Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN

DENGAN GANGGUAN TERMOREGULASI

OLEH

DEWA AYU LILIK SARASWATI


19.901.2293

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA BALI
2020
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. NP
DENGAN DIAGNOSA MEDIS ACKD + ISK + Hipokalemi
DI RUANG ARJUNA KAMAR 5
TANGGAL 10-12 Maret 2020

I. PENGKAJIAN
1. Identitas
Identitas Pasien
Nama : Tn. NP
Umur : 69 tahun
Agama : Hindu
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status : sudah menikah
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Petani
Suku Bangsa : Bali
Alamat : Br. Dukuh Sidan, Gianyar
Tanggal Masuk : 08 Maret 2020
Tanggal Pengkajian : 10 Maret 2020
No. Register :11-495494
Diagnosa Medis : ACKD + ISK + Hipokalemi

Identitas Penanggung Jawab


Nama : Tn. NK
Umur : 45 tahun
Hub. Dengan Pasien : Anak
Pekerjaan : pegawai swasta
Alamat : Jalan Tugu Pahlawan, Ds. Bona, Gianyar
2. Status Kesehatan
Keluhan Utama (Saat MRS dan saat ini)
keluarga pasien mengatakan pasien mengeluh demam sejak tadi

Riwayat Penyakit Sekarang


keluarga pasien mengatakan pasien mengeluh demam, pasien tampak menggigil dan
tidak bisa kencing sejak kemarin kemudian keluarga mengajak pasien ke UGD RS
Sanjiwani Ginyar pada hari minggu, 8 Maret 2020 pukul 04.00 WITA untuk
mendapatkan penanganan lebih lanjut. kemudian pukul 08.30 WITA pasien mulai
rawat inap di Ruang Arjuna. saat pengkajian pasien tampak menggigil, kulit terasa
hangat, dan pasien tampak pucat.

Riwayan Kesehatan Dahulu


keluarga pasien mengatakan pasien memiliki riwayat pembesaran prostat ± 4 bulan
yang lalu dan belum di operasi

Riwayat Penyakit Keluarga


tidak ada riwayat keluarga yang memiliki penyakit yang sama dengan pasien

Genogram :
Keterangan :

: Laki-laki
: Perempuan
: Pasien
: Ada hubungan keluarga
: Tinggal satu rumah

3. Pola Kebutuhan Dasar ( Data Bio-Psiko-Sosio-Kultural-Spiritual)


a. Pola Persepsi dan Manajemen Kesehatan
Saat pengkajian pasien mengatakan bahwa penyakit yang dialami pasien sekarang
bukan karena guna-guna, tetapi murni penyakit medis
Manajemen kesehatan : pasien mengatakan jika sakit biasa berobat ke Puskesmas
dan ke RSUD Sanjiwani Gianyar
b. Pola Nutrisi-Metabolik
 Sebelum sakit :
Pasien mengatakan biasa makan 3 kali sehari 1 porsi, dengan menu nasi lauk dan
sayur setiap hari. Minum air putih 6-7 gelas sehari.
 Saat sakit :
Pasien sudah mau makan, pasien makan bubur, dan sesekali nasi, pasien makan ¼
dari porsi rumah sakit
c. Pola Eliminasi
1) BAB
 Sebelum sakit :
Pasien mengatakan BAB 1 kali sehari dengan warna kuning kecoklatan,
konsistensi lembek bau khas faeces.
 Saat sakit :
Pasien mengatakan tidak mengalami gangguan dalam BAB, biasa BAB 1 kali
sehari dengan warna kuning kecoklatan, konsistensi lembek, bau khas feces,
lender tidak ada, darah tidak ada.
2) BAK
 Sebelum sakit :
Pasien mengatakan sulit kencing dan kadang-kadang BAK 2 kali sehari dengan
warna kuning, bau khas urine
 Saat sakit :
saat DI UGD pasien sempat dipasang kateter namun sekarang pasien sudah bisa
kencing sendiri dan tidak menggunakan kateter, BAK 3-5 kali sehari, warna
kuning, bau khas urine
d. Pola aktivitas dan latihan
1) Aktivitas
Kemampuan
0 1 2 3 4
Perawatan Diri
Makan dan minum 

