Anda di halaman 1dari 35

Alat reproduksi manusia berperan sebagai salah satu cara manusia untuk dapat mempertahankan

keberlangsungan spesiesnya. Sebagai manusia yang memiliki tugas tersebut, kita harus mengenal
dengan baik organ organ dan fungsinya. Organ reproduksi pada perempuan dan laki laki sangat
berbeda, baik bentuk dan fungsinya.

Dalam artikel kali ini organ reproduksi perempuan dibagi menjadi dua bagian, yaitu bagian luar
dan bagian dalam. Bagian luar merupakan bagian bagian dari organ reproduksi perempuan yang
masih tampak atau bisa dilihat. Sedangkan bagian dalam organ reproduksi yang dimaksud
didalam artikel ini merupakan organ yang tidak dapat dilihat langsung.

Bagian Luar

1. Mons Pubis

Mons Pubis atau Mons Veneris. Mons pubis, atau yang juga disebut dengan mons veneris
merupakan bagian terluar dari organ reproduksi pada perempuan. Bagian ini berbentuk segitiga
yang melindung tulang kemaluan (Simfisis pubis). Pada bagian ini juga terdapat jaringan kulit,
jaringan lemak, jaringan ikat, kelenjar keringat dan juga akar rambut.

2. Labia Mayor

Labia mayor disebut juga sebagai bibir kemaluan. Bagian ini berupa lipatan yang menyerupai
bibir yang merupakan kelanjutan dari mons pubis. Labia mayor dibedakan menjadi dua
berdasarkan letaknya, yaitu permukaan luar dan permukaan dalamnya. Pada bagian luar labia
mayora ini dilapisi sel epitel bertanduk serta terdapat akar rambut. Sedangkan pada bagian labia
mayora sebelah dalam, atau yang menghadap ke labia minora tampak licin karena banyak
terdapat jaringan lemak, tidak mempunyai kelenjar sebacea, folikel rambut dan kelenjar keringat

3. Labia Minor

Labia minora atau yang biasa disebut sebagai bibir kecil kemaluan berada disebelah dalam,
tepatnya setelah labia mayora dan sebelum vagina. Pada dasarnya labia minora sama dengan
labia mayora, yang membedakan hanya pada labia minora tidak terdapat akar rambut dan
memiliki banyak pembuluh darah.

Baca Juga : Struktur Sel Saraf (Neuron) - Pengertian dan Fungsinya Lengkap

4. Klitoris

Klitoris pada organ reproduksi perempuan memeiliki struktur yang sama dengan penis pada
organ reproduksi laki laki. Struktur penis yang juga terdapat pada klitoris yakni corpora
cavernosa .Yang membedakan adalah pada organ reproduksi perempuan bagian ini mengalami
pertumbuhan yang tidak sempurna sehingga terjadi rudimenter atau mengecil. Organ ini
memiliki sifat yang sasma dengan penis, yaitu bersifat ekertil. Klitoris terletak didalam lania
minora dan sebelah atas dari vagina. Permukaan klitoris diselaputi oleh epitel berlapis pipih tak
bertanduk, banyak juga ditemukan pembuluh darah serta ujung-ujung saraf sensorik.

5. Selaput Dara

lubang vagina tertutup oleh membran tipis yang disebut Hymen atau selaput dara. Pada organ ini
terdapat lubang kecil sebagai jalan keluar darah saat menstruasi. Hymen biasanya dijadikan
acuan atau sebagai penanda keperawanan seseorang. Hal ini disebabkan karena hymenmemeiliki
struktur yang tipis dan mudah sobek.

6. Vestibulum

Vestibulum merupakan rongga kemaluan, yang terletak di labia minora dan merupakan muara
dari saluran uretra serta lubang vagina atau intruitus vagina. Maka dari itu struktur ini disebut
juga sebagai struktur terluar dari bagian luar organ reproduksi perempuan.

Bagian Dalam
1. Vagina

Jika diperhatikan secara anatominya, vagina berada diantara rectum dan kandung kemih. Vagina
terbagi menjadi 3 berdasarkan strukturnya, lapisan pertama berupa selaput lender, kedua lapisan
muscular, dan ketiga lapisan paling dalam.

Pada lapisan pertama berupa selaput lendir, walaupun vagina tidak memiliki kelenjar lendir
vagina akan selalu basah karena selalu dibasahi oleh cairan yang berasal dari rahim. Pada saat
bersenggama dan melahirkan, dinding mukosa yang berhimpitan akan terbuka, namun saat
vagina tidak terjadi rengsangan apapun maka bagian ini akan tertutup rapat. Lapisan kedua
merupakan lapisan muscular yang tersusun dari otot-otot yang berasal dari sphincter ani atau otot
anus. Lapisan ketiga adalah lapisan paling dalam, tersusun dari jaringan ikat.

2. Uterus

Menempelnya embrio hasil pembuahan sperma pada ovum sampai tumbuh dan berkembang
menjadi janin yang siap dilahirkan berada di uterus. Uterus mempunyai rongga dengan bagian
atas lebih lebar. Pada kondisi tidak sedang hamil dan atau setelah melahirkan, uterus memiliki
masa sebesar 30 gram dengan bentuk menyerupai buah pir. Uterus Pada anak anak berukuran 2-3
cm, pada kondisi nullipara atau belum pernah hamil dan melahirkan berukuran 6-8 cm, pada
kondisi multipara 8-9 cm.

Baca Juga : Sendi : Pengertian, Macam - Macam dan Contohnya Terlengkap

uterus terdiri dari lapisan-lapisan otot yang kuat dan elastic, yang mampu menyesuaikan diri
ketika terjadi fase kehamilan. Struktur penyusun uterus lapisan otot juga terdapat jaringan ikat
serta ligament, hal ini berfungsi mempertahankan posisinya. tiga lapisan yang menyusun dinding
uterus dijelaskan sebagai berikut

 Peritoneum tersusun dari jaringan ikat, pembuluh limfe serta saraf. Perimetrium, bagian
terluar uterus yang bersinggungan langsung dengan rongga perut.
 Myometrium, merupakan bagian tengah dan paling tebal. Lapisan -lapisan otot polos
serta dilengkapi oleh pembuluh darah, pembuluh limfe dan saraf mendominasi bagian
myometrium. Otot-otot polos pada myometrium memiliki fungsi penting saat proses
kontraksi-relaksasi saat persalinan. Ketika terjadi kehamilan, otot-otot pada uterus juga
akan bertambah tebal.
 Endometrium, Endomentrium merupakan bagian yang menebal ketika terjadi ovulasi,
Penebalan ini terjadi dalam rangka mempersiapkan diri untuk menerima embrio yang
telah dibuahi. Namun dinding Endomentrium akan meluruh saat tidak ada pembuahan
atau menstruasi.hal ini terjadi karena Endomentrium yang mengandung banyak pembuluh
darah serta lapisan epitel, guna mendukung tumbuh dan berkembangnya embrio selama
proses kehamilan.

Secara anatomi-histologi, organ uterus juga dibagi menjadi beberapa kuadran;

 Pada bagian atas terdapat corpus uteri, cervix uteri, dan fundus uteri
 Itsmus, adalah daerah sempit yang merupakan peralihan corpus menjadi cervix
 Portio vaginalis, merupakan penonjolan daerah cervix ke dalam vagina. Bagian lain pada
rahim akan mengalami perubahan struktur saat pra ovulasi maupun pasca ovulasi ,
sedangkan bagian ini tidak mengalaminya.

3. Oviduk

oviduk atau Tuba fallopi, Oviduk merupakan sepasang saluran yang menghubungkan antara
ovarium dengan uterus. Oviduk mempunyai fungsi yang cukup banyak dan penting. Pertama
yaitu untuk menangkap telur hasil ovulasi dari ovum, lalu sebagai tempat terjadinya fertilisasi
oleh sperma dan ovum, sebagai tempat pertumbuhan atau pembelahan embrio sementara
sebelum akhirnya melekat pada endometrium. Organ ini memiliki panjang mulai dari 8 cm
hingga 20 cm dengan diameter yang berbeda-beda disepanjang bagiannya.

Baca Juga : Paru - Paru Manusia : Pengertian, Volume Dan Kapasitasnya Lengkap

Bagian-bagian oviduk dapat dibagi menjadi;

 Infundibulum – Infundibulum merupakan bagian dari tuba fallopi yang terletak paling
ujung atau paling dekat dengan ovarium. Infundibulum berfungsi untuk menangkap
ovum yang telah keluar dari jaringan ovarium, ini sebabnya mengapa Infundibulum
Memiliki lubang masuk yang lebar dan berbentuk seperti corong. Pada sisi-sisi tepinya
terdapat lipatan-lipatan mukosa yang disebut fimbrae.
 Ampulla – Ampulla adalah bagian terpanjang yang mencapai 2/3 panjang tuba fallopi,
memiliki karakteristik dinding yang tipis serta saluran yang lebar,
 Itsmus – Itsmus adalah saluran tuba fallopi dengan diameter yang lebih sempit. Pada
bagian Dindingnya dilengkapi lapisan otot yang cukup tebal.
 Intra mural –Intra mural memiliki saluran yang sempit juga seperti itsmus, serta
menembus dinding uterus.

