Anda di halaman 1dari 30

TIM PENYUSUN

DEPARTEMEN KEPERAWATAN JIWA

1. Ns. Kadek Eka Swedarma,S.Kep, M.Kes


2. Ns. Ni Made Dian Sulistiowati, S.Kep,M.Kep, Sp.Kep.J
3. Ns. Putu Ayu Emmy Savitri Karin, S.Kep,M.NS
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha
Esa, karena berkat karunia-Nya Standar Prosedur Operasional (SPO) Keperawatan Jiwa
Revisi.1 dapat disusun.
Panduan ini berisi tentang prosedur dalam keperawatan jiwa meliputi : komunikasi terapeutik,
konseling, Terapi aktivitas kelompok, restrain pada gangguan jiwa, seklusi, strategi
pelaksanaan komunikasi pada pasien dengan risiko bunuh diri, risiko perilaku kekerasan,
halusinasi, waham, isolasi social, harga diri rendah dan defisit perawatan diri.
Semoga panduan ini dapat digunakan dalam proses pencapaian kemampuan mahasiswa
sesuai dengan tujuan dan kompetensi yang diharapkan. Kami mengucapkan terima kasih dan
penghargaan setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah terlibat dalam penyusunan
SPO ini. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan bimbingan kepada kita.

Denpasar, Februari 2020

Tim keperawatan jiwa


LEMBAR PENGESAHAN
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
KEPERAWATAN JIWA REVISI. 1
TAHUN 2020

Denpasar, Februari 2020

Dekan Fakultas Kedokteran


Universitas Udayana

Dr. dr. I Ketut Suyasa, Sp.B., Sp.OT(K)


NIP. 19660709 199412 1 001
Visi Program Studi Sarjana Keperawatan dan Profesi Ners
Menjadi Pusat Pendidikan Keperawatan yang Menghasilkan Lulusan Unggul, Mandiri, dan
Berbudaya serta Mempunyai Daya Saing di Tingkat Regional, Nasional, dan Global pada
Tahun 2025
a. Unggul: bermakna lulusan mempunyai kelebihan dalam bidang keperawatan
pariwisata yang bersifat kompetitif, dan inovatif di tingkat lokal, nasional, dan
internasional, berkontribusi nyata terhadap pengembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni serta pembangunan masyarakat.
b. Mandiri: bermakna memiliki kemampuan kepemimpinan dan kewirausahaan dalam
mengelola sumber daya keperawatan dan sumber daya lain secara optimal untuk
menghasilkan inovasi yang bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan
kesejahteraan umat manusia.
c. Berbudaya: bermakna menjunjung tinggi budaya akademik berlandaskan nilai-nilai
luhur Pancasila dan kearifan lokal yang bersifat universal untuk berinteraksi di
masyarakat dengan mengedepankan kejujuran dan keselarasan antara pikiran,
perkataan dan perbuatan yang baik (Trikaya Parisuda).

Misi Program Studi Sarjana Keperawatan dan Profesi Ners


1. Menyiapkan peserta didik agar menjadi lulusan yang profesional, berintegritas dan
memiliki etika/moral/akhlak dalam melayani masyarakat lokal, nasional, global, dan
komunitas wisatawan.
2. Menyelenggarakan sistem pendidikan yang terintegrasi berbasis riset, budaya, sistem
informasi dan teknologi dengan mengacu pada standar pendidikan tinggi nasional
keperawatan
3. Mengembangkan penelitian serta menghasilkan karya inovatif dan prospektif di
bidang keperawatan
4. Menerapkan upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif terhadap masalah
kesehatan dengan pendekatan keperawatan berbasis bukti ilmiah, kearifan lokal, dan
pemberdayaan masyarakat
5. Melakukan kerjasama dengan lembaga pendidikan, penelitian, dan pelayanan
keperawatan berskala lokal, nasional, dan global
DAFTAR ISI

Halaman
JUDUL

Daftar Isi……………………………………………….. ................................ i


SPO Komunikasi terapeutik............................................................................. 1
SPO Konseling keperawatan............................................................................ 3
SPO Terapi aktivitas kelompok ....................................................................... 5
SPO Restrain pada pasien gangguan jiwa........................................................ 7
SPO Seklusi pada pasien gangguan jiwa ......................................................... 9
SPO Strategi pelaksanaan penanganan Risiko bunuh diri ............................... 10
SPO Strategi pelaksanaan penanganan Risiko perilaku kekerasan.................. 12
SPO Strategi pelaksanaan penanganan Halusinasi .......................................... 14
SPO Strategi pelaksanaan penanganan Waham............................................... 16
SPO Strategi pelaksanaan penanganan Isolasi sosial....................................... 18
SPO Strategi pelaksanaan penanganan Harga diri rendah ............................... 20
SPO Strategi pelaksanaan Defisit perawatan diri ............................................ 22

