keberlangsungan spesiesnya. Sebagai manusia yang memiliki tugas tersebut, kita harus mengenal
dengan baik organ organ dan fungsinya. Organ reproduksi pada perempuan dan laki laki sangat
berbeda, baik bentuk dan fungsinya.
Dalam artikel kali ini organ reproduksi perempuan dibagi menjadi dua bagian, yaitu bagian luar
dan bagian dalam. Bagian luar merupakan bagian bagian dari organ reproduksi perempuan yang
masih tampak atau bisa dilihat. Sedangkan bagian dalam organ reproduksi yang dimaksud
didalam artikel ini merupakan organ yang tidak dapat dilihat langsung.
Bagian Luar
1. Mons Pubis
Mons Pubis atau Mons Veneris. Mons pubis, atau yang juga disebut dengan mons veneris
merupakan bagian terluar dari organ reproduksi pada perempuan. Bagian ini berbentuk segitiga
yang melindung tulang kemaluan (Simfisis pubis). Pada bagian ini juga terdapat jaringan kulit,
jaringan lemak, jaringan ikat, kelenjar keringat dan juga akar rambut.
2. Labia Mayor
Labia mayor disebut juga sebagai bibir kemaluan. Bagian ini berupa lipatan yang menyerupai
bibir yang merupakan kelanjutan dari mons pubis. Labia mayor dibedakan menjadi dua
berdasarkan letaknya, yaitu permukaan luar dan permukaan dalamnya. Pada bagian luar labia
mayora ini dilapisi sel epitel bertanduk serta terdapat akar rambut. Sedangkan pada bagian labia
mayora sebelah dalam, atau yang menghadap ke labia minora tampak licin karena banyak
terdapat jaringan lemak, tidak mempunyai kelenjar sebacea, folikel rambut dan kelenjar keringat
3. Labia Minor
Labia minora atau yang biasa disebut sebagai bibir kecil kemaluan berada disebelah dalam,
tepatnya setelah labia mayora dan sebelum vagina. Pada dasarnya labia minora sama dengan
labia mayora, yang membedakan hanya pada labia minora tidak terdapat akar rambut dan
memiliki banyak pembuluh darah.
Baca Juga : Struktur Sel Saraf (Neuron) - Pengertian dan Fungsinya Lengkap
4. Klitoris
Klitoris pada organ reproduksi perempuan memeiliki struktur yang sama dengan penis pada
organ reproduksi laki laki. Struktur penis yang juga terdapat pada klitoris yakni corpora
cavernosa .Yang membedakan adalah pada organ reproduksi perempuan bagian ini mengalami
pertumbuhan yang tidak sempurna sehingga terjadi rudimenter atau mengecil. Organ ini
memiliki sifat yang sasma dengan penis, yaitu bersifat ekertil. Klitoris terletak didalam lania
minora dan sebelah atas dari vagina. Permukaan klitoris diselaputi oleh epitel berlapis pipih tak
bertanduk, banyak juga ditemukan pembuluh darah serta ujung-ujung saraf sensorik.
5. Selaput Dara
lubang vagina tertutup oleh membran tipis yang disebut Hymen atau selaput dara. Pada organ ini
terdapat lubang kecil sebagai jalan keluar darah saat menstruasi. Hymen biasanya dijadikan
acuan atau sebagai penanda keperawanan seseorang. Hal ini disebabkan karena hymenmemeiliki
struktur yang tipis dan mudah sobek.
6. Vestibulum
Vestibulum merupakan rongga kemaluan, yang terletak di labia minora dan merupakan muara
dari saluran uretra serta lubang vagina atau intruitus vagina. Maka dari itu struktur ini disebut
juga sebagai struktur terluar dari bagian luar organ reproduksi perempuan.
Bagian Dalam
1. Vagina
Jika diperhatikan secara anatominya, vagina berada diantara rectum dan kandung kemih. Vagina
terbagi menjadi 3 berdasarkan strukturnya, lapisan pertama berupa selaput lender, kedua lapisan
muscular, dan ketiga lapisan paling dalam.
Pada lapisan pertama berupa selaput lendir, walaupun vagina tidak memiliki kelenjar lendir
vagina akan selalu basah karena selalu dibasahi oleh cairan yang berasal dari rahim. Pada saat
bersenggama dan melahirkan, dinding mukosa yang berhimpitan akan terbuka, namun saat
vagina tidak terjadi rengsangan apapun maka bagian ini akan tertutup rapat. Lapisan kedua
merupakan lapisan muscular yang tersusun dari otot-otot yang berasal dari sphincter ani atau otot
anus. Lapisan ketiga adalah lapisan paling dalam, tersusun dari jaringan ikat.
2. Uterus
Menempelnya embrio hasil pembuahan sperma pada ovum sampai tumbuh dan berkembang
menjadi janin yang siap dilahirkan berada di uterus. Uterus mempunyai rongga dengan bagian
atas lebih lebar. Pada kondisi tidak sedang hamil dan atau setelah melahirkan, uterus memiliki
masa sebesar 30 gram dengan bentuk menyerupai buah pir. Uterus Pada anak anak berukuran 2-3
cm, pada kondisi nullipara atau belum pernah hamil dan melahirkan berukuran 6-8 cm, pada
kondisi multipara 8-9 cm.
uterus terdiri dari lapisan-lapisan otot yang kuat dan elastic, yang mampu menyesuaikan diri
ketika terjadi fase kehamilan. Struktur penyusun uterus lapisan otot juga terdapat jaringan ikat
serta ligament, hal ini berfungsi mempertahankan posisinya. tiga lapisan yang menyusun dinding
uterus dijelaskan sebagai berikut
Peritoneum tersusun dari jaringan ikat, pembuluh limfe serta saraf. Perimetrium, bagian
terluar uterus yang bersinggungan langsung dengan rongga perut.
Myometrium, merupakan bagian tengah dan paling tebal. Lapisan -lapisan otot polos
serta dilengkapi oleh pembuluh darah, pembuluh limfe dan saraf mendominasi bagian
myometrium. Otot-otot polos pada myometrium memiliki fungsi penting saat proses
kontraksi-relaksasi saat persalinan. Ketika terjadi kehamilan, otot-otot pada uterus juga
akan bertambah tebal.
