Anda di halaman 1dari 23

TEORI KEPERAWATAN

Nama : Yuliani Gusfita


Kelas : A 2020 1
Nim : 2011110467
Mata kuliah : Falsafah dan Teori Keperawatan
Teori Florance Nightingale
• Biografi florance nightingle
Nightingale lahir pada tahun 1820 di Florence, Italia. Orang tua Nightingale
sangat kaya dan sering kali melakukan perjalanan ke luar negeri. Nightingale
adalah wanita yang cantik dan diharapkan untuk berperilaku seperti setiap
wanita Victoria lainnya, mengisi waktunya sebelum menikah dengan musik,
membaca, bordir, dan belajar bagaimana menjadi nyonya rumah yang
sempurna (Brown, 1988) dalam (Alligood, 2006).Ketika Florence berusia 17
tahun ia mulai merasakan simpati terhadap orang – orang disekitarnya. Hingga
akhirnya pada usia 24 tahun Florence memutuskan untuk membantu rakyat di
Rumah Sakit, namun hal tersebut mendapat penolakan dari keluarganya
sampai suatu ketika ia pergi ke Kaiserworth, Jerman, untuk belajar
keperawatan dari institusi diakones (Brown, 1988; Woodham-Smith, 1951)
dalam (Alligood, 2010). Dia belajar di sana selama 3 bulan dan kemudian
kembali untuk melayani keluarganya. Itu lain 2 tahun sebelum dia diizinkan
untuk praktek keperawatan (Brown, 1988; Woodham-Smith, 1951) dalam
(Alligood, 2010).
• Paradigma keperawatan menurut florence nightingale
Paradigma dalam disiplin intelektual adalah cara pandang orang terhadap diri dan
lingkungannya yang akan mempengaruhinya dalam berpikir (kognitif), bersikap
(afektif), dan bertingkah laku (konatif) , Vardiansyah (2010)Dalam Kamus Filsafat
memaparkan beberapa pengertian tentang paradigma secara lebih sistematis.
Paradigma dalam beberapa pengertian adalah sebagai berikut:
1) Cara memandang sesuatu,
2) Dalam ilmu pengetahuan artinya menjadi model, pola, ideal. Dari model-model ini
fenomenon yang dipandang dijelaskan,
3) Totalitas premis-premis teoritis dan metodologis yang menentukan atau
mendefinisikan suatu studi ilmiah konkret. Dan ini melekat di dalam praktek ilmiah
pada tahap tertentu,
4) Dasar untuk menyeleksi problem-problem dan pola untuk memecahkan problem-
problem riset.
Lorens Bagus (2005: 779)Paradigma Keperawatan Florence Nightingale berorientasi
pada lingkungan. Dia percaya bahwa lingkungan pasien harus diubah untuk
memungkinkan alam untuk bertindak atas pasien (McKenna, 1997; Nightingale, 1969).
Dalam Alligood, 2006)
Menurut Nightingale ada empat komponen paradigma keperawatan, yakni :
• Manusia
Meskipun sebagian besar tulisan Nightingale merujuk kepada orang sebagai orang yang
menerima perawatan, dia percaya bahwa orang tersebut adalah makhluk yang dinamis dan
kompleks. Reed dan Zurakowski (1996) menyatakan, "Nightingale membayangkan orang
karena membandingkan fisik".Untuk sebagian besar, Nightingale juga menggambarkan
seorang pasien pasif dalam hubungan ini. Namun, ada referensi khusus untuk pasien
melakukan perawatan diri bila mungkin dan khususnya, menjadi terlibat dalam waktu dan
substansi makanan, dengan demikian, pasien bukan individu yang benar-benar pasif.