i
Komunikasi Terapeutik

No Dokumen : 7.1 No Revisi : 1


Tanggal terbit : 2 Februari 2020 Halaman : 2

Pengertian Suatu teknik komunikasi pada pasien/klien yang bertujuan untuk proses kesembuhan pasien
Tujuan Melaksanakan komunikasi untuk proses kesembuhan pasien/klien
Prosedur
Preinteraksi
1. Cek catatan keperawatan dan catatan medis pasien
a. Periksa riwayat masuk Rumah Sakit
b. Identifikasi data lain sesuai kebutuhan
2. Menilai kesiapan diri perawat
3. Membuat rencana pertemuan
4. Cuci tangan
5. Siapkan alat-alat yang diperlukan
Orientasi
6. Memberikan salam & tersenyum pd pasien
7. Melakukan validasi (kognitif, afektif, psikomotor) → pd pertemuan lanjutan
8. Memperkenalkan nama Perawat
9. Menanyakan nama panggilan kesukaan pasien
10. Menjelaskan tanggung jawab Perawat - pasien
11. Menjelaskan peran Perawat - pasien
12. Menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan
13. Menjelaskan tujuan
14. Menjelaskan waktu yang dibutuhkan untuk melakukan kegiatan
15. Menjelaskan kerahasiaan
Kerja
16. Memberi kesempatan pada pasien untuk bertanya
17. Menanyakan keluhan utama
18. Memulai kegiatan dengan cara yang baik
19. Melakukan kegiatan sesuai dengan rencana pada pasien
Terminasi
20. Menyimpulkan hasil wawancara (evaluasi proses & hasil)
21. Memberikan reinforcement positif
22. Merencanakan tindak lanjut dengan pasien
23. Melakukan kontrak (waktu,tempat,topik)
24. Mengakhiri wawancara dengan cara yang baik
Dokumentasi
25. Catat hasil kegiatan di dalam catatan keperawatan

1
Dimensi Respon
26. Berhadapan
27. Mempertahankan kontak mata
28. Tersenyum pada saat yang tepat
29. Membungkuk ke arah pasien
30. Mempertahankan sikap terbuka

2
Konseling Keperawatan

No Dokumen : 7.1 No Revisi : 1


Tanggal terbit : 2 Februari 2020 Halaman : 2

Pengertian Suatu teknik komunikasi pada klien yang bertujuan untuk memotivasi klien untuk lebih
bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri dalam mengatasi masalahnya
Tujuan membantu klien menstrukturkan kembali masalahnya dan mampu menemukan solusi terhadap
permasalahan yang dihadapi
Prosedur
Preinteraksi
1. Mengumpulkan data tentang klien
2. Menyiapkan alat yang dibutuhkan
3. Menilai kesiapan diri perawat
4. Membuat rencana pertemuan
Orientasi
5. Memberikan salam & tersenyum pd klien
6. Melakukan validasi (kognitif, afektif, psikomotor) → pd pertemuan lanjutan
7. Memperkenalkan nama Perawat
8. Menanyakan nama panggilan kesukaan klien
9. Menjelaskan tanggung jawab Perawat - klien
10.Menjelaskan tujuan kegiatan yang akan dilakukan
11.Menjelaskan waktu yang dibutuhkan untuk melakukan kegiatan
12.Menjelaskan kerahasiaan
Kerja
13. Memberi kesempatan pada pasien/klien untuk bertanya
14. Menanyakan keluhan pasien/klien
15. Memulai kegiatan dengan cara yang baik
16. Melakukan kegiatan sesuai dengan rencana pada pasien/klien
17. Tahap Analisis :
a. Membangun hubungan konseling yang melibatkan klien
b. Memperjelas dan mendefinisikan masalah
c. Membuat penafsiran dan penjajakan
d. Menegosiasikan kontrak

18. Tahap Sintesis :


Merangkum dan mengatur data dari hasil analisis sehingga menunjukkan bakat, kekuatan, kelemahan dan
kemampuan penyesuaian diri klien

19. Tahap Diagnosis :


Mengidentifikasi permasalahan, faktor penyebab, sifat-sifat klien yang relevan dan berpengruh terhadap
penyesuaian dirinya atau strategi koping koping klien

3
20. Tahap Konseling :
a. mengeksplorasi masalah, isu, dan kepedulian klien lebih jauh.
b. Menjaga agar hubungan konseling selalu terpelihara
c. Proses konseling agar berjalan sesuai kontrak
d. Merefleksikan alternatif penanganan masalah klien
Terminasi
21. Menyimpulkan hasil konseling (evaluasi proses & hasil)
22. Memberikan reinforcement positif
23. Tahap tindaklanjut pada tahapan akhir konselor dapat mengidentifikasi:
a. Keputusan perubahan sikap dan perilaku
b. Terjadinya transfer of learning pada diri klien
c. Pelaksanaan perubahan perilaku
24. Melakukan kontrak (waktu,tempat,topik)
25. Mengakhiri konseling dengan cara yang baik
Dokumentasi
26. Catat hasil kegiatan di dalam catatan keperawatan

