PROPOSAL PENELITIAN
Disusun Oleh:
SONA UTARI
1704018
i
2021
HUBUNGAN ASUPAN LEMAK DAN SERAT DENGAN
TEKANAN DARAH PADA LANJUT USIA UPTD PELAYANAN
SOSIAL LANJUT USIA TRESNA WERDHA NATAR
KABUPATEN LAMPUNG SELATAN
PROPOSAL PENELITIAN
Disusun Oleh:
SONA UTARI
1704018
ii
PRINGSEWU
2021
LEMBAR PERSETUJUAN
Judul Proposal
NPM : 1704018
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan Rahmat, Hidayah dan
Karunia-Nya, sehingga penyusunan proposal penelitian yang berjudul
HUBUNGAN ASUPAN LEMAK DAN SERAT DENGAN
TEKANAN DARAH PADA LANJUT USIA UPTD PELAYANAN
SOSIAL LANJUT USIA TRESNA WERDHA NATAR
KABUPATEN LAMPUNG SELATAN, dapat saya selesaikan.
Penyelesaian proposal penelitian ini juga berkat dorongan dan bantuan dari
berbagai pihak. Pada kesempatan ini perkenankan penulas menghaturkan rasa
terimakasih kepada bapak/ibu yang terhormat:
1. Sukarni, S.ST.,M.Kes selaku Ketua Yayasan Aisyah Lampung
2. Hardono, S.Kep, Ners, M.Kep selaku Rektor Universitas Aisyah
Pringsewu Lampung
3. Feri Kameliawati, S.Kep, Ners, M.Kep selaku Dekan Fakultas Kesehatan
Universitas Aisyah Pringsewu Lampung
4. Wiwi Febriani, S,Gz.,M.Si selaku Kepala Program Studi S1 Gizi
5. Desti Ambar Wati, S.Gz., M.Gz selaku Pembimbing
6. Kepala UPTD Puskesmas Gading Rejo sebagai tempat penelitian penulis
7. Semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan proposal penelitian
8. Teman-teman yang telah membantu jalannya penelitian.
Semoga Allah SWT berkenan membalas kebaikan serta bantuan yang telah di
berikan dan semoga Proposal ini dapat dijadikan pedoman untuk melakukan
penelitian. Penulisan menyadari dalam penulisan proposal ini masih banyak
kekurangan untuk itu, penulisan sangat mengharapkan masukan serta saran yang
membangun guna perbaikan selanjutnya. Semoga Allah SWT senantiasa
melindungi kita semua.
Pringsewu, 10 Maret 2021
Sona Utari
iv
DAFTARA ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL LUAR .......................................................................... i
HALAMAN JUDUL DALAM....................................................................... ii
LEMBAR PERSETUJUAN........................................................................... iii
KATA PENGANTAR.................................................................................... iv
DAFTAR ISI .............................................................................................. v
DAFTAR GAMBAR...................................................................................... vi
DAFTAR TABEL........................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... viii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................... 2
C. Tujuan Penelitian................................................................................. 3
1. Tujuan Umum.............................................................................. 3
2. Tujuan Khusus............................................................................. 3
D. Manfaat Penelitian............................................................................... 3
E. Ruang Lingkup Penlitian..................................................................... 4
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR LAMPIRAN
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
2
65-74 tahun sebesar 63,2%. Dengan jenis kelamin laki-laki sebanyak 31,3% dan
perempuan sebanyak 36,9%.
Menurut Manawan et al. (2016) dalam penelitian ini menyatakan bahwa
terdapat hubungan signifikan antara asupan lemak dengan kejadian hipertensi. Hal
ini disebabkan oleh masyarakat lebih banyak mengkonsumsi makanan yang
berlemak tinggi sehingga tekanan darah akan mengalami peningkatan (Manawan,
2016). Menurut Mafaza (2016) menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang
signifikan antara asupan lemak dengan terjadinya hipertensi. Asupan lemak yang
berlebih, akan meningkatkan asam lemak bebas di dalam tubuh. Peningkatan
asam lemak bebas tersebut dapat meningkatkan kadar Low Density Lipoprotein
(LDL) darah, sehingga akan memicu aterosklerosis dan penyumbatan pada
pembuluh darah, yang akan mengakibatkan terjadinya hipertensi.
Selain lemak, asupan serat juga mempengaruhi tekanan darah, seperti
penelitian Mery Andika Putri (2016) menunjukkan bahwa asupan serat kurang
dapat mempengaruhi meningkatnya volume darah yang akan dapat berdampak
pada tekanan darah. Penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat hubungan antara
asupan serat yang kurang dengan tekanan darah(Mery, 2016).