• Lingkungan
Lingkungan dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang dapat dimanipulasi untuk
menempatkan pasien dalam kondisi terbaik bagi alam untuk bertindak (Selanders, 1998).
Teori ini memiliki komponen baik fisik maupun psikologis. Komponen fisik dari lingkungan
mengacu pada ventilasi, hangat, ringan, nutrisi, obat-obatan, stimulasi, ruang, suhu, dan
aktivitas (Lobo, 2002; Nightingale, 1969; Reed & Zurakowski, 1996; Selanders, 1998) dalam
(Alligood,2006). Komponen psikologis meliputi menghindari memberikan harapan yang terlalu
muluk, menasehati yang berlebihan tentang penyakitnya. Terdapat pula komponen Sosial
diantaranya hubungan intrapersonal, interpersonal dan juga ekstrapersonal
• Keperawatan
Nightingale percaya keperawatan sebagai panggilan jiwa. Perawat adalah untuk
membantu alam yang menyembuhkan pasien (Chinn & Kramer, 2008; Nightingale, 1969;
Reed & Zurakowski, 1996; Selanders, 1998). Dia mendefinisikan berbagai jenis
keperawatan sebagai keperawatan yang tepat (Perawatan orang sakit), keperawatan
umum (promosi kesehatan), dan kebidanan keperawatan (Reed dan Zurakowski, 1996;
Selanders, 1998). Nightingale melihat keperawatan sebagai "ilmu manajemen
lingkungan" (Whall, 1996). Perawat yang menggunakan akal sehat, pengamatan, dan
kecerdasan memungkinkan alam untuk efektif memperbaiki pasien (DeGraaf, Marriner
Tomey, Mossman, et al., 1994)Nightingale percaya bahwa setiap wanita, pada satu waktu
dalam hidupnya, akan menjadi perawat dalam arti bahwa keperawatan adalah memiliki
tanggung jawab untuk kesehatan orang lain. Buku catatan Nightingale tentang
Keperawatan awalnya diterbitkan pada tahun 1859 bertujuan menyediakan pedoman
wanita untuk merawat orang yang mereka cintai di rumah dan memberikan nasihat
tentang bagaimana untuk "berpikir seperti seorang perawat" (Nightingale, 1969, hal. 4)

• Kesehatan
Nightingale (1954) menulis, “kesehatan bukan hanya menjadi baik tetapi untuk dapat
menggunakan dengan baik setiap kekuatan yang kita miliki ". Dari pernyataan ini, kita
dapat menyimpulkan bahwa ia percaya dalam pencegahan dan promosi kesehatan di
samping merawat pasien dari sakit hingga menjadi sehat.
• Hubungan proses keperawatan dalam tim kesehatan
Nightingale menempatkan lingkungan sebagai fokus asuhan keperawatan dan
perhatian di mana perawat tidak perlu memahami seluruh proses penyakit
merupakan upaya awal untuk memisahkan antara profesi keperawatan dan
kedokteran.Nightingale tidak memandang perawat secara sempit yang hanya
sibuk dengan masalah pemberian obat dan pengobatan, tetapi lebih
berorientasi pada pemberian udara, lampu, kenyamanan lingkungan,
kebersihan, ketenangan dan nutrisi yang adekuat.Perawat selalu membantu
proses penyembuhan pasien, dimana perawat lebih dituntut harus bisa
membuat lingkungan fisik, psikologis, dan sosial pasien selalu nyaman dengan
lingkungan yang bersih.
• Proses keperawatan menurut florance nightingale
Proses keperawatan menurut Florence yakni :
• Pengkajian / Pengumpulan dataData pengkajian Florence Nightingale lebih menitikberatkan
pada kondisi lingkungan (lingkungan fisik, psikis, dan sosial).

• Diagnosa KeperawatanBerbagai masalah klien berhubungan dengan lingkungan antara lain :


1. Faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap efektifitas asuhan
2.Penyesuaian terhadap lingkungan
3.Pengaruh stressor lingkungan terhadap efektivitas asuhan

• Perencanaan Upaya dasar dalam mempengaruhi pertumbuhan klien dalam konteks


lingkungan yang sehat dan nyaman.

• Implementasi Mempengaruhi lingkungan yang memungkinkan terciptanya kondisi lingkungan


yang baik untuk mempengaruhi kehidupan, pertumbuhan, dan perkembangan individu.

• EvaluasiMengobservasi dampak lingkungan terhadap kesehatan individu.


