Anda di halaman 1dari 9

KOMUNIKASI TERAPEUTIK

Disusun Oleh :
KELOMPOK 1

Cindy Silvia Maya :16.0435.770.01


Erniliana Hibur :16.0441.776.01
Tri Dewi Ratnasari :16.0495.830.01

STIKES WIYATA HUSADA SAMARIDA PROGRAM STUDI ILMU


KEPERAWATAN 2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas rahmah Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan
berkatnya sehingga makalah kami dapat selesai pada waktunya
Dan kami tidak lupa untuk mengucapkan banyak terimakasi kepada pihak yang
membantu sehingga makalah kami bisa kami selsaikan dengan baik dan tepat pada
waktunya, oleh sebab itu di dalam makalah kami tidak luput dari kesalahan oleh
karena itu kami mohon agar para pembaca pun dapat memberikan kritik dan saran,
agar kami kedepannya bisa lebih baik dari sebelumnya.
Dan semoga makalah kami dapat menjadi pokok pembelajaran semoga
bermanfaat.

Samarinda, 15 September 2017

Kelompok 1
DAFTAR ISI
Cover................................................................................................................................
Kata Pengantar...............................................................................................................
Daftar Isi.........................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.....................................................................................................
B. Rumus Masalah...................................................................................................
C. Tujuan..................................................................................................................
D. Manfaat................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Konsep Komunikasi Terapeutik..........................................................................
B. Prinsip dasar komunikasi terapeutik....................................................................
C. Healping Relationship.........................................................................................
D. Tujuan komunikasi terapeutik
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan..........................................................................................................
B. Saran....................................................................................................................
Daftar Pustaka................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Komunikasi dalam profesi keperawatan juga sangat penting, sebab tanpa
komunikasi keperawatan sulit untuk diaplikasikan dalam proses asuhan
keperawatan, komunikasi ditunjuk untuk mengubah perilaku klien guna mencapai
tingkat kesehatan yang optimal.oleh karena bertujuan untuk terapi, maka
komunikasi dalam keperawatan disebut komunikasi terapeutik. Hubungan atara
klien dan perawat yang bersifat terapeutik diawali komunikasi yang bersifat
umum.
B. Rumus Masalah
a. Bagaimana konsep komunikasi terapeutik?
b. Bagaimana prinsip dalam komunikasi terapeutik?
c. Bagaimana healpin relationship dalam komunikasi terapeutik?
d. Bagaimana tujuan komunikasi terapeutik?
C. Tujuan
a. Mengetahui konsep komunikasi terapeutik
b. Mengetahui prinsip komunikasi terapeutik
c. Mengetahui healping ralationship
d. Mengetahui tujuan komunikasi terapeutuk
D. Manfaat
Dapat menambah pengetahuan tentang komunikasi terapeutik dalam
keperawatan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep komunikasi terapeutik
Pada dasarnya, komunikasi terapeutik adalah mengarah pada usaha
penyembuhan pasien. Komunikasi terapeutik termasuk komunikasi personal yang
memiliki titik tolak saling memberikan pengertian antara petugas kesehatan
dengan pasien, beberapa pakar menyebutkan bahwa komunikasi terapeutik
merupakan bentuk keterampilan dasar guna melakukan wawancara dan
penyuluhan kepada pasien dalam hal penyusunan rencana perawat.
Persoalan mendasar dari komunikasi terapeutik adalah adanya hubungan
simbiosis mutualisme antara pasien dengan perawat, sehingga dikategorikan
sebaai komunikasi interpersonal atau komunikasi pribadi antara perawat dengan
pasien.
B. Prinsip dasar dalam komunikasi terapeutik
Prinsip-prinsip komunikasi terapeutik yang harus diterapkan agar
mendapatkan atau mencapai hasil yang memuaskan yaitu dengan memperhatikan
hal-hal sebagai berikut :
1. Menjadikan klien sebagai fokus yang utama dalam interaksi.
2. Mengkaji kualitas intelektual untuk mentukan pemahaman.
3. Mempergunakan sikap terbuka diri hanya untuk terapeutik.
4. Menerapkan perilaku profesional dalam mengatur hubungan terapeutik.
5. Menghindari hubungan sosial dengan klien.
6. Harus betul-betul menjaga kerahasian klien
7. Mengimplementasikan intervensi berdasarkan teori.
8. Mengobservasikan respon verbal klien melalui pernyataan klarifikasi dan
hindari perubahan subyek atau topik jika perubahan isi topik bukan sesuatu
yang sangat menarik bagi klien.
9. Memelihara hubungan atau interaksi yang tidak menilai dan hindari membuat
penilaian tentang tingkah laku dan memberikan nasihat klien.
10. Berikan petunjuk klien untuk menginterpretasi pengalamannya atau rasional.
C. Healping Relationship
Healping relationship adalah hubungan yang terjadi diantara dua (atau lebih)
individu maupun kelompok yang saling memberikan dan menerima bantuan atau
dukungan untuk memenuhi kebutuhan dasarnya sepanjang kehidupan.
Pada konteks keperawatan hubungan yang dimaksut adalah hubungan atara
perawat dan klien, ketika hubungan antara perawat dan klien terjadi. Perawat
sebagai penolong (helper) membantu klien sebagai orang yang membutukan
pertolongan. Untuk mencapai tujuan yaitu terpenuhinya kebutuhan dasar manusia
klien. Sangat pentik bagi perawat untuk menjaga kejujuran saat berkomunikasi
dengan klien, karena apabila hal tersebut tidak dilakukan maka klien akan
menarik diri, merasa dibohongi, membenci perawat atau bisa juga berpura-pura
patuh terhadap perawat.
D. Tujuan Komunikasi Terapeutik
Pelaksanaan komunikasi terapeutik bertujuan membantu pasien memperjelas
dan mengurangi beban pikiran dan perasaan untuk dasar tindakan guna mengubah
situasi yang ada apabila pasien percaya pada hal-hal yang diperlukan . membantu
dilakukannya tindakan yang efektif, mempererat interaksi kedua pihak, yakni
antara pasien dan perawat secara prefosional dan proprosional dan rangka
membantu menyelasaikan masalah klien. Komunikasi terapeutik juga mempunyai
tujuan untuk memotivasi dan mengembangkan pribadi klien kearah yang lebih
kontruktif dan adaptif komunikasi terapeutik diarahkan pada pertumbuhan klien
yang meliputi hal-hal berikut ini:
1. penerimaan diri dan peningkatan terhadap penghormatan diri. Klien yang
sebelumnya tidak menerima diri apa adanya atau merasa rendah diri,
setelah berkomunikasi terapeutik dengan perawat atau bidan akan mampu
menerima dirinya, diharapkan perawa dapat merubah cara pandang klien
tentang dirinya dan masa depannya sehingga klien dapat menghargai dan
menerima diri apa adanya.
2. Kemampuan membina hubungan interfersonal yang tidak siperfisial dan
saling bergantung dengan orang lain, klien belajar menerima dan diterima
oleh orang lain dengan komunikasi yang terbuka, jujur, dan menerima
klien apa adanya, perawat akan dapat meningkatkan kemampuan klien
dalam membina hubungan saling percaya.
3. Peningkatan fungsi dan kemampuan untuk memuaskan kebutuhan serta
mencapai tujuan yang realistis. Sebagaian klien menetapkan ideal diri
atau tujuan yang terlalu tinggi tanpa mengukur kemampuannya. Tiga
perawat dalam kondisi seperti itu adalah membimbing klien memenuhi
kemampuan dirinya.
4. Rasa identitas personal yang jelas dan meningkatkan integritas diri.
Identitas personal yng dimaksut adalah status, peran, dan jenis kelamin
klien. Klien yang mengalami gangguan identitas personal biasanya tidak
mempunyai rasa percaya diri dan juga memiliki harga diri yang rendah.
Perawat diharapkan membantu klien untuk meningkatkan integritas
dirinya dan identida diri klien melalui komunikasinya.

