POPOSAL PENELITIAN
OLEH :
ADINDA QAMARA PRATIWI
NPM 1804001
PROGRAM STUDIGIZI
FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS AISYAH PRINGSEWU
TAHUN 2021
HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH, PERSEN LEMAK TUBUH,
AKTIVITAS FISIK DAN ASUPAN ZAT GIZI MAKRO DENGAN
INDEKS DENYUT NADI MAKSIMAL IBU-IBU PKK DI
KELURAHAN BANGUN REJO KECAMATAN
GUNUNG SUGIH KABUPATEN
LAMPUNG TENGAH
TAHUN 2021
POPOSAL PENELITIAN
OLEH :
ADINDA QAMARA PRATIWI
NPM 1804001
PROGRAM STUDIGIZI
FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS AISYAH PRINGSEWU
TAHUN 2021
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
Judul Proposal :
iii
KATA PENGANTAR
Penulis
iv
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian............................................................................ 4
D. Manfaat Penelitian.......................................................................... 5
E. Ruang Lingkup Penelitian.............................................................. 6
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Gambar 1. Kerangka Teori................................................................................26
Gambar 2. Kerangka Konsep............................................................................26
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
Lampiran 1 Lembar permohonan menjadi responden.......................................46
Lampiran 2 Persetujuan setelah penjelasan (informed consent) .......................47
Lampiran 3 Metode Harvard Step Test ............................................................48
Lampiran 4 Form perhitungan Harvard Step Test............................................49
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut Safitri (2017) kebugaran yaitu kemampuan dan daya tahan tubuh
nadi. Jika seseorang melakukan aktivitas secara rutin maka daya tahan
nadi (Len, 2001). Manfaat aktivitas fisik secara teratur akan mengurangi risiko
dari penyakit jantung (Hoeger & Hoeger, 2011). Menurut Kusuma et al (2020)
denyut nadi seeorang yang rutin melakukan aktivitas fisik lebih rendah dibanding
yang tidak rutin melakukan aktivitas fisik. Menurut Chu et al (2020), seseorang
nadi seseorang, maka kebugaranya semakin rendah sehingga semakin besar pula
Sulawesi Utara dimana tingkat kebugaran ibu-ibu PKK berkategori sedang (33%)
dan berkategori kurang (67%). Hasil penelitian yang sejalan pula dilakukan oleh
1
kurang baik dimana sebanyak 33,9% memiliki tingkat kebugaran kurang dan
sebagian besar kurang melakukan aktivitas fisik sebanyak 45,3%. Penelitian yang
mempercepat 10-20 denyut nadi pemulihan sehingga jantung bekerja lebih efisien
dan daya tahan kardiorespirasi seperti denyut nadi dapat meningkat. Sepriani
kurang.
persen lemak tubuh, aktivitas fisik, dan asupan zat gizi makro. Menurut Hasir
(2017), Indeks Massa Tubuh merupakan salah satu indeks pengkuran status gizi
yang biasa diguunakan untuk mengukur status gizi dewasa. Menurut Sharkey
(2011), seseorang yang berstatus gizi obesitas atau dengan Indeks Massa Tubuh
dilakukan oleh Firdaus dan Achmad (2014) pada orang dewasa didapatkan bahwa
responden yang tidak bugar memiliki rata-rata gizi lebih sebesar 96,7 % dan rata-
rata gizi baik sebesar 50%. Kemudian responden yang bugar memiliki rata-rata
gizi lebih sebesar 3,3% dan rata-rata gizi baik sebesar 50%.
(Murbawani, 2017). Menurut Kurnia (2020), persen lemak tubuh yang berlebih
2
dapat mempengaruhi kebugaran, karena dapat mengakibatkan terjadinya kelainan
pada tubuh, terjadinya kegemukan, stroke, dan serangan jantung. Penelitian yang
antara persen lemak tubuh dengan kebugaran pada dewasa muda dimana rata-rata
persen lemak tubuh pada kelompok yang tidak bugar adalah 29,19%. Sedangkan,
rata-rata persen lemak tubuh pada kelompok yang bugar adalah 27,36%.
mengurangi lemak tubuh dan meningkatkan daya tahan jantung (Fatmah, 2011).
Aktifitas fisik yang rutin juga akan memberikan dampak positif pada kebugaran
seseorang. Menurut Sandi (2016), aktivitas fisik yang dilakukan secara teratur dan
kebugaran tubuh. Kebugaran daya tahan denyut jantung dipengaruhi oleh faktor
latihan rutin. Penelitian pada dewasa muda yang telah dilakukan oleh Hasir
dimana 40% responden dinyatakan bugar dan 60% responden dinyatakan tidak
bugar.