Berdasarkan hasil survey pendahuluan yang telah dilakukan oleh peneliti
pada tanggal 25 Februari 2021 melakukan wawancara kepada pihak UPTD PSLU
Tresna Werdha. Terdapat 14 wisma untuk lansia dan ada 3 wisma perawatan yang
terdiri dari 1 wisma perawatan laki-laki dan 2 wisma perawatan perempuan.
Lansia yang berada di UPTD PSLU Tresna Werdha berjumlah 80 lansia
diantaranya yaitu 40 lansia laki-laki dan 40 lansia perempuan dengan rata-rata
berusia ≥60 tahun. Sebagai sampel survey pendahuluan terdapat 5 lansia
diantaranya mengalami hipertensi dengan tekanan darah sistolik yaitu ≥140
mmHg dan tekanan darah diastolik yaitu ≥90 mmHg.
B. Rumusan Masalah
Apakah terdapat hubungan asupan lemak dan serat dengan tekanan darah
pada lanjut usia UPTD pelayanan Sosial Lanjut Usia Tresna Werdha Natar
Kabupaten Lampung Selatan.
3
C. Tujuan Penelitian
a) Tujuan Umum
Menganalisis hubungan asupan lemak dan serat dengan tekanan darah
pada lanjut usia UPTD Pelayanan Sosial Lanjut Usia Tresna Werdha
Natar Kabupaten Lampung Selatan
b) Tujuan Khusus
a. Mendeskripsikan asupan lemak dan serat pada lanjut usia UPTD
Pelayanan Sosial Lanjut Usia Tresna Werdha Natar Kabupaten
Lampung Selatan
b. Mendeskripsikan tekanan darah pada lanjut usia UPTD Pelayanan
Sosial Lanjut Usia Tresna Werdha Natar Kabupaten Lampung
Selatan.
c. Menganalisis hubungan asupan lemak dengan tekanan darah pada
lanjut usia UPTD Pelayanan Sosial Lanjut Usia Tresna Werdha Natar
Kabupaten Lampung Selatan.
d. Menganalisis hubungan asupan serat dengan tekanan darah pada lanjut
usia UPTD Pelayanan Sosial Lanjut Usia Tresna Werdha Natar
Kabupaten Lampung Selatan.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Masyarakat
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber informasi
kepada masyarakat dengan cara mempublikasikan hasil penelitian ini,
khususnya tentang hubungan asupan lemak dan serat terhadap tekanan
darah pada lanjut usia.
2. Bagi Institusi Pendidikan
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran
dan sebagai referensi mahasiswa untuk mengembangkan penelitian lebih
lanjut tentang hubungan asupan lemak dan serat terhadap tekanan darah
pada lanjut usia.
4
E. Ruang Lingkup
Penelitian ini berjudul “Hubungan asupan lemak dan serat terhadap tekanan darah
pada lanjut usia UPTD Pelayanan Sosial Lanjut Usia Tresna Werdha Natar
Kabupaten Lampung Selatan tahun 2021”. Penelitian ini akan dilaksanakan pada
bulan April 2021. Penelitian ini merupakanpenelitian kuantitatif. Subjek
penelitian ini adalah lansia panti werdha Natar. Penelitian ini menggunakan
pendekatan Cross Sectional.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teoritis
1. Pengukuran Konsumsi Makanan
Definisi Pengukuran Konsumsi Makanan
Pengukuran konsumsi makanan adalah salah satu metode
pengukuran status gizi secara tidak langsung dengan cara mengukur
kualitas dan kuantitas makanan yang dikonsumsi baik tingkat
individu, rumah tangga, dan masyarakat. Hasil pengukuran makanan
ini sangat berguna untuk intervensi program gizi seperti pendidikan
gizi dan pedoman makanan (Kusharto & Supariasa, 2014).
Berdasarkan jenis data yang diperoleh, maka pengukuran konsumsi
makanan menghasilkan dua jenis data konsumsi, yaitu bersifat
kualitatif dan kuantitatif (Utami, 2016).
1) Metode Kualitatif
Metode kualitatif merupakan metode yang biasanya untuk
mengetahui frekuensi makan, frekuensi konsumsi menurut
jenis bahan makanan dan menggali informasi tentang kebiasaan
makan (food habit) serta cara-cara memperoleh bahan makanan
tersebut. Metode-metode pengukuran konsumsi makanan
bersifat kualitatif antara lain:
a) Metode frekuensi makanan (food frequency)
Metode Frekuensi Makanan yaitu metode untuk
memperoleh data tentang frekuensi konsumsi sejumlah
bahan makanan atau makanan jadi selama priode tertentu
seperti hari, bulan atau tahun. Selain itu dengan metode
Frekuensi Makanan dapat memperoleh gambaran pola
konsumsi bahan makanan secara kualitatif, tapi karena
periode pengamatannya lebih lama dan dapat membedakan
individu berdasarkan rangking tingkat konsumsi zat gizi,
maka cara ini paling sering digunakan dalam penelitian
epidemiologi gizi.
5
6
b. Klasifikasi Lansia
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) (2015) lanjut usia
meliputi :
1. Usia pertengahan (middle age) yaitu kelompok usia 45 sampai 59
tahun
2. Usia lanjut (elderly) antara 60-74 tahun
3. Usia lanjut tua (old) antara 75-90 tahun
4. Usia sangat tua (very old) diatas 90 tahun
Menurut Kemenkes RI (2018) ada lima klasifikasi lansia, yaitu:
1. Pralansia (prasenilis) adalah seseorang yang berusia 45-59 tahun.
2. Lansia adalah seseorang yang berusia 60 tahun ke atas.
3. Lansia resiko tinggi adalah seseorang yang berusia 70 tahun atau
lebih.
4. Lansia potensial adalah lansia yang masih mampu melakukan
pekerjaan dan atau kegiatan yang dapat menghasilkan barang/jasa.
5. Lansia tidak potensial adalah lansia yang tidak berdaya mencari
nafkah, sehingga hidupnya tergantung orang lain
c. Klasifikasi Tekanan Darah
Klasifikasi Tekanan Darah menurut WHO dan International Society
of hypertension Working Group (ISHWG) yang telah
mengelompokan hipertensi kedalam beberapa klasifikasi yaitu:
Tabel
Klasifikasi tekanan darah menurut WHO
Kategori tekanan darah Tekanan darah sistolik Tekanan darah
menurut WHO (mmHg) diastolik (mmHg)
Normal <130 mmHg <85 mmHg
Normal Tinggi 130-139 mmHg 85-89 mmHg
Stadium 1 (Hipertensi 140-159 mmHg 90-99 mmHg
Ringan)
Stadium 2 (Hipertensi 160-179 mmHg 100-109 mmHg
Sedang)
Stadium 3 (Hipertensi >180 mmHg >110 mmHg
Berat)
12
b. Asupan Serat
Salah satu dari faktor resiko hipertensi adalah kekurangan asupan
serat. Asupan serat yang rendah dapat menyebabkan obesitas, karena
obesitas akan cenderung mengonsumsi makanan tinggi lemak yang
lebih mudah cerna dibandingkan serat (Thompson JL, Manore MM,
Voughan LA, 2011).
Asupan serat yang rendah mengakibatkan asam empedu lebih sedikit
diekskresi feses, sehingga banyak kolesterol yang di absorpsi dari
hasil sisa empedu. Banyak kolesterol beredar dalam darah, maka
akan semakin besar penumpukan lemak di pembuluh darah dan
menghambat aliran darah yang berdampak pada peningkatan tekanan
darah (Thompson,2011).
Serat berkaitan dengan pencegahan terjadinya tekanan darah tinggi
terutama jenis serat kasar (crude fiber). Menurut laporan Riskesdas
(2013), menunjukkan 93,6% masyarakat Indonesia kurang
mengkonsumsi serat. Penelitian yang dilakukan oleh Frilyan (2010),
menyatakan bahwa terdapat hubungan antara konsumsi buah dan
sayur dalam satu hari dengan hipertensi, responden yang konsumsi
buah dan sayurnya kurang (69,1%) terdiagnosis hipertensi (Frilyan,
2010).
c. Gaya hidup tidak sehat
Gaya hidup merupakan yang sangat mempengaruhi kehidupan lansia.
Gaya hidup yang tidak sehat, dapat menyebabkan terjadinya penyakit
hipertensi, misalnya; makanan, aktifitas fisik, stress, dan merokok
(Puspitorini, 2009).
d. Obesitas
Kegemukan merupakan ciri khas dari populasi hipertensi.
Diperkirakan sebanyak 70% kasus baru penyakit hipertensi adalah
orang dewasa yang berat badannya sedang bertambah. Dugaannya
adalah jika berat badan seseorang bertambah, volume darah akan
bertambah pula, sehingga beban jantung untuk memompah darah
juga bertambah. Sering kali kenaikan volume darah dan beban pada
14
keturunan, umur, pola makan yang salah, aktifi tas yang kurang, gaya
hidup dan pikiran atau stress
C. Kerangka Teori
Asupan Makanan:
Faktor yang dapat
a. Asupan
berpengaruh
Lemak
b. Asupan Serat
Genetik
Jenis kelamin Stress
Gaya hidup tidak Merokok
sehat Faktor usia
Obesitas
Asupan Lemak
Tekanan
Darah
Asupan Serat Pada lansia
E. Hipotesis Penelitian
Ho : Ada hubungan asupan lemak dan serat dengan tekanan darah pada lanjut
usia UPTD pelayanan Sosial Lanjut Usia Tresna Werdha Natar Kabupaten
Lampung Selatan.