4
Terapi Aktivitas Kelompok (TAK)

No Dokumen : 7.1 No Revisi : 1


Tanggal terbit : 2 Februari 2020 Halaman : 2

Pengertian Suatu Aktivitas kelompok yang digunakan sebagai sarana untuk meningkatkan kesadaran diri
pasien, hubungan interpersonal dan membuat perubahan
Tujuan Meningkatkan kesadaran diri pasien sehingga dapat beraktivitas sehari-hari
Prosedur
Preinteraksi
1. Menyususn rencana TAK secara tertulis termasuk personil (leader,co leader, fasilitator dan observer)
2. Mempersiapkan pasien sesuai dengan indikasi
3. Mempersiapkan lingkungan
4. Mempersiapkan media
Orientasi
5. Berikan salam & tersenyum pd pasien
6. Lakukan validasi → pd pertemuan lanjutan
7. Perkenalkan nama Perawat
8. Melakukan evaluasi/validasi pada pasien sebelum pelaksanaan TAK
9. Menyampaikan tujuan atau kontrak dan aturan main
10. Memimpin/menjelaskan perannya dalam TAK dengan baik
11. Validasi kepada pasien tentang apa yang sudah disampaikan
12. Beri reinforcement positif
Kerja
Melaksanakan Kegiatan sesuai dengan jenis TAK : Sosialisasi/Stimulasi Persepsi/Stimulasi
Sensori/Orientasi Realitas
13. Memulai kegiatan dengan cara yang baik
14. Leader/pemimpin mampu mengarahkan kegiatan dengan baik
15. Leader mampu meyelesaikan permasalahan yang ada saat kegiatan
16. Leader dapat menerima masukan dari perawat maupun pasien yang ikut kegiatan
17. Co Leader mampu memvasilitasi kegiatan dengan baik
18. Vasilitator dapat mengarahkan pasien dengan baik
19. Mendorong pasien berperanserta aktif
20. Observer dapat mengevaluasi dan menyampaikan hasil kegiatan dengan baik
21. Memberikan reinforcement positif
Terminasi
22. Simpulkan hasil wawancara (evaluasi proses & hasil)
23. Berikan reinforcement positif
24. Rencanakan tindak lanjut dengan pasien
25. Lakukan kontrak (waktu,tempat,topik TAK selanjutnya)

5
26. Akhiri kegiatan TAK dengan cara yang baik
Dokumentasi
27. Catat hasil kegiatan di dalam catatan keperawatan

6
Restrain pada Pasien Gangguan Jiwa

No Dokumen : 7.1 No Revisi : 1


Tanggal terbit : 2 Februari 2020 Halaman : 2

Pengertian Tindakan keperawatan yang dilakukan untuk mengatasi kegawatdaruratan psikiatri


Tujuan Melindungi atau menghindari menciderai diri, orang lain dan lingkungan
Prosedur
Preinteraksi
1. Baca catatan keperawatan dan catatan medis pasien instruksi restrain/terapi psikofarmakoterapi
2. Siapkan Tim
3. Siapkan alat-alat (Jaket pengekang, Manset/Tali restrain)
4. Siapkan lingkungan yang aman
5. Siapkan medikasi bila perlu sesuai advise dokter
a. Diazepam Injeksi 1 ampul (IM/IV)
b. Haloperidol injeksi 1 ampul (IM)
Orientasi
6. Berikan salam, panggil pasien dengan namanya
7. Jelaskan dan lakukan kontrak Prosedur, tujuan, lamanya di restrain kepada pasien dan keluarga bila perlu
kontrak sepihak.
Kerja
8. Berbicara secara meyakinkan kepada pasien untuk menghentikan perilakunya
9. Ulangi penjelasan jika tidak menghentikan perilakunya akan dilakukan pengikatan
10. Tawarkan untuk menggunakan medikasi daripada dilakukan pengikatan. (Jangan tawar menawar dengan
pasien)
11. Jangan membiarkan pasien berfikir tentang keraguan kita untuk melakukan pengikatan.
12. Staf yang akan melakukan pengikatan harus sudah berada di tempat Susunan tim (5-6 orang) :
a. Empat orang menahan anggota gerak
b. Satu mengendalikan kepala
c. Satu melakukan prosedur pengikatan
13. Siapkan peralatan dan medikasi
14. Lakukan pengikatan
a. Tiap anggota gerak satu ikatan
b. Ikatan pada posisi sedemikian rupa agar tidak mengganggu aliran cairan IV jika diperlukan
c. Posisi kepala lebih tinggi untuk menghindari aspirasi
d. Lakukan pemeriksaan vital sign (tiap ½ jam)
15. Tempatkan pasien pada tempat yang mudah dilihat oleh staf
16. Manset / restrain diperiksa tiap 60 menit demi kenyamanan
17. Merubah posisi tiap 60 menit
18. Monitor tanda-tanda vital tiap 60 menit
19. Kolaborasi dengan medis untuk medikasi antipsikotik potensi tinggi dengan interval 30-60 menit. (contoh:
Haloperidol 5-10 mg, peroral/injeksi IM)
20. Observasi gejala Ekstra Piramidal Sindrome (EPS) dalam 24 jam pertama, Pada umumnya berespon
sebelum diberikan total dosis 50 mg, bila EPS terapi Trihexyphenidil 2mg, dan diphenhydramin 50mg (IM/IV).

7
21. Setelah pasien dapat dikendalikan, satu manset sekali waktu harus dilepas dengan interval 5 menit,
bergantian kiri dan kanan
22. Dua ikatan terakhir harus dilakukan bersama-sama (tidak menganjurkan mengikat pasien dengan satu ikatan
pada anggota gerak)
Terminasi
23. Evaluasi perasaan pasien
24. Pastikan pasien nyaman dan ikatannya baik
25. Lakukan kontrak untuk bisa dilepaskan ikatannya
Dokumentasi
26. Catat hasil kegiatan di dalam catatan keperawatan

