Anda di halaman 1dari 28

MAKALAH

HISTOLOGI SISTEM ENDOKRIN

Disusun oleh:

Angela Karenina Sastroamidjojo

04121001135

Pendidikan Dokter Umum

Fakultas Kedokteran

Universitas Sriwijaya

2013
KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis ungkapkan kepada Tuhan yang Maha Esa dan
Mahabaik, yang telah memberikan penulis kesehatan dan kemampuan untuk
menulis serta menyelesaikan makalah dengan judul Histologi Sistem Endokrin
dengan tepat waktu.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas sebagai pengganti


ketidakhadiran penulis dalam mata kuliah yang diajarkan oleh dr. Zen Hafy serta
memperdalam wawasan penulis mengenai Histologi Sistem Endokrin. Penulis
menyusun makalah ini dengan urutan sebagai berikut:

1. Pendahuluan Histologi Sistem Endokrin


2. Tinjauan Pustaka Histologi Sistem Endokrin
3. Pembahasan Histologi Sistem Endokrin
4. Penutup
5. Saran dan Kesimpulan

Penulis berterimakasih kepada pihak FK Universitas Sriwijaya yang telah


memberikan kesempatan pada penulis untuk menyusun tugas ini, dr. Zen Hafy
yang telah mengajarkan bahan Histologi Sistem Endokrin, serta ketua angkatan
PDU Reguler 2012 yang telah membantu kelancaran administrasi penulis. Selain
itu, penulis juga berterimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu
kelancaran penulisan makalah ini, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Dengan demikian diharapkan makalah ini dapat memenuhi tugas dan dapat
memperluas wawasan pembaca mengenai yang telah mengajarkan bahan
Histologi Sistem Endokrin.Penulis memohon kritik dan saran untuk
pengembangan makalah ini ke arah yang lebih baik lagi.

Akhirnya, penulis memohon maaf apabila ada kesalahan pengetikan atau


pun penulisan yang tidak berkenan bagi pembaca.Sekian dan terima kasih.

Palembang, Januari 2013

2
Daftar Isi
Sampul......................................................................................................................1

Kata Pengantar.........................................................................................................2

Daftar Isi...................................................................................................................3

Pendahuluan.............................................................................................................4

Pembahasan..............................................................................................................5

Penutup...................................................................................................................26

Daftar Pustaka........................................................................................................27

Lampiran................................................................................................................28

3
1. Pendahuluan Histologi Sistem Endokrin
1.1. Latar Belakang
Histologi adalah ilmu kedokteran yang mempelajari jaringan
manusia.Histologi mempelajari struktur mikroskopis dari suatu jaringan
sistem organ.Histologi berkaitan dengan struktur anatomi manusia dan
tidak dapat terpisahkan.Maka ketika mempelajari histologi suatu sistem,
seorang mahasiswa harus juga memahami anatomi sistem tersebut.Hal ini
juga berlaku ketika mahasiswa mempelajari sistem endokrin, untuk
memahami histologi sistem endokrin, mahasiswa juga harus memahami
anatomi pada sistem endokrin.
Sistem Endokrin adalah sistem pengatur yang mengkoordinasi
berbagai proses dalam tubuh dengan cara melepaskan messenger kimiawi
yang disebut hormon. Endokrin melakukan sekresi ke dalam atau dapat
disebut sebagai sekresi internal ke dalam ruang ekstrasel di sekeliling sel
pensekresi.Sistem endokrin memiliki komponen-komponen pendukung,
baik kelenjar endokrin maupun sel endokrin.Untuk transportasi hormone
hasil sekresi, sistem endokrin menggunakan pembuluh darah.
Maka dalam pembelajaran mengenai histologi sistem endokrin,
mahasiswa mempelajari mengenai struktur mikroskopis dari sistem
endokrin beserta fungsi dan ciri khasnya.

