DENGAN PREDIABETES
RIA ANUGRAH
PO714201161073
DIV KEPERAWATAN
2019/2020
Kasus:
Ny.H umur 55 dengan keluhan kaki kesemutan terutama saat setelah duduk bersila
atau jongkok dalam waktu lama. Tahu Pasien juga mengaku adanya keluhan sering haus,
sering terasa lapar, dan sering kencing. Klien mengaku klien awalnya tidak mengetahui
penyakitnya dan kadar gula darahnya tinggi. Klien tetap mengonsumsi makanan yang manis.
kebiasaan tidur larut, perilaku mengonsumsi kopi, suka makan-makanan yang manis, makan-
makanan ringan setiap malam, serta tidak pernah berolahraga teratur Ny.H mengatakan
ibunya mempunyai riwayat Diabetes Melitus Tipe 2 sedangkan riwayat darah tinggi pada
orang tua tidak ada. Untuk masalah kesehatan keluarga, keluarga jarang berobat ke dokter..
Ny.H juga mengeluh kurang tidur karena memiliki riwayat sering buang air kecil, banyak
minum dan banyak makan sedangkan berat badan cenderung menurun serta dari pemeriksaan
gula darah sewaktu saat itu mencapai 240 mg/dl. Ny.H tampak bingung saat ditanya tentang
kondisi penyakitnya dan penanganannya. Ny.H dilakukan pemeriksaan TTGO dan besok
harinya selasa, tanggal 31 Maret 2020, hasil pemeriksaan TTGO-nya yaitu 180 mg/dl. Berat
badan Ny, H saat ini 58 kg dan tinggi badan 168 cm, TD 120/70 mmHg, Nadi 88x/mnt
teratur, RR 12x/mnt, dan suhu 36,8℃.
I. Pengkajian
A. Identitas
Nama : Ny.H
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 55 tahun
Tanggal Pengkajian : 13 Mei 2020
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu rumah tangga (IRT)
B. Anamnesis
1. Keluhan Utama : Kaki ksemutann dan badan terasa lemas.
2. Riwayat keluhan utama : Klien datang ke rumah sakit dengan keluhan kaki
kesemutan disertai dengan badan terasa lemas. Kaki sering kesemutan terutama
saat setelah duduk bersila atau jongkok dalam waktu lama.. Pasien juga mengaku
adanya keluhan mudah merasa lemas, sering haus, sering terasa lapar dan sering
BAK (tidak memperhatikan seberapa banyak kencing yang keluar).
3. Riwayat Penyakit Dahulu
Klien tidak mempunyai penyakit terdahulu
4. Riwayat Penyakit Keluarga
Ibu kandung Ny, H memiliki riwayat penyakit diabetes, sedangkan riwayat darah
tinggi pada orang tua tidak ada.
5. Kebiasaan/polahidup/life style
Keluarga mengatakn pasien mempunyai kebiasaan minum kopi dengan banyak gula,
pasien juga tidak menjaga pola / menu makanan dan minuman yang di konsumsi,
makanan camilan yang paling di gemari pasien adalah camilan yang manis-
manisObat
.
6. Obat-obat yang digunakan
Klien hanya mengkomsumsi obat warung jika demam atau batuk
C. Pengkajian Keperawatan
1. Persepsi kesehatan & pemeliharaan kesehatan
Jika ada anggota keluarga yang sakit, jarang berobat ke dokter.
Interpretasi :
Keluarga mengatakan bahwa ke dokter itu hanya jika sakitnya sudah parah.
2. Pola nutrisi/ metabolik
a. Antropometeri
BB sebelum sakit : 62 kg
BB sat ini : 58 kg
TB: 168 cm
IMT= BB/(Tb(m)2) = 58/2,82=20,5
Kategori IMT
Underweight < 18,5
Normal 18,5-24,9
Overweight >25
Interpretasi: berdasarkan rumus IMT, Klien termasuk kategori normal
b. Biomedical sign :
Pada hasil hasil pemeriksaan TTGO-nya yaitu 180mg/dl.