• Hubungan teori florance nightingale dengan teori-teori lain.
Teori keperawatan Florence Nightingale merupakan teori keperawatan pertama
yang da di dalam dunia keperawatan, teori ini merupakan induk dari semua
teori – teori yang berkembang setelahnya, dengan kata lain dari teori Florence
ini dapat diturunkan menjadi berbagai teori – teori keperawatan.
Kelebihan dan Kelemahan Teori Florance
Nightingale
Kelebihan :
1. Salah satu kisah fakta yang mencetuskan teori modern dalam dunia
keperawatan.
2. Pada zaman keperawatan Florence Nightingale memandang pasien dalam
kontek keseluruhan lingkungan yaitu lingkungan fisik, psikologis, sosial.
3. Florence Nightingale memandang perawat tidak hanya sibuk dengan
masalah pemberian obat dan pengobatan saja, tetapi lebih berorientasi
pada pemberian udara, lampu, kenyamanan lingkungan, kebersihan,
ketenangan, dan nutrisi adekuat.
4. Pengkajian atau observasi yang dilakukan Florence Nightingale bukan demi
berbagai informasi atau fakta yang mencurigakan, tetapi demi
penyalamatan hidup dan meningkatkan kesehatan dan keamanan.
5. Semua tindakan yang dilakukan penuh kasih sayang dan bekerja untuk
Tuhan Y.M.E.
6. Asuhan keperawatan yang diberikan penuh dengan semangat semata-mata
untuk kesembuhan pasien.
• Kelemahan :
1. Teori Keperawatan Florence Nightingale sempat
diragukan kemampuannya
2. Perawat pada saat itu dianggap pekerjaan remeh dan
disepelekan oleh banyak orang
3. Kurangnya dukungan dari perawat lain dalam proses
pelayanan dan perkembangannya saat itu
4. Kurangnya sarana dan pra-sarana yang menunjang.
Teori Faye Glenn Abdellah
• Biografi Faye Glenn AbdellahFaye Glenn Abdellah
lahir pada tanggal 13 Maret 1919, di New York City. Pada tahun 1942, Abdellah memperoleh ijazah
keperawatan dan Magna Cum Laude dari Fitkin Memorial Hospital School of Nursing New Jersey
(sekarang Ann Mei School of Nursing). Ia menerima gelar B.S. pada tahun 1945, gelar M.A pada
1947 dan Ed.D., dari Techers College, di Columbia University pada tahun 1955.Dengan pendidikan
lanjutannya, Abdellah bisa memilih untuk menjadi dokter. Namun, seperti ia menjelaskan dalam
dirinya dalam wawancara Perawat, "Aku tidak pernah ingin menjadi MD karena aku bias melakukan
semua yang ingin saya lakukan di keperawatan, yang merupakan profesi yang
peduli."(Tomey&Alligood, 2006).Dr. Abdellah melayani selama 40 tahun di U.S. Public Health
Service (USPHS).Pada tahun 1981 ia menjabat deputi ahli bedah umum. Abdellah juga menjabat
sebagai Kepala keperawatan U.S. Public Health Service (USPHS) dan Department of Health and
Human Services, Washington, DC.. Tahun 1993, beliau menjabat Dekan di Newly Formed Graduate
School of Nursing, Uniformed Services University of Health Sciences.Abdellah menerbitkan lebih
dari 140 publikasi ilmiah terkait keperawatan, pendidikan untuk praktisi lanjutan keperawatan,
administrasi kesehatan, dan riset keperawatan. Beberapa diantaranya diterjemahkan dalam enam
bahasa (George, 2008)Beliau mendapat 6 gelar Doktor kehormatan dari berbagai institusi.
Beberapa diantaranya adalah Case Western Reserve, Rutgers, University of Akron, Catholic
University of America, Eastern University, and Monmouth College. Gelar kehormatan ini didapatkan
oleh beliau dari pengabdiannya di riset keperawatan, pengembangan pelatihan pertama perawat
peneliti, ahli dalam kebijakan kesehatan, dan kontribusinya dalam pengembangan kesehatan
negara. (George, 2008).
Kiprah Abdellah dalam dunia Internasional meliputi anggota delegasi USSR,
Yugoslavia, Perancis, dan RRC; Koordinator Proyek Riset Kedokteran dan
Kesehatan Argentina; Konsultan Program pengembangan anak cacat dan lansia di
Portugis; Riset keperawatan dan Perawatan Jangka Panjang di Tel Aviv University;
Asosiasi Keperawatan Jepang dalam Riset dan Pendidikan Keperawatan; Riset,
Pendidikan Keperawatan, dan Home care Nursing di Australia dan New Zealand;
dan sebagai konsultan Riset WHO (George, 2008).Abdellah menyadari supaya ilmu
keperawatan meraih status professional penuh dengan otonomi, maka basis
pengetahuan yang kuat menjadi sangat penting. Keperawatan juga perlu beralih
dari pengendalian pengobatan (control of medicine) dan menuju filosofi perawatan
yang lengkap yang berpusat pada pasien. Abdellah dan rekan-rekannya menyusun
konsep 21 masalah keperawatan (nursing problems) untuk mendidik dan
mengevaluasi para siswa. Abdellah berkeinginan untuk mempromosikan
keperawatan komprehensif yang berpusat pada klien. Abdellah menggambarkan
keperawatan sebagai layanan pada individu, keluarga dan masyarakat. Mengakui
pengaruh Henderson, maka diperluas menjadi 21 masalah keperawatan yang ia
percaya akan berfungsi sebagai dasar pengetahuan untuk pengembangan teori
keperawatan. (Tomey and Alligood, 2006).
• Konsep Teori Keperawatan Faye Glenn Abdellah