1.2. Manfaat Makalah


1.2.1. Memahami pengertian histologi dan sistem endokrin
1.2.2. Memperdalam pengetahuan mengenai histologi dan sistem
endokrin
1.2.3. Mengerti dan mengetahui histologi sistem endokrin
1.2.4. Memahami dan mengetahui anatomi dan fisiologi sistem endokrin
sebagai pendukung dalam memahami histologi sistem endokrin
1.2.5. Mengetahui penyakit yang berkaitan tentang histologi sistem
endokrin

1.3. Tujuan Makalah


1.3.1. Memenuhi tugas pengganti ketidakhadiran dalam mata kuliah dr.
Zen Hafy.

4
1.3.2. Memperdalam pengetahuan mengenai histologi sistem endokrin.

2. Pembahasan Histologi Sistem Endokrin


2.1. Histologi
Sebelum memperdalam mengenai histologi sistem endokrin, penulis harus
terlebih dulu mengetahui histologi.
2.1.1. Pengertian
Menurut Kamus Saku Dorland edisi 28, histologi
(histology) adalah cabang anatomi yang mempelajari struktur kecil,
komposisi, dan fungsi jaringan.Histologi juga dapat diartikan
sebagai ilmu yang mempelajari jaringan tubuh manusia.
Anatomi dan histologi adalah dua cabang ilmu yang tidak
dapat terpisahkan dan hamper sama. Perbedaan histologi dengan
anatomi adalah pada objek pembelajarannya, anatomi mempelajari
tubuh manusia yang dapat terlihat oleh mata (otot, pembuluh
darah, saraf, dan lain-lain) sedangkan histologi mempelajari
jaringan dan sel tubuh manusia atau dapat dibilang tidak terlihat
mata.
2.1.2. Tujuan histologi
2.1.2.1. Identifikasi struktur mikroskopis jaringan dan organ
sistem.
2.1.2.2. Hubungan struktur mikroskopis dengan fungsi
(histophysiologi)
2.1.2.3. Mengetahui struktur normal untuk mengetahui fungsi
normal sehingga ketika ada perubahan struktur dapat
diketahui gangguan fungsi yang terjadi
2.1.2.4. Histologi berhubungan dengan fisiologi, biokimia,
biologi, anatomi, patologi anatomi, dan klinik.
2.1.2.5. Mengetahui komponen terkecil sel, matrix interselular,
dan cairan extraselular jaringan dasar organ
sistem.
2.1.2.6. Mengetahui asal perkembangan dari sel tunggal hingga
differensiasi (embrional sampai dewasa).
2.1.2.7. Mempelajari homeostasis

2.1.3. Metode Pembelajaran Histologi

5
2.1.3.1. Penggunaan mikroskop untuk pembelajaran struktur
mikroskopis
2.1.3.2. Penggunaan sediaan untuk mengetahui objek jaringan

2.1.4. Objek Pembelajaran


Histologi Dasar mempelajari :
2.1.4.1. Epitelium dan kelenjar-kelenjar
2.1.4.2. Jaringan penghubung
2.1.4.3. Otot
2.1.4.4. Saraf
Histologi organ dan sistem organ mempelajari :
2.1.4.5. Sistem Vaskularisasi
2.1.4.6. Sistem Imun dan pencernaan
2.1.4.7. Organ lymphoid
2.1.4.8. Sistem Endokrin
2.1.4.9. Integumen
2.1.4.10. Sistem respirasi
2.1.4.11. Sistem urinasi
2.1.4.12. Sistem reproduksi
2.1.4.13. Sistem sensoris

6
2.2. Histologi Sistem Endokrin
Banyak aspek dalam tubuh manusia diatur oleh sistem endokrin
dan sistem saraf.Keduanya berperan dalam mempertahankan keadaan
homeostasis tubuh dan memungkinkan tubuh untuk merespons
perubahan dari lingkungan eksternal.Sistem endokrin melakukan hal ini
dengan menggunakan kelenjar-kelenjar yang mensekresikan secret
kimiawi atau hormon.Kata endokrin berkenaan dengan kelenjar yang
mengeluarkan sekret kimiawi langsung ke kompartmen ekstraseluler
kemudian ke dalam aliran darah.
Sistem endokrin dapat digambarkan dalam bentuk diagram sebagai
berikut:

2.2.1. Fungsi Sistem Endokrin


2.2.1.1. Mengatur metabolism organik dan H2O serta
keseimbangan elektrolit
2.2.1.2. Menyebabkan perubahan adaptasi untuk membantu
tubuh dalam menghadapi tekanan stress
2.2.1.3. Mengatur perkembangan dan pertumbuhan tubuh
2.2.1.4. Mengontrol reproduksi