Perawat yang terampil tidak akan mendominasikan interaksi sosial, melaikan


akan berusaha menjaga kehangatan suasana komunikasi agar tercapai rasa saling
percaya dan menumbuhkan rasa nyaman pada pasien, dengan demikian proses
interaksi dapat berjalan dengan baik.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil pembahasan makalah kami ini tentang komunikasi terapeutik
maka, dapat disimpulkan bahwa Komunikasi dalam profesi keperawatan juga
sangat penting, sebab tanpa komunikasi keperawatan sulit untuk diaplikasikan
dalam proses asuhan keperawatan, komunikasi ditunjuk untuk mengubah perilaku
klien guna mencapai tingkat kesehatan yang optimal.oleh karena bertujuan untuk
terapi, maka komunikasi dalam keperawatan disebut komunikasi terapeutik.
Hubungan atara klien dan perawat yang bersifat terapeutik diawali komunikasi
yang bersifat umum.
B. Saran
Untuk mengembangkan lebih baik lagi tentang pembuatan makalah kami ini
lebih lanjut maka pembaca, dapat memberikan kritik dan saran karena itu kami
sadar bahwa makalah kami jauh dari kata sempurna.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Nasir Dkk (2009). Komunikasi dalam Keperawatan (Teori Dan Aplikasi)
Salemba Medika, Jakarta.
Agus Priyanto (2009). Komunikasi dan Konseling. Salemba Medika, Jakarta.
Mukhripah D (2008). Komunikasi Terapeutik dalam Praktek Keperawatan. Reflika
Aditama, Samarinda
Zen. HM. (2013). panduan komunikasi efektif untuk bekal. D-Medika. Jogjakarta

Anda mungkin juga menyukai