George (2008) menjelaskan, Dr. Abdellah mendefinisikan keperawatan sebagai pelayanan kepada individu,
keluarga, dan masyarakat. Pelayanan ini sebagai pelayanan komprehensif, yang meliputi:
1. Menyadari masalah keperawatan pasien.
2. Menentukan tindakan yang tepat untuk merawat pasien sesuai prinsip-prinsip keperawatan yang relevan.
3. Memberikan perawatan yang berkelanjutan kepada individu dengan tingkat ketergantungan total.
4. Memberikan perawatan yang berlanjutan untuk menghilangkan nyeri dan ketidaknyamanan dan
memberikan rasa keamanan kepada individu.
5. Mengatur rencana perawatan menyeluruh untuk memenuhi kebutuhan dasar pasien.
6. Membantu individu untuk menyadari kebutuhan kesehatan dirinya dan mengarahkan dalam mencapai
kesehatanfisik dan psikis.
7. Mengarahkan petugas keperawatan dan keluarga untuk membantu pasien memenuhi kebutuhan
dasarnya sendiri sesuai dengan keterbatasannya.
8. Membantu individu untuk menyesuaikan diri dengan keterbatasan dan masalah psikisnya.
9. Bekerjasama dengan tim kesehatan lainnya dalam merencanakan peningkata derjat kesehatan yang
optimal pada tingkat lokal, daerah, nasional dan internasional.
10. Melakukan evaluasi dan penelitian yang berkelanjutan untuk meningkatkan keahlian dalam tindakan
keperawatan dan untuk mengembangkan tindakan keperawatan yang baru, untuk memenuhi semua
kebutuhan kesehatan masyarakat. Individu dengan tingkat ketergantungan total.” Dihilangkan.
Konsep Teori Abdellah dikenal Sebagai 21 Tipologi Masalah Keperawatan
Adapun konsep Abdellah dikenal sebagai 21 tipologi masalah keperawatan,
yaitu:
• Mempertahankan kebersihan dan kenyamanan fisik yang baik.
• Mempertahankan aktivitas, latihan fisik, dan tidur yang optimal.
• Mencegah terjadinya kecelakaan, cedera, atau trauma lain dan mencegah
meluasnya infeksi.
• Mempertahankan mekanika tubuh yang baik serta mencegah dan
memperbaiki deformitas.
• Memfasilitasi masukkan oksigen keseluruh sel tubuh.
• Mempertahankan nutrisi untuk seluruh sel tubuh.
• Mempertahankan eliminasi.
• Mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit.
• Mengenali respon-respon fisiologis tubuh terhadap kondisi penyakit patologis,
fisiologis, dan kompensasi
• Mempertahankan mekanisme dan fungsi regulasi.
• Mempertahankan fungsi sensorik.
• Mengidentifikasi dan menerima ekspresi, perasaan, dan reaksi positif dan negatif.
• Mengidentifikasi dan menerima adanya hubungan timbale balik antara emosi dan
penyakit organic.
• Mempertahankan komunikasi verbal dan non verbal.
• Memfasilitasi perkembangan hubungan interpersonal yang produktif.
• Memfasilitasi pencapaian tujuan spiritual personal yang progresif.
• Menghasilkandan atau mempertahankan lingkungan yang terapeutik.
• Memfasilitasi kesadaranakan diri sendiri sebagai individu yang memiliki kebutuhan
fisik, emosi, dan perkembangan yang berbeda.
• Menerima tujuan optimal yang dapat dicapai sehubungan dengan keterbatasan fisik
dan emosional.
• Menggunakan sumber-sumber di komunitas sebagai sumber bantuan dalam mengatasi
masalah yang muncul akibat daripenyakit.21. Memahami peran dari masalah sosial
sebagai faktor-faktor yang mempengaruhi dalam munculnya suatu penyakit.
• Paradigma Keperawatan Berdasar Teori AbdellahTomey and Alligood (2006)
membahas asumsi utama teori Abdellah sebagai berikut:
• Keperawatan
Keperawatan adalah profesi pelayanan untuk membantu individu atau memberikan informasi untuk
memenuhi kebutuhan dasar, meningkatkan atau memulihkan kemandirian atau mengurangi
kecacatan dengan menggunakan strategi keperawatan yang merupakan suatu cara berdasarkan pola
pemecahan masalah.

