Anda di halaman 1dari 16

SATUAN ACARA PENYULUHAN

MENGURANGI KECEMASAN KELUARGA & PASIEN DI RUANGAN


INTERNE WANITA WING A
DI RSUP DR. MDJAMIL PADANG

KELOMPOK 1 :
1. Dea Melva Sari 2204008
2. Ela Anjelina 2204011
3. Fani Okta Fitri 2204013
4. Fattihatir Rahmi 2204014
5. Nabila Febriani Anantri 2204024
6. Novianti Safitri 2204027
7. Priska Yulanda 2204034
8. Putri Marlen Yasir 2204035
9. Rini Andriani 2204038
10. Sindy Febri Maladia 2204043
11. Siti Nur Haslinda 2204044
12. Yollanda Trimelta 2204050

PEMBIMBING AKADEMIK PEMBIMBING KLINIK

(Dr. Putri Dafriani, M.Sc) ( )

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


STIKES SYEDZA SAINTIKA PADANG
TAHUN 2022
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok pembahasan : Mengurangi Kecemasan Keluarga & Pasien


Menggunakan Teknik Hipnotis 5 Jari
Hari/Tanggal : Jumat, 25 Januari 2023
Waktu : 1x45 Menit
Sasaran : Keluarga dan Pasien Yang Menjalani HD di Ruangan
IP Wing A RSUP. Dr. M. Djamil Padang
Tempat : Ruang Rawat Inap Bangsal IW Wing A RSUP. Dr.
M.Djamil Padang

A. Latar Belakang
B. Tujuan Penyuluhan
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan klien dan keluarga klien mampu
memahami tentang mengatasi kecemasan dengan teknik hipnotis 5 jari
C. Pelaksanaan Kegiatan
1) Topik Kegiatan
Penyuluhan tentang mengatasi kecemasan keluarga pasien pre operasi
a. Sasaran
Pasien dan keluarga klien yang berada di ruang rawat inap bangsal IW
Wing A
b. Metode
Ceramah, diskusi dan tanya jawab
c. Media
Laptop, Infokus, Leaflet
d. Tempat
Bangsal IW Wing A RSUP.Dr.M Jamil Padang
e. Waktu
-
f. Pengorganisasian
1) Struktur Organisasi
a. Moderator : Ela Anjelina
b. Presenter : Novianti Safitri
c. Fasilitator : Dea Melva Sari
Fattihatir Rahmi
Rini Andriani
Sindy Febri Maladia
Yollanda Trimelta
d. Observer : Fani Okta Fitri
Nabila Febriani Anantri
Putri Marlen Yasir
Priska Yulanda
Siti Nur Haslinda
2) Setting tempat

Keterangan: : Observer
: Moderator
: Penyaji
: Pembimbing
: Klien dan Keluarga Klien
: Fasilitator

a. Susunan acara
Tahap
Kegiatan & Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Responden
Waktu

Pendahuluan Moderator :
( 5 menit )  Mengucapkan salam  Menjawab salam
 Memperkenalkan  Mendengarkan dan
pembimbing dan anggota memperhatikan
penyuluh.  Mendengarkan dan
 Membuat kontrak waktu memperhatikan
 Menjelaskan tujuan  Mendengarkan dan
penyuluh memperhatikan
Moderator :
Pelaksanaan
 Memberi kesempatan pada
( 35 menit )
presenter untuk menjelaskan
materi
P Presenter :
 Menggali pengetahuan  Mendengarkan dan
pasien tentang pengertian memperhatikan
kecemasan  Mengemukakan
 Memberi reinforcement pendapat
positif

 Menjelaskan pengertian  Mendengarkan dan


kecemasan memperhatikan

 Menggali etiologi  Mendengarkan dan

kecemasan memperhatikan

 Memberi reinforcement  Mengemukakan


positif pendapat
 Menjelaskan etiologi  Mendengarkan dan
kecemasan memperhatikan

 Menggali pengetahuan  Mengutarakan


tentang tanda dan gejala pendapat
kecemasan

 Memberi reinforcement  Mendengarkan dan


positif memperhatikan
 Menjelaskan tanda dan
gejala kecemasan

 Menggali pengetahuan  Mengutarakan


tentang hipnotis 5 jari pendapat

 Memberi reinforcement
 Mendengarkan dan
positif
memperhatikan

 Mendemonstrasikan cara
mengatasi kecemasan
 Mendengarkan dan
dengan menggunakan
memperhatikan
teknik hipnotis 5 jari