7
2.2.1.5. Mengatur produksi sel darah merah
2.2.1.6. Bersama dengan sistem saraf otonom, mengontrol dan
menyatukan baik sirkulasi dan pencernaan seta absorbsi
makanan.
2.2.2. Hormon
Hormon merupakan penyalur bahan-bahan kimiawi yang
dihasilkan oleh kelenjar endokrin (kelenjar buntu) dan
mengalirkannya melalui pembuluh darah menuju target organ dan
sel. Hormon berfungsi mengatur pertumbuhan, reproduksi, tingkah
laku, keseimbangan dan metabolisme. Jumlah hormone yang
dibutuhkan umumnya sedikit namun hormon memiliki kemampuan
kerja besar dan pengaruh yang lama karena hormon mempengaruhi
kerja organ dan sel.
Hormon dibagi tiga berdasarkan komponen penyusunnya,
2.2.2.1. Protein dan polipeptida, sebagian besar larut dalam air.
Contoh : Insulin, glucagon, dan FSH.
2.2.2.2. Derivat asam amino, sebagian besar larut dalam air.
Contoh : tiroksin dan epinefrin.
2.2.2.3. Derivat steroid dan asam lemak, sebagian besar larut
dalam lipid. Contoh : progesteron, estradiol, dan
testosteron.

Berdasarkan fungsinya, hormon dibagi atas:

2.2.2.4. Hormon perkembangan/Growth hormone hormon yang


memegang peranan didalam perkembangan dan
pertumbuhan. Hormon ini dihasilkan oleh kelenjargonad
2.2.2.5. Hormon metabolisme proses homeostasis glukosa dalam
tubuh diatur olehbermacam-macam hormon, contoh
glukokortikoid, glukagon, dan katekolamin
2.2.2.6. Hormon tropik dihasilkan oleh struktur khusus dalam
pengaturan fungsiendokrin yakni kelenjar hipofise sebagai
hormon perangsang pertumbuhanfolikel (FSH) pada
ovarium dan proses spermatogenesis (LH)

8
2.2.2.7. Hormon pengatur metabolisme air dan mineral
kalsitonin dihasilkan olehkelenjar tiroid untuk mengatur
metabolisme kalsium dan fosfor.

Mekanisme kerja hormon dipengaruhi oleh interaksi primer


dengan reseptor protein yang mengenali hormon apa yang
diperlukan dan melakukan seleksi terhadap hormon lalu
memutuskan hormon apa yang bekerja sebagai respon dari
rangsang. Hal ini menyebabkan terjadinya penyesuaian dalam
membran protein lainnya, sehingga mengaktifkan enzim-enzim
dalam sel dan menghasilkan (sintesis) second messenger yang
mengaktifkan enzim fosforilasi.Mekanisme dapat dilihat lebih jelas
pada Lampiran Mekanisme Kerja Hormon.

2.2.3. Kelenjar Endokrin


Kelenjar endokrin atau kelenjar buntu, merupakan suatu kelenjar
yang tidakmemiliki saluran pelepasan (ductless) untuk
mengeluarkan hasil sekresi ke luar dari tubuh kelenjar.Hanya
jaringan tertentu saja yangmampu memberikan tanggapan/respons
terhadap hormon tertentu.
Struktur kelenjar endokrin tersusun atas kelompok struktur
mikroskopis yang sangat sederhana.Kelompok ini terdiri atas
deretan sel-sel, lempengan atau gumpalan sel disokong oleh
jaringan ikat yang banyak mengandung pembuluh kapiler.

9
Kelenjar-kelenjar pada endokrin:

1. Hipotalamus

Hipotalamus merupakan bagian diencephalon yang membentuk lantai


dan sebagian dinding lateral ventrikel ketiga, mencakup chiasma opticum,
corpus mammillare, tuber cinereum, dan infundibulum; glandula hipofisis
juga terdapat pada bagian ini, tetapi fungsi fisiologisnya berbeda. Nuclei
hyphothalami membantu mengaktifkan, mengendalikan, dan memadukan
mekanisme autonomik perifer, aktivitas endokrin, dan berbagai fungsi
somatik (Dorland,2011:546).

