PIL KB
Disusun Oleh:
KELOMPOK 5
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan
hidayah-Nyalah sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah kesehatan
reproduksi dan keluarga berencana yang berjudul “PIL KB”.
Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari bahwa dalam makalah ini
masih terdapat banyak kesalahan dan kekeliruan serta jauh dari kesempurnaan
sebagaimana yang kita harapkan. Oleh karena itu, dengan senang hati kami
senantiasa mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi
kesempurnaan makalah ini di kemudian hari.
Demikianlah makalah ini disusun, semoga dapat bermanfaat bagi kita semua
dan semoga jerih payah kita mendapat berkah dari Tuhan Yang Maha Esa. Amin.
Tim Penyusun
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, penyusun merumuskan masalah
sebagai berikut:
a. Apa pengertian dari pil KB?
b. Apa saja jenis-jenis pil KB?
c. Apa saja komposisi dari pil KB?
d. Apa saja keuntungan dari pil KB?
e. Apa saja kerugian dari pil KB?
f. Apa saja efek samping yang ditimbulkan dari pil KB?
g. Bagaimana cara dan waktu penggunaan pil KB?
h. Apa saja kontra indikasi dari penggunaan pil KB?
1.3 Tujuan
Tujuan penulisan sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui pengertian dari pil KB.
b. Untuk mengetahui saja jenis-jenis pil KB.
c. Untuk mengetahui komposisi dari pil KB.
d. Untuk mengetahui keuntungan dari pil KB.
e. Untuk mengetahui kerugian dari pil KB.
f. Untuk mengetahui efek samping yang ditimbulkan dari pil KB.
g. Untuk mengetahui cara dan waktu penggunaan pil KB.
h. Untuk mengetahui kontra indikasi dari penggunaan pil KB.
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
Pil kombinasi terdiri dari 3 jenis yaitu:
1. Monofasik: pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung
hormon aktif estrogen/progestin (E/P) dalam dosis yang sama,
dengan 7 tablet tanpa hormon aktif.
2. Bifasik: pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung
hormon aktif estrogen/progestin (E/P) dengan 2 dosis yang berbeda,
dengan 7 tablet tanpa hormon aktif.
3. Trifasik: pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung
hormon aktif estrogen/progestin (E/P) dengan tiga dosis yang
berbeda, dengan 7 tablet tanpa hormon aktif.
7
B. Pil Progestin (Mini Pil)
Pil progestin atau mini pil hanya mengandung hormon progesteron dalam
dosis rendah. Dosis progestin yang digunakan 0,03-0,05 mg per tablet.
8
5. Dapat digunakan jangka panjang selama perempuan masih ingin
menggunakannya untuk mencegah kehamilan.
Pil kombinasi ini aman digunakan bagi wanita yang telah
memasuki masa produktif, tidak hanya itu kontrasepsi ini juga
memberikan manfaat kesehatan bagi alat-alat reproduksi.
6. Dapat digunakan sejak usia remaja hingga monopause.
Wanita memiliki hormon esterogen dan progesteron 2x lebih
banyak dibandingkan pria untuk memfasilitasi kegiatan reproduksi.
Wanita remaja pubertas dan menopause yang telah memasuki masa
reproduksi memiliki tingkat progesterone rendah. Sehingga pil
kombinasi dapat digunakan usia remaja dan menopause.
7. Mudah dihentikan setiap saat.
Pil ini dapat dihentikan setiap saat, apabila wanita tersebut atau
pasangan suami istri tersebut merencanakan ingin memiliki anak.
8. Kesuburan segera kembali setelah penggunaan pil dihentikan.
Penggunaan pil kombinasi menghambat untuk terjadinya ovulasi
dan implantasi pada tuba. Pada banyak wanita, setelah penggunaan
pil kombinasi kesuburan mereka kembali setelah menggunakan pil.
Tapi ada juga yang membutuhkan waktu beberapa bulan berevolusi.
9. Dapat digunakan sebagai kontrasepsi darurat.
Kontrasepsi darurat pada hal ini menekankan bahwa jenis
kontrasepsi ini digunakan pada keadaan dan masa yang tidak boleh
ditunda dan harus efisien.