Endometrium, Endomentrium merupakan bagian yang menebal ketika terjadi ovulasi,
Penebalan ini terjadi dalam rangka mempersiapkan diri untuk menerima embrio yang
telah dibuahi. Namun dinding Endomentrium akan meluruh saat tidak ada pembuahan
atau menstruasi.hal ini terjadi karena Endomentrium yang mengandung banyak pembuluh
darah serta lapisan epitel, guna mendukung tumbuh dan berkembangnya embrio selama
proses kehamilan.
Pada bagian atas terdapat corpus uteri, cervix uteri, dan fundus uteri
Itsmus, adalah daerah sempit yang merupakan peralihan corpus menjadi cervix
Portio vaginalis, merupakan penonjolan daerah cervix ke dalam vagina. Bagian lain pada
rahim akan mengalami perubahan struktur saat pra ovulasi maupun pasca ovulasi ,
sedangkan bagian ini tidak mengalaminya.
3. Oviduk
oviduk atau Tuba fallopi, Oviduk merupakan sepasang saluran yang menghubungkan antara
ovarium dengan uterus. Oviduk mempunyai fungsi yang cukup banyak dan penting. Pertama
yaitu untuk menangkap telur hasil ovulasi dari ovum, lalu sebagai tempat terjadinya fertilisasi
oleh sperma dan ovum, sebagai tempat pertumbuhan atau pembelahan embrio sementara
sebelum akhirnya melekat pada endometrium. Organ ini memiliki panjang mulai dari 8 cm
hingga 20 cm dengan diameter yang berbeda-beda disepanjang bagiannya.
Baca Juga : Paru - Paru Manusia : Pengertian, Volume Dan Kapasitasnya Lengkap
Infundibulum – Infundibulum merupakan bagian dari tuba fallopi yang terletak paling
ujung atau paling dekat dengan ovarium. Infundibulum berfungsi untuk menangkap
ovum yang telah keluar dari jaringan ovarium, ini sebabnya mengapa Infundibulum
Memiliki lubang masuk yang lebar dan berbentuk seperti corong. Pada sisi-sisi tepinya
terdapat lipatan-lipatan mukosa yang disebut fimbrae.
Ampulla – Ampulla adalah bagian terpanjang yang mencapai 2/3 panjang tuba fallopi,
memiliki karakteristik dinding yang tipis serta saluran yang lebar,
Itsmus – Itsmus adalah saluran tuba fallopi dengan diameter yang lebih sempit. Pada
bagian Dindingnya dilengkapi lapisan otot yang cukup tebal.
Intra mural –Intra mural memiliki saluran yang sempit juga seperti itsmus, serta
menembus dinding uterus.
4. Ovarium
Ovarium adalah indung telur yang berfungsi sebagai organ penghasil sel kelamin pada wanita.
Organ ini berjumlah dua buah dan terletak di sisi kanan dan kiri dari rahim dan berbentuk bulat
lonjong.
Cortex ovarium – Pada bagian inilah akan dihasilkan folikel ovarium atau calon ovum
beserta sel yang mengelilinginya, corpus luteum, dan corpus albican. Bagian cortex pada
ovarium tersusun oleh jaringan ikat padat, sabut-sabut retikuler, tunika albiginea, serta
ditutup oleh epitel permukaan.
Medula ovarium –Bagian medula terdiri dari jaringan ikat kendor dan memiliki banyak
pembuluh darah. pada medulla juga terdapat pembuluh limfe, saraf, serta otot polos.
Medula terletak lebih dalam daripada bagian cortex.
Ovarium juga merupakan kelenjar endokrin. Sebgai kelenjar endokrin ovarium berfungsi sebagai
penghasil hormone. Dibawah ini merupakan hormone yang disekresikan oleh ovarium.
Hormon Estrogen –Berperan sebagai stimulant pada indung telur untuk memproduksi dan
mematangkan sel telur, membantu mempersiapkan rahim sebelum janin melekat.
Estrogen juga mempengaruhi kelenjar mammae dalam mempersiapkan asi.
Hormon Progesteron – Hormon ini merangsang sekresi dari kelenjar uterine. Hormone ini
membantu menguatkan jaringan rahim untuk persiapan penempelan sel telur yang sudah
dibuahi, Pemeliharaan endometrium selama kehamilan, Mencegah indung telur
menghasilkan sel telur selama kehamilan. Hormone ini memiliki peranan yang penting
dalam tubuh perempuan.
Glandula Mammae (Kelenjar Payudara) – Glandula mammae sangat berkaitan erat
dengan sistem reproduksi wanita. Pertumbuhan dan perkembangan kelenjar payudara
dipengaruhi oleh keberadaan hormon yang dihasilkan oleh ovarium. kelenjar payudara
akan berkembang dengan cepat seiring masa pubertas. Hal ini disebabkan bertambahnya
jaringan ikat dan lemak. Sedangkan kelenjarnya sendiri baru akan berfungsi ketika terjadi
kehamilan.
ORGAN REPRODUKSI WANITA
Pagi ini saya postingkan materi reproduksi khusus wanita namun bisa dibaca
tidak hanya wanita OK semoga berguna
Organ reproduksi wanita terdiri alat / organ eksternal dan internal, sebagian
besar terletak dalam rongga panggul.
Organ Eksternal
Internal
1. ovulasi
2. fertilisasi ovum
3. transportasi blastocyst
4. implantasi
5. pertumbuhan fetus
6. kelahiran.
gondaotropin
steroid dari poros hormonal thalamus
hipothalamus
hipofisis
adrenal
ovarium.
GENITALIA EKSTERNA
Organ kelamin luar (vulva) dibatasi oleh labium mayor (sama dengan skrotum
pada pria).