4. Ovarium

Ovarium adalah indung telur yang berfungsi sebagai organ penghasil sel kelamin pada wanita.
Organ ini berjumlah dua buah dan terletak di sisi kanan dan kiri dari rahim dan berbentuk bulat
lonjong.

Ovarium dibedakan menjadi dua bagian;

 Cortex ovarium – Pada bagian inilah akan dihasilkan folikel ovarium atau calon ovum
beserta sel yang mengelilinginya, corpus luteum, dan corpus albican. Bagian cortex pada
ovarium tersusun oleh jaringan ikat padat, sabut-sabut retikuler, tunika albiginea, serta
ditutup oleh epitel permukaan.
 Medula ovarium –Bagian medula terdiri dari jaringan ikat kendor dan memiliki banyak
pembuluh darah. pada medulla juga terdapat pembuluh limfe, saraf, serta otot polos.
Medula terletak lebih dalam daripada bagian cortex.

Ovarium juga merupakan kelenjar endokrin. Sebgai kelenjar endokrin ovarium berfungsi sebagai
penghasil hormone. Dibawah ini merupakan hormone yang disekresikan oleh ovarium.

 Hormon Estrogen –Berperan sebagai stimulant pada indung telur untuk memproduksi dan
mematangkan sel telur, membantu mempersiapkan rahim sebelum janin melekat.
Estrogen juga mempengaruhi kelenjar mammae dalam mempersiapkan asi.
 Hormon Progesteron – Hormon ini merangsang sekresi dari kelenjar uterine. Hormone ini
membantu menguatkan jaringan rahim untuk persiapan penempelan sel telur yang sudah
dibuahi, Pemeliharaan endometrium selama kehamilan, Mencegah indung telur
menghasilkan sel telur selama kehamilan. Hormone ini memiliki peranan yang penting
dalam tubuh perempuan.
 Glandula Mammae (Kelenjar Payudara) – Glandula mammae sangat berkaitan erat
dengan sistem reproduksi wanita. Pertumbuhan dan perkembangan kelenjar payudara
dipengaruhi oleh keberadaan hormon yang dihasilkan oleh ovarium. kelenjar payudara
akan berkembang dengan cepat seiring masa pubertas. Hal ini disebabkan bertambahnya
jaringan ikat dan lemak. Sedangkan kelenjarnya sendiri baru akan berfungsi ketika terjadi
kehamilan.
ORGAN REPRODUKSI WANITA

Pagi ini saya postingkan materi reproduksi khusus wanita namun bisa dibaca
tidak hanya wanita OK semoga berguna

 Wanita adalah sebutan yang digunakan untuk ''homo sapiens'' berjenis


kelamin betina.
 Lawan jenis dari wanita adalah pria.
 Wanita adalah kata yang umum digunakan untuk menggambarkan
perempuan dewasa.
 Perempuan yang sudah menikah juga biasa dipanggil dengan sebutan
ibu.
 Untuk perempuan yang belum menikah atau berada antara umur 16
hingga 21 tahun disebut juga dengan anak gadis.
 Perempuan yang memiliki organ reproduksi yang baik akan memiliki
kemampuan untuk mengandung, melahirkan dan menyusui.

Organ reproduksi wanita terdiri alat / organ eksternal dan internal, sebagian
besar terletak dalam rongga panggul.

Organ Eksternal

 Vulva dengan Asesorisnya

Internal

 Vagina - sampai Ovarium bagian dalam ini untuk

1. ovulasi
2. fertilisasi ovum
3. transportasi blastocyst
4. implantasi
5. pertumbuhan fetus
6. kelahiran.

Fungsi sistem reproduksi wanita dikendalikan / dipengaruhi oleh


Hormon-hormon

 gondaotropin
 steroid dari poros hormonal thalamus
 hipothalamus
 hipofisis
 adrenal
 ovarium.

Selain itu terdapat organ/sistem ekstragonad/ekstragenital yang juga


dipengaruhi oleh siklus reproduksi : payudara, kulit daerah tertentu, pigmen
dan sebagainya.

GENITALIA EKSTERNA

Organ kelamin luar (vulva) dibatasi oleh labium mayor (sama dengan skrotum
pada pria).
Terdiri dari bagian

1. Labium mayora
2. Labium minora
3. Klitoris
4. Vestibulum
5. Introitus
6. Hymen
7. Perinium .

Uraian Materi

 Organ reproduksi eksterna pada wanita sering disebut vulva,


mencakup semua organ yang dapat terlihat dari luar.
 Bentuk vulva pada masing masing wanita bervariasi, tapi pada
dasarnya alat alat reproduksinya sama saja

Mons Pubis/ Mons Veneris

 Bagian yang menonjol yang banyak berisi jaringan lemak yang terletak
dipermukaan anterior simpisis pubis
 Setelah pubertas, kulit mons veneris ditutup oleh rambut-rambut

Labium mayora
 Terdiri dari 2 permukaan, yaitu bagian luar yang menyerupai kulit
biasa dan ditumbuhi rambut, dan bagian dalam menyerupai selaput
lendir dan mengandung banyak kelenjar sebacea dari kelenjar keringat
 terletak dibagian anterior / depan symphisis os pubis.
 Berupa dua buah lipatan jaringan lemak, berbentuk lonjong dan
menonjol yang berasal dari mons veneris dan berjalan kebawah dan
ke belakang yang mengelilingi labia minora
 Labium mayor akan ditumbuhi rambut (pubis) ke arah bawah dan
belakang setelah pubertas
 Labia mayora kiri dan kanan bersatu di bagian belakang dan batas
depan dari perinium disebut Commisura posterior/ frenulum.
 Labium mayora, ini sama atau homolog dengan dengan skrotum pada
pria
 Didalamnya terdapat lipatan jaringan tipis disebut Labium minora
 Lapisannya berupa kulit yang sama dengan kulit di bagian tubuh
lainnya, yaitu tebal dan kering dan bisa membentuk sisik..

Labia Minora

 Lipatan jaringan tipis terletak tepat di sebelah dalam dari labium


mayor
 Merupakan dua buah lipatan jaringan berwarna kemerahan Karena
kaya akan pembuluh darah
 Labium minora ini terlihat jika labia mayora dibuka.
 Pertemuan lipatan labia minora kiri dan kanan di bagian atas disebut -
preputium klitoris, dan di bagian bawah disebut frenulum klitoris
 Pada bagian inferior kedua lipatan labia minora memanjang mendekati
- garis tengah dan menyatu dengan fuorchette.
 Tidak mempunyai folikel rambut.namun merupakan selaput lendir
yang memiliki struktur yang sama dengan kulit, yang permukaannya
tetap lembab karena adanya cairan yang berasal dari pembuluh darah
pada lapisan yang lebih dalam
 Disusun oleh otot polos dengan ujung serabut saraf.yang mengelilingi
lubang vagina dan uretra disisi dalamnya.

Clitoris/ Klentit

 Merupakan suatu tanggul berbentuk silinder dan erektil yang terletak di


ujung superior vulva
 Merupakan hasil pertemuan labium minora kanan dan kiri yang
membentuk tonjolan ke depan Berupa penonjolan kecil (corpus
clitoridis) yang sangat peka terhadap rangsangan dan tersusun banyak
pembuluh darah sehingga bisa mengalami ereksi
 Mengandung banyak urat urat syaraf sensoris dan pembuluh pembuluh
darah.
 Jumlah pembuluh darah dan persyarafan yang banyak membuat klitoris
sangat sensitif terhadap suhu, sentuhan dan sensasi tekanan.
 Fungsi utama klitoris adalah menstimulasi dan meningkatkan
keregangan seksual.
 Ujung badan klitoris dinamai Glans dan lebih sensitif dari pada badannya
 Panjang klitoris jarang melebihi 2 cm dan bagian yang terlihat adalah
sekitar 6x6 mm atau kurang pada saat tidak terangsang dan akan
membesar jjika secara seksual terangsang.
 Dibungkus oleh sebuah lipatan kulit yang disebut preputium
 Clítoris ini terdiri dari caput/glans clitoridis yang terletak di bagian
superior vulva yang tertanam di dalam dinding anterior vagina.
 Klitoris analog dengan penis pada laki-laki

Vestibulum

 Merupakan rongga yang sebelah lateral dibatasi oleh kedua labia


minora, anterior oleh klitoris dan dorsal oleh fourchet. batas lateral
labia minora.Berasal dari sinus urogenital.
 Vestibulum merupakan muara muara dari 6 buah lubang

Vestibulum ini merupakan muara muara dari 6 buah lubang yaitu


 1 muara vagina
 1 muara urethra,
 2 muara kelenjar bartolini yang terdapat di samping dan agak ke
belakang dari introitus vagina
 2 muara kelenjar skene di samping dan agak ke dorsal urethra.

Introitus

 Berupa Lubang pada vagina membentuk bangunan separuh bulan


 Di belakang introitus terdapat lipata disebut forset
 Jika ada rangsangan pada lubang kecil ini i akan keluar cairan (lendir)
yang dihasilkan oleh kelenjar Bartolin. Yang ada di samping introitus

Kelenjar Bartholini dan Skene

 Kelenjar yang penting didaerah vulva karena dapat mengeluarkan


lendir.
 Pengeluaran lendir meningkat saat hubungan seks.

