(Diagram Ishiqawa)
DI SUSUN OLEH :
1. Riska Novianasari
2. Ulfa Dwi Jayanti
3. Dewi Permata Sari
4. Emi Syahtrianggaeni
5. Rizka febri Cahyani
6. Sevi Ariyati
7. Novita Sari
8. Reni Saputri
9. Meri Gustina
10. Ismalinda
11. Ade Anggi
PRINGSEWU-LAMPUNG
TAHUN 2017
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat limpahan rahmat dan
karunia-Nya sehingga dapat menyusun makalah mata kuliah mutu pelayanan keperawatan dan
kebidanan. Makalah ini membahas tentang diagram ishiqawa.
Dalam penyusunan makalah ini, kami banyak mendapat tantangan dan hambatan akan
tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan ini bisa teratasi. Karena itu kami
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini, semoga mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk
penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari ibu dosen dan teman-teman sangat kami
harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini
memberikan manfaat bagi kita semua.
penulis
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
Diagram sebab akibat adalah suatu tools yang membantu tim untuk menggabungkan
ide-ide mengenai penyebab potensial dari suatu masalah. Diagram ini juga bisa disebut
dengan diagram fishbone karna bentuknya yang seperti tulang ikan. Masalah yang terjadi
dianggap sebagai kepala ikan sedangkan penyebab masalah dilambangkan dengan tulang-
tulang ikan yang dihubungkan menuju kepala ikan. Tulang paling kecil adalah penyebab
yang paling spesifik yang membangun penyebab yang lebih besar (tulang yang lebih besar).
Diagram pareto merupakan suatu gambaran yang mengurutkan data yang tertinggi
sampai yang terendah. Hal ini dapat membantu menemukan masalah yang paling penting
untuk diselesaikan (pada urutan tertinggi) sampai dengan yang tidak harus diselesaikan
(pada urutan terendah). Selanjutnya akar utama permasalahan tersebut dapat dianalisis
menggunakan diagram sebab akibat.
Ini bukan ajakan untuk menikmati tulang ikan layaknya kucing. Tapi gambar tersebut juga
bukan bermaksud mengaburkan topik tulisan mengenai sebuah “tulang ikan”. Yakni
tepatnya sebuah meetode / tool yang disebut dengan diagram tulang ikan (fishbone
diagram). Atau sering juga disebut dengan cause effect diagram. Penggagas adalah seorang
ilmuan jepang yang juga alumni teknik kimia universitas tokyo. Sehingga sering juga
disebut manajemen khualitas. Yang menggunakan data verbal (non-numerical). Atau data
kualitatif. Dr. Ishikawa juga ditengarai sebagai orang pertama yang memperkenalkan 7 alat
atau metode pengendalian khualitas (7 tools) yakni:
1. Fishbone diagram (diagram sebab-akibat)
Fishbone diagram (diagram sebab-akibat) dikembangkan oleh Dr. Kaoru
Ishikawa pada tahun 1943, sehingga sering disebut dengan diagram ishikawa.
Diagram sebab akibat (cause and effect diagram atau fishbone diagram). Adalah
sebuah teknik grafis yang digunakan untuk mengurutkan dan menghubungkan
interaksi antara faktor-faktor yang berpengaruh dalam suatu proses.
Diagram ini berguna untuk menganalisis dan menemukan faktor-faktor yang
berpengaruh atau efek secara signifikan didalam menentukan karakteristik kualitas
output kerja. Efek ini bisa bernilai baik dan bisa bernilai buruk. Jadi dengan
diketahui sebab dari efek yang terjadi, diharapkan hasil dari proses produksi bisa
diperbaiki dengan mengubah faktor terkontrol dari suatu proses. Diagram ini juga
berguna untuk mengidentifikasi akar penyebab potensi dari suatu masalah. Diagram
sebab akibat mengfokuskan pada penekanan masalah atau gejala yang merupakan
akar penyebab masalah. Diagram sebab akibat juga menampilkan penyebab-
penyebab masalah dengan cara menghubungkan penyebab-penyebab menjadi satu.
2. Peta kendali (Control chart)
Peta kendali (control chart) adalah peta yang menunjukkan batas-batas yang
dihasilkan oleh suatu proses dengan tingkat kepercayaan tertentu. Peta kendali untuk
menunjukkan batasan khualitas dalam proses produksi, dan sangat bermanfaat untuk
deteksi situasi abnormal diluar standar yang ditentukan dalam proses manufaktur.
