Anda di halaman 1dari 12

ASKEP

PREDIABETES

Oleh :
A.DIAN MIRANDA YUSRAN.P
P0714201171055
IV.B KEPERAWATAN

PROGRAM STUDI DIV KEPERAWATAN


JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES MAKASSAR
2021
Kasus:
Ny.T umur 59 dengan keluhan kaki kesemutan terutama saat setelah duduk j o n g k o k atau bersila
dalam waktu lama. Pasien juga mengaku adanya keluhan sering haus, sering lapar, dan sering kencing.
Klien mengaku klien awalnya tidak mengetahui penyakitnya dan kadar gula darahnya tinggi. Klien tetap
mengonsumsi makanan manis. kebiasaan tidur larut, perilaku mengonsumsi kopi, suka makan-makanan
yang manis, makan-makanan ringan setiap malam, serta tidak pernah berolahraga teratur Ny.T
mengatakan ayahnya mempunyai riwayat Diabetes Melitus Tipe 2 sedangkan riwayat darah tinggi pada
orang tua tidak ada. Untuk masalah kesehatan keluarga, keluarga jarang berobat ke dokter.. Ny.T juga
mengeluh kurang tidur karena memiliki riwayat sering buang air kecil, banyak minum dan banyak makan
sedangkan berat badan cenderung menurun serta dari pemeriksaan gula darah sewaktu saat itu mencapai
240 mg/dl. Ny.T tampak bingung saat ditanya tentang kondisi penyakitnya dan penanganannya. Ny.T
dilakukan pemeriksaan TTGO dan besok harinya selasa, tanggal 3 Mei 2021, hasil pemeriksaan TTGO-
nya yaitu 180 mg/dl. Berat badan Ny, T saat ini 58 kg dan tinggi badan 167 cm, TD 110/80 mmHg, Nadi
87x/mnt teratur, RR 14x/mnt, dan suhu 36,7℃;.

I. Pengkajian
A. Identitas
Nama : Ny.T
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 59 tahun
Tanggal Pengkajian : 3 Mei 2021
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Ibu rumah tangga (IRT)
B. Anamnesis
1. Keluhan Utama : Kaki ksemutann dan badan terasa lemas.
2. Riwayat keluhan utama : Klien datang ke rumah sakit dengan keluhan kaki
kesemutan disertai dengan badan terasa lemas. Kaki sering kesemutan terutama
saat setelah duduk jongkok atau bersila dalam waktu lama. Pasien juga mengaku
adanya keluhan mudah merasa lemas, sering haus, sering terasa lapar dan sering
BAK (tidak memperhatikan seberapa banyak kencing yang keluar).
3. Riwayat Penyakit Dahulu
Klien tidak mempunyai penyakit terdahulu
4. Riwayat Penyakit Keluarga
Ayah kandung Ny, T memiliki riwayat penyakit diabetes, sedangkan riwayat
darah tinggi pada orang tua tidak ada.
5. Kebiasaan/polahidup/life style
Keluarga mengatakan pasien mempunyai kebiasaan minum kopi dengan banyak
gula, pasien juga tidak menjaga pola / menu makanan dan minuman yang di
konsumsi, makanan camilan yang paling di gemari pasien adalah camilan yang
manis- manis

6. Obat-obat yang digunakan


Klien hanya mengkomsumsi obat warung jika demam atau batuk

C. Pengkajian Keperawatan
1. Persepsi kesehatan & pemeliharaan kesehatan
Jika ada anggota keluarga yang sakit, jarang berobat ke dokter.
Interpretasi :
Keluarga mengatakan bahwa ke dokter itu hanya jika sakitnya sudah parah.

2. Pola nutrisi/ metabolik


a. Antropometeri
BB sebelum sakit : 62
kg BB sat ini : 58 kg
TB: 167 cm
IMT= BB/(Tb(m)2) = 58/2,82=20,5
Kategori IMT
Underweight < 18,5
Normal : 18,5-24,9
Overweight >25
Interpretasi: berdasarkan rumus IMT, Klien termasuk kategori normal
b. Biomedical sign :
Pada hasil hasil pemeriksaan TTGO-nya yaitu 180mg/dl.
3. Pola eliminasi:
a. BAK
1) Frekuensi : >4 kali sehari
2) Jumlah : ±1000-1200 cc/jam
3) Warna : berwarna kuning jernih
4) Bau : berbau khas
5) Kemandirian : mandiri
b. BAB
1) Frekuensi : 1x/hari
2) Jumlah : normal
3) Warna : kuning
4) Bau : bau khas
5) Karakter : berbentuk
6) Kemandirian : mandiri
Interpretasi :
Pola eliminasi BAK klien terganggu

4. Pola aktivitas dan Latihan


Klien dalam melakukan ADL perlu dibantu.