3. Pola eliminasi:
a. BAK
1) Frekuensi : >4 kali sehari
2) Jumlah : ±1000-1200 cc/jam
3) Warna : berwarna kuning jernih
4) Bau : berbau khas
5) Kemandirian : mandiri
b. BAB
1) Frekuensi : 1x/hari
2) Jumlah : normal
3) Warna : kuning
4) Bau : bau khas
5) Karakter : berbentuk
6) Kemandirian : mandiri
Interpretasi :
Pola eliminasi BAK klien terganggu
- -
Klien mengeluh mudah merasa IMT : 31,1Kg/M2
-
lelah N : 88x/menit,
- -
Klien sering haus dan lapar RR : 12x/menit,
- -
Klien lebih sering kencing TD : 120/70 mmHg,
- -
Klien mengeluh kurang tidur S : 36,8℃
-
karena sering kencing dan merasa TTGO : 180mg/dl
-
lelah. Klien tampak kurang tidur dan
-
Klien mengatakan biasanya setelah lelah
-
pulang dari bekerja dan jika merasa Konjungtiva anemis
tidak enak badan, maka akan
meminta anak tertuanya untuk
mengerok punggungnya.
Ketidakstabilan kadar
glukosa darah
DO :
-
IMT : 31,1 Kg/M2
-
N : 88x/menit,
-
RR : 12x/menit,
-
TD : 120/70 mmHg,
-
S : 36,8℃
-
TTGO : 180mg/dl
DO :
- klien tampak kurang tidur dan lelah
3. Ds : Defisiensi insulin Defisiensi
pengetahuan
-Klien mengaku klien tidak absolute
mengetahui penyakitnya
-Klien mengatakan tidak mengetahui
kadar gula darahnya tinggi Perubahan status
-Klien tetap mengonsumsi makanan kesehatan
yang manis.
Do : Hospitalisasi
Saat pasien ditanya tentang diabetes
pasien hanya tau diabees itu penyakit
kencing manis Informasi in adekuat
Setelah
dilakukan
1 Gangguan pola tidur 1. Identifikasi pola 1. Memantau pola
berhubungan dengan asuhan aktivitas dan tidur klien
proses perjalanan keperawatan, tidur klien 2. Mengetahui
2. Identifikasi dfaktor-faktor
penyakit (poliuria) diharapkan
faktor yang
dibuktikan dengan menyebabkan
gangguan pola penggangu tidur
mengeluh kurang tidur klien
tidur teratasi. 3. Identifikasi
tidur karena sering terganggu
makanan dan
kencing dan merasa 3. Lingkungan yang
minuman yang
lelah. nyaman dapat
mengganggu membuat klien
DS : tidur. cepat untuk
4. Lakukan beristirahat
-
Klien mengeluh prosedur untuk 4. Mempermudah
kurang tidur meningkatkan klien tidur dan
karena sering kenyamanan memenuhi
kencing dan 5. Jelaskan kebutuhan tidur
merasa lelah. pentingnya tidur klien
cukup selama
sakit
DO :
Setelah
dilakukan
2. Ketidakstabilan asuhan 1. Identifikasi
kadar gula darah keperawatan, kemungkinan
berhubungan dengan diharapkan penyebab
kadar glukosa darah hiperglikemia
ketidakstabilan
tidak terkontrol,
ditandai dengan : kadar glukosa
darah normal, 1. Mengetahui
DS penyebab
dengan kriteria
peningkatan gula
hasil: 2. Monitor kadar darah yang
b. GDP/GDS glukosa darah dialami\
dalam batas 3. Pendidikan 2. engetahui adanya
-
normal kesehatan tentang peningkatan gula
Klien mengeluh tanda dan gejala darah
c. Klien dapat
sering haus dan hiperglikemia (mis. 3. Klien dan
lapar merubah
Polyuria, polidipsi, keluarga
-
klien mengeluh pola hidup
polifagia, mengetahui tanda
kaki kesemutan Klien kelemahan, malaise, dan gejala
dan badan lemas Klien dan pandangan kabur, hiperglikemia
-
Klien lebih sering sakit kepala) 4. Klien dan
keluarga
kencing 4. Anjurkan monitor keluarga dapat
-
Klien suka mengetahui tanda kadar glukosa darah mengontrol kadar
mengomsumsi secara mandiri gula darahnya
dan gejala
kopi, makan 5. Anjurkan kepatuhan sendiri di rumah
manis, hiperglikemia terhadap diet dan 5. Diet dan olahraga
-
Pasie tidak olahraga membantu
pernah 6. Kolaborasi memanajemen
berolahraga pemberian cairan ketidakstabilan
-
Klien IV, jika perlu gula darah
mengakatan
ibunya
mempunyai
riwayat diabetes
melitus
DO :
-
IMT : 31,1
Kg/M2
-
N : 88x/menit,
-
RR : 12x/menit,
-
TD : 120/70
mmHg,
-
S : 36,8℃
-
TTGO :
180mg/dl
Umur : 55 Tahun
Nomor RM :
Ruang Rawat :
5. Menjelaskan pentingnya
tidur yang cukup selama
sakit
5. Menjelaskan pentingnya
tidur yang cukup selama
-
sakit Klien lebih sering
kencing
-
Klien mengatakan
Hasil : Klien tampak ayahnya mempunyai
melakukan istirhat riwayat diabetes
melitus tipe 2 dan
meninggal karena
serangan jantung
-
Klien dan keluarga
tidak mengetahui
tanda dan gejala
hiperglikemia
-
Klien dan keluarga
tidak mengetahui diet
dan olahraga yang
tepat
1. Mengidentifikasi
kemungkinan penyebab
hiperglikemia
2. Memonitor kadar O:
glukosa darah - Klien tampak
3. Memberikan pendidikan kooperatif
Senin 11 Mei kesehatan tentang tanda
2020 dan gejala hiperglikemia -
IMT : 31,3 Kg/M2
(mis. Polyuria, polidipsi, -
N : 88x/menit,
polifagia, kelemahan, -
RR: 20x/menit,
malaise, pandangan -
TD : 120/80
kabur, sakit kepala) mmHg
4. Menganjurkan monitor -
S : 36 C
kadar glukosa darah -
TTGO : 180
secara mandiri mg/dl
5. Menganjurkan kepatuhan
terhadap diet dan A: Ketidakstabilan
olahraga glukosa darah dapat
6. Berkolaborasi pemberian teratasi
cairan IV, jika perlu
P: Lanjutkan Intervensi
S : klien mengatakan
sudah mengerti
penjelasan dari perawat
tentang penyakitnya
A : masalah sudah
teratasi
P : hentikan intervensi
1. Mengidentifikasi
kemungkinan penyebab
hiperglikemia
2. Memonitor kadar
glukosa darah
3. Memberikan pendidikan
kesehatan tentang tanda
dan gejala hiperglikemia
(mis. Polyuria, polidipsi,
polifagia, kelemahan,
malaise, pandangan
kabur, sakit kepala)
4. Menganjurkan monitor
kadar glukosa darah
secara mandiri
5. Menganjurkan kepatuhan
terhadap diet dan
olahraga
6. Berkolaborasi pemberian
cairan IV, jika perlu
1. Lakukan edukasi
kepada klien mengenai
proses penyakit,
perawatan penyakit
penurunan berat badan
2. Berikan informasi yang
tepat dan akurat dengan
sesuai kebutuhan klien.
3. Menginstruksikan
kepada klien untuk
bertanyan tetang hal
yang berhubungan
dengan penyakit dan
kesehatanya
4. Berikan informasi
sesuai tingkat
perkembangan pasien