Terdiri dari bagian
1. Labium mayora
2. Labium minora
3. Klitoris
4. Vestibulum
5. Introitus
6. Hymen
7. Perinium .
Uraian Materi
Bagian yang menonjol yang banyak berisi jaringan lemak yang terletak
dipermukaan anterior simpisis pubis
Setelah pubertas, kulit mons veneris ditutup oleh rambut-rambut
Labium mayora
Terdiri dari 2 permukaan, yaitu bagian luar yang menyerupai kulit
biasa dan ditumbuhi rambut, dan bagian dalam menyerupai selaput
lendir dan mengandung banyak kelenjar sebacea dari kelenjar keringat
terletak dibagian anterior / depan symphisis os pubis.
Berupa dua buah lipatan jaringan lemak, berbentuk lonjong dan
menonjol yang berasal dari mons veneris dan berjalan kebawah dan
ke belakang yang mengelilingi labia minora
Labium mayor akan ditumbuhi rambut (pubis) ke arah bawah dan
belakang setelah pubertas
Labia mayora kiri dan kanan bersatu di bagian belakang dan batas
depan dari perinium disebut Commisura posterior/ frenulum.
Labium mayora, ini sama atau homolog dengan dengan skrotum pada
pria
Didalamnya terdapat lipatan jaringan tipis disebut Labium minora
Lapisannya berupa kulit yang sama dengan kulit di bagian tubuh
lainnya, yaitu tebal dan kering dan bisa membentuk sisik..
Labia Minora
Clitoris/ Klentit
Vestibulum
Introitus
Ostium Uretra
Ostium Vagina
Hymen
Perineum
Adalah daerah muskular yang dititupi kulit antara introitus vagina dan
anus.
Daerah antara tepi bawah vulva dengan tepi depan anus.
Batas otot-otot diafragma pelvis (m.levator ani, m.coccygeus) dan
diafragma urogenitalis (m.perinealis transversus profunda,
m.constrictor urethra).
Perineal body adalah raphe median m.levator ani, antara anus dan
vagina.
Perineum meregang pada persalinan, kadang perlu dipotong
(episiotomi) untuk memperbesar jalan lahir dan mencegah ruptur
GENITALIA INTERNA
1. Vagina
2. Serviks
3. Uterus
4. Tuba Falopii
Vagina
Rahim ( Uterus )
Merupakan suatu organ yang berbentuk seperti buah pir dilapisi
peritoneum (serosa).dan terletak di puncak vagina.
Merupakan jaringan otot yang kuat, terletak di pelvis diantara kandung
kemih dan rektum
Dinding depan belakang dan atas tertutup peritonium , sedangkan
bagian bawahnya berhubungan dengan kandung kemih
Ukuran uterus tergantung dari usia wanita dan paritas
Ukuran anak-anak 2-3 cm, nullipara 6-8 cm, multipara 8-9 cm
Rahim terbagi menjadi 2 bagian, yaitu serviks dan korpus (badan
rahim).
Selama proses persalinan, dinding ototnya mengkerut sehingga bayi
terdorong keluar melalui serviks dan kemudian ke vagina.
Tuba falopii
Jadi ovarium
ovarium terdapat 2 buah yaitu kiri dan kanan. Ovarium terdiri dari 2
bagian :
1. Kortaks Ovarii
Mengandung folikel
primodial
Berbagai fase
pertumbuhan folikel menuju folikel de graaf
Terdapat korpus luteum dan albican
2. Modula ovarii
Uterus
1. Siklus mentruasi
2. Kehamilan
3. Persalinan
Tuba Falopii
Ovarium
NOTES
Hipotalamus
Pituitari / hipofisis
Endometrium
HORMON-HORMON REPRODUKSI
Estrogen
Progesteron
pseudo vagina
Posted by biologigonz.blogspot.com
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest
Labels: ORGAN REPRODUKSI WANITA
1 comment:
• Organa genitalia externa feminina – Vulva= pudendum • Organa genitalia interna feminina – Ovarium
– Tuba uterina – Uterus – Vagina
11/22/2007
11/22/2007
Ovarium :
• organ cytogenic (menghasilkan ovum) pada saat pubertas • juga termasuk kelenjar endokrin karena
menghasilkan hormon –estrogen –Progesteron yang mempengaruhi pertumbuhan genitalia externa dan
siklus menstruasi.
Posisi ovarium
• pada wanita yang belum pernah hamil terletak pada dinding lateral pelvis setinggi SIAS (pada fossa
ovirica). • tergantung pada posisi uterus karena keduanya dihubungkan oleh ligamen-Iigamen. • bila
uterus membesar misalnya pada waktu hamil, ovarium juga ikut terangkat ke atas, dan akan kembali ke
posisi semula setelah melahirkan.
11/22/2007
Bentuk ovarium
• sebelum ovulasi adalah ovoid dengan permukaan licin dan berwarna merah muda ke abu-abuan. •
setelah berkali-kali mengalami ovulasi, maka permukaan ovarium tidak rata lagi (tidak licin lagi) oleh
karena banyaknya jaringan parut (cicatrix) dan warnanya berubah jadi abu-abu.
• tergantung umur dan stadium dari siklus menstruasi. • pada dewasa muda bentuknya ovoid pipih
dengan – panjang kurang lebih 4 cm, – lebar kurang lebih 2 cm dan – tebal < 1 cm, – beratnya kurang
lebih 7 g.
11/22/2007
Bagian-bagian ovarium
• terdiri atas : – facies medialis, – facies lateralis, – margo mesovarian (=anterior), – facies posterior, –
extremitas tubalis dan – extremitas uterinae.
• Terletak dalam fossa ovarica, • yang dibatasi – di sebelah ventral oleh a. umbilicalis dan – di sebelah
dorsalnya oleh ureter dan a. iliaca interna, – sedangkan di sebelah cranialnya terdapat vasa iliaca
externa.
11/22/2007
Hubungan Ovarium dengan sekitarnya : • facies lateralis melekat pada peritoneum parietale, dengan
adanya peritoneum ini ovarium terpisah dari jaringan extraperitoneal yang berisi vasa dan n.
obturatorius. • Facies medialis tertutup oleh tuba uterina dan berhubungan dengan ileum • Facies
anterior: margo ovarian dilekati oleh. mesovarium yaitu lipatan peritoneum (2 lapis) yang membungkus
ovarium dengan lapisan dorsal plica lata. Bagian ini juga disebut Hilus ovarii, yaitu tempat keluar
masuknya vasa dan saraf serta pembuluh Iymphe dari dan ke ovarium. . • Facies posterior = margo
libera. Bagian yang bebas. Ia berhadapan dengan tuba uterina, dan lebih ke arah dorsal terletak ureter .
