Anda di halaman 1dari 5

E.

gambaran masyarakat dengan kasus dilema iptek dalam perspektif transcultural

Dilema IPTEK Pengobatan : Kemoterapi dengan Herbal

Kemoterapi atau Herbal? Mana Yang Tepat Untuk Kanker Payudara ? apakah menjalani
pengobatan dengan kemoterapi atau herbal?

Sering kali penderita kanker bingung apakah harus kemo atau tidak, karena melihat efek
samping yang berat dan apakah jika dengan herbal bisa sembuh. Sering kali pertanyaan itu muncul
ketika masih awal ingin melakukan pengobatan. Untuk itu kami ingin share pengalaman kami berjuang
melawan kanker payudara. Dilemanya yang didapatkan pada masyarakat sebagai berikut :

Apakah Saya Harus Kemoterapi? Kita akan bahas dahulu apakah saya harus kemoterapi? Itu
yang menjadi pertanyaan jika kita menempuh jalan medis. Kasus yang kita bicarakan adalah kanker
stadium 4 yang sudah menyebar jadi tidak bisa dilakukan operasi. Untuk memutuskan harus kemoterapi
atau tidak, berikut ini adalah beberapa faktor yang perlu anda pikirkan dulu:

1. Biaya. Faktor biaya menjadi yang utama karena kemoterapi tidak murah apalagi jika anda
melakukannya diluar negeri.
2. Apakah penderita kanker mau? Ini menjadi pertanyaan yang kedua karena kemauan dari
penderita kanker sangat penting untuk menunjang kesembuhannya. Jadi keputusan kemoterapi
harus keluar dari penderita kanker. 3.
3. Biasanya muncul pertanyaan apakah fisik saya kuat. Pertanyaan ini juga muncul jika penderita
kanker kurang percaya diri. Itulah tugas keluarga/teman untuk memberikan support. Menurut
pengalaman beberapa pasien itulah

pertanyaan penting yang harus dijawab sebelum anda memutuskan untuk melakukan
kemoterapi atau tidak. Itupun terjadi pada sebuah keluarga, yang harus memilih apakah
keluarga dan pasien tetap memutuskan kemoterapi. Waktu itu yang muncul adalah pertanyaan
ke-2 dan ke-3 jadi pasien sudah memilih mau untuk kemoterapi tetapi tidak yakin (poin 3) jadi
tugas keluarga dan lingkungan sekitar yang memberikan support.

Apakah Saya Harus Menggunakan Herbal?

kedua adalah mengenai herbal, apakah lebih baik mengambil keputusan menggunakan
herbal saja dari pada kemoterapi yang menakutkan? Sering muncul pertanyaan seperti ini
karena rumor mengatakan bahwa herbal tidak berefek samping meskipun minum sebanyak
mungkin. Pengalaman mereka yang pernah mencoba berkata lain karena herbal yang konsumsi
ternyata juga berefek samping misalnya saja daun sirsak mempunyai efek (linu dan sakit pada
persendian karena sifatnya yang dingin) dan kulit manggis memberi efek samping sulit buang air
besar karena sifatnya yang panas.
Untuk mengambil keputusan apakah harus menggunakan herbal atau tidak berikut ini
faktor yang perlu anda pikirkan:
1. Apakah ada yang ahli/herbalis untuk memantau penggunaannya. Sering kali penderita
kanker diberikan berbagai macam masukkan bisa dari teman atau keluarga untuk minum ini
dan itu. Padahal menurut saya sebaiknya harus ada tenaga ahli untuk memantau
perkembangan apakah bekerja atau tidak. 2.
2. Sumber obat herbal. Obat herbal entah sudah diolah atau belum anda harus bisa terus
mendapatkannya agar proses pengobatan bisa terus berlangsung.

2 hal itulah yang penting untuk memutuskan apakah anda harus menggunakan herbal atau
tidak. Pengalaman kami adlalah kami tidak menemukan tenaga ahli untuk herbal (sirsak atau
manggis) jadi kami hanya menggunakan berdasarkan informasi yang tersebar di internet
atau pendapat teman/keluarga. Hal ini menjadi kurang efektif karena tidak bisa terpantau
dengan baik.