Mandi 

Toileting 

Berpakaian 

Berpindah 

KET : 0 : mandiri, 1 : Alat bantu, 2 : dibantu orang lain, 3 : dibantu orang lain
danalat, 4 : tergantung total
2) Latihan
 Sebelum sakit
pasien melakukan aktivitas sehari-hari secara normal
 Saat sakit
pasien mengatakan tidak bisa melakukan aktivitas seperti biasa, karena masih
terpasang alat-alat medis aktivitas pasien hanya di tempat tidur, semua
kebutuhannya dibantu oleh keluarga
e. Pola kognitif dan Persepsi
keluarga Pasien mengatakan mengerti tentang penyakit yang dialami pasien murni
penyakit medis maka dari itu pasien berobat ke rumah sakit.
f. Pola Persepsi-Konsep diri
1). Identitas diri : pasien mengatakan berjenis kelamin laki-laki
2). Citra diri : pasien mengatakan tidak malu dengan kondisi nya sekarang
3). Peran diri : pasien mengatakan berperan sebagai ayah
4). Ideal diri : pasien mengatakan ingin menjadi ayah yang baik untuk istri dan
anaknya
5). Harga diri : pasien mengatakan tidak merasa rendah diri dengan kondisi saat ini
g. Pola Tidur dan Istirahat
 Sebelum sakit :
Pasien mengatakan biasa tidur dari pukul 22.00 sampai dengan pukul 06.00 wita,
dengan lama tidur sekitar 6-8 jam setiap hari.pasien tidak biasa tidur siang
 Saat sakit :
Pasien mengatakan tidak ada gangguan dalam tidur, biasa tidur dari pukul 22.00
sampai dengan pukul 06.00 wita, dengan lama tidur sekitar 6-8 jam setiap hari.

h. Pola Peran-Hubungan
Pasien mengatakan hubungan dengan keluarga baik dan tidak ada masalah, pasien
ditemani oleh anak dan menantunya secara bergantian

i. Pola Seksual-Reproduksi
 Sebelum sakit :
pasien berjenis kelamin laki-laki, umur 69 tahun, tidak mengalami masalah
reproduksi
 Saat sakit :
pasien berjenis kelamin laki-laki, umur 69 tahun, tidak mengalami masalah
reproduksi
j. Pola Toleransi Stress-Koping
Pasien mengatakan jika sedang mengalami masalah pasien selalu membicarakan
dengan keluarga, dan meminta saran atau pendapat untuk mengatasi masalahnya.
k. Pola Nilai-Kepercayaan
Pasien mengatakan beragama hindu, biasa sembahyang tiap hari. Saat sakit pasien
mengatakan hanya bisa berdoa di tempat tidur saja