• Extremitas tubalis ovarii berdekatan dengan ujung tuba uterinae, dimana ligamentum suspensorium
ovarii meIekat padanya. • Extremitas uterina ovarii adalah bagian dari ovarium yang berdekatan dengan
uterus, di mana melekat ligamentum ovarii proprium yang menghubungkan ovarium dengan uterus.
Fiksasi Ovarium : 1. Mesovarium: • yaitu lipatan peritoneum yang menghubungkan margo mesovarian
ovarii dengan bagian dorsal plica lata 2. ligamentum suspensorium ovarii: • melekat pada extremitas
tubalis ovarii, berjalan ke cranio lateral, menyilang vasa iliaca externa dari sebelah ventral, kemudian
menghilang menjadi jaringan ikat yang menutupi m. psoas major. • di dalamnyaberjalan vasa ovarica
dan plexus nervosus ovaricus. 3. ligamentum ovarii proprium: • melekat pada extremitas uterina ovarii
menuju ke corpus uteri caudo dorsal dari tempat masuk tuba uterina ke dalam uterus, berisi serabut-
serabut otot polos.
11/22/2007
Struktur Ovarium :
• tergantung umur dan siklus menstruasi • terbungkus oleh germinal epithelium • terbagi atas – Cortex
– Medulla (yang akan dibahas lebih lanjut pada kuliah histologi).
Vascularisasi Ovarium :
1. dari cabang-cabang a. ovarica yang berjalan melalui ligamentum suspensorium ovarii, masuk plica
lata, mesovarium, menuju hilus ovarii. 2. dari r. ovaricus a. uterina, berjalan di dalam plica lata ke arah
mesovarium.
11/22/2007
• Venanya dimulai dari plexus venosus, – ke v. ovarica sinistra, kemudian ke v. renalis sinistra. akhirnya
ke vena cava inferior, – yang dextra (tanpa melalui v. renalis dextra) langsung masuk vena cava inferior.
• Aliran Lymphe : mengikuti vasa ovarica ke Inn. Lumbalis. • Innervasi: plexus nervosus ovaricus.
11/22/2007
• SALPINX (bahasa Yunani) berarti terompet atau tubulus. – salpingitis (kera dengan tuba), –
mesosalpinx (adalah bagian cranial plica lata caudal dari tuba uterina sampai tempat perlekatan
mesovarium, – salpingography (foto tuba dengan kontras) dsb.
• panjang masing-masing tuba kurang lebih 10 cm • terletak pada tepi cranial dan diantara kedua
lapisan plica lata • mula-mula berjalan ke lateral dari uterus sampai ke extremitas (polus) uterina ovarii •
kemudian berjalan ke cranial pada margo anterior (mesovarian) melengkung di atas extremitas (polus)
tubalis ovarii dan berakhir pada margo posterior dan facies medialis ovarii
11/22/2007
10
Dapat dibagi atas 4 (dari uterus ke arah ovarium) : 1. Pars uterina tubae 2. Isthmus tubae 3. Ampulla
tubae 4. Infundibulum tubae
Infundibulum
• berbentuk mirip corong (funnel). • pada dasar corong ini terdapat – osteum abdominalis tubae (pelvic
opening), • dimana ovum masuk ke dalam tuba • memungkinkan adanya hubungan antara cavum
peritonei dengan dunia luar (bagian luar tubuh). (Pada pria tidak ada komunikasi seperti ini dan cavum
peritonei tertutup total) • berdiameter ± 2 mm (bila otot-otot disekitarnya relax)
11/22/2007
11
infundibulum
– di tepi-tepi (bagian akhir), timbul tonjolantonjolan langsing, tipis dan tidak teratur, rnengelilingi pinggir
infundibulum disebut sebagai Fimbriae. – salah satu diantaranya terpanjang dan melekat pada polus
tubalis ovarii, disebut sebagai : Fimbria ovarica.
Ampulla tubae
• adalah bagian terpanjang dan terlebar dari tuba, • sedikit berkelok-kelok • dindingnya relatif tipis.
11/22/2007
12
Isthmus tubae
• adalah bagian terpendek, lebih sempit • dindingnya lebih tebal daripada ampulla
• adalah bagian yang terletak dalam dinding uterus, • berakhir di dalam cavum uteri sebagai ostium
uterinae tubae. • dalam perjalanan ke arah medial, lumen tuba semakin mengecil dan pada ostium
uterinae tubae diamaternya ± 1 mm. • bila sebuah ovum dikeluarkan dari ovarium, ia akan ditangkap
oleh fimbriae dan masuk melalui ostium abdominalis tubae.
11/22/2007
13
• terdiri atas 3 lapisan (dari lumen ke superficial) yaitu : – mucosa, yang membentuk lipatan-Iipatan
longitudinal terbanyak di ampulla dan bercilia, untuk menggerakkan ovum, – muscularis dan – serosa
(adalah peritoneum yang membentuk plica lata).
• Dapat darah dari – r. tubalis a. uterina da – r. tubalis a. ovarica (kecil). • Vena-venanya dari tuba
uterina sesuai dengan perjalanan arterinya.
11/22/2007
14
Uterus : • adalah organ berongga • dengan dinding musculer tebal, • terletak di dalam cavum pelvis
minor antara vesica urinaria dan rectum. • ke arah caudal cavum uteri berhubungan dengan vagina
11/22/2007
15
• merupakan organ di mana ovum yang telah dibuahi (fertilized ovum) secara normal tertanam (nidasi)
• tempat normal di mana organisme selanjutnya tumbuh dan mendapat makanan sampai lahir • disebut
juga: Hystera (bahasa Yunani) – hysterectomy (pengangkatan pemotongan uterus), – hysterogram (foto
uterus) dsb.
Uterus
• bervariasi dalam –bentuk, –ukuran, –Letak –strukturnya, yang dipengaruhi oleh umur dan keadaan lain
seperti : kehamilan.