• Individu
Individu merupakan seseorang yang mempunyai kebutuhan dasar fisik, emosi, dan sosial.
Kemandirian dan kesadaran diri individu untuk memenuhi kebutuhannya merupakan fokus dari teori
Abdellah.

• Kesehatan
Pada pendekatan keperawatan berpusat pada pasien, kesehatan merupakan keadaan dimana
terpenuhinya semua kebutuhan dasar dan tidak adanya kecacatan.

• Lingkungan
Lingkungan yang dimaksud disini merupakan membuat atau menyediakan lingkungan terapeutik.
Yang termasuk lingkungan adalah rumah dan komunitas dimana pasien berasal.
Kelebihan dan kelemahan Teori Abdellah
Kelebihan
• Teori 21 tipologi masalah keperawatan Abdellah membantu
perawat untuk melakukan proses keperwatan secara
sistematik

Kelemahan
• Untuk secara efektif melakukan pendekatan holistik,
perawat harus secara akurat mengidentifikasi kekurangan
atau defisit tentang kesehatan yg di alami klien
• Masalah environment paling sedikit di bahas di dalam teori
Abdellah
Teori Henderson
Henderson melihat manusia sebagai individu yang membutuhkan bantuan untuk meraih kesehatan,
kebebasan atau kematian yang damai, serta bantuan untuk meraih kemandirian. Menurut Henderson,
kebutuhan dasar manusia terdiri atas 14 komponen yang merupakan komponen penanganan perawatan. Ke-
14 kebutuhan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Bernafas secara normal.
2. Makan dan minum dengan cukup.
3. Membuang kotoran tubuh.
4. Bergerak dan menjaga posisi yang diinginkan.
5. Tidur dan istirahat.
6. Memilih pakaian yang sesuai.
7. Menjaga suhu tubuh tetap dalam batas normal dengan menyesuaikan pakaian dan mengubah lingkungan.
8. Menjaga tubuh tetap bersih dan terawat serta melindungi integumen.
9. Menghindari bahaya lingkungan yang bisa melukai.
10. Berkomunikasi dengan orang lain dalam mengungkapkan emosi, kebutuhan, rasa takut atau pendapat.
11. Beribadah sesuai dengan keyakinan.
12. Bekerja dengan tata cara yang mengandung unsur prestasi.
13. Bermain atau terlibat dalam berbagai kegiatan rekreasi.
14. Belajar mengetahui atau memuaskan rasa penasaran yang menuntun pada perkembangan normal dan
kesehatan serta menggunakan fasilitas kesehatan yang tersedia.
Keempat belas kebutuhan dasar manusia di atas dapat diklasifikasikan menjadi empat kategori, yaitu
komponen komponen kebutuhan biologis, psikologis, sosiologis dan spiritual.
• Aplikasi model dalam pemberian asuhan keperawatan