4. Pengkajian Fisik
a. Keadaan umum : lemah
Tingkat kesadaran : komposmetis / apatis / somnolen / sopor/koma
GCS : verbal:5 Psikomotor: 6 Mata : 4
b. Tanda-tanda Vital : Nadi = 80x/menit, Suhu = 38ºC , TD =130/80 RR =
21x/menit
c. Keadaan fisik
a. Kepala dan leher :
Bentuk kepala normochepali, persebaran rambut merata, kulit kepala bersih,
tidak adanya daindruff, tidak ada lesi, dan warna rambut putih
Leher simetris, tidak ada pembesaran vena jugularis dan kelenjar tiroid
b. Dada :
 Paru
Inspeksi : bentuk simetris antara kiri dan kanan, tidak ada lesi, tidak
terdapat benjolan, irama pernapasan teratur, tidak ada tanda-tanda kesulitan
napas, tidak ada retraksi otot bantu pernapasan.
Palpasi : Vokal fremitus simetris antara kanan dan kiri, tidak ada nyeri
tekan,
Perkusi :Sonor
Auskultasi : Suara napas vesikuler
 Jantung
I : Iktus cordis tidak terlihat
P : Iktus cordis teraba di ICS 5
P : Suara jantung dullness
A : Suara S1 S2 reguler tunggal
c. Payudara dan ketiak :
bentuk simetris, tidak ada perubahan wrna, tidak ada lesi, tidak ada luka di
sekitar payudara
tidak ada pembesaran kelenjar getah bening di ketiak dan tidak ada nyeri
tekan
d. Abdomen :
I : Tidak ada lesi, tidak ada asites abdomen, tidak ada jejas
A : Bising usus 12 x permenit
P : tidak ada pembesaran hati dan ginjal, tidak ada nyeri tekan
P : terdengar tympani
e. Genetalia :
tidak dikaji
f. Integumen :
turgor kulit kering, tidak ada lesi, kulit terasa hangat, tidak terdapat luka dan
bau di kulit
g. Ekstremitas :
 Atas
terpasang infus Nacl + KCL 20 tpm di tangan kiri, pergerakan aktif , tonus
oto normal, tidak ada edema dan tidak ada tanda- tanda infeksi, CRT < 2
detik
 Bawah
tidak ada edema, akral teraba hangat,
h. Neurologis :
 Status mental dan emosi :
status mental dan emosi stabil, ramah dan sabar
 Pengkajian saraf kranial :
tidak dikaji
 Pemeriksaan refleks :
refleks patela (+), refleks pupil (+)

b. Pemeriksaan Penunjang
1. Data laboratorium yang berhubungan
Nama pemeriksaan satuan hasil Angka normal
DL
- WBC 10^3/uL 18.33 4.00-10.00
- Eritrosit (RBC) 10^6/uL 3.38 3.50-5.50
- Hemoglobin (HGB) g/dL 9.5 11.0-16.0

- Hematokrit (HCT) % 25.7 37.0-40.0

- Trombosit (PLT) 10^3/uL 105 150-450


% 0.097 1.108-0.282
- PCT
Pg 76.1 80.0-100.0
- MCV
g/dL 37.0 32.0-36.0
- MCHC
pg 28.1 27.0-31.0
- MCH
Kimia darah
- Natrium 130 Mmol/l 135-147
- Kalium 1.7 Mmol/l 3.5-5.0
- chlorida 89 Mmol/l 95-108
c. Terapi
1) IVFD NaCl + KCL 20 tpm
2) cefotaxime 3x1 ampul
3) omeprazole 2x1vial
4) paracetamol 3x1 flash
5) curcuma 3x1 tab
6) asam folat 2x1 tab
7) sucralfat 3xci

II. ANALISA DATA

DATA ETIOLOGI MASALAH


KOLABORATIF/KEPERAWATAN

DS : Pirogen (substansi penyebab hipertermia


demam mis. infeksi)
Keluarga pasien
mengatakan demam
pasien sejak tadi
Sirkulasi darah
DO :

- Suhu tubuh
Hipotalamus anterior
diatas normal
(S : 38ºC)
- Kulit terasa titik patokan suhu
hangat Mengatur keseimbangan
- pasien tampak termoregulasi
(sel point)
mengigil
- pasien tampak
kehilangan cairan
pucat
elektrolit tubuh

elektrolit pada
pembuluh darah
(dehidrasi)

suhu tubuh
hipertermia

Diagnosa Keperawatan

TANGGAL /
N TANGGAL
JAM DIAGNOSA KEPERAWATAN TTD
O TERATASI
DITEMUKAN
1 10 Maret 2020 hipertermi berhubungan dengan proses penyakit (mis.
09.30 WITA Infeksi) yang ditandai dengan keluarga mengatakan
pasien demam sejak tadi, suhu tubuh diatas normal
(S : 38ºC), pasien tampak mengigil, pasien tampak
pucat dan kulit teraba hangat

