Anda di halaman 1dari 8

No.

Judul/Peneliti Populasi Metode Tujuan Instrumen Hasil


Penelitian
1. Hubungan Manajemen Populasi pada Penelitian yang untuk mengetahui Kuesioner Hasil analisis bivariat
Diri (Self Management) penelitiannya dilakukan hubungan hubungan antara
dengan Harga Diri pada adalah pasien menggunakan manajemen diri manajemen diri dengan
Pasien Diabetes yang terkena rancangan dengan harga diri harga diri pada pasien
Mellitus di Wilayah penyakit diabetes penelitian pasien diabetes Diabetes Mellitus di
Kerja Puskesmas mellitus di observasional mellitus di Wilayah Kerja
Palaran Samarinda Puskesmas dengan metode wilayah kerja Puskesmas Palaran
(Reni Kumalasari, Palaran sebanyak diskriptif Puskesmas Samarinda dari 38 orang
Fitroh Asriyadi,vol 258 pasien korelational, Palaran Samarinda (100%) responden
1,2020) (November 2018- dengan manajemen diri kurang
Januari 2019) pendekatan baik didapatkan
dengan jumlah cross-sectional responden yang harga
sampel sebanyak yaitu diri tinggi sebanyak 25
70 orang. melakukan orang (65.8%) dan harga
penelitian diri rendah sebanyak 13
sesaat itu juga orang (34.2%).
2. KADAR GLUKOSA Pada responden Pendekatan untuk mengetahui Kuesioner hasil analisis bivariat
DARAH SEWAKTU yang memiliki cross sectional kadar glukosa dengan uji Fisher yang
PADA PASIEN riwayat DM Tipe darah sewaktu diperoleh tidak
DIABETES MELITUS 2 dalam keluarga pada pasien signifikan. Setelah
TIPE 2 DI didapatkan 4 DMT2 di dilakukan penelitian
PUSKESMAS BAHU responden Puskesmas Bahu tentang kadar glukosa
KOTA MANADO (18,2%) memiliki Kota Manado darah sewaktu pada
(Suci M. J. ayah pengidap pasien Diabetes Melitus
Amir,Herlina DM, 2 responden Tipe 2 di Puskesmsas
Wungouw,Damajanty (9%) memiliki ibu Bahu Kota Manado
Pangemanan 2015) pengidap DM, dan maka dapat disimpulkan
7 responden bahwa 11 (50%)
(31,8%) memiliki responden memiliki
saudara, kakek, kadar glukosa darah
atau nenek yang buruk dengan
pengidap DM. rerata 267,8 mg/dL, 4
(18,2%) responden
memiliki kadar glukosa
darah yang sedang
dengan rerata 153,2
mg/dL, dan 7 (31,8%)
responden memiliki
kadar glukosa darah
yang baik dengan rerata
123 mg/dL.
3. TINGKAT Populasi pada Kegiatan ini Tujuan dalam observasi Pretest : Berdasarkan
PENGETAHUAN penelitiannya menggunakan kegiatan ini untuk (pengukuran hasil penelitian,
PADA PASIEN adalah 20 orang rancangan melihat pengaruh ) sebelum didapatkan rata-rata
DIABETES MELITUS pasien diabetes desain Quasy pendidikan dan sesudah tingkat pengetahuan
(DM) TIPE2 melitus tipe 2. Exsperiment kesehatan diberikan pasien TM tipe 2 tentang
(Putridafriani , design dengan terhadap tingkat perlakuan perawat DM tipe 2
RatnaIndahSariDewi , rancangan pengetahuan pada satu sebelum diberikan
2020) Time Series pasien DM Tipe 2. kelompok pendidikan kesehatan
Design Pretest (dilakukan yaitu 11,25 dengan
Posttest one pengukuran standar deviasi adalah
group terhadap 2,789. Skor terendah
(Notoatmodjo, pengetahuan adalah 7 dan tertinggi
2012). pasien DM adalah 17diPolipenyakit
tipe II dalamRSTk. III Dr.
sebelum dan Reksodiwiryo Padang
sesudah tahun 2016.
diberikan
pendidikan Postest :
kesehatan Berdasarkan hasil
tentang kegiatan, didapatkan
perawatan rata-rata tingkat
pasien DM. pengetahuan pasien TM
tipe 2 tentang perawat
DM tipe 2 sesudah
diberikan pendidikan
kesehatan yaitu 19,25
dengan standar deviasi
adalah 0,910. Skor
terendah adalah 17 dan
tertinggi adalah
20diPolipenyakit
dalamRSTk. III Dr.