Aplikasi penanganan kesehatan yang berinteraksi langsung dengan pasien dengan


mengubah kondisi pasien dari yang semula tidak mampu atau bergantung
menjadi mandiri dengan menerapkan 14 komponen penaganan perawatan seperti:
• PENGKAJIAN
Perawat melakukan penilaian dengan berdasarkan 14 komponenkebutuhadasar yang dapat
 dilakukan pendekatan yang meliputi psikologis, sosial dan spritual dengan demikian maka 
perawat dapat mengenali kebutuhan yang diperlukan pasien sehingga dapat
diterapkanuntuk pengkajian dan persiapan. 
• OBSERVASI
Menganalisis dengan mengunakan indra berupa indra pengihatan, pendengaran dan perab
a setelah itu membandingkan dengan pengetahuan tentang sehat sakit
• PERENCANAAN
Menurut Henderson, perencanaan adalah akitivitas penyusunan dan perbaikan susunan pe
rawatan terhadap proses penyembuhan yangtelah disususn bersama antara perawat
dengan pasien &
dokumentasi proses bagaimana perawat memebantu pemulihan dari sakit hingga sembuh.
Kelebihan dan kelemahan teori henderson
• Kelebihan
1. Cara pengkajian dengan melakukan pendekatan dengan teori 14 kebutuhan dasar manusia
Virginia Henderson dapat menginterpretasi respon klien atau pasien sehingga pengkajian
dapat dilakukan terhadap penyakit yang dialami pasien
2. Dapat mengidentifikasi secara holistik kebutuhan dan respon yang ditimbulkan oleh klien atau
pasien untuk digunakan dalam melaksanakan Asuhan Keperawatan dengan menyeluruh dan
berkesinambungan berdasarkan tingkatan kebutuhan dan ketergantungan pasien
3. Sebagai ahli teori keperawatan Henderson telah memberi dampak yang begitu besar dalam
mempengaruhi Citra keperawatan sebagai profesi yang mendunia
4. teori-teori yang telah dikemukakan oleh Henderson Bukankah teori atau model abstrak
semata saja melainkan teori yang dibuat berdasarkan keanekaragaman pengalaman yang ia
miliki selama mendedikasikan kecintaannya pada dunia keperawatan
5. Henderson mengasumsikan bahwa perawat adalah profesi yang unik dan mandiri karena
keperawatan adalah profesi yang dapat bekerja sendiri atau Mandiri bersama tim kesehatan
lainnya bukan hanya karena instruksi dokter.
6. Henderson mengemukakan model dan teori dasar keperawatannya dengan
menghubungkannya dengan aktivitas sehari-hari g. Dalam pemaparan model dan teori dasar
keperawatannya, Henderson memberikan gambaran Bagaimana tugas seorang perawat
• IMPLEMENTASI
Proses melakukan penyusunan rencana perawatan yang telah disusunyang
bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dasar yang telah disusun
dalam rencana perawatan untuk pemulihan dari kondisi sakit atau meninggal
dengan damai.
• INTERVERENSI
Tahap dimana dalam pengaplikasiannya terlebih dahulu melihat prinsip
fisiologis, usia, latar belakang budaya, keseimbangan emosional, kemampuan
intelektual dan fisik individu.
• EVALUASI
Dalam kesinambungan tahap-tahap tersebut antara pengkajian, observasi,
perencanaan, implementasi, inteverensi dan yang terakhir adalah evaluasi
yaitu catatan akhir yang berupa perkembangan dalam kriteria yang diharapkan,
dalam pencapaian kemandirian pasien dalam melakukan aktivitasnya sehari-
hari berdasarkan 14 kebutuhan dasar tersebut.
• Kelemahan
1. Model dan teori Henderson hanya mendasarkan segala tugas
perawat hanya pada fokus akan salah satu pihak yaitu
penyembuhan atau pemulihan secara fisik saja
2. Teori Henderson mengungkapkan segala komponen dasar
manusia, hubungan antara pasien dan perawat, pendekatan
dengan berbagai tahapan, bahkan pengaplikasian teori tersebut
hanya berfokus pada terwujudnya kemandirian pasien
3. Model dan teori dasar keperawatan dalam teori Henderson
hanya berfokus pada 14 kebutuhan dasar manusia yang ia
ungkapkan
4. Pada teori Henderson tidak memuat tentang adanya riwayat
kesehatan seperti ; riwayat kesehatan sekarang, riwayat
kesehatan masa lalu, dan keluhan pasien
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai