Anda di halaman 1dari 2

Pembahasan

Tindakan yang melanggar Kode Etik Keperawatan Perawat yang Judes

Seorang perawat diharuskan memiliki sikap yang ramah tamah terhadap pasien. Agar
pasien merasa nyaman ketika diberikan keperawatan. Dan merasa terdorong untuk mau
diberikan keperawatan secara psikis. Keramah tamahan terhdap orang lain dari kecil kita
sudah diajari oleh orang tua kita. Sampai kita sekarang kita kuliah di keperawatan. Sikap
keramah tamahan terhadap pasien lebih ditekankan. Selain menghilangkan kesan perawat
yang galak dan judes dari dulu. Keramahtamahan juga memberikan dampak yang positif bagi
perawat dan klien. Selain telah disebutkan dalam kalimat sebelumnya dampak positif
tersebut. Kita juga dapat menciptakan hubungan yang nyaman dan enak terhadap pasien.

Namun, tidak semua atau selamanya perawat bisa memberikan perawatan secara
ramah. Ada saat perawat mengeluarkan sisi negatif mereka seperti sifat Judes. Perilaku
tersebut keluar karena kondisi atau suasana perawat yang sedang dalam kondisi lelah atau
pun suasana hati dari perawat yang tak dalam kondisi senang dan tenang. Pada bagian
pembahasan ini akan di ulas tentang sifat perawat yang judes terhadap pasiennya

1. Pengertian Judes
ju.des Adjektiva (kata sifat) lekas marah dan suka membentak-bentak atau
menyakiti hati orang; ketus; tajam mulut.

2. Faktor-Faktor penyebab perawat menjadi judes


a. Kondisi perawat yang kelelahan
b. Suasana hati perawat yang sedang labil
c. Dorongan atau tekanan psikis yang terlalu berat sehingga dilampiaskan ke
pasien
d. Sifat perawatnya yang sudah judes dan tidak bisa di ubah lagi.

3. Analisa
Sifat perawat yang judes dari pasien telah melanggar kode etik keperawatan
yang berbunyi Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan senantiasa
memelihara suasana lingkungan yang menghormati nilai-nilai budaya, adat
istiadat dan kelangsungan hidup beragama dari klien.
Dalam kalimat tersebut disebutkan Perawat dalam memberikan pelayanan
keperawatan senantiasa memelihara suasana lingkungan yang menghormati
nilai-nilai budaya. Disini yang dimaksud menghormati nilai-nilai budaya adalah
menghormati keramahtamahan yang merupakan nilai-nilai budaya dari bangsa
indonesia. Sedangkan jika perawat itu judes maka secara tak langsung maupun
tersirat. Perawat tersebut telah melanggar Kode Etik Keperawatan yang berlaku.
Maka seharusnya perawat mendapat konsekwensi yang sepadan dengan
tindakannya tersebut. Dan perawat sama saja tidak memelihara suasana
lingkungan. Karena jika dijaga serta dipelihara dengan keramahtamahan akan
tercipta komunkasi yang harmonis antara perawat dengan pasien. Sehingga
menciptakan kemudahan untuk mencapai kesembuhan pada pasien.

4. Saran Pembahasan

Sebaiknya perawat berusaha untuk tetap menjaga kondisi wajah atau tubuh
yang terlihat, terucap dan tindakan yang terlaksana tetap terkesan ramah. Walau pun
perawat sedang merasa kelelahan, sedang mengalami suasana hati yang tertekan
sampai yang terburuk perawat yang sudah wataknya judes. Usahakan bagaimana pun
caranya tetapi tetap berpegang pada kode etik keperawatan. Tujuannya adalah agar
tetap membawa kesan ramah tamah walau didalamnya tidak. Hanya memperlihatkan,
mengucapkan, dan melakukan walau tidak dalam perasaan ada kata ramah tamah.
Tetapi berusahalah jika melakukan hal ini untuk tidak terbawa perasaan. Karena jika
iya maka tetap kembali pada kata judes.

Jika perawat telah terlanjur bersikap judes pada pasien. Dan itu diketahui oleh
pihak rumah sakit. Maka pihak Rumah sakit harus minimal menegur perawat tersebut
karena jika berlanjut perawat tersebut akan membawa citra buruk bagi dirinya sendiri,
perawat, rumah sakit, dan almamater sekolah perawat itu berasal. Namun jika
berlanjut maka konsekwensi terburuknya adalah dikeluarkan dari tempat perawat itu
bekerja.

5. Kesimpulan Pembahasan
Jadilah perawat yang ramah tamah terhadap pasien. Karena sikap ramah tamah
membawa banyak manfaat baik lansung maupun tidak langsung. Dan selalu
terapkan sikap ramah tamah khususnya sebagai perawat maupun sebagai
masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai