Kelompok : 1 (satu)
Kelas : Akbid 2 c
Pil Kombinasi
Dosen pengampu : Hadriani Irwan, S.ST., M.Keb
Nama Anggota :
1. Amrah
2. Atika Nurhalisa
3. Imelda Kurniasary
4. Dewi Safitri
5. Fidelia Parantean
6. Kamelia
7. Musdalifah
8. Annisa Oktaviani
MAKASSAR
2019
Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan berkah dan
hidayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini yang berjudul, “Pil kombinasi” dalam mata kuliah Asuhan Kebidanan
Masa Nifas sebagai bentuk pengajuan tugas oleh Ibu Hadriani Irwan,
S.ST., M.Keb.
Adapun makalah ini berisi 3 Bab yakni Bab 1 berupa pendahuluan
dari pembuatan makalah, Bab 2 berupa pembahasan dari materi dan Bab
3 yang berisi kesimpulan dan saran berupa ringkasan dari makalah ini.
Kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
untuk makalah ini. Akhir kata, semoga segala informasi yang terdapat di
dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Kata Pengantar................................................................................... 2
C. Tujuan ....................................................................................... 5
A. Pengertian ................................................................................. 6
A. Kesimpulan ............................................................................... 16
B. Saran......................................................................................... 16
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
C. Tujuan
PEMBAHASAN
A. Pengertian
B. Jenis-jenis Pil KB
Terdapat 2 jenis pil KB, yaitu pil KB yang mengandung
kombinasi estrogen dan progesteron, serta pil KB yang hanya
mengandung progesteron. Pil KB yang mengandung kombinasi
estrogen dan progesteron dapat dibedakan menjadi tiga kelompok,
yaitu:
1. Pil KB monofasik. Pil KB monofasik mengandung kadar hormon
estrogen dan progesteron yang konstan untuk setiap pil aktifnya
dalam satu siklus penggunaan pil KB.
2. Pil KB bifasik. Pil KB bifasik mengandung kadar hormon estrogen
dan hormon progesteron, namun terdapat perubahan isi hormon
pada setengah siklus pil aktifnya.
Ethinylestradiol + Cyproterone
Diane 35, Celicor, Neynna, Eva
acetate
Peringatan :
Obat golongan ini tidak boleh dikonsumsi oleh wanita hamil atau
kemungkinan dalam keadaan hamil. Jika seorang wanita ingin
mengonsumsi pil KB, maka harus berkonsultasi dengan dokter
terlebih dahulu untuk memastikan bahwa dirinya tidak sedang
hamil.
Ibu menyusui juga sebaiknya tidak menggunakan pil KB sebagai
alat kontrasepsi. Dokter akan merekomendasikan metode
kontrasepsi lainnya, seperti spiral (IUD), KB implan (susuk),
atau KB suntik.
Tidak semua wanita cocok untuk menggunakan pil KB sebagai alat
kontrasepsi. Beberapa pertimbangan yang akan diperhatikan
dokter sebelum mengijinkan wanita mengonsumsi pil KB, antara
lain:
o Penyakit yang diderita, terutama penyakit jantung dan
pembuluh darah, hipertensi, diabetes, serta kanker
payudara, rahim, dan kanker hati.
o Siklus menstruasi.
o Obat-obatan yang sedang dikonsumsi.
Pil KB tidak dapat melindungi dari infeksi menular seksual,
sehingga dianjurkan untuk menggunakan kondom saat
berhubungan seksual, bila berisiko tertular infeksi menular seksual.
Wanita berusia di atas 35 tahun atau memiliki
kebiasaan merokok lebih berisiko mengalami penyakit jantung, bila
menggunakan pil KB sebagai alat kontrasepsi.
E. Interaksi Obat
1. Mual
2. Pengerasan payudara
3. Terjadi perdarahan di antara dua siklus menstruasi
(metrorrhagia)
4. Turunnya gairah seksual
5. Peningkatan berat badan
6. Perubahan mood dan emosi
1. Gangguan penglihatan
2. Pembengkakan dan nyeri pada tungkai
3. Terbentuknya gumpalan darah
4. Sakit kepala hebat
5. Nyeri perut hebat
6. Nyeri dada
7. Serangan jantung
8. Stroke
G. efektifitas pil KB
I. manfaat pil KB
J. kekurangan pil KB
Sebagian besar wanita mengalami efek ringan dan
sementara, seperti sakit kepala, mual, nyeri payudara, perdarahan
di antara menstruasi, dan perubahan suasana hati, selama tiga
bulan pertama — jika efek samping tidak menghilang setelah
beberapa bulan, mungkin membantu untuk mengubah ke jenis atau
merek pil yang berbeda.
Terakhir, meski efektif untuk mencegah kehamilan, tapi pil ini tidak
melindungi Anda terhadap penularan penyakit kelamin.
Kombinasikan penggunaan pil KB dengan kondom lateks atau
kondom wanita saat berhubungan seks untuk mencegah peluang
penyebaran penyakit.
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
“Tiada gading yang tak retak”, itulah kalimat yang dapat kami
ucapkan. Karena itu kami dengan lapang dada menerima segala kritik
ataupun saran untuk menyempurnakan makalah ini.Semoga materi ini
dapat menambah wawasan kita mengenai sejarah perkembangan
pelayanan dan pendidikan bidan. Tidak hanya di dalam negeri, tetapi
juga di luar negeri.
(https://hellosehat.com/kehamilan/sub/kekurangan-dan-kelebihan-pil-kb/)
(https://www.alodokter.com/pil-kb)