Faktor lain yang dapat mempengaruh kebugaran seseorang yaitu asupan zat
gizi makro. Menurut Fatmah (2011), asupan gizi merupakan salah satu faktor
yang menentukkan kebugaran karena berkaitan dengan aktivitas fisik dan status
zat gizi mikro dan makro. Penelitian yang dilakukan Yunitasari et al (2019),
3
denyut nadi (tingkat kebugaran). Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh
Sugiarsi (2012), terdapat 28,3% ibu PKK yang tidak bugar akibat asupan
karbohidrat yang tidak cukup. Hal ini terjadi karena karbohidrat berfungsi pada
seseorang di usia dewasa tergolong rendah dan belum ada penelitian terkait
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian Hubungan Status Gizi, Persen Lemak
Tubuh, Aktifitas Fisik dan Asupan Zat Gizi Makro dengan Kebugaran Ibu-Ibu
B. Rumusan Masalah
adalah apakah ada Hubungan Indeks Massa Tubuh, Persen Lemak Tubuh,
Aktifitas Fisik dan Asupan Zat Gizi Makro dengan Kebugaran Ibu-Ibu PKK di
Tahun 2021?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Tubuh, Persen Lemak Tubuh, Aktifitas Fisik dan Asupan Zat Gizi Makro
4
2. Tujuan Khusus
persen lemak tubuh dan asupan zat gizi makro dan nilai kebugaran.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Aktifitas Fisik, Persen Lemak Tubuh dan Asupan Zat Gizi Makro dengan
2. Manfaat Aplikatif
a. Bagi peneliti
masyarakat.
5
Hasil penelitian ini dapat sebagai masukan dalam rangka meningkatkan
cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu-ibu PKK yang berada di
Tahun 2022. Objek dalam penelitian ini adalah : indeks massa tubuh, aktivitas
fisik, persen lemak tubuh, asupan zat gizi makro dan nilai kebugaran. Penelitian
ini akan dilakukan pada bulan Juli 2021 di Kampung Bangun Rejo Kecamatan
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teoritis
1. Kebugaran
a. Pengertian
tanpa mengalami kelelahan yang berari dan masih ada energi untuk
b. Pengukuran kebugaran
7
pengukuran kebugaran terbagi menjadi dua berdasarkan metabolism
kebugaran salah satunya yaitu tes naik turun bangku atau metode
Inchi) (Sepriani, 2018). Tes naik turun bangku metode Harvard Step
8
menit Cooper yaitu penilaian yang dilakukan dengaan melihat jarak
Brouha & Heath pada tahun 1943. Tes bangku Harvard dilakukan
digunakan yaitu :
b) Papan tulis
c) Stop Watch
e) Metronome
9
Cara pelaksanaan tes yaitu :
2 3” tes dimulai.
d) Test turun naik bangku ini dilakukan tanpa berhenti selama 3-5
menit.
e) Dibolehkan berganti kaki pertama naik jika salah satu kaki lelah
dihitung.
dan istirahat.
jumlahnya.
catat jumlahnya.
jumlahnya.
Hasil data lama naik turun dan denyut nadi dimasukkan ke dalam
10
waktu tes ( dalam detik ) x 100
Indeks ¿
2 x (DN I + DN II + DN III )
11
1) Indeks Massa Tubuh
zat gizi oleh tubuh. Status gizi sangat dipengaruhi oleh asupan gizi
badan IMT semakin rendah. Sehingga makin tinggi IMT denyut nadi
Tubuh terdiri dari tinggi badan dan berat badan. Tinggi badan diukur
berikut :
Berat Badan(kg)
IMT=
Tinggi Badan(m)²
18,5 kg/m2, normal dengan IMT 18,5-25,0 kg/m2, dan gemuk dengan
12
Tubuh merupakan salah satu indeks antropometri memiliki kelebihan
gizi orang dewasa dengan usia lebih dari 18 tahun, tidak dapat
13
Pada kondisi dewasa dan lanjut usia, akumulasi lemak tubuh
3) Aktivitas fisik
14
Aktivitas fisik didefinisikan sebagai pergerakan tubuh yang
2011). Aktivitas fisik yang sesuai dengan criteria antara lain baik,
individu dilakukan selama 30-60 menit setiap hari atau minimal 3-5
15
( PAR ) X ( Alokasi Waktu Tiap Aktivitas)
P AL=
24 jam
Keterangan :
2,40 kkal/jam.