Aktivitas harian (Activity Daily Living)


Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4
Makan / minum √
Toileting √
Berpakaian √
Mobilitas di tempat tidur √
Berpindah √
Ambulasi / ROM √
Ket: 0: tergantung total, 1: dibantu petugas dan alat, 2: dibantu keluarga, 3:
dibantu alat, 4: mandiri
5. Pola tidur dan istirahat
Durasi : Klien mengatakan tidur pada pukul 00.00 WITA- 04.00 WITA (4 jam) dan
siang hari tidur selama 1 jam.
Interpretasi : Klien mengalami gangguan tidur
6. Pola kognitif dan perseptual Fungsi Kognitif dan Memori :
Mampu berkomunikasi dan berorientasi dengan baik saat dilakukan pengkajian.
Penglihatan, Pendengaran , pengecapan dan penciuman, Klien berfungsi dengan baik.
Sensori, Klien masih mampu membedakan sensori tajam dan tumpul Interpretasi :
Klient idak mengalami gangguan pada pola kognitif dan memori
7. Pola persepsi diri
a. Gambaran diri : Klien mengatakan bisa bekerja mencari uang.
b. Identitas diri : Klien merupakan seorang istri dan ibu yang sudah memiliki 3 anak.
c. Harga diri : Klien percaya dirinya dapat sembuh dan segera melakukan aktivitas sehari hari
yaitu menjalani hidup dengan keluarga kecilnya.
d. Ideal Diri : Klien ingin segera sembuh dan ingin segera bekerja kembali agar bisa
menghidupi keluarganya
e. Peran Diri : Klien mengatakan dirinya tidak bisa melakukan kegiatan yang terlalu berat.
Interpretasi :
Pola persepsi diri Klien tidak mengalami gangguan, gambaran diri Klien tidak
mengalami gangguan

8. Pola seksualitas & reproduksi

Klien mengatakan sudah mempunyai 3 anak. Klien mengatakan tidak pernah memiliki
riwayat gangguan reproduksi.
Interpretasi:
Tidak ada masalah
9. Pola peran dan hubungan
Klien mengatakan perannya Klien ada seorang istri yang megurus rumah tangga Hubungan
Klien dengan orang terdekat tidak mengalami masalah.
Interpretasi :
Klien mengalami gangguan peran saat sakit.
10. Sistem nilai dan keyakinan
Klien mengatakan Klien beragama Islam dan selalu taat dalam menjalankan kewajiban
sholatnya walaupun di tempat tidur

11. Pola koping dan stres

Klien mengatakan apabila ada masalah pasti didiskusikan dengan keluarganya dan saudara
terdekatnya.
D. Pemeriksaan Fisik
1. Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital

N : 88x/menit,

RR : 12x/menit,

TD : 140/80 mmHg, S : 36,8℃;

2. Pemeriksaan Kepala
Bentuk Kepala: Mesochepal, tidak terdapat deformitas
Rambut : Dominan hitam dan tidak mudah rontok
3. Pemeriksaan Mata
Konjungtiva : Pada mata kanan dan kiri terlihat anemis.
Sklera : Pada mata kanan dan kiri terlihat ikterik
Pupil : Isokor kanan-kiri, diameter 3 mm, reflek cahaya( + / + )
Palpebra : Tidak edema
Visus : Baik
4. Pemeriksaan Hidung
Bentuk : normal, tidak terdapat deformitas
Nafas cuping hidung : tidak ada
Sekret : tidak terdapat sekret hidung
5. Pemeriksaan Mulut
Bibir : Tidak sianosis, tidak kering
Lidah : Tidak kotor, tepi tidak hiperemi
Tonsil : Tidak membesar
Faring : Tidak hiperemis Gigi : Lengkap
6. Pemeriksaan Telinga
Bentuk : normal, tidak terdapat deformitas
Sekret : tidak ada
Fungsional : pendengaran baik
7. Pemeriksaan Leher

