1. Comminoty Care
a. History
Pendiri Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’in adalah Alm. KH Mahfudz
Yusuf. Alm. KH Mahfudz Yusuf mempunyai kakek yang bernama KH. Yusuf yang
seorang ulama’ . Nama pondok Pesantren sudah mengalami pergantian sebanyak 2
kali dari Roudhotul Jannah menjadi Hidayatul Mubtadi’in atas dasar permohonan dari
Kyai Pondok Pesantren Lirboyo. Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’in masuk di
Wilayah Desa Tasikmadu Kecamatan Lowokwaru Kota Malang pada Tahun 1971.
Pada saat itu, di Desa Tasikmadu tidak ada Pondok Pesantren. Salah satu
didirikannya Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’in adalah dari permintaan warga
yang ingin putra dan putri nya ada kegiatan selain sekolah formal. Pada Tahun 1972,
Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’in terdaftar di ijob Kementrian Agama dan
masih berjumlah 9 orang santri. Sedangkan, pada Tahun 1973 Bulan Idul Adha,
memulai untuk pembangunan masjid yang awalnya adalah mushollah. Tahun 1975-
1976 santri Pondok Pesantren mengalami peningkatan santri berjumlah 15 orang.
Tahun 1979, terdapat 38 orang dan pada tahun itu pihak Pondok Pesantren mulai
membangun tempat santri-santriwati sekaligus perlahan-lahan untuk menambah
dengan pembelian lahan baru.
Visi dan Misi dari Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’in adalah hanya ingin
berjuang mencerdaskan generasi anak-anak muslim. Pondok Pesantren Hidayatul
Mubtadi’in dalam hal kesehatan dan fasilitas kesehatan bekerja sama dengan
Puskesmas Mojolangu kurang ± sudah 2 tahun dan terdapat organisasi dilingkungan
Pondok Putri bernama “santri husada” . Kegiatan santriwati mulai dari sekolah formal
dan non formal. Pada Hari Minggu, terdapat kegiatan muhaddarah, tartilan Qur’an,
serta latihan khitabah dan lain-lain. Hari Kamis-Jum’at ada latihan baca-baca
sholawat, manaqib, sekolah Diniyah, baca ratib dan lain-lain. Setiap kegiatan yang
berhubungan dengan penghargaan atau prestasi, pondok tidak ingin diliput, hanya
Allah SWT yang tahu. Instansi yang terlibatpun bukan dalam hal pendanaan,
melainkan memberikan dukungan dibangunanya sebuah pondok. Dalam hal
pendanaan, pengurus pondok tidak mengajukan pengajuan dana terlebih dahulu,
namun jika ada pihak yang meminta pondok untuk membuat proposal pengajuan dana
baru pihak pondok mengajukan. Metode pembelajaran yang digunakan mulai dari
sekolah Diniyah, Tafsir, Balaghah, Kitab Kuning.
b. Demographics
Usia dari kelompok komunitas yang dibina Pondok Pesantren Hidayatul
Mubtadi’in Tasikmadu serta yang mahasiswa keperawatan UMM jumpai adalah
mulai dari 11 Tahun hingga 20 Tahun dengan jenis kelamin perempuan.
Kategori Jumlah
Anak – anak usia sekolah (6 – 9 tahun) 2
Pra remaja (10 - 12 tahun) 15
Remaja (13 – 20 tahun) 8
Dewasa awal (21 – 27 tahun) 5
Jumlah 30
Tabel 1. Data demografi santri putri
27%
Buruk
56% Cukup
Baik
17%
c. Ethnicity
Etnis yang beragam di lingkungan Pondok Pesantren adalah dari Jawa,
Kalimantan. Mayoritas santriwati berasal dari Malang.