10. Membantu mencegah : kanker ovarium, kanker endometrium, kista
ovarium, penyakit radang panggul, kelainan jinak pada payudara,
kelainan jinak pada payudara, dismenore, acne (jerawat).
Penggunaan pil kombinasi bisa menurunkan resiko beberapa
jenis kanker. Seperti penelitian yang dilakukan oleh ilmuan
ginekologi dari ameika serikat yang telah dipublikasikan bahwa
wanita yang menggunakan pil kb sebagai alat kontrasepsi paling
tidak sudah menurunkan resiko kanker lebih dari 10%, hal ini
9
disebapkan karena control esterogen dari hormone buatan pil
tersebut.
10
e. Nyaman dan mudah digunakan
Pil progestin dapat digunakan kapanpun dan dimanapun,
sehingga para penggunanya tidak perlu dikhawatirkan oleh
kesulitan dalam penggunaanya. Tetapi tetap saja harus
dikonsumsi sesuai dengan aturan pakainya.
f. Sedikit efek samping
g. Dapat dihentikan setiap saat
Artinya penggunaan Pil progestin dapat dihentikan setiap
saat apabila terjadi efek samping yang berarti dan membuat
pengguna merasa tidak nyaman, lalu diganti dengan bentuk alat
kontrasepsi lainnya.
2. Keuntungan non-kontraseptif:
a. Mengurangi nyeri haid
b. Mengurangi jumlah darah haid
Pada saat menstruasi, darah haid dapat berkurang 50-70%
terutama pada hari pertama dan kedua menstruasi. Hal ini
bergntung pada penggunaan dosis pil progestin. Karena semakin
kecil frekuensi penggunaan pil, maka semakin sedikit pula darah
haid yang keluar.
Penggunaan kb ini secara jangka panjang dapat berdampak
pada kurangnya darah haid, tidak ada darah samaskali atau
bahkan bisa terjadi Amenore.
c. Menurunkan tingkat anemia
d. Mencegah kanker endometrium
e. Dapat diberikan pada penderita endometriosis
f. Kurang menyebabkan peningkatan tekanan darah, nyeri kepala,
dan depresi
g. Dapat mengurangi keluhan pre-menstrual sindrom (sakit kepala,
perut kembung, nyeri payudara, nyeri pada betis, lekas marah)
11
2.5 Kerugian Pil KB
A. Pil Kombinasi
Adapun kerugian dalam menggunakan pil kombinasi sebagai
berikut:
1. Harus di konsumsi secara teratur
2. Tidak memberi perlindungan terhadap infeksi menular seksual dan
HIV
3. Mengurangi kualitas dan kuantitas ASI juga mengurangi durasi
laktasi
4. Mual, terutama pada 3 bulan pertama
5. Perdarahan bercak atau perdarahan sela, terutama 3 bulan pertama
6. Pusing
7. Nyeri Payudara
8. Berat badan naik sedikit, tetapi pada perempuan tertentu kenaikan
berat badan justru memiliki dampak positif.
9. Pada sebagian kecil perempuan dapat menimbulkan depresi, dan
perubahan suasana hati, sehingga keinginan untuk melakukan
hubungan seks berkurang
10. Dapat meningkatkan tekanan darah dan retensi cairan, sehingga
resiko struk, dan gangguan pembekuan darah pada vena dalam
sedikit meningkat. Pada perempuan usia > 35 tahun dan merokok
perlu hati-hati.
B. Pil Progestin (Mini Pil)
Beberapa kerugian dari pil progestin (mini pil) yaitu:
1. Hampir 30-60% mengalami gangguan menstruasi (perdarahan sela,
spotting, amenore)
Perdarahan sela yang terjadi selama penggunaan kontrasepsi
hormonal tidak perlu di takuti. Angka kejadian perdarahan sela
cukup tinggi. Perdarahan sela yang terjadi dapat berupa perdarahan
bercak atau spotting. Bila perdarahan ini terjadi pada usia di atas 40
tahun, dan telah menggunakan kontrasepsi hormonal cukup lama,
12
maka perlu dilakukan dilatasi dan kuretasi. Bila spotting yang terjadi
baru beberapa bulan saja, tidak perlu dilakukan kuretasi.