DIAGNOSA KEPERAWATAN BERDASARKAN PRIORITAS


1. hipertermi berhubungan dengan proses penyakit (mis. Infeksi) yang ditandai dengan
keluarga mengatakan pasien demam sejak tadi, suhu tubuh diatas normal (S : 38ºC),
pasien tampak mengigil, pasien tampak pucat dan kulit teraba hangat

III. Rencana Tindakan Keperawatan


Rencana Perawatan
Hari/ No
Tujuan dan Kriteria Ttd
Tgl Dx Intervensi Rasional
Hasil
Selasa/ 1 Tujuan : sete;ah 1. monitor warna kulit dan suhu 1. perubahan warna
10 Maret dilakukan tindakan kulit kulit kemerahan
2020 keperawatan selama 2. monitor tekanan darah, Nadi menunjukkan
3x24 jam diharapkan dan pernapasan peningkatan suhu
hipetermi teratasi 3. monitor kadar elektrolit tubuh
seluruhnya. 4. monitor tanda dan gejala 2. untuk memantau
hipertermia atau hipotermia tanda-tanda vital
Kriteria hasil : 5. berikan cairan per oral pasien
a. mengigil menurun 6. berikan oksigen bila perlu 3. untuk mengetahui
b. pucat menurun 7. pemberian kompres hangat tanda- tanda infeksi
c. suhu tubuh pada dahi, aksila, leher, dada 4. agar dapat
membaik dan abdomen) menentukan
d. suhu kulit 8. anjurkan tirah baring diagnosa
membaik 9. kolaborasi pemberian cairan 5. untuk
dan elektrolit intravena mempertahankan
10. kolaborasi pemberian keseimbangan cairan
antipiretik dan elektrolit akibat
demam
6. Ketidakadekuatan
dari oksigen ke otak
membuat pasien
gelisah
7. mempercepat dalam
penurunan produksi
panas
8. meminimalisir
produksi panas yang
diproduksi oleh
tubuh
9. pemberian cairan
sangat penting pada
pasien dengan suhu
tinggi
10. membantu
menurunkan panas
pasien
IV. Implementasi Keperawatan
Hari/
No Dx Tindakan Keperawatan Evaluasi Ttd
Tgl/Jam
Selasa, 10 1 Monitor tanda dan gejala hipertermia DS : keluarga pasien
Maret 2020
atau hipotermia mengatakan pasien demam sejak
09.30 WITA
tadi
DO : suhu tubuh 38ºC
Kulit teraba hangat
Pasien tampak menggigil
Pasien tampak pucat

11.00 WITA 1 Monitor tekanan darah, Nadi, dan DS :-


pernafasan DO : TD : 130/80 mmHg
Nadi : 80x/menit
RR : 21x/menit

DS :-
DO :
11.15 WITA 1 Monitor kadar elektrolit WBC : 18.33 10^3 uL
PLT : 103 10^3 uL
Na : 130 mmol
Kalium : 1.7 mmol
Chlorida : 89 mmol
12.00 WITA Memberikan kompres hangat pada
DS :-
1 bagian aksila, dahi, perut dan dada
DO : pasien kooperatif saat
diberikan kompres hangat
12.05 WITA DS :-
berikan cairan per oral
1 DO : pasien minum ± 200 ml air
putih

1 berikan Oksigen bila perlu DS :-


13.00 WITA
DO : pasien kooperatif saat
14.00 WITA 1 diberikan O2 nasal kanul 3 tpm
kolaborasi pemberian cairan intravena DS :pasien mengatakan bersedia
dan antipiretik diberikan terapi
1) IVFD NaCl + KCL 20 tpm DO : Injeksi masuk melalui
2) cefotaxime 3x1 ampul selang infus, tidak ada reaksi
3) paracetamol flash 500 ml 3x1 alergi