8
Seklusi/Isolasi pada Pasien Gangguan Jiwa

No Dokumen : 7.1 No Revisi : 1


Tanggal terbit : 2 Februari 2020 Halaman : 1

Pengertian Suatu teknik menempatkan pasien dalam suatu ruang dimana pasien tidak dapat keluar dari
ruangan tersebut sesuai kehendaknya
Tujuan melindungi atau menghindari menciderai diri, orang lain dan lingkungan
Prosedur
Preinteraksi
1. Baca catatan keperawatan dan catatan medis pasien instruksi seklusi
2. Siapkan Tim
3. Siapkan ruangan isolasi
Orientasi
4. Berikan salam, panggil pasien dengan namanya
5. Jelaskan dan lakukan kontrak Prosedur, tujuan, lamanya di seklusi kepada pasien dan keluarga bila perlu
kontrak sepihak.
Kerja
6. Tunjuk seorang pimpinan, anggota 3-4 orang
7. Siapkan lingkungan ruangan yang digunakan untuk isolasi
8. Lakukan kontrak dengan pasien, jika tidak memungkinkan lakukan kontrak sepihak.
9. Pegang pasien tanpa menyakiti
10. Kendalikan perilaku agresif pasien
11. Pindahkan pasien ke ruang isolasi
12. Ganti pakaian pasien dengan pakaian yang aman dan nyaman
13. Pindahkan benda-benda yang berbahaya dari ruangan
14. Kunci/gembok sebaiknya yang menggunakan magnet/tanpa lubang kunci/lubang kunci tertutup
15. Bantu pasien memenuhi kebutuhan nutrisi, cairan dan personal hygiene
16. Sediakan makanan dan minuman tidak dalam wadah yang mudah pecah
17. Berikan pengobatan sesuai instruksi dokter
18. Tetap lakukan kontak verbal dengan pasien
19. Monitor kebersihan dan keamanan ruang isolasi
20. Evaluasi secara rutin, apakah pasien masih butuh tindakan isolasi
Terminasi
21. Evaluasi perasaan pasien
22. Pastikan pasien nyaman dan ikatannya baik
23. Lakukan kontrak untuk bisa dikeluarkan dari ruang isolasi
Dokumentasi
24. Catat hasil kegiatan di dalam catatan keperawatan

9
Strategi Pelaksanaan pada Pasien Risiko Bunuh Diri

No Dokumen : 7.1 No Revisi : 1


Tanggal terbit : 2 Februari 2020 Halaman : 2

Pengertian Tindakan keperawatan yang dilakukan pada pasien yang berisiko bunuh diri untuk kembali ke
kondisi tenang dan aman.
Tujuan melindungi atau menghindari menciderai diri
Prosedur
Preinteraksi
1. Kumpulkan data tentang pasien (dari RM)
2. Siapkan alat yang dibutuhkan
3. Nilai kesiapan diri perawat
4. Buat rencana pertemuan
Orientasi
5. Berikan salam & tersenyum pd pasien
6. Lakukan validasi → pd pertemuan lanjutan
7. Perkenalkan nama Perawat
8. Tanyakan nama panggilan kesukaan pasien
9. Jelaskan tanggung jawab Perawat - pasien
10. Jelaskan tujuan dan waktu kegiatan yang akan dilakukan
11. Jelaskan kerahasiaan
12. Tanyakan perasaan pasien
Kerja
Ancaman Bunuh Diri
13. Temani pasien terus-menerus sampai dia dapat dipindahkan ke tempat yang aman
14. Jauhkan semua benda yang berbahaya (misalnya pisau, silet, gelas, tali pinggang)
15. Dapatkan orang yang dapat segera membawa pasien ke rumah sakit untuk pengkajian lebih lanjut dan
kemungkinan dirawat
16. Periksa apakah pasien benar-benar telah meminum obatnya, jika pasien mendapatkan obat
17. Dengan lembut jelaskan pada pasien bahwa perawat akan melindungi pasien sampai tidak ada keinginan
bunuh diri
Isyarat Bunuh Diri
18. Diskusikan tentang cara mengatasi keinginan bunuh diri, yaitu dengan meminta bantuan dari keluarga atau
teman, berpikir positif terhadap diri, keluarga dan lingkungan.
19. Beri kesempatan pasien mengungkapkan perasaannya.
20. Berikan pujian bila pasien dapat mengatakan perasaan yang positif.
21. Yakinkan pasien bahwa dirinya penting
22. Bicarakan tentang keadaan yang sepatutnya disyukuri oleh pasien
23. Diskusikan dan bantu pasien menyusun rencana masa depan
24. Diskusikan dengan pasien tentang harapan pasien

10
25. Diskusikan cara-cara mencapai masa depan
26. Latih pasien langkah-langkah kegiatan mencapai masa depan
27. Diskusikan dengan pasien efektifitas masing-masing kegiatan mencapai masa depan.
28. Berikan reinforcement positif
Terminasi
29. Simpulkan hasil kegiatan (evaluasi proses & hasil)
30. Berikan reinforcement positif
31. Rencanakan tindak lanjut dengan pasien
32. Lakukan kontrak (waktu,tempat,topik)
33. Akhiri kegiatan dengan cara yang baik
Dokumentasi
34. Catat hasil kegiatan di dalam catatan keperawatan