Pada wanita yang sebelum penggunaan pil kontrasepsi sudah
mengalami gangguan haid, pada pemberian pil kontrasepsi akan
sangat mudah mengalami gangguan haid seperti perdarahan bercak.
Perdarahan sela ataupun sela ataupun perdarahan bercak dapat juga
terjadi bila wanita yang sedang menggunakan pil kontrasepsi
tersebut sedang menggunakan obat-obat tertentu seperti antibiotika
tetrasiklin, amoksisilin, atau obat oral antidiabetika dan
antituberkulostatika. Obat-obat ini dapat mempengaruhi
metabolisme kontrasepsi hormonal di dalam hati, sehingga terjadi
penurunan konsentrasinya di dalam darah.
2. Tidak ada proteksi terhadap infeksi menular seksual atau HIV
Penggunaan kontrasepsi pil progestin bukan berarti bisa
memproteksi infeksi menular seksual atau HIV karena pil hanya
berbentuk obat-obatan sedangkan penularan infeksi menular seksual
atau HIV melalui sekret vagina. Sehingga bagi pasangan suami istri
yang salah satunya telah di diagnosa mengalami penyakit menular
seksual yang akan melakukan hubungan seksual dan masih menunda
kehamilan disarankan untuk menggunakan kontrasepsi jenis lain
yaitu kondom.
3. Peningkatan berat badan
Peningkatan hormon dalam tubuh merangsang nafsu makan dari
pengguna kontrasepsi jenis ini, sehingga dengan sendirinya terjadi
peningkatan berat badan.
4. Harus digunakan setiap hari dan pada waktu yang sama
Karena dosis dalam pil tersebut rendah sehingga harus di minum
setiap hari dan pada waktu yang sama sehingga kegagalan kontrasesi
jenis ini kemungkinannya sangat kecil.
13
5. Bila lupa satu pil saja, kegagalan menjadi lebih besar
Karena dosis dalam pil tersebut rendah sehingga harus di minum
setiap hari dan pada waktu yang sama sehingga kegagalan kontrasesi
jenis ini kemungkinannya sangat kecil.
6. Payudara menjadi tegang, mual, pusing, dermatis atau jerawat
7. Risiko kehamilan ektopik cukup tinggi (4 dari 100 kehamilan), tetapi
risiko ini lebih rendah jika dibandingkan dengan perempuan yang
tidak menggunakan mini pil.
Hormon progesteron yang terkandung dalam pil dapat
menghambat pergerakan silia untuk mengantarkan sel telur kedalam
tuba falopi, karena terganggunya pergerakan sillia tersebut
mengakibatkan sel telur tidak terjadi pembuahan di dalam tuba falopi
melainkan diluar tuba falopi atau sering disebut kehamilan ektopik.
14
2. Penambahan berat badan
Walau tergolong efek samping yang jarang, beberapa wanita
mengalami kenaikan berat badan tubuh. Hal ini umumnya terjadi
karena penumpukan cairan. Efek samping ini biasanya tidak
berlangsung lama dan berat badan bisa kembali normal setelah
beberapa waktu menggunakan pil KB.Beberapa wanita dapat
mengalami peningkatan berat badan karena terjadinya retensi
(tertahannya) cairan di dalam tubuh. Peningkatan berat badan ini
biasanya tidak terlalu banyak dan tidak terjadi pada sebagian besar
wanita. Peningkatan berat badan ini biasanya juga hanya bersifat
sementara dan akan menghilang dengan sendirinya dalam waktu 2-3
bulan.
Berbagai penelitian pun menemukan bahwa tidak ada bukti kuat
bahwa penggunaan pil KB memang dapat menyebabkan peningkatan
berat badan. Terjadinya peningkatan berat badan atau tidak setelah
menggunakan pil KB sebenarnya juga dipengaruhi oleh beberapa hal
seperti faktor genetika, gaya hidup, dan jenis KB yang
digunakan.Sekarang ini, terdapat 2 jenis pil KB yang biasa
digunakan yaitu pil kombinasi, yang mengandung estrogen dan
progestin serta pil KB yang hanya mengandung progestin
3. Nyeri tekan pada/payudara mengecil
Nyeri pada payudara biasanya terjadi pada wanita yang baru saja
menggunakan pil KB. Hal ini bisa disebabkan karena perubahan
hormon dari pil KB bisa membuat payudara menjadi lebih kencang,
lembut dan selalu berubah saat akan menghadapi siklus.