Bagaimana Bila Melakukan Kombinasi Kemoterapi dengan Herbal?

ketiga adalah bagaimana jika kita melakukan kemoterapi bersamaan dengan herbal,
apakah mungkin? Pendapat diantara masyarakat adalah bisa mungkin bisa tidak. Bisa
mungkin, jika anda menggunakan herbal yang sudah dipatenkan sudah berbentuk kapsul
misalnya transfer factor. Bisa tidak, jika yang anda gunakan adalah obat herbal olahan
sendiri misalnya rebusan daun sirsak, dll

Membandingkan Antara Kemoterapi atau Herbal Setelah 2 bagian diatas kami berharap
tips diatas dapat membantu anda memutuskan antara kemoterapi atau herbal. Untuk lebih
mematangkan pikiran anda kami membandingkan kedua pengobatan itu sebagai berikut ini:

Kemoterapi

Kelebihan kekurangan

Sudah di uji klinis Butuh biaya mahal

Dipantau oleh tenaga ahli (dokter Perlu melakukan banyak test (tes darah,
onkologi) pet scan, CT scan, dll)
Obat kemo cenderung bekerja cepat Efek samping tinggi
Herbal

Kelebihan Kekurangan
Tetap ada efek samping tetapi lebih ringan Tidak dipantau oleh tenaga yang ahli
dibandingkan kemoterapi

Biayanya murah Jika supply herbal terganggu maka konsumsi


obat herbal jadi kacau.
Cara konsumsinya mudah karena hanya Tidak teruji klinis (untuk obat herbal yang
diminum saja tanpa harus prosedur seperti belum dipatentkan)
suntikan.

F. contoh perilaku masyarakat yang berhubungan dengan penolakan iptek dalam keperawatan

Penolakan masyarakat dalam menerima pelayanan kesehatan baru

Beberapa hal yang mendasari penolakan masyarakat dalam menerima pelayanan kesehatan baru yaitu :

1. Model yang berlawan


2. Dikotomi kognitif
3. Penolakan rumah sakit
4. Persepsi berbeda tentang tingkah laku perannya
5. Pengobatan, pencegahan dan konsep memelihara

Model yang berlawanan

1. ada kecenderungan bahwa pengobatan ilmiah bertolak belakang dengan pengobatan


tradisional
2. dalam perspektif medicine suatu tindakan dianjurkan untuk menyelamatkan jiwa pasien
sebaliknya menurut keyakinan individu keluarga dan masyarakat tindakan tersebut
membahayakan

Dikotomi kognitif
1. adanya kepercayaan masyarakat bahwa ada penyakit penyakit yang bisa disembuhkan
oleh dokter dan ada yang tidak hal ini mengakibatkan sikap dan perilaku yang
mendukung atau merugikan kesehatannya
2. dikotomi kognitif ini menimbulkan berbagai perbedaan perilaku kesehatan masyarakat
Penolakan rumah sakit
ada tiga hal yang membuat masyarakat tertentu menolak masuk rumah sakit
1. masyarakat menganggap RS sebagai tempat untuk mati ada tindakan yang menakutkan
sehingga masyarakat tidak memilih RS sebagai tempat penyembuhan penyakit nya
2. adanya pertentangan antara perawatan medis dengan peralatan tradisional hal ini
membuat masyarakat takut tidak bisa terpenuhi kegiatan tradisional
3. biaya rs yang mahal

Persepsi berbeda tentang tingkah laku perannya satu


petugas pemberi pelayanan kesehatan dokter atau perawat atau tenaga medis lainnya
misalnya dokter dianggap sebagai seseorang yang otoriter yang memiliki hak untuk
mengajari pasien tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan sehingga keputusan ada
di tangan dokter di lain pihak keluarga dianggap orang yang berhak membuat keputusan
akibatnya ada pertentangan antara peran dokter dengan Apabila daftar otoriter yang mana
pasien dan keluarga seperti tidak punya hak untuk

pengobatan pencegahan dan konsep memelihara


dalam masyarakat tradisional sering mengidentifikasi imunisasi sebagai medis
gaya barat sehingga menimbulkan penolakan di masyarakat tradisional padahal
menurut teori imunisasi penting sebagai tindakan preventif
sehingga konsep imunisasi saat ini belum bisa diterima di berbagai kalangan dengan
berbagai alasan bahkan ada agama atau kepercayaan oleh imunisasi sebab
bertentangan dengan keyakinan

penolakan tersebut bisa disebabkan oleh


1. asumsi kepercayaan yang keliru
2. pengobatan klinis versus pencegahan
3. prioritas pribadi dari para petugas kesehatan
4. asumsi keliru mengenai pengambilan keputusan
5. kekurangan dalam pelayanan kesehatan
6. konflik peranan professional

G. memecahkan masalah yang berhubungan dengan dilema iptek

Anda mungkin juga menyukai