Penutup Presenter :
( 5 menit )  Membuka sesi tanya jawab  Mengajukan pendapat
 Menyimpulkan hasil  Menjawab pertanyaan
penyuluhan
 Mengajukan pertanyaan  Mendengarkan dan
pada responden mengenai
materi yang dibahas untuk memperhatikan
mengevaluasi pemahaman
responden
 Memberikan reinforcement
positif
 Mengucapkan salam
 Menjawab salam
Moderator :
 Menyimpulkan jalannya
hasil penyuluhan  Mendengarkan dan
 memberi salam penutup memperhatikan
 Mengucapkan salam

b. Uraian tugas
1) Moderator
Tugas : Membuka acara, membuat kontrak waktu,
menjelaskan tujuan acara, dan mengatur
jalannya penyuluhan yang sedang
berlangsung
2) Presenter
Tugas : Menyampaikan materi penyuluhan

3) Fasilitator
Tugas : Memotivasi dan memfasilitasi peserta untuk
aktif selama penyuluhan
4) Observer
Tugas : Mengamati Proses pelaksanaan kegiatan
penyuluhan dari awal sampai akhir
meliputi waktu, jumlah peserta dan
keaktifannya selama kegiatan berlangsun
A. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi struktur

a. Diharapkan Meinformasikan kepada klien dan keluarga klien tentang

penyuluhan yang akan diadakan 1 hari sebelum penyuluhan dilakukan.

b. Diharapkan Leaflet telah selesai dicetak 1 hari sebelum penyuluhan

dilakukan.

c. Diharapkan Peminjaman tempat dan alat sudah dilakukan 2 hari

sebelum kegiatan dilakukan

d. Diharapkan Lembar Balik telah selesai 1 hari sebelum acara

e. Diharapkan 80% Klien dan Keluarga klien menghadiri kegiatan yang

dilakukan

f. Diharapkan Mahasiswa selaku panitia kegiatan melaksanakan tugas

dan peran sesuai yang telah ditetapkan

2. Evaluasi proses

a. Diharapkan Kegiatan dilaksanakan tepat pada waktu kegiatan yang

telah ditetapkan

b. Diharapkan 80 % undangan datang tepat waktu

c. Diharapkan 80% responden terlibat dan aktif (mampu mengemukakan

pendapatnya, mampu mengemukakan pertanyaan dan memahami

tentang cara mengurangi kecemasan) dalam kegiatan penyuluhan.

d. Diharapkan 80 % responden mengikuti jalannya kegiatan sampai selesai

penyuluhan.

e. Diharapkan Peneliti melaksanakan tugas dan peran yang telah

ditetapkan
f. Diharapkan kegiatan selesai tepat pada waktu yang telah ditetapkan

3. Evaluasi hasil

a. Diharapkan 80 % responden yang hadir mengetahui dan memahami

pengertian dari kecemasan

b. Diharapkan 80 % responden yang hadir mengetahui dan memahami

etiologi kecemasan

c. Diharapkan 80 % responden yang hadir mengetahui dan memahami

tanda dan gejala kecemasan

d. Diharapkan 80 % responden yang hadir mengetahui dan mampu

mendemonstrasikan cara mengatasi kecemasan dengan menggunakan

teknik hipnotis 5 jari


MATERI
MENGURANGI KECEMASAN KELUARGA DAN PASIEN YANG
MENJALANI HD

A. DEFENISI
Pada dasarnya kecemasan adalah kondisi psikologis seseorang yang penuh

dengan rasa takut dan khawatir, dimana perasaan takut dan khawatir akan sesuatu

hal yang belum pasti akan terjadi. Kecemasan berasal dari bahasa Latin (anxius)

dan dari bahasa Jerman (anst), yaitu suatu kata yang digunakan untuk

menggambarkan efek negatif dan rangsangan fisiologis (Muyasaroh et al. 2020).

Menurut American Psychological Association (APA) dalam (Muyasaroh et

al.2020), kecemasan merupakan keadaan emosi yang muncul saat individu sedang

stress, dan ditandai oleh perasaan tegang, pikiran yang membuat individu merasa

khawatir dan disertai respon fisik (jantung berdetak kencang, naiknya tekanan

darah, dan lain sebagainya).