4. Jerawat
Pada wajah tidak hanya ditimbulkan akibat penggunaan pil KB
yang tidak cocok dengan tubuh, melainkan karena faktor kebiasaan
seseorang. Pada satu kasus ketika wajah anda seharian terdedah
matahari langsung, dan kepanasan, anda dianjurkan untuk tidak
langsung membasuh muka anda dengan air.kandungan hormon
15
progesterone dalam pil kb memang dapat menimbulkan jerawat jika
tubuh anda tidak sesuai.
5. Mual
Wanita yang baru mulai mengkonsumsi atau memakai pil KB
biasanya akan merasa mual pada minggu-minggu pertama. Mual
menjadi efek samping yang sangat ringan tapi juga bisa menjadi
lebih berat dan mengganggu aktifitas. Untuk mengatasi mual
sebaiknya pil KB diminum setelah makan atau sebelum tidur malam.
6. Sakit kepala
Sakit kepala dapat terjadi karena stress, kurang tidur, infeksi
sinus, atau migraine. Pil KB dapat membuat sakit kepala lebih baik
atau lebih buruk. Efek ini biasanya akan terasa pada awal
mengonsumsi pil KB. Jika efek tersebut tidak berkurang,
pertimbangkan untuk berganti merek obat atau metode kontrasepsi
dan konsultasikan dengan dokter.
7. Pusing
Pusing menjadi salah satu efek samping dari pil KB karena
kandungan estrogen yang sangat rendah. Kondisi ini sering terjadi
pada wanita yang baru mulai menggunakan pil KB atau memang
memiliki masalah kesehatan tertentu seperti tekanan, stress atau
migren. Pusing biasanya akan hilang sendiri tanpa perawatan kecuali
jika pusing terjadi lebih dari 7 hari.
B. Pil Progestin (Mini Pil)
Efek samping dari mini pil yaitu:
1. Perubahan pola menstruasi
a. Dapat terjadi perdarahan bercak dan perdarahan menyerupai
haid dengan insidens 6-25%
b. Lama haid dan volume darah haid dapat berubah
c. Panjang siklus dapat sangat bervariasi
d. Tetapi ada peneliti yang menyatakan bahwa gangguan tersebut
lebih sering terjadi pada wanita dengan berat badan
rendah/kurus. Variasi dalam panjang siklus haid sangat
16
beragam, ada yang siklusnya sangat pendek (11-17 hari, pada
10-20% kasus), ada yang sangat panjang > 45 hari (5-10%).
e. Memang tidak ditemukan efek buruk pada perkembangan janin,
tetapi progestin dosis tinggi yang diberikan pada kehamilan dini
kadang-kadang dapat menyebabkan maskulinisasi dari janin
wanita.
2. Nyeri tekan payudara
Pada siklus pertama payudara dapat terasa nyeri/ tegang tetapi
gejala ini segera menghilang pada siklus berikutnya.
3. Sakit kepala
Kadang-kadang keluhan ini dirasakan karena kecemasan
menggunkan pil kontrasepsi. Migraine kemudian akan menyembuh
atau kadang-kadang malah menghebat. Harus difikirkan
kemungkinan migraine timbul secra tiba-tiba dan hebat atau nyeri
kepala yang hebat.
4. Mual dan pusing
Mual/muntah sering ditemukan pada siklus pertama dan dapat
berulang pada siklus berikutnya. Pada umumnya mual/muntah ini
akan menghilang bila penggunaan pil dteruskan. Bila mual/muntah
masih berlangsung terus maka harus difikirkan tentang kemungkinan
kehamilan.
17
4. Setelah melahirkan: Setelah 6 bulan pemberian ASI ekslusif; setelah
3 bulan dan tidak menyusui; pasca keguguran (setelah atau dalam
waktu 7 hari).