17
Ha : Tidak ada hubungan asupan lemak dan serat dengan tekanan darah pada
lanjut usia UPTD pelayanan Sosial Lanjut Usia Tresna Werdha Natar
Kabupaten Lampung Selatan.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Tresna Werdha Jl. Sintara No 1490 Desa Muara Putih Kecamatan Natar
Kabupaten Lampung.
2. Waktu Penelitian
bersamaan.
D. Subjek Penelitian
a. Populasi
18
19
1. Kriteria Inklusi:
2. Kriteria Eksklusi:
3. Jumlah Sampel
Operasional Ukur
G. Pengumpulan Data
1. Data primer
Data yang dikumpulkan adalah data identitas responden, data asupan
makan sampel, data tekanan darah sistolik dan diastolik sampel.
1. Identitas responden meliputi nama, umur, jenis kelamin,
didapatkan dengan metode wawancara dan menggunakan
instrumen kuesioner.
2. Data asupan makanan lemak dan serat diukur dengan cara
penimbangan sisa makanan sebelum disajikan dan sesudah
disajikan menggunakan alat timbangan digital kemudian dicatat
dalam formulir food weighing. Kemudian makanan yang tidak
dihabiskan ditimbang kembali untuk mengetahui jumlah makanan
yang dikonsumsi. Pengukuran dilakukan selama 3 hari tidak
berturut-turut.
3. Data tekanan darah didapatkan dengan cara mengukur tekanan
darah sistolik dan diastolik menggunakan Tensimeter. Kemudian
tekanan darah digolongkan menjadi tekanan darah sistolik dan
diastolik yaitu normal bila sistolik < 140 mmHg dan diastolik < 90
mmHg, dan tekanan darah tinggi bila sistolik ≥ 140 mmHg dan
diastolik ≥90 mmHg.
2. Data sekunder
Data sekunder terdiri dari jumlah lansia, data karakteristik lokasi
penelitian dan profil UPTD PSLU Tresna Werdha yang diperoleh
dengan menyalin data tersebut dari pihak panti.
21
3. Sofware SPSS 16
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah
1. Formulir informed consent
3. Software Nutrisurvey
4. Tensimeter Manual
H. Pengolahan Data
1. Uji Kenormalan
Uji kenormalan yang digunakan adalah uji Kolmogorof atau uji Shapiro
Wilk .
2. Analisis Univariat
kelamin), asupan lemak, asupan serat dan tekanan darah sistolik dan
diastolik.
3. Analisis Bivariat
uji hubungan antar variabel dilakukan dengan uji korelasi Pearson bila
Candra A, Wijayanti R, Nissa C. 2017. Hubungan asupan zat gizi dan indeks
antropometri dengan tekanan darah remaja. Journal of Nutrition and Health,
5(2)
Departemen Gizi dan Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat.
2013. Gizi dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Departemen Kesehatan RI. 2003. Pedoman Tata Laksana Gizi Usia Lanjut untuk
Tenaga Kesehatan. Direktorat Gizi Masyarakat Direktorat Bina Kesehatan
Masyarakat.
Frilyan. 2010. Faktor- faktor yang Berhubungan dengan Hipertensi Pada Usia
Lanjut di Tangerang. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia 2007,
Masalah Hipertensi di Indonesia, Dirjen Pengendalaian Penyakit dan
Penyehatan Lingkungan.
Hartanti, M. P., & Mifbakhuddin. (2015). Beberapa Faktor yang Berhubungan
dengan Kejadian Hipertensi pada Petani. Jurnal Kesehatan Masyarakat
Indonesia (JKMI), 10(1), 30–37. Retrieved from
https://jurnal.unimus.ac.id/index.php/jkmi/article/view/2375/2348
Indral P. 2009. Peran Zat Gizi Makro Terhadap Kejadian Demensia Pada Lansia.
Jurnal Kesehatan Masyarakat, Maret September 2009. Vol. 03, No. 2.
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas.
Kemenkes. 2018. Survey Konsumsi Pangan. Pusat Pendidikan Sumber Daya
Manusia Kesehatan Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya
Manusia Kesehatan Edisi Tahun 2018.
