LITERATUR REVIEW
PENGARUH INTERVENSI TEKNIK PERNAPASAN
BUTEYKO TERHADAP KONTROL
ASMA BRONKIAL
LITERATUR REVIEW
PENGARUH INTERVENSI TEKNIK PERNAPASAN
BUTEYKO TERHADAP KONTROL
ASMA BRONKIAL
i
PENGESAHAN
PROPOSAL SKRIPSI
Disusun Oleh :
Try Utari Kusuma Dewi
NIM. PO.71.20.1.17.197
TIM PENGUJI
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
dan rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan Proposal Skripsi ini. Penulisan Proposal
Skripsi ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai
gelar Sarjana Terapan Keperawatan pada Program Studi Sarjana Terapan Jurusan
Keperawatan Poltekkes Kemenkes Jambi. Proposal Skripsi ini terwujud atas
bimbingan, pengarahan dan bantuan dari berbagai pihak yang tidak bisa penulis
sebutkan satu persatu dan pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan
terimakasih kepada:
1. Bapak Rusmimpong, S.Pd, M.Kes selaku Direktur Politeknik Kesehatan
Kemenkes Jambi.
2. Ibu Gusti Lestari Handayani, A.Per.Pend, M.Kes, selaku Ketua Jurusan
Keperawatan Politeknik Kesehatan Kemenkes Jambi.
3. Ibu Ns. Netha Damayantie, M.Kep, selaku Ketua Prodi Sarjana Terapan
Keperawatan Politeknik Kesehatan Kemenkes Jambi, sekaligus selaku
Pembimbing Utama saya yang telah sabar membimbing, membantu, dan
memberi dukungan serta arahan kepada saya selama ini sehingga bersedia
merelakan waktunya untuk membimbing saya dengan sangat baik.
4. Ibu Junita. S.Pd., M.Kes selaku Pembimbing Pendamping saya yang telah
sabar membimbing, memberi dukungan dan arahan, serta telah banyak
membantu dengan penuh kesabaran serta ketelitiannya selama penulisan
proposal ini.
5. Bapak Daryono, S.Pd., M.Kes selaku Pembimbing Akademik saya yang telah
memberikan perhatian, bimbingan, motivasi, dan banyak membantu penulis
selama proses perkuliahan.
6. Bapak/Ibu Dosen beserta staf Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan
Kemenkes Jambi yang telah membantu memberikan bekal ilmu pengetahuan
dan etika terpuji kepada penulis.
iv
7. Kedua orang tua saya Bapak Baharuddin dan Ibu Armaini Yarti yang selalu
memberikan kasih sayang, dukungan, nasehat, serta doa dan pengorbanan yang
tiada hentinya, baik secara moral maupun material.
8. Buat kakakku Widya Haryati dan suaminya Meri serta keponakanku yang
menggemaskan Saif Hafidz Merdya dan Rayyan Syahid Merdya yang selalu
mendoakan, memberi semangat, menghibur, dan membantu penulis baik secara
moral maupun material selama proses perkuliahan.
9. Buat abangku Ricky Setiawan, Amd., dan istrinya Nurlaila Febriyanti, Amd.,
serta keponakanku yang lucu Shaquila Qaireen Azkadyna dan Sheinafia Qalin
Azkadyna yang selalu mendoakan, memberi semangat, menghibur, dan
membantu penulis baik secara moral maupun material selama proses
perkuliahan.
10. Sepupu, om, tante, dan seluruh keluarga besar yang selalu mendoakan dan
banyak memberi dukungan selama penulis menjalankan studi.
11. Sahabat yang telah mendukung dan membantu saya dalam menyelesaikan
tugas akhir ini Dina Anjelika, Mustika Sabdo Rini, Amd. Keb, Rengga Dwika
Aidul Saputra, Dora Febrianti, Ema Agustina, Qhonita Oktalia, Cindy
Christine Sitorus, Septia Overita, dan Isra’ Noval Girianda.
12. Teman-teman Angkatan 2017 terimakasih atas kerjasamanya memberikan
masukan, nasehat, dan bantuan.
13. Untuk orang yang telah banyak membantu penulis selama perkuliahan hingga
selesai yang tak bisa disebutkan satu persatu, terimakasih atas doa dan
dukungannya.
Akhir kata, saya berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas segala
kebaikan semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan proposal skripsi ini
dan membawa manfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan.
v
Penulis
vi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL............................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING.................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................... iii
KATA PENGANTAR........................................................................................... iv
DAFTAR ISI......................................................................................................... vii
DAFTAR TABEL................................................................................................. vii
DAFTAR LAMPIRAN......................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................... 1
A. Latar Belakang.................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian................................................................................ 5
D. Manfaat Penelitian.............................................................................. 5
E. Ruang Lingkup................................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR LAMPIRAN
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Asma bronkial atau yang biasa disebut dengan “asma” saja merupakan salah
satu penyakit tidak menular yang masih menjadi masalah kesehatan diseluruh dunia.
perawatan, baik di rumah sakit maupun di rumah. Asma dapat dimulai pada segala
usia, mempengaruhi pria dan wanita tanpa terkecuali, dan bisa terjadi pada setiap
orang di segala etnis (Masriadi, 2019). Asma merupakan penyakit yang tidak bisa
Asma adalah penyakit tidak menular utama yang ditandai dengan serangan
sesak napas dan mengi yang berulang, yang tingkat keparahan dan frekuensinya
bervariasi antar individu. Gejala dapat terjadi beberapa kali dalam sehari atau
minggu pada individu yang menderita asma, dan untuk beberapa orang menjadi lebih
buruk selama aktivitas fisik atau pada malam hari. Selama serangan asma, lapisan
mengurangi aliran udara masuk dan keluar dari paru-paru (WHO, 2020).
lebih dari 339 juta orang di dunia menderita asma Berdasarkan laporan WHO pada
tahun 2016 ada 417.918 kematin akibat asma di tingkat global, sedangkan angka
kematian akibat asma di Indonesia mencapai 24.773 orang atau sekitar 1,77% dari
total jumlah kematian penduduk, data ini sekaligus menempatkan Indonesia di urutan
ke-19 dunia
1
2
perihal kematian akibat asma, serta ada 24,8 juta DALYs (Disability Adjusted Life
prevalensi penyakit asma pada semua umur menurut provinsi sebesar 2,4% dan
penyakit ini lebih banyak dialami oleh perempuan (Kementerian Kesehatan RI,
2019). Sedangkan prevalensi penyakit asma menurut data dari RISKESDAS tahun
2013 adalah sebesar 4,5% dan juga lebih banyak terjadi pada perempuan
namun perawatan asma yang buruk pada aspek fisik, psikologis, fungsional,
prevalensi asma di Jambi pada semua umur menurut provinsi sebesar 1,7%.
Prevalensi asma di Jambi pada tahun 2018 ini memang mengalami penurunan
dibandingkan dengan data dari RISKESDAS tahun 2013 prevalensinya pada semua
umur menurut provinsi yaitu sebesar 2,4%. Walaupun prevalensi asma di provinsi
Jambi mengalami penurunan, namun berdasarkan data dari RISKESDAS tahun 2018
tentang Proporsi Kekambuhan Asma dalam 12 bulan terakhir pada penduduk semua
sangat besar yaitu 62,0% yang menjadikan provinsi Jambi berada di posisi ke-8 dari
34 provinsi yang ada di Indonesia. Dengan 3 provinsi teratas yaitu Aceh (68,9%),
Sumatera Barat (66,2%), dan Bengkulu (65,2%) (Kementerian Kesehatan RI, 2019).
3
kontrol asma untuk mencegah eksaserbasi dan mengurangi resiko morbiditas maupun
mortalitas (Firdaus & Wahyuni, 2020). Kontrol asma bronkial yang buruk
berbagai komplikasi asma (Marlin Sutrisna et al, 2018). Gejala asma berulang sering
kali menyebabkan sulit tidur dan ketidakhadiran di sekolah bagi anak-anak serta
Penatalaksanaan asma bronkial yang saat ini digunakan ada dua macam, yaitu
farmakologi ini memiliki efek samping jika digunakan untuk pengobatan jangka
panjang terutama jika tidak melakukan kontrol pengobatan (Marlin Sutrisna et al,
2018).
Terapi non farmakologi yang bisa digunakan untuk mengontrol gejala asma
pernapasan). Teknik ini juga mengajarkan baaimana cara mengatur napas bila sedang
terjadi serangan asma maupun hanya untuk latihan saja. Teknik ini bertujuan untuk
mengurangi gejala asma dan memperbaiki kualitas hidup. (Siswanti, 2019). Contoh
metode yang bisa digunakan untuk memperbaiki cara bernapas pada penderita asma
adalah teknik olah napas. Beberapa teknik olah napas, yaitu olahraga aerobik, senam,
dan teknik pernapasan seperti Thai chi, Waitankung, Mahatma, Buteyko, dan
4
asma yaitu teknik pernapasan Pranayama dan Buteyko (Firdaus & Wahyuni, 2020).
Menurut (Putri & Amalia, 2018), teknik pernapasan buteyko adalah salah
satu teknik olah napas pada penatalaksanaan asma yang bertujuan untuk mengurangi
dosis kortikorsteroid inhalasi serta memperbaiki PEFR (Peak Expiratory Flow Rate)
alias puncak laju aliran pernapasan. Selain itu, teknik pernapasan buteyko juga dapat
kualitas hidup, serta tidak memiliki efek samping (Marlin Sutrisna et al, 2018).
Teknik pernapasan buteyko dinyatakan telah menolong tidak kurang dari 100.000
pasien asma di Rusia, dan secara resmi diakui oleh pemerintah Rusia (Firdaus &
Wahyuni, 2020).
subjektif yang diukur dengan ACT (asthma control test), perbaikan kualiatas hidup
perawatan pasien, tapi perawat juga perlu mengetahui dan menegaskan tentang
banyak jenis terapi yang telah diajarkan dalam program pendidikan keperawatan dan
telah dipraktikkan oleh perawat selama berabad-abad, seperti meditasi, yoga, terapi
5
musik, terapi olah napas, humor, doa (prayer), dan obat-obatan herbal (botani)
(Hidayat, 2020).
efek samping jangka panjang, maka peneliti tertarik untuk melakukan studi literatur
review tentang terapi non farmakologi pada penyakit asma dengan judul
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang diatas, maka muncul pertanyaan peneliti yaitu
C. Tujuan Penelitian
teknik bernapas yang benar, karena cara bernapas penderita asma dapat
D. Manfaat Penelitian
asma bronkial.
6
2. Manfaat praktik;
bedah.
b. Bagi Mahasiswa
asma bronkial.
E. Ruang Lingkup
review. Metode pencarian jurnal untuk literatur review ini menggunakan electronic
data base yang terdiri dari Google Scholar, PubMed, Elsevier, dan Sinta Jurnal. Kata
kunci yang digunakan dalam pencarian jurnal, yaitu: “teknik buteyko”, “pengaruh
teknik buteyko”, dan “asma bronkial’. Jumlah jurnal yang digunakan dalam
penelitian ini sebanyak 7 jurnal (5 jurnal internasional dan 2 jurnal nasional), dengan
kriteria inklusi: jurnal berbahasa Inggris dan bahasa Indonesia dengan jangka waktu
penerbitan dalam kurun waktu 5 tahun terakhir (2021-2016). Literatur review ini di
ekstraksi yang sejenis sesuai dengan hasil yang diukur untuk menjawab rumusan
permasalahan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian
mengalami dyspnea, batuk, dan mengi. Eksaserbasi akut terjadi dari beberapa
menit sampai jam, bergantian dengan periode bebas gejala (Puspasari, 2019).
episodik berulang berupa mengi (napas berbunyi ngik-ngik), sesak napas, dada
terasa berat, dan batuk terutama malam menjelang dini hari. Dimana saluran
yang luas, bervariasi, dan sering kali bersifat reversible dengan atau tanpa
yang sudah tidak memiliki kerangka cincin-cincin tulang rawan, sehingga terjadi
(Irianto, 2014).
7
8
ditandai dengan riwayat mengi, sesak, dada terasa berat, dan batuk, yang
bervariasi setiap waktu dan intensitasnya, yang disertai dengan variasi hambatan
2. Etiologi
genetik dengan paparan lingkungan terhadap zat dan partikel yang dihirup dapat
c. Asap tembakau
e. Polusi udara
ekstrem, seperti amarah atau ketakutan, dan latihan fisik. Bahkan obat-obatan
tertentu dapat memicu asma, misalnya aspirin dan obat anti-inflamasi non-steroid
3. Faktor Risiko
9
Faktor risiko secara umum menurut (Puspasari, 2019), terdiri dari faktor
genetik dan faktor lingkungan. Berikut ini deskripsi dari ekdua faktor tersebut.
telur)
Jenis kelamin Obat tertentu (golongan aspirin, NSAID, beta-
blocker, dll)
Ras/etnik Iritan (parfum, household spray, dll)
4. Manifestasi Klinis
a. Secara umum, asma mempunyai gejala seperti batuk (dengan atau tanpa
f. Batuk kering pada awalnya: diikuti dengan batuk yang lebih kuat dengan
Artinya, pada saat serangan, penderita asma bisa kelihatan sangat menderita
(batuk, sesak napas hebat, dan bahkan sampai seperti tercekik), tetapi diluar
serangan dia baik-baik saja. Inilah salah satu hal yang membedakan asma
dengan penyakit pernapasan lain (keluhan sesak pada asma adalah reversible,
bisa baik kembali diluar serangan. Sementara PPOK irreversible, tetap saja
5. Patofisiologi
Inflamasi saluran napas pada klien asma merupakan hal yang mendasari
hambatan aliran udara yang dapat kembali secara spontan atau setelah
pengobatan.
Obstruksi pada klien asma dapat disebabkan oleh kontraksi otot-otot yang
yang melapisi bronkus, dan pengisian bronkus dengan mukus yang kental.
antara lain:
a. Bronkokonstriksi
termasuk hipertrofi dan hiperplasia pada otot polos saluran napas juga
dapat berpengaruh.
c. Hipersekresi mukus
6. Klasifikasi
per hari
Peristen ringan Serangan dapat > 2 kali Variabilitas APE 20-
nilai terbaik
Serangan Variabilitas APE > 30%
mengganggu
setiap hari
Kontinu APE 60%
Gejala terus VEP1 nilai prediksi APE
Menurut Yuliati & Djajalaksana (2015), tingkat kontrol asma yaitu, dalam
8. Komplikasi
Asma yang tidak ditangani dengan baik dapat memiliki efek buruk pada
c. Gagal napas, di mana kadar oksigen dalam darah menjadi sangat rendah
9. Pencegahan
a. Menjaga kesehatan
14
Berupa makan makanan yang bergizi baik, minum air putih yang cukup,
lain seperti kucing, anjing, burung, dan lain-lain perlu mendapat perhatian
serta perlu juga diketahui bahwa binatang tak terduga, seperti kecoa dan
yang ramai atau penuh sesak. Hindari kelelahan yang berlebihan dan suhu
udara yang ekstrem. Zat yang merangsang saluran napas seperti asap
rokok, asap mobil, uap bensin, uap cat, uap zat kimia, dan uap udara kotor
khususnya obat darah tinggi, jantung, dan anti rematik. Zat pewarna dan
maupun sirup.Tetapi jika ingin gejala asma cepat hilang, jelas aerosol
lebih baik. Pada penderita asma kronis bla keadaannya sudah terkendali
a. Pemeriksaan arus puncak ekspirasi dengan alat peak flow rate meter.
bronkus.
d. Uji alergi (skin prick test) untuk menilai ada tidaknya energi.
hidup yang normal dengan hanya sedikit gangguan atau tanpa gejala. Beberapa
dll).
yaitu obat pengontrol jangka panjang dan obat emergency yang digunakan untuk
penjelasannya.
mometasone (Dulera).
