HOMEOSTASIS
Homeostasis = homeo, yang artinya “yang sama” dan stasis, yang artinya “berdiri atau
diam”
Homeostasis (menurut kamus kedokteran Dorland) adalah kecenderungan menuju
keseimbangan atau stabilitas dalam keadaan fisiologis normal organisme bersangkutan.
Sel-sel membentuk sistem tubuh Fungsi sistem-sistem tubuh berkontribusi pada
homeostasis penting untuk kelangsungan hidup sel sel – sel membentuk sistem tubuh
.......
Fungsi homeostasis:
1. memungkinkan organisme beradaptasi pada lingkungan luar yang memiliki jumlah
dan habitat yang lebih luas
2. Menyediakan keadaan dalam yang stabil agar sel dapat menjalankan hidup dengan
efisien
3. kadar metabolisme dapat diatur secara efisien pada saat tertentu
4. membuat enzim-enzim menjalankan fungsinya dengan optimum
homeostasis bukan keadaan kaku, tapi keaadan stabil dinamik dimana perubahan-
perubahan yang terjadi diminimalkan oleh respons-respons fisiologis kompensatorik
faktor-faktor yang mempengaruhi homeostasis ada 2, yaitu :
Faktor Internal
1. Konsentrasi molekul-molekul nutrien.
2. Konsentrasi O2 dan CO2.
3. Konsentrasi zat sisa. Sebagian reaksi kimia menghasilkan produk-produk akhir yang
menimbulkan efek toksik pada sel tubuh jika dibiarkan berakumulasi.
4. Konsentrasi pH.
5. Konsentrasi air, garam dan elektrolit lain.
6. volume dan tekanan. Komponen lingkungan internal yang beredar, yaitu plasma, harus
dipertahankan pada volume dan tekanan darah yang kuat untuk menjamin distribusi
penghubung antara lingkungan eksternal dan sel yang penting ini ke seluruh tubuh.
7. Suhu
Faktor eksternal
1. Suhu lingkungan
2. Kelembapan
3. Tekanan udara
Sistem kontrol homeostasis adalah sistem dimana komponen tubuh bekerja sama untuk
mempertahankan faktor-faktor lingkungan internal agar relative konstan pada sekitar suatu
tingkat optimal. Sistem kontrol homeostasis dibagi dua :
1. Kontrol intrinsic (lokal)
Terdapat di dalam bagi organ yang bersangkutan. Contohnya mempertahakan kadar O2 dan
CO2 yang optimal untuk sel
2. Kontrol ekstrinsik
Dicetuskan di luar organ untuk mengubah aktivitas organ itu dan organ lain. Contohnya
sistem saraf dan sistem endokrin mengatur secara keseluruhan.
Untuk menstabilkan faktor fisiologis yang sedang diatur, sistem control homeostatic harus
mampu mendeteksi dan menahan perubahan.
umpan balik (feedback) = respon yang terjadi setelah terdeteksinya suatu perubahan
o umpan balik negatif : keluaran sistem control diatur untuk menahan perubahan
sehingga variable terkontrol dijaga agar relatif tetap.
o Umpan balik positif : keluaran meningkatkan atau memperkuat perubahan sehingga
variable terkontrol terus bergerak setelah perubahan awal
umpan maju = respons yang dibuat sebagai antisipasi suatu perubahan.
MEKANISME HOMEOSTASIS PADA SISTEM CARDIOVASCULAR
SISTEM CARDIOVASCULAR
Definisi : Adalah system yang berkenaan dengan jantung, pembuluh darah dan darah
Jantung
Jantung terdiri atas 4 ruang utama yaitu atrium dextra, atrium sinistra, ventrikel dextra dan
ventrikel sinistra.
Selain itu jantung juga memiliki katub trikuspidalis (dextra) dan bikuspidalis (sinistra) yang
membatasi atrium dan ventrikel.
1. Atrium
a) Atrium dextra
Menerima darah yang telah diedarkan keseluruh tubuh dari pembuluh vena cava superior
dan vena cava inferior yang kaya akan CO2
b) Atrium sinistra
Menerima darah dari paru-paru melalui pembuluh darah vena pulmonalis yang kaya akan
O2.
2. Ventrikel
a) Ventrikel dextra
Menerima darah dari atrium dextra (kaya CO2 ) melalui katub trikuspidalis dan
memompanya ke paru paru melalui pembuluh darah arteri pulmonalis (terjadi pertukan
CO2 dan O2 di kapiler pada alveolus)
b) Ventrikel sinistra
Menerima darah dari ventrikel sinistra (kaya O2) melalui katub bikuspidalis dan
memompanya ke seluruh tubuh melalui pembuluh aorta. Ventrikel sinistra memiliki
dinding yang lebih tebal dari ventrikel dextra karena memiliki beban untuk memompa
darah keseluruh tubuh.
3. Katup atrioventrikel (AV)
a) AV Kanan (tricuspid)
b) AV kiri (bicuspid)
Pembuluh darah
Adalah saluran untuk mengarahkan dan menyebarakan darah dari jantung ke semua bagian
tubuh dan kemudian dikembalikan ke jantung.
1. Pembuluh arteri (pembawa darah dari jantung ke organ)
Menurut ukuranya jenis arteri dari besar ke kecil : aorta-arteri-arteriol-kapiler
a) Memiliki dinding tebal, kuat dan elastik
b) Menjadi saluran keluar dari jantung
c) Hanya memiliki satu katub pada ujung aorta
d) Terletak lebih dalam dari pada vena
e) Jika terluka darah akan memancar kuat
2. Pembuluh vena
a) Dinding tipis, mudah teregang
b) Merupakan saluran dari organ ke jantung
c) Memiliki katub untuk mencegah darah mengalik balik
d) Terletak lebih ke permukaan daripada arteri
Darah
Darah adalah medium pengangkut tempat larutnya bahan-bahan (O2, CO2, nutrient, zat sisa,
elektrolit dan hormone) yang akan diangkut jarak-jauh di dalam tubuh.
Endocardium meliputi permukaan dalam dari jantung. Epitel Skuamosa sederhana ini
merupakan kelanjutan dari endotelium pembuluh darah besar.
Miokardium, atau dinding otot jantung, membentuk atrium dan ventrikel. Lapisan ini
mengandung jaringan otot jantung, pembuluh darah, dan saraf. Miokardium terdiri dari
konsentris lapisan jaringan otot jantung.
Epikardium adalah perikardium visceral yang menutupi permukaan luar dari jantung.
Membran serosa ini terdiri dari sebuah mesothelium terbuka dan lapisan jaringan ikat
longgar areolar yang melekat pada miokardium.
Struktur otot jantung mirip dengan otot lurik namun memiliki cabang
Ini ada satu atau dua terletak di bagian tengah
Memiliki ciri khas yaitu adanya intercalated disk
Pada intercalated disk terdapat desmosome dan fasia adherents, berfungsi untuk mengikat
otot jantung agar tidak terpisah saat kontraksi.
Pada potongan longitudinal intercalated disk terlihat desmosome sebagai penghubung antar
sel otot jantung.
Histologi arteri dan vena
Tunika intima atau tunika interna adalah bagian terdalam pada lapisan pembuluh darah.
Bagian ini termasuk jaringan epitel dan dikelilingi jaringan pengikat dengan sejumlah serat
elastic. Pada bagian terluar tunika intima mengandung lapisan tebal serat elastic yang
disebut membrane elastic internal.
Tunika media adalah lapisan tengah dari pembuluh darah. Mengandung otot polos yag
konsentris . serat kolagen menghubungkan tunika media kepada tunika intima dan tunika
eksterna. Pada pembuluh arteri kecil, tunika media adalah bagian yang paling tebal. Tunika
media dipisahkan dari tunika eksterna oleh pita tipis dari serat elastic yang disebut
membrane elastic eksternal. Otot polos pada tunika media mengelilingi bagan lumen dari
pembuluh darah. Saat otot polos berkontraksi diameter pembuluh darah akan berkurang,
dan saat otot polos relaksasi diameter pembuluh darah akan bertambah.
Tunika eksterna atau tunika adventitia adalah lapisan terluar dari pembuluh darah. Pada
arteri mengandung serat kolagen yang tersebar diantara serat elastic. Pada vena, biasanya
tunika eksterna lebih tebal dari tunika media dan berisi jaringan serat elastis dan sel otot
polos.