Lina DYP. 2016. Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Tingkat Hipertensi Di
Wilayah Kerja Puskesmas Demak II. [Skripsi]. Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Muhammadiyah Semarang 2016.
Manawan, A Anggun, A. J. M. Rattu, Maureen I. Punuh. 2016 Hubungan antara
konsumsi makanan dengan kejadian hipertensi di Desa Tandengan satu
Kecamatan Eris Kabupaten Minahasa. Jurnal Ilmiah Farmasi Universitas
Samratulangi.
Mulyasari EW, Srimiati M. 2020. Asupan Zat Gizi Makro, Aktifitas Fisik dan
Tingkat Stress dengan Kejadian Hipertensi pada Dewasa (18-60). Jurnal 1
Ilmiah Kesehatan (JIKA). Vol. 1, No. 2, Agustus 2020. Program Studi Gizi,
Universitas Binawan, Jakarta Timur.
Novian A, 2013. Kepatuhan Diet Pasien Hipertensi. Jurnal keehatan masyarakat
Volume 1, Nomor 9.
Nuraini, Bianti. 2015. “Risk Factors Of Hypertension”. Lampung. Volume 4
Nomor 5 Halaman 12-17
Puspitorini, (2009). Jurnal Jurnal Hubungan Gaya hidup dan pola makan dengan
kejadian hipertensi pada lansia di kelurahan sawangan baru
Putri NNK, Pande PSS, Lely C. 2018. Gambaran Pola Konsumsi Zat Gizi Makro
dan Tekanan Darah Pada Lansia di Desa Sibanggede, Kecamatan
Abiansemal, Kabupaten Bandung. Jurnal Ilmu Gizi: Journal of Nutrition
Science, Vol.7 No.3 (Agustus 2018). Alumni Jurusan Gizi Politeknik
Kesehatan Denpasar Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Denpasar.
Rina Situmorang, Paskah. 2015. “Faktor-faktor Ynang Berhubungan Dengan
Kejadian Hipertensi Pada Penderita Rawat Inap Di Rumah Sakit Umum Sari
Mutiara Medan Tahun 2014”. Medan: Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol 1, No
1
Riset Kesehatan Dasar. 2013. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan,
Departemen Kesehatan, Republik Indonesia. Jakarta.
Riskesdas. Laporan Hasil Utama Riset Kesehatan Dasar .www.depkes.go.i
d/resources/. Diaksespada30Maret 2019. 2018.
Smeltzer & Bare. (2012). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner dan
Suddarth (Ed.8, Vol. 1,2). Jakarta : EGC.
Swanida, Nancy, Kris Dinarti, Lucia dan Pangastuti, Retno. 2012.”Pola Makan
Dan Konsumsi Alkohol Sebagai Faktor Resiko Hipertensi Pada Lansia”.
Tomohon: Jurnal Gizi Klinik Indonesia Vol 8, No 4
Thompson JL, Manore MM, Voughan LA. Science of Nutrition. 2nd ed. USA:
Pearson Education Inc.; 2011.p.126- 7, 345.
Triyanto, Endang. 2014. Pelayanan Keperawatan Bagi Penderita Hipertensi
Secara Terpadu. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Utami NWA. 2016. Modul Survei Konsumsi Makanan. Program Studi Kesehatan
Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Udayana 2016.
Widyaningrum, S. 2012. Hubungan antara Konsumsi Makanan dengan Kejadian
Hipertensi Pada Lansia. Skripsi. Jember: Progam Studi Gizi Masyarakat
Universitas Jember.
Wirakusumah, ES. 2002. Tetap Bugar di Usia Lanjut. Jakarta: TrubusAgriwidya
WHO. World Health Statistics 2015: World Health Organization; 2015
World Health Organization (WHO). 2013. “Q&As on hypertension”.
http://www.who.int/features/qa/82/en/. Diakses pada tanggal 2 November
2015.
Yenni, (2011). Hubungan dukungan keluarga dengan kejadian stroke pada lansia
hipertensi di wilayah kerja puskesmas Bukit Tinggi. Diperoleh dari
http://lontar.ui.ac.id/file=digital/20282740/pd
LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Balasan Tresna Werdha
Lampiran 2. Surat Izin Studi Pendahuluan
Lampiran 3. Lebar Inform Consent
Nama :
Alamat :
Status dalam Keluarga :
Menyatakan bahwa Saya dan anggota keluarga setuju ikut serta dalam penelitian
ini dan apabila suatu saat merasa dirugikan, boleh membatalkan persetujuan ini.
Tanggal :
Tanda Tangan :
Nama Jelas :
Lampiran 4. Formulir Food Weighing