Berdasarkan pendapat dari (Gunarso, n.d, 2008) dalam (Wahyudi, Bahri,

and Handayani 2019), kecemasan atau anxietas adalah rasa khawatir, takut yang

tidak jelas sebabnya. Pengaruh kecemasan terhadap tercapainya kedewasaan,

merupakan masalah penting dalam perkembangan kepribadian. Kecemasan

merupakan kekuatan yang besar dalam menggerakan. Baik tingkah laku normal

maupun tingkah laku yang menyimpang, yang terganggu, kedua-duanya merupakan

pernyataan, penampilan, penjelmaan dari pertahanan terhadap kecemasan itu.

Jelaslah bahwa pada gangguan emosi dan gangguan tingkah laku, kecemasan

merupakan masalah pelik.


Selain itu menurut pendapat dari (Sumirta et al. 2019) dalam penelitian yang

berjudul “Intervensi Kognitif Terhadap Kecemasan Remaja Paska Erupsi Gunung

Agung”, mengungkapkan bahwa kecemasan merupakan ketegangan, rasa tidak

aman, dan kekhawatiran yang timbul karena akan terjadi sesuatu yang tidak

menyenangkan, tetapi sebagian besar sumber penyebab tidak diketahui dan

manifestasi kecemasan dapat melibatkan somatik dan psikologis.

B. ETIOLOGI
Terdapat beberapa teori yang mendasari kecemasan ditinjau dari kontribusi 2

ilmu, yaitu ilmu psikologi dan ilmu biologi.

1. Teori psikologis

a. Teori psikoanalitik

Definisi Freud, kecemasan dipandang sebagai hasil dari konflik psikis antara

keinginan seksual atau agresif sadar dan ancaman sesuai dari realitas

superego atau eksternal. Dalam menanggapi sinyal ini, ego mengerahkan

mekanisme pertahanan untuk mencegah pikiran dan perasaan yang tidak

dapat diterima dari muncul dalam kesadaran.

b. Teori perilaku

Teori-teori perilaku atau belajar dari kecemasan mendalilkan bahwa

kecemasan merupakan respon terkondisi terhadap rangsangan lingkungan

tertentu.

c. Teori eksistensial

Konsep utama teori eksistensial adalah bahwa orang-orang mengalami


perasaan hidup di alam semesta tanpa tujuan. Kecemasan merupakan respon

mereka terhadap kekosongan yang dirasakan dalam keberadaan dan makna.

2. Teori biologi

a. Otonom Sistem saraf

Sistem saraf otonom dari beberapa pasien dengan gangguan kecemasan,

terutama mereka dengan gangguan panik, menunjukkan nada simpatik

meningkat, beradaptasi perlahan terhadap rangsangan berulang, dan merespon

berlebihan terhadap rangsangan moderat.

b. Neurotransmitter

Tiga neurotransmitter utama yang terkait dengan kecemasan pada basis studi

hewan dan tanggapan terhadap terapi obat adalah norepinefrin (NE),

serotonin, dan Î ³-aminobutyric acid (GABA).

c. Norepinefrin

Teori umum tentang peran norepinefrin pada gangguan kecemasan adalah

bahwa pasien yang terkena mungkin memiliki sistem noradrenergik buruk

diatur dengan semburan sesekali aktivitas.

d. Serotonin

Beberapa laporan menunjukkan bahwa metachlorophenylpiperazine (MCPP),

obat serotonergic dengan beberapa efek dan nonserotonergic, dan

fenfluramine (Pondimin), yang menyebabkan pelepasan serotonin, lakukan

menimbulkan kecemasan meningkat pada pasien dengan gangguan

kecemasan.