Reksodiwiryo Padang
tahun 2016.
4. GAMBARAN 213 Murid kelas Penelitian ini Untuk mengetahui Kuesioner Responden penelitian ini
TINGKAT XII MAN 2 dilakukan karakteristik sebanyak 68 orang.
PENGETAHUAN Mandailing Natal dengan responden tentang Setelah dianalisis secara
TENTANG tahun ajaran 2020. menggunakan tingkat keseluruhan maka
PENCEGAHAN rancangan pengetahuan responden yang memliki
DIABETES penelitian Diabetes Mellitus tingkat pengetahuan
MELLITUS TIPE 2 DI deskriptif Tipe 2 di MAN 2 baik berjumah 30 orang
MAN 2 observasional Mandailing Natal (44.1%) dan tingkat
(MANDAILING dengan pengetahuan sedang
NATAL,2021) pendekatan berjumlah 38 orang
potong lintang (55.9%)
(cross-
sectional).
5. KEBUTUHAN Populasi Desain Untuk Kuesioner Hasil penelitian di
HARGA DIRI PADA penelitian adalah penelitian ini memberikan Healt dapatkan dari 23 pasien
PASIEN DIABETES semua pasien adalah Education untuk diabetes mellitus tipe II
MELITUS TIPE II Diabetes Mellitus deskriptif, peningkatan harga dengan ulkus
(Handoko Shindu tipe II di Rumah menggunakan diri membuat diabetikum lebih dari
Baskoro*, Erlin Sakit Baptis teknik Quota program 50% mengalami harga
Kurnia**, 2018) Kediri. Subyek sampling. meningkat tentang diri rendah yaitu
yang di ambil 23 Variabel harga diri rendah sebanyak 13 responden
responden. penelitian ini tentang (56,5%) dan mengalami
adalah pentingnya harga diri tinggi
kebutuhan kebutuhan dasar sebanyak 10 responden
dasar manusian manusia (harga (43,5%).Kesimpulannya,
berdasarkan diri), pada lebih dari 50% penderita
teori Maslow Diabetes Mellitus mengalami harga diri
(harga diri). tipe II dengan rendah dimana merasa
ulkus diabetikum menjadi beban bagi
dengan cara yang keluarga, sering
menjaga privasi menyesali masa lalunya,
dan lebih dan merasa pasrah
memberikan dengan kondisi saat ini.
motivasi yang
baik.Hasil
6. PENGARUH Subjek penelitian Desain Untuk mengetahui Kuesioner Tingkat pengetahuan
PENDIDIKAN adalah pasien DM penelitia ini pengaruh pasien DM kelompok
KESEHATAN tipe 2 sebanyak 54 adalah Quasi pendidikan eksperimenl sebelum
TERHADAP responden yang eksperiment kesehatan mendapatkan perlakuan
TINGKAT dibagi ke dalam dengan terhadap tingkat dalam pengetahuan baik
PENGETAHUAN 27 kelompok rancangan two pengetahuanpasie 51.90% dan tingkat
PASIEN DIABETES kontrol dan 27 group pretest n DM tipe 2 dalam pengetahuan setelah
MELITUS TIPE 2 kelompok postest with pencegahan ulkus mendapatkan perlakuan
DALAM eksperimen control group. kaki diabetik di dalam pengetahuan baik
PENCEGAHAN dengan teknik Pengambilan Poliklinik RSUD 96.30%. Hasil uji
ULKUS KAKI random sampling. responden panembahan Wilcoxon Match Pairs
DIABETIK DI dengan teknik Senopati Bantul. Test dari kelompok
POLIKLINIK RSUD consecutive eksperimen didapat p-
PANEMBAHAN sampling. value sebesar 0.0001.
SENOPATI BANTUL Sedangkanhasil uji
(Ni Putu Mirah Ayu Wilcoxon Match Pairs
KB, Santi Damayanti , Test pada kelompok
2015) kontrol didapat pvalue
sebesar 1.000. DanHasil
uji Mann-Whitney U-
Test didapat p-value
sebesar 0.000.