Sirkulasi darah
12
14 1
15 13 2
16 3
10
17
18 8
4
5
7 11
9
6
Pada kasus kali ini yang terjadi adalah meningkatnya detak jantung Nyoman dan Sholeh
setelah bersepeda di panas siang hari. Saat bersepeda sel-sel Nyoman dan Sholeh akan
meningkatkan metabolismenya, untuk melakukan metabolisme sel-sel itu memperlukan
asupan O2 yang cukup. (1) Ketika kadar O2 dalam darah semakin menurun, dan kadar CO2
meningkat menyebabkan turunya kadar pH dalam darah. (2) kemoreseptor pada otak akan
mendeteksinya lalu (3) mengaktivasi pusat vasomotor dan pusat pemercepat kerja jantung.
(4) pusat pemercepat kerja jantung bekerja secara short term (langkah jangka pendek)
memicu meningkatnya detak jantung dan meningkatnya volume sekuncup, yang mana pada
giliranya (5) kedua hal itu akan meningkatkan keluaran jantung (cardiac output). (6)keluaran
otot jantung yang meningkat akan meningkatkan tekanan darah sistem arteri. Selain
dipengaruhi kadar O2 , banyak berkeringat juga ikut mempengaruhi homeostasis
kardiovaskular. (12) keringat yang banyak akan menurunkan tekanan darah dan volume
darah. (13) penurunan volume dan tekanan darah akan dideteksi oleh baroreseptor yang
berada di arkus aorta dan sinus karotis dan akan (3) mengaktivasi pusat vasomotor dan
pemercepat kerja jantung.
(7) Pusat refleks vasomotor pada otak akan mengecilkan diameter pembuluh darah, dengan
(8) selain dari pusat otak, pengecilan pembuluh (vasokonstriksi) dipengaruhi juga oleh ADH,
aingiotensin II, epinefrin, dan norepinefrin. (9) dengan mengecilkan diameter pembuluh
daerah maka akan meningkatkan resistensi periferal, yang pada giliranya akan (6)
meningkatkan tekanan arteri darah.
(10)Bila terjadi dehidrasi maka darah akan mengental, (11) darah yang mengental akan akan
meningkatkan resistensi periferal, yang juga akan (6) meningkatkan tekanan arteri darah.
(14) Volume dan tekanan darah yang menurun dalam jangka panjang akan membuat ginjal
(15) mereabsorbsi air dan Na+ , efek dari reabsorbsi air dan Na+ adalah (16) peningkatan
volume darah, (17) volume balik vena juga akan meningkat dan (18) meningkatkan volume
sekuncup, (5)peningkatan volume sekuncup akan meningkatkan curah jantung / keluaran
jantung. (6) keluaran jantung akan meningkatkan tekanan arteri tubuh.
MEKANISME HOMEOSTASIS PADA KESEIMBANGAN CAIRAN
4 2
10 5 3
13
6 7
12
14
8
18
15
9 11 16
19
17
sehabis bersepeda Nyoman dan Sholeh merasa kehausan, rasa haus merupakan mekanisme
homeostasis untuk mempertahankan keseimbangan cairan tubuh setelah banyak
kehilangan cairan tubuh saat bersepeda. (1) Volume diastolik akhir yang turun membuat
tekanan darah juga turun. (2) perubahan volume pada darah akan dirasakan oleh reseptor
volume serambi kiri. (3) reseptor volume serambi kiri akan merangsang neuron
hipotalamus.
(4) Saat bersepeda nyoman dan sholeh juga berkeringat, dengan hilangnya cairan tubuh
lewat keringat, maka osmolaritas akan naik. (5) naiknya osmolaritas akan meningkatkan
kerja neuron hipotalamus, (6) neruon hipotalamus akan membangkitkan rasa haus dan (7)
mensekresikan vasopresin. (8) efek dari rasa haus kita akan meminum air, (9) dengan
meminum air, menurunkan osmolaritas cairan tubuh kita (10) mengatasi masalah naiknya
osmolaritas tubuh. (11) meminum air juga akan meningkatkan volume plasma darah.
(12) Vasopresin akan membuat arteri vasokonstriksi, (13) vasokonstriksi akan meningkatkan
tekanan darah. Selain itu vasopresin juga akan (14) meningkatkan permeabilitas H20 dan Na+
pada tubulus distal dan kolektivus. (15) dengan meningkatnya permeabilitas H 20 dan Na+
maka reabsorbsi juga akan meningkat, (16) urin yang dikeluarkan pun menjadi sedikit dan
pekat (17) volume dan tekanan plasma pun menjadi meningkat (18) dan mengatasi masalah
rendahnya volume plasma.