16
Menurut Sassen (2010), di Belanda menunjukkan adanya
sejalan pula dengan penelitian yang dilakukan oleh Dewi, Akbar dan
terhadap kebugaran.
Asupan zat gizi makro terdiri dari karbohidrat, protein dan lemak.
17
yang berasal dari makanan sumber penghasil energi berdasarkan
18
tingkat kebugaran peserta fitness di Virenka Gym Bantul, dimana
yang bugar memiliki rerata asupan protein sebesar 79,5 gram dan
yang tidak bugar memiliki rerata asupan protein sebesar 58,5 gram.
glikogen otot, tetapi masukan energi dari lemak ini dianjurkan tidak
lebih dari 30-53% dari total energi per hari. Bila konsumsi lemak
jenuh dan asam lemak tak jenuh dalam tubuh (Konig, et al., 2003).
19
Energi tersebut didapat dari pemecahan glukosa yang ada dalam
metode food recall 2x24 jam. Prinsip dari metode food recall 2x24
yang dikonsumsi pada periode 24 jam yang lalu. Dalam metode ini
20
yang diperoleh kurang representatif untuk menggambarkan
(Giibson, 2005).
5) Usia
nadi maksimum pada orang dewasa atau lanjut usia sangat menurun.
21
otot yang dicapai sangat berkurang dimana pada orang dewasa
6) Jenis kelamin
nadi kerja mencapai 128 denyut per menit, pada wanita 138 denyut
22
kebugaran pada anak laki-laki dan perempuan semakin berbeda
bahan beracun seperti nikotin, tar, dan zat adaptif yang dapat
23
oleh Lisyanto (2015) disimpulkan bahwa terdapat hubungan
24
B. Penelitian Terkait
Aktivitas Fisik, Persen Lemak Tubuh, dan Asupan Zat Gizi Makro dengan
25
Kabupaten Kecamatan Kecamatan
Pasaman Lumbuk Lumbuk
Sikaping Sikaping
Kabupaten Kabupaten
Pasaman Pasaman
diketahui bahwa
tidak ada ibu-
ibu yang
berklasifikasi
kebugaran
jasmani Baik
Sekali dan baik,
11 orang cukup,
5 orang kurang,
dan 5 orang lagi
sangat kurang.
5 Komala, R Universitas Perbedaan status Metode : cross ada perbedaan
(2013) Indonesia kebugaran sectional yang bermakna
berdasarkan antara persen
status gizi, lemak tubuh
aktivitas fisik, dengan tingkat
dan asupan gizi kebugaran
pada mahasiswi seseorang
Program Studi
Gizi FKM UI
26
C. Kerangka Teori
Aktivitas fisik
Usia
Jenis kelamin
Sumber : Modifikasi dari Supariasa, 2013 ; Hasir, 2017, Sudibjo, 2012; Yunitasari, 2019; Oktarini,
2020; Fatmah, 2011; Suwitno,2015.
Gambar 1. Kerangka Teori Hubungan Indeks Massa Tubuh, Aktivitas
Fisik, Persen Lemak Tubuh, Dan Asupan Zat Gizi Makro
Dengan Nilai Denyut Nadi Maksimal Ibu-Ibu PKK
Kelurahan Bangun Rejo, Kecamatan Gunung Sugih,
Kabupaten Lampung Tengah, 2021.
D. Kerangka Konsep
Variabel Independen
27
Gambar 2. Kerangka Konsep Hubungan Indeks Massa Tubuh, Aktivitas
Fisik, Persen Lemak Tubuh, Dan Asupan Zat Gizi Makro
Dengan Nilai Denyut Nadi Maksimal Ibu-Ibu PKK
Kelurahan Bangun Rejo, Kecamatan Gunung Sugih,
Kabupaten Lampung Tengah, 2021.
E. Hipotesis
1. Ha
Ada Hubungan Indeks Massa Tubuh, Persen Lemak Tubuh, Aktifitas Fisik
dan Asupan Zat Gizi Makro dengan Nilai Denyut Nadi Maksimal Ibu-Ibu
28
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
variabel dependen dengan variabel independen. Variabel dependen yang ingin diteliti
adalah nilai denyut nadi maksimal. Sementara variabel independennya adalah indeks
massa tubuh, persen lemak tubuh, aktivitas fisik dan asupan zat gizi makro.
1. Waktu
pengumpulan data.
