Inspeksi :
Penampilan umum : Apakah pasien tampak kelemahannya :berat, sedang dan ringan
4. Pemeriksaan Wajah :
Fokuskan pada abnormalitas struktur, bentuk dan ekspresi wajah seperti dahi, rahang dan
bibir
5. Pada Mata :
Amati adanya edema periorbital dan exopthalamus serta ekspresi wajah tampak datar
atau tumpul.
Amati bentuk leher apakah tampak membesar, asimetris, warna kulit sekitar leher apakah
terjadi hiper/hipopigmentasi dan amati apakah itu merata.
Biasanya tampak pada orang yang mengalami hipofungsi kelenjar adrenal sebagai akibat
destruksi melanosit dikulit oleh proses autoimun.
9. Amati adanya penumpukan massa otot berlebihan pada leher bagian belakang atau
disebut bufflow neck atau leher/punuk kerbau : Terjadi pada K hiperfungsi adrenokortikal.
Pertumbuhan rambut yang berlebihan pada dada dan wajah wanita disebut hirsutisme
dan amati juga adanya striae pada buah dada atau abdomen biasanya dijumpai pada
hiperfungsi adrenokortikal.
Palpasi
Auskultasi :
Auskultasi pada daerah leher diata tiroid dapat mengidentifikasi bunyi " bruit". Bunyi yg
dihasilkan karena turbulensi pada Pembuluh darah tiroidea.
Pengkajian Psikososial
PENGKAJIAN DIAGNOSTIK
c. Ct Scan Otak
o Spesimen vena 5 cc
Persiapan :
2. Bila klein menggunakan obat-obatan kortisol atau antagonisnya dihentikan dulu 24 jam
sebelumnya
3. Bila obat harus diberikan lampirkan sejenis obat dan dosisnya pada lembaran
pengiriman spesimen
Hasil :
Normal bila
1. Kadar ACTH dalam darah menurun kortisol darah kurang dari 5 mg/dl
Cara sederhana
Hasil :
1. Normal bila kadar kortisol darah lebih kecil sama dengan 3 mg/dl
Persiapan :
2. Dengan alat pengukur (di taruh di atas klenjer tiroid) di ukur radioaktif yang bertahan
3. Dapat pula di ukur clearance yodium melalui ginjal dengan mengumpul kan urine
selama 24jam dan di ukur kadar radioaktif yodium
Hasil
Banyak yodium yang ditahan oleh kalenjer tiroid di hitung dalam persentase
1. Normal : 10-35%
b. T3 dan T4 Serum
Nilai normal pada dewasa: yodium bebas 0,1-0,6 mg/dl T3 0,2-0,3 mg/dl T4 6-12 mg/dl
c. Upatake T3 Resin
Tujuan mengukur jumlah hormon tiroid (T3) atau thyrcid binding globulin (TBG) tak
jenuh
Nilai normal
Tujuan: pengukuran secara tidak langsung jumlah oksigen yang dibutuhkan di bawah
kondisi basal selama beberapa waktu
Persiapan :
Penatalaksanaan
nilai normal :
Wanita
f. Scanning Thyroid
Untuk menentukan apakah nodul tiroid tunggal atau majemuk dan berfungsi atau tidak
berfungsi
Uptake iodine
a. Percobaan Sulkowitch
Persiapan
Penatalaksanaan
b. Percobaan Ellwort-Howard
Cara pemeriksaannya :
Tujuannya untuk menilai kadar gula darah setelah puasa selama 8-10 jam.
Nilai normal
1. Dewasa : 70-110mg/dl
2. Anak-anak : 60-100mg/dl
3. Bayi : 50-80mg/dl
Persiapan
1. Klien di puasakan 8-10 jam sebelum pemerksaan
Pelaksanaan
4. Setelah pengambilan darah, klien diberi minum dan makan serta obat sesuai program.
TUJUAN
INDIKASI
3. Pasien yang tidak mampu menelan Pasien pasca operasi pada mulut/ faring/esofagus
PERSIAPAN ALAT
2. Jelly
3. Spatel lidah
4. Handscoen steril
5. Senter
7. Plester
8. Stetoskop
9. Handuk
10. Tissue
11 . bengkok
PROSEDUR
1. Mendekatkan alat ke samping klien
4. Mencuci tangan
4. Periksa kepatenan nasal. Minta pasien untuk bernapas melalui satu lubang hidung saat
lubang yang lain tersumbat, ulangi pada lubang hidung yang lain, bersihkan mucus dan
sekresi dari hidung dengan kassa/lidi kapas. Periksa adakah infeksi
6. Buka kemasan steril NGT dan taruh dalam bak instrumen steril
8. Mengukur panjang selang yang akan dimasukkan dengan cara menempatkan ujung
selang dari hidung klien ke ujung telinga atas lalu dilanjutkan sampai processus xipodeus
9. Beri tanda pada selang yang telah diukur dengan plester
10. Beri jelly pada NGT sepanjang 1 0-20 cm dari ujung selang tersebut
11. Meminta klien untuk rileks dan bernapas normal. Masukkan selang perlahan
sepanjang 5- 10 cm. Meminta klien untuk menundukkan kepala (fleksi) sambil menelan.