Ostium Uretra

 Walaupun bukan merupakan sistem reproduksi sejati, namun


dimasukkan ke dalam bagian ini karana letaknya menyatu dengan
vulva.
 Biasanya terletak sekitar 2,5 cm dibawak klitoris.

Ostium Vagina

 Liang vagina sangat bervariasi bentuk dan ukurannya


 Pada gadis, kebanyakan vagina tertutup sama sekali oleh labia minora
dan jika dibuka, terlihat hampir seluruhnya tertutup oleh himen (
selaput dara)

Hymen

 Berupa lapisan yang tipis bermukosa yaitu / hymen, utuh tanpa


robekandan menutupi sebagian besar introitus vagina
 Hymen normal terdapat lubang kecil untuk aliran darah menstruasi,
dapat berbentuk bulan sabit, bulat, oval, cribiformis, septum atau
fimbriae.
 Namun kadang kala ada banyak lubang kecil (kribriformis), bercelah
(septata), atau berumbai tidak beraturan (fimbriata).
 Akibat coitus atau trauma lain, hymen dapat robek dan bentuk lubang
menjadi tidak beraturan dengan robekan (misalnya berbentuk
fimbriae).
 Bentuk himen postpartum disebut parous, Corrunculae myrtiformis
adalah sisa2 selaput dara yang robek yang tampak pada wanita pernah
melahirkan
 Pada tipe himen fimbriata, pada gadis sulit membedakannya dengan
himen yang sudah mengalami penetrasi saat koitus.
 Hymen yang abnormal, misalnya primer tidak berlubang (hymen
imperforata) menutup total lubang vagina, dapat menyebabkan darah
menstruasi terkumpul di rongga genitalia interna
 Kekuatan himen pada setiap wanita bervariasi, karena itu pada saat
pertama kali melakukan hubungan seksual, himen bisa robek atau bisa
juga tidak.

Perineum

 Adalah daerah muskular yang dititupi kulit antara introitus vagina dan
anus.
 Daerah antara tepi bawah vulva dengan tepi depan anus.
 Batas otot-otot diafragma pelvis (m.levator ani, m.coccygeus) dan
diafragma urogenitalis (m.perinealis transversus profunda,
m.constrictor urethra).
 Perineal body adalah raphe median m.levator ani, antara anus dan
vagina.
 Perineum meregang pada persalinan, kadang perlu dipotong
(episiotomi) untuk memperbesar jalan lahir dan mencegah ruptur

Jadi ada yang istimewa di dalam tubuh seorang wanita dibandingkan


kaum lelaki, yaitu kemampuan untuk membesarkan janin dalam rahimnya.

 Sebenarnya perbedaan antara laki laki dan perempuan adalah pada


rahimnya.
 Tapi selain rahim, organ lainnya juga sangat menentukan keberhasilan
seorang wanita untuk dapat hamil dan membesarkan janin dalam
rahimnya karena organ yang satu dengan yang lainnya saling
berhubungan sehingga proses kehamilan yang fisiologis dapat terjadi.
 Pada dasarnya alat reproduksi wanita dibedakan menjadi 2, yaitu alat
reproduksi eksterna dan interna.
 Alat reproduksi eksterna yaitu alat reproduksi yang terletak dan tampak
dari luar.
 Dan alat reproduksi interna yaitu alat reproduksi wanita yang terletak
di bagian dalam tubuh wanita.

GENITALIA INTERNA

ORGAN KELAMIN DALAM

1. Vagina
2. Serviks
3. Uterus
4. Tuba Falopii

Vagina

 Dalam keadaan normal, dinding vagina bagian depan dan belakang


saling bersentuhan sehingga tidak ada ruang di dalam vagina kecuali
jika vagina terbuka (misalnya selama pemeriksaan atau selama
melakukan hubungan seksual).
 Pada wanita dewasa, rongga vagina memiliki panjang sekitar 7,6-10 cm.
 Sepertiga bagian bawah vagina merupakan otot yang mengontrol garis
tengah vagina. Dua pertiga bagian atas vagina terletak diatas otot
tersebut dan mudah teregang.

Serviks (leher rahim)

 Terletak di puncak vagina


 Merupakan uterus bagian bawah yang membuka ke arah vagina..
 Selama masa reproduktif, lapisan lendir vagina memiliki permukaan
yang berkerut - kerut.
 Bentuknya bengkok ke arah depan
 Sebelum pubertas dan sesudah menopause, lapisan lendir menjadi licin
 Merupakan penghalang yang baik bagi bakteri, kecuali selama masa
menstruasi dan selama masa ovulasi (pelepasan sel telur).
 Sebuah saluran yang melalui serviks memungkinkan sperma masuk ke
dalam rahim dan darah menstruasi keluar.
 Saluran serviks dilapisi oleh kelenjar penghasil lendir. Lendir yang
sekresinya sangat banyak dan tebal dan sehinga tidak dapat ditembus
oleh sperma kecuali sesaat sebelum terjadinya ovulasi.
 Serviks biasanya Saluran di dalam serviks adalah sempit, bahkan terlalu
sempit sehingga selama kehamilan janin tidak dapat melewatinya.
Tetapi pada proses persalinan saluran ini akan meregang sehingga bayi
bisa melewatinya
 Pada saat ovulasi, konsistensi lendir berubah sehingga sperma bisa
menembusnya dan terjadilah pembuahan (fertilisasi). Selain itu, pada
saat ovulasi, kelenjar penghasil lendir di serviks juga mampu
menyimpan sperma yang hidup selama 2-3 hari. Sperma ini kemudian
dapat bergerak ke atas melalui korpus dan masuk ke tuba falopii untuk
membuahi sel telur. Karena itu, hubungan seksual yang dilakukan
dalam waktu 1-2 hari sebelum ovulasi bisa menyebabkan kehamilan

Rahim ( Uterus )
 Merupakan suatu organ yang berbentuk seperti buah pir dilapisi
peritoneum (serosa).dan terletak di puncak vagina.
 Merupakan jaringan otot yang kuat, terletak di pelvis diantara kandung
kemih dan rektum
 Dinding depan belakang dan atas tertutup peritonium , sedangkan
bagian bawahnya berhubungan dengan kandung kemih
 Ukuran uterus tergantung dari usia wanita dan paritas
 Ukuran anak-anak 2-3 cm, nullipara 6-8 cm, multipara 8-9 cm
 Rahim terbagi menjadi 2 bagian, yaitu serviks dan korpus (badan
rahim).
 Selama proses persalinan, dinding ototnya mengkerut sehingga bayi
terdorong keluar melalui serviks dan kemudian ke vagina.

Tuba falopii

 Membentang sepanjang 5 cm sampai 7,6 cm dari tepi atas rahim ke


arah ovarium.
 Ujung dari tuba kiri dan kanan membentuk corong membentuk jumbai
(Fimbrae) sehingga memiliki lubang yang lebih besar agar sel telur jatuh
ke dalamnya ketika dilepaskan dari ovarium.
 Ujung dari tuba falopii yang ber hubungan dengan Ovarium tidak saling
menempel tetapi menggantung dengan bantuan sebuah ligamen.
 Sel telur bergerak di sepanjang tuba falopii dengan bantuan silia
(rambut getar) dan otot pada dinding tuba.
 Tempat terjadinya Fertilisasi /Pembuahan membentuk Zygot
 Jika di dalam tuba falopii sel telur bertemu dengan sperma dan dibuahi,
maka sel telur yang telah dibuahi ini mulai membelah Selama 4 hari,
embrio yang kecil terus membelah sambil bergerak secara perlahan
menuruni tuba dan masuk ke dalam rahim (Uterus) .

Tuba fallopi terbagi menjadi 4 bagian :

1. Pars Interstitialis, terletak diantara otot rahim, mulai dari ostium


internum tubae
2. Pars Istmika tubae, bagian tuba yang berada diluar uterus dan
merupakan bagian yang paling sempit
3. Pars ampularis tubae, bagian yang paling luas dan membentuk huruf
"S"
4. Pars infudibulo tubae, bagian akhir tubae yang memiliki umbai yang
disebut fimbriae tubae
Ovarium (Indung Telur)

 tersusun atas sepasang dikanan kiri


 Setiap janin wanita pada usia kehamilan 20 minggu memiliki 6-7 juta
oosit (sel telur yang sedang tumbuh) berupa Folikel folikel
 ketika lahir akan memiliki 2 juta oosit. Pada masa puber, tersisa
sebanyak 300.000-400.000 oosit yang mulai mengalami pematangan
menjadi sel telur. Tetapi hanya sekitar 400 sel telur yang dilepaskan
selama masa reproduktif wanita
 Setiap siklus menstruasi dilepaskan 1 telur.
 Ribuan oosit yang tidak mengalami proses pematangan secara bertahap
akan hancur dan akhirnya seluruh sel telur akan hilang pada masa
menopause.
 Sebelum dilepaskan, sel telur tertidur di dalam folikelnya.
 Sel telur yang tidur tidak dapat melakukan proses perbaikan seluler
seperti biasanya, sehingga peluang terjadinya kerusakan pada sel telur
semakin meningkat sejalan dengan bertambahnya usia wanita. Karena
itu kelainan kromosom maupun kelainan genetik lebih mungkin terjadi
pada wanita yang hamil pada usianya yang telah lanjut.