11
Strategi Pelaksanaan pada Pasien Risiko Perilaku Kekerasan

No Dokumen : 7.1 No Revisi : 1


Tanggal terbit : 2 Februari 2020 Halaman : 2

Pengertian Strategi tindakanyang dapat diberikan pada pasien dengan risiko perilaku kekerasan
Tujuan Melindungi pasien, orang lain dan lingkungan serta kembali dapat beraktivitas
Prosedur
Preinteraksi
1. Kumpulkan data tentang pasien (dari RM)
2. Siapkan alat yang dibutuhkan
3. Nilai kesiapan diri perawat
4. Buat rencana pertemuan
Orientasi
5. Berikan salam & tersenyum pd pasien
6. Lakukan validasi → pd pertemuan lanjutan
7. Perkenalkan nama Perawat
8. Tanyakan nama panggilan kesukaan pasien
9. Jelaskan tanggung jawab Perawat - pasien
10. Jelaskan tujuan dan waktu kegiatan yang akan dilakukan
11. Jelaskan kerahasiaan
12. Tanyakan perasaan pasien
Kerja
Bantu pasien mengenal penyebab Marah
13. Diskusikan bersama pasien penyebab rasa marah yang menyebabkan perilaku kekerasan saat ini dan yang
lalu.
14. Berikan pujian atas kemampuan pasien
Diskusikan tanda-tanda pada pasien jika terjadi perilaku kekerasan
15. Diskusikan tanda dan gejala perilaku kekerasan secara fisik
16. Diskusikan tanda dan gejala perilaku kekerasan secara psikologis
17. Diskusikan tanda dan gejala perilaku kekerasan secara sosial
18. Diskusikan tanda dan gejala perilaku kekerasan secara spiritual
19. Diskusikan tanda dan gejala perilaku kekerasan secara intelektual
Diskusikan bersama pasien perilaku kekerasan yang biasa dilakukan pada saat marah
20. Perilaku verbal, terhadap orang lain, lingkungan,
21. Diskusikan bersama pasien akibat perilaku yang dilakukan
Latih pasien cara mengontrol perilaku kekerasan
22. Latihan secara fisik : relaksasi nafas dalam, pukul bantal atau kasur
23. Latihan secara sosial/verbal: bicara yang baik: meminta, menolak dan mengungkapkan perasaan

12
24. Latihan secara spiritual: sembahyang/berdoa sesuai keyakinan pasien
25. Berikan penjelasan pentingnya minum obat
a. Jelaskan pentingnya penggunaan obat pada gangguan jiwa
b. Jelaskan akibat bila obat tidak digunakan sesuai program
c. Jelaskan akibat bila putus obat
d. Jelaskan cara mendapatkan obat/berobat
e. Jelaskan cara menggunakan obat dengan prinsip 6 benar (benar obat, benar pasien, benar cara, benar
waktu, benar dosis dan kontinuitas)
26. Berikan kesempatan pasien untuk mendemonstrasikan
27. Berikan pujian atas kemampuan pasien
Terminasi
28. Simpulkan hasil kegiatan (evaluasi proses & hasil)
29. Berikan reinforcement positif
30. Rencanakan tindak lanjut dengan pasien
31. Lakukan kontrak (waktu,tempat,topik)
32. Akhiri kegiatan dengan cara yang baik
Dokumentasi
33. Catat hasil kegiatan di dalam catatan keperawatan

13
Strategi Pelaksanaan pada Pasien Halusinasi

No Dokumen : 7.1 No Revisi : 1


Tanggal terbit : 2 Februari 2020 Halaman : 2

Pengertian Tindakan keperawatan yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan pasien dalam
mengontrol halusinasinya meliputi halusinasi (pendengaran, penglihatan, penciuman,
perabaan dan pengecap)
Tujuan Melindungi pasien, orang lain dan lingkungan serta kembali dapat beraktivitas
Prosedur
Preinteraksi
1. Kumpulkan data tentang pasien (dari RM)
2. Siapkan alat yang dibutuhkan
3. Nilai kesiapan diri perawat
4. Buat rencana pertemuan
Orientasi
5. Berikan salam & tersenyum pd pasien
6. Lakukan validasi → pd pertemuan lanjutan
7. Perkenalkan nama Perawat
8. Tanyakan nama panggilan kesukaan pasien
9. Jelaskan tanggung jawab Perawat - pasien
10. Jelaskan tujuan dan waktu kegiatan yang akan dilakukan
11. Jelaskan kerahasiaan
12. Tanyakan perasaan pasien
Kerja
Membantu pasien menyadari ganguan sensori persepsi halusinasi
13. Tanyakan pendapat pasien tentang halusinasi yang dialaminya: tanpa mendukung, dan menyangkal
halusinasinya.
14. Mengidentifikasi isi, frekuensi, waktu terjadinya, situasi pencetus, perasaan, respon dan upaya yang sudah
dilakukan pasien untuk menghilangkan atau mengontrol halusinasi.
Melatih Pasien cara mengontrol halusinasi
15. Jelaskan cara mengontrol halusinasi dengan menghardik, 6 (enam) benar minum obat, bercakap-cakap dan
melakukan kegiatan dirumah seperti membereskan kamar, merapihkan tempat tidur serta mencuci baju.
16. Berikan contoh cara menghardik sesuai dengan jenis halusinasi
17. Berikan kesempatan pasien mempraktekkan cara menghardik
18. Beri pujian untuk setiap kemajuan interaksi yang telah dilakukan oleh pasien.
19. Siap mendengarkan ekspresi perasaan pasien setelah melakukan tindakan keperawatan untuk mengontrol
halusinasi. Mungkin pasien akan mengungkapkan keberhasilan atau kegagalannya. Beri dorongan terus
menerus agar pasien tetap semangat meningkatkan latihannya.
20. Berikan penjelasan pentingnya minum obat
a. Jelaskan pentingnya penggunaan obat pada gangguan jiwa
b. Jelaskan akibat bila obat tidak digunakan sesuai program
c. Jelaskan akibat bila putus obat

14
d. Jelaskan cara mendapatkan obat/berobat
e. Jelaskan cara menggunakan obat dengan prinsip 6 benar (benar obat, benar pasien, benar cara, benar
waktu, benar dosis dan kontinuitas)
21. Jelaskan cara mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap dan melakukan kegiatan dirumah seperti
membereskan kamar, merapihkan tempat tidur serta mencuci baju.
22. Berikan kesempatan pasien mempraktekkan minum obat dengan prinsip 6 (enam) benar, bercakap-cakap
dan melakukan kegiatan dirumah seperti membereskan kamar dan merapihkan tempat tidur yang dilakukan
di hadapan Perawat
23. Beri pujian untuk setiap kemajuan interaksi yang telah dilakukan oleh pasien.
24. Siap mendengarkan ekspresi perasaan pasien setelah melakukan tindakan keperawatan untuk mengontrol
halusinasi. Mungkin pasien akan mengungkapkan keberhasilan atau kegagalannya. Beri dorongan terus
menerus agar pasien tetap semangat meningkatkan latihannya.
Terminasi
25. Simpulkan hasil wawancara (evaluasi proses & hasil)
26. Berikan reinforcement positif
27. Rencanakan tindak lanjut dengan pasien
28. Lakukan kontrak (waktu,tempat,topik)
29. Akhiri kegiatan dengan cara yang baik
Dokumentasi
30. Catat hasil kegiatan di dalam catatan keperawatan

15
Strategi Pelaksanaan pada Pasien Waham

No Dokumen : 7.1 No Revisi : 1


Tanggal terbit : 2 Februari 2020 Halaman : 2

Pengertian Tindakan keperawatan yang dilakukan untuk kembali kekondisi realitas dari wahamnya
(kebesaran, agama, curiga, somatik, nihilistik, bizarre, dll)
Tujuan Melindungi pasien, orang lain dan lingkungan serta kembali dapat beraktivitas
Prosedur
Preinteraksi
1. Kumpulkan data tentang pasien (dari RM)
2. Siapkan alat yang dibutuhkan
3. Nilai kesiapan diri perawat
4. Buat rencana pertemuan
Orientasi
5. Berikan salam & tersenyum pd pasien
6. Lakukan validasi → pd pertemuan lanjutan
7. Perkenalkan nama Perawat
8. Tanyakan nama panggilan kesukaan pasien
9. Jelaskan tanggung jawab Perawat - pasien
10. Jelaskan tujuan dan waktu kegiatan yang akan dilakukan
11. Jelaskan kerahasiaan
12. Tanyakan perasaan pasien
Kerja
Bantu pasien Orientasi ke realitas secara bertahap
13. Identifikasi tanda dan gejala waham
14. Tidak mendukung dan membantah waham pasien
15. Yakinkan bahwa pasien dalam keadaan aman
16. Observasi pengaruh waham terhadap aktivitas sehari-hari
17. Jika pasien terus menerus membicarakan wahamnya dengarkan tanpa memberikan dukungan dan
menyangkal sampai pasien berhenti membicarakannya
18. Bantu orientasi realitas: Panggil nama, orientasi waktu, orang dan tempat/lingkungan
19. Berikan pujian bila penampilan dan orientasi pasien sesuai dengan realitas
Bantu pasien memenuhi kebutuhan dasar
20. Diskusikan kebutuhan pasien yang tidak terpenuhi (fisik, emosional)
21. Bantu pasien memenuhi kebutuhannya yang realistis
22. Masukan pada jadual kegiatan pemenuhan kebutuhan
Identifikasi kemampuan positif yang dimiliki pasien
23. Evaluasi kegiatan pemenuhan kebutuhan pasien dan berikan pujian
24. Diskusikan kemampuan yang dimiliki

16
25. Latih kemampuan yang dipilih, berikan pujian
26. Masukkan pada jadual pemenuhan kebutuhan dan kegiatan yang telah dilatih
Ajarkan Kontrol waham dengan obat
27. Evaluasi kegiatan pemenuhan kebutuhan pasien, kegiatan yang dilakukan pasien dan berikan pujian
28. Berikan penjelasan pentingnya minum obat
a. Jelaskan pentingnya penggunaan obat pada gangguan jiwa
b. Jelaskan akibat bila obat tidak digunakan sesuai program
c. Jelaskan akibat bila putus obat
d. Jelaskan cara mendapatkan obat/berobat
e. Jelaskan cara menggunakan obat dengan prinsip 6 benar (benar obat, benar pasien, benar cara, benar
waktu, benar dosis dan kontinuitas)
29. Masukkan pada jadual pemenuhan kebutuhan, kegiatan yang telah dilatih dan obat
Ajarkan pasien untuk berinteraksi dengan orang lain dan lingkungan
30. Evaluasi kegiatan pemenuhan kebutuhan pasien,kegiatan yang telah dilatih, dan minum obat Berikan pujian
31. Diskusikan kebutuhan lain dan cara memenuhinya
32. Diskusikan kemampuan yang dimiliki dan memilih yang akan dilatih. Kemudian latih
33. Masukkan pada jadual pemenuhan kebutuhan, kegiatan yang telah dilatih, minum obat
34. Bantu pasien untuk mengikuti kegiatan interaksi dengan orang lain dan lingkungan
35. Berikan pujian atas kemampuan pasien
Evalusi Kemampuan pasien terhadap Waham
36. Evaluasi kegiatan pemenuhan kebutuhan, kegiatan yang dilatih dan minum obat.
37. Nilai kemampuan yang telah mandiri
38. Nilai apakah frekuensi munculnya waham berkurang, apakah waham terkontrol
39. Berikan pujian atas keberhasilan pasien
Terminasi
40. Simpulkan hasil kegiatan (evaluasi proses & hasil)
41. Berikan reinforcement positif
42. Rencanakan tindak lanjut dengan pasien
43. Lakukan kontrak (waktu,tempat,topik)
44. Akhiri kegiatan dengan cara yang baik
Dokumentasi
45. Catat hasil kegiatan di dalam catatan keperawatan