Rabu. 11
Maret 2020 1
monitor tekanan darah, nadi dan
13.30 WITA DS :pasien bersedia diukur
pernapasan
tanda-tanda vitalnya
DO :
TD : 120/80 mmHg
N : 80x/menit
RR : 21x/menit

13.45 WITA 1 DS : pasien bersedia diberikan


terapi oksiegn
Berikan oksigen bila perlu
DO : terpasang O2 nasal kanul 3
tpm

14.06 WITA 1
DS : -
Monitor warna kulit dan suhu kulit
1 DO : S : 37,6ºC
14.15 WITA
Kolaborasi pemberian cairan intravena DS : pasien bersedia diberikan
terapi
dan antipiretik
Omeprazole 2x1 vial DO : obat injeksi masuk melalui
selang infus dan tidak ada reaksi
Cefotaxime 3x1 ampul alergi
Paracetamol flash 500 ml
DS : -
1
15.00 WITA DO : pasien bersedia diberiksn
Anjurkan tirah baring tirah baring

1 DS : -
16.00 WITA Berikan cairan per oral
DO : pasien mau minum ± 300
ml air putih

1 DS :-
18.00 WITA
Berikan kompres hangat pada bagian DO : pasien bersedia diberikan
18.30 WITA 1 aksila,dahi. perut dan dada kompres hangat
Monitor kadar elektrolit DS :-
DO :
Na : 130 mmol
Kalium : 1.7 mmol
Chlorida : 91 mmol
Kamis. 12 1
Maret 2020 DS :-
08.00 WITA Monitor suhu dan warna kulit DO :S :38,2ºC
Warna kulit sawo matang , kulit
terasa hangat dan tidak ada
kemerahan

09.00 WITA 1
Monito tekanan darah, Nadi dan DS :-
pernafasan DO : TD ; 110/70 mmHg
RR : 21x/menit
N : 80x/menit
1
10.00 WITA DS :-
Monitor kadar elektrolit
DO :
Na : 128 mmol
Kalium : 1.9 mmol
1 Chlorida :91 mmol
11.00 WITA
Monitor tanda dan gejala hipertermia
DS : keluarga pasien
atau hipotermia mengatakan pasien masih
mengeluh demam
DO : suhu tubuh S : 38,2ºC
Kulit terasa hangat
Pasien tampak pucat
Pasien tampak menggigil
12.00 WITA
1
DS :-
Berikan kompres hangat pada aksila, DO : pasien tampak kooperatif
dahi, perut dan dada saat diberikan kompres hangat

12.15 WITA
1 DS :-
Berikan cairan per oral
DO : pasien mau minum ± 300
ml air putih

1 DS : pasien bersedia diberikan


14.00 WITA Kolaborasi pemberian cairan Intravena
terapi
dan antipiretik DO : obat injeksi masuk melalui
Cefotaxime 3x1 ampul selang infus dan tidak ada reaksi
Nacl + KCl 20 tpm alergi
Paracetamol flash 500 ml

V. Evaluasi Keperawatan
Hari/Tgl No
No. Evaluasi Ttd
Jam Dx
1. kamis, 12 1 S : keluarga pasien mengatakan pasien masih
Maret 2020 demam
14.30 WITA O : suhu tubuh S : 38,2ºC
Kulit terasa hangat
Pasien tampak mengigil
Pasien tampak pucat
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
- kolaborasi pemberian antipiretik
- kolaborasi pemberian cairan intravena
- monitor tanda dan gejala hipertermia
atau hipotermia
MAHASISWA

(Dewa Ayu Lilik Saraswati)

NIM : 19.901.2293

PEMBIMBING AKADEMIK/CT PEMBIMBING RUANGAN/CI

(Ns. Ni Putu Wiwik Oktaviani, S.Kep.,M.Kep) ( )

NIK : NIP :

Anda mungkin juga menyukai