10
Hipotalamusmemproduksifaktorpengaturkimia,
pelepasandanpenghambatan.Faktorpengaturinibekerjapadakelenjar pituitary
anterior.

2. Kelenjar Hipofisis
Kelenjar hipofisis kadang disebut master of glands karena hipofisis
mengkoordinasikan berbagai fungsi dari kelenjar endokrin lainnya.
Beberapa hormon hipofisis memiliki efek langsung, beberapa lainnya
secara sederhana mengendalikankecepatan pelepasan hormon oleh organ
lainnya.Hipofisis mengendalikan kecepatanpelepasan hormonnya sendiri
melalui mekanisme umpan balik, ketika kadar hormon endokrin lain dalam
darah memberikan sinyal kepada hipofisis untuk memperlambatatau
mempercepat pelepasan hormonnya.
Kelenjar ini terletak pada dasar otak besar dan menghasilkan bermacam-
macamhormon yang mengatur kegiatan kelenjar lainnya.Oleh karena itu
kelenjarhipofisis disebut master gland.Kelenjar hipofisis dibagi menjadi tiga
bagian, yaitubagian anterior, pars intermedia, dan bagian posterior.

11
Lobus anterior (adenohipofisis)

Adenohipofisis terdiri dari tiga bagian,

a. Pars distalis (pars anterior).


Berdasarkan kemampuan untuk pewarnaan, sel fungsional dari pars
distalis adenohipofisis dibagi menjadi dua, chromophils (kemampuan
untuk pewarnaan tinggi) dan chromophobes (kemampuan untuk
pewarnaan rendah).
Chromophils dibagi lagi menjadi acidopils (pewarnaan menggunakan
pencelupan asam) dan basophils (pewarnaan menggunakan basic dye)
keduanya merupakan sel sekresi utama dari pars distalis.

12
Acidopils merupakan sel yang paling banyak terdapat di dalam pars
distalis dan bergranula, terdiri dari dua:
a. Somatotrophs yang berfungsi mensekresi somatotropin, distimulasi
oleh SRH dan dihambat oleh somatostatin dan mammotrophs.
b. Mammotrophs mengandung prolactin, untuk mengembangkan
kelenjar mammae selama kehamilan dan laktasi setelah kelahiran.
Distimulasi oleh PRH dan oksitosin serta dihambat oleh PIF.
Basophils merupakan sel bergranula yang terdiri dari tiga macam:
a. Corticotrophs mensekresikan ACTH dan LPH serta distimulasi
oleh CRH.
b. Thyrotophs mengandung TSH dan dikenal juga sebagai tirotropin.
Distimulasi oleh TRH dan dihambat dengan kehadira T3 dan T4
dalam darah.
c. Gonadotrophs mensekresi FSH dan LH. Distimulasi oleh LHRH
dan dihambat oleh berbagai hormon yang dihasilkan ovarium dan
testis.
b. Pars intermedia
c. Pars tuberalis

Secara singkat, hormon-hormon yang dihasilkan adenohipofisis adalah:

1. Hormonpertumbuhan-Human Growth Hormon/somatotropin(STH).


2. Hormontirotropinkendali kelenjar tiroiddalammenghasilkantiroksin.
3. Hormonadrenokortikotropin(ACTH)
4. HormonMelanocytesStimulating Hormone (MSH)
5. Hormongonadotropik:

13
a. FSH (Follicle Stimulating
Hormone)merangsangperkembanganfolikelGraafdalam ovarium dan
pembentukanspermatozoa dalamtestis.
b. LH (Luteinizing hormone)atauICSH (Interstitial-Cell Stimulating
Hormone) mengendalikansekresiestrogen, progesteron dalamovarium
dantestosteron dalamtestis.
c. Luteotropin, LTH atau prolactin mengendalikansekresiASI,
mempertahankanadanyakorpusluteumselamakehamilan.

