Disusun oleh:
04121001135
Fakultas Kedokteran
Universitas Sriwijaya
2013
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis ungkapkan kepada Tuhan yang Maha Esa dan
Mahabaik, yang telah memberikan penulis kesehatan dan kemampuan untuk
menulis serta menyelesaikan makalah dengan judul Histologi Sistem Endokrin
dengan tepat waktu.
Dengan demikian diharapkan makalah ini dapat memenuhi tugas dan dapat
memperluas wawasan pembaca mengenai yang telah mengajarkan bahan
Histologi Sistem Endokrin.Penulis memohon kritik dan saran untuk
pengembangan makalah ini ke arah yang lebih baik lagi.
2
Daftar Isi
Sampul......................................................................................................................1
Kata Pengantar.........................................................................................................2
Daftar Isi...................................................................................................................3
Pendahuluan.............................................................................................................4
Pembahasan..............................................................................................................5
Penutup...................................................................................................................26
Daftar Pustaka........................................................................................................27
Lampiran................................................................................................................28
3
1. Pendahuluan Histologi Sistem Endokrin
1.1. Latar Belakang
Histologi adalah ilmu kedokteran yang mempelajari jaringan
manusia.Histologi mempelajari struktur mikroskopis dari suatu jaringan
sistem organ.Histologi berkaitan dengan struktur anatomi manusia dan
tidak dapat terpisahkan.Maka ketika mempelajari histologi suatu sistem,
seorang mahasiswa harus juga memahami anatomi sistem tersebut.Hal ini
juga berlaku ketika mahasiswa mempelajari sistem endokrin, untuk
memahami histologi sistem endokrin, mahasiswa juga harus memahami
anatomi pada sistem endokrin.
Sistem Endokrin adalah sistem pengatur yang mengkoordinasi
berbagai proses dalam tubuh dengan cara melepaskan messenger kimiawi
yang disebut hormon. Endokrin melakukan sekresi ke dalam atau dapat
disebut sebagai sekresi internal ke dalam ruang ekstrasel di sekeliling sel
pensekresi.Sistem endokrin memiliki komponen-komponen pendukung,
baik kelenjar endokrin maupun sel endokrin.Untuk transportasi hormone
hasil sekresi, sistem endokrin menggunakan pembuluh darah.
Maka dalam pembelajaran mengenai histologi sistem endokrin,
mahasiswa mempelajari mengenai struktur mikroskopis dari sistem
endokrin beserta fungsi dan ciri khasnya.
4
1.3.2. Memperdalam pengetahuan mengenai histologi sistem endokrin.
5
2.1.3.1. Penggunaan mikroskop untuk pembelajaran struktur
mikroskopis
2.1.3.2. Penggunaan sediaan untuk mengetahui objek jaringan
6
2.2. Histologi Sistem Endokrin
Banyak aspek dalam tubuh manusia diatur oleh sistem endokrin
dan sistem saraf.Keduanya berperan dalam mempertahankan keadaan
homeostasis tubuh dan memungkinkan tubuh untuk merespons
perubahan dari lingkungan eksternal.Sistem endokrin melakukan hal ini
dengan menggunakan kelenjar-kelenjar yang mensekresikan secret
kimiawi atau hormon.Kata endokrin berkenaan dengan kelenjar yang
mengeluarkan sekret kimiawi langsung ke kompartmen ekstraseluler
kemudian ke dalam aliran darah.
Sistem endokrin dapat digambarkan dalam bentuk diagram sebagai
berikut:
7
2.2.1.5. Mengatur produksi sel darah merah
2.2.1.6. Bersama dengan sistem saraf otonom, mengontrol dan
menyatukan baik sirkulasi dan pencernaan seta absorbsi
makanan.
2.2.2. Hormon
Hormon merupakan penyalur bahan-bahan kimiawi yang
dihasilkan oleh kelenjar endokrin (kelenjar buntu) dan
mengalirkannya melalui pembuluh darah menuju target organ dan
sel. Hormon berfungsi mengatur pertumbuhan, reproduksi, tingkah
laku, keseimbangan dan metabolisme. Jumlah hormone yang
dibutuhkan umumnya sedikit namun hormon memiliki kemampuan
kerja besar dan pengaruh yang lama karena hormon mempengaruhi
kerja organ dan sel.
Hormon dibagi tiga berdasarkan komponen penyusunnya,
2.2.2.1. Protein dan polipeptida, sebagian besar larut dalam air.
Contoh : Insulin, glucagon, dan FSH.
2.2.2.2. Derivat asam amino, sebagian besar larut dalam air.
Contoh : tiroksin dan epinefrin.
2.2.2.3. Derivat steroid dan asam lemak, sebagian besar larut
dalam lipid. Contoh : progesteron, estradiol, dan
testosteron.
8
2.2.2.7. Hormon pengatur metabolisme air dan mineral
kalsitonin dihasilkan olehkelenjar tiroid untuk mengatur
metabolisme kalsium dan fosfor.