17
Strategi Pelaksanaan pada Pasien Isolasi Sosial

No Dokumen : 7.1 No Revisi : 1


Tanggal terbit : 2 Februari 2020 Halaman : 2

Pengertian Tindakan keperawatan yang dilakukan untuk meningkatkan interaksi dengan orang lain secara
bertahap
Tujuan Meningkatkan kemampuan pasien untuk berhubungan dengan orang lain
Prosedur
Preinteraksi
1. Kumpulkan data tentang pasien (dari RM)
2. Siapkan alat yang dibutuhkan
3. Nilai kesiapan diri perawat
4. Buat rencana pertemuan
Orientasi
5. Berikan salam & tersenyum pd pasien
6. Lakukan validasi → pd pertemuan lanjutan
7. Perkenalkan nama Perawat
8. Tanyakan nama panggilan kesukaan pasien
9. Jelaskan tanggung jawab Perawat - pasien
10. Jelaskan tujuan dan waktu kegiatan yang akan dilakukan
11. Jelaskan kerahasiaan
12. Tanyakan perasaan pasien
Kerja
Bantu pasien mengenal penyebab isolasi sosial
13. Tanyakan pendapat pasien tentang kebiasaan berinteraksi dengan orang lain
14. Tanyakan apa yang menyebabkan pasien tidak ingin berinteraksi dengan orang lain
Bantu pasien mengenal keuntungan berhubungan dengan orang lain
15. Diskusikan keuntungan bila pasien mempunyai banyak teman dan bergaul akrab dengan mereka
Bantu pasien mengenal kerugian jika tidak berhubungan dengan orang lain
16. Diskusikan kerugian bila pasien hanya mengurung diri dan tidak bergaul dengan orang lain
17. Jelaskan pengaruh isolasi sosial terhadap kesehatan fisik pasien
Bantu pasien berinteraksi dengan orang lain secara bertahap
18. Beri kesempatan pasien mempraktekkan cara berinteraksi dengan orang lain yang dilakukan di hadapan
Saudara
19. Mulailah bantu pasien berinteraksi dengan satu orang (pasien, perawat atau keluarga)
20. Bila pasien sudah menunjukkan kemajuan, tingkatkan jumlah interaksi dengan dua, tiga, empat orang dan
seterusnya.
21. Beri pujian untuk setiap kemajuan interaksi yang telah dilakukan oleh pasien.

18
22. Siap mendengarkan ekspresi perasaan pasien setelah berinteraksi dengan orang lain. Mungkin pasien akan
mengungkapkan keberhasilan atau kegagalannya. Beri dorongan terus menerus agar pasien tetap semangat
meningkatkan interaksinya
Terminasi
23. Simpulkan hasil kegiatan (evaluasi proses & hasil)
24. Berikan reinforcement positif
25. Rencanakan tindak lanjut dengan pasien
26. Lakukan kontrak (waktu,tempat,topik)
27. Akhiri kegiatan dengan cara yang baik
Dokumentasi
28. Catat hasil kegiatan di dalam catatan keperawatan

19
Strategi Pelaksanaan pada Pasien Harga Diri Rendah

No Dokumen : 7.1 No Revisi : 1


Tanggal terbit : 2 Februari 2020 Halaman : 2

Pengertian Tindakan keperawatan yang dilakukan untuk meningkatkan harga diri pasien
Tujuan Meningkatkan kemampuan pasien serta dapat berhubungan dengan orang lain
Prosedur
Preinteraksi
1. Kumpulkan data tentang pasien (dari RM)
2. Siapkan alat yang dibutuhkan
3. Nilai kesiapan diri perawat
4. Buat rencana pertemuan
Orientasi
5. Berikan salam & tersenyum pd pasien
6. Lakukan validasi → pd pertemuan lanjutan
7. Perkenalkan nama Perawat
8. Tanyakan nama panggilan kesukaan pasien
9. Jelaskan tanggung jawab Perawat - pasien
10. Jelaskan tujuan dan waktu kegiatan yang akan dilakukan
11. Jelaskan kerahasiaan
12. Tanyakan perasaan pasien
Kerja
Identifikasi kemampuan dan aspek positif yang masih dimiliki pasien
13. Diskusikan kemampuan melakukan kegiatan dan aspek positif pasien (buat daftar kegiatan)
14. Beri pujian yang realistik dan hindarkan memberikan penilaian yang negatif setiap kali bertemu dengan
pasien.
Bantu pasien menilai kemampuan yang dapat digunakan
15. Bantu pasien menilai kegiatan yang dapat dilakukan saat ini (pilih dari daftar kegiatan): buat daftar kegiatan
yang dapat dilakukan saat ini.
16. Bantu pasien menyebutkannya dan memberi penguatan terhadap kemampuan diri yang diungkapkan pasien.
Bantu pasien untuk dapat memilih/ menetapkan kegiatan berdasarkan daftar kegiatan yang dapat dilakukan
17. Diskusikan kegiatan yang akan dipilih untuk dilatih saat pertemuan.
18. Bantu pasien memberikan alasan terhadap pilihan yang ia tetapkan.
Latih kegiatan yang telah dipilih pasien
19. Latih kegiatan yang dipilih (alat dan cara melakukannya)
20. Masukkan pada jadual kegiatan untuk latihan dua kali per hari
21. Berikan dukungan dan pujian yang nyata setiap kemajuan yang diperlihatkan pasien.
Rencanakan kegiatan sesuai kemampuan pasien dan menyusun rencana kegiatan
22. Beri kesempatan pada pasien untuk mencoba kegiatan yang telah dilatihkan.