Lobus posterior (neurohipofisis)

Neurohypophysis terdiri dari 3 bagian,

a. Median eminence
b. Infundibulum
c. Pars nervosa, mensekresikan hormon:
1. Hormon antidiuretic (ADH) berfungsi mengaturair
dalamginjal/mengurangioutput urin
2. Hormon oksitosin berfungsi mengaturkontraksiuterus,
pengeluaranASI

P : Sel pituitary, tanda panah : herring bodies merupakan perpanjangan serat saraf
dimana hasil sekresi neuron, vasopressin, dan ADH disimpan.

14
15
3. Kelenjar pineal

Kelenjar pineal adalah


struktur kecil yang terletak di
dasar otak.Letak kelenjar pineal
adalah padabagian
atasventrikelke-3
otakatauposterior terhadap
otakbagiantengah.
Dari kelenjar pineal terdapat beberapa zat yang dapat diisolasi yakni
melatonin, serotonin, norepinefrin, dan histamin.Hormon utama yang
dihasilkan oleh kelenjar pineal adalah melatonin,suatu turunan dari asam
amino tryptophan.Tetapi bahkan tanpa isyarat visual, tingkat melatonin dalam
darah naik dan jatuh pada siklus (circadian)setiap hari dengan tingkat puncak
terjadi di larut pagi (mempengaruhi siklus bangun dan tidur manusia dan
fotoperiodik).

Mekanisme kelenjar pineal dapat dilihat pada diagram dibawah ini:

16
4. Kelenjar gondok (tiroid)
Kelenjar tiroid atau kelenjar gondok terletak di kiri kanan trakhea (2
lobus) dalam jaringan isthmus tiroidleher
bagian depan di bawahjakun di depan
trakea. Secara mikroskopis kelenjar terdiri
dari folikel-folikel berupa kantung.
Kelenjar gondok menghasilkan sekret
berupa koloid tiroid mengandung senyawa
iodium (hormon tiroid), hormon lain yang disekresikan oleh kelenjar tiroid
adalah hormon tiroksin (T4), hormon triiodotironin (T3), dan tirokalsitonin.
Sekresi tiroid diatur oleh hormon tirotropik/TSH.Fungsi kelenjar tiroid
bekerja menstimulasi proses oksidasi, mengatur penggunaan O 2, pengeluaran
CO2, mengatur metabolisme tubuh dan bertanggungjawab atas normalnya
kerja setiap sel tubuh.

Tiroid merupakan kelenjar yang berbentukcuping kembar dan di antara


keduanya dapat daerah yang menggenting.Tiroid dan paratiroid saling
berkaitan satu sama lain, seperti terlihat dalam gambar di bawah ini.

17
Kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroksin yang
mempengaruhimetabolisme sel tubuh dan pengaturan suhu tubuh.Tiroksin
mengandung banyakiodium.Fungsi hormon tiroksin antara lain:
1. Meningkatkan kecepatan metabolisme sel-sel untuk mencapai
kebutuhan fisiologi
2. Mempengaruhi pertumbuhan/perkembangan dan diferensiasi
organ-organ khususnya tulang dan otak
3. Mempengaruhi beberapa bagian perkembangan mental
4. Mempengaruhi distribusi dan pertukaran air, elektrolit, serta
protein
5. Mempengaruhi glukoneogenesis
6. Mempengaruhi aktivitas sistem saraf (refleks semakin peka,
kesadaran tinggi, jika tiroksin tinggi)
7. Mempengaruhi motilitas usus, menunjang aliran cairan pencernaan
(berhubungan dengan diare dan konstipasi)
8. Mempengaruhi sistem kardiovaskular yaitu meningkatkan
kecepatan denyut jantung

Fungsi hormon tirokalsitonin membantu memelihara kadar kalsium darah


mempengaruhiefek hormone paratiroid, menekanresorpsikalsiumdaritulang,
sehingga menurunkanpengambilankembalikalsiumdaritulangkedarah. Sekresi
hormone tirokalsitonin tergantungkadarkalsium tubuh, jika kadar kalsium tinggi,
maka sekresi hormone tirokalsitonin yang dihasilkan sedikit/rendah.