Jadi ovarium

 ovarium terdapat 2 buah yaitu kiri dan kanan. Ovarium terdiri dari 2
bagian :

1. Kortaks Ovarii

 Mengandung folikel
 primodial
 Berbagai fase
 pertumbuhan folikel menuju folikel de graaf
 Terdapat korpus luteum dan albican

2. Modula ovarii

 Terdapat pembuluh darah limfe


 Terdapat serat syaraf
Fungsi Masing-masing Bagian Dari Genitalia Interna

Uterus

1. Siklus mentruasi
2. Kehamilan
3. Persalinan

Tuba Falopii

1. Menangkap ovum yang dilepaskan saat ovulasi


2. Sebagai saluran dari spermatozoa ovum dan hasil konsepsi
3. Tempat terjadinya konsepsi
4. Tempat pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi
5. Sampai membentuk blasrula yamg siap mengadajan implantasi

Ovarium

1. Perkembangan dan pelepasan ovum


2. Sintesa dan sekresi hormon steroid

NOTES

 Geniitalia interna adalah suatu alat reproduksi wanita yang terletak di


dalam rongga pelvis
 Genitalia interna terdiri dari 3 bagian yaitu uterus, tuba fallopi dan
ovarium
 Uterus terbagi atas 2 bagian yaitu : servik uteri dan corpus uteri
 Tuba fallopi terbagi atas 4 bagian yaitu : pars interstialis, pars ismika
tubae, pars ampula tubae dan pars infundibulo tubae
 Ovarium terbagi 2 bagian yaitu : korteks ovarii dan medulla ovarii
 Fungsi dari ovarium adalah : Perkembangan dan pelepasan ovum,
sintesa dan sekresi hormon steroid.
POROS HORMONAL SISTEM REPRODUKSI
Badan pineal

 Suatu kelenjar kecil, panjang sekitar 6-8 mm,


 Kelenjar ini merupakan suatu penonjolan dari bagian posterior ventrikel
III di garis tengah. Terletak di tengah antara 2 hemisfer otak, di depan
serebelum pada daerah posterodorsal diensefalon.
 Memiliki hubungan dengan hipotalamus melalui suatu batang
penghubung yang pendek berisi serabut-serabut saraf.

 Hormon melatonin : mengatur sirkuit foto-neuro-endokrin reproduksi.


 Tampaknya melatonin menghambat produksi GnRH dari hipotalamus,
sehingga menghambat juga sekresi gonadotropin dari hipofisis dan
memicu aktifasi pertumbuhan dan sekresi hormon dari gonad.
 Diduga mekanisme ini yang menentukan pemicu / onset mulainya fase
pubertas.

Hipotalamus

 Kumpulan nukleus pada daerah di dasar otak, di atas hipofisis, di bawah


talamus.
 Tiap inti merupakan satu berkas badan saraf yang berlanjut ke hipofisis
sebgai hipofisis posterior (neurohipofisis).
 Menghasilkan hormon-hormon pelepas :

1. GnRH (Gonadotropin Releasing Hormone)


2. TRH (Thyrotropin Releasing Hormone)
3. CRH (Corticotropin Releasing Hormone)
4. GHRH (Growth Hormone Releasing Hormone),
5. PRF (Prolactin Releasing Factor). Menghasilkan juga hormon-hormon
penghambat :
6. PIF (Prolactin Inhibiting Factor).

Pituitari / hipofisis

 Terletak di dalam sella turcica tulang sphenoid.


 Menghasilkan hormon-hormon gonadotropin yang bekerja pada
kelenjar reproduksi, yaitu perangsang pertumbuhan dan pematangan
folikel (FSH – Follicle Stimulating Hormone) dan hormon lutein (LH –
luteinizing hormone).
 Selain hormon-hormon gonadotropin, hipofisis menghasilkan juga
hormon-hormon metabolisme, pertumbuhan, dan lain-lain. (detail2, cari
/ baca sendiri yaaa…)
Ovarium

 Berfungsi gametogenesis / oogenesis, dalam pematangan dan


pengeluaran sel telur (ovum).
 Selain itu juga berfungsi steroidogenesis, menghasilkan estrogen (dari
teka interna folikel) dan progesteron (dari korpus luteum), atas kendali
dari hormon-hormon gonadotropin.

Endometrium

 Lapisan dalam dinding kavum uteri, berfungsi sebagai bakal tempat


implantasi hasil konsepsi.
 Selama siklus haid, jaringan endometrium berproliferasi, menebal dan
mengadakan sekresi, kemudian jika tidak ada pembuahan / implantasi,
endometrium rontok kembali dan keluar berupa darah / jaringan haid.
 Jika ada pembuahan / implantasi, endometrium dipertahankan sebagai
tempat konsepsi.
 Fisiologi endometrium juga dipengaruhi oleh siklus hormon-hormon
ovarium.

Histological appearance of endometrial tissues during the menstrual cycle.

1. Normal proliferative (postmenstrual) endometrium, showing small,


tube-like pattern of glands.
2. Early secretory (postovulatory) endometrium, with prominent
subnuclear vacuoles, alignment of nuclei, and active secretions by the
endometrial glands.
3. Late secretory (premenstrual) endometrium, with predecidual stromal
changes.
4. Menstrual endometrium, with disintegration of stroma / glands
structures and stromal hemorrhage.

HORMON-HORMON REPRODUKSI

GnRH (Gonadotrophin Releasing Hormone)

 Diproduksi di hipotalamus, kemudian dilepaskan


 Berfungsi menstimulasi hipofisis anterior untuk memproduksi dan
melepaskan hormon-hormon gonadotropin (FSH / LH ).

FSH (Follicle Stimulating Hormone)


 Diproduksi di sel-sel basal hipofisis anterior
 Sebagai respons terhadap GnRH.
 Berfungsi memicu pertumbuhan dan pematangan folikel dan sel-sel
granulosa di ovarium wanita (pada pria : memicu pematangan sperma
di testis).

 Pelepasannya periodik / pulsatif


 Waktu paruh eliminasinya pendek (sekitar 3 jam
 Sering tidak ditemukan dalam darah.
 Sekresinya dihambat oleh enzim inhibin dari sel-sel granulosa
ovarium, melalui mekanisme feedback negatif.

LH (Luteinizing Hormone) / ICSH (Interstitial Cell Stimulating


Hormone)

 Diproduksi di sel-sel kromofob hipofisis anterior.


 Bersama FSH, LH berfungsi memicu perkembangan folikel (sel-sel teka
dan sel-sel granulosa) dan juga mencetuskan terjadinya ovulasi di
pertengahan siklus (LH-surge).
 Selama fase luteal siklus, LH meningkatkan dan mempertahankan
fungsi korpus luteum pascaovulasi dalam menghasilkan progesteron.

 Pelepasannya juga periodik / pulsatif


 Kadarnya dalam darah bervariasi setiap fase siklus
 Waktu paruh eliminasinya pendek (sekitar 1 jam).
 Kerja sangat cepat dan singkat.

(Pada pria : LH memicu sintesis testosteron di sel-sel Leydig testis).


Estrogen

 Estrogen (alami) diproduksi terutama oleh sel-sel teka interna folikel di


ovarium secara primer, dan dalam jumlah lebih sedikit juga diproduksi
di kelenjar adrenal melalui konversi hormon androgen.
 Pada pria, diproduksi juga sebagian di testis.
 Selama kehamilan, diproduksi juga oleh plasenta.
 Berfungsi stimulasi pertumbuhan dan perkembangan (proliferasi) pada
berbagai organ reproduksi wanita.

Estrogen

1. Pada uterus : menyebabkan proliferasi endometrium.


2. Pada serviks : menyebabkan pelunakan serviks dan pengentalan lendir
serviks.
3. Pada vagina : menyebabkan proliferasi epitel vagina.
4. Pada payudara : menstimulasi pertumbuhan payudara. Juga mengatur
distribusi lemak tubuh.
5. Pada tulang, estrogen juga menstimulasi osteoblas sehingga memicu
pertumbuhan / regenerasi tulang. Pada wanita pascamenopause, untuk
pencegahan tulang keropos / osteoporosis, dapat diberikan terapi
hormon estrogen (sintetik) pengganti.

Progesteron

 Progesteron (alami) diproduksi terutama di korpus luteum di ovarium


 Sebagian diproduksi di kelenjar adrenal, dan pada kehamilan juga
diproduksi di plasenta.

 Progesteron menyebabkan terjadinya proses perubahan sekretorik


(fase sekresi) pada endometrium uterus, yang mempersiapkan
endometrium uterus berada pada keadaan yang optimal jika terjadi
implantasi.

HCG (Human Chorionic Gonadotrophin)

 Mulai diproduksi sejak usia kehamilan 3-4 minggu oleh jaringan


trofoblas (plasenta).
 Kadarnya makin meningkat sampai dengan kehamilan 10-12 minggu
(sampai sekitar 100.000 mU/ml), kemudian turun pada trimester
kedua (sekitar 1000 mU/ml), kemudian naik kembali sampai akhir
trimester ketiga (sekitar 10.000 mU/ml).