9
Kelenjar-kelenjar pada endokrin:
1. Hipotalamus
10
Hipotalamusmemproduksifaktorpengaturkimia,
pelepasandanpenghambatan.Faktorpengaturinibekerjapadakelenjar pituitary
anterior.
2. Kelenjar Hipofisis
Kelenjar hipofisis kadang disebut master of glands karena hipofisis
mengkoordinasikan berbagai fungsi dari kelenjar endokrin lainnya.
Beberapa hormon hipofisis memiliki efek langsung, beberapa lainnya
secara sederhana mengendalikankecepatan pelepasan hormon oleh organ
lainnya.Hipofisis mengendalikan kecepatanpelepasan hormonnya sendiri
melalui mekanisme umpan balik, ketika kadar hormon endokrin lain dalam
darah memberikan sinyal kepada hipofisis untuk memperlambatatau
mempercepat pelepasan hormonnya.
Kelenjar ini terletak pada dasar otak besar dan menghasilkan bermacam-
macamhormon yang mengatur kegiatan kelenjar lainnya.Oleh karena itu
kelenjarhipofisis disebut master gland.Kelenjar hipofisis dibagi menjadi tiga
bagian, yaitubagian anterior, pars intermedia, dan bagian posterior.
11
Lobus anterior (adenohipofisis)
12
Acidopils merupakan sel yang paling banyak terdapat di dalam pars
distalis dan bergranula, terdiri dari dua:
a. Somatotrophs yang berfungsi mensekresi somatotropin, distimulasi
oleh SRH dan dihambat oleh somatostatin dan mammotrophs.
b. Mammotrophs mengandung prolactin, untuk mengembangkan
kelenjar mammae selama kehamilan dan laktasi setelah kelahiran.
Distimulasi oleh PRH dan oksitosin serta dihambat oleh PIF.
Basophils merupakan sel bergranula yang terdiri dari tiga macam:
a. Corticotrophs mensekresikan ACTH dan LPH serta distimulasi
oleh CRH.
b. Thyrotophs mengandung TSH dan dikenal juga sebagai tirotropin.
Distimulasi oleh TRH dan dihambat dengan kehadira T3 dan T4
dalam darah.
c. Gonadotrophs mensekresi FSH dan LH. Distimulasi oleh LHRH
dan dihambat oleh berbagai hormon yang dihasilkan ovarium dan
testis.
b. Pars intermedia
c. Pars tuberalis
13
a. FSH (Follicle Stimulating
Hormone)merangsangperkembanganfolikelGraafdalam ovarium dan
pembentukanspermatozoa dalamtestis.
b. LH (Luteinizing hormone)atauICSH (Interstitial-Cell Stimulating
Hormone) mengendalikansekresiestrogen, progesteron dalamovarium
dantestosteron dalamtestis.
c. Luteotropin, LTH atau prolactin mengendalikansekresiASI,
mempertahankanadanyakorpusluteumselamakehamilan.
a. Median eminence
b. Infundibulum
c. Pars nervosa, mensekresikan hormon:
1. Hormon antidiuretic (ADH) berfungsi mengaturair
dalamginjal/mengurangioutput urin
2. Hormon oksitosin berfungsi mengaturkontraksiuterus,
pengeluaranASI
P : Sel pituitary, tanda panah : herring bodies merupakan perpanjangan serat saraf
dimana hasil sekresi neuron, vasopressin, dan ADH disimpan.
14
15
3. Kelenjar pineal
16
4. Kelenjar gondok (tiroid)
Kelenjar tiroid atau kelenjar gondok terletak di kiri kanan trakhea (2
lobus) dalam jaringan isthmus tiroidleher
bagian depan di bawahjakun di depan
trakea. Secara mikroskopis kelenjar terdiri
dari folikel-folikel berupa kantung.
Kelenjar gondok menghasilkan sekret
berupa koloid tiroid mengandung senyawa
iodium (hormon tiroid), hormon lain yang disekresikan oleh kelenjar tiroid
adalah hormon tiroksin (T4), hormon triiodotironin (T3), dan tirokalsitonin.
Sekresi tiroid diatur oleh hormon tirotropik/TSH.Fungsi kelenjar tiroid
bekerja menstimulasi proses oksidasi, mengatur penggunaan O 2, pengeluaran
CO2, mengatur metabolisme tubuh dan bertanggungjawab atas normalnya
kerja setiap sel tubuh.
17
Kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroksin yang
mempengaruhimetabolisme sel tubuh dan pengaturan suhu tubuh.Tiroksin
mengandung banyakiodium.Fungsi hormon tiroksin antara lain:
1. Meningkatkan kecepatan metabolisme sel-sel untuk mencapai
kebutuhan fisiologi
2. Mempengaruhi pertumbuhan/perkembangan dan diferensiasi
organ-organ khususnya tulang dan otak
3. Mempengaruhi beberapa bagian perkembangan mental
4. Mempengaruhi distribusi dan pertukaran air, elektrolit, serta
protein
5. Mempengaruhi glukoneogenesis
6. Mempengaruhi aktivitas sistem saraf (refleks semakin peka,
kesadaran tinggi, jika tiroksin tinggi)
7. Mempengaruhi motilitas usus, menunjang aliran cairan pencernaan
(berhubungan dengan diare dan konstipasi)
8. Mempengaruhi sistem kardiovaskular yaitu meningkatkan
kecepatan denyut jantung
18
Pembentukan hormone T3 danT4 :
1. Ioddiabsorpsi(dalambentukgaram-garam iodida) disalurkan kesel-sel
folikel lalu menjadi elemeniodium,
2. Saat yang sama, sel-sel akanmensekresiprotein
tiroglobulinkedalamfolikel,
3. Elemeniod+ tiroglobulin lalu mengubahtirosin(as.amino)
dalammolekultiroglobulinmenjaditiroksin.