11/22/2007
16
• pada wanita yang belum pernah hamil/melahirkan (nullipara), – dinding uterus tebal, – bentuk pipih
antero posterior (dinding anterior berimpit dengan dinding posterior). – keseluruhan berbentuk seperti
buah pear (pyriformis) terbalik, • dengan apex mengarah ke caudo dorsal, yang membentuk sudut
dengan vagina sedikit > 90° (sudut anteversi) uterus seluruhnya terletak di dalam pelvis, • sehingga
basisnya terletak caudal dari apertura pelvis cranialis. – tidak selalu terletak tepat digaris median, sering
terletak lebih ke kanan. Biasanya juga sedikit "twisted" (mulet). • posisinya tidak tetap (fixed), bisa
berubah tergantung pada isi vesica urinaria yang terletak ventro caudalnya dan isi rectum yang terletak
dorso cranialnya. Uterus
• panjang ± 7,5 cm, • lebar ± 5 cm (di bagian cranial) • tebal ± 2,5cm • beratnya ± 30- 40 g. • Bagian-
bagian uterus : – 1. Fundus uteri – 2. Corpus uteri – 3. Cervix uteri
Uterus
11/22/2007
17
1. Fundus uteri:
• adalah bagian uterus yang membulat, • yang terletak cranial dari garis yang menghubungkan kedua
ostium uterina tubae, • tertutup peritoneum yang melanjutkan diri ke – facies vesicalis dan – facies
intestinalis.
11/22/2007
18
2. Corpus uteri :
• merupakan bagian terpenting dari uterus, • di dalamnya terdapat ruangan yang disebut : cavum uteri.
secara graduil menyempit dari fundus ke isthmus. • mempunyai beberapa permukan dan bagian-bagian
: – Facies vesicalis (facies anterior) Bagian ini datar dan ditutup oleh peritoneum, peritoneum ini
kemudian berbalik menutupi vesica urinaria dan membentuk excavatio vesico uterina. – Facies
intestinalis (facies posterior). Convex dalam arah melintang dan ditutup oleh peritoneum yang
melanjutkan diri ke caudal mencapai cervix dan vagina. Facies posterior ini berhubungan dengan colon
sigmoid (di sebelah cranial) dan di sebelah caudal (dorso caudal) dengan excavatio recto uterina (cavum
Douglasi) yang terisi oleh beberapa lilitan intestinum tenue (ileum).
– margo lateralis (sinistra dan dextra). •sedikit convex. •di ujung atas ditembus tuba uterina •di ventro
caudal tempat masuk tuba tersebut, melekat ligamentum teres uteri, •sedangkan dorso caudalnya
melekat ligamentum ovarii proprium. terletak di dalam lipatan peritoneum yang berjalan dari margo
lateralis uteri ke dinding lateral pelvis (plica lata = ligamentum latum uteri = Broad ligament).
2. Corpus uteri :
11/22/2007
19
3. Isthmus uteri
• adalah bagian uterus yang konstriksi (menyempit), • yang dari permukaan luar kira-kira terletak pada
pertengahan antara apex dan basis, • yang di bagian dalam sesuai dengan penyempitan cavum uteri
tersebut di atas dan bagian ini merupakan orificium uteri internum • memisahkan corpus uteri dari
cervix uteri.
4. Cervix uteri:
• adalah bagian dari uterus • mulai dari ostium uteri internum sampai ostium uteri externum • panjang
± 1 inci, • berhubungan ke arah caudal dengan vagina • merupakan bagian yang terfiksasi. • mengarah
ke caudo dorsal, • dari luar berjalan dari isthmus sampai vagina
11/22/2007
20
• dibagi atas 2 bagian yaitu : a. Bagian supravaginal (portio supra vaginalis cervicis) b. Portio vaginalis
cervicis (Portio) 4. Cervix uteri:
a. Bagian supravaginal (portio supra vaginalis cervicis) • terletak cranial dari vagina, • di sebelah ventral
terpisah dari vesica urinaria oleh jaringan ikat kendor (parametrium). • di bagian posterior, tertutup oleh
peritoneum yang melanjutkan diri ke dinding posterior vagina (bagian cranial), yang kemudian membalik
menutupi rectum dan membentuk excavatio recto uterina (cavum Douglasi).
11/22/2007
21
• parametrium ini juga meluas ke arah lateral diantara kedua lapisan plica lata. • A. uterina mencapai
margo lateralis cervix di dalam jaringan ikat kendor tersebut, di mana ia menyilang ureter di sebelah
ventralnya. Ureter di sisi lateral kiri dan kanan, berjalan ke caudal dan ke ventral di dalam parametrium
kira-kira 2 cm lateral dari cervix. • Jadi hubungan portio supra vaginal dengan struktur sekitarnya secara
singkat adalah : – Ventralnya terdapat : Parametrium dan Vesica urinaria – dorsalnya terdapat :
Excavatio recto uterina. – lateralnya terletak : Ureter dan a. uterine (± 1-2 cm.dari cervix)
• adalah bagian cervix yang masuk ke dalam vagina dan berakhir pada orificium uteri externum.
11/22/2007
22
• merupakan lubang yang agak sirkuler dan masuk kedalam (depressed) pada ujung yang membulat dari
portio vaginalis. • dibatasi oleh labium anterior dan labium posterior. • pada nulli para (belum pernah
partus) hanya berupa celah, • sedangkan pada multipara tepinya tidak teratur. • Labium anterior dan
posterior cervix dalam keadaan normal menempel pada dinding posterior vagina.
11/22/2007
23
• Canalis cervicis uteri (ruangan dalam cervix uteri), – bentuknya agak fusiform (agak melebar di bagian
tengah dan mengecil di bagian cranial dan caudalnya), – pipih antero posterior. – berhubungan dengan
cavum uteri • di sebelah cranial melalui orificium internum uteri • di sebelah caudal dengan vagina
melalui orificium externum uteri. – dibagian anterior dan posterior dinding (lumen) canalis cervicis
terdapat plica longitudinalis dan dari sini berjalan beberapa columna kecil secara serong (oblique),
sehingga rnemberikan gambaran seperti cabang-cabang batang pohon, disebut sebagai plica palmata.