Peran HCG (Human Chorionic Gonadotrophin)

 Meningkatkan dan mempertahankan fungsi korpus luteum dan


produksi hormon-hormon steroid terutama pada masa-masa
kehamilan awal.
 Mungkin juga memiliki fungsi imunologik.
 Deteksi HCG pada darah atau urine dapat dijadikan sebagai tanda
kemungkinan adanya kehamilan (tes Galli Mainini, tes Pack, dsb).

LTH (Lactotrophic Hormone) / Prolactin

 Diproduksi di hipofisis anterior, memiliki aktifitas memicu /


meningkatkan produksi dan sekresi air susu oleh kelenjar payudara.
 Di ovarium, prolaktin ikut mempengaruhi pematangan sel telur dan
mempengaruhi fungsi korpus luteum.
 Pada kehamilan, prolaktin juga diproduksi oleh plasenta (HPL / Human
Placental Lactogen).
Peran LTH (Lactotrophic Hormone) / Prolactin

 Laktogenik / laktotropik prolaktin tampak terutama pada masa laktasi


/ pascapersalinan.
 Prolaktin juga memiliki efek inhibisi terhadap GnRH hipotalamus,
sehingga jika kadarnya berlebihan (hiperprolaktinemia) dapat terjadi
gangguan pematangan follikel, gangguan ovulasi dan gangguan haid
berupa amenorhea

pseudo vagina
Posted by biologigonz.blogspot.com
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest
Labels: ORGAN REPRODUKSI WANITA

1 comment:

an naajih choirun said...

pak, jawab ya pak


apa hubungan antara sistem syaraf dengan sistem reproduksi wanita?
mohon penjelasan dan keterangannya Pak. mohon dengan sangat, penting anget Pak.
trimakasih

December 19, 2011 at 7:27 PM


GENITALIA FEMININA

• Organa genitalia externa feminina – Vulva= pudendum • Organa genitalia interna feminina – Ovarium
– Tuba uterina – Uterus – Vagina

11/22/2007

GENITALIA INTERNA FEMININA

• Ovarium • Tuba uterina • Uterus • Vagina

11/22/2007

Ovarium :

• organ cytogenic (menghasilkan ovum) pada saat pubertas • juga termasuk kelenjar endokrin karena
menghasilkan hormon –estrogen –Progesteron yang mempengaruhi pertumbuhan genitalia externa dan
siklus menstruasi.

Posisi ovarium

• pada wanita yang belum pernah hamil terletak pada dinding lateral pelvis setinggi SIAS (pada fossa
ovirica). • tergantung pada posisi uterus karena keduanya dihubungkan oleh ligamen-Iigamen. • bila
uterus membesar misalnya pada waktu hamil, ovarium juga ikut terangkat ke atas, dan akan kembali ke
posisi semula setelah melahirkan.

11/22/2007

Bentuk ovarium

• sebelum ovulasi adalah ovoid dengan permukaan licin dan berwarna merah muda ke abu-abuan. •
setelah berkali-kali mengalami ovulasi, maka permukaan ovarium tidak rata lagi (tidak licin lagi) oleh
karena banyaknya jaringan parut (cicatrix) dan warnanya berubah jadi abu-abu.

Ukuran dan bentuk ovarium

• tergantung umur dan stadium dari siklus menstruasi. • pada dewasa muda bentuknya ovoid pipih
dengan – panjang kurang lebih 4 cm, – lebar kurang lebih 2 cm dan – tebal < 1 cm, – beratnya kurang
lebih 7 g.

11/22/2007

Bagian-bagian ovarium

• terdiri atas : – facies medialis, – facies lateralis, – margo mesovarian (=anterior), – facies posterior, –
extremitas tubalis dan – extremitas uterinae.
• Terletak dalam fossa ovarica, • yang dibatasi – di sebelah ventral oleh a. umbilicalis dan – di sebelah
dorsalnya oleh ureter dan a. iliaca interna, – sedangkan di sebelah cranialnya terdapat vasa iliaca
externa.

11/22/2007

Hubungan Ovarium dengan sekitarnya : • facies lateralis melekat pada peritoneum parietale, dengan
adanya peritoneum ini ovarium terpisah dari jaringan extraperitoneal yang berisi vasa dan n.
obturatorius. • Facies medialis tertutup oleh tuba uterina dan berhubungan dengan ileum • Facies
anterior: margo ovarian dilekati oleh. mesovarium yaitu lipatan peritoneum (2 lapis) yang membungkus
ovarium dengan lapisan dorsal plica lata. Bagian ini juga disebut Hilus ovarii, yaitu tempat keluar
masuknya vasa dan saraf serta pembuluh Iymphe dari dan ke ovarium. . • Facies posterior = margo
libera. Bagian yang bebas. Ia berhadapan dengan tuba uterina, dan lebih ke arah dorsal terletak ureter .
• Extremitas tubalis ovarii berdekatan dengan ujung tuba uterinae, dimana ligamentum suspensorium
ovarii meIekat padanya. • Extremitas uterina ovarii adalah bagian dari ovarium yang berdekatan dengan
uterus, di mana melekat ligamentum ovarii proprium yang menghubungkan ovarium dengan uterus.

Fiksasi Ovarium : 1. Mesovarium: • yaitu lipatan peritoneum yang menghubungkan margo mesovarian
ovarii dengan bagian dorsal plica lata 2. ligamentum suspensorium ovarii: • melekat pada extremitas
tubalis ovarii, berjalan ke cranio lateral, menyilang vasa iliaca externa dari sebelah ventral, kemudian
menghilang menjadi jaringan ikat yang menutupi m. psoas major. • di dalamnyaberjalan vasa ovarica
dan plexus nervosus ovaricus. 3. ligamentum ovarii proprium: • melekat pada extremitas uterina ovarii
menuju ke corpus uteri caudo dorsal dari tempat masuk tuba uterina ke dalam uterus, berisi serabut-
serabut otot polos.

11/22/2007

Struktur Ovarium :

• tergantung umur dan siklus menstruasi • terbungkus oleh germinal epithelium • terbagi atas – Cortex
– Medulla (yang akan dibahas lebih lanjut pada kuliah histologi).

Vascularisasi Ovarium :

1. dari cabang-cabang a. ovarica yang berjalan melalui ligamentum suspensorium ovarii, masuk plica
lata, mesovarium, menuju hilus ovarii. 2. dari r. ovaricus a. uterina, berjalan di dalam plica lata ke arah
mesovarium.

11/22/2007

• Venanya dimulai dari plexus venosus, – ke v. ovarica sinistra, kemudian ke v. renalis sinistra. akhirnya
ke vena cava inferior, – yang dextra (tanpa melalui v. renalis dextra) langsung masuk vena cava inferior.
• Aliran Lymphe : mengikuti vasa ovarica ke Inn. Lumbalis. • Innervasi: plexus nervosus ovaricus.

Tuba Uterina (Fallopii):


• ada 2 kiri dan kanan • fungsinya – membawa ovum dari ovarium ke cavum uteri – mengalirkan
spermatozoa dalam arah berlawanan. • fertilisasi biasanya terjadi di dalam tuba uterina terutama pada
ampulla.

11/22/2007

• SALPINX (bahasa Yunani) berarti terompet atau tubulus. – salpingitis (kera dengan tuba), –
mesosalpinx (adalah bagian cranial plica lata caudal dari tuba uterina sampai tempat perlekatan
mesovarium, – salpingography (foto tuba dengan kontras) dsb.

• panjang masing-masing tuba kurang lebih 10 cm • terletak pada tepi cranial dan diantara kedua
lapisan plica lata • mula-mula berjalan ke lateral dari uterus sampai ke extremitas (polus) uterina ovarii •
kemudian berjalan ke cranial pada margo anterior (mesovarian) melengkung di atas extremitas (polus)
tubalis ovarii dan berakhir pada margo posterior dan facies medialis ovarii

11/22/2007

10

bagian Tuba Uterina (Fallopii):

Dapat dibagi atas 4 (dari uterus ke arah ovarium) : 1. Pars uterina tubae 2. Isthmus tubae 3. Ampulla
tubae 4. Infundibulum tubae

Infundibulum

• berbentuk mirip corong (funnel). • pada dasar corong ini terdapat – osteum abdominalis tubae (pelvic
opening), • dimana ovum masuk ke dalam tuba • memungkinkan adanya hubungan antara cavum
peritonei dengan dunia luar (bagian luar tubuh). (Pada pria tidak ada komunikasi seperti ini dan cavum
peritonei tertutup total) • berdiameter ± 2 mm (bila otot-otot disekitarnya relax)

11/22/2007

11

infundibulum

– di tepi-tepi (bagian akhir), timbul tonjolantonjolan langsing, tipis dan tidak teratur, rnengelilingi pinggir
infundibulum disebut sebagai Fimbriae. – salah satu diantaranya terpanjang dan melekat pada polus
tubalis ovarii, disebut sebagai : Fimbria ovarica.

Ampulla tubae

• adalah bagian terpanjang dan terlebar dari tuba, • sedikit berkelok-kelok • dindingnya relatif tipis.

11/22/2007

12

Isthmus tubae
• adalah bagian terpendek, lebih sempit • dindingnya lebih tebal daripada ampulla

Pars uterinae tubae

• adalah bagian yang terletak dalam dinding uterus, • berakhir di dalam cavum uteri sebagai ostium
uterinae tubae. • dalam perjalanan ke arah medial, lumen tuba semakin mengecil dan pada ostium
uterinae tubae diamaternya ± 1 mm. • bila sebuah ovum dikeluarkan dari ovarium, ia akan ditangkap
oleh fimbriae dan masuk melalui ostium abdominalis tubae.