5. Bila berhenti menggunakan kontrasepsi injeksi, dan ingin
menggantikan dengan pil kombinasi, pil dapat segera diberikan tanpa
perlu menunggu haid
B. Pil Progestin (Mini Pil)
1. Mulai hari pertama sampai hari ke 5 siklus haid. Tidak diperlukan
pencegahan dengan kontrasepsi lain.
2. Dapat digunakan setiap saat, asal saja tidak terjadi kehamilan. Bila
menggunakannya setelah hari ke 5 siklus haid, jangan melakukan
hubungan seksual selama 2 hari atau menggunakan metode
kontrasepsi lain untuk 2 hari saja.
3. Bila klien tidak haid (amenorea), mini pil dapat digunakan setiap
saat, asal saja diyakini tidak hamil.
4. Minum pil setiap hari pada saat yang sama
5. Bila menyusui antara 6 minggu dan 6 bulan pasca persalinan dan
tidak haid, mini pil dapat dimulai setiap saat. Bila menyusui penuh,
tidak memerlukan metode kontrasepsi tambahan. Mini pil dapat
diberikan segera pasca keguguran.
6. Bila lebih dari 6 minggu pasca persalinan dan klien telah mendapat
haid, mini pil dapat dimulai pada hari 1-5 siklus haid.
7. Bila lupa 1 atau 2 pil, minum segera pil yang terlupa dan gunakan
metode pelindung sampai akhir pelindung. Bila terlambat lebih dari
3 jam, minumlah pil tersebut begitu ingat.
8. Bila klien sebelumnya menggunakan kontrasepsi hormonal lain dan
ingin menggantinya dengan mini pil, mini pil dapat segera diberikan,
bila saja kontrasepsi sebelumnya digunakan dengan benar atau Ibu
tersebut sedang tidak hamil. Tidak perlu menunggu sampai
datangnya haid berikutnya.
18
9. Bila kontrasepsi yang sebelumnya adalah kontrasepsi suntikan, mini
pil diberikan pada jadwal suntikan berikutnya. Tidak diperlukan
penggunaan metode kontrasepsi yang lain.
10. Bila kontrasepsi sebelumnya adalah kontrasepsi non hormonal dan
ibu tersebut ingin menggantinya dengan mini pil, mini pil diberikan
pada hari 1-5 siklus haid dan tidak memerlukan metode kontrasepsi
lain
11. Bila kontrasepsi sebelumnya yang digunakan adalah AKDR
(termasuk AKDR yang mengandung hormon), mini pil dapat
diberikan pada hari 1-5 siklus haid.
19
5. Perokok dengan usia >35 tahun
Nikotin dalam rookok menyebabkan vasokontriksi pembuluh
farah sehingga oksigen ke jantung berkurang. Hal ini dapat
mempeberat kerja jantung karena kebutuhan oksigen semakin
bertambah. Pembuluh darah di endometrium pun mengalami atrofi,
sehingga peluruhan endometrium semakin bertambah banyak.
6. Riwayat penyakit jantung, stroke, atau tekanan darah > 180/110
mmHg
Estrogen dalam pil kombinasi dapat menyebabkan trombosis
darah sehingga dapat serangan jantng, jika pembekuan darah ini
terjadi di otak maka akan mengalami stroke.
Dalam pil KB mengandung hormon estrogen dan progesteron
yang diminum secara terus menerus maka akan terjadi peningkatan
hormon sehingga dapat meningkatkan tekanan darah.
7. Riwayat gangguan faktor pembekuan darah atau kencing manis > 20
tahun
Karena didalam pil KB terdapat progesteron dan estrogen.
Progesteron berpengaruh terhadap metabolisme karbohidrat antara
lain menurunkan jumlah dan afinitas reseptor insulin terhadap
glukosa dan meningkatkan jumlah kortisol bebas, sehingga hasil
akhirnya adalah meningkatnya kadar gula darah. Estrogen antara lain
akan meningkatkan aktivitas pembekuan darah, sehingga akan
memudahkan trombosis (pembekuan) di pembuluh darah, dengan
akibat lanjut menyebabkan sumbatan dan gangguan pada aliran
darah. Makin besar dosis estrogen yang diberikan, makin besar pula
efeknya
8. Kanker payudara atau dicurigai kanker payudara
Kontrasepsi hormonal yang dipakai dalam jangka panjang bisa
merangsang kembali terjadinya pertumbuhan sel-sel tumor dan
kanker payudara.
