PROPOSAL PENELITIAN
SAKIT
Oleh :
NIM.A1220024
TAHUN 2021
3
SAKIT
PROPOSAL PENELITIAN
Oleh :
4
NIM.A1220024
PROFESI BIDAN
TAHUN 2021
5
LEMBAR PERSETUJUAN
PROPOSAL PENELITIAN
TAHUN 2021
Mengetahui
Pembimbing Utama
Mengetahui
Pembimbing Pendamping
MENGETAHUI :
Segala Puji, Hormat serta Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas Cinta,
penelitian ini tepat pada waktunya dengan judul pengaruh teknik relaksasi lima
jari terhadap penurunan tingkat kecemasan pasien pre operasi seksio sesarea di
ruangan bersalin Rumah Sakit Puri Raharja Profosal ini dibuat sebagai salah satu
syarat untuk memperoleh gelar sarjana kebidanan dan Profesi Bidan di Sekolah
bimbingan, saran maupun kritik. Dengan segala ketulusan dan kerendahan hati,
1. Dr.Ir I Putu Santika,MM, selaku ketua STIKES Bina Usada Bali yang telah
telah memberikan ijin untuk mengikuti Pendidikan Sarjana Kebidanan dan Profesi
3. Luh Putu Widiastini, S.SiT., M. Kes, selaku Pembimbing Utama yang telah
beserta staf yang telah memberikan data dan informasi yang diperlukan peneliti .
bentuk material maupun spiritual yang tak terhingga serta doa restu kepada
peneliti,
Bidan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bina Usada Bali yang membantu
Peneliti menyadari dalam menulis profosal penelitian ini masih jauh dari
membangun, dan berharap semoga Profosal penelitian ini dapat bermanfaat bagi
Peneliti
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ iv
DAFTAR ISI...........................................................................................................vi
DAFTAR TABEL.................................................................................................viii
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................. ix
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................x
DAFTAR SINGKATAN........................................................................................ xi
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.......................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................5
C. Tujuan Penelitian...................................................................................5
D. Manfaat Penelitian.................................................................................6
E.Keaslian penelitian.................................................................................. 7
A. Kerangka Konsep.................................................................................32
B. Hipotesis...............................................................................................33
C. Definisi Operasional............................................................................34
A. Rancangan Penelitian...........................................................................34
C. Tempat Penelitian................................................................................39
D.Waktu Penelitian...................................................................................40
E. Etika Penelitian....................................................................................40
F. Alat Pengumpulan Data........................................................................41
1. Instrumen Penelitian........................................................................41
1. Prosedur Administratif.....................................................................42
2. Prosedur Teknis...............................................................................42
H.Pengolahan Data...................................................................................43
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
3 MR : Medical Record
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
komplikasi dalam persalinan. Angka kematian ibu (AKI) merupakan tolak ukur
dalam menilai kesehatan suatu bangsa (SDKI,2018), oleh sebab itu pemerintah
berupaya keras menurunkan AKI melalui program gerakan sayang ibu (GSI).
kesehatan (bidan) sebagai ujung tombak yang berada di garis terdepan dan
melakukan deteksi dini pada kasus - kasus rujukan kebidanan (Depkes RI, 2015).
sesarea di sebuah negara adalah sekitar 5–15%,di rumah sakit pemerintah rata-
rata 11%, sementara di rumah sakit swasta bisa lebih dari 30% (Ferinawati ,
sesarea di Indonesia juga terus meningkat baik dirumah sakit pemerintah maupun
di rumah sakit swasta. Angka kejadian seksio sesarea di Indonesia menurut data
survey nasional pada tahun 2018 adalah 921.000 dari 4.039.000 persalinan
serta dalam menemukan identitas diri dan arti hidup. Seringkali kecemasan juga
kekhawatiran yang tidak jelas dan menyebar, yang berkaitan dengan perasaan
tidak pasti dan tidak berdaya. Keadaan emosi ini tidak memiliki objek yang
Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS), Analog Anxiety Scale, Zung Self-Rating
Anxiety Scale (ZSAS), dan Trait Anxiety Inventory Form Z-I (STAI Form Z-I).