MEKANISME HOMEOSTASIS PADA KESEIMBANGAN ENERGI
(12) setelah kita makan tidak hanya PYY3-36 saja yang dihasilkan,kadar lemak dan nutrien dalam
duodenum juga akan naik. (13) keberadaan nutrien di usus halus membuat mukosa duodenum
mensekresikan Kolesitokinin yang akan memberikan efek kenyang. (14) keberadaan kolesitokinin
akan membuat NTS (Nukleus Traktus Solitarius), suatu bagian di batang otak (15) yang akan
memproses sinyal-sinyal kenyang.
HOMEOSTASIS PADA SISTEM DERMATOMUSKULOSKELETAL
DERMATOMUSKULOSKELETAL
Definisi : Sistem yang terdiri atas kulit, otot dan tulang yang saling terintegrasi satu sama lain
Klasifikasi : secara garis besar tulang dibagi 2 yaitu tulang keras (osteon) dan tulang rawan (kartilago)
Histologi tulang
kompak
Struktur makroskopik & mikroskopik integument (kulit)
Pendarahan akan
terjadi jika luka
menembus hingga
lapisan dermis atau
STRUKTUR KULIT/INTEGUMEN
lebih, karena mulai
EPIDERMIS lapisan dermin
terdapat pembuluh
Stratum Korneum adalah lapisan kulit yang paling luar. darah.
Stratum Granulosum adalah lapisan yang mengandung dua atau empat lapisan sel yang
disatukan oleh desmodom. Sel-sel ini mengandung granula keratohialin yang memiliki
pengaruh dalam pembentukan keratin pada lapisan atas epidermis.
Stratum Lusidum adalah lapisan yang mengandung dua sampai tiga lapisan sel yang tidak
memiliki inti yang biasanya terdapat pada kulit yang tebal yaitu telapak tangan dan tumit
kaki.
Stratum Germinalis adalah lapisan sel yang mengandung satu lapisan sel piral yang secara
aktif yang membelah diri secara mitosis untuk menghasilkan sel-sel yang berpindah ke dalam
lapisan-lapisan atas epidermis dan akhirnya ke permukaan kulit.
DERMIS
HYPODERMIS
Pada lapidan ini terdapat jaringan adipose (jaringan lemak) serta pembuluh darah.
Pada saat kontraksi, filament tipis dikedua sisi sarkomer bergeser kea rah dalam menuju pita A
1. Jembatan silang terjadi saat ion kalsium dilepaskan dari reticulum sarkoplasma menempel
pada troponin (3 polipeptida yng menempel pada tropomiosin).
2. Penempelan ion kalsium menyebabkan troponin berubah struktur dan menyebabkan
troponin yang melekat pada sisi perlekatan aktin terlepas dari sisi perlekatan nya.hal ini
memungkinkan kepala myosin untuk melekat dan membentuk jembatan silang.
3. Sebelum kepala myosin dapat melekat, kepala myosin perlu diaktifkan dengan ATP. ATP
akan mengalami reaksi hidrolisis membentuk ADP dan P, setelah reaksi kepala myosin dapat
melekat pada sisi perlekatan aktin.
4. Saat P terlepas dari kepala myosin, jembatan silang akan makin kuat
5. Lalu terjadi pelepasan ADP yang menyebabkan aktin terdorong ke arah tengah sarkomer.
Pergerakan ini menyebabkan sarkomer memendek.
6. Lalu jembatan silang ini terjadi berulang ulang selama kontraksi
RELAKSASI
Relaksasi terjadi saat ion kalsium yang melekat pada troponin terlepas dan di transport kembali ke
reticulum sarkoplasma. Lepas nya ion kalsium menyebabkan troponin kembali ke struktur semula
dan tropomiosin kembali melekat ke tempat perlekatan pada aktin
Mekanisme bergerak
Setiap otot memiliki dua atau lebih tendon (ujung otot). Tendon yang melekat pada tulang yang
bergerak disebut insersio, sedang yang melekat pada tulang yang tidak bergerak disebut origo.
Pergerakan terjadi karena tulang memiliki ikatan pada otot (origo dan insersio), saat otot
berkontraksi ataupun relaksasi.