12. Masukkan selang sampai batas yang ditandai
a. jika klien batuk, bersin, hentikan dahulu lalu ulangi lagi. Anjurkan klien untuk tarik
napas dalam
b. jika tetap ada tahanan, menarik selang perlahan-lahan dan masukkan ke hidung
yang lain kemudian masukkan kembali secara perlahan
c. jika klien terlihat akan muntah, menarik tube dan menginspeksi tenggorokan lalu
melanjutkan memasukkan selang secara bertahap.
a. Masukkan ujung pipa sampai dengan terendam dalam mangkok berisi air, klem
dibuka jika ternyata sonde masuk dalam lambung maka ditandai dengan tidak
adanyagelembung udara yang keluar
yang nyaman
20 . Mencuci tangan
Bilas lambung (gastric lavage ) adalah membersihkan lambung dengan cara memasukan
dan mengeluarkan air ke/dari lambung dengan menggunakan NGT (Naso Gastric Tube).
Menurut Smelltzer dan Bare (2001:2487), Bilas lambung (gastric lavage ) adalah aspirasi
isi lambung dan pencucian lambung dengan menggunakan selang lambung.
Tujuan
Menurut Smelltzer dan Bare (2001:2487), tujuan lavase lambung yaitu sebagai berikut:
Indikasi
5. Keracunan bukan bahan korosif dan kurang dari enam puluh menit;
7. Overdosis obat/narkotik;
0. Dekompresi lambung;
Tindakan ini dapat dilakukan dengan tujuan hanya untuk mengambil contoh racun dari
dalam tubuh, sampai dengan menguras isi lambung sampai bersih. Untuk mengetes
benar tidaknya tube dimasukkan ke lambung, harus didengarkan dengan
menginjeksekan udara dan kemudian mendengarkannya. Hal ini untuk memastikan
bahwa tube tidak masuk ke paru-paru.
Kontraindikasi
2. pasien keracunan bahan toksik yang tajam dan terasa membakar (resiko perforasi
esophageal) serta keracunan bahan korosif (misalnya: hidrokarbon, pestisida,
hidrokarbon aromatic, halogen);
4. pasien tanpa gangguan reflex atau pasien dengan pingsan (tidak sadar) membutuhkan
intubasi sebelum bilas lambung untuk mencegah inspirasi.
Persiapan Alat
Alat dan bahan yang digunakan dalam prosedur bilas lambung yaitu sebagai berikut:
5. air biasa atau antidote yang tepat (susu, larutan salin, larutan bikarbonat natrium, jus
jeruk, karbon teraktivasi);
7. gag mulut, selang nasotrakea atau endotrakea dengan cuv yang dapat dikembungkan;
Persiapan pasien
Pada keadaan darurat, misalnya pada pasien yang keracunan, tidak ada persiapan khusus
yang dilakukan oleh perawat dalam melaksanakan Bilas lambung (gastric lavage ), akan
tetapi pada waktu tindakan dilakukan untuk mengambil specimen lambung sebagai
persiapan operasi, biasanya dokter akan menyarankan akan pasien puasa terlebih dahulu
atau berhenti dalam meminum obat sementara.
Prosedur kerja
1. Bisa dilakukan pada klien yang tidak sadar / stupor atau jika induksi muntah dengan
2. Bila klien setengah sadar dan masih ada refleks muntah, maka posisikan klien miring
pada satu sisi untuk memudahkan irigasi dan mencegah aspirasi.
3. Bila klien tidak sadar dan refleks muntah tidak ada, maka klien harus dilakukan intubasi
trachea sebelum dilakukan bilas lambung.
4. Gunakan pipa nasogastrik berdiameter besar (>28Fr) untuk memudahkan aliran irigasi
cairan.
5. Gunakan larutan garam fisiologis untuk pembilasan, suhu cairan yang digunakan
6. Lakukan irigasi dan aspirasi cairan garam faal sebanyak +/- 200 ml beberapa kali sampai
7. Lakukan pencatatan setelah tindakan yang meliputi jumlah, karakteristik, bau cairan
yang dilakukan irigasi serta reaksi klien.