Anda di halaman 1dari 5

ETIKA KEPERAWATAN

NILAI, NORMA, ETIKA, MORAL, DAN PRINSIP KEPERAWATAN

Novia Nur Sya’bany Herdiani

102019010

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AISYIYAH BANDUNG

D-III KEPERAWATAN

2019/2020
A. Nilai
1. Pengertian Nilai
 Nilai merupakan sifa- sifat (hal) yang penting atau berguna bagi kemanusiaan
atau sesuatu yang menyempurnakan manusia sesuai dengan hakikatnya.
 Nilai ialah keyakinan seseorang tentang sesuatu yang berharga, kebenaran
atau keinginan mengenai ide-ide, objek atau perilaku khusus. Nilai akan
mendasari perilaku.
 Nilai adalah petunjuk umum yang sudah berlangsung lama. Petunjuk ini
bahkan mampu mengarahkan tingkah dan laku serta kepuasan dalam
kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, nilai dibari menjadi dua yaitu nilai
baik dan nilai buruk.
2. Sifat dan Karakteristik Nilai
 Nilai bersifat relatif bergantung pada tempat dan waktu.
 Nilai bersifat subyektif, berbeda-beda bagi setiap orang.
 Nilai membentuk dasar perilaku seseorang.
 Nilai nyata dari seseorang diperlihatkan melalui pola perilaku yang konsisten.
 Nilai menjadi kontrol internal bagi perilaku seseorang.
 Nilai merupakan komponen intelektual dan emosional dari seseorang yang
secara intelektual diyakinkan tentang suatu nilai serta memegang teguh dan
mempertahankannya.
3. Jenis Nilai
 Nilai material : bermanfaat bagi jasmani.
 Nilai kerohanian : berguna bagi umat manusia.
 Nilai kehidupan : bermanfaat dalam melakukan aktivitas.
 Nilai kebenaran, bersumber pada akal.
 Nilai keindahan, bersumber pada unsur perasaan.
 Nilai moralitas, bersumber pada unsur kehendak.
 Pengertian Norma Nilai religius, bersumber pada wahyu tuhan.
B. Norma
1. Pengertian Norma
 Norma berasal dari kata norm yang artinya pedoman atau patokan bagi setiap
orang dalam bersikap baik terhadap orang lain maupun terhadap diri sendiri.
 Norma adalah ukuran, pedoman, aturan atau kaidah yang menjadi dasar
pertimbangan dan penilaian yang mengandung sanksi dan penguatan terhadap
tingkah laku manusia.
2. Macam – Macam Norma
 Norma insubjektif, adalah norma yang menjadi pedoman untuk bersikap tindak
terhadap orang lain, diantaranya :
1. Norma kesopanan
2. Norma kesusilaan
3. Norma agama
4. Norma kebiasaan
5. Norma hukum
6. Norma tata tertib
 Norma reflektif, adalah norma yang diperlukan sebagai pedoman untuk bersikap
tindak terhadap diri sendiri misalnya pola hidup yang baik dan benar, baik
dalam berfikir, berkehendak dan berbuat, norma pemeliharaan kesehat tubuh,
dan norma tata busana.
 Norma menurut bidang pengaturannya yang menjadi pedoman atau patokan
dalam kehidupan bermasyarakat maupun masing-masing individu, misalnya:
1. Norma agama
2. Norma kesusilaan
3. Norma kesopanan
4. Norma hukum
C. Etika
1. Pengertian Etika
 Etika adalah nilai, norma, dan ajaran yang dijadikan pegangan.
 Etika adalan kumpulan asas atau nilai moral yaitu kode etik dalam aktivitas atau
profesi tertentu.
 Etika mempunyai arti ilmu tentang yang baik atau buruk, yaitu etika baru
mempunyai ilmu bila kemungkinan etis(asas-asas dan nilai-nilai tentang yang
dinggap baik dan buruk) ynag begitu saja diterima dalam suatu masyarakat.
2. Hubungan Etika dan Lainnya
 Etika dan etiket, etika berarti kebiasaan/adat sedangkan etiket berarti sopan
santun.
 Etika dan hukum, Norma hukum merupakan peraturan yang ditentukan secara