7. PENERAPAN TERAPI Responden Karya Ilmiah untuk Tindakan
KOGNITIF DAN berjumlah 35 ini dengan menggambarkan keperawatan Hasil penerapan pada
PSIKOEDUKASI klien harga diri menggunakan penerapan terapi kelompok klien dengan
KELUARGA PADA rendah di Ruang desain studi kognitif dan tindakan keperawatan
KLIEN HARGA DIRI Yudistira Rumah kasus. Teknik psikoedukasi generalis, terapi kognitif
RENDAH DI RUANG Sakit Dr. H. pengambilan keluarga pada dan psikoedukasi
YUDISTIRA RUMAH Marzoeki Mahdi sampel adalah klien harga diri keluarga menunjukkan
SAKIT Dr. H. Bogor. semua klien rendah. penurunan tanda dan
MARZOEKI MAHDI dengan gejala rata-rata 71,2%;
BOGOR (Titik Suerni, diagnosis peningkatan kemampuan
Budi Anna Keliat dan keperawatan klien rata-rata 100%;
Novy Helena C.D) utama harga peningkatan kemampuan
diri rendah. keluarga rata-rata 98%;
lama rawat rata-rata 26
hari. Berdasarkan
penurunan tanda dan
gejala, peningkatan
kemampuan klien dan
keluarga serta lama hari
rawat maka terapi
kognitif dan
psikoedukasi keluarga
direkomendasikan pada
klien dengan harga diri
rendah.
8. Hubungan fungsi Populasi Metode Untuk Kuesioner Menggunakan pengujian
keluarga dengan harga penelitian penelitian yang menganalisis statistic dengan korelasi
diri rendah pada ulkus sebanyak 35 digunakan hubungan fungsi Rank Spearman dengan
diabetikum (Vergiana pasien ulkus adalah keluarga dengan SPSS hamper
irfan tanti, 2017) diabetikum di penelitian harga diri rendah setengahnya responden
ruang pavilion kuantitatif pada pasien ulkus yang memiliki fungsi
dahlia rumah sakit dengan rencana diabetikum keluarga yang baik dan
umum daerah penelitian cross harga diri rendah yang
jombang pada sectional tinggi dan setengah
bulan maret-april responden sejumlah 15
2017 responden (42,9%)
didapatkan hasil
koefisien korelasi 0,012
dengan tingkat
signifikan 0,0005
9. DIABETES MELITUS - Artikel review - - Diabetes Mellitus Tipe 2
TIPE 2 (Restyana Noor (DM Tipe 2) adalah
Fatimah, 2015) penyakit gangguan
metabolik yang di tandai
oleh kenaikan gula
darah akibat penurunan
sekresi insulin oleh sel
beta pankreas dan atau
ganguan fungsi insulin
yang terjadi melalui 3
cara yaitu rusaknya sel-
sel B pankreas karena
pengaruh dari luar
(virus,zat kimia,dll),
penurunan reseptor
glukosa pada kelenjar
pankreas, atau
kerusakan reseptor
insulin di jaringan
perifer.
10. The effects of aerobic Populasi terdiri Metode Tujuan dari Kuesioner Menurut hasil
exercise training on dari 60 peserta, penelitian yang penelitian ini penelitian, latihan senam
mental health and self- berusia 40 hingga digunakan adalah untuk aerobik selama 12
esteem of type 2 55 tahun, dengan adalah Analisis menguji efek minggu memiliki
diabetes mellitus patient gula darah deskriptif latihan aerobik pengaruh yang
(Seyed Reza Mousavi berkisar antara pada kesehatan signifikan terhadap
Gilani, Abdurrashid 150 hingga 250 mental dan harga harga diri (P = 0,001),
Khazaei Feizabad , mg / dL diri pasien dan kesehatan mental (P
2019) berpartisipasi diabetes mellitus = 0,020), sub skala
dalam penelitian tipe 2. gejala fisik (P = 0,001),
ini. Mereka secara dan kecemasan dan
acak dibagi insomnia (P = 0,044).
menjadi dua Tapi itu tidak memiliki
kelompok yang efek signifikan pada
terdiri dari 30 sub-skala depresi (P =
pasien. 0,078) dan fungsi sosial
(P = 0,207).

Anda mungkin juga menyukai