3. Run chart
4. Histogram
Histogram adalah bentuk dari grafik kolom yang memperlihatkan distribusi yang
diperoleh bila mana data dalam bentuk angka telah terkumpul. Meskipun suatu
histogram dibuat berdasarkan contoh data, namun tujuannya adalah untuk
memberikan sarana mengenai kemungkinan distribusi keseluruhan data (populasi)
yang contoh datanya diambil. Dalam histogram, nilai dari perubah
berkesinambungan digambarkan pada sumbu horizontal yang dibagi dalam kelas
atau sel yang mempunyai ukuran sama. Biasanya ada satu kolom untuk tiap kelas
dan tingginya kolom menggambarkan jumlah terjadinya nilai data dalam jarak yang
digambarkan oleh kelas. Histogram ini dipakai untuk menentukan masalah dengan
melihat bentuk dan sifat dispersi dan nilai rata-rata.
5. Scatter diagram
Adalah perangkat untuk pembuktian degaan sebab akibat. Proses
penyusunannya adalah dengan menggunakan diagram sebab akibat, data
dikumpulkan dalam bentuk pasangan titik (x,y). Dari titik-titik tersebut dapat
diketahui hubungan antara variabel x dan variabel y, apakah ada hubungan positif
atau negatif.
6. Pareto chart
Diagram pareto merupakan suatu gambaran yang mengurutkan data yang
tertinggi sampai yang terendah. Hal ini dapat membantu menemukan masalah yang
paling penting untuk diselesaikan (pada urutan tertinggi) sampai dengan yang tidak
harus diselesaikan (pada urutan terendah). Selanjutnya akar utama permasalahan
tersebut dapat dianalisis menggunakan diagram sebab akibat.
Diagram pareto membantu memfokuskan pada sejumlah masalah atau efek yang
sedikit tetapi dengan dampak terbesar (memakai skala prioritas). Digunakan untuk
menemukan masalah utama kecacatan dan penyebab utama kecacatan dengan cara
mengklarifikasi masalah mutu kedalam sebab penting yang sedikit dan sebab tidak
penting yang banyak. Dalam banyak hal, kebanyakan rusak dan biaya yang timbul
didapat dari sejumlah kecil dari sebab (purba, 2008).
7. flowchart
Diagram tulang ikan ini memang berbentuk mirip dengan tulang ikan yang moncong
kepalanya menghadap ke kanan. Diagram ini akan menunjukkan sebuah dampak atau akibat
dari sebuah permasalahan, dengan berbagai penyebabnya. Efek atau akibat dituliskan
sebagai moncong kepala. Sedangkan tulang ikan diisi oleh sebab-sebab sesuai dengan
pendekatan permasalahannya.
Alat-alat yang perlu dipersiapkan adalah: flipchart atau whiteboard dan marking pens atau
spidol.
Langkah 1 : menyepakati pernyataan masalah
1. sepakati sebuah pernyataan masalah (problem statement). Penyataan masalah ini
diinterpretasikan sebagai “effect” atau secara visual dalam fishbone seperti “kepala
ikan”.
2. Tuliskan masalah tersebut ditengah whiteboard disebelah paling kanan, misal:
“Mengapa
3. Gambarkan sebuah kotak megelilingi tulisan pernyataan masalah tersebut dan buat
panah horizontal panjang menuju kearah kotak (lihat gambar 1)
CAUSE EFFECT
1. Dari garis horizontal utama, buat garis diagonal yang memjadi “cabang”. Setiap cabang
mewakili “sebab utama” dari masalah yang ditulis. Sebab ini diinterpretasikan sebagai
“cause”, atau secara visual dalam fishbone seperti “tulang ikan”.
2. Kategori sebab utama mengorganisasikan sebab sedemikian rupa sehingga masuk akal
dengan situasi. Kategori-kategori ini antara lain:
Kategori 6 M yang biasa digunakan dalam industri manufaktur:
a. Machine (mesin atau teknologi),
b. Method (metode atau proses),
c. Material (termasuk raw-material, consumption, dan informasi),
d. Man power (tenaga kerja atau pekerja fisik) / mind power (pekerjaan pikiran:
kaizen, saran dan sebagainya),
e. Measurement (pengukuran atau inspeksi), dan
f. Milieu / mother nature (lingkungan).
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
3.2 SARAN
DAFTAR PUSTAKA