Zung Self-Rating Anxiety Scale (ZSAS) dirancang untuk meneliti kecemasan
cara non farmakologi dapat dilakukan dengan teknik relaksasi, psikoterapi dengan
relaksasi lima jari. Teknik relaksasi lima jari merupakan kegiatan individu
meningkatkan kendali dan percaya diri serta mengurangi stres yang dirasakan
bulan Mei tahun 2021, didapatkan data dari Medical Record (MR) jumlah pasien
seksio sesarea pada tahun 2019 sebanyak 415 orang dengan rata – rata perbulan
sebanyak 34 orang. Pada tahun 2020 jumlah pasien seksio sesarea meningkat
sebanyak 506 orang dengan rata Setiap tahun sekitar 20.000 perempuan di
(bidan) sebagai ujung tombak yang berada di garis terdepan dan berhubungan
langsung dengan masyarakat, dalam memberikan pelayanan yang
B. Rumusan Masalah
tingkat kecemasan pasien pre operasi seksio sesarea di ruangan bersalin Rumah
C. Tujuan Penelitian
1.Tujuan Umum
tingkat kecemasan pasien pre operasi seksio sesarea di ruangan bersalin Rumah
2 Tujuan Khusus
jari pada pasien pre operasi seksio sesarea di Ruang Bersalin Rumah
dilakukan teknik relaksasi lima jari pada pasien pre operasi seksio sesarea di
B. Manfaat Penelitian
pasien seksio sesarea dalam upaya meningkatkan gerakan sayang ibu ( GSI).
Sebagai acuan referensi penyusunan karya tulis atau tugas akhir dan
3. Bagi Peneliti
C. KEASLIAN PENELITIAN
Sepengetahuan penulis, skripsi dengan topik teknik relaksasi lima jari yang
seksio sesarea di rumah sakit Puri Raharja Denpasar belum pernah dilakukan
3. Sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah pasien pre
tahun 2021.
penelitian ini mengkaji tentang teknik relaksasi lima jari yang akan
dijaga.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teoritis
1.Persalinan Sectio
Caesaria
a. Pengertian
dilahirkan melalui suatu insisi pada dinding depan perut dan dinding rahim
dengan syarat rahim dalam keadaan utuh serta berat janin di atas 500 gram
b. Indikasi
panggul sempit absolut (cv kurang dari 8 cm), tumor-tumor jalan lahir,
stenosis serviks atau vagina, plasenta previa totalis atau sub totalis,
berat,sedangkan pada janin yaitu karena kelainan letak dan gawat janin.
c. Kontra Indikasi
indikasi yang tepat untuk melakukan sectio caesarea. ecara lebih rinci dari
kontra indikasi sectio caesarea adalah janin mati, syok, anemia berat,
4. Pre Operasi
intervensi bedah dan diakhiri ketika pasien berada di meja operasi sebelum
2) Status nutrisi
6) Personal hygiene
proses persiapan operasi, karena mental pasien yang tidak siap atau labil dapat
akan tetapi sesungguhnya perasaan takut dan cemas selalu dialami setiap
2) Takut terjadi perubahan fisik, menjadi buruk rupa dan tidak berfungsi
4) Takut atau cemas akan mengalami kondisi yang sama dengan orang lain
petugas
6) Takut mati saat dibius atau tidak sadar lagi
memungkinkan ruangan yang lebih besar untuk jalan keluar bayi. Akan
tetapi jenis ini sudah sangat jarang dilakukan hari ini karena sangat
a. Insisi vertikal
Insisi vertikal garis tengah adalah insisi yang paling cepat dibuat.
Insisi ini harus cukup panjang agar janin dapat lahir tanpa kesulitan. Oleh
sekitar 2 cm.