Penyimpanan dan pelepasantiroksin
1. Tiroksinyang terbentukdisimpandalamfolikel(bagiantiroglobulin),
2. Jikaakandibebaskan, hormone dipecahdaritiroglobulin(dengan
bantuanenzimproteolitik) lalu masukkedarah(bentuktiroksinbebas),
3. Dalamdarah, bergabungdengan protein plasma lalu terakhir
dibebaskankesel-sel jaringan.
19
5. Kelenjar paratiroid
20
Jika PTH tidak ada, maka kalsiumdarahakan menurun dan fosfat
meningkat. PTH menyebabkandemineralisasitulang, dengan merusakkolagen,
zatdasar dan kristalhidroksiapatit tulang, sehingga kalsium& fosfat naik.
Namun, dalamtubulusginjal, PTH bekerjameningkatkanreabsorpsikalsium
filtrate dan menurunkanreabsorpsifosfat sehingga kalsiumdarah menurun,
fosfatdarah meningkat.
PengaturanfungsiPTH:
SekresiPTH diaturolehkadarkalsiumdarah. Jikakadartinggi, sekresiakan
menurunmekanismeumpanbalik negatif.
21
6. Kelenjar timus
Kelenjar timus merupakan organ dalam sistem endokrin dan limfatik, kelenjar
ini mensekresikan hormon timosin, dan distimulasi produksi limfosit.
Hormonyangdisekresi:
Korteksadrenal (sebelahluar)
1. Zonaglomerulosa : mineralokortikoid(aldosteron) dan
deoksikortikosteron
2. Zona fasciculate : glukokortikoid
3. Zonareticularis : androgen, estrogen
Medulaadrenal
Katekolamin: epinefrin(adrenalin) 80-90%, norepinefrin10-20%
Kerusakan pada bagian korteks mengakibatkanpenyakit Addison dengan
gejala sebagai berikut: timbul kelelahan, nafsu makanberkurang, mual,
muntahmuntah, terasa sakit di dalam tubuh. Dalam keadaan ketakutanatau
dalam keadaan bahaya, produksi adrenalin meningkat sehingga denyut
jantungmeningkat dan memompa darah lebih banyak.Gejala lainnya adalah
melebarnyasaluran bronkiolus, melebarnya pupil mata, kelopak mata terbuka
lebar, dan diikutidengan rambut berdiri.
22
8. Pankreas
23
9. Ovarium (dan corpus luteum folikel)
Hormon-hormonyang dihasilkan ovarium adalah estrogen (estradiol,
estriol, estron) dan progesterone.Estradiol selain disekresi ovarium, disekresi
juga oleh plasenta, adrenal & testis dengan jumlah yang lebih sedikit
dibandingkan dengan ovarium.Hormon estrogen disebut juga hormon
folikuler, karena terus dihasilkan oleh folikel ovarium, esterogen distimulasi
oleh FSH.
Fungsi estrogen :
1. Perkembangan, pemeliharaan organ reprod wanita (uterus, tuba
uterus, vagina, genitalia ekstern, dada, pubis dan rambut aksila)
2. Mempengaruhi metabolisme elektrolit
3. Mempengaruhi tingkah laku
4. Memperbesar keinginan & pengendalian seksual
5. Mempengaruhi pertumbuhan sistem duktus pada kelenjar mamae
6. Menstimulasi kontraksi uterus
10. Testis
Dalam testis, terdapat sel-sel interstitial (sel Leydig) yang mensekresi
androgen (androgenic hormone) dan hasil sekresi yang utama
adalahtestosterone.Fungsi testosterone adalah :
1. Untuk perkembangan dan pemeliharaan organ seks pria
2. Sifat-sifat seksual sekunder
3. Mempengaruhi pertumbuhan, metabolisme protein, libido,dan
distribusi rambut
4. Menghambat sekresi ICSH
Pengaturan sekresi testosterone diatur menggunakan mekanisme umpan balik
negatif antara ICSH & testosteron, kadar testosteron tinggi maka sekresi
ICSH menurun.
24
Kesimpulan dari kelenjar endokrin ini dapat dilihat pada tabel berikut :
25
3. Penutup
Penulis memohon maaf apabila ada bagian yang kurang berkenan atau
Akhir kata, penulis berharap semoga makalah ini dapat memuaskan dan
Terima kasih.
26
DAFTAR PUSTAKA
27
LAMPIRAN
28