2. Tempat
C. Rencana Penelitian
sekaligus pada saat yang sama. Tiap subjek hanya diobservasi satu kali saja, dan
faktor risiko dan efek diukur menurut keadaan atau status waktu diobservasi.
29
D. Subyek Penelitian
1. Populasi
Tengah.
2. Sampel
Sampel dari penelitian ini adalah ibu-ibu PKK di Kelurahan Bangun Rejo,
Z ² p(1 – p) N
n=
d ² (N – 1)+ Z ² p (1 – p)
Keterangan :
n : jumlah sampel
0,05)
Cara perhitungan:
Z ² p(1 – p) N
n=
d ² ( N – 1)+ Z ² p (1 – p)
30
1,96 ² x 0,50 (1 – 0,50)120
n= 2
0,05 ² ( 120 – 1 )+1,96 x 0,50(1 – 0,50)
115,248
n=
0,2975+ 1,171688
115,248
n=
1,469188
n=78,443
n ¿ 78 + 10%
= 86
3. Teknik sampling
populasi dan setiap elemen populasi memiliki peluang yang sama dan
4. Kriteria sampel
a. Kriteria inklusi
31
b. Kriteria eksklusi
E. Variabel Penelitian
pada penelitian ini yaitu indeks massa tubuh, persen lemak tubuh,
akibat adanya variabel bebas. Variabel terikat (Y) pada penelitian ini
32
Aktivitas Aktivitas fisik yang Kuesioner Pengisian Skor PAL Rasio
fisik dilakukan responden. 1 x 24 jam kuesiooner
acticity Physical
recall Activity
Level (PAL)
Asupan Asupan zat gizi Kuesioner Wawancara Energi : Kkal Rasio
zat gizi makro terdiri dari recall 2 x Karbohidrat :
makro karbohidrat, protein 24 jam Gram
dan lemak. (weekend Protein : Gram
(Hardiansyah, et al, & Lemak : Gram
2012) weekday)
G. Pengumpulan Data
1. Instrument Penelitian
a. Kuesioner penelitian yang berisi informed consent dan kolom data diri
e. Stopwatch
f. Metronome
a. Data Primer
33
mencuci tangan pakai sabun, serta menjaga jarak antara masing-masing
1) Pengukuran antropometris
a) Berat badan
b) Tinggi badan
34
punggung, betis dan tumit menempel pada dinding. Petugas yang
sebanyak tiga kali dan diambil rata-rata dari dua hasil pengukuran
2) Aktivitas fisik
nilai tinggi badan, berat badan, usia, dan jenis kelamin pada BIA.
35
berturut-turut yaitu pada salah satu hari Senin-Jumat (weekday) dan
Sabtu-Minggu (weekend).
5) Pengukuran kebugaran
Step Test yaitu pada responden yang telah menggunakan pakaian dan
2 3” tes dimulai.
d) Test turun naik bangku ini dilakukan tanpa berhenti selama 3-5
menit.
e) Dibolehkan berganti kaki pertama naik jika salah satu kaki lelah
36
f) Jika responden tidak mampu lagi boleh berhenti dan DN
dihitung.
dan istirahat.
jumlahnya.
catat jumlahnya.
jumlahnya.
b. Data Sekunder
H. Pengolahan Data
1. Editing
37
kuesioner dapat ditelusuri kembali pada responden yang bersangkutan,
2. Coding
3. Entry Data
4. Cleaning
Cara untuk menjaga kualitas dari data yang diperoleh. Hal ini
(human error) yang mungkin terjadi selama proses pengolahan. Pada tahap
berpuasa pada hari sebelumnya, dan responden yang tidak melakukan tes
I. Analisis Data
Analisis data ini bertujuan untuk menguji hipotesis penelitian. Analisis data
38
1. Analisis univariat
kebugaran, status gizi, aktivitas fisik, persen lemak tubuh, dan asupan zat
gizi makro.
2. Analisis bivariat
dan asupan zat gizi makro pada ibu-ibu PKK, Kelurahan Bangun Rejo,
yang digunakan dalam analisis ini adalah korelasi Pearson. Namun jika
39
DAFTAR PUSTAKA
Akbar M Y. 2013. Kemampuan Daya Tahan Anaerobik Dan Daya Tahan Aerobik
Pemain Hoki Putra Universitas Negeri Yogyakarta. Skrips. Universitas
Negeri Yogyakarta
Ardania, Adinda. Hubungan Pola Diet Vegetarian dan Faktor-Faktor Lain yang
Berhubungan dengan Kebugaran pada Kelompok Dewasa Muda di
Pusdiklat Maitreyawira Jakarta Barat Tahun 2010. Depok: Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
Arisman, 2011. Buku Ajar Ilmu Gizi Obesitas, Diabetes Mellitus dan
Dislipidemia. Jakarta: EGC.
Dewi PK, Akbar IB, Yuianti AB. 2015. Hubungann Kebugaran Jasmani dan
Lemak Tubuh pada Kelompok Senam dan Kelompok Tidak Senam.
Prosiding Pendidikan Dokter : 1016-22
40
Fatmah, SKM,MSc, Dr. 2011. Gizi Kebugaran dan Olahraga. Lubuk Agung.
Bandung
Gibson RS. 2005. Principles of Nutrition Assesment: 2nd edition. New York,
USA: Oxford University Press.
Hasir, Muslimin I & Arief E. 2017. status Gizi, Aktivitas Fisik, dan Tingkat
Kebugaran Mahasiswa Politeknik Kesehatan Mamuju. Jurnal Penelitian
Kesehatan Suara Forikes Vol VIII No 3. Poltekkes Kemenkes Mamuju
Herianti, Dewi CR. 2012. Analisis dan profil tingkat kebugaran mahasiswa
jurusan teknik mesin dan industri Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.
Jurnal Teknosains 2(1): 19-25
Indrawagita, Larasati. 2009. Hubungan Status Gizi, dan Aktivitas Fisik pada
Mahasiswi Program Studi Gizi FKMUI Tahun 2009. Depok: Skripsi
Program Sarjana FKM UI
41
Kravitz Len. 2001. Divisi Buku Sport. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada
Konig, D., Väįsänen, Bouchard, C. Halle, M, Lakka. TA, Baumstark, MW, Alen.
M, Berg. A, Rauramaa, R. 2003. Cardiorespiratory Fitness Modifies The
Association Between Dietary Fat Intake and Plasma Fatty Acids. European
Journal Clinical Nutrition.
Masturoh, I., & Tamesvari, N.A. 2018. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta:
Kementerian Kesehatan RI
Murbawani, E. A., & Firiana, L. (2017). Hubungan Persen Lemak Tubuh dan
Aktifitas Fisik dengan Tingkat Kesegaran Jasmani Remaja Putri. JNH
(Journal of Nutrition and Health), 5(2), 69-84.
Naesilla, Argarini, R & Mukono, I.S. 2016. Latihan Interval Intensitas Tinggi
Menurunkan Tekanan Darah Sistol Istirahat Tetapi Tidak Menurunkan
42
Tekanan Darah Diastol Dan Denyut Nadi Istirahat Pada Dewasa Muda
Sehat Normotensif. Sport and Fitness Journal. 4 (1).
Palar, C.M., Wongkar, D., & Ticoalu, S.H.R. (2015). Manfaat latihan Olahraga
Aerobic Terhadap Kebugaran Fisik Manusia. Jurnal e-Biomedik (EBN). 3
(1).
Potter, Perry. 2010. Fundamental Of Nursing: Consep, Proses and Practice. Edisi
7. Vol. 3. Jakarta : EGC
Putri, N. T. (2018). Hubungan asupan zat gizimakro dan persen lemak tubuh
dengan nilai kebugaran jasmani atlet di UPTD Keberbakatan Olahraga
Sumatera Barat tahun 2018. Universitas Andalas
43
Riskesdas. 2018. Laporan Provinsi Lampung Riskesdas 2018. Badan Penelitian
dan Pengembangan Kesehatan. Jakarta
Salim, A.N. 2014. Faktor Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Obesitas
Pada Karyawati Sekretariat Daerah Kabupaten Wonosobo. Skripsi.
Semarang: Universitas Muhammadyah Semarang
Sandi, I. 2016. Pengaruh Latihan Fisik Terhadap Frekuensi Denyut Nadi. Sport
And Fitness Journal. 4(2): 1-6
Sandi, I. 2016. Pengaruh Latihan Fisik Terhadap Frekuensi Denyut Nadi. Sport
And Fitness Journal. 4(2): 1-6
Sandi, N. I. 2013. Hubungan Antara Tinggi Badan, Berat Badan, Indeks Massa
Tubuh, Dan Umur Terhadap Frekuensi Denyut Nadi Istirahat Siswa SMKN-
5 Denpasar. Sport and Fitness Journal. 1 (1) : 38 – 44.
Siregar, N. F., Nuzrina, R., Gifari, N., Kuswari, M., & Ronitawati, P. (2017).
Hubungan indeks massa tubuh, massa otot dan persen lemak tubuh dengan
kebugaran atlet futsal putri di club jaya kencana tangerang. Universitas Esa
Unggul.
44
Sudibjo, P. 2012. Penilaian Presentase Lemak Badan pada Populasi Indonesia
dengan Metode Anthropometris. Jurnal Staff UNY,pp.20-36.
Sugiyanto, B & Nurhayati, F. 2014. Hubungan Antara Daya Tahan Jantung Dan
Paru-Paru Dengan Prestasi Akademik Pada Siswa Kelas Viii Smp Negeri 1
Tarik Tahun Ajaran 2012-2013. Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan.
2 (1).
Sugiarto. 2012. Hubungan Asupan Energi, Protein dan Suplemen dengan Tingkat
Kebugaran. Jurnal Media Ilmu Keolahragaan Indonesia Volume 2.
Universitas Negeri Semarang
Supariasa I D N dkk. 2013. Penilaian Status Gizi (Edisi Revisi). Penerbit Buku
Kedokteran EGC. Jakarta
Supariasa, dkk. 2002. “Penilaian Status Gizi”. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran
EGC.
Tittlbach, S. A., Jekauc, D., Schmidt, S. C. E., Woll, A., Tittlbach, S. A., Jekauc,
D.Woll, A. 2017. The relationship between physical activity , fitness ,
physical complaints and BMI in German adults – results of a longitudinal
study, 1391(July). https://doi.org/10.1080/17461391.2017.1347963
Williams, Melvin H. 2002. Nutrition for Health, Fitness and Sport. New York,
USA: McGraw-Hill Companies
45
LAMPIRAN
46
Lampiran 1
NASKAH PENJELASAN UNTUK SUBJEK PENELITIAN
TENTANG PENELITIAN
HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH, PERSEN LEMAK TUBUH,
AKTIVITAS FISIK DAN ASUPAN ZAT GIZI MAKRO DENGAN NILAI
DENYUT NADI MAKSIMAL IBU-IBU PKK DI KELURAHAN BANGUN
REJO KECAMATAN GUNUNG SUGIH KABUPATEEN LAMPUNG
TENGAH
TAHUN 2021
47
Lampiran 2 Informed Consent
Nama : ......................................................................
Usia : ......................................................................
Jabatan : ......................................................................
Alamat : ......................................................................
48
Lampiran 3
Metode Harvard Step Test
49
Lampiran 4
Nama :........................................
Usia :........................................Tahun
Waktu Pelaksanaan Tes :........................................
Tempat Pelaksanaan Tes :........................................
50
A. Status Gizi (tidak diisi responden)
51
A. Aktivitas Fisik
Berikut ini adalah daftar aktivitas fisik yang rutin dilakukan. Kegiatan apa saja
yang bapak/ibu lakukan setiap hari selama 24 jam?
Alokasi Waktu
No Jenis kegiatan Keterangan (PAR)
(jam)
1 Tidur 1.0
2 Berkendaraan dalam 1.2
bus/mobil
3 Aktivitas santai (nonton 1.4
TV dan mengobrol)
4 Kegiatan ringan 1.4
(beribadah, duduk santai)
5 Makan 1.5
6 Duduk (pekerjaan 1.5
kantor,menjual hasil
bumi, merawat toko)
7 Mengendarai mobil 2.0
8 Mengendarai motor 1.5
9 Berdiri, membawa barang 2.2
yang ringan
10 Mandi dan berpakaian 2.3
11 Menyapu, membersihkan 2.3
rumah dan mencuci baju
12 Mencuci piring, 1.7
menyetrika
13 Memasak 2.1
14 Mengerjakan pekerjaan 2.8
rumah tangga
15 Berjalan kaki 3.2
16 Berkebun (mencabut 4.1
rumput, tanam tanaman,
dll)
17 Olahraga ringan (jalan 4.2
kaki)
18 Olahraga berat (sit up, 4.5
push up, bersepeda, lari)
Total 24 jam
Sumber : Wijaya et all., 2019
52
B. Form food recall 24 jam
Snack
Jam .....
..
Siang
Jam .....
..
Snack
Jam .....
..
Malam
Jam .....
..
Snack
Jam .....
..
53
FORM FOOD RECALL 24 JAM (WEEKEND)
Snack
Jam .....
..
Siang
Jam .....
..
Snack
Jam .....
..
Malam
Jam .....
..
Snack
Jam .....
..
54