JVP : tidak meningkat

Kelenjar tiroid : tidak membesar

Kelenjar limfonodi : tidak membesar

Trakhea : tidak terdapat deviasi trakhea


8. Pemeriksaan Thorak
a. Paru-paru
Inspeksi : simetris kanan kiri, tidak ada retraksi, tidak ada sikatrik.
Palpasi : vocal fremitus kanan sama kiri
Perkusi : sonor pada seluruh lapang paru, batas paru hepar pada SI;V LM; dextra
Auskultasi : suara dasar vesikuler, tidak ada suara tambahan di semua lapang paru
b. Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis tidak teraba
Perkusi : Batas jantung
Auskultasi : S1- S2, reguler, tidak ada mur-mur, tidak ada gallop
9. Pemeriksaan Ekstremitas
Superior : tidak ada deformitas, tidak ada edema, perfusi kapilerbaik, anemis, akral hangat.
Inferior : tidak ada deformitas, tidak ada edema, CRT bagian ujung lebih dari 3 detik, perfusi
kapiler buruk, tidak anemis, akral dingin.

 Klasifikasi Data
Data Subjektif Data Objektif

- Klien mengeluh mudah merasa -


IMT : 31,1Kg/M2
lelah - N : 89x/menit,
- Klien sering haus dan lapar - RR : 14x/menit,
- Klien lebih sering kencing -
TD : 110/80 mmHg,
- Klien mengeluh kurang tidur karena -
S : 36,7℃;
sering kencing dan merasa lelah. - TTGO : 180mg/dl
- Klien mengatakan biasanya setelah
pulang dari bekerja dan jika merasa - GDS : 240 mg/dl
tidak enak badan, maka akan meminta - Klien tampak kurang tidur dan
anak tertuanya untuk mengerok lelah
punggungnya. - Konjungtiva anemis

 Analisa Data
N Data Etiologi Masalah
o
1 Ds : Usia, aktivitasa dan gaya hidup Ketidakstabilan kadar gula
tidak sehat darah
 Klien mengekuh sering
haus dan lapar
 Klien mengeluh kaki Sel betea di pancreas tergangu
kesemutan dan badan
lemas
Defisiensi insulin
 Klien lebih sering
kencing
Retensi insulin
 Klien mengomsumsi
kopi, makanan manis,
 Klien tidak pernah Hiperglikemia
berolaraga
 Klien megatakan Kadar glukosa tidak terkontrol
ayahnya mempunyai
riwyar diabete mellitus
Ketidakstabilan kadar glukosa
Do : darah

 IMT : 31, 1 Kg/M2


 N : 89x/menit
 RR : 14x/menit
 S : 36,7℃;
 TTGO : 180 mg/dl
 GDS : 240 mg/dl

2 Ds : Frekuensi kecing sering Gangguan pola tidur


 Klien mengeluh kurang tidur
karena sering kencing dan Kurang tidur
mereasa lelah
Do :
 Klien tampak kurang tidur Gangguan pola tidur
3 Ds : Defisiensi insulin absolute Defesiensi pengetahuan
 Klien mengatakan tidak
mengetahui penyakitnya Perubahan status kesuhatan
 Klien mengatakan tidak
mengetahui kadar gula
darahnya tingi Hospitalisasi

 Klien tetap mengomsumsi


makanan yang manis Informasi in adekuat

Do :
 Saat pasien ditanya tentang
diabetes pasien hanya tau
diabetes itu hanya penyakit
kencing manis

 Rencana Keperawatan
Perencanaan
N Diagnosis
o Keperawatan
Tujuan Rasional Intervensi
1 Gangguan pola tidur Setelah dilakukan 1. Memantau 1. Identifikasi pola
berhubungan dengan asuhan keperawatan, pola tidur aktivitas dan
proses perjalanan diharapkan gangguan klien tidur klien
pola tidur teratasi. 2. Mengetahui 2. Identifikasi
penyakit (poliuria)
dibuktikan dengan dfaktor- faktor penggangu
faktor yang tidur
mengeluh kurang
menyebabka 3. Identifikasi
tidur karena sering n tidur klien makanan dan
kencing dan merasa terganggu minuman yang
lelah. 3. Lingkungan mengganggu
Ds : yang nyaman tidur.
 Klien mengeluh dapat membuat 4. Lakukan
kurang tidur karena klien cepat prosedur untuk
untuk meningkatkan
sering kencing dan
beristirahat kenyamanan
merasa lelah. 4. Mempermudah
Do : 5. Jelaskan
klien tidur dan pentingnya tidur
 Klian tampak memenuhi
cukup selama
kurang tidur dan kebutuhan tidur
sakit
lelah klien