MEKANISME HOMEOSTASIS PADA SISTEM THERMOREGULASI (BERKAITAN DENGAN SISTEM
DERMATOMUSKULOSKELETAL)
8
10
3
11
4
1 2
6
7
Pada kasus ini, Nyoman dan Sholeh bersepeda di saat musim kemarau yang panas, suhu tubuh
mereka naik diatas suhu normal, (1) saat suhu naik di atas normal, maka perubahannya akan
dideteksi oleh thermoreseptor. (2) Thermoreseptor akan memberikan informasi kepada
hypothalamus. Informasi-informasi akan diolah oleh hypothalamus dalam rangka untuk
mempertahankan keadaan suhu tubuh normal, cara-cara untuk mempertahankan suhu tubuh
adalah dengan (3) dilatasi dinding-dinding arteriola di kulit, (4) meningkatkan sekresi kelenjar
keringat, (4) mengurangi aktivitas otot. (6) dengan langkah-langkah itu tubuh akan melepaskan
panas (7) dan suhu tubuh kembali normal. (8) dengan hilangnya panas tubuh maka akan
menurunkan suhu darah (9) turunnya suhu darah merupakan umpan balik negatif yang akan
diterima oleh thermoreseptor. (11) theremoreseptor akan memberitahu hipotalamus bahwa suhu
sudah kembali normal.
HOMEOSTASIS PADA SISTEM RESPIRASI
SISTEM RESPIRASI
Definisi : adalah system yang terdiri atas saluran yang berfungsi untuk pertukaran gas dari atmosfer
ke dalam tubuh atau sebaliknya.
Secara structural
Bagian atas: Hidung, Rongga hidung, Faring
Bagian bawah : Laring, Trachea, Bronkhiolus dan cabang bronchioles,
Alveolus, Paru-paru
Secara fisiologi
a) Conducting portion (jalur masuk dan keluar)
Hidung, faring, laring, trachea, bronkhi
b) Respiratory portion (tempat terjadinya proses pertukaran gas)
Respiratory bronkhiolus, alveoli
Organ pada system respirasi
1) Hidung (nasal)
Udara masuk melalui bagian luar hidung yaitu elsternal nares, pada nares
terdapat sekat yang disebut septum. Selanjutnya udara masuk ke rongga
hidung, udara di saring, di hangatkan dan dilembabkan sesuai suhu dan
kelembapan tubuh. Pada hidung terdapat rambut hidung untuk proses
penyaringan. Padal rongga hidung terdapat silia untuk penyaringan, serta
mucus untuk menangkap molekul besar (berukuran lebih dr 10 mikrometer)
. penghasil mucus adalah sel goblet.
Udara perlu d sesuaikan suhu dan kelembapanya agar organ organ yang
terlibat dalam pernafasan tidak mengalami kekeringan (dried out)
FARING
LARING
LV : LARYNGEL VESTIBULE
G : SEROMUCOUS GLANDS
VF : VESTIBULAR FOLDS
L: LYMPHOID NODULES
V: NARROW SPACE
VM : VOCAL MUSCLE
BRONCHIAL WALL
MEKANISME HOMEOSTASIS PADA SISTEM RESPIRASI (SESUAI CASE)
4
KAITAN ANTARA KEGAGALAN FUNGSI ORGAN & HOMEOSTASIS
1. SISTEM RESPIRASI
a. Oksigen yang tidak terhantar ke otak dan jaringan tubuh lainya, sehingga
organ tubuh kekurangan oksigen
b. Respirasi yang terhambat akan menyebabkan tertumpuknya CO2 dalam darah
menyebabkan pH darah menjadi asam
c. Defisit O2 akan menyebabkan kondisi anaerob sehingga tercipta kondisi
asidosis metabolik
d. Penyakit asma yaitu terganggunya pertukaran oksigen dan karbondioksida
sehingga mengganggu homeostasis
2. SISTEM KARDIOVASKULAR
a. Gagal jantung = ketidakmampuan curah jantung untuk mengimbangi
kebutuhan tubuh akan pasokan darah
b. Mengakibatkan terganggunya berbagai fungsi kerja tubuh, karena pasokan
nutrisi, oksigen, hormon, dan pengangkutan zat sisa metabolisme terganggu.
Pada akhirnya menggangu sistem homeostasis tubuh secara keseluruhan
3. SISTEM THERMOREGULASI
Bila termoreseptor pusat yang berada di hipotalamus rusak maka pengaturan
suhu tubuh akan terganggu, tubuh akan memberikan respon yang salah pada
perubahan suhu yang terjadi sehingga mengacaukan keseimbangan suhu
tubuh.