18
Pembentukan hormone T3 danT4 :
1. Ioddiabsorpsi(dalambentukgaram-garam iodida) disalurkan kesel-sel
folikel lalu menjadi elemeniodium,
2. Saat yang sama, sel-sel akanmensekresiprotein
tiroglobulinkedalamfolikel,
3. Elemeniod+ tiroglobulin lalu mengubahtirosin(as.amino)
dalammolekultiroglobulinmenjaditiroksin.
Penyimpanan dan pelepasantiroksin
1. Tiroksinyang terbentukdisimpandalamfolikel(bagiantiroglobulin),
2. Jikaakandibebaskan, hormone dipecahdaritiroglobulin(dengan
bantuanenzimproteolitik) lalu masukkedarah(bentuktiroksinbebas),
3. Dalamdarah, bergabungdengan protein plasma lalu terakhir
dibebaskankesel-sel jaringan.

19
5. Kelenjar paratiroid

Paratiroid menempel pada kelenjar tiroid. Tiaplobuslateral tiroidterdapat


dua kelenjarkecilwarnakuningkecoklatan. Kelenjar
paratiroiddipersarafiolehserabutsimpatikus dan parasimpatikus.Kelenjar
Paratiroid menghasilkan sekresi berupa hormonparatiroid(PTH) atau
parathormon dengan fungsi mengatur metabolism kalsium, fosfat dan
mengendalikanjumlahnyadalamdarah dan tulang.

20
Jika PTH tidak ada, maka kalsiumdarahakan menurun dan fosfat
meningkat. PTH menyebabkandemineralisasitulang, dengan merusakkolagen,
zatdasar dan kristalhidroksiapatit tulang, sehingga kalsium& fosfat naik.
Namun, dalamtubulusginjal, PTH bekerjameningkatkanreabsorpsikalsium
filtrate dan menurunkanreabsorpsifosfat sehingga kalsiumdarah menurun,
fosfatdarah meningkat.

PengaturanfungsiPTH:
SekresiPTH diaturolehkadarkalsiumdarah. Jikakadartinggi, sekresiakan
menurunmekanismeumpanbalik negatif.

21
6. Kelenjar timus
Kelenjar timus merupakan organ dalam sistem endokrin dan limfatik, kelenjar
ini mensekresikan hormon timosin, dan distimulasi produksi limfosit.

7. Kelenjar adrenal (medula dan korteks)


Kelenjar adrenal berbentuk bola, menempel pada bagian atas ginjal.Pada
setiapginjal terdapat satu kelenjar suprarenal dan dibagi atas dua bagian, yaitu
bagian luar(korteks) dan bagian tengah (medula).Kelenjar ini dilapisi oleh
lemak dan memiliki suplai darah yang luas.

Hormonyangdisekresi:
Korteksadrenal (sebelahluar)
1. Zonaglomerulosa : mineralokortikoid(aldosteron) dan
deoksikortikosteron
2. Zona fasciculate : glukokortikoid
3. Zonareticularis : androgen, estrogen
Medulaadrenal
Katekolamin: epinefrin(adrenalin) 80-90%, norepinefrin10-20%
Kerusakan pada bagian korteks mengakibatkanpenyakit Addison dengan
gejala sebagai berikut: timbul kelelahan, nafsu makanberkurang, mual,
muntahmuntah, terasa sakit di dalam tubuh. Dalam keadaan ketakutanatau
dalam keadaan bahaya, produksi adrenalin meningkat sehingga denyut
jantungmeningkat dan memompa darah lebih banyak.Gejala lainnya adalah
melebarnyasaluran bronkiolus, melebarnya pupil mata, kelopak mata terbuka
lebar, dan diikutidengan rambut berdiri.

22
8. Pankreas

Beberapa kelompok sel pada pankreas yang dikenal sebagai


pulauLangerhans berfungsi sebagai kelenjar endokrin yang menghasilkan
hormon insulin.Hormon ini berfungsi mengatur konsentrasi glukosa dalam
darah. Kelebihan glukosaakan dibawa ke sel hati dan selanjutnya akan
dirombak menjadi glikogen untukdisimpan. Kekurangan hormon ini akan
menyebabkan penyakit diabetes. Selainmenghasilkan insulin, pankreas juga
menghasilkan hormon glukagon yang bekerjaantagonis dengan hormon
insulin.