11/22/2007

13

Struktur Dinding tuba :

• terdiri atas 3 lapisan (dari lumen ke superficial) yaitu : – mucosa, yang membentuk lipatan-Iipatan
longitudinal terbanyak di ampulla dan bercilia, untuk menggerakkan ovum, – muscularis dan – serosa
(adalah peritoneum yang membentuk plica lata).

Vaskularisasi Tuba Uterina :

• Dapat darah dari – r. tubalis a. uterina da – r. tubalis a. ovarica (kecil). • Vena-venanya dari tuba
uterina sesuai dengan perjalanan arterinya.

11/22/2007

14

• Aliran Iymphe : Pembuluh-pembuluhnya mengikuti arteri menuju ke Inn. Lumbalis (aorticus). •


Innervasi : –dari plexus ovaricus –dari serabut-serabut dari plexus hypogastricus inferior. beberapa
serabut saraf bersifat sensorik, yang lain otonomik untuk otot-otot dindingnya Selain itu ada yang
bersifat vasomotor untuk pembuluhpembuluh darah. Kepentingan fungsionilnya tidak jelas.

Uterus : • adalah organ berongga • dengan dinding musculer tebal, • terletak di dalam cavum pelvis
minor antara vesica urinaria dan rectum. • ke arah caudal cavum uteri berhubungan dengan vagina

11/22/2007

15

• merupakan organ di mana ovum yang telah dibuahi (fertilized ovum) secara normal tertanam (nidasi)
• tempat normal di mana organisme selanjutnya tumbuh dan mendapat makanan sampai lahir • disebut
juga: Hystera (bahasa Yunani) – hysterectomy (pengangkatan pemotongan uterus), – hysterogram (foto
uterus) dsb.

Uterus

• bervariasi dalam –bentuk, –ukuran, –Letak –strukturnya, yang dipengaruhi oleh umur dan keadaan lain
seperti : kehamilan.

11/22/2007

16
• pada wanita yang belum pernah hamil/melahirkan (nullipara), – dinding uterus tebal, – bentuk pipih
antero posterior (dinding anterior berimpit dengan dinding posterior). – keseluruhan berbentuk seperti
buah pear (pyriformis) terbalik, • dengan apex mengarah ke caudo dorsal, yang membentuk sudut
dengan vagina sedikit > 90° (sudut anteversi) uterus seluruhnya terletak di dalam pelvis, • sehingga
basisnya terletak caudal dari apertura pelvis cranialis. – tidak selalu terletak tepat digaris median, sering
terletak lebih ke kanan. Biasanya juga sedikit "twisted" (mulet). • posisinya tidak tetap (fixed), bisa
berubah tergantung pada isi vesica urinaria yang terletak ventro caudalnya dan isi rectum yang terletak
dorso cranialnya. Uterus

• panjang ± 7,5 cm, • lebar ± 5 cm (di bagian cranial) • tebal ± 2,5cm • beratnya ± 30- 40 g. • Bagian-
bagian uterus : – 1. Fundus uteri – 2. Corpus uteri – 3. Cervix uteri

Uterus

11/22/2007

17

1. Fundus uteri:

• adalah bagian uterus yang membulat, • yang terletak cranial dari garis yang menghubungkan kedua
ostium uterina tubae, • tertutup peritoneum yang melanjutkan diri ke – facies vesicalis dan – facies
intestinalis.

11/22/2007

18

2. Corpus uteri :

• merupakan bagian terpenting dari uterus, • di dalamnya terdapat ruangan yang disebut : cavum uteri.
secara graduil menyempit dari fundus ke isthmus. • mempunyai beberapa permukan dan bagian-bagian
: – Facies vesicalis (facies anterior) Bagian ini datar dan ditutup oleh peritoneum, peritoneum ini
kemudian berbalik menutupi vesica urinaria dan membentuk excavatio vesico uterina. – Facies
intestinalis (facies posterior). Convex dalam arah melintang dan ditutup oleh peritoneum yang
melanjutkan diri ke caudal mencapai cervix dan vagina. Facies posterior ini berhubungan dengan colon
sigmoid (di sebelah cranial) dan di sebelah caudal (dorso caudal) dengan excavatio recto uterina (cavum
Douglasi) yang terisi oleh beberapa lilitan intestinum tenue (ileum).

– margo lateralis (sinistra dan dextra). •sedikit convex. •di ujung atas ditembus tuba uterina •di ventro
caudal tempat masuk tuba tersebut, melekat ligamentum teres uteri, •sedangkan dorso caudalnya
melekat ligamentum ovarii proprium. terletak di dalam lipatan peritoneum yang berjalan dari margo
lateralis uteri ke dinding lateral pelvis (plica lata = ligamentum latum uteri = Broad ligament).

2. Corpus uteri :

11/22/2007

19

3. Isthmus uteri
• adalah bagian uterus yang konstriksi (menyempit), • yang dari permukaan luar kira-kira terletak pada
pertengahan antara apex dan basis, • yang di bagian dalam sesuai dengan penyempitan cavum uteri
tersebut di atas dan bagian ini merupakan orificium uteri internum • memisahkan corpus uteri dari
cervix uteri.

4. Cervix uteri:

• adalah bagian dari uterus • mulai dari ostium uteri internum sampai ostium uteri externum • panjang
± 1 inci, • berhubungan ke arah caudal dengan vagina • merupakan bagian yang terfiksasi. • mengarah
ke caudo dorsal, • dari luar berjalan dari isthmus sampai vagina

11/22/2007

20

• dibagi atas 2 bagian yaitu : a. Bagian supravaginal (portio supra vaginalis cervicis) b. Portio vaginalis
cervicis (Portio) 4. Cervix uteri:

a. Bagian supravaginal (portio supra vaginalis cervicis) • terletak cranial dari vagina, • di sebelah ventral
terpisah dari vesica urinaria oleh jaringan ikat kendor (parametrium). • di bagian posterior, tertutup oleh
peritoneum yang melanjutkan diri ke dinding posterior vagina (bagian cranial), yang kemudian membalik
menutupi rectum dan membentuk excavatio recto uterina (cavum Douglasi).

11/22/2007

21

• parametrium ini juga meluas ke arah lateral diantara kedua lapisan plica lata. • A. uterina mencapai
margo lateralis cervix di dalam jaringan ikat kendor tersebut, di mana ia menyilang ureter di sebelah
ventralnya. Ureter di sisi lateral kiri dan kanan, berjalan ke caudal dan ke ventral di dalam parametrium
kira-kira 2 cm lateral dari cervix. • Jadi hubungan portio supra vaginal dengan struktur sekitarnya secara
singkat adalah : – Ventralnya terdapat : Parametrium dan Vesica urinaria – dorsalnya terdapat :
Excavatio recto uterina. – lateralnya terletak : Ureter dan a. uterine (± 1-2 cm.dari cervix)

b. Portio vaginalis cervicis (Portio)

• adalah bagian cervix yang masuk ke dalam vagina dan berakhir pada orificium uteri externum.

11/22/2007

22

orificium uteri externum

• merupakan lubang yang agak sirkuler dan masuk kedalam (depressed) pada ujung yang membulat dari
portio vaginalis. • dibatasi oleh labium anterior dan labium posterior. • pada nulli para (belum pernah
partus) hanya berupa celah, • sedangkan pada multipara tepinya tidak teratur. • Labium anterior dan
posterior cervix dalam keadaan normal menempel pada dinding posterior vagina.

Ruangan Dalam Uterus :


• adalah kecil (sempit) bila dibandingkan dengan besar uterus. • Calvum uteri (ruangan dalam corpus),
merupakan ruangan yang sempit, pipih antero posterior, berbentuk segi tiga di mana basisnya dibentuk
oleh permukaan dalam fundus uteri diantara kedua ostium uterina tubae dan apexnya pada orificium
uteri internum.

11/22/2007

23

Ruangan Dalam Uterus :

• Canalis cervicis uteri (ruangan dalam cervix uteri), – bentuknya agak fusiform (agak melebar di bagian
tengah dan mengecil di bagian cranial dan caudalnya), – pipih antero posterior. – berhubungan dengan
cavum uteri • di sebelah cranial melalui orificium internum uteri • di sebelah caudal dengan vagina
melalui orificium externum uteri. – dibagian anterior dan posterior dinding (lumen) canalis cervicis
terdapat plica longitudinalis dan dari sini berjalan beberapa columna kecil secara serong (oblique),
sehingga rnemberikan gambaran seperti cabang-cabang batang pohon, disebut sebagai plica palmata.
Plica Palmata anterior dan posterior berhadapan demikian rupa sehingga menutup canalis cervicis. •
Panjang total ruang dalam uterus mulai dari orificium externum uteri sampai fundus uteri ± 6,25 cm.