Insisi dibuat setinggi garis rambut pubis dan diperluas sedikit melebihi batas
sepanjang 1 cm atau lebih pada kedua sisi, fasia dipotong secara melintang
karena ada alasan medis seorang wanita harus melakukan persalinan sesarea.
normal (dystosia)
h.Persalinan kembar
i. Bayi dalam posisi sungsang atau menyamping
1. Angka D-dimer tinggi bagi ibu hamil yang menderita sindrom antibodi
antifosfolipid
2. Proporsi panggul dan kepala bayi yang tidak pas sehingga persalinan
terhambat
dialami ibu ataupun bayinya secara sesar indikasi non medis bisa terjadi saat
c. Ibu atau suami ingin menjaga agar vagina tidak longgar akibat dilalui bayi
e. Riwayat infertilitas
persalinan normal
2. KECEMASAN
a. Pengertian
kaku, dan “ango/anci” yang berarti mencekik. Menurut Freud dalam (Alwisol,
2015) Kecemasan atau anxietas adalah rasa khawatir, takut yang tidak jelas
kekuatan yang besar dalam menggerakan. Baik tingkah laku normal maupun
3
Jelaslah bahwa pada gangguan emosi dan gangguan tingkah laku, kecemasan
anxietas dapat ditimbulkan oleh bahaya dari luar, mungkin juga oleh bahaya
dari dalam diri seseorang, dan pada umumnya ancaman itu samar-samar.
Bahaya dari dalam, timbul bila ada sesuatu hal yang tidak dapat diterimanya,
terhadap situasi tertentu yang mengancam dan merupakan hal yang normal
menghadapi masalah.
b. Gejala Kecemasan
3) Berkeringat dingin
4) Kepala pusing
7) Dada sesak
3) Tidak tentram
1) Lingkungan
individu tentang diri sendiri maupun orang lain. Hal ini disebabkan karena
sahabat, ataupun dengan rekan kerja. Sehingga individu tersebut merasa tidak
Kecemasan bisa terjadi jika individu tidak mampu menemukan jalan keluar
untuk perasaannya sendiri dalam hubungan personal ini, terutama jika dirinya
menekan rasa marah atau frustasi dalam jangka waktu yang sangat lama.
3) Sebab-sebab fisik
kehamilan, semasa remaja dan sewaktu pulih dari suatu penyakit. Selama
4) Jenis-Jenis Kecemasan
a) Kecemasan rasional
6
kita.
b) Kecemasan irrasional
c) Kecemasan fundamental
Nixson, 2016).
5. Gangguan Kecemasan
ciri ketakutan yang tidak realistis, juga irrasional, dan tidak dapat secara
a. Fobia spesifik
b. Fobia sosial
7
memalukan.
c. Gangguan panik
yang spontan dan tidak terduga. Beberapa simtom yang dapat muncul
6. Dampak Kecemasan
Adapun dampak dari kecemasan dalam beberapa simtom antara lain yaitu :
adanya hukuman dan bencana yang mengancam dari suatu sumber tertentu
8
yang tidak diketahui. Orang yang mengalami kecemasan tidak bisa tidur,
b. Simtom kognitif
ada, sehingga individu sering tidak bekerja atau belajar secara efektif dan
c. Simtom motor
tenang, gugup, kegiatan motor menjadi tanpa arti dan tujuan, misalnya
kognitif yang tinggi pada individu dan merupakan usaha untuk melindungi
dirasakan oleh semua orang, terutama jika ada tekanan perasaan ataupun
7. Tingkat Kecemasan
oleh individu yaitu kecemasan ada empat tingkatan dengan penjelasan dan
a. Ansietas Ringan
dan kreatifitas.
b. Ansietas Sedang
c. Ansietas Berat
persepsi. Cenderung memfokuskan pada hal yang detail dan tidak berfikir
tentang hal lain. Semua perilaku ditunjukan untuk mengurangi ansietas, dan
d. Panik
Dikaitkan dengan rasa takut dan teror, sebagian orang yang mengalami
kepanikan tidak dapat melakukan hal-hal bahkan dengan arahan. Gejala panik
kelelahan dan kematian. Tapi panik dapat diobati dengan aman dan efektif . hal
8. Penatalaksanaan Kecemasan
3) Cukup olahraga
4) Tidak merokok
b. Terapi psikofarmaka
12
(sinyal penghantar saraf) disusun saraf pusat otak (limbic system). Terapi
psikofarmaka yang sering di pakai adalah obat anti cemas (anxiolytic) yaitu
c. Terapi somatik
Gejala atau keluhan fisik (somatik) sering dijumpai sebagai gejala ikutan
keluhan somatik (fisik) itu dapat diberikan obat-obatan yang ditujukan pada organ
agar pasien yang bersangkutan tidak merasa putus asa dan diberi keyakinan
faktor keluarga tidak lagi menjadi faktor penyebab dan faktor keluarga dapat
psikis, sosial, maupun spiritual (Stuart, 2017). Terapi ini bertujuan meningkatkan
klien.