23
9. Ovarium (dan corpus luteum folikel)
Hormon-hormonyang dihasilkan ovarium adalah estrogen (estradiol,
estriol, estron) dan progesterone.Estradiol selain disekresi ovarium, disekresi
juga oleh plasenta, adrenal & testis dengan jumlah yang lebih sedikit
dibandingkan dengan ovarium.Hormon estrogen disebut juga hormon
folikuler, karena terus dihasilkan oleh folikel ovarium, esterogen distimulasi
oleh FSH.
Fungsi estrogen :
1. Perkembangan, pemeliharaan organ reprod wanita (uterus, tuba
uterus, vagina, genitalia ekstern, dada, pubis dan rambut aksila)
2. Mempengaruhi metabolisme elektrolit
3. Mempengaruhi tingkah laku
4. Memperbesar keinginan & pengendalian seksual
5. Mempengaruhi pertumbuhan sistem duktus pada kelenjar mamae
6. Menstimulasi kontraksi uterus

Sedangkan progeteron pembentukannya dirangsang oleh LH dan berfungsi


menyiapkan dinding uterusagar dapat menerima telur yang sudah
dibuahi.Plasenta membentuk estrogendan progesteron selama kehamilan guna
mencegah pembentukan FSH dan LH.Dengan demikian, kedua hormon ini
dapat mempertahankan kehamilan.

10. Testis
Dalam testis, terdapat sel-sel interstitial (sel Leydig) yang mensekresi
androgen (androgenic hormone) dan hasil sekresi yang utama
adalahtestosterone.Fungsi testosterone adalah :
1. Untuk perkembangan dan pemeliharaan organ seks pria
2. Sifat-sifat seksual sekunder
3. Mempengaruhi pertumbuhan, metabolisme protein, libido,dan
distribusi rambut
4. Menghambat sekresi ICSH
Pengaturan sekresi testosterone diatur menggunakan mekanisme umpan balik
negatif antara ICSH & testosteron, kadar testosteron tinggi maka sekresi
ICSH menurun.

24
Kesimpulan dari kelenjar endokrin ini dapat dilihat pada tabel berikut :

25
3. Penutup

Kesimpulan dari makalah ini, histologi sistem endokrin merupakan

pembelajaran mengenai struktur mikroskopis, fungsi, dan keabnormalan yang

dapat terjadi apabila terjadi kelainan dalam sistem.

Penulis memohon maaf apabila ada bagian yang kurang berkenan atau

kesalahan pengetikan yang dapat menyinggung pembaca.

Akhir kata, penulis berharap semoga makalah ini dapat memuaskan dan

bermanfaat bagi pembaca.

Terima kasih.

26
DAFTAR PUSTAKA

Amalia, Lia.2012.Sistem Endokrin.


http://diaharrazy.files.wordpress.com/2010/12/endokrin.pdf diakses 24
Januari 2013.
Anonim.2011.Pendahuluan dan Prinsip Umum Sistem
Endokrin.http://repository.binus.ac.id/content/L0044/L004449353.pdf
diakses 24 Januari 2013.
Dorland, W.A. Newmann.2011.Kamus Saku Kedokteran Dorand.Jakarta:EGC.
Greenstein, Ben.1994.Endocrine at Glance.Inggris:Alden Group,Oxford.
Hafy, Zen.2012.IT Blok 5 : Histology lecture, endocrine I : The Hypohisis.
Palembang:UNSRI.
Hafy, Zen.2012.IT Blok 5 : Histology lecture, endocrine II : Thyroid,
Parathyroid, Adrenal.Palembang:UNSRI.
Mila.2011.Sistem Endokrin Kelompok 9.
http://pustakabiolog.files.wordpress.com/2011/10/sistem-endokrin-klp-9.pdf
diakses 24 Januari 2013.
Pubtz, R. dan R. Pabst.2003.Atlas Anatomi Manusia Sobotta Edisi 21 Jilid
1.Jakarta:EGC.
Williams,Robert Hardin.2003.Williams Textbook of Endocrinology.
USA:Saunders.

27
LAMPIRAN

Mekanisme Kerja Hormon

28

Anda mungkin juga menyukai