Plica Palmata anterior dan posterior berhadapan demikian rupa sehingga menutup canalis cervicis. •
Panjang total ruang dalam uterus mulai dari orificium externum uteri sampai fundus uteri ± 6,25 cm.
11/22/2007
24
Posisi Uterus :
• dalam keadaan normal posisi uterus biasanya mengarah ke ventrocranial, yang disebut anteversi dan
anteflexi. • Anteversi berarti sumbu panjang cervix dengan sumbu panjang vagina membentuk sudut ±
90° rnenghadap ke ventral, sedang arah sebaliknya disebut : retroversi. • Posisi anteflexi bila sumbu
panjang corpus dan sumbu panjang cervix membentuk sudut menghadap ke arah ventral, arah
sebaliknya disebut retroflexi. • Posisi ini mudah sekali berubah terutama bila vesica urinaria ataupun
intestinum distensi (karena berisi penuh). Pada beberapa wanita (sebagian kecil) posisinya retroversi
meskipun vesica urinaria kosong dan corpusnya menghadap ke dorsal.
11/22/2007
25
Fiksasi Uterus dan hubungannya dengan Peritoneum : • 1. terutama oleh perlekatan cervix uteri secara
langsung pada vagina. • 2. Secara tidak langsung uterus melekat pada strukturstruktur disekitarnya
seperti : rectum, vesica urinaria, diaphragma pelvis dan tulang-tulang pelvis, melalui perantaraan
ligamen-Iigamen, yaitu : • a. Ligamentum latum uteri (plica lata/broad ligament) • b. Ligamentum teres
uteri • c. Ligamentum cardinale • d. Ligamentum (plica utero rectalis) ligamentum utero sacralis.
• Peritoneum berjalan dari facies posterior vesica urinaria, kemudian ke arah isthmus uteri, kemudian
berjalan ke cranial menutupi facies vesicalis uteri. Refleksi peritoneum ini membentuk excavatio vesico
uterina. Peri-toneum melanjutkan diri menutupi fundus uteri, kemudian ke caudal menutupi facies
intestinal is corpus uteri sampai ke sisi posterior cervix dan vagina, kemudian mengadakan refleksi
(membalik) ke atas menutupi permukaan anterior rectum, sehingga membentuk suatu recessus yang
disebut : Excavatio recto uterina (cavum Douglasi).
11/22/2007
26
Plica Lata :
• Terbentuk pada margo lateralis uteri sinistra dan dextral merupakan dua membran fibrous tipis yang
pada kedua permukaannya ditutup oleh peritoneum yang menutupi facies vesicalis dan intestinalis. la
meIuas ke arah lateral pelvis. Kedua lapisan tersebut masing-masing meIanjutkan diri ke atas, di mana
mereka membungkus tuba uterina. Kedua lapisan peritoneum tersebut menempel satu sama lain di
dekat uterus, tetapi kemudian merekamemisahkan diri ke arah lateral dan caudal. Lapisan anterior
berjalan ke ventral melanjutkan diri pada peritoneum yang menutupi dasar dan dinding lateral pelvis.
Lapisan posterior meluas ke arah dorsal dari cervis uteri sebagai plica (ligamentum) utero rectalis yang
menjadl batas lateral excavatio recto uterina dan se-telah berjalan di sepanjang sisi lateral rectum,
mencapai dinding posterior pelvis. • Uterus bersama-sama dengan plica lata membentuk septum yang
menyilang cavum pelvis, sehingga cavum pelvis terbagi dua menjadi : fossa vesico uterina (anterior) dan
fossa recto uterina (posterior). • Plica lata lebih tebal dibagian inferior pada perlekatannya dengan
pelvis daripada tepi bebasnya.
11/22/2007
27
1. Mesosalpinx : • Adalah bagian plica lata antara tuba uterina dengan suatu garis dimana plica lata
membentuk mesovarium. Berisi : cabang-cabang vasa uterina, vasa ovarica, epoophoron dan
paroophoron. • Epoophoron (paro-varium Rosenmuller) terdiri dari beberapa tubulus pendek (ductuli
transversi) yang menuju ke ovarium secara konvergens, sedang ujung yang berlawanan berupa ductus
yang rudirnenter (ductus longitudinalis epoophoron/duct of gartner). • Paroophoron terdiri dari
beberapa tubulus rudimenter yang tersebar, jelas tampak pada anak-anak, terletak pada plica lata
antara epoophoron dan uterus. Ductuli transversi epoophoron dan tubulus dari paroophoron adalah sisa
dari tubulus "Wollffian body (mesonephros). Ductus longitudinalis epoophoron adalah bagian yang
persistein dari ductus Wolff.
• 2. Mesometrium: Adalah bagian plica lata caudal dari mesosalpinx dan mesovairum. • Diantara kedua
lapisan plica lata terdapat strukturstruktur : • 1. Parametrium • 2. A. uterina dan plexus venosus • 3.
Plexus nervosus uterovaginalis • 4. Tuba uterina (pada tepi bebas bagian cranial) • 5. Sebagian ureter •
6. Sebagian ligamentum teres ueri • 7. Epoophoron dan paroophoron (dalam mesosalpinx)
11/22/2007
28
• Parametrium merupakan perluasan jaringan ikat kendor subserosa uterus ke arah lateral ke dalam
plica lata. • A. uterina sinistra dan dextra masuk melalui basis (dasar) plica lata, kemudian berjalan
transversal diantara kedua lapisan plica lata. la menyilang ureter tepat sebelum mencapai cervix uteri
dan di dalam parametrium berjalan sepanjang margo latralis uteri ke cranial sampai mencapai isthmus
tubae uterinae, kemudian ke lateral mengikuti tuba uterina dan mengadakan anastomose dengan
cabang-cabang a. ovarica. • Ureter. menyilang tepi caudal plica lata secara oblique, berjalan sepanjang
dasar pelvis ke arah fundus vesica urinaria. la berada ± 1-2 cm dari ostium uteri internum, di sini
letaknya sang at dekat dengan a. uterina, di mana ia terletak antara a. uterina (di sebelah ventralnya)
dengan diaphragma pelvis.