C. TANDA DAN GEJALA


Menurut Jeffrey S. Nevid, dkk (2005: 164) dalam (Ifdil and Anissa 2016) ada
beberapa tanda-tanda kecemasan, yaitu :

a. Tanda-Tanda Fisik Kecemasan,

Tanda fisik kecemasan diantaranya yaitu : kegelisahan, kegugupan,, tangan atau

anggota tubuh yang bergetar atau gemetar, sensasi dari pita ketat yang mengikat di

sekitar dahi, kekencangan pada pori-pori kulit perut atau dada, banyak berkeringat,

telapak tangan yang berkeringat, pening atau pingsan, mulut atau kerongkongan

terasa kering, sulit berbicara, sulit bernafas, bernafas pendek, jantung yang berdebar

keras atau berdetak kencang, suara yang bergetar, jari-jari atau anggota tubuh yang

menjadi dingin, pusing, merasa lemas atau mati rasa, sulit menelan, kerongkongan

merasa tersekat, leher atau punggung terasa kaku, sensasi seperti tercekik atau

tertahan, tangan yang dingin dan lembab, terdapat gangguan sakit perut atau mual,

panas dingin, sering buang air kecil, wajah terasa memerah, diare, dan merasa

sensitif atau “mudah marah”.

b. Tanda-Tanda Behavioral Kecemasan,

Tanda-tanda behavorial kecemasan diantaranya yaitu : perilaku menghindar,

perilaku melekat dan dependen, dan perilaku terguncang.

c. Tanda-Tanda Kognitif Kecemasan

Tanda-tanda kognitif kecemasan diantaranya : khawatir tentang sesuatu, perasaan

terganggu akan ketakutan atau aprehensi terhadap sesuatu yang terjadi di masa

depan, keyakinan bahwa sesuatu yang mengerikan akan segera terjadi (tanpa

ada penjelasan yang jelas), terpaku pada sensasi ketubuhan, sangat waspada

terhadap sensasi ketubuhan, merasa terancam oleh orang atau peristiwa yang

normalnya hanya sedikit atau tidak mendapat perhatian, ketakutan akan kehilangan
19

kontrol, ketakutan akan ketidakmampuan untuk mengatasi masalah, berpikir bahwa

dunia mengalami keruntuhan, berpikir bahwa semuanya tidak lagi bias

dikendalikan, berpikir bahwa semuanya terasa sangat membingungkan tanpa bisa

diatasi, khawatir terhadap hal-hal yang sepele, berpikir tentang hal mengganggu

yang sama secara berulang-ulang, berpikir bahwa harus bisa kabur dari keramaian

(kalau tidak pasti akan pingsan), pikiran terasa bercampur aduk atau kebingungan,

tidak mampu menghilangkan pikiran-pikiran terganggu, berpikir akan segera mati

(meskipun dokter tidak menemukan sesuatu yang salah secara medis), khawatir

akan ditinggal sendirian, dan sulit berkonsentrasi atau memfokuskan pikiran.

D. LANGKAH-LANGKAH MENGATASI KECEMASAN DENGAN TEKNIK


HIPNOTIS 5 JARI

Berikut cara untuk melakukan hipnotis 5 jari:


1. Satukan jempol dan telunjuk sambil membayangkan kondisi tubuh yang sehat.
2. Satukan jempol dengan jari tengah sambil membayangkan orang-orang yang
sayang dan perhatian.
3. Satukan jempol dengan jari manis sambil membayangkan prestasi, penghargaan
dan pujian yang pernah dialami.
4. Satukan jempol dengan kelingking sambil membayangkan tempat yang paling
indah yang pernah dikunjungi sambil membayangkan keindahannya

DAFTAR HADIR PENYULUHAN


TENTANG MENGATASI KECEMASAN KELUARGA
DI RUANG IW Wing A RSUP DR. M .DJAMIL PADANG
Hari/ Tanggal :
Kelompok :
No Nama Peserta Tanda Tangan Keterangan
DAFTAR PUSTAKA
Doenges M.E. (2018) Nursing Care Plan, Guidlines for Planning Patient Care (2 nd ed ).
Philadelpia, F.A. Davis Company.
Long; BC and Phipps WJ (2017) Essential of Medical Surgical Nursing : A Nursing Process
Approach St. Louis. Cv. Mosby Company.
Agustin, A. (2017). Upaya peningkatan mobilisasi pada pasien post operasi fraktur
intertrochanter femur. Jurnal Keperawatan Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Helmi, Z. N. (2020). Buku ajar gangguan muskuloskeletal. Jakarta: Salemba Medika.
Kozier, B. (2010). Buku ajar fundamental keperawatan: konsep, proses, praktik, edisi 7,
volume 2. (pamilih eko karyani, penerjemah). Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai