
• Aqueous humor menjaga bentuk kantung depan bola mata
• Terdiri dari 3 bagian (telinga luar, tengah, dalam)
• Telinga luar : daun telinga (aurikel/pinna), liang telinga
(meatus auditorius eksterna)
• Telinga tengah : gendang telinga (membran tympani),
tulang-tulang pendengaran, otot stapedius, saluran
eustachi (tuba eustachius)
• Telinga dalam : kanalis semirkularis, vestibula, tingkap
oval, membran reissner, sel rambut

Anatomi Telinga
• Aurikel untuk menangkap gelombang suara dan
mengarahkannya ke dalam MAE
• MAE sebagai buffer terhadap perubahan kelembaban dan
temperatur yang dapat mengganggu elastisitas membran
tympani
• Membran tympani berfungsi menerima getaran suara dan
meneruskannya pada tulang pendengaran
• Tulang-tulang pendengaran berfungsi menurunkan
amplitudo getaran yang diterima dari membran tympani
dan meneruskannya ke jendela oval

Fungsi Telinga
• Tuba eustachius berfungsi untuk menjaga keseimbangan
tekanan udara di luar tubuh dengan di dalam telinga tengah
• Otot stapedius, kelumpuhan pada otot ini dapat menyebabkan
osilasi lebar pada tulang sanggurdi, menyebabkan reaksi
peninggian getaran suara. Suara yang terlalu tinggi dapat
menyebabkan ketulian
• Kanalis semilunaris, berkaitan dengan sistem keseimbangan
tubuh dalam hal rotasi
• Vestibula, berkaitan dengan sistem keseimbangan tubuh dalam
hal posisi

Fungsi Telinga
• Tingkap oval, bukaan berselaput yang
menghubungkan telinga tengah dengan telinga
dalam
• Sel rambut
sel yang ada di dalam telinga dan berfungsi
sebagai penerus gelombang suara dari telinga
dalam kepada sel-sel saraf pendengaran, sebagai
landasan atau dasar dari koklea dan tulang-tulang
pendengaran di dalam telinga

Fungsi Telinga
• Endolimfe
Disebut juga cairan scarpa adalah cairan yang berada di
dalam labirin telinga tengah. Gangguan pada cairan ini
dapat menyebabkan gerakan tersentak
• Perilimfe
Cairan ekstraseluler yang terletak di koklea, tepatnya pada
bagian skala timpani dan skala vestibuli
• Perilimfe dan endolimfe memiliki komposisi ionik yang
unik untuk mengatur rangsangan elektrokimiawi dari sel-
sel rambut di indera pendengaran

Cairan Telinga
• Proses pendengaran diawali dengan ditangkapnya energi
bunyi oleh daun telinga dalam bentuk gelombang yang
dialirkan melalui udara atau tulang koklea. Getaran
tersebut menggetarkan membran timpani, diteruskan ke
telinga tengah melalui rangkaian tulang pendengaran
yang mengamplifikasi getaran melalui daya ungkit tulang
pendengaran dan perkalian perbandingan luas membran
timpani dan tingkap lonjong. nergi getar yang telah
diamplifikasi ini diteruskan ke stapes yang menggerakkan
tingkap lonjong, sehingga perilimf pada skala vestibuli
bergerak.Getaran diteruskan melalui membran Reissner
yang mendorong endolimf, sehingga menimbulkan gerak
relatif antara membran basalis dan membran tektoria.

Fisiologi Pendengaran
• Penciuman dirangsang oleh gas yang
terhirup ataupun oleh unsur-unsur halus
• Konka nasalis ada 3 : konka nasalis
superior, konka nasalis media, konka
nasalis inferior

Anatomi Hidung
• Sebagai alat menyaring kotoran
dari luar
• Mempertahankan suhu udara

Fisiologi Penciuman
• Epidermis : lapisan terluar dari kulit
• Dermis : terdiri atas beberapa bagian yaitu :
1. Akar rambut
2. Pembuluh darah
3. Kelenjar minyak (glandula sebasea)
4. Kelenjar keringat (glandula sudorifera)
5. Serabut saraf

Anatomi Kulit
• Indera peraba
Berkembang sebelum mgg ke 8
• Indera Pendengaran
berkembang pada mgg ke 8 – 24, mgg ke 25
dapat mendengar suara
• Indera Perasa
Terbentuk pada mgg ke 13 – 15

PADA JANIN
• Indera penciuman
Terbentuk pada mgg ke 11 – 15
• Indera penglihatan
dari awal kehamilan – mgg ke 26 produksi retina (tertutup),
retina dapat mendeteksi sinar mgg ke 16, mgg ke 27 mata
mulai membuka
• Minggu ke 19 otak janin akan mengembangkan area
untuk penciuman, perasa, pendengaran, penglihatan dan
sensasi raba
• Minggu ke 23-24 panca indera semakin sempurna
• Rapid Eye Movement (REM) terbentuk pada mgg ke 21
dan alis serta kelopak mata janin sudah terbentuk

PADA JANIN
• BBL sudah bisa kaget dengan suara
• Usia 2 bln dapat mengidentifikasi bunyi
• Usia 3 bln mengenali orang2 di sekitarnya, reflek
menggenggam mulai menghilang
• Usia 7 bln sudah dengan baik mengenal suara
• Usia 12 bulan sudah mampu mengatasi suara bising
ketika ingin berkonsentrasi dengan mainannya

INDERA PENDENGARAN
PADA BAYI
• BBL mielinisasi sel saraf sudah lengkap dan sudah ada respon
pupil
• BBL : Penglihatan masih terbatas, hitam, putih dan abu-abu
• Neonatus mampu mengenali bentuk ibunya dan mengenali
cahaya dan gerakan, ditandai dengan refleks berkedip
• Lakrimasi mulai ada saat bayi berusia 6 – 12 minggu
• Umur 8 minggu bayi mampu mengikuti cahaya melewati garis
tengah
• Otot-otot mata berfungsi sempurna pada usia 1 tahun
• Maturasi makula dicapai saat umur 6 tahun
• Warna iris dapat berubah pada usia 7 – 12 bulan

INDERA PENGLIHATAN PADA


BAYI
• Bayi normalnya berpenglihatan jauh, ketajaman penglihatan
20/300 sampai 20/50
• Mata BBL tidak memiliki kemampuan akomodasi
• Ukuran mata BBL sekitar 65% dari ukuran mata dewasa
• 1 mgg setelah lahir bayi bisa melihat warna merah, oranye,
kuning dan hijau
• Usia 2-3 bulan harus sudah mengikuti objek yang bergerak,
mata menjadi lebih sensitif terhadap cahaya
• Usia 6 bulan bayi melihat lebih jelas dan mampu
memindahkan matanya lebih cepat dan akurat untuk mengikuti
objek yang bergerak

INDERA PENGLIHATAN PADA


BAYI
• Sistem panca indera pada anak mirip dengan orang
dewasa, perbedaannya hanya pada ukuran dan reseptor
saraf

PADA ANAK

Anda mungkin juga menyukai