f. Relaksasi
3) Latihan peregangan
5) Jalan-jalan
(Nugroho et al., 2016). Kegiatan ini merupakan upaya pengalihan perhatian yang
ketegangan otot dan kecepatan metabolisme serta ada perasaan damai, sejahtera
dan santai (Muttaqin A., 2018). Stimulus yang menyenangkan dari luar juga dapat
klien menjadi berkurang. Individu dengan kadar endoprin yang banyak didalam
tubuhnya, maka akan lebih sedikit merasakan kecemasan (Dossey et al., 2014)
Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS), Analog Anxiety Scale, Zung Self-Rating
Anxiety Scale (ZSAS), dan Trait Anxiety Inventory Form Z-I (STAI Form Z-I).
(HARS), pertama kali dikembangkan oleh Max Hamilton pada tahun 1956, untuk
mengukur semua tanda kecemasan baik psikis maupun somatik. HARS yang
terdiri dari 14 item pertanyaan untuk mengukur tanda adanya kecemasan pada
anak dan orang dewasa.” Skala HARS penilaian kecemasan terdiri dari 14 item,
meliputi:
1) Perasaan cemas diantaranya, firasat buruk, takut akan pikiran sendiri, mudah
tersinggung.
asing, pada binatang besar, pada keramaian lalu lintas, pada kerumunan banyak
orang.
4) Gangguan tidur diantaranya sukar memulai tidur, terbangun malam hari, tidur
sering bingung.
7) Gejala somatik (otot) diantaranya nyeri otot dan kaku, kedutan otot, gertakan
8) Gejala sensorik diantaranya penglihatan kabur, muka merah dan pucat, merasa
dada, denyut nadi mengeras, merasa lemas seperti mau pingsan, detak jantung
hilang sekejap.
muntah, berat badan menurun, konstipasi atau sulit buang air besar, perut melilit,
gangguan pencernaan, nyeri lambung sebelum dan sesudah makan, rasa panas
12) Gejala urogenital (perkemihan) diantaranya sering buang air kecil, tidak
13) Gejela vegetatif diantaranya mulut kering, muka merah, mudah berkeringat,
14) Tingkah laku diantaranya gelisah, tidak tenang, mengerutkan dahi muka
tegang, tonus atau ketegangan otot meningkat, napas pendek dan cepat.
d) Nilai 3 = gejala berat/ lebih dari setengah dari gejala yang ada
dan dari hasil penjumlahan tersebut dapat diketahui derajat kecemasan seseorang,
yaitu :
a. Fisiologis
teratur, keringat yang berlebihan, ujung-ujung jari terasa dingin, sering buang air
kecil, tidur tidak nyenyak, kepala pusing, nafsu makan hilang, dan sesak nafas
(Neorma, 2010). Beberapa keluhan yang sering dikemukakan juga ialah rasa sakit
pada otot, tulang dan pendengaran berdenging (tinnitus) dan gangguan pola tidur
(Hawari, 2011)
b. Psikologis
1) Aspek kognitif
(Noerma, 2011).
2) Aspek afektif
Termasuk dalam aspek ini antara lain, takut, merasa akan ditimpa bahaya,
kurang percaya diri, ingin lari dari kenyataan hidup (Noerma, 2011), gangguan
Ada dua macam stresor pada kecemasan yaitu stresor internal dan stresor
eksternal.
19
a. Stressor internal
pemicu stres ibu hamil yang berasal dari diri ibu sendiri. Adanya beban psikologis
yang ditanggung oleh ibu dapat menyebabkan gangguan perkembangan bayi yang
b. Stressor eksternal
Sedangkan pemicu stres yang berasal dari luar (stresor eksternal) bentuknya
dengan suami, tekanan dari lingkungan dan masih banyak kasus yang lain
(Sulistyawati, 2011).