Ligamentum Teres Uteri (Round Ligament) : • Adalah jaringan ikat fibrous kecil, pipih, yang menempel
pada uterus ventro caudal dari tempat masuk tuba uterina ke dalam uterus, berisi serabut otot polos,
setelah berjalan ke ventro lateral, menyilang a. umbilicalis dan vasa iliaca external ia memutari
(mengait) a. epigastrica inferior. la kemudian berjalan di dalam canalis inguinalis danmenghilang pada
jaringan subcutis labium majus. Pada fetus, processus vaginalis peritonei, berjalan roongawal
ligamentum teres uteri ke dalam canalis inguinalis dan ini ka-dang-kadang tetap ada pada dewasa.
11/22/2007
29
Ligamentum Cardinale :
• Adalah penebalan dari fascia pelvis visceralis yang mengandung serabut otot polos, melekat pada
cervix dan vagina, berjalan ke dinding lateral pelvis menggabung dengan fascia diaphragma pelvis
superior. Selanjutnya penebalan tersebut berjalan ke belakang di dalam plica utero-rectalis dan ia
roolekat di depan os sacrum dan disebut sebagai ligamentum utero sacralis (dapat di palpasi per
rectum). Cranial dari ligamentum cardinale ini berjalan a. uterina.
Struktur Uterus :
11/22/2007
30
Vascularisasi uterus :
• Dari a. uterina yang masing-masing berjalan ke medial di bagian cranial ligamentum cardinale, ia
memberi darahnya untuk cervix dan bagian cranial vagina, kemudian berbalik ke atas diantara kedua
lapisan plica lata sepanjang margo lateralis uteri dan memberi cabang-cabang ke kedua permukaan
corpus. • A. uterina memanjang selama kehamilan dan berkelokkelok setelah partus. • Dari uterus
melalui plexus venosus uterina yang mengikuti a. uterina dialirkan ke v. pudendalis interna. • Terdapat
sebuah anastomose penting antara sistim portal dan sistim vena systemic yang dibentuk oleh vena yang
berjalan di bawah excavatio recto uterina dan menghubungkan plexus venosus uterina dengan vena
rectalis superior.
11/22/2007
31
11/22/2007
32
Innervasi Uterus :
• menerima serat-serat otonom dan sensorik melalui plelxus uterovaginalis yang berjalan sepanjang a.
uterina
Vagina :
• Adalah organ copulasi wanita, juga merupakan jalan lahir, merupakan ductus excretorius dari hasil
menstruasi. • Vagina ke atas berhubungan dengan uterus dan ke caudal membuka pada vestibulum
vaginae pada lubang yang disebut introitus vaginae. • Vagina sangat elastis terutama pada bagian di atas
diaphragma pelvis. Bila cavum vaginae kosong, pada penampang melintang (transversal), di mana
dinding anterior dan posterior vagina caudal dari tempat masuk pelvis berimpit.
11/22/2007
33
• Dinding ventral vagina yang ditembus cervix panjangnya 7,5 cm, sedang dinding posteriornya :t 9 cm.
Dinding anterior dan posterior ini tebal dan dapat diregang (distensible). • Dinding lateralnya di bagian
cranial melekat pada ligamentum cardinale dan di bagian caudal melekat pada diaphragma pelvis,
dengan demikian ia lebih rigid dan terfiksasi. • Recessus antara portio vaginalis cervicis dengan dinding
vagina disebut Fornix vaginae, meskipun bersambungan mengitari/mengelilingi cervix, ia sering dibagi
menjadi fornix anterior, posterior dan lateralis. • Fornix posterior vaginae adalah yang paling dalam dan
dindingnya berhubungan dengan peritoneum dari excavatio recto uterina. • Vagina merupakan tabung
yang membentuk sudut ± 60° dengan bidang horizontal, tetapi posisi ini berubah sesuai dengan isi
vesica urinaria.
Hymen :
• Adalah lipatan mucosa yang menutupi sebagian dari introitus vaginae • Ada beberapa bentuk hymen
antara lain hymen annularis, lobatus, semilunaris, elastica, fimbriatus, cribriformis dan septus. • Hymen
yang tidak dapat robek dikatakan hymen imperforatus • Sisa-sisa dari hymen yang robek disebut sebagai
carunculae hymenalis
11/22/2007
34
Hubungan Vagina dengan Organ sekitarnya : • Facies anterior dengan vesica urinaria, ureter dan urethra
di mana 2/3 bagian caudalnya tertanam pada dinding ventral vagina. • Facies posterior berhubungan
dengan excavatio recto uterina yang dibawahnya terdapat jaringan ikat yang relatif avascular (sedikit
pembuluh darah). . • Facies lateralis vaginae adalah tempat melekatnya ligamentum cardinale dan
berhubungan dengan ureter dan a. uterina. • Di bagian caudal, vagina melekat pada centrum
tendineum, m. pubococcygeus melingkari bagian caudal vagina ± 3 cm cranial dari introitus vaginae dan
berfungsi sebagai sphincter. • Caudal dari diaphragma pelvis, vagina berhubungan dengan glandula
vestibularis major, bulbus vestibuli dan m. bulbocavernosus.
• terdiri atas 3 lapisan : 1. Mucosa : –Tebal dan membentuk lipatan-Iipatan yang dinamakan rugae
vaginalis –Pada dinding ventral dan dorsal terbentuk rugae yang memanjang (longitudinal), disebut
sebagai columna rugarum. Rugae ini menghilang pada usia lanjut. –Pada dinding ventral selain rugae
terdapat Carina Urethralis yang diakibatkan oleh adanya urethra yang tertanam pada dindingventral
vagina. 2. Muscularis : –Terdiri dari jaringan otot polos, kebanyakan arahnya longitudinal dan
merupakan lanjutan dari otot uterus. Di bagian caudal dekat dengan diaphragma pelvis terdapat otot
bergaris yang berasal dari m. levator ani dan disebut sebagai m. pubovaginalis. 3. Serosa (fibrosa) : –
Adalah lanjutan dari fascia pelvis vesceralis dan membungkus seluruh permukaan luar vagina. Di
dalamnya terdapat plexus venosus.
11/22/2007
35
Vascularisasi Vagina :
• Bagian cranial mendapat darah dari a. uterina • Bagian tengah dari a. vaginalis (2-3 buah), keluar dari
a. iliaca interna dan memberi cabang-cabang ke dinding anterior dan posterior. Cabang-cabang ini
membentuk anastomose longitudinal yang dinamakan a. azygos. • Bagian caudal dapat darah dari a.
bulbi vestibuli
• Venanya ke plexus venosus vaginalis, kemudian ke plexus venosus uterina dan plexus venosus vesicale.
• Dari bagian cranial mengikuti a. uterina ke Inn. iliaca externa dan interna • Dari bagian tengah
mengikuti a. vaginalis ke Inn. iliaca interna • Dari bagian caudal juga mengukuti a. vaginalis ke Inn.
sacralis dan lnn. iliaca communis • Dari hymen ke Inn. inguinalis superficialis
11/22/2007
36
Innervasi Vagina :
Organa genitalia externa feminina • Mons pubis • Labia majora • Labia minora • Clitoris • Bulbus
vestibuli • Glandula vestibulum majora • Glandula vestibulum minora
11/22/2007
37
Mons pubis • Bulat, tonjolan lemak • Di depan – symphisis pubis – Tuberculum pubicum – Rami pubica
superior • Jaringan lemak subcutan – Bertambah pada pubertas – Menurun sesudah menopause •
Lanjutan dinding anterior abdomen • Berambut pada pubertas
Labia majora
• Lipatan tonjolan kulit • Mengandung jaringan kendor subcutan, otot polos dan ujung lig. teres uteri •
Permukaan externa pada dewasa berpigmen, banyak glandula sebacea, berambut • Permukaan interna,
halus merah muda dan tak berambut
11/22/2007
38
Labia majora
• Ke arah anterior membentuk commisura anterior • Ke arah posterior, tidak bersatu menuju centrum
tendineum • Sesudah persalinan biasanya tak tampak • Kedua labia majora ini mementuk rima pudendi
Labia minora
• Lipatan kulit tak berlemak, tak berambut • Mengandung jaringan erektil dan pembuluh darah •
Membentuk vestibulum vaginae dengan: – Orificium urethrae externum – Introitus vaginae
11/22/2007
39
Labia minora
• Ke anterior – Lamina medial membentuk frenulum clitoris – Lamina lateral membentuk preputium
clitoris yang menutup atau menyembunyikan glans clitoris • Ke posterior (virgin) – Membentuk
frenulum labia minora (fourchette) • Permukaan dalam merupakan kulit lembab berwarna merah muda
seperti membran mucosa, banyak gld. Cebacea dan ujung saraf sensorik
Clitoris
• Merupakan organ erektil, di mana labia minonra bertemu di anterior • Terdiri radix dan corpus •
Sepasang corpora cavernosa dan glans clitoris • Corpus dan glans clitoris panjang 2 cm dan diameter 1
cm
11/22/2007
40
Clitoris
• Tidak berfungsi untuk perkemihan • Sebagai organ sexual arousal • Sangat sensitif dan dapat
membesar pada rangsangan taktil • Glans clitoris merupakan bagian yang sangat banyak diinnervasi
saraf sensorik
Vesibulum vaginae
• Dibentuk di antara labia minora dan tempat muara: – Orificium urethrae externa – Introitus vaginae –
Glandula vestibulum major – Glandula vestibulum minor
11/22/2007
41
• Terletak – 2-3 cm posteroinferior glans clitoris – Anterior introitus vaginae • Di tiap sisinya bermuara
ductus glandula paraurethralis
Introitus vaginae
• Ukuran dan tampila bergantung kondisi hymen, yang merupakan lipatan annular membran mucosa •
Sisa disebut carunculae hymenalis
11/22/2007
42
Bulbus vestibuli
• Sepasang massa jaringan erektil memanjang 3 cm • Terletak di sisi introitus vaginae • Di superior atau
profundus (tidak di dalam) labia minor • Di inferior memran pernialis • Tertutup di inferior dan lateral
oleh m. bulbospongiosa
Glandula vestibuli
• Berdiameter 0,5 cm • Terletak di sisi posterolteral introitus vaginae dan inferior membrana perinealis
• Pada spatium perinei superficialis
11/22/2007
43
Glandula vestibuli major (Bartholin) • Bulat/oval • Berkelanjutan di posterior bulbus vestibuli dan
sebagian tertutup m. bulbospongiosa • Ductus berjalan profundus dari bulbus • Bermuara pada ke dua
sisi introitus vagina • Menghasilkan sekret mucosa pada saat sexual arousal
• Di antara orificium urethrae externa dan introitus vaginae • Melembabkan labia dan vestibulum
vaginae
11/22/2007
44
Arterialisasi
Vena
• V. pudenda interna membentuk vv. Commitantes • Membesar ukuran clitoris dan bulbus
11/22/2007
45
Aliran lymphe
• Lnn. Inguinalis superficialis • Glans clitoris dan labia minor juga ke lnn. Inguinalis profundus • Langsung
ke lnn. Iliaca interna
Innervasi
• Anterior: mons, labia anterior – Plexus lumbalis, n. ilioinguinalis dan r. genitalis n. genitofemoralis -> n.
labialis anterior • Posterior: – Plexus sacralis • Lateral, r. perinealis dan n. cutaneus femoris posterior •
Central, n. pudendus (saraf utama perineum • N. labialis posterior (r. superficialis n. perinealis labia
11/22/2007
46
• R. profundus dan r. muscularis n. perinealis introitus vaginae dan m. perinei superficialis • N. dorsalis
clitoris m. perinei profundus dan sensasi clitoris • Bulbus vestibuli dan corpus erektil clitoris menerima
parasimpatik melalui n. cavernosum dari plexus n. uterovaginalis – Menambah sekresi vagina, ereksi
clitoris, membesarkanjaringan erektil bulbus vestibuli