11/22/2007

24

Posisi Uterus :

• dalam keadaan normal posisi uterus biasanya mengarah ke ventrocranial, yang disebut anteversi dan
anteflexi. • Anteversi berarti sumbu panjang cervix dengan sumbu panjang vagina membentuk sudut ±
90° rnenghadap ke ventral, sedang arah sebaliknya disebut : retroversi. • Posisi anteflexi bila sumbu
panjang corpus dan sumbu panjang cervix membentuk sudut menghadap ke arah ventral, arah
sebaliknya disebut retroflexi. • Posisi ini mudah sekali berubah terutama bila vesica urinaria ataupun
intestinum distensi (karena berisi penuh). Pada beberapa wanita (sebagian kecil) posisinya retroversi
meskipun vesica urinaria kosong dan corpusnya menghadap ke dorsal.

11/22/2007

25

Fiksasi Uterus dan hubungannya dengan Peritoneum : • 1. terutama oleh perlekatan cervix uteri secara
langsung pada vagina. • 2. Secara tidak langsung uterus melekat pada strukturstruktur disekitarnya
seperti : rectum, vesica urinaria, diaphragma pelvis dan tulang-tulang pelvis, melalui perantaraan
ligamen-Iigamen, yaitu : • a. Ligamentum latum uteri (plica lata/broad ligament) • b. Ligamentum teres
uteri • c. Ligamentum cardinale • d. Ligamentum (plica utero rectalis) ligamentum utero sacralis.

• Peritoneum berjalan dari facies posterior vesica urinaria, kemudian ke arah isthmus uteri, kemudian
berjalan ke cranial menutupi facies vesicalis uteri. Refleksi peritoneum ini membentuk excavatio vesico
uterina. Peri-toneum melanjutkan diri menutupi fundus uteri, kemudian ke caudal menutupi facies
intestinal is corpus uteri sampai ke sisi posterior cervix dan vagina, kemudian mengadakan refleksi
(membalik) ke atas menutupi permukaan anterior rectum, sehingga membentuk suatu recessus yang
disebut : Excavatio recto uterina (cavum Douglasi).
11/22/2007

26

Plica Lata :

• Terbentuk pada margo lateralis uteri sinistra dan dextral merupakan dua membran fibrous tipis yang
pada kedua permukaannya ditutup oleh peritoneum yang menutupi facies vesicalis dan intestinalis. la
meIuas ke arah lateral pelvis. Kedua lapisan tersebut masing-masing meIanjutkan diri ke atas, di mana
mereka membungkus tuba uterina. Kedua lapisan peritoneum tersebut menempel satu sama lain di
dekat uterus, tetapi kemudian merekamemisahkan diri ke arah lateral dan caudal. Lapisan anterior
berjalan ke ventral melanjutkan diri pada peritoneum yang menutupi dasar dan dinding lateral pelvis.
Lapisan posterior meluas ke arah dorsal dari cervis uteri sebagai plica (ligamentum) utero rectalis yang
menjadl batas lateral excavatio recto uterina dan se-telah berjalan di sepanjang sisi lateral rectum,
mencapai dinding posterior pelvis. • Uterus bersama-sama dengan plica lata membentuk septum yang
menyilang cavum pelvis, sehingga cavum pelvis terbagi dua menjadi : fossa vesico uterina (anterior) dan
fossa recto uterina (posterior). • Plica lata lebih tebal dibagian inferior pada perlekatannya dengan
pelvis daripada tepi bebasnya.

11/22/2007

27

Bagian-bagian plica lata :

1. Mesosalpinx : • Adalah bagian plica lata antara tuba uterina dengan suatu garis dimana plica lata
membentuk mesovarium. Berisi : cabang-cabang vasa uterina, vasa ovarica, epoophoron dan
paroophoron. • Epoophoron (paro-varium Rosenmuller) terdiri dari beberapa tubulus pendek (ductuli
transversi) yang menuju ke ovarium secara konvergens, sedang ujung yang berlawanan berupa ductus
yang rudirnenter (ductus longitudinalis epoophoron/duct of gartner). • Paroophoron terdiri dari
beberapa tubulus rudimenter yang tersebar, jelas tampak pada anak-anak, terletak pada plica lata
antara epoophoron dan uterus. Ductuli transversi epoophoron dan tubulus dari paroophoron adalah sisa
dari tubulus "Wollffian body (mesonephros). Ductus longitudinalis epoophoron adalah bagian yang
persistein dari ductus Wolff.

• 2. Mesometrium: Adalah bagian plica lata caudal dari mesosalpinx dan mesovairum. • Diantara kedua
lapisan plica lata terdapat strukturstruktur : • 1. Parametrium • 2. A. uterina dan plexus venosus • 3.
Plexus nervosus uterovaginalis • 4. Tuba uterina (pada tepi bebas bagian cranial) • 5. Sebagian ureter •
6. Sebagian ligamentum teres ueri • 7. Epoophoron dan paroophoron (dalam mesosalpinx)

11/22/2007

28

• Parametrium merupakan perluasan jaringan ikat kendor subserosa uterus ke arah lateral ke dalam
plica lata. • A. uterina sinistra dan dextra masuk melalui basis (dasar) plica lata, kemudian berjalan
transversal diantara kedua lapisan plica lata. la menyilang ureter tepat sebelum mencapai cervix uteri
dan di dalam parametrium berjalan sepanjang margo latralis uteri ke cranial sampai mencapai isthmus
tubae uterinae, kemudian ke lateral mengikuti tuba uterina dan mengadakan anastomose dengan
cabang-cabang a. ovarica. • Ureter. menyilang tepi caudal plica lata secara oblique, berjalan sepanjang
dasar pelvis ke arah fundus vesica urinaria. la berada ± 1-2 cm dari ostium uteri internum, di sini
letaknya sang at dekat dengan a. uterina, di mana ia terletak antara a. uterina (di sebelah ventralnya)
dengan diaphragma pelvis.

Ligamentum Teres Uteri (Round Ligament) : • Adalah jaringan ikat fibrous kecil, pipih, yang menempel
pada uterus ventro caudal dari tempat masuk tuba uterina ke dalam uterus, berisi serabut otot polos,
setelah berjalan ke ventro lateral, menyilang a. umbilicalis dan vasa iliaca external ia memutari
(mengait) a. epigastrica inferior. la kemudian berjalan di dalam canalis inguinalis danmenghilang pada
jaringan subcutis labium majus. Pada fetus, processus vaginalis peritonei, berjalan roongawal
ligamentum teres uteri ke dalam canalis inguinalis dan ini ka-dang-kadang tetap ada pada dewasa.

11/22/2007

29

Ligamentum Cardinale :

• Adalah penebalan dari fascia pelvis visceralis yang mengandung serabut otot polos, melekat pada
cervix dan vagina, berjalan ke dinding lateral pelvis menggabung dengan fascia diaphragma pelvis
superior. Selanjutnya penebalan tersebut berjalan ke belakang di dalam plica utero-rectalis dan ia
roolekat di depan os sacrum dan disebut sebagai ligamentum utero sacralis (dapat di palpasi per
rectum). Cranial dari ligamentum cardinale ini berjalan a. uterina.

Struktur Uterus :

mempunyai 3 lapisan : 1. Mucosa (endometrium) 2. Tunica muscularis (myometrium) 3. Serosa


(perimetrium): dibentuk oleh peritoneum, sangat melekat pada fundus dan corpus kecuali pada margo
lateralis melekat pada bagian dorsal cervix secara kendor.

11/22/2007

30

Vascularisasi uterus :

• Dari a. uterina yang masing-masing berjalan ke medial di bagian cranial ligamentum cardinale, ia
memberi darahnya untuk cervix dan bagian cranial vagina, kemudian berbalik ke atas diantara kedua
lapisan plica lata sepanjang margo lateralis uteri dan memberi cabang-cabang ke kedua permukaan
corpus. • A. uterina memanjang selama kehamilan dan berkelokkelok setelah partus. • Dari uterus
melalui plexus venosus uterina yang mengikuti a. uterina dialirkan ke v. pudendalis interna. • Terdapat
sebuah anastomose penting antara sistim portal dan sistim vena systemic yang dibentuk oleh vena yang
berjalan di bawah excavatio recto uterina dan menghubungkan plexus venosus uterina dengan vena
rectalis superior.

11/22/2007

31

Aliran Lymphe Uterus :


• Dari fundus dan bagian cranial corpus ke Inn. lumbalis/aorticus/paraaorticus. • Bagian caudal corpus
ke Inn. iliaca externa • Dari cervix ke Inn. iliaca external interna dan Inn. sacralis. • Beberapa pembuluh
Iymphe uterus dekat tempat masuk tuba dan ligamentum teres uteri ke Inn. inguinalis superficialis.

11/22/2007

32

Innervasi Uterus :

• menerima serat-serat otonom dan sensorik melalui plelxus uterovaginalis yang berjalan sepanjang a.
uterina

Vagina :

• Adalah organ copulasi wanita, juga merupakan jalan lahir, merupakan ductus excretorius dari hasil
menstruasi. • Vagina ke atas berhubungan dengan uterus dan ke caudal membuka pada vestibulum
vaginae pada lubang yang disebut introitus vaginae. • Vagina sangat elastis terutama pada bagian di atas
diaphragma pelvis. Bila cavum vaginae kosong, pada penampang melintang (transversal), di mana
dinding anterior dan posterior vagina caudal dari tempat masuk pelvis berimpit.