Jari 1.Definisi
2. Tujuan Terapi
a. Mengurangi Anxiety
b. Memberikan relaksasi
20
3.Indikasi Terapi
Indikasi dari terapi ini adalah bagi klien dengan cemas, nyeri ataupun
Kontra indikasi dari terapi ini yaitu klien dengan depresi berat, klien dengan
5. Langkah-Langkah Terapi
a. Langkah 1 : Satukan ujung ibu jari dengan jari telunjuk, ingat kembali saat
anda sehat. Anda bisa melakukan apa saja yang anda inginkan.
b. Langkah 2 : Satukan ujung ibu jari dengan jari tengah, ingat kembali momen-
momen indah ketika anda bersama dengan orang yang anda cintai. (orang
c. Langkah 3 : Satukan ujung ibu jari dengan jari manis, ingat kembali ketika
anda mendapatkan penghargaan atas usaha keras yang telah anda lakukan.
d. Langkah 4 : Satukan ujung ibu jari dengan jari kelingking, ingat kembali saat
anda berada di suatu tempat terindah dan nyaman yang pernah anda kunjungi.
Luangkan waktu anda untuk mengingat kembali saat indah dan menyenangkan itu
B. Kajian Empiris
relaksasi benson dalam penurunan tingkat nyeri pasien post operasi sectio
4,80 dengan standar deviasi 0,689, dengan nilai minimal 4 dan nilai
nilai p = 0,000 .
20
C.Kerangka Teori
Persalinan P
normal e
r
Non Farmakologis
s
dan dinding u
rahim a
(Rahayu, t
Sukamto, a
2014). n
20
emasan
Persalinan
Anjuran
S
Gejala dari kecemasan menurut
e
Hamilton Anxiety Rating Scale :
k
a. Cemas kecemasan
si
b. Ketegangan adalah
o
c. Ketakutan kekhawatiran
S
d. Gangguan tidur yang tidak
es
e. Gangguan kecerdasan jelas dan
a
f. Perasaan depresi menyebar,
r
g. gejala somatik yang
e
h. gejala sensorik berkaitan
a
i. gejala kardiovaskuler dengan
wawancara.
K
ec
Farmakologis
Tingkat kecemasan
pasien pre operasi seksio
sesarea :
DAFTAR PUSTAKA
Arindra, D. (2012). Kecemasan Menghadapi Persalinan Anak Pertama Pada Ibu Dewasa Awal.
Astria, Y. (2016). Hubungan Karakteristik Ibu Hamil Trimester III dengan Kecemasan
Astutik, P. (2017). Pengaruh Relaksasi Genggam Jari Terhadap Penurunan Nyeri Pada Pasien
Dossey, B. m, Keegan, L., & Guzzetta, C. E. (2014). Holistic Nursing: A Handbook for Practice.
Fingertechnique and Benson Relaxation to the Changes Level of Post Operative Pain
https://doi.org/https://doi.org/10.33143/jhtm.v5i2.477
Gusnita, E. (2018). Pengaruh Teknik Relaksasi Lima Jari Terhadap Penurunan Tingkat
Kecemasan Pasien Pre Operasi Seksio Sesarea Di Ruangan Kebidanan IGD RSUD dr.
Hastuti, T. N. (2018). Tantangan dan Strategi Menurunkan Angka Kematian Ibu. Retrieved from
_Aisyiyah.pdf
48
Hawari, D. (2011). Pendekatan Holistik pada Gangguan Jiwa Skizofrenia. Jakarta: Balai
Penerbit FKUI.
Kaplan, S. (2011). Research in Cognition and Strategy: Reflections on Two Decades of Progress
Rudy Kurniawan, Yudianto, Boga Hardhana (Ed.), Journal of Clinical Pathology. Jakarta:
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2019b). Profil Kesehatan Indonesia 2019. In Short
Mustamir Pedak. (2011). Metode Supernol Menaklukkan Stres. Jakarta: Hikmah Publishing
House.
kardiovaskular.
TEKNIK
49
SEMARANG.
Nursalam. (2019). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta:
Salemba Medika.
Rahayu, Sukamto, F. (2014). Pengaruh Terapi Musik Terhadap Tingkat Kecemasan Pasien Pre
50
Effect Of Slow Deep Breathing To Decrease Rate Leather Patients Pre Operations Sectio
Caesarea ).