II. Subsystem
a. Physical Environment
Variabel yang Kriteria penilaian Bobot Skor Nilai Max Nilai
di teliti
Halaman
pesantren ( ) Bersih dan tidak berbau 4 4
( ) Becek pada waktu hujan
16 8
( ) Berdebu 3
(√ ) Becek dan berdebu
2
1
( ) Terbuat dari bahan kedap
Lantai ruang air 5 4
) Kedap air dan ada
Belajar ( retakan 20 10
(√ ) Sebagian kedap air 3
( ) Tidak kedap air
2
1
( ) Ada sekat antara ruang,
Dinding pesantren bahan 3 5
Kuat dan bersih
15 6
( ) Memenuhi 2 syarat 3
(√ ) Memenuhi 1 syarat 2
Atap ( ) Tidak bocor, bahan kuat 4 7
28 12
(√ ) Memenuhi 1 syarat
3
Luas ventilasi ( ) > 20% luas lantai 5 4
(√ ) 15-20% luas lantai 3
20 15
Sampah galian
( ) Di tanah terbuka 2
(√ ) Diangkut petugas/dibakar
Pemusnahan < 4 5
Sampah 3hari sekali
) Diangkut petugas/dibakar
20 20
( >
3hari sekali 3
( ) Ditimbun kalau sudah
penuh
2
) Ada terpisah untuk pria
Toilet dan kamar (√ dan 3 5
Mandi wanita
15 15
1
Pemeliharaan ( ) Ada petugas khusus 2 4
kebersihan ruang
kelas ( ) Tidak ada petugas khusus 3
(√) Oleh siswa secara bergilir 8 4
( ) Lain-lain 2
1
Pemeliharaan ( ) Ada petugas khusus 2 4
kebersihan toilet
dan kamar mandi (√ ) Tidak ada petugas khusus 3
( ) Oleh siswa secara bergilir 8 6
( ) Lain-lain 2
1
Warung/kantin ( ) Tempat memasak terpisah 2 5
( ) Tempat memasak jadi satu
( ) Tidak ada tempat memasak 3 10 -
2
Kebersihan ( ) > Lantai bersih 4 5
warung/kantin > Dinding bersih
> Alat makan dan alat
masak
Bersih
> Tidak ada lalat dan
kecoa
20 -
( ) Memenuhi 3 syarat 3
( ) Memenuhi 1 syarat 2
( ) PDAM/perpipaan 4
Sumber air
( ) Sumur pompa 5 3 20 -
warung/kantin
( ) Sumur gali 2
( ) Tidak ada 1
Kesimpulan :
235
Jumlah nilai yang di proleh = X 100 % = 55,29 %
425
Adapun tingkatan penilaian pada sarana sanitasi dasar pesantren dapat di
asumsikan sebagai berikut :
c. Economy :
Dari segi pendapatan orangtua atau wali santri terkaji rata-rata pendapatannya
diantara 1 – 3 juta perbulan. Sedangkan untuk uang saku yang diberikan orangtua
atau wali dalam sehari kepada santri rata-rata sekitar 10 ribu rupiah. Dari
pendapatan rata-rata orangtua atau wali santri juga dapat mengcover semua biaya
pendidikan para santri dipondok pesantren. Untuk rincian biaya SPP tidak terkaji
berapa biaya yang dikeluarkan akan tetapi, rincian dari biaya SPP dapat dipantau
oleh wali santri. Untuk pesantren sendiri sumber ekonomi yang didapat hanya dari
relawan dan jika ada dari instansi pemerintah yang ingin bekerja sama baru
pesantren membuat laporan untuk diajukan.
f. Communication :
Santri berkomunikasi dengan orang tua jika orang tua datang mengunjungi
dengan waktu yang dapat disesuaikan dengan keinginan pribadi orang tua.
g. Education :
Di pondok pesantren santri pada jam 7 pagi sampai jam 2 siang mereka sekolah
formal dilanjut dengan diniyah pada pukul 3 sore. Di pondok pesantren terdapat
berbagai ekskul yaitu diantaranya muhadharah dan dibaan. Kegiatan muhadharah
dilaksanakan setiap hari sabtu dari jam 8-9 malam dan dibaan dilaksanakan
setiap hari kamis sore dari jam 4-5.
h. Recreation:
Tour pondok sudah lama diagendakan namun belum terlaksanakan hingga
sekarang. Para santri mendapat hari libur dari sekolah formal setiap hari minggu
dan libur dari pondok pesantren setiap hari kamis. Kegiatan untuk mengisi waktu
luang biasanya adalah pergi ke toko untuk membeli makanan di luar dan beli
baju namun harus ada izin dari pengasuh terlebih dahulu dan terdapat batasan
waktu.
“GEOSOCIAL MAPPING”
PONDOK PESANTREN HIDAYATUL MUBTADI’IN
a. Lantai Dasar
YayasanPantiAsyh
YayasanPendidikan Islam
anYatimPiatu
HidayatulMuntadiinTasikMadu
Ruang Ruang
TempatParkir Tidur Tidur
&JalanMasukKeRu
mahPengasuh RuangMengajar
RuangMengajar
RumahPengasuhP
RumahPengas
ondok
uhpondok
RumahPengasuhPo
RuangMengajar ndok
TempatWudhu
RuangMengajar
RuangSholat
RuangTamu PintuGerbangPo
ndok
b. Lantai dua
RumahPengasuhPondok
RumahPengasuhP
ondok RuangAula RumahPengas
uhpondok
Gudang
TempatWudhu
RuangSholat
RuangTamu PintuGerbangPo
ndok
“GEOSOCIAL MAPPING”
PONDOK PESANTREN HIDAYATUL MUBTADI’IN
Lampiran – Lampiran
a. Ruang belajar - mengajar
b. Tempat tidur
c. Dapur
d. Kamar mandi dan toilet
e. Fasilitas lain