11/22/2007

33

• Dinding ventral vagina yang ditembus cervix panjangnya 7,5 cm, sedang dinding posteriornya :t 9 cm.
Dinding anterior dan posterior ini tebal dan dapat diregang (distensible). • Dinding lateralnya di bagian
cranial melekat pada ligamentum cardinale dan di bagian caudal melekat pada diaphragma pelvis,
dengan demikian ia lebih rigid dan terfiksasi. • Recessus antara portio vaginalis cervicis dengan dinding
vagina disebut Fornix vaginae, meskipun bersambungan mengitari/mengelilingi cervix, ia sering dibagi
menjadi fornix anterior, posterior dan lateralis. • Fornix posterior vaginae adalah yang paling dalam dan
dindingnya berhubungan dengan peritoneum dari excavatio recto uterina. • Vagina merupakan tabung
yang membentuk sudut ± 60° dengan bidang horizontal, tetapi posisi ini berubah sesuai dengan isi
vesica urinaria.

Hymen :

• Adalah lipatan mucosa yang menutupi sebagian dari introitus vaginae • Ada beberapa bentuk hymen
antara lain hymen annularis, lobatus, semilunaris, elastica, fimbriatus, cribriformis dan septus. • Hymen
yang tidak dapat robek dikatakan hymen imperforatus • Sisa-sisa dari hymen yang robek disebut sebagai
carunculae hymenalis

11/22/2007

34

Hubungan Vagina dengan Organ sekitarnya : • Facies anterior dengan vesica urinaria, ureter dan urethra
di mana 2/3 bagian caudalnya tertanam pada dinding ventral vagina. • Facies posterior berhubungan
dengan excavatio recto uterina yang dibawahnya terdapat jaringan ikat yang relatif avascular (sedikit
pembuluh darah). . • Facies lateralis vaginae adalah tempat melekatnya ligamentum cardinale dan
berhubungan dengan ureter dan a. uterina. • Di bagian caudal, vagina melekat pada centrum
tendineum, m. pubococcygeus melingkari bagian caudal vagina ± 3 cm cranial dari introitus vaginae dan
berfungsi sebagai sphincter. • Caudal dari diaphragma pelvis, vagina berhubungan dengan glandula
vestibularis major, bulbus vestibuli dan m. bulbocavernosus.

Struktur-struktur dinding vagina

• terdiri atas 3 lapisan : 1. Mucosa : –Tebal dan membentuk lipatan-Iipatan yang dinamakan rugae
vaginalis –Pada dinding ventral dan dorsal terbentuk rugae yang memanjang (longitudinal), disebut
sebagai columna rugarum. Rugae ini menghilang pada usia lanjut. –Pada dinding ventral selain rugae
terdapat Carina Urethralis yang diakibatkan oleh adanya urethra yang tertanam pada dindingventral
vagina. 2. Muscularis : –Terdiri dari jaringan otot polos, kebanyakan arahnya longitudinal dan
merupakan lanjutan dari otot uterus. Di bagian caudal dekat dengan diaphragma pelvis terdapat otot
bergaris yang berasal dari m. levator ani dan disebut sebagai m. pubovaginalis. 3. Serosa (fibrosa) : –
Adalah lanjutan dari fascia pelvis vesceralis dan membungkus seluruh permukaan luar vagina. Di
dalamnya terdapat plexus venosus.

11/22/2007

35

Vascularisasi Vagina :

• Bagian cranial mendapat darah dari a. uterina • Bagian tengah dari a. vaginalis (2-3 buah), keluar dari
a. iliaca interna dan memberi cabang-cabang ke dinding anterior dan posterior. Cabang-cabang ini
membentuk anastomose longitudinal yang dinamakan a. azygos. • Bagian caudal dapat darah dari a.
bulbi vestibuli

• Venanya ke plexus venosus vaginalis, kemudian ke plexus venosus uterina dan plexus venosus vesicale.

Aliran Lymphe Vagina :

• Dari bagian cranial mengikuti a. uterina ke Inn. iliaca externa dan interna • Dari bagian tengah
mengikuti a. vaginalis ke Inn. iliaca interna • Dari bagian caudal juga mengukuti a. vaginalis ke Inn.
sacralis dan lnn. iliaca communis • Dari hymen ke Inn. inguinalis superficialis

11/22/2007

36

Innervasi Vagina :

• dari plexus nervosus uterovaginalis

Organa genitalia externa feminina • Mons pubis • Labia majora • Labia minora • Clitoris • Bulbus
vestibuli • Glandula vestibulum majora • Glandula vestibulum minora

11/22/2007

37
Mons pubis • Bulat, tonjolan lemak • Di depan – symphisis pubis – Tuberculum pubicum – Rami pubica
superior • Jaringan lemak subcutan – Bertambah pada pubertas – Menurun sesudah menopause •
Lanjutan dinding anterior abdomen • Berambut pada pubertas

Labia majora

• Lipatan tonjolan kulit • Mengandung jaringan kendor subcutan, otot polos dan ujung lig. teres uteri •
Permukaan externa pada dewasa berpigmen, banyak glandula sebacea, berambut • Permukaan interna,
halus merah muda dan tak berambut

11/22/2007

38

Labia majora

• Ke arah anterior membentuk commisura anterior • Ke arah posterior, tidak bersatu menuju centrum
tendineum • Sesudah persalinan biasanya tak tampak • Kedua labia majora ini mementuk rima pudendi

Labia minora

• Lipatan kulit tak berlemak, tak berambut • Mengandung jaringan erektil dan pembuluh darah •
Membentuk vestibulum vaginae dengan: – Orificium urethrae externum – Introitus vaginae

11/22/2007

39

Labia minora

• Ke anterior – Lamina medial membentuk frenulum clitoris – Lamina lateral membentuk preputium
clitoris yang menutup atau menyembunyikan glans clitoris • Ke posterior (virgin) – Membentuk
frenulum labia minora (fourchette) • Permukaan dalam merupakan kulit lembab berwarna merah muda
seperti membran mucosa, banyak gld. Cebacea dan ujung saraf sensorik

Clitoris

• Merupakan organ erektil, di mana labia minonra bertemu di anterior • Terdiri radix dan corpus •
Sepasang corpora cavernosa dan glans clitoris • Corpus dan glans clitoris panjang 2 cm dan diameter 1
cm

11/22/2007

40

Clitoris

• Tidak berfungsi untuk perkemihan • Sebagai organ sexual arousal • Sangat sensitif dan dapat
membesar pada rangsangan taktil • Glans clitoris merupakan bagian yang sangat banyak diinnervasi
saraf sensorik

Vesibulum vaginae
• Dibentuk di antara labia minora dan tempat muara: – Orificium urethrae externa – Introitus vaginae –
Glandula vestibulum major – Glandula vestibulum minor

11/22/2007

41

Orificium uretharae externa

• Terletak – 2-3 cm posteroinferior glans clitoris – Anterior introitus vaginae • Di tiap sisinya bermuara
ductus glandula paraurethralis

Introitus vaginae

• Ukuran dan tampila bergantung kondisi hymen, yang merupakan lipatan annular membran mucosa •
Sisa disebut carunculae hymenalis

11/22/2007

42

Bulbus vestibuli

• Sepasang massa jaringan erektil memanjang 3 cm • Terletak di sisi introitus vaginae • Di superior atau
profundus (tidak di dalam) labia minor • Di inferior memran pernialis • Tertutup di inferior dan lateral
oleh m. bulbospongiosa

Glandula vestibuli

• Berdiameter 0,5 cm • Terletak di sisi posterolteral introitus vaginae dan inferior membrana perinealis
• Pada spatium perinei superficialis

11/22/2007

43

Glandula vestibuli major (Bartholin) • Bulat/oval • Berkelanjutan di posterior bulbus vestibuli dan
sebagian tertutup m. bulbospongiosa • Ductus berjalan profundus dari bulbus • Bermuara pada ke dua
sisi introitus vagina • Menghasilkan sekret mucosa pada saat sexual arousal

Glandula vestibuli minor

• Di antara orificium urethrae externa dan introitus vaginae • Melembabkan labia dan vestibulum
vaginae

11/22/2007

44

Arterialisasi

• A. pudenda interna: – Kulit, genitalia externa – Mm. perinei • A. labialis, clitoris

Vena
• V. pudenda interna membentuk vv. Commitantes • Membesar ukuran clitoris dan bulbus

11/22/2007

45

Aliran lymphe

• Lnn. Inguinalis superficialis • Glans clitoris dan labia minor juga ke lnn. Inguinalis profundus • Langsung
ke lnn. Iliaca interna

Innervasi

• Anterior: mons, labia anterior – Plexus lumbalis, n. ilioinguinalis dan r. genitalis n. genitofemoralis -> n.
labialis anterior • Posterior: – Plexus sacralis • Lateral, r. perinealis dan n. cutaneus femoris posterior •
Central, n. pudendus (saraf utama perineum • N. labialis posterior (r. superficialis n. perinealis labia

11/22/2007

46

• R. profundus dan r. muscularis n. perinealis introitus vaginae dan m. perinei superficialis • N. dorsalis
clitoris m. perinei profundus dan sensasi clitoris • Bulbus vestibuli dan corpus erektil clitoris menerima
parasimpatik melalui n. cavernosum dari plexus n. uterovaginalis – Menambah sekresi vagina, ereksi
clitoris, membesarkanjaringan erektil bulbus vestibuli

Anda mungkin juga menyukai