Sulistyawati, A. dan E. N. (2011). Asuhan Kebidanan pada Ibu Bersalin. Jakarta: Salemba
Medika.
Sulung, N., & Rani, S. D. (2017). TEKNIK RELAKSASI GENGGAM JARI TERHADAP
https://doi.org/10.22216/jen.v2i3.2404
UTARA III.
Yaeni, M. (2013). Analisa Indikasi Dilakukan Persalinan Sectio Caesarea di RSUP Dr. Soeradji
Tirtonegoro Klaten.
52
53
piran 2
54
55
56
57
58
Tanggal
55
56
Lampiran 3
Identitas Responden
No. Responden :
Tanggal :
Nama :
Umur :
Pendidikan : SD SMP
SMA PT
: Petani PNS
Wiraswasta IRT
Pekerjaan
:
57
Riwayat Penyakit
Riwayat Persalinan :
Riwayat Operasi :
:
Alamat
58
Lampiran 4
5 Gangguan kecerdasan
Penurunan daya ingat
Mudah lupa
60
Sulit konsentrasi
6 Perasaan depresi
Hilangnya minat
Sedih
Perasaan tidak menyenangkan setiap
hari
Berkurangnya kesenangan pada
hobby
7 Gejala Somatik
Nyeri pada otot dan kaku
Gertakan gigi
Suara tidak stabil
Kedutan otot
8 Gejala Sensorik
Perasaan ditusuk-tusuk
Penglihatan kabur
Muka Merah
Pucat serta merasa lemah
9 Gejala Kardiovaskuler Tachikardi
Nyeri didada
Denyut nadi mengeras
Detak jantung hilang sekejap
10 Gejala Pernafasan
Rasa tertekan didada
Perasaan tercekik
Sering menarik nafas panjang
Merasa nafas pendek
11 Gejala Gastrointestinal
Sulit menelan
Berat badan menurun
Mual/Muntah
Nyeri lambung sebelum/sesudah
61
makan
Perasaan panas di perut
12 Gejala Urogenital
Sering kencing
Tidak dapat menahan kencing
Ereksi lemah/impotensi
13 Gejala Vegetative
Mulut kering
Mudah berkeringat
Muka merah
Bulu roma berdiri
Pusing/sakit kepala
14 Perilaku Sewaktu Wawancara
Gelisah
Jari gemetar
Mengerutkan dahi/Kening
Muka tegang
Tonus otot meningkat
Nafas pendek dan cepat
Penilaian tingkat kecemasan menurut Hamilton Anciety Rating Scale (HARS) adalah
d. Nilai 3 = gejala berat/ lebih dari separuh dari gejala yang ada
e. Nilai 4 = gejala berat sekali / semua dari gejala yang ada (Manurung. 2016)
62
Masing-masing nilai angka (skor) dari 14 kelompok gejala tersebut dijumlahkan dan
dari hasil penjumlahan tersebut dapat diketahui derajat kecemasan seseorang, yaitu:
Lampiran 5
PROSEDUR PELAKSANAAN
Persiapan alat :
Indikasi Terapi
Adapun indikasi dari terapi ini yaitu antara lain terapi ini diindikasikan bagi klien
2016).
Prosedur Kerja :
6. Langkah 1 : Satukan ujung ibu jari dengan jari telunjuk, ingat kembali saat
65
anda sehat. Anda bisa melakukan apa saja yang anda inginkan.
7. Langkah 2 : Satukan ujung ibu jari dengan jari tengah, ingat kembali
momen-momen indah ketika anda bersama dengan orang yang anda cintai.
8. Langkah 3 : Satukan ujung ibu jari dengan jari manis, ingat kembali ketika
anda mendapatkan penghargaan atas usaha keras yang telah anda lakukan.
66
9. Langkah 4 : Satukan ujung ibu jari dengan jari kelingking, ingat kembali
saat anda berada di suatu tempat terindah dan nyaman yang pernah anda
kunjungi. Luangkan waktu anda untuk mengingat kembali saat indah dan
10. Setelah selesai dilakukan teknik relaksasi lima jari maka dilakukan