Anda di halaman 1dari 18

KONTRASEPSI ORAL

Disusun oleh :
Yuristi Gumianti
Brianita Dwi Oktaviani
Yuni Sapitri
PENGERTIAN
 Pil KB atau oral contraceptives pill
merupakan alat kontrasepsi hormonal yang
berupa obat dalam bentuk pil yang dimasukkan
melalui mulut (diminum), berisi hormon
estrogen dan atau progesteron.
Bertujuan untuk mengendalikan kelahiran atau
mencegah kehamilan dengan menghambat
pelepasan sel telur dari ovarium setiap
bulannya. Pil KB akan efektif dan aman
apabila digunakan secara benar dan konsisten.
Kontrasepsi Oral
• Estrogen + Progesteron
• Estrogen
Estrogen

Manusia :
Estradiol(ovarium),
Estrogen Alami estrone, estriol
(ovarium, hati),
Hanil : estriol
Sumber Estrogen disintesis fetoplasenta
Sintetik : eksresi urin
Dienestrol,
benzestrol, Hewan (kuda jantan)
hexestrol, dll
Tumbuhan
(kacang kedelai)
 MK : Menginduksi sintesis protein spesifik melalui efek
androgen
Progesteron
Progesteron
disintesis dalam
ovarium (korpus
Alami luteum), testis,
adrenal dari
kolesterol yang
Sumber beredar, plasenta

Sintetis
Kontrasepsi oral

• MK : mengikat reseptor didalam sel membentuk


kompleks reseptor ligan untuk mengaktifkan
transkripsi gen
Pil Oral
Kombinasi

Kontrasep Pil Mini


si Oral
Pil Sekuensial
Pil Pasca
Senggama
Pil Oral Kombinasi

• Mengandung 2 jenis hormon yaitu


estrogen dan progesteron. Terdiri dari
21-22 pil kontrasepsi oral dan setiap
pilnya berisi estrogen dan progestin
dosis kecil, untuk pengunaan satu
siklus.
Jenis – Jenis POK
1. Monofasik
Pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet
mengandung hormon aktif estrogen/preogesteron
(E/P) dalm dosis yang sama, dengan 7 tablet tanpa
hormon aktif.
2. Bifasik
Pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet
mengandung hormon aktif estrogen/preogesteron
(E/P) dengan 2 dosis yang berbeda,tetap dengan 7
tablet tanpa hormon aktif.
3. Trifasik
Pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet
mengandung hormon aktif estrogen /preogesteron
Pil Mini

• Hanya mengandung progesteron,


bekerja dengan mengentalkan cairan
leher rahim dan membuat kondisi
rahim tidak menguntungkan bagi hasil
pembuahan. Hanya mengandung
derivat progestin, noretindron atau
norgestrel, dosis kecil, terdiri dari 21-
22 pil.
Pil Sekuensial

Terdiri dari 14-15 pil yang hanya berisi


derivat estrogen dan 7 pil berikutnya
berisi kombinasi esterogen dan
progesteron. Efektifitasnya sedikit lebih
rendah dan lebih sering menyebabkan
hal-hal yang tidak diinginkan bila
dibandingkan dengan tipe kombinasi.
Pil Pasca Senggama

• Pil pasca senggama merupakan pil


yang mengandung hormon estrogen
dosis tinggi yang hanya diberikan
untuk keadaan darurat saja, seperti
kasus pemerkosaan dan kondom
bocor. Mengandung dietilstilbestrol
25 mg, diminum 2 kali sehari, dalam
waktu kurang dari 72 jam
pascasanggama, selama 5 hari
MK : Kombinasi Estrogen dan Progesterol

• Hambatan selektif fungsi pituitari


hambatan ovulasi
• Perubahan mukosa endometrium dan
mukosa serviks menghambat
konsepsi dan implantasi
Lanjutan……
Penggunaan sediaan kombinasi atau
sekuensial yang dimulai pada hari ke 5
siklus haid akan meniadakan kadar
puncak FSH dan LH pada pertenghan
siklus. Penurunan kadar ini menyebabkan
hambatan ovulasi. Penggunaan preparat
yang hanya mengandung derivat
progesteron atau progestin saja, tidak
selalu dapat menghambat ovulasi.
Senyawa ini terutama mengubah jumlah
Penggunaan Kontrasepsi

• Pil (28) : 21 zat aktif, 7 plasebo,


setiap hari. Dimulai pada menstruasi
hari 1 (max hari ke-5) dimulai dari pil
yang mengandung zat aktif.
• Pil (21) : sama cara penggunaanya,
hanya dijeda selama 7 hari.
Efek Samping
1. Efek Samping Ringan
• Mual, nyeri payudara, dan edema yang
berhubungan dengan jumlah estrogen di
dalam preparat tersebut. Efek ini dapat
ditekan dengan menggantinya ke preparat
yang mengandung estrogen dalam jumlah
yang lebih kecil.
• Sakit kepala ringan dan sering selintas.
• Perdarahan putus obat seringkali gagal
terjadi dan dapat menyebabkan
kebingungan akan kehamilan. Bila hal ini
Efek Samping
2. Efek Samping Sedang
Hal-hal yang disebut dibawah ini mungkin
memerlukan penghentian pemakaian kontrasepsi
oral.
• Perdarahan antarhaid
• Penambahan berat
• Peningkatan pigmentasi kulit dapat terjadi
• Tumbuhnya jerawat
• Hirsutisme
• Dilatasi ureteral
• Infeksi vagina
• Amenore
Efek Samping

Efek Samping Berat


• Kelainan vaskular
• Kelainan saluran cerna
• Depresi
• Kanker
Kontraindikasi
Obat ini dikontraindikasikan pada penderita dengan
tromboflebitis, fenomena tromboembolik, dan kelainan
serebrovaskular atau riwayat masa lalu dengan keadaan ini.
Obat ini sebaiknya dihindari pada penderita tumor payudara
atau neoplasma yang bergantung estrogen lain. Karena
preparat-preparat ini menyebabkan memburuknya kelainan
yang sudah ada. Obat-obat ini juga seharusnya dihindari atau
digunakan dengan hati-hati pada penderita penyakit asma, hati,
eksim, migren, diabetes, hipertensi, neuritis optikal, neuritis
retrobulbar, atau kelainan konvulsif.
Kontrasepsi oral dapat menimbulkan edema, dan untuk alasan
tersebut maka preparat ini seharusnya digunakan hati-hati pada
penderita gagal ginjal atau pada edema yang tidak disukai atau
membahayakan.
Estrogen dapat meningkatkan laju pertumbuhan fibroid. Karena
itu, untuk wanita dengan tumor ini, harus dipilih obat yang
kandungan estrogennya paling kecil dan progestin yang sangat
androgenik.

Anda mungkin juga menyukai