(Masriadi, 2019).
18
1) Berhenti merokok.
senam asma).
9) Imunoterapi alergen.
12. Prognosis
Mortalitas akibat asma yang paling akhir menunjukkan kurang dari 5000
kematian setiap tahun dari populasi berisiko yang ebrjumlah kira-kira 10 juta,
pasien yang penyakitnya ringan. Walaupun ada laporan pasien asma yang
mengatakan bahwa remisi spontan terjadi pada kira-kira 20% yang menderita
penyakit ini di usia dewasa, dan 40% atau lebih diharapkan membaik dengan
19
jumlah dan beratnya serangan yang jauh berkurang sewaktu pasien menjalani
1. Pengertian
ini memiliki ciri khusus yaitu lebih fokus untuk menurunkan frekuensi
2018),
2. Manfaat
hidung.
20
d. Sangat bagus untuk menyembuhkan batuk serta mengi. (Putri & Amalia,
2018)
3. Teori Buteyko
dengan orang normal, istilah ini kemudian dikenal dengan sebutan hiperventilasi.
terlebih yang tidak kita sadari. Beberapa teori yang mengembangkan teknik
a. Ketik penderita asma bernapas secara dalam, maka jumlah oksigen yang
metabolisme.
bronkus, kejang otak, spastik usus,s erta gangguan saluran empedu dan
jumlah oksigen yang mencapai otak, jantung, dan ginjal akan semakin
sedikit.
21
saraf.
terdapat dua hal penting yaitu tahap relaksasi dan tahap latihan. Teknik
pernapasan ini dilakukan untuk merileksasikan otot pernapasan serta iga secara
mulut. Pernapasan yang digunakan adalah pernapasan melalui hidung (Putri &
pernapasan buteyko.
tinggi. Jika tidak ada kursi yang demikian, maka usahakan jika posisi,
c. Konsentrasi
Kita tidak akan dapat mengubah pola pernapasan jika kita tidak
kita.
d. Relaksasi bahu
Ambil posisi sesantai mungkin agar bahu rileks, maka kita akan mudah
mengatur pernapasan.
Ketika hembusan udara mulai terasa di jari, maka mulailah menarik napas
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Kata kunci yang dilakukan dalam pencarian jurnal antara lain: Teknik Buteyko,
Pengaruh teknik buteyko, dan Asma bronkial. Sehingga didapatkan 7 jurnal sesuai
dengan kriteria inklusi yang dapat diakses full text. Kriteria jurnal yang direview
adalah artikel jurnal penelitian berbahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Tahun jurnal
yang digunakan dibatasi pada tahun 2016-2021. Jurnal yang digunakan dalam
literatur review diperoleh dari berbagai jurnal penelitian. Metode sintesis data yang
digunakan dalam literatur review ini disintesis menggunakan metode naratif dengan
mengelompokkan data-data hasil ekstraksi yang sejenis dengan hasil yang diukur
C. Kriteria Jurnal
Buteyko Terhadap Kontrol Asma Bronkial yang dapat diakses full text.
23
24
Kriteria Inklusi
Tahun terbit Tahun jurnal yang digunakan dibatasi pada tahun 2016-2021
Bahasa Bahasa indonesia dan bahasa inggris
Jenis jurnal Original artikel penelitian yang dapat diakses full text
Keyword Teknik Buteyko, Pengaruh teknik buteyko, dan Asma bronkial
Pengaruh Intervensi Teknik Pernapasan Buteyko Terhadap
Judul jurnal
Kontrol Asma Bronkial
D. Sintesis Data
mengapa ulasan itu penting dan relevan untuk dilakukan review. Dalam
kata kunci dan kriteria yang sesuai dengan kriteria inklusi didapat 7 jurnal
berisi judul dan tahun, penulis, tujuan metodologi, hasil penelitian untuk