tertulis, resmi berlaku bagi masyarakat diterapkan dengan tegas dan pasti.
 Etika dan agama, setiap agama memberikan kesadaran mengenai pandangan
dunia sekelilingnya.
 Etika dan profesi keperawatan, adalah filsafat yang mengarahkan tanggug jawab
moral yang mendasari pelaksanaan praktik keperawatan.
D. Moral
1. Pengertian Moral
 Berasal dari kata mores yang berarti kesusilaan.
 Batasan-batasan terhadap bidang peran lain.
 Moral adalah perilaku individu yang baik berdasarkan adat kebiasaan yang
berlaku dalam suatu masyarakat.
 Moral dikaitkan dengan kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
E. Prinsip – Prinsip Etika Secara Umum
 Keindahan
 Persamaan
 Kebaikan
 Keadilan
 Kebebasan
F. Prinsip – Prinsip Etika Keperawatan
1. Respek
Respek diartikan sebagai perilaku perawat yang menghormati klien dan keluarganya.
Perawat harus menghargai hak-hak klien seperti mencegah bahaya dan mendapat
penjelasan secara benar. Hak klien yaitu hak untuk dihargai, hak untuk menerima
dan menolak perawatan.
Prinsip respek pada seseorang menetapkan bahwa semua etika keperawatan secara
tidak langsung mengarahkan manusia untuk dapat menghargai kehidupannya
sendiri, dan juga kehidupan orang lain, serta dapat menerima kematian.
2. Otonomi
Otonomi berkaitan dengan hak seseorang untuk mengatur dan membuat keputusan
sendiri. Otonomi berarti setiap individu harus memiliki kebebasan untuk memilih
rencana kehidupannya sendiri dan cara penerapan moral yang dilakukan.
3. Beneficence (kemurahan hati/maslahat)
Kemurahan hati atau maslahat merupakan kewajiaban untuk melakuakan hal yang
baik dan tidak membahayakan orang lain. Kesulitan biasanya muncul pada saat
menentukan siapa yang harus memutuskan hal yang terbaik untuk seseorang, kecuali
bayi, orang yang secara mental tidak kompeten dan orang yang dalam keadaan
koma.
4. Non-Meleficence
Kewajiban perawat untuk tidak menimbulkan kerugian atau cedera pada kliennya.
Prinsip ini dilihat pada rentang kontinum dari bahaya yang tidak berarti sampai
menguntungkan orang lain dengan melakukan yang baik. Kontinum mengandung
tiga tindakan maslahat penting yaitu:
1. Membuang bahaya
2. Mencegah bahaya
3. Melakukan langkah positif untuk kepentingan orang lain
5. Veracity (kejujuran)
Kewajiaban perawat untuk mengatakan suatu kebenaran dan tidak berbohong atau
menipu orang lain. Prinsip ini mempunyai implikasi yang cukup berat bagi perawat,
karena terkadang perawat harus melakukan suatu keberbohongan yang tidak
dikehendakinya.
6. Confidensialitas (kerahasiaan)
Penghargaan perawat untuk merahasiakan semua informasi tentang klien yang
dirawatnya. Perawat hanya memberikan informasi pada pihak yang berwenang
sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.
7. Fidelity (kesetiaan)
Kewajiaban perawat untuk selalu setia pada kesepakatan dan tanggung jawab yang
telah dibuat. Perawat harus memegang janji yang dibuatnya pada klien, kejujuran
dan kesetiaan merupakan modal dalam memupuk rasa percaya klien pada perawat.
8. Justice (keadilan)
Kewajiban perawat untuk dapat berlaku adil pada semua orang. Tidak memihak atau
berat sebelah. Perawat akan mendahulukan klien yang situasi dan kondisinya
memerlukan penanganan segera dan menunda penanganan klien lain yang
kebutuhannya termasuk dibawah prioritas.

Anda mungkin juga menyukai