2 Ketidakstabilan kadar Setelah dilakukan 1. Mengetahui 1. Identifikasi


gula darah penyebab kemungkinan
asuhan keperawatan,
berhubungan dengan peningkatan penyebab
kadar glukosa darah diharapkan gula darah yang hiperglikemia
tidak terkontrol, ketidakstabilan kadar dialami\ 2. Monitor kadar
ditandai dengan : glukosa darah normal, 2. Mengetahui glukosa darah
Ds : dengan kriteria hasil: adanya 3. Pendidikan
 Klien mengeluh b. GDP/GDS peningkatan gula kesehatan tentang
sering haus dan lapar darah tanda dan gejala
dalam batas
 klien mengeluh kaki 3. Klien dan hiperglikemia (mis.
normal keluarga Polyuria, polidipsi,
kesemutan dan badan
lemas c. Klien dapat mengetahui polifagia,
 Klien lebih sering merubah pola tanda dan gejala kelemahan,
kencing hidup hiperglikemia malaise, pandangan
 Klien suka d. Klien dan 4. Klien dan kabur, sakit kepala)
mengomsumsi kopi, keluarga dapat 4. Anjurkan monitor
keluarga mengontrol
makan manis, kadar glukosa
mengetahui kadar gula darah secara
 Pasie tidak pernah
tanda da gejala darahnya sendiri mandiri
berolahraga
 Klien mengakatan hiperglikemia di rumah 5. Anjurkan kepatuhan
ayahnya mempunyai 5. Diet dan terhadap diet dan
riwayat diabetes olahraga olahraga
melitus membantu 6. Kolaborasi
memanajemen pemberian cairan
Do : ketidakstabilan IV, jika perlu
gula darah
 IMT : 31,1 Kg/M2
 N : 88x/menit,
 RR : 12x/menit,
 TD : 120/70 mmHg,
 S : 36,8℃;
 TTGO : 180mg/dl

3 Kurang pengetahuan Setelah dilakukan 1. Edukasi klien juga


1. Lakukan edukasi
dapat bermanfaat
tentang penyakit asuhan keperawatan, kepada klien
dalam proses
diharapkan mengenai proses
ditandai dengan : perawatan, degan
pengetahuan dapat penyakit, perawatan
adanya informasi
penyakit, penurunan
Bertambah dengan klien akan mampu
barat badan
kriteria hasil: mengidentifikasi
Ds : 2. Berikan infirmasi
. masahlanya.
 Klien mengaku klien yang tepat dan
2. Infomasi yang
tidak mengetahui 1. Pengetahuan: akurat dengan sesuai
didapat dari tenaga
penyakitnya kebutuhan klien
manajemen kesehatan akan
 Klien mengatakan membuat klien 3. Menginstruksikan
tidak mengetahui diabetes mellitus. memiliki sumber kepada klien untuk
kadar gula darahnya informasi yang bertanya tentang hal
tinggi 2. Perilaku pola terpercaya yang berhubungan
 Klien tetap 3. Kadang klien dengan penyakit dan
hidup sehat.
mengonsumsi merasa tidak berani kesehatannya
makanan yang manis. bertanya karena
Do : 3. Perilaku patuh: belum terbina 4. Berikan informasi
 Saat pasien ditanya hubungan dekat sesuai tingkat
Aktivitas yang
tentang diabetes dengan tenaga perkembangan
disarankan. kesehatan pasien.
pasien hanya tau
diabees itu penyakit 4. Informasi sangat
kencing manis 4. Perilaku patuh: membantu dalam
Diet yang mengetahui
penyakitnya
disarankan.
yang disarankan

 Implementasi dan evaluasi


Hari /Tanggal Implementasi evaluasi
Senin 3 Mei 2021 S:
1. Mengidentifikasi pola aktifitas dan
tidur  Klien mengeluh kurang
Dx 1
tidur karena sering BAK
Hasil : klien tampak berkatifitas
dan merasa lelah
2. Mengidentifikasi faktor pengganggu
tidur O:
Hasil : klien mengatakan tidur  Klien tampak kurang tidur
terganggu karena sering BAK dan lelah
 TD : 110/80
 N : 89x/menit
 P : 20x/menit
 S : 36,7℃;
 GDS : 240 mg/dl