20
23. Beri pujian atas aktivitas/kegiatan yang dapat dilakukan pasien setiap hari.
24. Tingkatkan kegiatan sesuai dengan tingkat toleransi dan perubahan setiap aktivitas.
25. Susun daftar aktivitas yang sudah dilatihkan bersama pasien dan keluarga.
26. Beri kesempatan pasien untuk mengungkapkan perasaannya setelah pelaksanaan kegiatan.
27. Yakinkan bahwa keluarga mendukung setiap aktivitas yang dilakukan pasien.
Terminasi
28. Simpulkan hasil kegiatan (evaluasi proses & hasil)
29. Berikan reinforcement positif
30. Rencanakan tindak lanjut dengan pasien
31. Lakukan kontrak (waktu,tempat,topik)
32. Akhiri kegiatan dengan cara yang baik
Dokumentasi
33. Catat hasil kegiatan di dalam catatan keperawatan

21
Strategi Pelaksanaan pada Pasien Defisit Perawatan Diri

No Dokumen : 7.1 No Revisi : 1


Tanggal terbit : 2 Februari 2020 Halaman : 2

Pengertian Tindakan keperawatan yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan pasien dalam merawat
kebersihan dirinya meliputi mandi , cuci rambut , sikat gigi, dan potong kuku
Tujuan Meningkatkan kemampuan pasien untuk memenuhi kebutuhan perawatan diri serta dapat
beraktivitas sehari-hari
Prosedur
Preinteraksi
1. Kumpulkan data tentang pasien (dari RM)
2. Siapkan alat yang dibutuhkan
3. Nilai kesiapan diri perawat
4. Buat rencana pertemuan
Orientasi
5. Berikan salam & tersenyum pd pasien
6. Lakukan validasi → pd pertemuan lanjutan
7. Perkenalkan nama Perawat
8. Tanyakan nama panggilan kesukaan pasien
9. Jelaskan tanggung jawab Perawat - pasien
10. Jelaskan tujuan dan waktu kegiatan yang akan dilakukan
11. Jelaskan kerahasiaan
12. Tanyakan perasaan pasien
Kerja
Pengkajian tanda dan gejala defisit perawatan diri
13. Kaji tanda dan gejala defisit kebersihan diri
14. Jelaskan pentingnya kebersihan diri , cara dan alat kebersihan diri
15. Melatih cara menjaga kebersihan diri: mandi , cuci rambut , sikat gigi, potong kuku dan memasukkan dalam
jadwal kegiatan
Melatih cara berdandan setelah kebersihan diri: sisiran, rias muka untuk perempuan; sisiran, cukuran untuk
pria
16. Evaluasi tanda dan gejala defisit perawatan diri, validasi kemampuan pasien melakukan kebersihan diri dan
berikan pujian
17. Jelaskan cara dan alat untuk berdandan ,melatih cara berdandan setelah kebersihan diri: sisiran, rias muka
untuk perempuan; sisiran, cukuran untuk pria memasukkan pada jadwal kegiatan untuk kebersihan diri dan
berdandan.
Melatih cara makan dan minum yang baik
18. Evaluasi tanda dan gejala defisit perawatan diri, validasi kemampuan pasien melakukan perawatan
kebersihan diri dan berdandan
19. Jelaskan kebutuhan dan cara makan dan minum, melatih cara makan dan minum yang baik dan
memasukkan dalam jadwal kegiatan

22
Melatih BAB dan BAK yang baik
20. Evaluasi tanda dan gejala deficit perawatan diri, validasi kemampuan pasien tentang kebersihan diri,
berdandan, makan dan minum dan beri pujian
21. Jelaskan cara BAB dan BAK yang baik, melatih BAB dan BAK yang baik, memasukkan pada jadwal kegiatan
untuk latihan kebersihan diri, berdandan, makan dan minum, BAB dan BAK
Terminasi
22. Simpulkan hasil kegiatan (evaluasi proses & hasil)
23. Berikan reinforcement positif
24. Rencanakan tindak lanjut dengan pasien
25. Lakukan kontrak (waktu,tempat,topik)
26. Akhiri kegiatan dengan cara yang baik
Dokumentasi
27. Catat hasil kegiatan di dalam catatan keperawatan
23

Anda mungkin juga menyukai