20
9. Migrain dan gejala neurologik fokal (epilepsi/riwayat epilepsi)
Obat-obat khusus yang dikonsumsi oleh penderita migrain,
epilepsi dan lain-lain jika dikonsumsi bersama pil kombinasi maka
dapat menurunkan efektivitas dari pil kombinasi.
10. Tidak dapat menggunakan pil secara teratur setiap hari
21
kontrasepsi mini pil. Sebaliknya ibu dapat disarankan menggunakan
alat kontrasepsi lain (non-hormonal).
6. Kanker payudara atau riwayat kanker payudara
Penggunaan kontrasepsi hormonal atau pil mini (progestin)
dapat memperberat nyeri tekan payudara.
7. Sering lupa menggunakan pil
Kontrasepsi mini pil ini wajib dikonsumsi setiap hari, jika ibu
lupa mengkonsumsi maka dapat menurunkan efektifitas mini pil
tersebut, dan dapat terjadinya kehamilan.
8. Mioma uteri
Pada pemberian kontrasepsi hormonal dengan dosis estrogen
dan progesteron yang rendah tidak terjadi pembesaran miom yang
bermakna, tetapi jika di konsumsi dalam jangka panjang dapat
terjadi peningkatan hormon progesteron atau ketidak seimbangan
hormon dalam tubuh. Oleh karena itu pada wanita dengan mioma
uteri lebih dianjurkan menggunakan alat kontrasepsi non-hormonal.
9. Progestin memicu pertumbuhan mioma uteri
Selama kehamilan biasanya terjadi penebalan miomauteri.
Penebalan ini terjadi akibat pengatuh estrogen dan progesteron, yang
kadarnya memang sangat tinggi dalam kehamilan. Namun bila pada
uterus terdapat mioma, maka pemberian kontrasepsi hormonal
kombinasi maupun sekuensial akan memicu pertumbuhan mioma,
karena mioma banyak mengandung reseptor estrogen dan
progesterone.
10. Riwayat stroke
11. Progestin menyebabkan spasme pembuluh darah
22
23
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kontrasepsi adalah alat untuk mencegah kehamilan setelah berhubungan
intim. Alat ini atau cara ini sifat tidak permanen dan memungkinkan
pasangan untuk mendapatkan anak apabila diinginkan. Ada berbagai macam
jenis alat kontrasepsi salah satunya oral kontrasepsi atau pil.
Pil KB merupakan salah satu kontrasepsi hormonal yang bertujuan untuk
mencegah terjadinya kehamilan yang ditambahkan ke dalam tubuh seorang
wanita dengan cara diminum (pil) berisi hormon estrogen dan atau
progesteron.
Terdapat dua jenis pil KB, yaitu pil kombinasi dan pil progestin atau mini
pil. Pil kombinasi merupakan pil kontrasepsi yang dibuat dari dua hormon
sintetis, yaitu semua pil mengandung hormon estrogen dan progesteron.
Sedangkan pil progestin (mini pil) merupakan pil kontrasepsi yang
mengandung hormon progestin saja.
Dalam mengonsumsi pil KB, ada beberapa hal yang perlu
dipertimbangkan yaitu keuntungan dari pil KB, kerugian pil KB, efek
samping yang ditimbulkan pil KB, yang tidak boleh menggunakan pil KB
(kontra indikasi), serta cara dan waktu penggunaan pil KB.
3.2 Saran
Sebaiknya kepada para petugas kesehatan agar dapat lebih memahami
tentang kontrasepsi pil KB sehingga dapat mengaktualisasikan kepada para
masyarakat/akseptor KB.
24
DAFTAR PUSTAKA
Glasier, Anna & Gabbie, Alisa. 2006. Keluarga Berencana dan Kesehatan
Reproduksi. Jakarta : EGC.
iv