A : masalah belum teratasi


P : Lanjutkan intervensi 1,2,3,4,5

Selasa 4 Mei S:
1. Mengidentifikasi makanan dan
2021
minuman yang mengganggu tidur  Klien mengatakan merasa
lemas dan lelah karena
2. Melakukan prodesur untuk kurang tidur
meningkatkan kenyamanan
O:
Hasil: tampak tercipta suasana hening
dan nyaman  Klien tampak lemah
3. Menjelaskan pentingnya tidur yan  TD : 110/80
cukup selama sakit
 N : 89x/menit
Hasil : klien bisa istirahat
 P : 20x/menit
 S : 36,8 C
 GDS : 240 mg/dl

A : masalah teratasi
P : pertahankan intervensi
Senin 3 Mei 2021 S:
1. mengidentifikasi kemungkinan
penyebab hipergkikemia  Klien mengatakan sering lapar dan
Dx 2
haus pada malam hari
2. memonitir kadar glukosa darah
3. memberikan pendidikan kesehatan  Klien lebih sering kencing
tentang tanda dan gejala hiperglikemia  Klien mengatakan ayahnya
(mis. Polyuria, polidipsi, polifagia, mempunyai riwayat diabetes mellitus
krlemahan, malaise, pandangan kabue, tipe 2 dan meninggal karna serangan
sakit kepala) jantung
4. menganjurkan memonitor kadar glukosa  Klien dan keluarga tidak mengetahui
darah secara mandiri tanda dan gejala hiperglikemia
5. menganjurkan kepatuhan terhadap diet  Klien dan keluarga tidak mengetahui
dan olaraga dien dan olaraga yang tepat
6. Berkolaborasi pemberian cairan IV, jika
perlu O:
 Klien tampak lemah dan letih
 IMT : 31,3 Kg/M2
 N : 89x/menit
 RR: 20x/menit
 S :3,7 C
 TTGO : 180 mg/dl
 GDS : 240 mg/dl
A: Masalah belum teratasi
P: lanjutkan inter vensi
Selasa 4 mei S:
1.mengidentifikasi kemungkinan
2021
penyebab hipergkikemia  Klien mengatakan sering lapar dan
haus pada malam hari
2. memonitir kadar glukosa darah
3. memberikan pendidikan kesehatan  Klien lebih sering kencing
tentang tanda dan gejala hiperglikemia
(mis. Polyuria, polidipsi, polifagia,  Klien mengatakan ayahnya
krlemahan, malaise, pandangan kabue, mempunyai riwayat diabetes mellitus
sakit kepala) tipe 2 dan meninggal karna serangan
jantung
4. menganjurkan memonitor kadar glukosa
darah secara mandiri  Klien dan keluarga tidak mengetahui
tanda dan gejala hiperglikemia
5. menganjurkan kepatuhan terhadap diet
dan olaraga  Klien dan keluarga tidak mengetahui
dien dan olaraga yang tepat
6. Berkolaborasi pemberian cairan IV, jika
perlu O:
 Klien tampak lemah dan letih
 IMT : 31,3 Kg/M2
 N : 89x/menit
 RR: 20x/menit
 S :36,6 C
 TTGO : 180 mg/dl
 GDS : 140 mg/dl
A: Masalah Teratasi
P: lanjutkan inter vensi
Senin 3 Mei 2021 S:
1. Lakukan edukasi kepada klien
mengenai proses penyakit, perawatan  Klien mengatakan sudah mengerti
penyakit, penurunan berat badan penjelasan dari perawat tentang
Dx 3
penyakitnya
2. Berikan informasi yang tepat dan akurat
dengan sesui kebutuhan klien
O:
3. Mengunstruksikan kepada klien untuk
bertanya tentang hal yang berhubungan  Klien dapat menjawab pertanyaan dari
dengan penyakit dan kesehatannya perawat dan dapat menjelaskan ulang
penjelasan dari perawat
4. Berikan informasi sesuai tingkat
perkembangan pasien A: maslah sudah teratasi

P: hentikan Intervensi

Anda mungkin juga menyukai